• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Sistem Informasi Kievit Training Tracking: Studi Kasus PT Kievit Indonesia T1 682010065 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Sistem Informasi Kievit Training Tracking: Studi Kasus PT Kievit Indonesia T1 682010065 BAB II"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Terdahulu

Penelitian yang sebelumnya mengenai Sistem Informasi Akuntansi Training

Tracking dilakukan penulis pada saat melakukan kerja praktek di PT Kievit Indonesia

(Nency Nerisa, 2013). Fitur pada aplikasi ini masih terbatas dan memerlukan

pengembangan-pengembangan untuk lebih memudahkan pengguna dalam

pengelolaan data training. Aplikasi yang terdahulu hanya terbatas untuk mencatat

daftar karyawan dan daftar training yang harus diikuti karyawan dengan konsep basis

data yang masih tidak teratur. Aplikasi yang akan dibangun pada penelitian ini

memperluas lingkup pekerjaan dalam pengelolaan pelatihan dengan rancangan

database yang teratur. Aplikasi dibangun supaya dapat mencatat data training yang

sudah diikuti masing-masing karyawan dan juga data training department. Dengan

aplikasi yang akan dibangun ini, tentunya akan mempermudah pengguna dalam

mengelola data training karyawan di perusahaan.

Penelitian lain yang membahas tentang pengelolaan pelatihan yaitu

perancangan Allena Training Tracking Software (http://www.micromango.com/),

yang merupakan perangkat lunak keluaran dari Micromango Software. Perangkat

lunak ini dirancang untuk berbagai jenis organisasi. Fungsi utama dari perangkat

lunak ini adalah untuk menyimpan data pelatihan dalam suatu organisasi, baik itu

data penyelenggaraan pelatihan maupun data peserta pelatihan. Fitur yang dimiliki

perangkat lunak ini diantaranya membuat event pelatihan, mengelola data peserta

pelatihan dan pelaporan hasil pelatihan. Software ini dibuat dalam kegiatan training

secara umum, sehingga tidak spesifik dengan kebutuhan dari perusahaan. Perusahaan

(2)

2.2.

Analisis dan Desain Sistem

Analisis Sistem adalah sebuah istilah yang secara kolektif mendeskripsikan

fase-fase awal pengembangan sistem. Fase ini menekankan pada isu-isu bisnis

melalui penyusunan blok-blok pembangunan pengetahuan, proses, dan komunikasi

dari perspektif para pemilik sistem dan pengguna sistem (Whitten, 2004 : 176).

Sedangkan desain sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang

saling melengkapi dengan analisis sistem. Desain sistem informasi didefinisikan

sebagai tugas yang fokus pada spesifikasi solusi detail berbasis komputer (Whitten

2004 : 448). Desain sistem juga disebut physical design. Jika analisis sistem

menekankan pada masalah bisnis, maka sebaliknya desain sistem fokus pada segi

teknis atau implementasi sebuah sistem.

Dalam perancangan sebuah sistem, analisis dan desain sistem dilakukan

berurutan. Pengembang akan melaksanakan analisis untuk menguraikan masalah

yang terjadi dan mempelajari kebutuhan sistem yang diperlukan. Kemudian, hasil

proses analisis akan dijadikan dasar untuk melakukan desain sistem.

2.3.

Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang

mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang

bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu (Jogiyanto,

2003), berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan

keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu.

An accounting information system is a system that collects, records, stores, and processes data to produce information for decisions makers” (Romney &

Steinbart, 2009 : 28). Pengertian lain Sistem Informasi Akuntansi adalah sebuah

sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang

bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis

(3)

Kualitas Sistem Informasi Akuntansi ditentukan oleh karakter informasi berikut

ini (Romney & Steinbart, 2009 : 28):

1. Relevant, apabila informasi dapat mengurangi ketidakpastian dan dapat

membantu pengambil keputusan sebagai prediksi atau menegaskan/mengkoreksi

keputusan sebelumnya

2. Reliable, apabila informasi tidak didapati kesalahan atau akurat mewakili

kejadian / kegiatan organisasi

3. Complete, apabila informasi disajikan secara lengkap, tidak menghilangkan

aspek-aspek penting dari peristiwa yang mendasari

4. Timely, apabila informasi diberikan kepada pengambil keputusan tepat waktu

untuk membuat keputusan

5. Understandable, apabila informasi dapat ditampilkan dalam format yang berguna

dan mudah dimengerti

6. Verifiable, apabila informasidapat teruji ke-valid-annya

7. Accessible, informasi dapat digunakan tersedia atau ada pada saat informasi

tersebut diperlukan

Sistem informasi Akuntansi dibagi menjadi 5 siklus bisnis atau transaksi utama

(Romney & Steinbart, 2009 : 53), yaitu :

1. Siklus pendapatan

Transaksi dimulai dari pelanggan order barang, mengirim barang ke pelanggan,

menerima hasil jual/kas dan membuat laporan manajemen.

2. Siklus pengeluaran

Transaksi meliputi pengadaan bahan baku untuk produksi atau barang dagangan

hingga mengeluarkan kas.

