• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Komite Medik dalam Upaya Pencapaian Mutu Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Komite Medik dalam Upaya Pencapaian Mutu Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Lampran 1.

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

PERAN KOMITE MEDIK DALAM UPAYA PENCAPAIAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM

HAJI MEDAN TAHUN 2015

Tanggal wawancara : Waktu wawancara : Tempat wawancara : Nama pewawancara : Topik wawancara :

No. Informan : Nama Informan : Demografi

1. Umur :

2. Jenis Kelamin : 3. Jabatan :

4. Pendidikan :

5. Lama Bekerja :

Pertanyaan Wawancara

1. Bagaimana pelaksanaan tugas kredensial oleh komite medik di Rumah Sakit Umum Haji Medan?

2. Apakah dilakukan penyusunan daftar kewenangan klinis yang sesuai dengan masukan dari kelompok staf medis?

3. Apakah dilakukan pemeriksaan dan pengkajian kompetensi, kesehatan fisik dan mental, perilaku, etika dan profesi?

4. Apakah dilakukan evaluasi data pendidikan profesional kedokteran/kedokteran gigi berkelanjutan?

5. Apakah dilakukan wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis?

(2)

7. Apakah dilakukan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite medik?

8. Apakah dilakukan rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat penugasan klinis?

9. Bagaimana pelaksanakan tugas memelihara mutu profesi staf medis oleh komite medik di Rumah Sakit Umum Haji Medan?

10. Apakah dilakukan rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka pendidikann berkelanjutan bagi staf medis?

11. Apakah dilakukan rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf medis rumah sakit tersebut?

12. Apakah dilakukan pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran?

13. Apakah dilakukan pemberian nasehat/pertimbangan dalam pengambilan keputusan etis pada asuhan medis pasien?

(3)

Lampiran 2

Hasil Wawancara Sumber informasi

Hasil wawancara dengan sumber informasi tentang tata laksana kredensial oleh komite medik menurut Ketua Komite Medik tentang pelaksanaan tugas

kredensial oleh komite medik di Rumah Sakit Umum Haji Medan.

1. Implementasi Tata Laksana Kredensial Oleh Komite Medik Rumah Sakit Umum Haji Medan

Penjelasan akan tata laksana kredensial oleh komite medik dilakukan

wawancara kepada beberapa sumber informasi di Rumah Sakit Umum Haji Medan menurut pandangan masing-masing sumber informasi dapat dilihat pada matriks 1 di bawah ini.

Sumber informasi

Implementasi Tata Laksana Kredensial Menurut Pandangan Masing-Masing.

Ketua Komite Medik

Ya penyelesaiannya dari direktur baru ke komite medik. Prosesnya biasanya kita dari direktur ke komite medik baru dikirim surat dan tim kredensial yang mengarahkan. Di proses dari kredensial baru ke SMF..

(4)

Untuk pemeriksaan dokter mau masuk, Untuk itu tidak kita lakukan. Kita hanya melihat dari surat sehat yang dia berikan.. Dilakukan dengan wawancara biasanya. Biasanya dia melamar dan kita kembalikan ke SMFnya. Jadi SMFnya yang menilai.. Iya kita lakukan.. Ya, itu dibuat dari SMF..

Seharusnya iya. Dia harus memang dilakukan. Jadi kompetensi yang dimilikinya harus dinilai oleh komite medik. Karena tidak semua pelayanan medik bisa dilakukannya. Kewenangan medik yang diberikan ke komite medik itu harus dinilai oleh komite medik. Tetapi secara bertahap nanti tidak tahu berapa lama dinilai lagi apa masih memungkinkan kewenangan mediknya apa tidak. Kalua tidak ya dikurangi kewenangan mediknya. Tetapi itu tergantung dari peer groupnya. Karena itu semua pergroup yang menilainya. Peer group yang mengeluarkan sampai sebatas mana dia sanggup mengerjakannya. Apakah bertambah atau tidak..

