• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH WORKSHOP EBT PEMBANGKIT LISTRIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH WORKSHOP EBT PEMBANGKIT LISTRIK"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH WORKSHOP EBT

“PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)”

Disusun oleh :

Ikke Dianita Sari NRP 3210151002

2 D4 SPE

D4 SISTEM PEMBANGKIT ENERGI

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA SURABAYA

(2)

PLTA 1. PENDAHULUAN

Pembangkit listrik tenaga air adalah salah satu sumber energi listrik yang memanfaatkan air sebagai sumber listrik. Pembangkit ini merupakan salah satu sumber energi listrik utama yang ada di Indonesia. Keberadaannya diharapkan mampu memenuhi pasokan listrik bagi masyarakat Indonesia, selain yang berasal dari bahan bakar batu bara. Pembangkit listrik tenaga air di Indonesia banyak dikembangkan. Hal ini karena persediaan air di Indonesia cukup melimpah. Keberadaan beberapa waduk besar di Indonesia, selain digunakan untuk penampungan air juga dimanfaatkan untuk menjadi energi penghasil listrik. Pilihan mengembangkan pembangkit listrik tenaga air ini salah satunya disebabkan potensi air yang ada di Indonesia. Jumlah air yang melimpah, dikembangkan untuk menciptakan energi yang diubah menjadi sebuah arus listrik. Hal ini ditujukan untuk menciptakan biaya produksi yang murah pada listrik di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga air termasuk salah satu sumber pembangkit listrik tertua yang pernah ditemukan. Selain pembangkit ini, masih ada pula beberapa jenis pembangkit listrik yang ada di dunia. Seperti pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga diesel, dan juga pembangkit listrik tenaga nuklir. Pembangkit tinggi tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau a i r t e r j u n ) m e n j a d i e n e rg i m e k a n i k ( d e n g a n b a n t u a n t u r b i n a i r ) d a n d a r i e n e rg y mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Kapasitas PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW ,setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang. PLTA termasuk jenis pembangkitan hidro. Karena pembangkitan ini menggunakan air untuk kerjanya. Saat ini pengetahuan tentang PLTA perlu untuk diketahui oleh para mahasiswa sebagai modal awal untuk kedepannya.

PLTA mulai dikembangkan di Indonesia secara bertahap pada tahun 1900. Masa itu merupakan era dimana penggunaan bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama di dunia. Pengembangan PLTA tidak terlalu diprioritaskan oleh karena itu progresnya berjalan lambat. Sedangkan sekarang, pengembangan PLTA mulai di tinjau ulang karena penggunaan bahan bakar minyak mengahasilkan banyak polusi lingkungan dan persediaan bahan bakar minyak mulai menipis.

(3)

Pengertian pembangkit listrik tenaga air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial (dari dam atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Pada saat beban puncak air dalam lower reservoir akan di pompa ke upper reservoir sehingga cadangan air pada waduk utama tetap stabil.

PLTA dapat beroperasi sesuai dengan perancangan sebelumnya, bila mempunyai Daerah Aliran Sungai (DAS) yang potensial sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan dalam pengoperasian PLTA tersebut. Pada operasi PLTA tersebut, perhitungan keadaan air yang masuk pada waduk / dam tempat penampungan air, beserta besar air yang tersedia dalam waduk / dam dan perhitungan besar air yang akan dialirkan melalui pintu saluran air untuk menggerakkan turbin sebagai penggerak sumber listrik tersebut, merupakan suatu keharusan untuk dimiliki, dengan demikian kontrol terhadap air yang masuk maupun yang didistribusikan ke pintu saluran air untuk menggerakkan turbin harus dilakukan dengan baik, sehingga dalam operasi PLTA tersebut, dapat dijadikan sebagai dasar tindakan pengaturan efisiensi penggunaan air maupun pengamanan seluruh sistem, sehingga PLTA tersebut, dapat beroperasi sepanjang tahun, walaupun pada musim kemarau panjang.

