• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR SEMESTER Analisis Novel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS AKHIR SEMESTER Analisis Novel"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR SEMESTER

Ilmu Budaya Dasar

Analisis Novel

Dosen Pengampu : Farel Olva Zuve, M.Pd.

Oleh :

Nama:Wilda Syahfitri NIM : 17016050

Kelas B

Prodi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni

(2)

ANALISIS NOVEL

A. Identitas Novel

Judul : Belenggu

Pengarang : Armijn Pane

Penerbit : Dian Rakyat

Tahun Terbit : 1938

Tebal Halaman: 159 Halaman

B. Resensi

Unsur Intrinsik

1. Tema

Adapun tema dari novel yang berjudul “Belenggu” adalah masalah cinta sejati

2. Karakter dan Karakteristik

· Sukartono : suka menolong, penyayang

· Sumartini : keras kepala, egois

· Siti rohayah : penyayang

· Hartono : baik hati, sabar

· Nyonya rusdio : polos, cuek

· Abdul : menyebalkan, sombong

(3)

3. Alur

Alur dalam novel “Belenggu” iniu adalah alur maju. Dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

Tahap permulaan (halaman 1-34)

Tahap pertikaian (halaman 34-64)

Tahap perumitan (halaman 65-88)

Tahap puncak (halaman 89-128)

Tahap peleraian (halaman 129-141)

Tahap akhir (halaman 141-150)

4. Latar / setting

Latar dalam novel “Belenggu” adalah sebagi berikut:

Latar ruang: dirumah Sukartono (di ruang tengah,

ruang makan) , hotel tempat tinggal Yah.

Latar Waktu: siang hari, malam hari.

Latar suasana: menyenangkan, menegangkan.

Latar tempat: rumah sukhartono, hotel, kantor desa.

(4)

Adapun sudut pandang dalam novel yang berjudul “Belenggu” menggunakan pola pengembangan orang ketiga, karena si pengarang menggunakan nama tokoh lain sebagai tokoh utama (sukartono).

6. Amanat

Amanat yang terkandung dalam novel yang berjudul “Belenggu” yaitu seorang istri seharusnya taat terhadap suami, begitupun seorang suami, harus memperhatikan istrinya dan harus bisa menjaga keutuhan rumah tangga.

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa dalam novel yang berjudul “Belenngu” adalah sulit dipahami, karena menggunakan Bahasa Indonesia klasik.

Unsur Ekstrinsik

Adapun unsur ekstrinsik yang terkandung dalam novel yang berjudul “Belenggu” yaitu sebagai berikut:

Nilai Moral : Jangan mudah percaya dengan orang yang baru kita kenal dan kita harus bias bersikap bijaksana.

Nilai Religius : Jika mendapatkan masalah, maka kita harus berdoa dan memohon petujuk kepada Allah SWT.

Nilai Sosial : Sebagai mahluk sosial, kita harus menjaga dengan baik tali persaudaraan.

Nilai budaya : Kita harus saling menghargai dan tolong menolong sesama teman.

(5)

Adapun kelebihan dalam novel yang berjudul “Belenggu” yaitu :

 Warna sampul cukup menarik dengan perpaduan warna yang cock,

 Sinopsis yang terdapat disampul belakang cukup lengkap,sehingga dapat merangkum semua isi cerita novel,dan

 Cerita novel cukup menarik dan menginsfirasi.

Kekurangan Novel

Adapun kekurangan dalam novel yang berjudul “Belenggu” yaitu :

 Bahasa yang digunakan cukup sulit dimengerti,karena menggunakan bahasa indonesia kelasik,

 Kertas tiap halaman terlalu tipis sehingga akan mudah sobek,

Armijn Pane merupakan salah seorang Sastrawan Angkatan Pujangga Baru tahun 1940. Sutan Takdir Alisyahbana menggambarkannya sebagai seorang Romantikus yang suka mengembara dalam jiwanya, melompat, dengan tiada

(6)

TABEL PEMBUKTIAN

N O

MATERI HALAMAN BUKTI/KUTIPAN NASKAH KOMENTAR

1. Konsep Dasar Kebudayaan 16

113

131

131

“Dia ramah–tamah.Sudah dua kali dokter Sukartono kesana akan melihat cucunya yang sedang sakit.Sehabis memeriksa orang sakit,dokter sukartono bisa duduk sebentar untuk bercakap-cakap”

“Pada suatu kali dia menonton wayang orang, dia sangat tertarik , sampai dia mau jadi seperti itu.”

