• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE TERPUSAT DAN ACAK TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE TERPUSAT DAN ACAK TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LATIHAN MENGGUNAKAN METODE TERPUSAT DAN ACAK TERHADAP HASIL SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

Ibrohima*, Yudhi Kharismab aSMK Negeri 1 Krangkeng Indramayu

bPendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu email: [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini hendak mengkaji mengenai pengaruh latihan servis atas menggunakan metode terpusat terhadap hasil servis atas bolavoli. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Populasi penelitian adalah siswa siswa SMKN 1 Krangkeng Indramayu yang mengikuti ekstrakurikuler bolavoli. Jumlah sampelnya 14 siswa dan waktu penelitian yaitu selama 2 bulan, jumlah latihan 16 kali pertemuan, dengan frekuensi 1 minggu 3 kali. Instrumen penelitian adalah target nilai. Hasil penelitian adalah 1) latihan menggunakan metode terpusat memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil serivis atas dalam permainan bola voli; 2) latihan menggunakan metode acak memberikan pengaruh terhadap peningkatan hasil serivis atas dalam permainan bola voli; 3) Terdapat perbedaan pengaruh antara latihan servis menggunakan metode terpusat dengan menggunakan metode acak terhadap peningkatan hasil servis atas dalam permainan bola voli. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ternyata penerapan latihan servis menggunakan metode terpusat memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan metode acak terhadap peningkatan hasil servis atas dalam permainan bola voli.

Kata kunci: metode terpusat, metode acak, servis atas, permainan bolavoli

INFLUENCE OF EXERCISE USING CENTRALIZED METHOD AND RANDOM METHOD ON THE RESULTS OF THE SERVICES IN BOLAVOLI GAMES

Ibrohima*, Yudhi Kharismab aSMK Negeri 1 Krangkeng Indramayu

bPendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Nahdlatul Ulama Indramayu email: [email protected]

Abstract

The purpose of this study was to examine the effect of top service training using a centralized method on the outcome of the volleyball service. The method used in this research is experiment. The population of the study were students of SMKN 1 Krangkeng Indramayu who followed extracurricular volleyball. The number of samples is 14 students and the research time is for 2 months, the number of exercises 16 times meeting, with frequency 1 week 3 times. The research instrument is the target value. The results of the study were 1) the practice of using centralized method gave effect to the increase of the top serivis result in the game of volleyball; 2) exercises using random methods have an effect on increasing the upper serivis results in a game of volleyball; 3) There is a difference in the effect of service training using a centralized method using a random method of improving the upper serving result in a game of volleyball. Based on the results of research and discussion was the application of service training using centralized methods provide a better effect than the random method of improving the results of the top service in the game of volleyball.

(2)

Pendahuluan

Permainan bola voli merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia. Berdasarkan penelusuran infor-masi saat ini bola voli menduduki peringkat kedua pada deretan olahraga paling digemari di Indonesia, setelah sepak bola.

Dengan kata lain dapat dimaknai bahwa bola voli merupakan olahraga yang memasyarakat, artinya bisa dimainkan oleh semua kalangan, baik masyarakat pedesaan maupun perkotaan dari mulai masyarakat disekolah sampai perguruan tinggi. Salah satu bukti bahwa olahraga permainan itu disenangi oleh semua kalangan adalah sarana yang tersedia untuk bola voli dimiliki dibanyak tempat.

Permainan bola voli sudah berkembang pesat baik dari segi teknik, taktik maupun fisik. Untuk menjadi pemain bola voli yang handal disyaratkan memiliki beberapa faktor penunjang yang dimiliki. Dalam upaya mendapatkan gerakan yang efektif dan efisien pada cabang olahraga ini, perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik tersebut terbagi menjadi servis, spike, passing dan blok. Mengenai teknik dasar ini Beutelstahl yang dialih bahasakan oleh Asep (2009, hlm. 8) bahwa ada enam teknik dasar dalam permainan bola voli seperti service, volley, dig, block, attack, defence.

Salah satu teknik dasar yang perlu mendapatkan perhatian salah satunya adalah servis.. Teknik ini disamping berfungsi sebagai pembuka permainan juga dapat dimanfaatkan sebagai alat serangan pertama, teknik tersebut dilakukan baik dari atas maupun bawah.

Menurut Kharisma (2016, hlm. 25) servis yaitu pukulan bola yang dilakukan di daerah belakang garis lapangan permainan dengan melampaui net ke daerah lawan. Sedangkan Beuthelestahl yang dialih bahasakan oleh Asep (2009, hlm. 8) beranggapan bahwa servis adalah

sentuhan pertama dengan bola untu memulai pertandingan. Teknik service dilakukan pada saat awal permainan dan setelah terjadinya setiap kesalahan yang dilakukan pemain. Pukulan service dapat berupa serangan bila bola dipukul dengan keras dan terarah menggunakan teknik smash. Dalam teknik dasar sevis permainan bola voli terbagi menjadi 2 jenis, yaitu servis bawah dan atas.

