i
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA
LAKI-LAKI DI DESA JIMBARAN
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
OLEH :
I KADEK AGUS MAHENDRA PUTRA
NIM. 1202105053
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Kadek Agus Mahendra Putra NIM : 1202105053
Fakultas : Kedokteran Universitas Udayana Program Studi : Ilmu Keperawatan
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa laporan penelitian yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa laporan penelitian ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Denpasar, Juni 2016 Yang membuat pernyataan
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA
LAKI-LAKI DI DESA JIMBARAN
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan
OLEH :
I KADEK AGUS MAHENDRA PUTRA NIM. 1202105053
TELAH MENDAPATKAN PERSETUJUAN UNTUK DIUJI
Pembimbing Utama
V.M Endang S.P. Rahayu, S.Kp.M.Pd NIP. 19581219 198503 2 005
Pembimbing Pendamping
Ns. Ni Wayan Suari, S. Kep NIP. 19771215 200802 2 001
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL
DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA
LAKI-LAKI DI DESA JIMBARAN
OLEH :
I KADEK AGUS MAHENDRA PUTRA NIM. 1202105053
TELAH DIUJIKAN DIHADAPAN TIM PENGUJI PADA HARI : KAMIS
TANGGAL : 9 JUNI 2016
TIM PENGUJI:
1. V.M Endang S.P. Rahayu, S.Kp.M.Pd. 2. Ns. Ni Wayan Suari, S.Kep.
3. Ns. Made Rini Damayanti S, S.Kep. MNS.
MENGETAHUI:
OLEH :
KATA PENGANTAR
DEKAN
FK UNIVERSITAS UDAYANA
Prof.Dr.dr.Putu Astawa, Sp.OT(K),M.Kes NIP. 19530131 198003 1 004
KETUA
PSIK FK UNIVERSITAS UDAYANA
Prof.dr.Ketut Tirtayasa, M.S.,AIF NIP. 19501231 198003 1 015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Faktor Lingkungan Tempat Tinggal Dengan
Penyalahgunaan Alkohol Pada Remaja Laki-Laki Di Desa Jimbaran”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penelitian ini. Ucapan terima kasih penulis berikan kepada:
1. Prof.Dr.dr.Putu Astawa, Sp.OT(K),M.Kes, sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2. Prof.dr.Ketut Tirtayasa, M.S.,AIF, sebagai ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
3. V.M Endang S.P. Rahayu, S.Kp.M.Pd, sebagai pembimbing utama yang telah memberikan bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
4. Ns. Ni Wayan Suari, S.Kep, sebagai pembimbing pendamping yang telah memberikan bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.
5. Kepala Desa Adat Jimbaran yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di desa tersebut.
6. Orang tua dan rekan-rekan seperjuangan di Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, atas dukungan dan semangat yang diberikan dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menerima berbagai saran dan masukan yang membangun untuk perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Denpasar, Juni 2016
ABSTRAK
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami perubahan emosi, tubuh, dan minat. Beberapa masalah yang ditemukan pada fase perkembangan remaja seperti penyalahgunaan alkohol dan ketergantungan alkohol. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan alkohol pada remaja. Lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki di Desa Jimbaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional.
Sampel terdiri dari 97 remaja laki-laki yang dipilih dengan cara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tentang lingkungan tempat tinggal dan penyalahgunaan alkohol. Hasil lingkungan tempat tinggal pada responden diperoleh sebagian besar lingkungan tempat tinggal responden memiliki resiko sedang dengan frekuensi sebesar 47 responden atau 48,5%. Hasil penyalahgunaan alkohol pada responden bahwa sebagian besar responden masuk dalam kategori bukan penyalahgunaan alcohol sebesar 69 atau 71,1%. Berdasarkan uji spearman rank diperoleh p value < 0,05 yaitu sebesar 0,000, H0 ditolak sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian di atas disarankan kepada petugas kesehatan mempertimbangkan upaya pendidikan kesehatan tentang dampak penyalahgunaan alkohol terhadap kesehatan sehingga dengan lingkungan tempat tinggal yang berisiko sedang dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki.
Kata kunci: Lingkungan tempat tinggal, penyalahgunaan alkohol, remaja laki-laki
ABSTRACT
Adolescence is a period where an individual experiencing emotional and physical changes as well as interests. Some of the problems found in the phase of adolescent development include alcohol abuse and alcohol dependence. Environment is one of the factors that influence alcohol abuse in adolescents. Environment can be divided into three: family, school peers, and community. This study aims to determine the relationship of neighborhood environmental factors with alcohol abuse in male adolescents in the Village of Jimbaran. This research is descriptive correlative with cross sectional approach. The sample consisted of 97 male adolescents selected by purposive sampling. Data collection was conducted by using questionnaires about neighborhood and alcohol abuse. Results of the neighborhood influence on the respondents showed that most neighborhoods have moderate risk with a frequency of 47 respondents, or 48.5%. The results of alcohol abuse among respondents showed that the majority of respondents in the category of not abusing alcohol at 69 or 71.1%. Based on the Spearman rank test, it was obtained the p value <0.05, which is equal to 0.000, H0, is rejected so that there is a significant relationship between neighborhoods with alcohol abuse in male adolescents. Based on the above results, it is suggested to the health workers to consider the efforts of health education on the impact of alcohol abuse on health so that the living environment is capable of preventing the risk of alcohol abuse in male adolescents.
