• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUAT TANGKI PENYIMPAN AIR PANAS TENAGA SURYA MENGGUNAKAN BAHAN SERBUK GERGAJI BATANG KELAPA SEBAGAI ISOLATOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUAT TANGKI PENYIMPAN AIR PANAS TENAGA SURYA MENGGUNAKAN BAHAN SERBUK GERGAJI BATANG KELAPA SEBAGAI ISOLATOR"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

85

PEMBUAT TANGKI PENYIMPAN AIR PANAS TENAGA SURYA

MENGGUNAKAN BAHAN SERBUK GERGAJI BATANG KELAPA

SEBAGAI ISOLATOR

Nazaruddin1,*), Iskandar1) 1)Jurusan Teknik Mesin Universitas Samudra

*Email: nazaruddin@unsam.ac.id

ABSTRAK

Penggunaan pemanas air bertenaga surya semakin populer dan semakin ekonomis. Hal penting yang harus diperhatikan dalam disainnya, pemanas ini harus dapat menjaga agar air tetap panas pada 12 jam kemudian. Untuk itu, maka sistem penyimpanan air panas dirancang sedemikian rupa untuk mengisolasi panas pada air selaman lebih dari 12 jam. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan isolasi panas pada bahan alamiah yang digunakan yaitu serbuk gergaji pohon kelapa. Alat penyimpan air panas surya ini memiliki kapasitas 190 liter air. Tangki penyimpan air panas (water container) dibuat dari bahan aluminium dengan ketebalan 1,0 mm dan plat besi sebagai material sarung isolasi (isolation case). Tebal isolator sebesar 15 cm, dengan bentuk silinder silinder. Pada penggunaan serbuk gergaji batang kelapa, temperatur air awal 73 ℃ dan temperatur akhir 58 ℃. Kehilangan 15 o

C setelah 12 jam dengan konduktivitas (k) 0,3070 𝑊 𝑚°𝐾. Dari hasil tersebut, diperoleh bahwa serbuk gergaji pohon kelapa cukup baik untuk digunakan sebagai penghambat laju perpindahan panas.

Kata Kunci: Karakteristik Termal, Penyimpan air, Isolator serbuk gergaji pohon kelapa.

PENDAHULUAN

Indonesia,sebagai negara tropis, merupakan negara yang kaya akan sinar matahari. Peluang untuk memanfaatkan energi matahari tersebut sangat besar, terutama pada musim kemarau. Salah satu aplikasi energi matahari yang semakin umum digunakan di kota-kota besar adalah sistem pemanas air yang memanfaatkan energi dari sinar matahari. Hal ini antara lain dikarenakan oleh kebiasaan masyarakat perkotaan untuk mandi pada waktu yang lebih awal karena harus berangkat ke kantor lebih pagi atau bisa juga dikarenakan kebutuhan untuk menghilangkan penat dan lelah sehabis bekerja seharian.

Secara umum, pemanasan efektif energi matahari dimulai pada pukul 10 pagi hingga pukul 16 sore, sehingga efek pemanasan air oleh matahari pada waktu-waktu tersebut, dengan menggunakan pemanas airtenaga surya (solar water heater), dapat disimpan untuk kemudian dapat dipakai sebagai sumber air panas setelah 6 jam hingga

12 jam kemudian. Untuk dapat memenuhi kebutuhan ini, maka dibutuhkan suatu sistem isolasi panas yang dapat menyimpan panas dalam air untuk jangka waktu yang relatif lama (>12 jam).

Penggunaan pemanas air bertenaga surya untuk memanaskan air dapat mengurangi tingkat pemakaian BBM yang kian hari kian terbatas. Oleh karena matahari hanya bersinar pada siang hari, maka tangki penyimpan air pada sistem pemanas bertenaga surya ini harus dapat menyimpan air panas yang telah dipanaskan sepanjang pagi hingga sore hari dapat digunakan 12 jam kemudian tanpa harus kehilangan panas yang dikandungnya secara drastis. Agar`dapat menjaga suhu panas pada air, maka sistem penyimpanan air panas harus dirancang sedemikian rupa untuk dapat mengisolasi panas pada air. Untuk keperluan ini akan dibutuhkan isolator yang dapat menjaga suhu air tetap tinggi untuk waktu yang lama (> 12 jam)

(2)