Kedua cara tersebut dilakukan berdasarkan kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki atlet. Namun demikian untuk memperoleh hasil yang lebih mudah umumnya atlet menggunakan servis dari atas, karena dengan teknik ini akan lebih mudah untuk melakukan serangan.

Penguasaan terhadap teknik servis atas ini mempunyai peran sangat penting dalam permainan bola voli, sebab servis atas merupakan kunci utama yang dapat menentukan serangan pertama dan strategi dalam permainan bola voli. Keberhasilan pemain dalam olahraga ini salah satunya ditentukan oleh keberhasilan dalam melakukan servis dan dilanjutkan dengan teknik yang lain. Seperti yang diungkapkan oleh Yudiana (2010, hlm. 45) keterampilan teknik bermain bola voli adalah cara memainkan bola secara efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal. Untuk dapat melaksanakan seluruh keterampilan dasar bermain voli, minimal pemain memiliki enam dasar keterampilan teknik, yaitu sikap penjagaan dan cara bergerak kearah bola, pas dan umpan, spike, bendungan, servis dan penyelamatan bola.

Dalam upaya meningkatkan hasil teknik servis atas, diperlukan latihan yang teratur dengan memperhatikan teknik servis yang baik dan benar. Di dalam pemberian materi latihan diperlukan pendekatan praktek yang bervariasi guna mencapai tujuan yang dikehendaki.

Banyak cara atau metode dalam menyampaikan materi latihan, sehinggga anak lebih cepat dalam menguasai materi

(3)

yang diajarkan dan dapat menerapkannya dalam situasi yang tepat. Penggunaan metode latihan yang baik dan tepat akan sangat membantu dalam proses latihan. Metode merupakan prosedur atau operasi untuk mencapai suatu tujuan. Suatu metode dalam proses pelatihan memiliki hubungan yang erat dengan tujuan prose tersebut.

Dalam proses pelatihan olahraga, masih banyak pelatih yang menggunakan metode tradisional yaitu metode bagian atau part method. Pada prakteknya metode ini dikatakan sebagai metode tradisional karena metode ini merupakan metode yang paling tua, yang merupakan pengkristalan gagasan-gagasan mengajar dari teori behaviorisme. Sedangkan metode-metode baru yang didasari oleh teori baru dan penelitian empiris masih kurang dipergunakan. Seperti yang diungkapkan oleh Mahendra (2007, hlm. 275) adalah metode bagian atau part method adalah suatu cara mengajar yang membagi keterampilan menjadi bagian-bagian. Caranya dimulai dengan mengajarkan bagian-bagian terkecil dari suatu keterampilan dan pada akhirnya digabungkan menjadi suatu keterampilan yang utuh.

Pada metode ini teknik tersebut dikombinasikan dengan menggunakan metode terpusat artinya proses latihan atau kegiatan yang berfokus pada latihan dengan menggunakan sasaran atau target sebagai media latihan. Pada latihan ini tidak hanya dengan satu atau dua kali latihan untuk memperoleh hasil yang maksimal, maka dalam setiap latihan diharuskan melakukan secara berulang- ulang atau secara drill supaya target yang akan kita tuju sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya metode latihan terpusat maka proses latihannya pun terfokus pada satu latihan. Apabila target yang dituju sudah sesuai yang diharapkan kita meningkat ketahap selanjutnya, yakni sasaran yang dituju berbeda dengan sasaran yang mengacu

pada pembahasan diatas, maka metode yang cocok untuk latihan mengacu pada sasaran adalah metode terpusat. Menurut Mahendra (2007, hlm. 280) beranggapan bahwa latihan terpusat merupakan cara yang lazim dipilih. Cara ini dianggap khas karena memungkinkan siswa berlatih secara terfokus, melatih satu keterampilan berulang-ulang tanpa terganggu kegiatan lain. Cara ini tampak masuk akal karena dianggap memungkinkan anak untuk berkosentrasi penuh dan meghaluskan geraknya.

