Februay 22 - March 8, 2010
A Group Painting Exhibition
2
Bayi dalam Konstruksi Kegairahan
Tommy F Awuy
Kurator
Bilamana seseorang disebut bayi sebenarnya masih belum memiliki
definisi umum dan setepat-tepatnya. Namun orang pada umumnya
menyangka, bahwa sebutan bayi itu dikenakan pada seorang anak
yang baru lahir hingga sekitar 5 tahun. Masa di mana seorang anak
dirawat dengan ekstra hati-hati bagi segenap keberadaan dirinya.
Dan dari perawatan pada sekitar usia tersebut bisa menandakan akan
seperti apa jadinya sang anak kelak, baik dilihat secara psikologis dan
dari cara tanggapnya secara motorik ataupun lewat pembentukan
syaraf-syaraf otak.
Tentu saja ada berbagai macam cara manusia dalam hal merawat bayi
dengan kekhasannya masing-masing. Namun bukanlah maksud di sini
untuk mempersoalkannya. Pada kesempatan kali ini, Pameran Lukisan
dengan tema
Baby Talks
di Philo Art Space membidik fenomena
perawatan bayi masa kini, khususnya yang berlangsung dalam budaya
urban atau di wilayah kota-kota besar.
Semarak munculnya khusus toko-toko bayi, berbagai macam minuman
dan makanan bayi produk pabrik-pabrik kapitalisme global,
mainan-mainan bayi yang serba unik dan semarak, sekolah-sekolah bayi, dan
konsultan-konsultan perawatan bayi, bayi-bayi yang sudah menjadi
rebutan produk-produk besar untuk dijadikan iklan, bermain film, bayi
yang sudah dipersiapkan atau ditentukan harus berbahasa apa atau
harus mampu berbicara beberapa macam bahasa asing di kemudian
hari, terapi bayi dengan nada-nada musik yang menjaminnya menjadi
pinter seperti Einsten, spa bayi, dan lain-lainnya. Kita bisa menyebut
fenomena ini sebagai fenomena kontemporer merawat bayi.
Menjadi pertanyaan mendasar dan tentu saja penting di sini, ialah
”dunia kehidupan semacam apa sebenarnya yang diinginkan oleh
orang tua terhadap anak bayinya?” dan ”apakah dengan perawatan
itu sudah merupakan jaminan terpercaya bagi sang bayi akan
menjadi seperti apa yang diinginkan orang tua?” Peserta pameran:
Deni Junaidi, Wayan Kun Adnyana, Pratomo Sugeng, Purwanto,
Rosid, dan Suprobo, dengan ciri khas bahasa rupa mereka mencoba
merekam dan mengkritisi fenomena di atas.
Deni Junaidi tampil secara satir dengan metafor dunia yang keras,
bertinju (
Anaknya saja Hebat
). Katakanlah di sini, bayi yang tergolong
balita mengkanvaskan seorang petinju berbadan besar dan kekar
yang wajahnya mengingatkan kita pada wajah Mike Tyson. Sorotan
wajah itu tak lagi sanggup menampilkan sebagaimana ekspresi
seorang petinju yang biasanya terlihat ganas, hanya tersandar tak
berdaya di tali ring, sementara sang balita masih menunjukkan gaya
yang serius, dingin, waspada, dan siap siaga untuk menyerang lagi.
Tak pelak dengan metafor ini sebenarnya kita sudah cukup paham
3
bagaimana kerinduan akan heroisme dari orang tua (terlebih dalam
masyarakat patriarkis) atas anaknya masih nampak cukup kuat,
semacam pewarisan gen demi
survive
ala Darwinian. Menunjukkan
bagaimana keperkasaan bayi laki-laki sebenarnya sekaligus hendak
menyatakan diri siapa sebenarnya orang tuanya, teristimewa sang
ayah. Dan pemikiran seperti ini tidak jauh berbeda dengan lukisan
berjudul
Sejak Kecil Aku Diasuh Buku itu
. Seandainya seorang bayi
laki-laki mengecap pendidikan seperti itu lalu tumbuh menjadi
seorang play boy, bisa secara optimis pandangan masyarakat akan
memaklumkannya. Tapi bagaimana dengan seorang perempuan?
Konstruksi masyarakat terhadap seseorang sehubungan dengan
perilaku seksualitas tentu saja menjadi faktor yang demikian penting.
Sementara Wayan Kun Adnyana melihat sisi penting pada kehidupan
masa depan bayi dengan merepresentasikan benda yang kita kenal
sebagai kursi (
Kursi-Kursi untuk Esok
). Kursi bisa kita baca sebagai
simbol singgasana secara umum maupun khusus. Secara umum siapa
pun atau setiap orang adalah makhluk politik di mana kekuasaan
adalah inheren dengan eksistensi. Secara khusus kursi mewartakan
penyempitan atas keluasan ruang publik lalu mengerucut pada tampuk
dari mana tatanan hidup individu per individu diarahkan. Bagaimana
kita mempersiapkan bayi-bayi menjadi penguasa yang mungkin kita
sebagai orang tua teringat akan doktrin dari filsuf Jerman, Hegel,
dan bagaimana cara Hitler mempersiapkan bayi-bayi Jerman untuk
menjadi
uber alles
.