86

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik material isolator panas dari bahan- alamiah ini mampu menghambat laju perpindahan panas. Material isolator yang akan digunakan adalah: serbuk gergaji pohon kelapabahan tersebutdipilih untuk digunakan dalam penelitian ini antara lain didasari oleh beberapa alasan antara lainkemudahan untuk mendapatkan materialtersebut di dalam wilayah Kota Langsa dan nilai ekonomismaterial yang digunakan.Bahan isolator tersebut akan diuji untuk melihat karakteristik yang diinginkan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai isolator yang dapat meminimalisir kebocoran panas secara lebih lama, paling sedikit dapat mempertahankan panas optimal

pada air untuk waktu lebih dari 12 jam. Diharapkan pemanfaatan material isolator dari bahan alami ini dapat mendorong berkembangnya industri pengolahan bahan baku alami sebagai isolator panas yang selanjutnya diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi sebagian masyarakat lokal. Pemanasan air dengan menggunakan bahan bakar fossil semakin tidak menguntungkan karena harganya yang semakin hari semakin meningkat.Sedangkan untuk pemanasan air dengan menggunakan bahan bakar kayu semakin jarang dilakukan selain membutuhkan kayu dalam jumlah yang relatif besar juga karena pengaruh kelangkaan bahan bakar kayu. Salah satu mode pemanasan air yang dapat dianggap menguntungkan serta relatif menjanjikan (feasible), adalah sistem pemanas air bertenaga surya, meskipun ada hambatan pada ketersediaan sumber sinar matahari yang tidak berkelanjutan (intermitten).Energi dari matahari diperoleh secara gratis,sehingga biaya operasional pemanas surya relatif lebih rendah. Panas yang diperoleh dari sinar matahari akan disimpan dalam tangki penyimpan agar dapat tetap panas selama mungkin. Penyimpanan air panas dilakukan karena air panas tersebut tidak digunakan pada saat itu juga melainkan pada saat dibutuhkan pada waktu tertentu saja (on demand). Air panas disimpan dalam tangki pemanas air surya dan tangki pemanas air surya dirancang berdasarkan perhitungan.

TEORI DAN PERALATAN Teori Perpindahan Panas

Agar dapat memperlambat proses pelepasan panas,maka dibuatlah isolator mengelilingi tangki penyimpan air panas. Isolator yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Serbuk gergajian pohon kelapa. Panas yang dikandung dalam air akan mengalir melepaskan dari sistem panas dalam air melewati dinding alumunium (r1 ke r2). Panas yang keluar melalui r2 akan di hambat menggunakan isolator alami (r2 – r3) dan kemudian mengalir keluar melalui selimut luar (casing) secara perlahan-lahan (r3 – r4). Mekanisme perpindahan panas pada tangki penyimpan air panas dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut ini.[5]

Gambar 1. Mekanisme Perpindahan Panas pada Tangki Penyimpan air panas

Sumber: Pikra. G. (2010) Panas dalam Air

Kapasitas penyimpanan panas pada tangki dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

𝑄 =𝜌∙𝑣

𝑡 𝐶𝑝∙ ∆𝑇 ... (1) DimanaQ adalah kalor yang disimpan (KJ),  adalah kepadatan air (kg/m3), v adalah volume tangki (m3), Cpadalah panas spesifik fluida (KJ/kg.0C) dan ∆T =T0 – Ta) serta t adalah waktu penyimpanan air dalam tangki

(3)

87

Gambar 2. skema laju aliran panas (kiri) dan jala-jala thermal (kanan)

Sumber: Pikra. G. (2010)

Perpindahan Panas Pada Dinding dan Penutup Tangki

Secara umum, perpindahan panas dari air panas dalam tangki penyimpan hingga mengalami penurunantemperatur.Penurunan temperatur tersebut secara ringkas dapat dilihat melalui gambar 2.

Rugi-rugi panas yang terjadi di dalam tangki penyimpan air panas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan tahan thermal 2 hingga persamaan 4.[5].

𝑅1= 1 𝑐∙2𝜋𝑟1∙𝑙1 ... (2) 𝑅1=𝑙𝑛 𝑟2 𝑟1 2𝜋𝑘𝑚𝑖∙𝑙1 ... (3) 𝑅1= 1 ℎ𝑢∙2𝜋𝑟2∙𝑙1 ... (4) dimana R1 adalah tahanan thermal pada plat alumunium (oK/W), R2adalah tahanan thermal pada isolator (oK/W), R3 adalah tahanan thermal pada plat besi (oK/W), hc adalah koefesien konveksi panas pada fluida (W/m2.oK), huadalah koefesien konveksi panas pada udara luar, r1jari-jari bagian dalam (m), l1 tinggi tangki, r2 adalah jari-jari dari pusat ke isolator bagian luar (m), kmi adalah konduktifitas thermal material isolator (W/m.oK).