Pada prinsipnya PLTA mengolah energi potensial air diubah menjadi energi kinetis dengan adanya head, lalu energi kinetis ini berubah menjadi energi mekanis dengan adanya aliran air yang menggerakkan turbin, lalu energi mekanis ini berubah menjadi energi listrik melalui perputaran rotor pada generator. Jumlah energi listrik yang bisa dibangkitkan dengan sumber daya air tergantung pada dua hal, yaitu jarak tinggi air (head) dan berapa besar jumlah air yang mengalir (debit).

Untuk bisa menghasilkan energi listrik dari air, harus melalui beberapa tahapan perubahan energi, yaitu:

a. Energi Potensial

Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu akibat adanya perbedaan ketinggian. Besarnya energi potensial yaitu:

Ep=m . g . h Dimana:

(4)

g : gravitasi (9.8 kg/m2) h : head (m)

b. Energi Kinetis

Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga timbul air dengan kecepatan tertentu, yang dirumuskan.

Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin. Besarnya energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis. Besarnya energi mekanis.

Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi listrik sesuai persamaan:

Klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Air berdasarkan: a. Berdasarkan tujuan

(5)

Suatu dasar klasifikasi pada pembangkit listrik tenaga air adalah memperhatikan prinsip dasar hidraulika saat perencanaannya. Ada empat jenis pembangkit yang menggunakan prinsip ini, yaitu:

i. Pembangkit listrik tenaga air konvensional yaitu pembangkit yang menggunakan kekuatan air secara wajar yang diperoleh dari pengaliran air dan sungai.

ii. Pembangkit listrik dengan pemompaan kembali air ke kolam penampungan yaitu pembangkitan menggunakan konsep perputaran kembali air yang sama denagn mempergunakan pompa, yang dilakukan saat pembangkit melayani permintaan tenaga listrik yang tidak begitu berat.

iii. Pembangkit listrik tenaga air pasang surut yaitu gerak naik dan turun air laut menunjukkan adanya sumber tenaga yang tidak terbatas. Gambaran siklus air pasang adalah perbedaan naiknya permukaan air pada waktu air pasang dan pada waktu air surut. Air pada waktu pasang berada pada tingkatan yang tinggi dan dapat disalurkan ke dalam kolam untuk disimpan pada tingkatan tinggi tersebut. Air akan dialirkan kelaut pada waktu surut melalui turbin-turbin.

iv. Pembangkit listrik tenaga air yang ditekan yaitu dengan mengalihkan sebuah sumber air yang besar seperti air laut yang masuk ke sebuah penurunan topografis yang alamiah, yang didistribusikan dalam pengoperasian ketinggian tekanan air untuk membangkitkan tenaga listrik.

c. Berdasarkan Sistem Pengoperasian

Pengoperasian bekerja dalam hubungan penyediaan tenaga listrik sesuai dengan permintaan, atau pengoperasian dapat berbentuk suatu kesatuan sistem kisi-kisi yang mempunyai banyak unit.

d. Berdasarkan Lokasi Kolam Penyimpanan dan Pengatur.

Kolam yang dilengkapi dengan konstruksi bendungan/tanggul. Kolam tersbut diperlukan ketika terjadi pengaliran tidak sama untuk kurun waktu lebih dari satu tahun. Tanpa kolam penyimpanan, pembangkit/instalasi dipergunakan dalam pengaliran keadaan normal. e. Berdasarkan Lokasi dan Topografi