Di sisi yang berbeda, kita melihat dunia bayi yang direkonstruksi
oleh media televisi yang benar-benar sebagai alat kekuasaan yang
paling efektif dalam masa-masa kontemporer ini sebagaimana yang
ditampilkan oleh Pratomo Sugeng. Bayi-bayi bertumbuh dengan injeksi
mem
(
meme=virus pikiran
) dari dunia yang semarak oleh benda-benda,
fakta-peristiwa, dan imajinasi-fiktif, yang nyaris membuat kita percaya
begitu saja bahwa dunia ini begitu kecil namun tak seorang manusia
pun yang pernah sanggup mendefinisikannya. Televisi bagaimanapun
suka atau tak suka adalah sebuah kekuasaan yang membangkitkan
akan gairah paradoksnya kehidupan, tak ada batasan substansial akan
realitas, hitam-putih, siang-malam, lelaki-perempuan, baik-jahat,
sedih-bahagia, dan sebagainya. Maka bayi-bayi kita pun ikutlah larut
dalam dunia paradoksal ini. Mereka bagaimanapun membutuhkan
rangsangan audio-visual yang dalam hal ini tak terelakkan lagi televisi
akan sanggup memberikannya sepuas mungkin.
Tak kalah menariknya, Suprobo memperlihatkan pada kita bagaimana
bayi dikonstruksi oleh kegairahan cinta orang tua. Lipstrik-bibir
memang melambangkan gairah dan cinta namun kemudian kita bisa
menduga dengan pikiran sehari-hari, bahwa cinta pada dasarnya
4
bukanlah sesuatu yang mudah dipahami karena cinta pun tak luput
dari persoalan paradoksal. Dengan cinta sang ibu melahirkan anak
sekalipun menyatu dengan kesakitan dan bahkan bayangan akan maut
yang sewaktu-waktu bisa mengancam secanggih apa pun teknologi
persalinan sudah tersedia. Bayi-bayi sebenarnya sudah sejak awal
dikonstruksi menjadi ”siapa” oleh orang tua dan bahkan mungkin oleh
masyarakat dengan tak segan-segan beratasnamakan cinta, disayang,
dimanja, dibelikan apa saja untuk kesenangan bayi, sebagaimana yang
diperlihatkan oleh Rosid.
Siapa pun orang tua yang terbilang punya perasaan normal-manusiawi
sudah jelas memiliki kedalaman cinta yang tak terperikan atas bayinya.
Sudah pula sewajarnya apabila ia menginginkan bayinya bertumbuh
seperti apa yang diharapkannya. Dan tak mengherankan pula apabila
kemudian seorang bayi tumbuh jauh sekali di luar harapan orang tua.
Hal ini serba mungkin terjadi karena alasan yang sanhgat mendasar
di atas bahwa ternyata cinta atau sayang tidak selalu semudah
yang dibayangkan. Dengan cinta orang mengenal kedamaian dan
loyalitas namun dengan cinta pula orang melakukan peperangan dan
kebencian.
Benih paradoksal manusia kelihatannya sudah sejak bayi bertumbuh.
Purwanto dengan jelas memperlihatkan hal itu pada kita dengan
tubuh dan wajah bahkan kelamin bayi yang berganda. Ketunggalan
diri manusia di sini dianggap mistifikatif atau sekedar impian manusia
dewasa (orang tua). Dengan benda-benda lipstik Purwanto hendak
menyampaikan sebagaimana sudah disinggung di atas, manusia adalah
sebuah konstruksi masyarakat sejak awal bahkan dari wacana sebelum
sperma dan ovum bertemu. Kepribadian ganda ataukah skizofrenik
adalah kenyataan yang kesehari-harian dilakoni oleh kita namun
lebih sering kita menolak dan tidak mempercayainya. Kita senantiasa
menciptakan mitos akan diri kita yang serba tunggal, atau baik atau
jahat.
Pameran dengan tema
Baby Talks
ini bermaksud mengajak kita melihat
fenomena kontemporer bagaimana manusia urban dikonstruksi
oleh logika
late-capitalism.
Sebuah pencapaian hidup manusia yang
maunya menggiring daya hidup manusia itu sendiri pada
kegairahan-kegairahan yang tak terbatas dan tentunya tanpa satu pijakan dan
pegangan tapi ternyata punya satu persyaratan yang tersisa, yakni
kegairahan itu sendiri.
