• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Termarjinalisasi Kelapa Sawit: Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua D 902008105 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Termarjinalisasi Kelapa Sawit: Resistensi dan Coping Orang Workwana Papua D 902008105 BAB IV"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

BERADA DI KAMPUNG WORKWANA

Melirik Permasalahan Kelapa Sawit

Bagian ini merupakan penjelasan mengenai alasan-alasan kenapa penulis memilih permasalahan kelapa sawit sebagai pokok studi dalam rangka penelitian disertasi terkait dengan permasalahan pembangunan masyarakat di daerah, khususnya di wilayah kampung.

Sebelum penelitian disertasi ini dilakukan, sebenarnya permasalahan kelapa sawit di Distrik Arso sudah diteliti beberapa pihak. Sekretariat Keadilan dan Perdamaian (SKP) Keuskupan Jayapura tahun 2008 dan Tim Ekspedisi Suara Perempuan Papua tahun 2009, membuat sejumlah catatan tentang persoalan kelapa sawit di wilayah Distrik Arso. Kedua hasil penelitian tersebut memberikan gambaran umum tentang permasalahan perkebunan sawit di Distrik Arso dan dampaknya bagi penduduk setempat. Namun secara khusus hasil studi SKP Jayapura digunakan sebagai bahan advokasi kepentingan masyarakat setempat sehubungan dengan hak ulayat dan hak ekonomi. Penelitian SKP Jayapura meliputi daerah Distrik Arso, Distrik Skanto dan Distrik Arso Timur. Permasalahan kelapa sawit yang diangkat SKP Jayapura bersumber dari penduduk asli dan kelompok pendatang di daerah PIR dan daerah Arso.

(2)

digunakan oleh PTPN II untuk perkebunan kelapa sawit. Data-data tersebut juga dicatat secara singkat dan padat.

Permasalahan pokok yang diangkat kedua kelompok studi ini memperlihatkan permasalahan yang dihadapi penduduk asli setempat yakni penduduk kehilangan hutan dan tanah tempat sumber pencaharain nafkah karena dialihfungsikan sebagai perkebunan kelapa sawit. Persoalan hutan dan tanah di wilayah Keerom ini menimbulkan reaksi masyarakat karena dinilai proses pengalihannya terjadi secara tidak wajar dan bahkan telah menimbulkan korban di kalangan masyarakat setempat.

Alasan Pemilihan Tempat

Berhubung Distrik Arso begitu luas, maka perlu ditetapkan tempat atau lokasi penelitian. Bagian ini memuat asalan-alasan penulis memilih tempat penelitian dan pokok penelitian. Tempat penelitian ditetapkan di Workwana Distrik Arso, berkaitan dengan persoalan kelapa sawit.

Setelah mempelajari hasil studi kedua lembaga tersebut, penulis merasa tertarik melakukan studi lebih jauh dengan fokus pada permasalahan yang ditimbulkan oleh kehadiran kelapa sawit secara lebih luas dan tentang pengalaman penduduk asli di kampung sebagai dampak perubahan yang ditimbulkan oleh masuknya kelapa sawit di wilayah Distrik Arso. Setelah bertukar pikiran dengan beberapa tokoh masyarakat di wilayah Arso dan melakukan pengamatan di wilayah ini, Distrik Arso, dipilih sebagai tempat studi penelitian disertasi. Distrik Arso dipilih karena penduduk asli setempat mempunyai pengalaman kerja dan hidup sebagai petani perkebunan kelapa sawit.

(3)

Workwana Distrik Arso terletak di tepi Jalan Raya Trans Irian (Papua) sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat. Jarak dari kedua tempat ini ke kota Abepura Distrik Abepura kurang lebih 45 km. Sedangkan jarak kedua tempat tersebut ke Kota Jayapura sebagai Ibu Kota Provinsi Papua kurang lebih 70 km. Kedua, dari sejarah pembukaan perkebunan kelapa sawit di Distrik Arso, kelapa sawit pertama kali ditanam di Kampung Arsokota, termasuk PIR 1 dan Kwimi pada tahun 1981/1982. Tahap kedua penanaman kelapa sawit dilanjutkan di wilayah antara Arsokota dan Kampung Workwana tahun 1982/1983. Tahap ketiga penanaman diperluas di wilayah Kampung Workwana, tahun 1983/1984 sampai tahun 1984/1985 meliputi PIR 2, PIR 3 dan PIR 4.

