• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN Mo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN Mo"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

( Monitoring dan Evaluasi )

MAKALAH

Yang akan diseminarkan dalam diskusi kelompok, mata kuliah Administrasi dan Suverfisi Pendidikan, semester V

Disusun Oleh: KELOMPOK 15 Nurul Wahdah B Andhiyani Muhadi

Bahrun Nur

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN-MAKASSAR

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Rumusan Masalah...2

C. Tujuan Penulis ...2

BAB II: PEMBAHASAN 1. Konsep Monitoring...3

A. Pengertian Monitoring...3

B. Tujuan Monitoring...4

C. Karakteristik Monitoring...4

2. Konsep Evaluasi...7

A. Pengertian Evaluasi...7

B. Tujuan Evaluasi...8

C. Fungsi Evaluasi ...9

D. Karakteristik Evaluasi...11

E. Prinsip-Prinsip Evaluasi...11

3. Persamaan dan Perbedaan Monitoring dan Evaluasi...13

BAB III: PENUTUP A. Kesimpulan...16

B. Saran...17

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang mana telah memberikan kita semua nikmat dan karuniaNya sehingga kita sampai detik ini masih dapat menikmati manisnya agama Islam .

Tidak lupa mari kita ucapkan shalawat dan salam kepada junjungan baginda besar kita yakni Nabi Muhammad SAW yang telah mengorbankan seluruh jiwa dan raganya untuk tegaknya kalimat Laaillahaillallah dimuka bumi ini.

Dalam penyusunan makalah Administrasi dan Suverfisi Pendidikan (Monitoring dan Evaluasi). Dengan demikian lewat lembaran ini Kami hendak mengucapkan rasa syukur yang setinggi-tinggiNya kepada Allah SWT, dan berkat doa orangtua kami,bantuan teman-teman dan tentunya kerjasama kelompok 15 yang baik,teriring doa agar segenap bantuannya dalam urusan penyelesaian makalah ini, sehingga bernilai ibadah disisi Allah SWT.

Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan khususnya kepada kami sendiri. Begitupun kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.

SamataGowa, 10 Desember 2014

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Monitoring dan evaluasi merupakan bagian integral dari pengelolaan pendidikan, baik ditingkat mikro (sekolah), meso (dinas pendidikan Kabupaten/ Kota, Dinas Pendidikan Provensi), maupun makro (Depertemen). Hal ini didasari oleh pemikiran bahwa dengan monitoring dan evaluasi, kita dapat mengukur tingkat kemajuan pendidikan pada tingkat sekolah, Dinas pendidikan Kabupaten/ Kota, Dinas Pendidikan Provensi, dan Depertemen. Tanpa pengukuran, tidak ada harapan untuk mengatakan apakah suatu sekolah mengalami kemejuan atau tidak. Monitoring dan evaluasi, pada umumnya, menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Karena itu, monitoring dan evaluasi yang menghasilkan informasi yang cepat, tepat, dan cukup untuk mengambil keputusan.

(5)

MBS, bukan pada hasilnya.1 Tepatnya fokus minitoring adalah pada komponen proses MBS, baik menyangkut psoses pengambilan keputusan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan program, maupun pengelolaan proses belajar mengajar. Sedangkan evaluasi merupakan suatu proses untuk mendapatkan informasi tentang hasil MBS. Informasi hasil ini kemudian dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan, MBS dianggap tidak efektif (gagal).2

Monitoring dan evaluasi MBS bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Hasil monitoring dapat digunakan untuk memberi masukan (umpan balik) bagi perbaikan pelaksanaan MBS. Sedang hasil evaluasi dapat memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memberi masukan terhadap keseluruhan komponen MBS, baik pada konteks, input, proses, output, maupun outcomenya.

B. Rumuan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan monitoring dan evaluasi? 2. Apa persamaan dan perbedaan monitoring dan evaluasi? C. Tujuan Penulis

1. Untuk mengetahui hakikat dari Monitoring dan Evaluasi.

2. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan Antara Monitoring dan Evaluasi.