5
Deni Junaidi
I
Anaknya saja Hebat
I
120 x 90 cm
I
Acrylic on Canvas
I
2010
6
Deni Junaidi
I
Sejak Kecil Aku Diasuh Buku Itu
120 x 120 cm
Acrylic on Canvas
7
Pratomo Sugeng
I
Nikmatnya Kotak Maya
140 x 155 cm
Mixed Media on Canvas
8
Pratomo Sugeng
I
Pesona Kotak Maya
140 x 155 cm
Mixed Media on Canvas
9
Pratomo Sugeng
I
Semerbak Kotak Maya
140 x 155 cm
Mixed Media on Canvas
10
11
12
13
14
15
Suprobo
I
Terlahir
120 x 249 cm
Acrylic on Canvas
2010
16
Suprobo
I
Titik-titik Kasih Sayang
180 x 180 cm
Acrylic on Canvas
17
Suprobo
I
Untitled
130 x 50 cm (Triptych)
Acrylic on Canvas
2010
18
19
20
Deni Junaedi
Sukorejo Kendal / 21 Juni 1973. Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Fakulatas Seni Rupa, Jurusan Seni Murni, Minat Utama Seni Lukis, Angkatan 1997. Alamat: Bekelan RT.2 RW.3 DK.II Kersan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, 55181
Group Exhibition(s) :
2010 : Pameran “Baby Talks”, Philo Art Space, Jakarta.2009 : Pameran Muhibah
Por-tugal, KBRI Portugal. Pameran Seni Visual 25 tahun ISI Yogyakarta, “Exposign”, Jogja Expo Center, Yogyakarta. Pameran Seni Rupa Prody Seni Murni FSR ISI Yogyakarta, “Ex
-ploration of Creativity”, D’Peak Art Space, Jakarta. Pameran Seni Rupa “Up & Hope”, D’Peak Art Space, Jakarta. Pameran “Re-Konstruksi Zaman Keemasan”, Taman Budaya Yogyakarta. 2008 : Pameran Seni Lukis “Membangun Wajah Baru”, A2A Gallery, Jakarta. Pameran Besar Seni Rupa FSR ISI Yogyakarta, The Highlight: dari Medium ke Transme
-dia, JNM, Yogyakarta. Pameran Dedication to The Future, Neka Museum, Bali. Pameran Dedication to The Future, Jogja Galleri, Yogyakarta. Jakarta Art Award 2008, “Warna-Warni Jakarta”, Ancol, Jakarta, Indonesia. Pameran Sen Rupa “Aha...!!!”, MAKNA – V Art Gallery, Yogyakarta. Pameran Purna Tugas, Jurusan Seni Murni FSR ISI Yogyakarta, Galeri Katamsi, Yogyakarta. Jogja Art Fair, Taman Budaya Yogyakarta, Yogyakarta Indonesia. “The New Awakening. Indonesian Contemporary Art Exhibition”, Lee Garden, Asia Fine Art Gallery, Hongkong. Pameran Seni Visual Setelah 20 Mei, Jogja Gallery, Yogyakarta. Pameran Drawing “Wong Liya”, Bentara Budaya Yogyakarta. 2007 : Pameran “Amaz
-ing Grace”, Orasis Gallery, Surabaya. Pameran “Biennale Jogja IX-2007”, Taman Budaya Yogyakarta. Pameran Seni Rupa “Artmosphere Academy”, Jogja Galeri, Yogyakarta. Pa
-meran Seni Rupa “Tanda Mata VI”, Bentara Budaya Yogyakarta, Yogyakarta. Pa-meran Lukisan “Ilusi-Ilusi Nasionalisme”, Jogja Galeri, Yogyakarta. Pameran Drawing “Gen
-dakan”, Bentara Budaya Yogyakarta, Yogyakarta. Pameran “Purna Tugas Drs. H. Suwadji”, Galeri Katamsi, Yogyakarta. Pameran “Art Care Indoanesia”, Soboman, Yogyakarta. 2006 : Pameran Lukisan D.A.S “100% WARAS Ha... Ha... Ha...”, Bentara budaya Yogyakarta, Yogyakarta. Pameran “Homage 2 Homesite”, Jogja Nasional Museum, Gampingan, Yo
-gyakarta. Pameran “Nisbi”, Galeri Katamsi, ISI Yo-gyakarta. 2005: Pameran Lukisan D.A.S “Kontrakan Bersama”, Mien gallery, Yogyakarta. Pameran “Poros Pembebasan”, Rahayu
Art Spot, Yogyakarta. Pameran Bazart FKY, Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Pameran “Art for Aceh”, Taman Budaya, Yogyakarta. 2004 : Pameran Lukisan “Getar Rasa Seribu Makna”, Yogyakarta. 2003 :
Pameran “Reply”, Taman Budaya, Yogyakarta. Ancol Art Festifal, Jambore Seni Rupa Nasional, Pasar Seni Ancol, Jakarta. Pameran “Juang untuk Merdeka”, Jakarta. Pameran “Indofood Art Awards”, Ja