Rugi-rugi panas pada dinding tangki penyimpan panas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 5 berikut.

𝑄𝑑𝑡 = ∆𝑇 𝑅𝑡𝑜𝑡 =

∆𝑇

𝑅1+𝑅2+𝑅3 ... (5) DimanaQdt adalah rugi-rugi panas pada dinding tangki penyimpan air panas (W)

Rugi-rugi panas yang melalui kedua sisi dinding tangki dapat dihitung dengan menggunakan persamaan tahan thermal 6 hingga 8 berikut ini:[5].

𝑅1= 1 ℎ𝑐∙𝜋𝑟12 ... (6) 𝑅1= 𝑥 𝑘𝑚𝑖∙𝜋𝑟12 ... (7) 𝑅1= 1 𝑢∙𝜋𝑟12 ... (8) dimana R1 adalah tahanan thermal dari fluida ke pelat alumunium pada sisi atas (oK/W) ,R2adalah tahanan thermal dari pelat alumunium ke isolator (oK/W) pada sisi atas tangki,danR3 adalah tahanan thermal dari pelat besi ke udara luar (oK/W) pada bagian sisi atas tangki.

Selanjutnya rugi-rugi panas pada kedua sisi atas dan bawah dihitung sebagai:

𝑄𝑡𝑡 = 2 𝑅1+𝑅2∆𝑇+𝑅3 ... (9) DimanaQtadalah rugi-rugi pada kedua sisi atas dan bawah tangki (W)

Sehingga rugi-rugi panas keseluruhan pada tangki penyimpan air panas dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 11 berikut ini:

𝑄𝐻𝑇 = 𝑄𝑑𝑡 + 2 ∙ 𝑄𝑡𝑡 ... (10) dimanaQHT adalah rugi-rugi panas keseluruhan pada tangki penyimpan air panas (W)

MATERIAL ISOLATOR ALAMIAH

Jenis material isolator yang digunakan pada penelitian ini, merupakan isolator alamiah dari bahan organik yang tersedia di alam, yaitu: serbuk gergaji batang kelapa. fungsi bahan isolator pada penelitian ini adalah sebagai penghambat panas. Karakteristik visual material isolator yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.

(4)

88

Gambar 3. Serbuk gergaji batang kelapa

PERALATAN PENGUJIAN

Penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) bulan di Laboratorium Thermal dan Fluida Jurusan Teknik Mesin Universitas Samudra, termasuk persiapan alat hingga pengambilan data. Perencanaan Alat Penyimpan Air Panas

Alat penyimpan air panas surya ini direncanakan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan, antara lain pertimbangan pasar dan kegunaan utama alat. Alat penyimpan air panas surya ini harus mampu menyimpan air panas dengan kapasitas 190 liter air. Angka ini diperoleh berdasarkan asumsi bahwa masing-masing orang rata-rata menggunakan 30 liter air panas untuk satu kali mandi, oleh karena itu kapasitas 190 liter dapat digunakan untuk 6 kali mandi atau untuk 6 orang masing-masing satu kali mandi.

Tabel 1. Dimensi Alat Penyimpan Air Panas

Isolator yang akan diteliti, sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya yaituSerbuk pohon kelapa. Oleh karena itu, alat pengujian dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan proses penelitian isolator yang akan diteliti.

Adapun dimensi tangki penyimpan air panas (water container) direncanakan terbuat dari bahan aluminium dengan ketebalan 1,0 mm dan plat besi akan digunakan sebagai material sarung isolasi(isolation case). Tebal isolator direncanakan sebesar 15 cm, tangki tersebut berbentuk silinder. Dimensi alat secara lebih lengkap dan detail dapat dilihat melalui Tabel 1 dan Gambar 4.