BAB II PEMBAHASAN

1. Konsep Monitoring

A. Pengertian Monitoring

1 Eka Prihatin. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Afabet, 2011. Hal 160

(6)

Monitoring adalah suatu proses pengumpulan data menganalisis informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara regular untuk melihat apakah kegiatan/ program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dibuat/ ditemui dapat di atasi. Evaluasi adalah penilaian berskala terhadap relevansi, penampilan, efesiensi dan dampak proyek tentang waktu, daerah atau populasi, “Sedangkan interpretasinya secara umum adalah Evaluasibagi banyak organisasi adalah istilah umum yang digunakan bersama-sama dengan kaji ulang.3

Monitoring dapat diartikan sebagai suatu kegiatan, untuk mengikuti perkembangan suatu program yang dilakukan secara mantap dan teratur serta terus menerus.4

Adapun pengertian monitoring menurut para ahli:

a. Octum 1995

Monitoring adalah yang sudah menyatu untuk memeriksa bahwa semua berjalan lancer sesuai yang direncanakkan dan memberi kesempatanagar penyesuain dapat dilaksanakan secara metodologis.5

b. SCF 1995

Monitoring adalah penilaian yang skematis dan terus-menerus terhadap kemauan suatu pekerjaan.6

3 Eka Prihatin. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabet, 2011. Hal 160

4 Dadang Suhardan dkk. Manejemen Pendidikan. Bandung: Alfabet, 2005. Hal 77

5 Eka Prihatin. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabet, 2011. Hal 161

(7)

B. Tujuan Monitoring

Menurut Mitchell monitoring difokuskan padapenggambaranperubahan kondisi yang terjadi dan menjelaskan hubungan sebuah akibat yang terjadi. Manakala kestabilan dilakukan terhadap efektifitas, efisiensi, dan keseimbangan pihak-pihak yang dilibatkan dalam proses perubahan yang diharapkan, makakomponen evaluasi akan masuk di dalamnya. Mengutip pada pendapat Mitchell monitoring dapat dilakukan dengan tujuan Antara lain . (1) Untuk menilai bersama secara umum, (2) Untuk menjamin keterlaksanaan konsep dasar,kecendrungan, dan efek kumulatifnya, (3) Untuk memposisikan beban, sumber daya, dan perubahan, (4) Untuk mencapai metode yang digunakkan, (5) Untuk menyedorkan informasi bagi pengambil keputusan.7

Tujuan utama dari monitoring dalam sebuah penyelenggara pendidikan adalah untuk menyajukan informasi tentang pelaksanaan program atau kegiatan sebagai umpan balik bagi pelaksana kegiatan tersebut, sebagai contoh pada bagian akademik dapat digunakan untuk mengawasi penggunaan dan pendistribusian buku-buku pelajaran dan sebagainya.8

C. Karakteristik Monitoring

Adapun karakteristik dari monitoring yang bai adalah:

a. Monitoring yang baik dilakukan secara berkelanjutan, melibatkan instansi terkait dan focus pada perkembangan pencapaian tujuan.

7 Eka Prihatin. Teori Administarasi Pendidikan. Bandung: Alfabet, 2011. Hal 161

(8)

b. Melihat perkembangan program dan kerjasam tim dalam memiliki fungsi yang sangat penting dalam mengambil keputusan dan kebijakan, pembelajaran dan sebagai bahan evaluasi.

c. Monitoring yang baik tergantung pada kualitas perencanaan.

d. Monitoring yang baik menuntut kunjungan secara berkala didukung dengan analisis perkembangan dan laporan.

e. Tipe monitoring. 9

1) Monitoring Rutin

Kegiatan mengumpulkan informasi secara regular berdasarkan sejumlah indicator kunci. Jumlah indicator kunci dalam batas minimum namun tetap dapat memberikan informasi yangcukup bagi manajer untuk mengawasi kemajuan/perkembangan. Monitoring rutin dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi penerapan program dengan atau tanpa perencanaan.10