-karta. 2002 : Pameran Konsep “Rupa Kata”, Gelaran Budaya, Yogyakarta. Pameran “Diversity and Harmony”, Taman Budaya, Yogyakarta. Pameran “FKY XIV”, Taman Budaya Yogyakarta. Pameran Seni Rupa “Sepiring Indonesia”, Gelaran Budaya, Yogyakrta. Pameran “Dies Natalis ISI”, Galeri ISI, Yogyakarta. Pameran “Festival Budaya”, PDM, Yogyakarta. 2001 : Pameran Bertiga “Komplikasi”, Dirix Art Gallery, Yogyakarta. Pameran “FKY XIII”, Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Pameran Ber
-tiga “Manusia Raya”, Gelaran Budaya, Yogyakarta. 2000 : Pameran “The Optimistic Outlook”, Sahid Jaya, Jakarta. Jambore Seni Rupa Nasional, Pasar Sen Ancol, Jakarta. Ulang Tahun Pasar seni Ancol, Jakarta. Pameran “Islami”, TMII, Jakarta. Pameran “Gesper”, ISI, Yogyakarta. Pameran “FKY XII”, Yo
-gyakarta. 1999 : Pameran “FKI I, Tradition and Modernity”, Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Pamer
-an D-an Lukis Bersama “Pelukis Jogja-Solo”, Waduk Gajah Mungkur, Yogyakarta.Pamer-an “Kelompok Segi Lima”, Yogyakarta. Pameran “Lukis Kartu Pos Indonesia-Jepang”, Tokyo, Jepang. Pameran “Lukis Kartu Pos Indonesia-Jepang”, New York, Amerika Serikat. Pameran “Kelompok Lepas ‘97”, Purna Budaya, Yogyakarta. Pameran “Pratisara Affandi Adhi Karya”, Galeri ISI, Yogyakarta. Pameran “FKY XI”, Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Pameran bersama, Galeri Ancol, Jakarta. 1998 : Gelar karya seni lukis “Kelompok Lepas ‘97”, ISI, Yogyakarta. Pameran “Sketsa II”, ISI, Yogyakarta. Pameran “FKY X”, Benteng Vredeburg, Yogyakarta. 1997 : Pameran “Sketsa I”, Kampus ISI Gampingan, Yogyakarta.
1993 : Pameran Kartun “Ketawa Total”, Taman Budaya Raden Saleh, Semarang. 1992 : Aktif di Sang
-gar Rupa Seni Jeihan, Bandung. 1991 : Aktif pameran di Kendal, Jawa Tengah.
Award(s)
2008: Jakarta Art Award 2008, “Warna-Warni Jakarta”, Ancol, Jakarta, Indonesia. Karya Pilihan dalam Pameran Terseleksi “Setelah 20 Mei”, Jogja Gallery, Yogyakarta. 2006: Karya Pilihan Juri
“Lomba Lukis Bung Karno Dalam Kenangan”. 2003 : Nominator Indofood Art Awards. 2000 :
Peme-nang Kompetisi Seni Lukis Total Indonesie-YSRI. 1997 : Point Tertinggi Pameran Kartu Pos Indonesia-Jepang. 1997 : Sketsa Terbaik FSR ISI Yogyakarta
Pratomo Sugeng
Solo Exhibition(s)2008 : Pameran Tunggal “Sign of Time” Galeri Nasional Indonesia, One Gallery, Jakarta. 2004 :
Pameran Tunggal “Retorika Pe(r)sona”, Nadi Gallery, Jakarta.
Curriculum Vitae
21 Group Exhibition(s) :
2009 : Pameran “Baby Talks”, Philo Art Space, Jakarta. Pameran Personal Maps, Andi Gallery, Jakarta. Indonesia Contemporary Drawing Exhibition , Andi’s Gallery – Galeri Nasional Indonesia ,Jakarta. 2008 : Pameran Besar Seni Rupa Indonesia “MANIFESTO”, Galeri Nasional Indonesia, Ja
-karta. 2006 : Time & Signs – Vanessa Art Link, Jakarta. Milestone – Biennale Jakarta 2006, Jakarta.
2005 : Summit Event Bali Biennale 2005 (SEBB 2005). Tanda Kasih, Edwin’s Gallery, Jakarta. Mile
-stone ’05, Vanessa Art House, Jakarta. Syair Pengantin, Gallery Canna, Jakarta. “Dari Kita Untuk Kita”, Edwin’s Gallery, Jakarta. 1991 : Pameran Seni Rupa Kristiani, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. 1990 : Pameran Bersama Pelukis Senior Angkatan ’45, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Pameran Bersama Murid Dullah dan Para Pelukis Jakarta, Balai Budaya Jakarta. 1980 : Pameran
“400 Lukisan Realistik Perang Kemerdekaan” - Dullah bersama Rekan dan Murid, Aldiron Plaza, Jakarta. Pameran “Kelompok Sanggar Pejeng”-Bali, di Gedung Pers Nasional, Surakarta. 1978 :
Pa-meran “Serangan Umum Satu Maret”, Kelompok HBS-Sanggar Pejeng, Gedung Agung Yogyakarta.