Wakil Ketua Komite Medik

Kelompok SMF untuk komite medik membawahi semua SMF. Apa masalah SMF kenapa pelayanan tidak maju melapor ke komite medik. Komite medic melapor ke direktur..

(5)

di IGD..

Untuk pemeriksaan pengkajian kompetensi kesehatan fisik dan mental bukan perkara komite medik, bukan penerimaan pegawai. Kalau ada yang mau masuk ada dan ada yang sakit pasti ketahuan. Missal kalau si polan tidak mampu dan kesehatan tidak memungkinkan, maka direkomendasikan oleh direktur, tapi atas usulan dari SMF. Tanya SMF staf fungsional siapa-siapa saja. Jadi direkomendasikan kekomite medik baru kedirektur bahwa dia tidak potensial lagi bekerja karena sudah tua dan sakit. Untuk CV dokter ke rumah sakit, rumah sakit tidak menerima sembarangan..

Untuk evaluasi data pendidikan profesional kedokteran/kedokteran gigi berkelanjutan, jika ada dokter berbuat kesalahan kita kembalikan ke profesinya untuk melakukan pembinaan..

Tidak dilakukan wawancara klinis. Kalau peraturan memang seperti itu. Itu kenyataannya tidak ada. Waktu penerimaan ditanya dan direkomendasikan serta ditanya dari mana. Bukan komite medik yang menceritakan tapi direkomendasikan dari SMF. Dari SMF baru direkomendasikan. Misalnya pekerja dia dari SMF, dari kulit atau THT atau kebidanan, kalau banyak diterima misalnya dia baik ya bisa..

Untuk penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat itu pasti kita lakukan..

Tugas komite medik membantu pekerjaan direktur dalam pelayanan medik. Jadi direktur tidak memikirkan lagi soal tenaga kerja..

(6)

sugestinya ada. Itu yang dinilai..

Rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat penugasan klinis. Iya itu kita lakukan disini..

Sekretaris Komite Medik

Tugas kredensial diRSU Haji Medan mulai dari sistem pelamaran sampai dari penerimaan. Jadi kredensial ini mengumpulkan berkas mulai dari ijazah, CV, kemudian pihak kredensial mengecek kefakultas apakah dokter tersebut benar tamatan dari fakultas tersebut. Kredensial ini sama dengan pengamatan dan meminta rekom dari dokter senior. Fungsi kredensial ini adalah yang pertama apakah dokter tersebut pantas berada di rumah sakit tersebut, yang kedua apakah rumah sakit membutuhkan tenaga tersebut dan yang ketiga kredensial berfungsi mengecek kebenaran kefakultas terkait apakah dokter tersebut memang terdaftar disana..

Iya. Setiap dokter yang masuk kerumah sakit harus mengikuti SOP yang berlaku di SMF masing-masing..

Tidak dilakukan, pemeriksaan klinis selama ini tidak pernah dilakukan..

Data evaluasi pasti kita lakukan disini seperti yang dibicarakan dalam tim kredensial. Misalnya melakukan pengecekan apakah benar dokter tersebut tamatan dari fakultas yang bersangkutan..

Dibicarakan, wawancara tersebut dilakukan pada saat dokter tersebut ingin melamar ke RSU Haji Medan dan diwawancara oleh tim khusus yaitu tim kredensial berdasarkan izin ketua tim komite medis..

Untuk penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat iya dilakukan.

(7)

dokter tersebut masuk kemar, baru dikirimkan lagi secara tertulis kepada direktur, setelah dari direktur maka dibuatlah balasan dari yang bersangkutan..

Ya, dalam bentuk SK direktur. Kalau dari izin kita menggunakan SIP dari Dinkes. Tujuan kredensial untuk mengetahui SIP. Apakah SIP masih berlaku atau tidak. Tugas kredensial ya untuk memeriksa SIP tersebut..