“katanya wayang beber itu terjadi karena jiwa orang jawa itu sudah mati, tidak ada lagi membuat barang yang bagus-bagus.”

“Dia mengakui kebenaran adat dahulu, sedang sari perasaan zaman dahulu tiada meresap ke dalam hati jiwanya.”

 Sikap ramah tamah merupakan budaya masyarakat Indonesia yang sudah ada sejak dahulu, Belanda yang telah merenggut beberapa dari rakyat Indonesia sehingga jiwa masyarakat jawa ikut mati.

(7)

2. Konsep Dasar Peradaban 130 “Dalam tahun 1917 Budi Utomo menetapkan program politik lalu larut dalam pemilihan Volksraad.Didalam zaman itu semangat rusuh, lambat laun ke dalam Budi Utomo masuk semnagat kiri.”

 Salah satu organisasi yang dibentuk pada masa sebelem kemerdekaan yang merupakan tonggak semangat masyarakat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan.Semangat yang harus dipertahankan pada saat ini.semangat nasionalisme yang perlu ditingkatkan untuk mencapai kemajuan bangsa Indonesia.

3. Konsep Keragaman dan Kesedarajatan 33

77

“Ah mengapa pula dia hendak datang,melupakan derajatnya sebagai dokter.”

“..tetapi meskipun sudah dijalankan ikhtiar sedapat-dapatnya, terasa juga olehnya jiwa anak itu lambat laun akan hilang.”

 Harga diri seseorang tidak bergantung pada jabatan atau derajatnya di mata umum, tetapi bagaimana seseorang itu bertingkah laku di masyarakat, besarnya derajat seseorang tergantung sikap seseorang tersebut,

(8)

4 Hubungan Antara Manusia,Sains,,Teknologi dan seni 22

61

62

67

“Saya tuliskan obat,nanti nyonya ambil di Apothek”

“Dia berdiri dihadapan radio.Diputarnya Knop penghubung kekawat listrik, diputarnya knop sampai 190, terdengar lagu kroncong baru.”

“Suara Siti Hayati dengan lagu:”Di jembatan bambu.” Kartono suka mendengarkan suara Siti Hayati.”

“Matanya mengadah, tiba-tiba terpandang akan peti biola diatas lemari tempat menyimpan obat,hah.”

“Karangan lagu Beethoven, ketika putus asa,

 Kemajuan ilmu Sains sekarang dapat mempermudah manusia dalam mengatai segala macam penyakit dengan ilmu yang telah di dapat melalui kemajuan teknologi, terutama bidang farmasi dalam memproduksi obat.

 Lagu kroncong merupakan lagu yang sering diputar pada masa itu diradio-radio terkenal, teknologi yang berkembang sebgai hiburan pada masa itu adalah radio yang merupakan wujud dari kemajuan teknologi pada zaman sebelumnya yakni Gramofon.

 Suara penyani yang menjadi ciri khas music keroncong, yanhg menjadi salah satu hiburan untuk menghilangkan lelah tidak ada salahnya.

(9)

68

68

92

134

kehilangan cinta…”Tono bermain biola.”

“Tangan Kartono menggesek biola, mengalunkan dirinya dengaan lagu, terlalai pikirannya, perasaannya terombak-ombak teralun-alun, mengingat-ingat.”

“ Lagu piano dan biola mulai bergetar.Tono menutup matanya,dimuka mata semangatnya..”

“Apakah ilmu pengetahuan yang kamu pelajari, ilmu kedokteran itu tidak menghubungkan rahasia alam manusia, sebagai pangkal ilmu pengobatan

 Terkadang seni juga dapat mengingatkan pada kenangan masa lalu yang dapat mengubah cara pandang seseorang akan suatu hal.