Keywords: NeighborhoodEnvironment, alcohol abuse, male adolescents Reference (55: 1997-2015)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii
PERNYATAAN LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
DAFTAR SINGKATAN ... xv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.3.1 Tujuan Umum ... 4 1.3.2 Tujuan Khusus ... 4 1.4 Manfaat Penelitian ... 4 1.4.1 Manfaat Praktis ... 4 1.4.2 Manfaat Teoritis ... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Remaja ... 6
2.1.1 Pengertian ... 6
2.2 Pengertian Penyalahgunaan Alkohol Pada Remaja ... 6
2.2.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Alkohol Pada Remaja ... 9
2.2.2 Jenis Minuman Alkohol ... 11
2.2.3 Aspek-aspek Penyalahgunaan Alkohol ... 11
2.2.4 Tahap-tahap Ketergantungan Alkohol ... 12
2.2.5 Dampak Penyalahgunaan Alkohol ... 13
2.3 Lingkungan ... 15
2.3.1 Pengertian Lingkungan ... 15
2.3.2 Lingkungan Tempat Tinggal ... 15
2.3.3 Jenis-jenis Lingkungan Tempat Tinggal ... 16
2.3.4 Dampak Lingkungan Tempat Tinggal Terhadap Sikap Dan Perilaku . 16 2.4 Hubungan Faktor Lingkungan Tempat Tinggal dengan Penyalahgunaan Alkohol pada Remaja Laki-Laki ... 17
BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep ... 19 3.2 Variabel Penelitian ... 20 3.2.1 Variabel Independen ... 20 3.2.2 Variabel Dependen ... 20 3.3 Definisi Operasional... 20 3.4 Hipotesis ... 21
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 22
4.2 Kerangka Kerja ... 23
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
4.3.1 Tempat Penelitian... 24
4.3.2 Waktu Penelitian ... 24
4.4 Populasi, Teknik Sampling Penelitian dan Penelitian ... 24
4.4.1 Populasi Penelitian ... 24
4.4.2 Sampel Penelitian ... 24
4.4.3 Teknik Sampling ... 25
4.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data ... 26
4.5.2 Cara Pengumpulan Data ... 26
4.5.3 Instrumen Pengumpulan Data ... 27
4.5.4 Etika Penelitian ... 28
4.6 Pengolahan dan Analisa Data... 29
4.6.1 Pengolahan Data... 29
4.6.2 Analisis Data ... 30
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 32
5.1.1 Kondisi Lokasi Penelitian ... 32
5.1.2 Karakteristik Sampel Penelitian ... 32
5.1.3 Hasil Pengamatan Terhadap Sampel Berdasarkan Variabel Penelitian ... 33
5.1.4 Hasil Analisis Data Lingkungan Tempat Tinggal dan Penyalahgunaan Alkohol ... 34
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 35
5.2.1 Lingkungan Tempat Tinggal ... 34
5.2.2 Penyalahgunaan Alkohol ... 36
5.2.3 Hubungan Lingkungan Tempat Tinggal dengan penyalahgunaan Alkohol ... 37
5.3 Keterbatasan Penelitian ... 38
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan ... 39
6.2 Saran………...39
DAFTAR PUSTAKA Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian ... 19 Gambar 4.2 Kerangka Kerja ... 23
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.3 Definisi Operasional Penelitian ... 21
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ... .32
Tabel 5.2 Lingkungan Tempat Tinggal pada Responden ... .32
Tabel 5.3 Penyalahgunaan Alkohol ... .33
Tabel 5.4 Hasil Analisis Hubungan Lingkungan Tempat Tinggal dengan Penyalahgunaan Alkohol ... .33
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Penjelasan Penelitian
Lampiran 2 : Surat Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 : Jadwal Penelitian
Lampiran 4 : Kuisioner Penelitian
Lampiran 5 : Rencana Anggaran Dana Penelitian Lampiran 6 : Master Tabel
Lampiran 7 : Hasil Uji Statistik Lampiran 8 : Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 9 : Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 10 : Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Penanaman Modal dan Perizinan Provinsi Bali.