Iya. Itu rekomendasi kewenangan klinis berasal dari dinas kesehatan provinsi dengan terbentuknya SIP, surat izin praktek..

Panitia Kredensial

(8)

lain-lain sesuai Kemenkes 755..

Itu tadi saya bilang. Jadi dia isi dan juga ada fakta integritas wewenang ya kan. Harus wajib. Misalnya dokter mempunyai kewenangan klinisnya sampai mana. Itu memang dari induk profesi. Baru kita melakukan verifikasi. Nanti baru kita teruskan kedirektur untuk surat penugasannya. Sesuai dengan kewenangan. Bagian dari staf medisnya yang menilai apakah sesuai atau tidak dengan kompetensinya, jika tidak sesuai yang menilai baru dari SMF melapor kekredensial dan dilaksanakan evaluasi. Jika SMF tidak bisa baru meminta bantuan dari luar. Misalnya ada masalah, dokter melakukan kegagalan dalam operasi, maka pihak kredensial tetap melakukan. Nanti pihak profesi yang mempending untuk tidak melakukan apa-apa sampai batas waktu yang ditentukan dan jika dokter tersebut melakukan tersebut mesti didampingi. Jadi dokter tersebut mesti belajar sampai bisa. Begitu juga dengan perawat harus didampingi oleh senior..

Untuk pemeriksaan dan pengkajian kompetensi, kesehatan fisik dan mental, perilaku, etika dan profesiitu tidak kita lakukan disini..

Untuk evaluasi data pendidikan profesional kedokteran/kedokteran gigi berkelanjutan, jika ada dokter secara etika profesi melanggar atau berbuat kesalahan jadi kita kembalikan ke profesinya untuk melakukan pembinaan. Kalau profesi lebih luas lagi ke IDI. Ada kasus dokter seperti itu, jadi dari IDI tidak boleh melakukan praktek dan harus belajar sekian tahun dan harus mengikuti pendidikan berkelanjutan setelah sudah di cabut skornya. Baru ada surat dari IDI yang menerangkan bahwa dokter tersebut sudah boleh melanjutkan pekerjannya kembali..

(9)

Itu kewenangan SMF. Itulah ditanyakan dipleno itu semua nanti. Apakah ini dokter layak atau tidak sebenarnya diterima. Kalau tidak layak mungkin dari segi etika dia pernah melanggar etika dipertimbangkan. Jadi tetap kita berikan kewenangan penuh pada SMF sendiri. Staf medis fungsional sendiri untuk menilai dokter itu dari segi etikanya dan tingkat kompetensi kita hanya memfasilitasi.. Tetap, dilaksanakan oleh profesinya, dikredensial hanya menerima rekomendasi dari mereka. Kalau wawancara dari profesi, tetapi tetap ditanya dan sudah dilakukan wawancara apa belum. Misalnya masih dokter baru, dari komite medik dokter tersebut disuruh kekredensial, kemudian pihak kredensial melihat berkas, jika belum lengkap baru meminta ke SMF untuk dilakukan, setelah itu baru keluar surat dari SMF untuk menerangkan surat rekomendasi kemampuan si dokter sampai sejauh mana dan diberikan rekomendasi untuk diterima melakukan praktik klinis. Jadi rekomendasi tetap pada SMFnya. Kredensial hanya merekomendasikan kepada pimpinan untuk mengeluarkan surat penugasan. Jadi alurnya memang berasal dari komite medik, kredensial baru SMF yang menilai. Dan pihak kredensial meverifikasi lagi. Verifikasi yang dilakukan pertama untuk menilai keabsahan sedangkan kompetensi kembali SMFnya. Kalau SMF sudah tidak mampu baru mengundang Mitra Bestari yaitu pihak luar (Peer Group).. Dilakukan penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat..

Itulah dibuat dari SMF hasilnya itu baru direkomendasikan kedirektur namanya clinical privilege..