(6)

f. Berdasarkan Kapasitas PLTA Menurut Mesonyi:

i. Pembangkit listrik yang paling kecil sampai dengan : 100 kW ii. Kapasitas PLTA yang terendah sampai dengan : 1000 kW iii. Kapasitas menengah PLTA sampai dengan : 10000 kW iv. Kapasitas tertinggi diatas : 10000 kW g. Berdasarkan ketinggian tekanan air

i. PLTA dengan tekanan air rendah kurang dari :dibawah 15 m ii. PLTA dengan tekan air menengah berkisar :15 m – 70 m iii. PLTA dengan tekanan air tinggi berkisar :71 m – 250 m iv. PLTA dengaan tekanan air yang sangat tinggi :diatas 250 m h. Berdasarkan bangunan/konstruksi utama

Berdasarkan bangunan / konstruksi utama dibagi atas:

Pembangkit listrik pada aliran sungai, pemiliahn lokasi harus menjamin bahwa pengalirannya tetap normal dan tidak mengganggu bahan-bahn konstruksi pembangkit listrik. Dengan demikian pembangkit listrik walaupun mempunyai kolam cadangan untuk penyimpanan air yang besar, juga mempunyai sebuah saluran pengatur jalannya air dari kolam penyimpanan itu.

Pembangkit listrik dengan bendungan yang terletak di lembah, maka bendungan itu merupakan lokasi utama dalam menciptakan sebauh kolam penampung cadangan air, dan konstruksi bangunan terletak pada sisi tanggul.

Pembangkit listrik tenaga air dengan pengalihan terusan, aliran air yang dialirkan melalui sebauh terusan ke konstruksi bangunan yang lokasinya cukup jauh dari kolam penyimpanan. Air dari lokasi bangunan dikeringkan ke dalam sungai semula denagn suatu pengalihan aliran air. Pembangkt listrik tenaga air dengan pengalihan ketinggian, tekanan air dialirkan melalui sebuah sitem terowongan dan terusan yang menuju kolam cadangan diatas, atau aliran lain melalui lokasi bangunan ini.

(7)

Komponen – komponen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi. Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian banjir.

4.1. Turbin

Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. Air akan memukul sudu – sudu dari turbin sehingga turbin berputar. Perputaran turbin ini di hubungkan ke generator.

Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.

Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan propeller berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa digerakkan). Sedangkan sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya bisa digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh servomotor dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan pembukaan sudu atur. Proses penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun pada sudu-sudu jalan (runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda dengan turbin rekasi Sudu-sudu yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisinya tetap (tidak bisa digerakkan).

Dalam hal ini proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudu-sudu aturnya saja (nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudu-sudu jalan (mangkok-mangkok runner).Air yang digunakan untuk membangkitkan listrik bisa berasal dari bendungan yang dibangun diatas gunung yang tinggi, atau dari aliran sungai bawah tanah. Karena sumber air yang bervariasi, maka turbin air didesain sesuai dengan karakteristik dan jumlah aliran airnya. Berikut ini merupakan berbagai jenis turbin yang biasa digunakan untuk PLTA.

4.2. Generator

(8)

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati “coil” yang terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:

4.2.1. Putaran

Putaran rotor dipengaruhi oleh frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai dengan persamaan:

Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya listrik yang bisa dihasilkan oleh pembangkit.

4.2.3. Magnet

Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan timbul magnet dari rotor.

Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan, sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus yang masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang masuk, makin kecil pula nilai kemagnetannya.

(9)

1. Jenis biasa thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide bearing. 2. Jenis Payung (Umbrella Generator) thrust bearing dan satu guide bearing diletakkan dibawah rotor.

3. Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) kombinasi guide dan thrust bearing diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas rotor.

4. Jenis Penunjang Bawah thrust bearing diletakkan dibawah coupling. Generator yang digunakan di Saguling adalah jenis Setengah Payung.

4.3 Travo

Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah travo step up. Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah – rumah atau industri. Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down. Pembangkit listrik tenaga air konvensional bekerja dengan cara mengalirkan air dari dam ke turbin setelah itu air dibuang. Saat ini ada teknologi baru yang dikenal dengan pumped-storage plant.