Gambar 4. skema rencana pembuatan alat penyimpan air panas yang akan digunakan

dalam penelitian (a) Tampak Perspektif (Transparan) dan (b) Dimensi Tangki

Pada pembuatan alat, yang harus menjadi pertimbangan penting adalah bahan yang digunakan untuk tangki penyimpanan air panas dan material yang digunakan untuk isolator.Material yang digunakan sebagai tangki air harus memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi karena material akanselalu bersentuhan (contact)dengan air, sehingga dipilih aluminium yang relatif tahan terhadap korosi serta mudah didapat di dekat lokasi penelitian. Plat aluminium dibentuk membentuk silinder, dengan kedua sisi atas dan bawah ditutup dan dipatri sehingga silinder tidak bocor saat diisi air. Sebagai sarung isolator, digunakan plat besi, dengan asumsi bila terjadi pemadatan material, maka plat isolasi tersebut tidak gembung.

Bahan baku serbuk gergajianpohon kelapa ditempatkan sebagai penyangga diantara tangki penyimpan air panas dengan sarung isolator dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga tangki penyimpan tepat berada ditengah-tengah objek dan terjaga dari bersentuhan secara langsung dengan udara luar. Bentuk alat untuk melakukan pengujian yang telah berhasil dibuat dapat dilihat pada gambar berikut ini.

(5)

89

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil pengujian dan pengukuran distribusi temperatur air panas dalam tangki pada peralatan pemanas air surya telah di peroleh. Pengukuran temperatur ini dilakukan dibagian tertentu yang dianggap mempengaruhi prestasi peralatan tangki penyimpan air panas surya selama waktu 12 jam dengan selang waktu pengukuran 30 menit.

Pada penelitian ini, distribusi temperatur pada daerah yang akan dikaji sangat dipengaruhi oleh karakteristik isolator yang akan digunakan untuk pengujiannya peralatan ini menggunakan serbuk isolator pohon kelapa, hasil pengujian dari isolator yaitu:

1. Tangki pemanas surya tanpa isolator 2. Tangki pemanas surya menggunakan

serbuk pohon kelapa

Gambar 5. Grafik Perubahan Temperatur pada pemanas air surya tanpa isolator

Pada Tangki penyimpan air panas surya tanpa menggunakan isolator, temperatur awal air panas adalah 73oC, selama 12 jam berikutnya, penurunan temperatur dicatat setiap 30 menit sekali. Terjadi penurunan temperatur 1oC setiap 30 menit sekali selama 1,5 jam (70oC) dan 30 menit berikutnya temperatur tetap bertahan (70 oC), kemudian temperatur turun lagi menjadi 69 oC. Selanjutnya temperatur turun secara teratur 1 o

C setiap 30 menit selama 11.30 WIB menit dan temperatur ahir menjadi 50 oC. Jadi air panas yang disimpan kehilangan temperatur 23 o

C selama 12 jam. Grafik hasil pengujian pada tangki penyimpan air panas tanpa menggunakan isolator diperlihatkan pada Gambar 5.

KARAKTERISTIK MATERIAL DASAR ISOLATOR Sebelum digunakan untuk penelitian, bahan isolator di timbang terlebih dahulu dalam keadaan basah kemudian dijemur sampai benar-benar kering, kemudian ditimbang lagi. Penjemuran bahan isolator memerlukan waktu 2 sampai 3 hari, bahan isolator ditimbang menggunakan timbangan gantung. Untuk menghitung kepadatan material isolator, perlu dihitung volume isolator yaitu

Vi = πr32∙ l

2− πr22. l1 ... (11) di mana: r2 = 0,276 m dan l1 = 0,8 m, r3 = 0,425 m,l2 = 1,10 m sehingga dapat dihitung volume isolator sebesar 0,4325 m3.

Berdasarkan perhitungan menggunakan pendekatan di atas, maka diperoleh hasil sebagaimana diperlihatkan pada tabel 2.

Tabel 2.. Karakteristik dasar isolator alami yang digunakan dalam penelitian

Jenis Isolator Berat Basah (kg) Berat Kering (kg) Kadar Air (%) Kepadat an (kg/m3) Serbuk Gergaji Batang Kelapa 187 159 14,97 367,63

PENGARUH ISOLATOR TERHADAP DISTRIBUSI

TEMPERATUR

Isolator berfungsi sebagai penghambat panas, dengan kata lain agar panas tidak dapat melewati batas sistem yang mempunyai temperatur tinggi ke sistem lain atau ke lingkungan nya yang bertemperatur rendah. Percobaan ini telah dilakukanmenggunakan tangki pemanas air surya berisi 190 liter air dengan isolator. Setiap persobaan selalu menggunakan tangki dengan kapasitas yang samapada setiap penelitian. secara ringkas dapat dapat dilihat dalam bentuk grafik pada gambar 6.