 Bermain biola dapat menjadi obat sekaligus mengingat kembaki masa yang indah yang membawa diri ke awing-awang

 Music dapat mengembalikan semangat yang hilang.

 Ilmu pengetahuan berpangkal kepada alam dan manusia, hubungan antara ilmu pengetahuan, manusia dan alam merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. 5. Hubungan Manusia dengan Lingkungan 105

119

“Menurut asal usul Hartono masih turunan sunan kudus.Memang di Jawa banyak keluarganya diantara.”

“Diluar kedengaran suara mobil banyak melancar, karena Pasar Gambir telah dibuka, banyak orang berhias dan menonton.”

 Keturunan keluarga yang terkadang tidak di duga berada di sekeliling kit tanpa kita sadari merupakan keluarga kita, karena pada dasrnya manusia dipersatukan oleh alam.

(10)

127 “Ketika sampai di pantai, disuruh berhenti, tuannya turun, berdiri di tepi pantai, dia saja berdiri entah beberapa lama.”

bagaiamna kegemaran mereka.

 Adakalanya alam menjadi sebuah penenang untuk jiwa yang lusuh, menjadi obat kegundahan seseorang.

6. Hubungan Antara Manusia,Nilai Moral,dan Hukum

21

24

“Ketika tangannya hendak ditaruh ke atas perut si sakit itu,tangan kiri si sakit yang selama ini menutupkan kimononya,menyingkapkan kimono itu.Tangan sukartono terhenti di Fwing-awang,tersirap dadanya sebentar,semata-mata karena terkejut,bukan karena hawa nafsu”

“Waktu masih menuntut pelajaran di sekolah Geneeskundige Hoogw School Betawi,tiada sedikit kawan-kawan dokter Sukartono yang memastikan,dia tiada akan sampai ke ujian penghabisan.Dia tidak cakap jadi dokter,terlalu suka akan lagu,akan seni”

 Sikap seseorang dapat berubah sekejap karena nafsu, hanya saja rasa tanggung jawab dan kesadaran diri akan membantu agar tidak terjerumus kepada suatu hal yang tidak bermoral.

(11)

7. Konsep Manusia dengan Cinta Kasih 19 kecantikan isterinya,”aku juga yang disukainya, bukan…”

“Kasih sayangnya!, sebenarnya dia menaruh kasih sayang.Bagaimana mula-mulanya.”

“Kalau kukatakan aku kasih sayang padamu, kalau aku katakan sejak dari dulu….”

“Persahabatan kita tiada berputik, menjadi bunga, berkembangkan kasih sayang.”

“Percayalah anakku sayang, percayalah, biar penyesalan di kemudian hari.

 Ada hal yang harus segera dikatakan jika tidak ingin ada penyesalan.

 Salah satu kesalahan dalam persahabatan antara laki-laki dan perempuan adalah karena dalam persahabatan itu akan muncul rasa lain yang ingin lebih dari seorang sahabat

 Rasa sayang orang tua yang mengalahkan apapun yang berharga di dunia, bahkan dunia sesinya tidak akan dapat membayar setetes kasih sayang orang tua yang diberikan kepada anaknya

(12)

120

128

“Cinta? Aku Cinta? Hatiku cinta? Semuanya perasaan sudah mati dalam hatiku, hatiku seolah olah kuburan.”

“Aku cinta padamu, Tono.Mengapalah aku tiada pandai memperlihatkannya betapa besarnya cintaku.”

nomor satu daripada cinta kepada yang lainnya.

 Hati yang terluka karena cinta akan mati dan tidak dapat menerima papun hal yang berkaitan dan berkenaan dengan cinta dengan mudah.

 Tidak dapat mengungkapkan cinta akan lebih menyakitkan daripekerjaan terberat apapun itu..

8. Konsep Manusia dengan Keindahan 61 “Kartono merasa puas memandang Tini/Elok digambar, sebagai lagu dialun-alun,terpercik-percik,sebagai pemandangan alam disinari matahari hampir tenggelam di waktu samar-samar.”

(13)

9. Manusia dengan Penderitaan 53

53

76

78

“Engkau menempuh jalan kesenangan, aku menempuh jalan berduri,melukai seluruh jiwaku..”