4.4 Bendungan

Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Jenis bendungan antara lain:

4.4.1. Bendungan Beton - Bendungan Gravitasi - Bendungan Busur - Bendungan Rongga 4.4.2. Bendungan Urugan

- Bendungan Urugan Batu - Bendungan Tanah

4.4.3. Bendungan Kerangka Baja 4.4.4. Bendungan Kayu

5. TINJAUAN ASPEK

Tinjauan aspek yang terdapat pada komponen PLTA diantaranya adalah: 5.1 Bangunan Sipil

(10)

Bendung berfungsi untuk menaikkan/mengontrol tinggi air dalam sungai secara signifikan sehingga memiliki jumlah air yang cukup untuk dialihkan ke dalam intake pembangkit mini hidro.

b. Bangunan penyadap air (intake)

Tujuan dari bangunan penyadap air (intake) adalah untuk memisahkan air dari sungai atau kolam untuk dialirkan ke dalam saluran pembawa, penstock, serta ke bak penampungan.

c. Saluran pembawa (head Race)

Saluran pembawa (head race) mengikuti kontur permukaan bukit untuk menjaga energi dari aliran air yang disalurkan.

d. Penyaring (trashrack) dan Bak penenang (forebay)

Trashrack digunakan untuk menyaring muatan sampah dan sedimen yang masuk, umunya penyaring direncanakan dengan menggunakan jeruji besi. Sedangkan fungsi dari bak penenang adalah sebagai penyaring terakhir seperti settling basin untuk menyaring benda-benda yang masih tersisa dalam aliran air, dan merupakan tempat permulaan pipa pesat (penstock) yang mengendalikan aliran menjadi minimum sebagai antisipasi aliran yang cepat pada turbin tanpa menurunkan elevasi muka air yang berlebihan dan menyebabkan arus baik pada saluran.

e. Saluran Pelimpas (spill way canal)

Spillway adalah sebuah lubang besar di dam (bendungan) yang sebenarnya adalah sebuah metode untuk mengendalikan pelepasan air untuk mengalir dari bendungan atau tanggul ke daerah hilir.

f. Pipa pesat (penstock)

Pipa pesat (penstock) berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke cerobong turbin.

g. Rumah Pembangkit (power house)

Rumah pembangkit merupakan tempat peralatan di mana terdapat komponen elektrikal dan mekanik terpasang. Pada bangunan ini komponen yang ada di dalamnya adalah turbin, generator dan peralatan control.

h. Saluran pengeluaran (tail race)

(11)

yang digunakan harus memiliki kemiringan dan dimensinya karena nantinya dapat berpengaruh pada besarnya debit yang dialirkan ke dalam saluran air.

5.2 Mekanikal

Untuk komponen-komponen mekanikalnya yang utama pada perencanaan pembangunan PLTM ini terdiri dari:

a. Turbin

Pesawat yang digunakan untuk mengkonversi energi potensial menjadi mekanik berupa putaran pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) disebut turbin. Putaran poros turbin ini ditransmisikan ke generator untuk membangkitkan listrik.

b. Sistem Transmisi

Sistem Transmisi yang digunakan adalah menggunakan sabuk dan puli. Sistem transmisi berfungsi untuk menaikkan putaran dari putaran turbin ke putaran generator. Bagian sistem transmisi terdiri dari:

- Puli

Puli adalah roda berbentuk lingkaran yang digunakan untuk menempatkan sabuk.Puli sebanyak 2 buah yaitu puli penggerak di turbin dan puli yang digerakkan di generator.

- Poros

Poros transmisi digunakan untuk menopang puli di antara bantalan. - Sabuk (belt)

Sabuk (belt) berfungsi sebagai pemindah daya dari turbin ke generator. - Bantalan

Bantalan pada sistem transmisi digunakan sebagai tempat berputarnya poros puli. - Kopling

Kopling berfungsi untuk menghubungkan daya dari poros turbin ke puli penggerak dan dari poros puli ke poros generator yang digerakkan. Kopling juga digunakan untuk memisahkan turbin dan generator dari sistem transmisi apabila akan dilakukan perbaikan.