2) Monitoring Jangka Pendek

Dilakukan untuk jangka waktu tertentu dan biasanya diperuntukkan baik aktifitas yang spesifik . Seringkali bila aktifitas atau proses-proses baru diterapkan manajer ingin mengetahui apakah sudah diterapkan sesuai rencana dan apakah sesuai dengan keluaran ang diinginkan. Pada

9 Eka Prihatin. Teori Administarasi Pendidikan. Bandung: Alfabet, 2011. Hal 162

(9)

umumnya manajer memanfaatkan informasi iniuntuk membuat penyesuaian dalam tindakan yang baru.

a) Memilih indicator kunci yang akan dipergunakkan manajer.

b) Hindari mengumpulkan data yang berlebihan agar tidak menjadi beban staf.

c) Berikan feedback pada waktu tertentu.11

3) Metode Monitoring

Dalam pelaksanaan monitoring terdapat unsur-unsur metode monitoring. Metode monitoring tersebut antara lain:12

a) Penyampaian laporan dokumentasikan dan koordinasi rutin.

b) Pengamatan kerja sehari-hari melalui kunjungan mendadak.

c) Assement eksternal

d) Wawancara.

e) Diskusi kelompok.

f) Kunjungan laporan berkala.

g) Survei pengumpulan data dan perbincangan kondisi sebelum dan sesudah intervensi

11 Eka Prihatin. Teori Administarasi Pendidikan. Bandung: Alfabet, 2011. Hal 163

(10)

h) Pengamatan kerja.

4) Prosedur Monitoring

Monitoring dapat dilakukan kapan saja baik secara formal maupun informal yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Monitoring merupakan kegiatan yang terintegrasi dalam keseluruhan tahapan manajemen pembinaan. Minimal monitoring dilakukan pada saat proses penyusunan rencana.

a) Pastikan pelaksanaan monitoring telah membaca, mengerti, dan memahami rencana strategi dan rencana kerja tahunan organisasi.

b) Pastikan bahwa pelaksanaan monitoring pembinaan telah membaca, mengerti, memahami panduan pembinaan.

c) Susunlah kerangka acuan pelaksanaan monitoring terapkan dengan hasil yang diharapkan.

d) Lakukan kunjungan berkala.13

2. Konsep Evaluasi

A. Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah suatu proses pengumpulan data menganalisis informasi tentang efektifitas dan dapak dari suatu tahap atau keseluruhan program. Evaluasi

(11)

juga termasuk menilai pencapaian program dan mendeteksi serta menyelesaikan masalah dan merencanakan kegiatan yang akan datang. Evaluasi adalah proses pemberian informasi untuk membantu membuat keputusan tentang objek yang akan dievaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.14

Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan.15

Penilaian sebaiknya dilakukan secara berkala, sehingga dapat dijadikan landasan untuk melakukan perbaikan pada semua bidang administrasi. Penilaian ini juga harus didukung oleh fakta-fakta yang dapat membawa ke arah perubahan yang fositif serta memberikan cara terbaik untuk membuat keputusan. Unsur objektivitas penilaian juga turut berperan dalam memberikan penilaian. Selain itu, penilaian harus memiliki pengetahuan tentang teknik-teknik penilaian yang baik, bersedia menerima kritikan konstruktif dari pihak lain.16

B. Tujuan Evaluasi

14 Eka Prihatin. Teori Administarasi Pendidikan. Bandung: Alfabet, 2011. Hal 164

15 Eka Prihatin. Teori Administarasi Pendidikan. Bandung: Alfabet, 2011. Hal 164

(12)

Tujuan penilaian kelas hendaknya diarahkan pada empat tujuan dibawa ini:

1. Penelusuran (keeping track), untuk menelusuri agar proses pembelajaran anak didik tetap sesuai dengan rencana awal.

2. Pengecekan (checking-up), untuk mengecek apakah terdapat kelemahan-kelemahan dalam proses pembelajaran yang dialami anak didik

3. Pencarian (finding-out), untuk mencari dan menemukan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahn dalam proses pembelajaran.