Di Distrik Arso terdapat sejumlah kampung penduduk asli yang biasanya disebut sebagai daerah Arso. Untuk menghindari generalisasi situasi penduduk di wilayah Arso khususnya kampung-kampung penduduk asli maka Kampung Workwana yang dipilih sebagai lokasi penelitian disertasi. Penggunaan nama Arso mempunyai konotasi, pertama, digunakan untuk menyebut Kampung Arso atau yang sekarang dikenal sebagai Kampung Arsokota; kedua, penggunaan nama Arso dimaksudkan wilayah Arso atau Distrik Arso bahkan meliputi juga wilayah Distrik Arso Timur. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah tulisan yang pernah dibuat tentang daerah ini. Pilihan Kampung Workwana sebagai tempat studi lapangan penulisan disertasi dimaksudkan untuk melihat kekhasan kampung tersebut berkaitan dengan permasalahan penduduk pada umumnya dan secara khusus pengalaman mereka sehubungan dengan kelapa sawit. Dengan demikian dapat dihindari suatu generalisasi situasi dan permasalahan masyarakat walaupun dalam banyak hal terdapat kemiripan antara kampung-kampung di wilayah ini.

(4)

asli setempat. Karena berbagai studi tentang kelapa sawit menunjukkan bahwa setelah usia 25 tahun, kelapa sawit semakin tidak produktif dan karena itu perlu segera diremajakan agar produktivitasnya tetap terjaga (Indriarta, 2007; Pardamean, 2011; Putranto Adi S, 2012; Sunarko, 2014). Dengan demikian studi ini diharapkan dapat menggambarkan situasi khas penduduk Kampung Workwana, baik yang berkaitan dengan dampak kelapa sawit maupun dampak dari dinamika kehidupan sosial, ekonomi dan politik terhadap penduduk setempat.

(5)

penjajakkan awal diketahui bahwa warga Kampung Workwana ternyata juga telah berhenti mengurus dan memanen kelapa sawit seperti warga Kampung Arsokota bahkan mereka telah mengontrakan dan ada pula yang menjual lahan kelapa sawit kepada pihak lain sama seperti warga Kampung Arsokota. Kelima, alasan yang berkaitan dengan kepentingan studi ini, ada dua hal. 1) penulis ingin mecermati lebih jauh beberapa fenomena masyarakat berkaitan dengan permasalahan hadirnya perkebunan kelapa sawit di tempat ini dan bagaimana masyarakat setempat menanggapinya. 2) timbul pertanyaan selanjutnya, jika masyarakat berhenti memanen dan menyerahkan kebun kelapa sawit kepada pihak lain, bagaimana kehidupan keluarga-keluarga di kampung ini tanpa usaha kelapa sawit?

Itulah alasan-alasan yang telah mendorong saya untuk menetapkan pilihan melakukan penelitian di kampung ini. Jenis studi lapangan yang dipilih ialah studi kasus. Selain alasan-alasan yang telah saya sebutkan, tentu posisi daerah ini sebagai daerah perbatasan antara negara Indonesia dengan PNG juga ikut mendorong saya untuk member perhatian terhadap kegiatan pembangunan yang berlangsung di sini, khususnya berhubungan dengan pembangunan industri perkebunan kelapa sawit.

Aktivitas Pra-penelitian Lapangan

Sebelum melakukan studi lapangan di Workwana tentang kelapa sawit, ada beberapa hal yang penulis lakukan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan ialah, mempelajari hasil penelitian terdahulu, mencari informasi tentang kemungkinan melakukan penelitian tentang pokok kelapa sawit, memilih pendamping penelitian, bertemu dengan tokoh masyarakat dan menyampaikan permohonan izin penelitian.

(6)

pengalaman penduduk setempat secara lebih mendalam dan lebih luas berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan penduduk setempat terkait dampak kehadiran kelapa sawit.