(10)

kalau memenag ada pelanggaran dari segi kompetensi atau habis masa berlaku surat dan yang ketiga untuk menambah kemampuan. Bisa dengan pendidikan dan sertifikat. Kemudian pihak kredensial melakukan rekredensial kembali untuk menguji sertifikat yang dibawa tersebut. Dan menanyakan ketempat yang mengeluarkan sertifikat tersebut tentang keabsahan sertifikat tersebut..

Untuk rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat penugasan klinis iya kita lakukan..

Panitia Rekam Medis

Nanti dari SMF kirim surat kekomite medik, bahwa dokter tersebut benar atau boleh tidak dikirim. Setelah itu dari pihak komite medik menyetujui kedirektur, seperti itu prosesnya. Nanti direktur lagi yang memutuskan. Baru komite medik yang memberitahukan. Jadi keputusan itu semua kembali kedirektur. Walaupun itu melalui komite medik semua kembali lagi kedirektur. Makanya kompetensinya itu semua kedirektur juga. Dari SMF baru ke komite medik. Sepanjang kita laksanakan belum ada hambatan. Tapi kadang waktu misalnya kita menyuratkan kefakultas lama dari segi administrasi, kalau dari dokter tidak ada..

(11)

Untuk pemeriksaan dan pengkajian kompetensi, kesehatan fisik dan mental, perilaku, etika dan profesiitu tidak kita lakukan..

Tapi kalau dalam evaluasi dokter ada melakukan kesalahan, kesalahan itu oleh pihak komite medik akan dievaluasi dan akan dibawa kerapat dan kembali lagi ke SMFnya itu sendiri ya peer group. Peer group itu nanti terdiri dari SMF senior, konsultan dan yang lainnya dan itu semua di nilai ke dokter tersebut. Kalau waktu penilaian memang kompetensinya kita ambil untuk satu berhubungan dengan komite medik nyambung. Ya semoga dari komite medik ke direktur tidak mencari yang baru yang sudah dicabut..

Untuk penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat iya itu pasti kita lakukan..

Untuk proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite medik selalu dilakukan dan evaluasi..

Anggota Komite Medik

1

Tugas kredensial diRSU Haji Medan memantau jalannya prodesur masuknya dokter ke RSU Haji Medan melalui pelamaran. Dari RS lamaran dari dokter bersangkutan lalu dimasukkan kedirektur, dari direktur baru ke komite medis untuk disposisikan dan dari komite medis dibicarakan dalam suatu konferensi atau pertemuan kredensial, dari pertemuan tersebut didapat bagian dokter tersebut bisa masuk sebagai pegawai ke RSU Haji Medan berdasarkan tingkat pendidikan, attitide dan keilmuan..

Untuk penyusunan daftar kewenangan klinis yang sesuai dengan masukan dari kelompok staf medis setiap dokter dirumah sakit harus mengikuti SOP..

(12)

yang bersangkutan yang melamar ..

Itu pasti ya. Dilakukan penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat..

Iya. Jadi dari hasil penelitian kredensial ini dikrim lagi dalam bentuk pernyataan kepada ketua komite medik. Misalnya datang lamaran keketua kredensial komite medik, dicek dari fakultas kemudian baru meminta rekomendasi ke dokter senior apakah dokter tersebut pantas melakukan praktek disini. Setelah mendapat semua data-data dan telah dipenuhi semua persyaratan, baru diketik dan di tanda tangani dan diserahkan ke komite medik..

Proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite medik dalam bentuk SK direktur yang menggunakan SIP dari Dinkes..

Anggota Komite Medik

2

Lamaran masuk kedirektur bari didisposisikan direktur ke komite medis, komite medis yang membicarakan ke kepala bagian, dari kepla bagian SMF maksudnya masih mau diterima apa tidak. Jadi nanti dari keputusan ke SMF sama komite medis dilaporkan ke Ibu direktur balik..

Untuk penyusunan daftar kewenangan klinis yang sesuai dengan masukan dari kelompok staf medis setiap dokter yang masuk kerumah sakit harus mengikuti SOP..