4. Penyimpulan (summing-up), untuk menyimpulkan apakah siswa telah menguasai semua kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum atau belum. Kesimpulan guru dituang ke dalam raport sebagai bentuk laporan hasil kemajuan belajar siswa kepada orang tua, sekolah, atau pihak lain yang tekait.17

Tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan gambaran tentang pencapaian belajar siswa meliputi kelebihan dan kelemahan mereka dalam suatu periode tertentu, mengetahui posisi siswa dalam kelompoknya, mengetahui efektifitas dan efesiensi komponen pembelajaran yang dipergunakan oleh pengajar, menentukan model tindak lanjut yang dibutuhkan, memberikan laporan kepada pihak-pihak yang terkait.18

17 Sitti Mania. Pengantar Evalusi Pembelajaran. Makassar: Alauddin University Press, 2012. Hal 6

(13)

C. Fungsi Evaluasi

Penilaian proses dan hasil belajar memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi Motivasi

Segala bentuk latihan, tugas, dan ulangan harus dirancang sedemikian rupa oleh guru sehingga siswa terdorong untuk belajar dan menjadikan kegiatan itu sebagai kebutuhan.19

2. Fungsi belajar tuntas

Ketuntasan belajar harus menjadi fokus dalam perencangan materi yang harus dicakup setiap kali guru melakukan penilaian. Rencana penilaian harus disusun sesuai dengan target kemampuan yang harus dikuasai siswa pada setiap semester dan kelas sesuai dengan daftar kemampuan yang telah ditetapkan.20

3. Fungsi sebagai indikator efektivitas pengajaran

Penilaian kelas dapat digunakan untuk melihat seberapa jauh proses belajar mengajar telah berhasil dilakukan. Apabila sebagian besar atau semua siswa telah menguasai sebagian besar atau semua kemampuan yang

19 Sitti Mania. Pengantar Evalusi Pembelajaran. Makassar: Alauddin University Press, 2012. Hal 7

(14)

diajarkan, maka dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar telah berhasil sesuai dengan rencana. Begitupun sebaliknya.21

4. Fungsi umpan balik

Umpan balik hasil penilaian sangat bermanfaat bagi siswa agar siswa mengetahui kelemahannya masing-masing dalam mencapai kemampuan yang diharapkan. Analisis hasil penilaian juga bermanfaat bagi guru untuk melihat hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan secara serius dalam proses belajar mengajar.22

D. Karakteristik Evaluasi

Kegiatan evaluasi dalam proses belajar-mengajar mempunyai beberapa karakteristik penting, diantaranya sebagai berukut:

1. Memiliki implikasi tidak langsung terhadap siswa yang dievalusi. Hal ini terjadinya misalnya seorang guru melakukan penilaian terhadap kemampuan yang tidak tampak dari siswa. Apa yang dilakukan adalah ia lebih banyak menafsir melalui beberapa aspek penting yang diizinkan seperti melalui keterampilan, penampilan, atau reaksi mereka terhadap sesuatu.

2. Lebih bersifat tidak lengkap. Dikarenakan evaluasi tidak dilakukan secara kontinu hanya merupakan sebagian fonomena saja, atau dengan

21 Sitti Mania. Pengantar Evalusi Pembelajaran. Makassar: Alauddin University Press, 2012. Hal 7-8

(15)

kata lain, apa yang dievaluasi hanya sesuai dengan pertanyaan item yang direncanakan oleh seorang guru.