Kedua, aktivitas lanjutan sebelum melakukan penelitian lapangan di wilayah ini, penulis mencoba melakukan pengamatan dan mencari sejumah informasi mengenai kemungkinan melakukan studi di salah satu kampung di wilayah ini, sebagaimana sudah diulas di atas, untuk melihat hal-hal yang belum diangkat dalam studi-studi sebelumnya. Maka sejak tahun 2010, proses pengamatan dan percakapan informal mulai dilakukan dengan fokus pada Kampung Arsokota dan Workwana. Setelah beberapa waktu kemudian dengan berbagai pertimbangan sasaran penelitian dipusatkan di Kampung Workwana. Sehingga sejak tahun 2014 secara lebih intensif penelitian dilakukan di Workwana. Ketiga, aktivitas penting lainnya yang penulis lakukan sebelum penelitian ialah memilih pendamping penelitian. Pendamping penelitian diambil dari salah seorang aktivis Gereja yang tinggal di Arsokota dan biasanya melakukan pelayanan terhadap jemaat di wilayah Distrik Arso dan dikenal penduduk. Ia dipilih juga karena, pendamping tersebut mempunyai relasi yang baik dengan penduduk, tokoh adat dan aparat kampung. Ia juga kemudian berfungsi sebagai penghubung dalam penelitian dengan para informan yang memungkinkan penulis bertemu dengan pimpinan daerah tingkat kabupaten dan distrik, aparat pemerintah kampung, tokoh adat, tokoh perempuan tokoh-tokoh agama dan masyarakat setempat.

Keempat, ketika bertemu dengan para tokoh yang disebutkan, penulis menyampaikan maksud dan tujuan kehadiran penulis sebagai peneliti di Kampung Workwana sekaligus menyampaikan permohonan izin penelitian.

(7)

daerah atas nama bupati setempat. Surat Izin Penelitian dikeluarkan oleh Sekretaris Daerah, Petrus Salossa SE, M.Si atas nama Bupati Keerom, l Nomor 423-4/384/5G, tanggal 17 November 2014. Pengurusan surat izin ini tidak lancar sebagaimana diharapkan karena kendala birokrasi staf pribadi Bupati Keerom ketika itu. Padahal izin penelitian telah disampaikan sejak pertengahan September 2014. Sekalipun izin penelitian tersebut lambat keluar, proses penelitian tetap berjalan sesuai dengan jadwal penelitian yang sudah dibuat.

Jenis dan Pendekatan Studi Lapangan

Menurut hemat penulis, untuk memahami lebih baik permasalahan kelapa sawit di wilayah Distrik Arso, khususnya Kampung Workwana perlu dilakukan suatu studi kasus sebagai jenis studi yang bersifat kualitatif (Silverman, 2001 & Creswell, 2012). Strategi studi yang bersifat kualitatif didukung oleh pendekatan yang bersifat emic dan etic (Greertz, 1973, 14-16 & Chambers, 1996). Selain itu penulis juga menggunakan pendekatan studi fenomenologi.

(8)

tokoh muda kampung yang mempunyai pengalaman masa-masa awal perkebunan kelapa sawit dibuka, kaum perempuan dan informan lain yang mengetahui mengenai permasalahan penduduk dan persoalan kebun sawit. Selain itu informasi juga didapat dari beberapa pengontrak lahan kelapa sawit, dan buruh tani sawit yang djumpai pada saat-saat tertentu di kebun kelapa sawit.

Oleh karena pengalaman yang berhubungan dengan kelapa sawit di Workwana dapat dikatakan serupa dengan permasalahan kelapa sawit di Kampung Arsokota, maka sejumlah tokoh sebagai informan dari Arsokota pun digunakan sebagai sumber informasi mengenai apa yang ingin dieksplorasi dalam studi kasus ini. Selain penulis menggunakan pendekatan emic, pendekatan etic juga digunakan untuk mengkonfirmasi data-data yang diperoleh dari para informan agar terhindar dari informasi atau data yang bias. Proses etic

juga dilakukan melalui informan-informan yang secara selektif dipilih penulis, antara lain terdiri dari tua-tua adat, tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh Gereja.

(9)

beberapa cara atau teknik pengumpulan data sebagaimana diungkapkan berikut ini.