“Hatiku tiada lama tahan.Cuma tiga tahun saja.Aku menggembara lagi.Tono aku benar jahat.”

“Tiada juga dapat ditahannya, air matanya jatuh, jangan melihat bapak yang muda itu, yang terduduk menahan air matanya..”

“Mar tiba- tiba sakit lagi, suaranya sudah mengandung putus asa, takut, rusuh, sudah terasa padaku, seolah-olah aku akan kehilangan…”

 Penderitaan yang timbul karena menahan rasa yang selama ini ditahannya.Mengungkapkan semua ketidaknyamanan akan menjadi solusi.

 Cinta dapat membutakan siapa saja yang mengalaminya, terkadang melupakan akan harga dan jati dirinya.

 Kelembutan hati seseorang akan terlihat dengan melihat situasi seseorang yang

menhgalami penderitaan yang cukup mendalam

(14)
(15)

-11. Manusia dan Pandangan Hidup 75

114

121

122

122

“Barang apa saja, kau taruh di tempat cita-cita, engkau simpan di tempat yang disinari oleh cahaya angan-anganmu..”

“Angan-angan dapat menjadi cita-cita yang menggembirakan hati dan menghidupkan jiwa, mengangkat diri melepaskan segala belenggu mengikat semangat yang muda, Cuma cita-cita yang baru saja dapat membawa kehidupan baru.”

“..permainan pikiran janganlah kita biarkan kita dipermain-mainkan angan-angan.Jangan dibesar-besarkan, jangan dipersusah perkara mudah, nanti pikiran sebagai dibelenggu.”

“Selamat tinggal Pop,sama-sama berani hidup, kehidupan baru, mari kita pikul beban kita, mari kita buang belenggu semangat kita.”

“Masing-masing manusia mempunyai beban, marilah kita pakai beban itu untuk alas gedung baru."

 Sesutau yang diletakkan dalam suatu tempat yang namanya cita-cita, akan terjaga dan terlindungi dengan amat baik dengan tekad dan perjuangan.

 Cita-cita dapat membuka belenggu semua orang, dengan menghidupkan cita-cita seseorang juga akan dapat menghidupkan jiwa yang sudah mati.

 Perkara yang mudah jangan dibesar-besarkan karena akan mempengaruhi pikiran dan menjadi belenggu dalam menjalaani kehidupan.

 Memikul beban dalam artian menjalaninya dan berani mengambil tindakan untuk membuka kembali semanagta dalam menjalani kehidupan.

(16)

12. Manusia dan Tanggung Jawab 21

24

\

126

“Imannya sebagai biasa ialah iman dokter.Hawa nafsu tiada terbit sedikit juga”

“…banyak yang perlu juga diteruskan pelajarannya,karena dia tahu,lebih bijaksana dan tanggung jawab Sukartono disinggung.Saudaranya tahu,sejak kecil memang sudah begitu tabiat Sukartono..”

“Terbit inginnya, pura-pura tiada melihat tuannya itu, tapi raasa pertanggung jawab keras juga, menyuruh dia menyusul tuannya.”

 Memiliki iman yang kuat dan rasa tanggung jawab sebagai dokter itulah yang menjadi pedoman seorang dokter dalam menghadapi pasien yang memiliki nilai moral yang kurang

 Tanggung jawab seorang teman dalam mengingatkan merupakan suatu tindakan yang sangat terpuji.

 Tanggung jawab akan pekerjaan itu sangat penting, sebagai wujud dari

(17)

13. Manusia dan Kegelisahan 18

53

53

58

“Dicobanya menyatukan pikirannya untuk membaca buku yang dipegangnya,tetapi sia-sia.Matanya tetap saja melihat pada satu tempat saja,karena perhatiannya seolah-olah meraba-raba dalam pikirannya.”

“Jiwaku tiada hendak tetap,selalu saja rusuh gelisah.Aku bertemu dengan seorang Belanda, aku menjadi nyainya di Sukararasa di hulu Garut.”

“Hatiku bertambah gelisah.Aku seorang diri saja dengan hati jiwaku dan aku tiada berani memandangnya.”