3. Mempunyai sifat kebermaknaan relative. Ini berarti, hasil penilaian tergantung pada tolak ukur yang digunakan oleh guru. Di samping itu, evaluasi pun tergantung dengan tingkatan ketelitian alat ukur yang digunakan.23

E. Prinsif-prinsif Evaluasi

Prinsif-prinsif dari evaluasi itu sendiri adalah

a. Keterpaduan.

b. Evaluasi harus dilakukan dengan prinsif keterpaduan antara tujuan intruksional pengajaran, materi pembelajaran dan metode pengajaran. c. Keterlibatan peserta didik.

d. Prinsip ini merupakan suatu hal yang mutlak, karena keterlibatan peserta didik dalam evaluasi bukan alternatif, tapi kebutuhan mutlak. e. Koherensi.

f. Evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang telah dipelajari dan sesuai dengan ranah kemampuan peserta didik yang hendak diukur.

g. Padagogis.

h. Perlu adanya tool penilaian dai aspek padagogis untuk melihat perbahan sikap dan perilaku sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu menjadi motivator bagi diri siswa.

i. Akuntabel.

(16)

j. Hasil evaluasi haruslah menjadi alat akuntabilitas atau bahan pertanggung jawaban bagi pihak yang berkepentingan seperti orangtua siswa, sekolah, dan lainnya.24

3. Persamaan dan perbedaan monitoring dan evaluasi

a. Persamaan Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi tidak sama, tapi keduanya memerlukan berbagai unsur dan alat yang sama antara lain:

a. Adanya sasaran-sasaran program yang jelas, target dan indikator serta basis data yang mengandung data mutakhir.

b. Sasaran diantaranya output, outcome, impact perlu ditetapkan sejak awal yaitu pada saat perencanaan begitu pula dengan indikator dan sasaran utama.

c. Monitoring dapat memudahkan kita dalam mengamati terus menerus trend dan masalah, dan bila perlu melakukan penyesuain dalam rencana implementasi atau proses pengelolaan secara tepat waktu. d. Monitoring dan evaluasi juga penting dalam upaya untuk merekam

temuan, inovasi, hasil dan praktik baik.25

b. Perbedaan Monitoring dan Evaluasi

Meski ada beberapa kesamaan dan keterkaitan antara monitoring dan evaluasi, sebaiknya secara konsepsional dipahami, dirancang serta dilakukan secara terpisah. Dengan demikian sebaiknya penggunaan istilah “money”

24 Eka Prihatin. Teori Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabet, 2011. Hal 169

(17)

dihindari karena meruncukan antara dua hal yang berbeda. Penggunaan istilah monitoring atau pemantauan dan evaluasi secara terpisah akan membantu melaksanakan perbedaan proses, tujuan dan kegunaan masing-masing fungsi atau proses.26

Ayat-ayat dan hadis Yang Berkenaan Dengan Monitoring dan Evaluasi:

Q.S An-Naml, Ayat 27

    



Terjemahnya:

“ Berkata Sulaiman”. Akan kami lihat (evaluasi) apakah kamu benar ataukah kamu termasuk orang-orang yang berdusta. 27

Q.S Al-Ankabut, Ayat 3

   

   

 

Terjemahnya:

(18)

“Dan sungguh, kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta”. 28

:

:

Jubair berkata, “Rasulullah saw bersabda. “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menguji seorang hamba-Nya dengan suatu penyakit hingga Dia mengampuni semua dosanya.” (HR. Art-Thabrani29)

:

:

Dari Abu Hurairah, dari Nabi saw beliau bersabda, “Setiap musibah yang menimpaseorang muslim yang berupa kelelahan, penyakit kronis, kegalauan pikiran, kegelisahan hati, sampai kena duri, akan dihapus Allah kesalahannya.” (HR. Al-Bukhari30)

28 Al-Qur’an dan Terjemahan. Depertemen Agama: 2010. Hal 376

29 Bukhari Umar. Hadis Tarbawi Pendidikan Dalam Perspektif Hadis. Jakarta: Amzah, 2012. Hal 195

(19)

BAB III

PENUTUP

a.Kesimpulan

Monitoring adalah suatu proses pengumpulan data menganalisis informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara regular untuk melihat apakah kegiatan/ program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dibuat/ ditemui dapat di atasi. Evaluasi adalah penilaian berskala terhadap relevansi, penampilan, efesiensi dan dampak proyek tentang waktu, daerah atau populasi, “Sedangkan interpretasinya secara umum adalah Evaluasibagi banyak organisasi adalah istilah umum yang digunakan bersama-sama dengan kaji ulang.