(6)

90

Gambar 6. Perubahan temperatur air dalam tangki pemanas air surya per satuan waktu pada jenis isolator alami

Pada penggunaan isolator serbuk gergaji batang kelapa, terjadi penurunan temperatur 1 oC setiap 30 menit sekali selama 1 jam (71 oC) dan 30 menit berikutnya temperatur tetap bertahan (71 o C), kemudian temperatur turun lagi menjadi 70 oC. Selanjutnya temperatur bertahan selama 3 jam dan turun menjadi 69 oC. Kemudian temperatur turun secara tidak teratur setiap 1 jam - 1.30 jam yaitu 1 oC selama percobaan selesai. Jadi air panas yang disimpan kehilangan temperaturnya selama 12 jam adalah 15 oC.

Jika penurunan temperatur air dalam tangki penyimpan air panas yang menggunakan isolator alami (serbuk gergaji pohon kelapa), dibandingkan dengan dengan grafik hasil pengujian tanpa isolator, maka isolator serbuk gergaji pohon kelapa memperlihatkan penurunan temperatur yang relatif lebih lambat dibandingkan grafik hasil pengujian tanpa isolator. Kehilangan temperatur yang terjadi selama kurun waktu 12 jam hanya 9 oC. Sedangkan pengujian tanpa isolator mengalami kehilangan temperatur yang relatif lebih besar dari 15 oC. Sehingga serbuk gergaji pohon kelapa memperlihatkan daya redam kalor yang lebih baik.

Pembahasan.

Pada tangki penyimpanan air panas surya tanpa isolator, suhu air panas turun secara teratur dan relatif cepat karena energi termal yang keluar melalui dinding tangki tidak dihambat oleh penghambat panas (isolator). Suhu air dapat dipertahankan dari temperatur 73 C turun menjadi 50 C selama

12 jam, sehingga total kehilangan temperatur adalah 23 C.

Kemudian pada pengujian menggunakan serbuk gergaji batang kelapa sebagai isolator. Butiran-butiran sebuknya pada saat pemadatan besar kemungkinan terjadinya rongga-rongga udarayang cukup berarti, dikarenakan butiran serbuk saling mengikat secara sempurna (rapat) satu sama lain. Sehingga energi termal tidak mudah menembus isolator dan keluar lingkungan. Maka oleh karenanya suhu air turun lebih lambat dari percobaan 1. Suhu air dapat dipertahankan dari temperatur 73 C turun menjadi 58 C selama 12 jam, dengan total kehilangan temperaturnya adalah 15 C.

Dari kesemua percobaan, temperatur air turun tidak seragam antara percobaan1dan 2, ini semua dikarenakan material isolator yang digunakan dan tanpa isolator, berbeda pada setiap percobaan dan faktor lain dimungkinkan juga adanya celah (pori-pori) udara pada isolator atau pemadatan isolator tidak merata sehingga turunnya temperatur air panas tidak teratur (temperaturnya naik turun). Namun demikian dari percobaan tersebut, ternyata material (serbuk gergaji pohon kelapa) sangat baik digunakan sebagai isolator karena suhu air dapat dipertahankan tetap tinggi dan air mengalami kehilangan energi termal dalam jumlah yang relatif cukup kecil, yaitu 15C, setelah masa pengujian 12 jam.

5. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian dan pembahasan data pada penelitian ini dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Dari kedua percobaan menggunakan material isolator dengan yang tidak menggunakan isolator pada penelitian ini, bila dibandingkan datanya dapat diambil kesimpulan bahwa tangki penyimpan air panas yang menggunakan isolator serbuk gergaji pohon kelapa sangat baik digunakan sebagai penghambat panas (isolator), pada pengujian serbuk gergaji pohon kelapa hanya kehilangan temperatur 15 setelah 12 jam penyimpanan air (temperatur awal 73 , temperatur akhir 58 karena konduktivitas dari serbuk gergaji pohon kelapa kecil yaitu 0,3870

(7)

91

semangkin kecil konduktivitas dari suatu material, semangkin kecil pula daya hantar panas material tersebut.

2. Kepadatan material isolator sangat penting, semangkin tinggi kepadatannya semangkin kecil kehilangan laju perpindahan panas dan kemungkinan kecil terjadinya pori pori (rongga rongga) pada isolator, tujuannya agar panas tidak mudah terlepas dari sistem;

3. Kekeringan material isolator sangat penting, bila materialnya basah maka kehilangan energi termal sangat cepat, karena energi termal terserap oleh material isolator yang basah.