1977 : Pameran “Kelompok Sanggar Pejeng” di Pejeng, Bali. Pameran 10 Pelukis HBS-Solo dan “Kelompok Sanggar Pejeng” Bali, di Balai Budaya Jakarta.
Award(s)
2005 : Finalis ”Ancol Golden Palette 2005”, Jakarta.
2002 : Finalis Pameran Indofood Art Award, Museum Nasional, Jakarta.
Purwanto SPA/(Seno purwanto Aji)
Jombang-16 October 1974. Address : Indonesia-Banten-Tangerang-Citra Raya, Graha Lestari Blok J14A No.48 Cikupa. Phone-Mobile Number : (021)5962336_0819 3260 2469. Email and Facebook : snpmawar@yahoo.com
Solo Exhibition
2003 : “Hegemony, Village and The Forgotten” Painting Exhibition at Imperial Country Hotel Arya Duta Lipo Karawaci Tangerang Indonesia
Group Exhibition(s) :
2009 : “Menyoal Patriarki” Painting Exhibition Philo Art Space Jakarta Indonesia. “Fantasy Object” painting Exhibition at Galery Millenium Jakarta. “#1 @empatpuluhtahun.ikj” at Galeri Cipta II Jakarta. “The King” Borobudur International Art Festival Magelang Central Java. “o,o Art Project” Galeri Cipta II TIM Jakarta. “ Festival Hijau 6” BSD City Tangerang Banten. Melukis Bersama”Anti
Kosrupsi” Departemen Pertanian Indonesia. “Transmisi” Museum Kartini Jepara central Java. 2008 : “100 Tahun Kebangkitan Nasional” Crown Hotel Jakarta Indonesia. “S[y]ure” Painting Exhibition Philo Art Space Jakarta Indonesia. 2007 : “Hold The Position” Paint
-ing Exhibition Milenium Gallery Jakarta Indonesia. “The World Of Soul” Art Exhibition at Biasa Gallery Yogyakarta Indonesia. 2006 : “CaliGraphy” Painting Exhibition at Restaurant Gallery Gudeg Citra Raya Tangerang Banten Indonesia. 2005 : “Together With Jakarta Institutes of Art” at Cipta II GalleryTaman Ismail Marzuki Jakarta Indonesia. “Together with Tangerang Art Consult” at Tangerang Indonesia. 2004 : “The End Year study” Exhibi
-tion at Cipta III Taman Ismail Marzuki Gallery Jakarta Indonesia. 2003 : Indonesian Fine Art Students Painting Exhibition at Indonesia National Gallery Jakarta. 2002 : “Seno and Deddy Paw “ Painting Exhibition at Ibis Hotel Kemayoran Jakarta Indonesia. Exhibition of Indonesian Artist Wood Block Prints, at Gallery Irenz Hintere Srasse 2070734 Fellbach Germany. 2000 : “The very lately new movement” with Jakarta Institut of Arts Jakarta Indonesia. 1995 to 2002 : Art Fest regularly painting exhibition at Sekolah Pelita Harapan Lipo Karawaci Tangerang Banten Indonesia. 1991 : “Together” Sanggar Gebyar Painting Exhibition - Jombang East Java Indonesia
Achievement Award:
2003 : Student with highest rank by Jakarta Institut of Arts
2004 : Graduate as the highest score from Jakarta Institute of Art
ROSID
Lahir di Parigi, Ciamis, 15 Februari 1969. Alamat : Jl. Cigadung Raya Tengah No.42/2 Ba
-bakan Jami, Bandung. Riwayat Pendidikan dan Pekerjaan : 1989 – 1991 : Belajar Seni Rupa di SOS, Bandung. 1991 – 1993 :Bergabung dengan Studio R.66, Bandung. 1994 – 1995 : Belajar melukis pada Rudi Pranadjaya, Bandung. 1995 – 1996 : Bergabung dengan Sudio D.23 (Rini Chairin Hayati), Bandung. 1997 – 1999 : Bergabung dengan Studio Redha Sorana dan Studio Tatang Ganar, Bandung. 2000 – 2001 : Workshop Seni Rupa di Bengkel Seni Sunaryo, Bandung. 2002 : Workshop Seni Rupa untuk persiapan pameran tunggal di Bengkel Seni Sunaryo, Bandung. 2005 : Workshop INISIASI 09 di C+ Gallery, Bandung.
Solo Exhibiton(s) :
2008 : “Menjadi Sawah” di Galeri Semarang, Semarang. 2007 : “Menjadi Sawah” di Galeri Soemardja ITB Bandung. 2005 : “Larger Than Life” di Edwin’s gallery, Jakarta. 2002 :
22
“Membingkai Potret”, Selasar Sunaryo, Bandung. 2000 : “Wajah Polos Bocah Pinggiran”, Koong Gallery, Jakarta. 1999 : Tunggal Ke-4 di Studio Segenggam Peduli, Bandung. 1998 : Tunggal Ke-2 di Galeri Hidayat, Bandung. Tunggal Ke-3 di Galeri Artmedia, Jakarta. 1997 :
“Sketsa Hitam Putih”, CCF, Bandung.