Evaluasi adalah suatu proses pengumpulan data menganalisis informasi tentang efektifitas dan dapak dari suatu tahap atau keseluruhan program. Evaluasi juga termasuk menilai pencapaian program dan mendeteksi serta menyelesaikan masalah dan merencanakan kegiatan yang akan datang. Evaluasi adalah proses pemberian informasi untuk membantu membuat keputusan tentang objek yang akan dievaluasi. Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.

(20)

 Adanya sasaran-sasaran program yang jelas, target dan indikator serta basis data yang mengandung data mutakhir.

 Sasaran diantaranya output, outcome, impact perlu ditetapkan sejak awal yaitu pada saat perencanaan begitu pula dengan indikator dan sasaran utama.

Meski ada beberapa kesamaan dan keterkaitan antara monitoring dan evaluasi, sebaiknya secara konsepsional dipahami, dirancang serta dilakukan secara terpisah. Dengan demikian sebaiknya penggunaan istilah “money” dihindari karena meruncukan antara dua hal yang berbeda. Penggunaan istilah monitoring atau pemantauan dan evaluasi secara terpisah akan membantu melaksanakan perbedaan proses, tujuan dan kegunaan masing-masing fungsi atau proses.

b. Saran

Dalam penyusunan makalah Administrasi dan Suverfisi Pendidikan (Monitoring dan Evaluasi). Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa di dalam makalah kami terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kepada pembaca agar sekiranya dapat memberi saran atau kritikan untuk kesempurnaan penulisan makalah kedepannya agar menjadi lebih baik.

(21)

Al-Qur’an dan Terjemahan. Depertemen Agama. 2010

Baharuddin, Yasak. Administrasi Pendidikan. Cet. III; Pustaka Setia. Bandung. 2005

Mania, Sitti. Pengantar Evaluasi Pengajara: Alauddin University Press. Makassar. 2012

Prasetyo, Iis. Defenisi Monitoring dan Evaluasi. 2009

Prihatin, Eka. Teori Administrasi Pendidikan: Alfabeta. Bandung. 2011 Suhardan, Dadang, dkk. Menejemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2005

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kualitas fisik rumah terhadap kejadian ISPA pasca bencana erupsi Gunung Sinabung di Puskesmas Kecamatan

PT. Ngagel Tama Surabaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa service, spare parts, pembuatan Box Mobil, dan lain sebagainya. Adanya fenomena yang

Pingkan juga menjadi tokoh utama dalam novel Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono karena alur dalam novel tersebut menceritakan tentang hubungan Pingkan bersama kekasihnya,

Nilai koefisien korelasinya yaitu sebesar 0,743 menunjukkan pengaruh hubungan antara merchandising, basic principles,services dan loyalitas pelanggan adalah kuat, artinya

Hubungan yang tidak bermakna antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif kategori dua dan kategori tiga dalam penelitian ini dikarenakan walaupun

Unit PT PLN (PERSERO) yang akan membangun SCADA harus mengacu pada SPLN S3.001: 2008 Peralatan SCADA Sistem Tenaga Listrik. Jumlah yang dijelaskan pada tabel 6 dan tabel 7

Permasalahan yang dirumuskan dengan teori graf dibuat sederhana, yaitu diambil aspek-aspek yang diperlukan dan dibuang aspek-aspek lainnya (Purwanto, 1998:1). Dalam kehidupan