Metode latihan yang digunakan adalah metode latihan terpusat pada sasaran. Dalam permainan bola voli metode ini sangatlah penting dilakukan oleh semua atlet, karena metode tersebut bisa digunakan juga pada saat pertandingan berjalan. Menurut Beutelstahl dialih bahasa oleh Asep (2009, hlm. 38) mengatakan bahwa segala sesuatu untuk menyempurnakan servis harus memperhatikan keamanan, kecermatan dan kesulitan”. Berikut adalah cara melatih servis demi menyempurnakan servis tersebut : 1) Keamanan. Untuk menjamin standar keamanan yang ada, maka sebaiknya setiap pelatih mengharuskan suatu jadwal latihan servis yang teratur, sebelum dan sesudahnya latihan itu sendiri. Misalnya : setiap pemain harus melatih serve 50 kali dari garis batas ke belakang dengan tujuan sedikit- dikitnya 95 % dari semua servis itu harus berhasil dilambungkan kesisi lawan. Latihan yang sama dapat dipersulit lagi dengan menjauhkan base linenya sepanjang delapan meter ke belakang; 2) Kecermatan. Banyak tipe latihan untuk mempertajam kecermatan pemain, sepeti pemain harus memukul bola ke sisi lawan pada suatu posisi tertentu yang sudah ditentukan. Misalnya gambar suatu sasaran atau target berbentuk lingkaran atau kotak dengan menggunakan kapur dan sebagainya. Servis harus diarahkan sedemikian hingga bola masuk kedalam keranjang atau masuk dalam sasaran.

(4)

Servis harus diarahkan pada pemain- pemain tertentu yang berdiri disisi lawan. Servis harus diarahkan sampai kegaris batas belakang sisi lawan. Servis harus diarahkan sedemikian sehingga bola jatuh didepan net sisi lawan. Servis harus masuk kesuatu area tertentu disisi lawan. Setiap kali berhasil, area tersebut dipindahkan lagi; 3) Kesulitan. Yang dimaksud dengan kesulitan disini adalah kesulitan yang dihadapi pemain pada waktu melakukan servis. Kesulitan ini relative kalau seorang pemain sudah sanggup melakukan servis dengan cermat, maka servis itu dapat ditingkatkan lagi mutunya. Berarti pemain akan mendapat-kan kesulitan yang baru lagi.

Semua latihan rutin yang sudah dijelaskan diatas ini dapat digunakan untuk mempertinggi kesulitan tersebut. Pemain tidak boleh lupa bahwa servis yang baik adalah servis yang keras sekali pukulannya atau servis yang dapat menguasai lajunya bola, menyamping kesana kemari sesuai dengan kehendak servisnya sendiri.

Sesungguhnya servis tak perlu dilatih bersama pemain beregu. Setiap pemain dapat berlatih sendiri didalam ruangan maupun diudara terbuka, dengan ataupun tanpa net. Bahkan seutas tali sebagai pengganti net pun juga sudah cukup memadai.

Penerapan metode yang tepat dalam proses latihan akan mempengaruhi hasil yang dicapai. Permasalahan yang sering terjadi yang dihadapi pelatih adalah atlet masih sering melakukan servis secara asal dan tidak mengarahkan pada sasaran yang kosong diarea lapang. Teknik servis atas yang dijelaskan sebelumnya, merupakan salah satu teknik yang sangat penting. Proses latihan untuk teknik ini dibutuhkan suatu gerak yang efisien. Pelaksanaan latihan untuk servis atas dilakukan sebagai upaya untuk mengefisienkan gerak, supaya teknik yang dilakukan menghasil-kan servis yang baik. Variasi latihan juga harus dipahami pelatih agar gejala yang

diakibatkan yakni kurangnya metode latihan yang bervariasi yang dapat menimbulkan rasa jenuh dalam proses pelatihan tersebut dapat dihindari.

Apabila dalam permasalahan ter-sebut tidak segera dibenahi maka yang akan menjadi korban adalah atlet bahkan tim itu sendiri. Atlet tidak akan berkembang dengan adanya permasalahan yang ada didalam pelatihan yang masih menggunakan metode bagian khususnya pada tingkatan SMK. Maka dengan segera mungkin pelatih harus bisa memecahkan permasalahan yang ada dalam proses pelatihan khususnya dalam melakukan servis atas dalam cabang olehraga bola voli.

Setelah proses pelatihan tersebut dibenahi atau sudah dipecahkan perma-salahannya, maka akan memberikan keuntungan bagi atlet ataupun klub tersebut. Dengan adanya variasi latihan yang modern akan memberikan dampak positif bagi para atlet. Dimana atlet akan serius menjalankan prose pelatihan yang akan diberikan atau di instuksikan oleh pelatih. Dengan tidak sadar akan memberikan peningkatan yang signifikan dengan adanya proses latihan modern khususnya proses pelatihan servis atas menggunakan metode terpusat dan acak dalam permainan bola voli.

Mengacu pada hasil pengamatan yang penulis lakukan, khususnya pada tim tersebut yang masih menggunakan metode bagian, maka penulis tertarik untuk mencoba menerapkan metode latihan dengan menggunakan metode terpusat dan acak dalam proses latihan servis atas.