Untuk pemeriksaan dan pengkajian kompetensi, kesehatan fisik dan mental, perilaku, etika dan profesi biasanya tidak pernah dilakukan..

Untuk evaluasi data pendidikan profesional kedokteran/ kedokteran gigi berkelanjutan dilakukan tim kredensial..

Wawancara oleh tim khusus berasal dari izin ketua tim komite medis..

(13)

yang adekuat..

Pelaporan hasil penilaian kredensial dan penyampaian rekomendasi kewenangan klinis kepada komite medik dari tim kredensial dibuat penjabaran dari tim ketua komite medis lalu ditanda tangani lalu kedirektur..

Untuk proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku surat penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite medik dibuat dalam bentuk SK direktur dan setelah ada izin baru digunakan SIP..

2. Implementasi Tata Laksana Pemeliharaan Mutu Profesi Medik Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015

Penjelasan akan implementasi tata laksana pemeliharaan mutu profesi medis dilakukan wawancara kepada beberapa sumber informasi di Rumah Sakit Umum Haji

Medan menurut pandangan masing-masing sumber informasi dapat dilihat pada matriks 2. di bawah ini.

Sumber informasi

Implementasi Tata Laksana Kredensial Menurut Pandangan Masing-Masing.

Ketua Komite Medik

Ya kalau ada kesalahan kita panggil. Kita bisa buat teguran dulu. Kita panggil dulu dan kita tanya kenapa. Kalau memang salah baru kita buat teguran.. Ya kita lihat dulu tingkat kesalahannya..

Audit medis masih jarang dilakukan..

(14)

Karena untuk pendidikan berkelanjutan itu masing-masing bagian punya pendidikan berkelanjutan. Kalau kita tingkat nasional pun ada seperti kemarin. Kalau tingkat nasional maka mereka akan kemasing-masing bagian. Kalau dilingkungan rumah sakit komite medik hanya rekomendasi saja. Kalau mereka ad kegiatan itu baru kita yang rekomendasikan...

Dilakukan rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medis yang membutuhkan..

Wakil Ketua Komite Medik

Audit medis memang belum kita lakukan..

Direkomendasikan, misal mau sekolah, kalau mau sekolah maka kesempatan ini diinformasikan. Misal ada dua orang dokter baru yang habis kerja, makanya ditanya mau sekolah apa tidak. Maka kita rekomendasikan biar sekolah. Tergantung dana rumah sakit ada apa tidak atau bayar sendiri jika mau sekolah tapi kita yang merekomendasikannya. Itulah tadi untuk pembinaan, meningkatkan pelayanan untuk akreditasi rumah sakit. Rumah sakit dengan banyaknya dokter untuk dibina maka nama rumah sakit akan naik..

Itulah tadi untuk pembinaan, meningkatkan pelayanan untuk akreditasi rumah sakit. Rumah sakit dengan banyaknya dokter untuk dibina maka nama rumah sakit akan naik..

Untuk pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran ya. dilakukan..

Untuk rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medis yang membutuhkanya, pendampingan dari IDI.. Sekretaris

Komite Medis

Audit medis pasti dilakukan. Audit medis tersebut seperti laporan kasus..

(15)

APBD..

Ya, dilakukan.Contohnya seperti dokter di rumah sakit ini, dokter tersebut sering dikirim keluar negeri dan sebagai TOT. Staf pengajar luar dan dalam negeri seperti Australia dan Singapura. Ada dana dari rumah sakit, dari luar atau pun dana pribadi..

Iya, pendampingan dari IDI. Dan apabila terjadi kesalahan dalam penatalaksanaan medis..