Lampiran 11 : Surat Ijin Penelitian dari Badan Kesbangpol Linmas Kabupaten Badung.
Lampiran 12 : Surat Keterangan Kelayakan Etik (Ethichal Clearance) dari Litbang FK Unud/RSUP Sanglah.
DAFTAR SINGKATAN
Babinsa : Bintara Pembina Desa
Bhabinkamtibmas :Bintara Pembinanaan dan Keamanan Ketertiban Masyarakat
BNN : Badan Narkotika Nasional
Dislitbang : Dinas Penelitian dan Pengembangan GABA : Gamma Amino Butiric Acid
Genam : Gerakan Nasional Anti Miras
Kemenkes RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Kemendag : Kementrian Perdagangan
NAPZA : Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain NAZA : Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif.
Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar SD : Sekolah Dasar
SMP : Sekolah Menengah Pertama SMA : Sekolah Menengah Atas SMK : Sekolah Menengah Kejuruan STT : Seka Truna Truni
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami perubahan emosi, tubuh, dan minat (Wardhani, 2010). Remaja dapat diartikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja menurut
World Health Association (WHO) adalah dari rentang usia 12 tahun sampai dengan 24 tahun. Di indonesia, yang disebut remaja adalah yang berusia 11 sampai 24 tahun dan belum menikah. Menurut Wardhani (2010) perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut dimasa dewasa. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju kemasa dewasa yang seharusnya digunakan untuk melakukan aktifitas positif guna menuju masa dewasa. Menurut Sarwono (2011) dalam perkembangannya menuju masa dewasa remaja dapat mengalami goncangan jiwa atau ketidakstabilan pengendalian emosi yang sangat tinggi.
Dari data Kemenkes RI (2007), didapatkan bahwa sebanyak 55,2% remaja di Indonesia pernah melakukan perilaku berisiko diantaranya merokok dan minum minuman beralkohol. Pola perilaku menyimpang yang pernah dilakukan remaja di Indonesia adalah merokok, minum alkohol, melakukan hubungan seks pra nikah, dan penyalahgunaan narkoba. Menurut Riset Kesehatan Dasar (2007) di Indonesia prevalensi penduduk laki-laki umur 15 tahun ke atas yang minum alkohol 4,9% pada laki-laki 0,3% pada perempuan dan 2,5% pada keduanya. Prevalensi pada perempuan relatif rendah dibandingkan dengan laki-laki. Enam provinsi dengan prevalensi penduduk laki-laki umur 15 tahun ke atas yang minum alkohol dengan prevalensi tinggi antara 10,0-19,9% yaitu Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat. Di Bali, jenis alkohol yang sering dikonsumsi adalah alkohol tradisional. Pravalensi remaja laki-laki di Bali yang meminum alkohol adalah 8,8% di perkotaan dan 11,2% di pedesaan. Sedangkan minuman beralkohol yang paling banyak dikonsumsi yaitu minuman alkohol tradisional dengan prevalensi 66,0% (Karsono, 2005).
Sejalan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri remaja, mereka juga dihadapkan pada tugas-tugas yang berbeda dari tugas pada masa kanak-kanak. Sebagaimana diketahui, dalam setiap fase perkembangan, termasuk pada masa remaja, individu memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi (Arista, 2013). Apabila tugas-tugas tersebut berhasil diselesaikan dengan baik, maka akan tercapai kepuasan, kebahagian dan penerimaan dari lingkungan. Keberhasilan individu memenuhi tugas-tugas itu juga akan menentukan keberhasilan individu memenuhi tugas-tugas perkembangan pada fase berikutnya. Beberapa masalah yang ditemukan pada fase perkembangan remaja seperti penyalahgunaan alkohol dan ketergantungan alkohol (Retnowati, 2011).
Penyalahgunaan dan ketergantungan alkohol saat ini banyak ditemukan pada kalangan remaja dimana remaja adalah fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seseorang individu (Subiyantoro, 2012). Konsumsi alkohol di kalangan pemuda adalah masalah kesehatan serius, minum alkohol berdampak negatif bagi kesehatan dan sosial di masyarakat (Karsono, 2005). Individu yang sudah sampai pada fase penyalahgunaan dan ketergantungan miras dapat berperilaku anti sosial seperti mencuri, suka berkelahi dan marah-marah, acuh dan apatis terhadap permasalahan dan kondisi sosialnya, hingga berdampak bagi kesehatannya yaitu mengalami gangguan perkembangan otak, bunuh diri dan depresi, kehilangan memori, risiko tinggi terhadap perilaku seksual, kecanduan, pengambilan keputusan terganggu, prestasi akademis yang buruk, kekerasan, dan kecelakaan kendaraan bermotor (cedera dan kematian) (Dariyo, 2008).