5.3 Elektrikal a. Generator

(12)

b. Panel Kontrol

Panel Kontrol merupakan tempat peralatan untuk mengontrol dan memonitor listrik yang dibangkitkan untuk memenuhi standard kualitas listrik yang berlaku.

6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN 6.1 Kelebihan

 Cukup murah karena menggunakan energi alam.

 Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah

terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.

 Tidak menimbulkan pencemaran.

 Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan perikanan.

 Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian hutan

sehingga ketersediaan air terjamin. 6.2 Kekurangan

 Konsumen pengguna listrik dalam jumlah besar dan terlalu jauh dari

pusat Pembangkit membutuhkan sarana jaringan tower transmisi tegangan tinggi yang panjang juga memerlukan sarana traffo peningkat tengangan yang banyak.

 Dari sisi keamanan maupun keselamatan terhadap sanara dan

perlengkapan tranmisi harus mendapat perhatian khusus.

 Bila kita mengalami musim kemarau panjang PLTA yang mengunakan

tenaga air dari danau alam dan danau buatan maka cadanagan air akan sangat berkurang dan berdampak pada penurunan kuantitas produksi daya listrik yang disalurkan ke konsuman. Maka hal ini yang dirugikan adalah konsuman baik rumah tangga maupun pihak industri.

 Sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang menggunakan air

(13)

7. PARAMETER YANG MEMPENGARUHI PENGOPERASIAN PLTA a. Keberadaan Air

Untuk dapat mengoptimalkan pengoperasian PLTA, baik dalam keadaan musim penghujan. Maupun musim kemaraupanjang, diperlukan perhitungan besar volume air yang tersedia dalam waduk / dam, guna perhitungan berapa besar debit air yang harus dialirkan melalui pintu air yang dialirkan ke turbin. Bila terjadi banjir, berapa besar volume air yang harus dibuang keluar dari waduk / dam melalui pintu pembungan air, sehingga tetap terjadi keseimbangan air dalam waduk / dam, dengan demikian dapat dihindari kerusakan bangunan waduk / dam maupun perangkat keras pendukung lainnya. Untuk kebutuhan perhitungan keadaan air baik yang akan masuk maupun yang berada dalam waduk / dam, dilakukan pengukuran terhadap parameter yang mempengaruhi keadaan air yang akan masuk maupun yang ada dalam waduk/dam. Pengukuran tersebut dilakukan pada berbagai stasiun ukur yang tersebar pada DAS dalam waduk / dam tersebut.

b. Konstruksi Saluran Air ke Turbin

Kecepatan gerakan turbin, dipengaruhi oleh besar tekanan aliran air yang dialirkan ke turbin. Besar tekanan aliran air yang dialirkan tersebut, dipengaruhi debit air yang dialirkan beserta konstruksi dan penempatan saluran air yang mengalirkan air tersebut. Semakin lebar diameter dan semakin tinggi pintu saluran air dibuka, semakin besar debit air yang dialirkan, semakin tinggi tekanan air yang terjadi masuk ke turbin. Selain hal tersebut diatas, rancangan dan peletakan saluran air tersebut, juga mempengaruhi tekanan air yang dialirkan ke turbin. Pada prinsipnya ada beberapa parameter yang mempengaruhi operasi PLTA, disebabkan oleh : - Keberadaan Air

Untuk dapat mengoptimalkan pengoperasian PLTA, baik dalam keadaan musim penghujan maupun musim kemarau panjang, diperlukan perhitungan besar volume air yang tersedia dalam waduk / dam, guna perhitungan berapa besar debit air yang harus dialirkan melalui pintu air yang dialirkan ke turbin.