Panitia Kredensial

Audit medis jarang sih dia. By Case dia biasanya. By Case tapi tidak secara menyeluruh misalnya AMP (Audit Maternal Perinatal) tentang kematian ibu bersalin diaudit. Kenapa bisa seperti itu tindakannya bagian, apakah sudah sesuai dengan satndar pelayanan medis atau tidak. Atau ada tindakan keterlambatan ya kan. Baik dari segi fasilitas rumah sakit yang tidak mendukung pekerjaannya itu kan banyak. Tapi sifat kita disini bukan untuk menyalahkan tapi mencari salah untuk dibenarkan. Tidak menyalahkan dokter tapi jika dokter tetap seperti itu akan diberikan pencerahan atau dikembalikan kepropinsinya untuk atau kalau kita laptop diinstal ualng ya untuk di update lagi seperti itu..

Itulah dia caranya mengikuti itu tadi. Pendidikan berkelanjutan berkaitan dengan penunjukan STR. STR itu 5 tahun sekali, jadi menandakan si dokter itu apa dia punya sertifikat yang mengikuti seminar, simposium atau loka karya, mengenai keilmuan dia yang sama dengan ilmu dia. Semua dokter, dokter umum, dokter biasa wajib mengikuti perkembangan teknologi. Kalau tidak jadi mantri dan hanya mengobati penyakit seperti sakit perut saja..

Untuk rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medis yang membutuhkanpendampingan dari IDI..

Panitia Rekam Medis

Dilakukan audit medis seperti laporan kasus..

(16)

penugasan klinis dilakukan..

Itu yang dibicarakan tentang pendidikan berkelanjutan, dan disini untuk tingkat nasional untuk mengambil sertifikat untuk diri sendiri. Misalnya dokter tersebut mengambil pelatihan, workshop atau tentang endoskopi sampai 3 atau 4 bulan. Kemudian orang disini mengeluarkan sertifikat kalau dokter tersebut boleh melakukan tindakan ini. Ya itu berarti kewenangan mediknya bertambah. Ya itu dari dia sendiri. Penambahan kompetensinya seperti itu harus dapat izin dari direktur dan minta izin dari komite medik apa boleh dia pergi atau tidak. Karena kalau memang bolehkan untuk menambah keilmuan komite medik ya tidak masalah..

Rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf medis dilakukan..

Dilakukan pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran.. Dilakukan rekomendasi proses pendampingan (proctoring)

bagi staf medis yang membutuhkandari IDI.. Anggota

Komite Medik 1

Audit medis pasti dilakukan, seperti laporan kasus..

Memeliharaan mutu itu dengan mengadakan pertemuan. Jika ada masalah baru diadakan..

Rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf medis dilakukan.Memberi rekomendasi, misal mau sekolah..

Rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf medis dilakukan..

Untuk rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medis yang membutuhkan pendampingan dari IDI.. Anggota

Komite Medik 2

Untuk audit medis pasti dilakukan..

(17)

Untuk rekomendasi pertemuan ilmiah internal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf medis itu dilakukan. Misalnya mau melanjutkan pendidikan lagi..

Untuk rekomendasi kegiatan eksternal dalam rangka pendidikan berkelanjutan bagi staf medis itu dilakukan..

Untuk rekomendasi proses pendampingan (proctoring) bagi staf medis yang membutuhkanpendampingan dari IDI..

3. Implementasi Tata Laksana Penjagaan Disiplin, Etika dan Perilaku Profesi Medis.

Penjelasan akan implementasi tata laksana penjagaan disiplin, etika dan perilaku profesi medisdi Rumah Sakit Umum Haji Medanmenurut pandangan masing-masing sumber informasi dapat dilihat pada matriks 3 di bawah ini.

Sumber informasi

Implementasi Tata Laksana Kredensial Menurut Pandangan Masing-Masing.

Ketua Komite Medik

Ya kalau ada kesalahan kita panggil. Kita bisa buat teguran dulu. Kita panggil dulu dan kita tanya kenapa. Kalau memang salah baru kita buat teguran.. Ya kita lihat dulu tingkat kesalahannya. Kalau tingkat kesalahannya sudah fatal ya mungkin kita bisa keluarkan dia dari sini..