Pengumpulan Data

Karena penelitian ini bersifat kualitatif (Miles Matthew B. & Huberman Michael A., 1992; Silverman David, 2001; Amir Marvasti B., 2004; Creswell John W., 2012) maka pengumpulan data dilakukan melalui beberapa cara yaitu, observasi, wawancara, diskusi informal, studi dokumen dan pembuatan dokumentasi.

(10)

mengantar anak berobat di Poliklinik St. Lusia Workwana. Selain itu yang bekerja sebagai buruh tani di perkebunan kelapa sawit di Arso Timur keluar bekerja di lokasi perkebunan kelapa sawit. Para pemuda yang tidak bersekolah atau tidak bekerja pada umumnya berada di pos kampung di jalan raya untuk mengumpulkan uang ongkos kayu olahan yang dibawa dengan mobil truk ke Abepura dan Jayapura.

Situasi umum di kampung ini pada pagi sampai siang hari pada umumnya agak sepi, tidak kelihatan kesibukan masyarakat di dalam kampung. Keadaan ini berdampak bagi penulis ketika ingin mewancarai penduduk di kampung. Untuk mensiasati kepentingan penelitian ini penulis dibantu oleh pendamping melakukan perjanjian terlebih dahulu dengan para informan, dan selalu berusaha menyesuaikan diri dengan waktu para informan untuk melakukan wawancara.

(11)

mengurus keluarga dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, kecuali ketika penulis berkunjung ke rumah penduduk bapak dan ibu terlibat sepenuhnya dalam percakapan tersebut.

Pada umumnya kegiatan wawancara dan observasi dapat berjalan lancar karena peran pendamping peneliti yang dikenal oleh warga masyarakat sebagai salah satu petugas Gereja setempat. Sedangkan informasi tentang sejarah perkebunan kelapa sawit di Kampung Workwana Distrik Arso dicari melalui wawancara dengan warga setempat yang sejak awal pembukaan perkebunan tahu tentang perkembangan kelapa sawit dan petugas perusahaan serta pengusaha kelapa sawit yang sejak awal bergelut dengan usaha kelapa sawit. Selain informan di Workwana, penulis juga memanfaatkan informan lain yang mengetahui perkembangan perkebunan kelapa sawit dan permasalahannya di wilayah Distrik Arso khususnya dari Kampung Arsokota karena kedua tempat ini mempunyai hubungan sejarah permasalahan yang sama. Selain itu pimpinan dan petugas Gereja Katolik setempat di Arsokota dan Workwana sebagai tokoh yang berperan mendampingi masyarakat baik di Kampung Arsokota maupun Workwana dan kampung-kampung lain juga menjadi mitra penelitian untuk melakukan pengembangan informasi secara silang terkait berbagai ceritera dan informasi tentang masalah sawit di daerah ini. Selain wawancara langsung, penulis juga sering kali menggunakan

handphone atau telepon genggam untuk melakukan konfirmasi data atau mencari informasi-informasi lain yang diperlukan dalam peneitian. Untuk menjaga privacy para informan, sejumlah informan tidak disebutkan dalam tulisan ini.

(12)

melayani masyarakat di wilayah Keerom. Kelompok lain yang juga menjadi tempat diskusi informal ialah rekan-rekan dosen STFT Fajar Timur dalam sebuah pertemuan dosen untuk mencari masukkan-masukkan mengenai hasil penelitian lapangan. Sebagian besar dari kelompok ini juga mengetahui situasi daerah penelitian dan permasalahan yang diangkat. Berkaitan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami di masa lalu pendekatan diskusi seperti yang dilakukan menurut Schratz dan Walker (2005, 51-61), dapat membangkitkan memori kolektif sebagai orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tersebut sebagai mitra penelitian atau kelompok yang menjadi sumber informasi.

Studi dokumen. Studi dokumen dibuat untuk memperoleh gambaran umum tentang daerah penelitian sebelum melakukan penelitian lapangan dan sebelum memutuskan lokasi yang ditetapkan sebagai sasaran penelitian. Studi dokumen yang dibuat meliputi studi tentang sejarah daerah, hasil-hasil penelitian yang pernah dilakukan dan berbagai tulisan serta dokumen penting yang berkaitan dengan daerah Keerom. Jadi studi ini dibuat penulis untuk mengetahui latar belakang sejarah perkembangan daerah, situasi masyarakat setempat, memahami permasalahan-permasalahan yang adadan karakter daerah. Dengan studi ini peneliti mencoba mengidentifikasi fenomena perubahan dan pembangunan yang terjadi di daerah ini. Pencarian informasi tentang perusahaan kelapa sawit pun dilakukan melalui studi dokumen-dokumen yang ditemukan melalui internet, dan hasil-hasil studi yang pernah dibuat di daerah ini. Pada umumnya studi dokumen ini dilakukan di Abepura atau di tempat lain yang memungkinan studi dokumen dilakukan.