3. Siklus produksi

Transaksi meliputi desain produk, penjadwalan produksi, permintaan bahan baku

untuk produksi, memproduksi barang dan menjual produk akhir.

(4)

Transaksi dimulai dari karyawan dipekerjakan, dilatih, kompensasi untuk

karyawan, evaluasi kinerja karyawan, mempromosikan untuk pekerjaan yang

lebih tinggi dan mengakhiri masa kerja karyawan.

5. Siklus pembiayaan

Transaksi penjualan saham perusahaan kepada investor, meminjam uang dan

membayar dividen dan bunga kepada investor.

Sebagai salah satu siklus dari sistem informasi akuntansi, sistem informasi

terkait pelatihan karyawan merupakan kontribusi penting bagi perusahaan. Siklus

Sumber Daya Manusia merupakan pengelolaan transaksi yang berhubungan dari

karyawan. Transaksi dimulai dengan transaksi perekrutan karyawan hingga

pemberhentian karyawan, termasuk didalamnya adalah transaksi pemberian pelatihan

kepada karyawan. Sebagian besar perusahaan menganggap penting pemberian

pelatihan terhadap karyawan, tentunya akan diperlukan pengelolaan terhadap data

transaksi pelatihan karyawan.

2.4.

Pelatihan atau

Training

Salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia adalah training and

development. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang bersumber daya manusia yang

baik dan tepat sangat perlu dibekali dengan adanya pelatihan atau training. Hal ini

sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan kerja, keterampilan/kemampuan

kerja, maupun pengalaman kerja.

Training atau pelatihan adalah proses meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan karyawan. Pelatihan mungkin juga meliputi pengubahan sikap sehingga

karyawan dapat melakukan pekerjaannya lebih efektif (Kaswan, 2011:2). Pendapat

lain tentang pelatihan, dikemukakan oleh Mutiara S. Panggabean (2002), pelatihan

adalah suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau meningkatkan

keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya sekarang. Menurut

Silberman (1998), pelatihan didefinisikan sebagai metode untuk meningkatkan

(5)

Secara khusus tujuan pelatihan bagi karyawan (Kaswan, 2011:3) adalah

memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan karyawan,

meningkatkan moral karyawan, memperbaiki kinerja, membantu karyawan dalam

menghadapi perubahan-perubahan, meningkatkan karier karyawan (William B.

Werther dan Keith Davis, 1996), dan pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah balas

jasa yang dapat diterima karyawan. Sedangkan secara umum tujuan pelatihan bagi

perusahaan (Kaswan, 2011:3) yaitu memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan

sumber daya manusia, sebagai biaya pencegahan pemborosan biaya produksi di masa

yang akan datang, mengurangi tingkat kerusakan dan kecelakaan, dan memperkuat

komitmen karyawan kepada perusahaan (Henry Simamora, 1995).

Dengan demikian, pelatihan diadakan oleh perusahaan untuk membekali

karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan yang menunjang pekerjaan

karyawan pada bidang pekerjaannya, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas

karyawan secara khusus dan perusahaan secara umum.

Menurut Rita dalam tulisan Ganesan, Badrinath dan Panchanatham (2010),

pelatihan organisasi sebaiknya meliputi pengembangan pribadi, ketrampilan teknis

dan pengembangan interpersonal. Program pelatihan di PT. Kievit (2010) meliputi

pelatihan yang bersifat general dan spesifik. General Training merupakan daftar

pelatihan yang bersifat umum sehingga semua department yang ada di kievit

memiliki pemetaan pelatihan tersebut. Specific Training merupakan daftar pelatihan

yang disusun sesuai dengan pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam

setiap departemen yang ada. Banyaknya kategori pelatihan yang ada sehingga

membutuhkan alat pembantu dalam penyimpanan dan pengolahan data pelatihan.

Pada Lampiran akan disertakan struktur organisasi dari PT Kievit Indonesia yang

Referensi

Dokumen terkait

Alat pengumpul data: observasi, wawancara, inventory dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan: (1) sebagian besar guru BK memiliki kompetensi profesional; (2)

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sangat tepat menyebutkan bahwa konselor adalah pendidik, tentunya dengan makna agar para konselor

menggunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk siswa belajar, maka model pembelajaran berbasis masalah ini dirasa sangat cocok diterapkan dalam penelitian ini

Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suat tatanan

Berdasarkan informasi yang peneliti peroleh melalui proses pencarian kelengkapan data di kelas XI F SMP Negeri 8 Bandar Lampung, dari 25 siswa yang ada, 14

Retribusi jasa usaha di Dinas Kelautan dan Perikanan DIY terdiri atas retribusi pemakaian kekayaan daerah (sewa penggunaan lahan, jasa sertifikasi pengawasan mutu hasil perikanan

Ekonomi hijau ( Green Economy ) merupakan salah satu yang pertumbuhan.. pendapatan dan lapangan kerja didorong oleh investasi publik dan

Metode Pembelajaran Aktif Tipe Pertanyaan Rekayasa (Plantet Question) mempunyai beberapa keunggulan yang baik diterapkan bagi peserta didik untuk meningkatkan hasil