Group Exhibiton(s) :
2009 : Pameran “Baby Talks”, Philo Art Space, Jakarta. Objective Border di Srisasanti Art
-house di Jakarta. Guru Omar Bakrie di Jogja Galleri. Borderless World” ( Second Anniver
-sary of Srisasanti Gallery) Di Taman Budaya Yogyakarta. 2008 : Pameran Photo 24 Jam di SPACE59 Bandung. “LINESCAPE” drawing exhibition di SPACE59 Bandung. Pameran INDO
-NESIA AND THE MAINSTREAM (CIGE) Beijing Cina dan Galeri Canna. Pameran MANIFESTO di Galeri Nasional. Pameran RES PUBLICUM di Galeri Canna Jakarta. Pameran YAASIN di JOGYA GALLERY. Pameran BANDUNG INITIATIVE #2 di GaleriRoemah Roepa Jakarta. 2007 : “IVAA BOOKAID I vol. 01/07”, Nadi Gallery, Jakarta. “Imagined Affandi”, Gedung Arsip Nasional, Jakarta. Pameran 100 tahun Affandi, Museum Affandi, Yogyakarta. “Ilusi-ilusi Nasionalisme”, Jogja Gallery, Yogyakarta. 2006 : “Time & Signs”, Vanessa Art Link, Jakarta. “The Gate Pre-Discourse”, Soft Opening Exhibition Semar Art Gallery, Malang. Langgeng Contemporary Art Festival 2006, Magelang. “Beyond the Familiar”, Novotel Bandung. “Inisiasi 09”, The Peak, Bandung. 2005 : Pameran untuk Sumbangan Bencana Tsunami, Edwin’s Gallery,Jakarta. “Jejak-jejak Drawing” Edwin’s gallery, Jakarta. “Realistage”, Goong Gallery-Bandung, Gallery Semar-Malang, & Museum Widayat-Magelang. “The 20th Asian International Art Exhibition, Ayala Museum, Philippines. “Petisi Bandung”, Langgeng Gal
-lery Magelang. “Roman Bandung”, Galeri Kita, Bandung. “Aku, Chairil, dan Aku”, Nadi Gallery, Jakarta. 2004 : “Two Dimensional Indonesian Fine Arts, Berlin. “Persepsi dalam Vibrasi”, Edwin’s Gallery, Jakarta. “Dialog Tiga Serangkai” Ci + Gallery, Bandung. “East – East”, Hotel Darmawangsa, Jakarta. “Kecil Itu Indah”, Edwin’s Gallery, Jakarta. 2003 : “All You Need is Love”, Nadi Gallery, Jakarta. “Borobudur Agitatif”, Langgeng Gallery, Mage
-lang. “The 18th Asian International Art Exhibition”, Hongkong Museum. 2002 : “Mata Hati Demokrasi”, Taman Budaya, di Solo. Pameran bersama, Langgeng Gallery, Magelang. “Aura-machine”, Fabrik Gallery, Bandung & Koong Gallery, Jakarta. “The 17th Asian Inter
-national Art Exhibition”, Daejon Municipal Museum of Art, Korea. “Alam Hati Kecil”, Ed
-win’s Gallery, Jakarta. 2001 : “Logika Labil”, Galeri Soemardja - Bandung & Edwin’s Gallery - Jakarta. “Bias Batas”, Edwin’s Gallery, Jakarta. “Luar Batas”, Griya Seni Popo Iskandar, Bandung. “Mawas Diri”, Galeri Hidayat, Bandung. Bandung Art Event, “Ruang Alternatif
X”, Galeri Adira, Bandung. Pameran Terumbu Karang, Museum Nasional, Jakarta. “Kecil itu Indah”, Edwin’s Gallery, Jakarta. 1999 : “Ecce Homo”, Galeri Sunan Gunung Djati, Kampus IAIN, Bandung. “Melati Suci untuk Sesama”, Gedung WTC, Jakarta. “Seni Rupa untuk Sesama”, Galeri Nusantara, Jakarta. 1998 : Pameran Pentas Solidaritas Ruwatan Bumi, Studio Pohaci, Bandung. Solidaritas Ruwatan Bumi Mawar Api, Gedung YPK, Bandung. Pameran bersama, Cyber Gallery, Bandung. “Seni Membawa Kasih”, Galeri Bandung, Bandung. 1997 : Pameran untuk STB, Studio R.66, Band
-ung. Pameran bersama, Sudio Tatang Ganar, Band-ung. 1996 : Pameran bersama, TMII, Jakarta. Pameran bersama, Taman Budaya Jawa Barat, Bandung. Pameran Akhir Tahun, Galeri Hidayat, Bandung. Pameran bersama, Studio Tatang Ganar, Bandung. 1995 : Pameran 50 Tahun Indone
-sia Merdeka, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Bogor. Pameran Akhir Tahun, Galeri Hidayat, Bandung.