Untuk pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran ya pasti kita lakukan dari pihak komite medis..

Kita tanyakan pada dokternya kenapa terjadi masalah seperti ini. Lalu kita adakan pertemuan untuk membahas masalah ini. Kami komite medikselalu melakukan pertemuan..

(18)

Wakil Ketua Komite Medik

Kalau untuk pembinaan kalau sekiranya bermasalah kita lakukan. Kalau ada permasalahan kitatangani. Artinya mau etika dia, misal dokter menikah tapi masih mengganggu yang lain ya ditegur, dibina dan tidak dilepas. Etika yang dinilai. Misal selalu mengganggu suster, dokter itu kerjanya pakai narkoba, maka kita bina dan kita keluarkan. Karena sudah bekerja baru kita tahu kerjanya dokter itu..

Ya. Dilakukan.. Ya ditanya pada dokternya. Kenapa kau begini. Disidang. Kadang direkomendasikan dokter tersebut tidak boleh pindah. Kalau tetap melakukan kesalahan dilarang bekerja. Itu tetap dan itulah gunanya pembinaan. Maka komite medik rutin dilakukan pertemuan..

Kalau ada yang dokter yang melakukan kesalahan maka kita menegurnya..

Sekretaris Komite Medis

Pemeliharaan mutu, harus dikaji kemampuannya. Tidak hanya kemampuan tetapi attitude dan keilmuannya, dan ada pemeriksaan berkala. Seperti dokter terkadang ada membuat terapi dan melakukn keslahan, tetapi itu tidak perlu disebarluaskan. Karena apabila disebarluaskan berpengaruh terhadap rumah sakit dan IDI. Jadi setiap melakukan kesalahan harus dibuat rapat khusus komite medis untuk dibahas kesalahannya dalam bentuk laporan kasus dan dibahas oleh beberapa orang komite medis agar dokter yang mendapat kesalahan tersebut tidak diserang oleh pihak luar baik dari keluarga ataupun wartawan. Misalnya dokter tersebut membuat kesalahan dalan terapi atau pun dalam hal perawatan..

Misalnya, pada saat hadir dipoli dan melakukan visitor ruangan tepat waktu. Misalnya hadir di rumah sakit jam 09.0-15.00..

(19)

menyurat atau kalau sudah terlalu payah bisa dengan SP3.. Ya, pasti. Itulah tadi yang saya bilang dengan surat peringatan.. Tergantung masalahnya. Kalau diskors saat ini belum ada yang diskors. Tapi jika sudah terlalu parah. Tapi sampai saat ini belum ada yang diskors..

Ya, itu selaluPasti kita lakukan pemberian nasehat pada dokter terutama dalam mengambil keputusanetis pada asuhan medis pasien..

Panitia Kredensial

Caranya semua dokter wajib hukumnya untuk mengikuti perkembangan teknologi kedokteran antara lain seperti dengan mengikuti simposium, seminar, itu wajib kalau memang ada diharuskan. Baik dia didanai rumah sakit, atau dana pribadi atau dari sponsor. Tapi dia wajib..

Ya. Dilakukan pasti.. Nah itu tadi saya bilang. Jadi kita ada program didiklit itu untuk pendidikan dokter berkelanjutan jadi itu ada sumber biaya dari pribadi, rumah sakit atau sponsor. Jadi dia mengajukan pendidikan itu tadi. Kalau pendidikan seminar di Bali ada maka kita ajukan. Atau dalam mengikuti workshop. Kalau ada duit kita yang bantu kalau tidak ada ya dari sponsor atau dari biaya dia sendiri tetapi tetap kita yang menganjurkan karena untuk pengembangan ilmukan..