“..pergi mengambil buku,lalu berbaring lagi,dicarinya halaman tempat dia berhenti membaca tadi pagi.Dipaksanya perhatian itu kebacaan itu saja…Dia membaca keras-keras, seolah-olah hendak melebihi suara dalam hatinya supaya jangan terdengar.”

“Dia mesti main.Tanda menang melawan

 Kegelisahan seseorang karena mengingat masa lalu, dan terbayang akan masa depan yang lebih menakutkan baginya.

 Kegelisahan karena menhan rindu yang tidak dapat diungkapkan lantaran gengsi, daripada menahan rindu yang akan menimbulakan

kegelisahan lebih baik ungkapkan dan ekspresikan rindu tersebut agar tidak ada lagi kegelisahan dalam jiwa.

 Menahan perasaan cemburu dan gejolak hati karena keinginan untuk

mengungkapkan sesuatu, tapi hati berkata seakan terdengar dengan seseorang

(18)

73 hadapan benar dengan kepedihan..”

“..pedih dalam hatinya, seolah-olah selama ini ada perasaan teguh dalam hatinya, tiba-tiba, lambat-lambat hendak terguling.”

“Kalau engkau tahu kerusuhan di dalam hatiku, peperangan di dalam jiwaku aduh, Tuhan, mengapalah engkau tidak benar-benar mati.”

“Semua penonton gelisah.semua mata memandang ke sebelah kiri, tempat pemain-pemain music datang.”

“Dia tiada dapat menahan kekusutan pikirannya.Di tengah manusia itu sesak nafasnya, merasa sempit dalam hatinya.”

 Kesedihan karena tidak dapat menahan kerusuhan dalam jiwa yang disebabkan karena berbagai masalah yang dihadapi, bertawakal dan selalu bersabar adalah kuncinya.

 Rasa sakit dan perih dalam hati yang telah lama dirasakan sudah tidak dapat ditahan lagi seakan ingin mengungkapkan namun tidak dapat.

 Penyesalan seseorang karena suatu kesalahann seakan menyalahkan Tuhan yang telah memberikan jalan hidup yang terbaik untuknya merupakan kesalhan besar

 Kegelisahan yang timbul akan bertemu dengan seseorang yang kita gemari merupakan hal yang biasa di kalangan masayrakat umum.

(19)

Gambar

TABEL PEMBUKTIAN

Referensi

Dokumen terkait

Input adalah jumlah sisa perkara pelanggaran lalu lintas militer tahun sebelumnya yang harus diselesaikan pada tahun tahun berjalan.. Output adalah jumlah sisa perkara pelanggaran

Artinya bahwa sektor tersebut memiliki laju pertumbuhan PDRB atau perekonomian yang lebih tinggi dari laju pertumbuhan nasional dan kontribusi yang lebih besar terhadap

Walaupun disudutkan secara tidak langsung oleh pihak lain, akan tetapi dengan kebesaran hati dan tidak terlepas dari rasa persatuan kebangsaan Muhammadiyah tetap

Buku siswa kelas 6 tema 7 Kepemimpinan, buku guru k13 kelas 6 tema 7 Kepemimpinan, buku teks, bacaan, video pidato, lingkungan sekitar, gambar-gambar tentang nilai persatuan, Google

Dapat disimpulkan bahwa kondisi ikan karang yang ditemukan di Perairan Desa Bunutan terdiri dari 18 famili dan 68 spesies dengan kelimpahan total ikan karang

Kepada abang, kakak beserta keluarga (dr. Lubis, SpPD, dr. Arlina Lubis, dr. Rahmawati Sp.M dan dr. Anna Mira Lubis, SpPD) dan seluruh keluarga besar yang tidak mungkin saya

Putusan nomor 71/PID.B/2014/PN.Crp dengan terdakwa pertama bernama Dedi Bastian alias Dedi Jongoa Bin Komarudin, terdakwa kedua bernama Rhivend Reno Rivaldo alias Reno Bib

Pada hukum waris adat yang memuat garis-garis ketentuan tentang sistem dan asas-asas hukum waris, tentang harta warisan itu dialihkan penguasaan dan pemilikkannya dari