6. SARAN

Pada pengujian ini, material isolator belum pernah dihitung kadar air dalam masing-masing material isolator secara detail menggunakan alat pengukur kadar air. Sehingga ke depan, bagi peneliti yang berniat melanjutkan penelitian ini, dapat menambah atau mengukur variasi kadar air dalam material isolator untuk melihat pengaruh temperatur air terhadap laju pengurangan panas dalam air yang telah dipanaskan oleh sinar matahari.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Dracker, R., Rifflemann, K.J., (2008, July), “Integrated Thermal Storage For Concentrating Solar Power”, Integrated Energy Policy Report Workshop July 31 2008, Solar Millennium LLC, Berkeley, CA.

[2]. Duffie, J.A., Beckman, B.A., (1991), “Solar Engineering of Thermal Processes”, 2nd edition, Singapore: John Wiley and Sons, Inc,.

[3]. Incropera, F.P., De Witt, D.P., (1990), “Fundamentals of Heat and Mass Transfer”, 3rd edition, Singapore: John Wiley and Sons, Inc.

[4]. J.P. Holman, 1990. ”Heat Transfer”, 7th ed. McGraw Hill, New York.

[5]. Pikra G., Salim A., Admono T., Devi I., 2010, ”Analisis Rugi-rugi Panas Pada Tangki Penyimpan Panas dalam Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Matahari”, Journal of Mechatronics, Electrical Power and Vehicular Technology Vol. 01 No. 1, 2010, p. 13-18

[6]. Pitts D. R., Sissom E. L. 2011,

”Perpindahan Kalor”, edisi 2, Erlangga, Jakarta.

[7]. Reynolds,W. C., Perkins, H. C. 1991, ”Termodinamika Teknik”, terjemahan Filino H., Silaban P., Erlangga, Jakarta. [8]. Rush, T.A., Newell, T.A., Jacobi, A.M .

1999, ”An Experimental study of flow and heat transfer in sinusoidal wavy passages ”, Int. J. Heat Mass Transfer 42, p. 1541-1553.

[9]. Stoecker W. F. , Jones J. W., 1983, ”Refrigeration and Air Conditioning”, McGraw-Hill Education, Singapore [10]. Tamme, R., Laing, D., Steinmann, W.D.,

(2003), “Advanced Thermal Energy Storage Technology For Parabolic Trough”, Proceedings of ISEC 2003, 2003 International Solar Energy Conference, Hawaii, pp. 1-8.

Gambar

Gambar 1. Mekanisme Perpindahan Panas  pada Tangki Penyimpan air panas
Gambar 4. skema rencana pembuatan alat  penyimpan air panas yang akan digunakan
Gambar 5. Grafik Perubahan Temperatur pada  pemanas air surya tanpa isolator

Referensi

Dokumen terkait

Banyak manfaat yang bisa diambil dari budidaya jamur tiram, tidak hanya bisnis intinya yaitu budidaya Jamur Tiram, namun limbah baglog Jamur dapat dimanfaatkan sebagai media tanam

Berdasarkan data yang telah dianalisis menggunakan teori Searle, ditemukan 4 dari 5 jenis ilokusi yang digunakan oleh Responden yaitu Ekspresif, Representatif,

hammer crusher yang semestinya ditunjukkan pada Tabel 2.1 Berdasarkan hasil pengujian, jenis material yang digunakan pada komponen hammer crusher adalah besi tuang

・少しでも快適に受験会場に到着し、圧倒的な精神的余裕を持って試験に臨む ことができれば、すくなくとも環境要因で試験に不利な点が出にくくなります。 Jika kita datang

Walaupun bentuk negara Indonesia telah berubah dari negara Kesatuan RI menjadi negara serikat RIS dan Konstitusi RIS telah disusun di negeri Belanda jauh dari tanah air kita,

Setelah proses penjadwalan berhasil dilakukan seperti yang diperlihatkan pada Gambar 6 maka proses selanjutnya pengisian uang ATM oleh petugas. Namun untuk

Dalam putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Palembang tanggal 6 Juli 1991 Nomor 06 / PTUN / G / PLG / 1991 antara lain disebutkan bahwa yang dimaksud dengan

Peran Turki, Iran, dan Arab Saudi dalam krisis Qatar menjelaskan tiga poros kekuatan regional yang sungguh wujud dan berkontestasi secara ketat di ka- wasan itu sejak musim