1994 : Pameran Halal bi Halal, Studio R.66, Bandung. Grand Opening Galeri Pradipta Rekatama, Bandung. Pameran Lukisan Garis-garis Warna Telenta Muda, Gedung Wisma Darmala, Jakarta.
1993 : “Gema Flores”, Edwin’s Gallery, Jakarta. Pameran bersama LSI, Gedung YPK, Bandung. Pa
-meran bersama Enam Kota di Jawa Barat. Pa-meran Akhir Tahun di Galeri Hidayat, Bandung. 1991 : Pameran bersama LSI, Museum Jawa Barat, Bandung. 1989 : Pameran bersama SOS, Bandung.
Suprobo
Payak, Pati Jawa Tengah, tanggal 10 February 1958.
Solo Exhibiton(s)
2008 : Pameran Tunggal di CSIS. 2006 : Pameran tunggal di Gran Melia Jakarta. 2000 : Pameran
tunggal di WTC Jakarta. 1999 : Pameran tunggal di WTC Jakarta. 1997 : Pameran tunggal di Hotel Sahid Jaya Jakarta. 1996 : Pameran tunggal di WTC Jakarta. 1996 : Pameran tunggal di Istana Anak TMII Jakarta. 1995 : Pameran tunggal di Hotel Hilton Jakarta. 1994 : Pameran tunggal di Hotel Hilton Jakarta. 1992 : Pameran tunggal di Mitra Budaya Jakarta. 1975 : Pameran tunggal di Pecan
-gaan Jepara dalam rangka memperingati HUT RI.
Group Exhibiton(s):
2009: Pameran “Baby Talks”, Philo Art Space, Jakarta. Sudah puluhan kali pameran bersama.
Wayan Kun Adnyana
Lahir di Bangli, Bali 4 April 1976. sejak 2003 hingga sekarang mengajar di FSRD ISI Denpasar, pen
23 Solo Exhibition(s):
2009: Pameran “Rare” di MD Art Space, Jakarta. 2008: Pameran “Hana Tan Hana” di Bentara Bu
-daya Yogyakarta. Pameran “Look! Who is Talking?” di TonyRaka Art Gallery, Ubud. Pameran ‘’New Totems for Mother’’ di Gaya Fusion Art Space, Ubud, 2003: Pameran ‘’Kamasukha’’ di Genta Gal
-lery, Ubud.
Group Exhibition(s) :
2009: Pameran “Baby Talks”, Philo Art Space, Jakarta. Pameran Festival Kesenian Indonesia “Ex
-ploring Root of Identity” di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Pameran “Harmony” di Soobin Art Int’l S.Bin Art Plus, Singapura. Pameran Bazaar Art Jakarta, di The Ritz Carlton Pasific Palace, Jakarta. Pameran “Rai Gedheg” di Bentara Budaya Jakarta, Bentara Budaya Yogyakarta, dan Orasis Gallery Surabaya. Pameran “Guru Oemar Bakrie” di Yogya Gallery, Yogyakarta. Pameran “Vox Populi” di Sangkring Art Space, Yogyakarta. Pameran “Pemetaan Seni Kontemporer Bali” di Sika Gallery, Ubud. Pameran “Vox Populi” di Bentara Budaya Jakarta. 2008: Pameran “Aku yang Bebas” di Darga Art Gallery, Sanur. Pameran “Family Life” di Taman Budaya, Yogyakarta. Pameran “Contemporary Heroes” di Tujuh Bintang Art Space, Yogyakarta. Pameran “Vision of East Asian 2008” dalam rangka Olimpiade China 2008 di Zhengzhou, China. Pameran Jakarta Art Award di Galeri Seni Ancol, Jakarta. Pameran “Art After Artday” di Sangkring Art Space, Yogyakarta. Pam
-eran “Ini Baru Ini” di Vivi Yip Art Room Jakarta. Pam-eran “Freedom” Moondecor Painting Festival di Taman Budaya Yogyakarta, dan Galeri Nasional Jakarta. Pameran “Super Ego” di Galeri Ego, Jakarta. Pameran ‘’Manifesto’’ di Galeri Nasional, Jakarta. Pameran ‘’Bali Art Now: Hibridity’’ di Yogya Gallery, Yogyakarta, pameran ‘’Ahimsa’’ di Bentara Budaya Jakarta. Pameran ‘’69 Seksi Nian’’ di Yogya Gallery, Yogyakarta. Pameran ‘’Silence Selebration’’ di TonyRaka Art Gallery, Bali. Pam