(14)

yang berada dalam waduk / dam, dilakukan pengukuran terhadap parameter yang mempengaruhi keadaan air yang akan masuk maupun yang ada dalam waduk/dam.

Pengukuran tersebut dilakukan pada berbagai stasiun ukur yang tersebar pada DAS dalam waduk / dam tersebut. Data hasil pengukuran yang diperoleh pada stasiun pengukuran, ditransmisikan melalui media komunikasi yang digunakan ke pusat kontrol operasi PLTA untuk diproses sesuai fungsinya dalam sistem kontrol tersebut.

Pada perhitungan keberadaan air tersebut, ada beberapa parameter yang harus diperhatikan antara lain:

- Aliran permukaan ( surface flow)

Aliran permukaan dan aliran dasar dipengaruhi intensitas curah hujan dan lama turunnya hujan. Semakin tinggi intensitas curah hujan dan semakin lama waktu turunnya hujan, semakin besar aliran permukaan dan aliran dasar sungai. Tinggi permukaan dipengaruhi aliran permukaan dan aliran dasar. Semakin besar aliran permukaan dan aliran dasar, semakin tinggi muka air yang terjadi, sehingga semakin besar volume air yang mengalir ke dalam waduk / dam.

- Aliran dasar ( Base flow) - Tinggi muka air

- Kehilangan air karena keadaan lingkungan

Parameter kehilangan air yang disebabkan keadaan lingkungan, dipengaruhi antara lain:  Suhu udara semakin tinggi suhu udara, semakin besar kehilangan air.

 Kelembaban semakin kecil kelembaban (humidity), semakin besar kehilangan air.  Kecepatan angin semakin cepat kecepatan angin berhembus, semakin besar kehilangan

air.

 Penyinaran matahari semakin panas dan semakin lama penyinaran matahari, semakin besar kehilangan air.

- Keadaan DAS

Parameter keadaan DAS dipengaruhi beberapa parameter, antara lain :

 Vagitasi semakin rapat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan (pohon) dalam DAS, semakin besar aliran dasar sungai.

(15)

 Industri semakin banyak industri yang beroperasi dalam DAS, semakin besar kehilangan air

8. PENELITIAN 8.1 Tujuan

Sebagai tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu mengadakan sumber energi listrik dalam sekala kecil dengan memanfaatkan aliran air kali / pangkung sebagai penggerak turbin pemutar generator. Dengan adanya sumber energi listrik yang murah dapat membantu masyarakat dusun gambuk berswasembada dalam energi listrik dalam kapasistas kecil.

8.2 Prosedur

Penelitian awal yang sudah dilakukan adalah survey yang dilakukan pada awal bulan Februari 2010 didaerah lain yang memiliki potensi PLTA. Pembangunan mikro hidro yang ada di kawasan Green School, Petang Kabupaten badung. Dengan sumber data yang ada dilapangan memungkinkan untuk membuat perencanaan yang mengikuti pola yang sudah ada.

8.2.1. Sistematika Penelitian.

Sistematika penelitian ini direncanakan untuk dapat dilakukan secara bertahap dengan sistematikan sebagai berikut :

1. Survey lapangan

2. Dilanjutkan dengan analisa kelayakan 3. Diteruskan dengan rancangan disain

4. Dilakukan analisa perhitungan secara teoritis dengan memanfaatkan data-data lapangan sebagai parameter.

5. Implementasi berdasarkan rancangan yang sudah dianalisis secara teoritis. 6. Setelah itu baru tahapan uji coba.

7. Dilakukan audit data yang didapat dari hasil ujicoba.

8. Dilakukan perbaikan desain sebagai tahapan penyempurnaan dari desain yang sebelumnya.

9. Penulisan Laporan

(16)