Metode

Dalam penelitian ini penulis mencari variable tertentu terhadap variabel lain, maka metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Nonequivalent Control Group Design.

Populasi penelitian adalah atlet SMKN 1 Krangkeng Indramayu yang

(5)

mengikuti kegiatan latihan rutin bola voli sejumlah 14 orang sampel pada penelitian ini ditetapkan 100% atau sebanyak 14 orang yang ada pada atlet SMKN 1 Krangkeng Indramayu sehingga penelitian ini menngunakan sampling jenuh karena seluruh populasi dijadikan sampel. Instrumen penelitian menggunakan tes keterampilan bolavoli mengacu kepada model NCSU Volleyball Skill test Batterry (Strand dan Wilson, dalam Nurhasan (2014, hlm. 223). Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan bantuan Microsoft Excel.

Berdasarkan hasil penelitian penulis, dan didukung oleh beberapa penemuan hasil penelitian sebelumnya oleh Supriyadi (2014) dan pemaparan para ahli. Ternyata hasil belajar keterampilan bola voli Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan antara metode latihan terpusat dengan metode latihan acak terhadap hasil keterampilan bola voli. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian, latihan dengan menggunakan latihan terpusat memberikan peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan metode latihan acak servis atas dalam permainan bola voli. Rekomendasi bagi para pembina, pelatih dan pembaca umumnya agar mencoba metode latihan terpusat dalam melatih teknik servis atas

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara perbedaan dua rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Pada Tabel 1 dikarenakan thitung sebesar 4,24 dan p value sebesar 0,03. Dikarenakan dari hasil perhitungan di atas p value < 0,05 maka H0 ditolak yang berarti signifikan dengan rata-rata (mean) untuk postest kelas (eksperimen) adalah 3,57 dan kelas (kontrol) adalah 2,57 artinya rata-rata skor postest kelas eksperimen lebih tinggi daripada postses kelas kontrol.

pada permainan bola voli karena memberikan hasil yang positif dan efektif. Pada dasarnya latihan terpusat merupakan dianggap khas karena memungkinkan siswa berlatih secara terfokus, melatih satu keterampilan berulang-ulang tanpa terganggu kegiatan lain. Cara ini tampak masuk akal karena dianggap memungkinkan anak untuk berkosentrasi penuh dan meghaluskan geraknya.

Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah: 1) Latihan menggunakan metode terpusat memberikan pengaruh terhadap pening-katan hasil serivis atas dalam permainan bola voli; 2) Latihan menggunakan metode acak memberikan pengaruh Tabel 1. Hasil Perhitungan Uji i

t-Test: Two-Sample Assuming Equal Variances

Mean 3,57 2,57

Variance 0,29 0,95

Observations 7 7

Pooled Variance 0,619

Hypothesized Mean Difference 0

df 12 t Stat 2,38 P(T<=t) one-tail 0,02 t Critical one-tail 1,78 P(T<=t) two-tail 0,03 t Critical two-tail 2,18

(6)

terhadap peningkatan hasil serivis atas dalam permainan bola voli; 3) Terdapat perbedaan pengaruh antara latihan servis menggunakan metode terpusat dengan menggunakan metode acak terhadap peningkatan hasil servis atas dalam permainan bola voli. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ternyata penerapan latihan servis menggunakan metode terpusat memberikan pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan metode acak terhadap peningkatan hasil servis atas dalam permainan bola voli.

Daftar Pustaka

Beutelstahl, D. ( 2009 ), Belajar Bermain Bola Voli .Bandung: Pionir Jaya.

Kharisma, Y .(2016). Modul

Pembelajaran bola Voli.

Indramayu: PJKR STKIP NU Indramayu.

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar

Mengajar Motorik. Bandung:

FPOK UPI.

Nurhasan. Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Statistic. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Yudiana, Y. (2010), Permainan Bola Voli. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan teknik olah tubuh memiliki keunggulan dalam membantu proses belajar siswa dalam menari. Pembelajaran ekstrakurikuler tari dengan menerapkan teknik Olah

Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Bupati Karo Nomor 178 Tahun 2008 Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian

Heny kustiyah.. Ambition leads to choices of success or failure.. I hereby state that the thesis An Analysis of Ego Defense Mechanisms of Mr. Borkman in Hendrik Ibsen s

Dengan demikian, metode deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena sesuai dengan tujuan dari penelitian ini,

[r]

Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi, Informasi Asimetri dan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel

Jenis data yang diperoleh pada penelitian ini merupakan data kuantitatif yang didapatkan dari tes hasil belajar matematika pada kedua kelompok yaitu

Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan Peraturan Presiden No.. dengan ini diumumkan Hasil