-eran ‘’Think+Thing=Everything’’ di Gracia Art Gallery, Surabaya. 2007: Pameran Biennale Yogya ‘’Neo Nation’’ di Sangkring Art Space Yogyakarta. Pameran Sanur Art Festival ‘’A(R)tmosphere’’di Danes Art Veranda, Denpasar. Pameran ‘’i Bumi’’ dalam rangka UN Climate Change Conference (UNCCC) di Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali. Pameran ‘’Love Letters’ di Tonyraka Art Gallery, Ubud. Pameran ‘’A Beautiful Death’’ di Bentara Budaya, Yogyakarta, Orasis Gallery, Surabaya dan Darga Gallery Sanur, Bali. 2006 : Pameran ‘’Dekonstruksi dan Repetisi’’ bersama dosen seni rupa ISI Denpasar, di Perpustakaan Umum Kota Malang. Pameran ‘’Young Arrows’’ Yogya Gallery, Yo
-gyakarta. Pameran Ilustrasi Cerpen Kompas di Bentara Budaya Jakarta. Pameran bersama dosen ISI Denpasar di Museum Neka, Ubud. Pameran ‘’Erotik’’ di Tony Raka Gallery, Ubud, Pameran “ReconsCultur” di ARMA, Ubud. Pameran “Rupa Kata’’ di Darga Gallery, Sanur. 2005 : Pameran
Tour de Java ‘’Skill for Power’’ di V Gallery Jakarta dan Dalem Hamur Sava Gallery Yogyakarta,
Malang, dan Surabaya. Pameran bersama ‘’Power of Mind’’ di Orasis Gallery, Surabaya. Pameran Ilustrasi Cerpen Kompas di Bentara Budaya, Jakarta. 2004 : Pameran bersama
‘’Dasa Muka’’ 4 tahun BCW di ARMA, Ubud. Pameran bersama dosen ISI Denpasar di Puri Art Gallery, Malang dan Museum Widayat Magelang. Pameran bersama ‘’Bali Tempta
-tion’’ di Galeri Langgeng Magelang dan V Gallery Jakarta. 2003 : Pameran bersama SSM Bali ‘’Lelakut’’ di persawahan Peguyangan Denpasar. Pameran bersama SSM Bali ‘’Renun
-gan Merah Putih’’ di Makam Pahlawan Margarana, Bali. 2002 : Pameran bersama ‘’Ruwat Sarira’’ Sanggar Jarak Bang di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli. 2001 : Pameran instalasi
‘’SHUL’’ di Galeri Sembilan, Ubud. Pameran bersama ‘’Bali Kontemporer Arts’’ di Bentara Budaya, Jakarta. Pameran penggalian dana ‘’Sesari’’ di Gedung Titik Dua, Denpasar ber
-sama Harian Umum Nusa. Pameran Tugas Akhir di Kampus STSI Denpasar. 2000 : Pameran
‘’Demokrasi dalam Ekspresi Rupa’’ Kamasra di Gedung DPRD Denpasar. Pameran Dies Natalis ke-33 STSI Denpasar di kampus STSI Denpasar. Pameran ‘’Ekspresi Bumi’’ bersama Sudamala Kamasra di Kuta Paradiso, Kuta. Pameran ‘’Refleksi Seni II’’ di Darga Gallery, Sanur. 1999 : Pameran bersama Divya Pradana Bhakti di Gedung Pusat Studi Antar Budaya dan Agama, Nusa Dua, Bali. Pameran lukisan nominasi Philip Morris Art Awards di Galeri Nasional Jakarta. Pameran Peksiminas V di Surabaya. 1998 : Pameran Hut ke V Kamasra di Sahadewa Gallery, Ubud. 1997 : Pameran cat air di Art Center Denpasar.
Award(s):
2008 : Lulusan terbaik predikat cum laude Pasca Sarjana ISI Yogyakarta. Penghargaan Nominasi Jakarta Art Awards. 2007 : Penghargaan Widya Pataka dari Pemerintah Provinsi Bali bidang penulisan kritik seni rupa. 2002 : Lulusan terbaik predikat cum laude STSI Denpasar. 1999 : Penghargaan Nominasi Philip Morris Indonesian Art Awards. 1998 :
Kamasra Price Seni Lukis Terbaik. 1996 : Pemenang I Lomba Lukis Remaja Parpostel IX Denpasar.
24
This catalogue is published in conjunction with a Group Painting Exhibition of
February 22 – March 8, 2010
@ Philo Art Space
Jl Kemang Timur 90 C
South Jakarta 12730
Indonesia
t/f: (62 21) 719 84 48
m: +62 811 10 60 47
e: philoartspace99@gmail.com
Curator: Tommy F Awuy
Special thanks : Didi Petet
Deni Junaedi I Pratomo Sugeng I
Purwanto I Rosid I Suprobo I Wayan Kun Adnyana
Photography of Artworks: Doc. Philo
Graphic Design: Trizno
Published by
Philo Art Space
024/2010
Colophon
Copy Rights © Philo Art Space
All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmit-ted in any form or by any means, electronic, mechanical, photography, recording or otherwise, without the written permission from Philo Art Space