Pembangkit listrik tenaga air, merupakan sumber energi yang paling murah, karena merupakan transformasi energi dari energi kinetis berupa pergerakan aliran air menjadi energi listrik dengan memanfaatkan generator yang diputar dengan kincir / turbin air. Untuk memutar kincir /turbin air, diperlukan air dalam jumlah yang konstan sehingga putaran kincir yang memutar generator juga konstan. Semakin besar jumlah air yang memutar kincir maka semakin kuat energi kinetis yang dihasilkan, tentunya semakin besar energi yang kita dapatkan. Memang dengan kodisi kali yang airnya relatif kecil, kita tidak mendapatkan energi yang stabil sepanjang waktu, namun kita sesuaikan dengan kondisi dilapangan yang kita perlukan dalam beberapa jam untuk penerangan dimalam hari, diluar itu air bisa kita stok dalam bentuk bendungan kecil sesuai dengan kontur kali / pangkung yang ada, dengan memanfaatkan level air terjun, bisa menghasilkan energi yang lebih tinggi walau dengan volume air yang tidak begitu besar / terbatas. Dalam penerlitian ini yang diperlukan untuk ujicoba adalah : (1). Kincir air (2). Pipa Saluran Air (3). Puli-puli (4). Generator (5) Saluran Transmisi sederhana.

8.3.1. Kincir air

(17)

Kincir air overshot bekerja bila air yang mengalir jatuh ke dalam bagian sudu-sudu sisi bagian atas, dan karena gaya berat air roda kincir berputar. Kincir air overshot adalah kincir air yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan jenis kincir air yang lain

8.3.2. Pipa saluran air

Dikarenakan lokasi kali / pangkung yang merupakan kondisi alamiah dalam memanfaatkan air terjun tidak bisa maksimal, akibat air yang terjun disela-sela batu dan tebing tidak bisa kita manfaatkan maksimal, untuk itu harus digunakan pipa saluran air yang ujungnya diarahkan tepat diatas turbin air. Makin besar pipa yang digunakan, volume air akan makin besar dan kecuraman dari permukaan akan menambah daya dorong air yang lewat ditengah pipa. Dengan memanfaatkan pipa saluran air ini akan memudahkan menempatkan posisi kincir air dilokasi yang diinginkan dari segi keamanan disaat air kali / pangkung yang besar / banjir yang membawa potongan pohon-pohon yang tumbang, yang dapat merusak kincir.

8.3.3. Puli-puli

Perputran kincir yang lambat namun memiliki momen puntir yang besar maka untuk mendapatkan putaran sesuai dengan rpm yang diminta oleh generator, mau tidak mau harus menggunakan sistem puli-puli atau roda gigi yang mengalikan putaran dari kincir air menjadi putaran yang sesuai dengan yang rpm generator. Namun dalam memilih puli-puli ini harus dihitung pula kekuatan putaran air dari kincir dengan rpm dari generator saat dibebani.

8.3.4. Generator

Digunakan sebagai alat yang merubah energi putar mekanis menjadi energi listrik melalui adanya medan magit yang diputar melalui rotor dan akan menimbulkan medan magnit yang timbul disisi stator. Medan magnet yang terjadi distator dengan pola-pola tertentu akan menimbulkan arus listrik yang mengalir dikumparan stator yang dialirkan melalui saluran transmisi sebagai arus listrik. Semakin besar generator semakin besar energi listrik yang didapat dan semakin besar energi kinetis yang diperlukan untuk memutarnya. Beban yang terpasang merupakan beban listrik yang digunakan sebagai media penerangan.

8.3.5. Saluran Transmisi sederhana

(18)

dibentangkan maka tegangan yang didapat akan semakin berkurang hal ini disebabkan oleh rugi-rugi yang ditimbulkan dari saluran transmisi. Mengingat ini merupakan pembangkit sederhana jarak antara pembangkit dangan rumah penduduk tidak lebih dari 300 meter. Maka dalam penelitian ini, energi yang disalurkan kedalam saluran transmisi adalah tengan rendah yaitu 220 V AC. Dalam hal ini tidak menggunakan transformator step up untuk mengurangi rugi-rugi yang terjadi disaluran transmisi.