(13)

penulis dibantu sehingga bisa memperoleh beberapa dokumen hasil penelitian sebelumnya serta foto tentang wilayah penelitian yang memperkaya dokumentasi penelitian.

Bahan Kontak

Pengalaman penulis selama melakukan penelitian di Kampung Workwana menunjukkan bahwa bahan kontak mempunyai fungsi dan peran yang penting dalam melakukan suatu penelitian masyarakat. Bahan kontak tersebut terdiri dari pinang, rokok dan uang transport.

Salah satu kebiasaan penduduk di tempat ini ialah makan pinang. Penduduk di tempat ini baik laki-laki maupun perempuan sehari-hari mengonsumsi pinang, karena pinang merupakan salah satu bahan atau sarana pergaulan masyarakat sehari-hari. Konsumsi pinang di daerah ini tinggi karena daerah ini merupakan salah satu tempat penghasil pinang. Pinang merupakan salah satu komoditi andalan yang dijual oleh kaum perempuan di pasar Workwana setiap sore hari dan di kios-kios di kampung. Pinang biasanya dimakan bersama dengan buah sirih dan kapur halus yang dibakar dari kulit kerang.

Selain pinang, bahan kontak lainnya ialah rokok kretek. Rokok pada umumnya dikonsumsi oleh kaum bapak atau laki-laki. Bahan kontak ini selalu disiapkan dan dibawa ketika melakukan penelitan, bertemu informan atau mengunjungi seseorang. Maka untuk memperlancar percakapan dan usaha eksplorasi bahan penelitian, pinang dan rokok selalu disiapkan dan disajikan oleh penulis kepada para informan.

Organisasi Penelitian

Bagian ini memuat keterangan singkat mengenai

pengorganisasian penelitian selama penelitian dilakukan di Kampung Workwana.

(14)

a. Peneliti: 1 (satu) orang.

b. Penghubung penelitian: 1 (satu) orang. Penghubung penelitian berfungsi untuk menjadi penghubung antara peneliti dengan warga masyarakat kampung, tokoh pemuda dan perempuan serta tokoh adat setempat.

c. Dukungan fasilitas selama penelitian diperoleh dari Gereja Katolik Paroki Wilibrordus Arsokota dan Gereja Katolik Workwana.

Penulisan Hasil Penelitian

Bentuk penulisan hasil-hasil studi lapangan ini dibuat secara naratif dan konstruktif yang dibagi dalam beberapa bagian atau pokok hasil studi.

Referensi

Dokumen terkait

The Commission has received a total of 240 submissions and has accepted 26 full papers to Annals and 118 abstracts published in Archives; all paper address the terms of references

This study presents an approach wherein photographs with a high degree of overlap are clicked using a digital camera and used to generate three-dimensional (3D) point clouds via

Banyak tanah liat yang digunakan Dodi untuk membuat kubus 4.913 cm³7. Berapa ukuran panjang sisi kubus yang

Among the producers and users of these aerial systems is often argued that to perform laboratory calibration, because the algorithms of modern digital photogrammetric

a) Musyawarah dipimpin oleh Ketua BPD. Apabila Ketua BPD berhalangan hadir, harus memberitahukan ketidakhadirannya dengan alasan yang benar untuk selanjutnya diinformasikan

Berdasarkan angka 1 s.d 2 diatas, Pokja Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada ULP Kabupaten Bengkulu Utara Mengumumkan Peringkat Teknis peserta seleksi umum paket

Berkenaan hal tersebut di atas, diminta saudara untuk membawa dokumen asli perusahaan dan/atau rekaman yang sudah dilegalisir oleh pihak yang berwenang meliputi

Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini... Penulis menyadari tiada satupun