• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pandangan Masyarakat Negeri Rumahtiga Tentang Kebersamaan Dalam Falsafah Sagu Salempeng Patah Dua Pasca Konflik 1999 T2 752013004 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pandangan Masyarakat Negeri Rumahtiga Tentang Kebersamaan Dalam Falsafah Sagu Salempeng Patah Dua Pasca Konflik 1999 T2 752013004 BAB V"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

75 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan :

Falsafah sagu salempeng patah dua merupakan kekayaan lokal dan

nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh leluhur. Falsafah sagu salempeng patah dua

dahulu sangat dihidupi maknanya oleh leluhur sehingga diharapkan bagi

generasi Maluku terkhusus masyarakat negeri Rumahtiga untuk terus

melestarikan nilai budaya tersebut. Tanpa disadari nilai budaya dari falsafah

sagu salempeng patah dua memiliki dampak positif yang besar terkait dengan

kehidupan persaudaraan masyarakat Rumahtiga. Akan tetapi, tidak bisa

dipungkiri perkembangan zaman yang berdampak kepada perubahan pola pikir

dan tatanan kehidupan masyarakat Rumahtiga menjadi masyarakat organik.

Maka pemaknaan falsafah sagu salempeng patah dua pun sudah mulai bergeser.

Penulis menyimpulkan bahwa, masyarakat Rumahtiga belum memahami

betul makna falsafah sagu salempeng patah dua. Apabila mereka memahami,

sekalipun diperhadapkan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi yang menuntut sebuah masyarakat harus bisa beradaptasi dengan hal

tersebut, masyarakat Rumahtiga harus tetap memegang teguh falsafah hidup

tersebut. Sekali lagi falsafah sagu salempeng patah dua tidak hanya sebuah

slogan bagi masyarakat Maluku semata akan tetapi, falsafah tersebut telah

menjadi identitas bagi setiap orang yang mengaku dirinya sebagai orang Maluku

(2)

76 Berkaitan dengan hal tersebut di atas, apabila masyarakat Rumahtiga

tidak bisa mem-filter nilai-nilai dari perkembangan zaman dengan baik maka,

nantinya falsafah sagu salempeng patah dua tidak hanya bergeser saja. Hal yang

paling ditakutkan ialah falsafah sagu salempeng patah dua tidak lagi dimaknai

oleh masyarakat Rumahtiga. Itu berarti identitas masyarakat Rumahtiga yang

adalah orang Maluku pun akan hilang. Tidak selamanya perkembangan zaman

memiliki nilai yang positif bagi sebuah masyarakat. Jika benar masyarakat

Rumahtiga memaknai falsafah sagu salempeng patah dua sebagai identitas maka

sekalipun sudah menjadi masyarakat yang organik, nilai-nilai positif masyarakat

mekanik dahulu mestinya dipelihara dari generasi ke generasi.

B. Saran :

1. Falsafah sagu salempeng patah dua mengandung nilai-nilai yang

bermanfaat bagi kelangsungan hidup bersama sebagai komunitas

masyarakat. Oleh karena itu, falsafah sagu salempeng patah dua

kiranya dapat diaktualisasikan dan dijadikan sebagai modal sosial dan

tolak ukur sebagai identitas yang tidak dapat dilupakan dan

ditinggalkan dalam kehidupn orang Maluku.

2. Masyarakat Negeri Rumahtiga harus menjadi tolak ukur

pengaktualisasian falsafah sagu salempeng patah dua dalam

kehidupan masyarakat beragama di Maluku, karena Negeri Rumahtiga

(3)

77 kembali hidup berdampingan antara warga masyarakat Muslim

maupun Kristen dalam satu negeri.

3. Falsafah sagu salempeng patah dua harus tetap dipertahankan sebagai

salah satu identitas masyarakat Maluku dan sebagai bagian integral

dari komunitas masyarakat. Negeri Rumahtiga menjadi salah satu

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (Pokja ULP) Kegiatan Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan, Pekerjaan Pengadaan Aspal Tahun Anggaran 2016 pada Dinas Pekerjaan

pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Tegal akan melaksanakan Pemilihan Langsung dengan pascakualifikasi untuk paket pekerjaan konstruksi secara elektronik sebagai berikut :..

[r]

Berilah penilaian pada tekstur tempe yang tersedia di hadapan Saudara dengan skala nilai seperti yang tertulis. Setelah itu berilah komentar atau alasan tentang penilaian

[r]

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Sutriyati

Dalam acara klarifikasi/verifikasi tersebut, peserta yang diundang harus membawa/menunjukan berkas-berkas dokumen asli sesuai dengan dokumen kualifikasi yang ada,