(20)

kan, pemberian obat atau apa dan sebagainya itu sudah ditentukan. Tadi dia cukup tidak tentang itu, mengikuti itu tidak, kalau dia melanggar itu ya itu persuasif, diberi teguran dulu terus kalau ada sampai tingkat gentingnya ya kita sekolahkan lagi. Kita akan suruh dia sekolah lagi. Dan itu sudah ada disini kita bikin contohnya jadi kita pending dia untuk tidak praktek, tidak menangani pasien dan dipendidikan lagi dan kalau profesi bilang ok dia mengerjakan pasiennya harus didampingi oleh rekan seprofesinya.. Ya dipendinglah, ditahan dulu. Tidak boleh menangani pasien tapi dia didampingi dulu. Itu dia..

Kita tegur dan cari permasalahannya kita akan kasih dia kewajiban apabila kesalahannya sudah fatal..

Panitia Rekam Medis

Kalau dia ikut pelatihan mengambil spesialis lagi dengan sertifikat itu kewenangan medisnya bertambah. Dan dengan bertambah kewenangan medisnya maka diusulkan lagi ke direktur baru ke komite medik. Setelah itu dari kekomite medik mengevaluasi dan direktur yang mengeluarkan Sknya lagi tentang kewenangan medis yang baru sesuai kemampuannya..

Ya. Dilakukan pasti.. Ya ditanya pada dokternya kenapa melakukan kesalahan Itu tetap dan itulah gunanya pembinaan..

Kita tanyakan pada dokternya kenapa terjadi masalah seperti ini. Lalu kita adakan pertemuan untuk membahas masalah ini. Kami komite medikselalu melakukan pertemuan..

Dokter yang melakukan kesalahan maka kita menegurnya.. Anggota

Komite Medik 1

(21)

Pelaksanakan tugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis oleh komite medik di Rumah Sakit misalnya, hadir di rumah sakit tepat waktu..

Untuk pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran hanya sebatas bila ada pelanggaran-pelanggaran pada saat kode etis. Tapi itu bisa dengan surat menyurat atau kalau sudah terlalu payah bisa dengan SP3.. Tergantung masalahnya. Kalau diskors saat ini belum ada yang diskors. Tapi jika sudah terlalu parah. Tapi sampai saat ini belum ada yang diskors.. Ya, itu selalu. Pasti kita lakukan pemberian nasehat pada

dokter terutama dalam mengambil keputusanetis pada asuhan medis pasien..

Anggota Komite Medik

2

Ya kalau ada kesalahan kita panggil. Kita bisa buat teguran dulu...

Untuk pelaksanakan tugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis oleh komite medik di Rumah Sakit misalnya, pada saat bekerja masuk sesuai peraturan..

Ya, itu dilakukan.. Biasanya jika ada pelanggaran diberi hukuman seperti SP3..

Referensi

Dokumen terkait

El método "biurette simple" suele emplearse para determinar la proteína total, si bien existen también varias técnicas más de uso común.. Dichos métodos también

Pada tahap generalisasi/ mengomunikasikan, setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatan dan diskusinya di depan kelas dan mendapat balikan (feedback) dari guru

pangan asal Hewan pangan asal Hewan yang aman dan layak yang aman dan layak untuk dikonsumsi oleh Anda dan.. untuk dikonsumsi oleh Anda dan keluarga keluarga yang disusun

Kepala SKPD Provinsi melakukan pemantauan pelaksanaan dekonsentrasi yang meliputi pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan kewenangannya, 4. Kepala

 pemberdayaan profesi profesi medik medik dalam dalam wadah wadah komite komite medik medik sangatlah sangatlah penting penting untuk untuk membangun dan memajukan

Kehutanan Petani Penggarap Lahan Perhutani Perhutani 200.00 Ha 8 13 Perebutan Hak Pengelolaan Atas Tanah Kehutanan Petani Penggarap Lahan Perhutani Taman Nasional Gunung Halimun

b) Siswa mendapatkan keterangan tentang langkah-langkah belajar kelompok yang akan dilakukan oleh siswa. c) Setiap siswa dalam kelompok diberikan urutan nomor kepala

Ekonomi Universitas