Menurut data WHO (2009) angka kematian remaja akibat penyalahgunaan alkohol adalah 775 ribu jiwa. Dengan kasus terbanyak dialami oleh remaja di bawah 25 tahun. Di Indonesia pada tahun 2008 tercatat lebih dari 40 kematian akibat keracunan alkohol (intoxicaty), ini merupakan dampak langsung dari penyalahgunaan alkohol. Penyalahgunaan narkotika dan benda terlarang lainnya di Bali mencapai 490 kasus selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2014 yang sepenuhnya ditangani Direktorat Serse Polda Bali. Kasus tersebut didominasi penyalahgunaan narkoba 243 kasus dan minuman keras 247 kasus di
Bali (Widyantara, 2014). Menurut Santock (2007) tingginya angka kejadian tersebut salah satunya dikarenakan faktor lingkungan remaja yang berisiko.
Lingkungan adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah laku makhluk hidup (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005). Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan alkohol pada remaja. Lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, dan masyarakat. Lingkungan tempat tinggal merupakan bagian integral dari lingkungan secara umum. Dalam lingkungan tempat tinggal terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi seperti mudah diperolehnya minuman beralkohol, kurang kepedulian orang terdekat atau masyarakat, kurangnya ketegasan aparat pemerintah, kurang adanya penyuluhan tentang penyalahgunaan minuman beralkohol (Arifin, 2007). Ketegasan aparat pemerintah yang kurang didukung adanya peraturan Menteri Perdagangan No 6 tahun 2015 yang memberikan kebebasan dalam penjualan minuman beralkohol golongan A sehingga dapat dijual pada warung-warung di sekitar objek wisata. Berdasarkan peraturan tersebut di Bali minuman beralkohol golongan A, seperti bir tidak hanya dijual di minimarket dan warung, tetapi juga dijual di pantai-pantai dan kawasan wisata yaitu di Jimbaran (Nugroho, 2015). Berdasarkan hasil penelitian Waris (2014) didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara faktor lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan obat antidepresan. Selain lingkungan menurut Satriawan (2015) faktor pola asuh orang tua dapat mempengaruhi terjadinya perilaku penyalahgunaan minuman keras.
Studi pendahuluan dilakukan peneliti dengan metode wawancara terhadap Bintara Pembina dan Keamanan Ketertiban Masyarakat (BHABINKAMTIBMAS) dan Bintara Pembina Desa (BABINSA) kelurahan Jimbaran. Hasil wawancara yang telah dilakukan didapatkan angka kejadian penyalahgunaan minuman beralkohol pada remaja di desa Jimbaran meningkat dari setiap tahun. Dari hasil wawancara dengan sepuluh sampel yang merupakan remaja di Desa Jimbaran didapatkan hasil dari sepuluh remaja laki-laki tujuh diantaranya remaja mengonsumsi alkohol. Berdasarkan catatan kematian dari Kelurahan Desa Jimbaran, kematian akibat penyalahgunaan alkohol terdapat enam orang remaja dari usia 15 sampai 20
tahun pada tahun 2002 sampai 2012 yang disebabkan oleh kecelakan lalu lintas karena mengendarai kendaraan bermotor dalam keadaan mabuk.
Berdasarkan uraian di atas maka dari itu peneliti tertarik meneliti hubungan faktor lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki di Desa Jimbaran. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara faktor lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki di Desa Jimbaran.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah Hubungan Faktor Lingkungan Tempat Tinggal dengan Penyalahgunaan Alkohol pada Remaja Laki-Laki di Desa Jimbaran ?’
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki di Desa Jimbaran.
1.3.2 Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan:
a. Mengidentifikasi faktor lingkungan tempat tinggal remaja laki-laki di Desa Jimbaran.
b. Mengidentifikasi penyalahgunaan alkohol pada remaja di Desa Jimbaran. c. Menganalisis hubungan faktor lingkungan tempat tinggal dengan
penyalahgunaan alkohol pada remaja laki-laki di Desa Jimbaran.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis
Dengan mengetahui hubungan antara faktor lingkungan tempat tinggal dengan penyalahgunaan alkohol pada remaja di Desa Jimbaran diharapkan kesadaran dan kewaspadaan remaja laki-laki khususnya dan masyarakat pada umumnya meningkat terhadap bahaya penyalahgunaan alkohol.
1.4.2 Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat untuk dapat memberikan pendidikan kesehatan bagi remaja laki-laki.
b. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan bagi keluarga dan masyarakat untuk dapat memberikan bimbingan bagi remaja laki-laki.
c. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi dasar atau acuan bagi peneliti selanjutnya dalam mencari hubungan atau pengaruh faktor- faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan alkohol pada remaja sehingga kualitas hidup remaja dapat ditingkatkan khususnya pada generasi muda.