8.4 Kesimpulan

(19)

DAFTAR PUSTAKA

M. M Dandekar dan K. N Sharma Penerjemah, D. Bambang Setyadi, Sutanto. Pembangkit Listrik Tenaga Air, 1991. Cet 1. -, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).

Kadir, Abdul, 1995. Energi; Sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi ekonomi. Cet 1. Edisi Kedua/ Revisi- Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia ( UI-Press).

Kadir, Abdul, 1996, Pembangkit Tenaga Listrik, Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press). Rancangan Sistem Kontrol Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Mukmin, W. Atmopawiro, Dr. Ir. Invetasi. Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Skala Kecil, Miini dan Mikro Hidro. Institut Teknologi Bandung: PT. Ganesha ITB.

Indyah, Nurdyastuti. Analisis Potensi Sumber Daya Energi, Perencanaan Energi Provinsi Gorontalo 2000 – 2015.

Perumusan Hasil Diskusi Interaktif Dalam Rangka Ulang Tahun Ke – 9 Masyarakat Energi Terbarukan (METI) Tema: ”Peranan Energi Terbarukan Untuk Pembangkit Energi Listrik Dan Transportasi” Hotel Bumikarsa, Jakarta - 19 Mei 2008.

Agus Sugiyono, Penanggulangan Pemanasan Global Di Sektor Pengguna Energi, Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada “Pengembangan Energi Terbarukan Studi Kasus Di Yogyakarta” Yogyakarta 2006.

Lie Jasa, Putu Ardana, I Nyoman Setiawan, Laporan Penelitian Strategis Nasional Universitas Udayana Desember 2010 “Usaha Mengatasi Krisis Energi Dengan Memanfaatkan Aliran Pangkung Sebagai Sumber Pembangkit Listrik Alternatif Bagi Masyarakat Dusun Gambuk –PupuanTabanan” Universitas Udayana Bali, 2010.

http://tumoutou.net/3_sem1_012/b_nababan.htm

http://rafflesia.wwf.or.id/library/admin/attachment/clips/2006-08-02-006-00C4-001-04-0904.pdf

http://berita-iptek.blogspot.com/2008/04/pembangkit-listrik-tenaga-air.html

http://anekasurya.indonetwork.co.id/profile/aneka-surya-com-perakitan-penjualan-dan-penyedia-pembangkit.html

http://www.surya.co.id/web/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=52156 http://www.fab.utm.my/download/ConferenceSemiar/ICCI2006S2PP14.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Pada level tegangan luar solar panel lebih dari 14 volt, tegangan output rata-rata 13,6 volt, arus output rata-rata 1,2 A, dan Sistem charge r baterai terputus ketika

Pada pemeriksaan darah dapat dilakukan tes langsung terhadap virus HIV atau secara tidak langsung dengan menentukan anti bodi, yang telah dan lebih mudah dilaksanakan.. Saat ini

Sementara dalam konteks slam, pendidikan secara bahasa lughatan/ ada tiga kata yang digunakan. 3etiga kata tersebut memiliki makna yang saling  berkaitan saling cocok

Investasi pada kewajiban TLAC modal bank, entitas keuangan dan asuransi diluar cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan, dimana Bank tidak

| Jika cakap dan memenuhi syarat-syarat, menurut lowongan, | dapat diangkat menjadi Inspektur (golongan

Saya juga melihat bahwa kesabaran bukan salah satu kekuatan Anda, tapi ini tidak lagi begitu penting, melihat Anda akan memiliki tim profesional yang.. berkualitas tinggi, yang

Saya yang bertandatangan dibawah ini Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten.Lampung Tengah dengan ini menetapkan calon

Pada hari ini Selasa tanggal Dua Belas bulan Juli tahun Dua Ribu Enam Belas, kami Pokja Pengadaan pada Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Manggarai