• Tidak ada hasil yang ditemukan

15 Menit Membaca di SDN Griya Bumi Antapani 27 Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "15 Menit Membaca di SDN Griya Bumi Antapani 27 Bandung"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

15 Menit Membaca di SDN Griya Bumi Antapani 27 Bandung

Oleh: Ida Nursanti, S.Pd., M.I.L.

Kegiatan membaca sebelum hari belajar dimulai sudah saya lakukan sejak tahun 2006. Waktu itu saya memulainya dari suatu ‘keheranan’.

Saya mengajar di kelas V. Tiap menjawab soal evaluasi berbentuk uraian, semua anak menjawab dengan dua atau tiga kata. Padahal yang diharapkan anak menjawab sesuai dengan kemampuan berbahasa (2 atau 3 kalimat). Setelah ditanya, rata-rata anak menjawab, “Tidak ada lagi kata-kata,” sambil memegang kepala.

Saya sebagai guru baru sadar, ternyata anak kurang dalam perbendaharaan kosa kata. Mereka kurang difasilitasi dalam membaca, terutama penyediaan bahan bacaan dan waktu khusus.

Sejak itu saya mulai mencobanya. Sebelum anak masuk pukul 07.00 untuk memulai kegiatan belajar mengajar, saya menyiapkan buku-buku nonpelajaran di perpustakaan kelas/pojok baca untuk dibaca waktunya 10 menit. Waktu itu sekolah kami belum punya perpustakaan.

Alhamdulillah, setelah kegiatan itu dilakukan, anak-anak mulai terbiasa membaca. Bahkan, di

antara 36 siswa yang ada di kelas, ada beberapa anak yang dijuluki ‘kutu buku’. Dari hasil penilaian pada soal uraian, mereka tidak lagi menjawab dalam 2 kata melainkan 2 kalimat bahkan lebih.

Setiap tahun di kota kami diadakan lomba mendongeng (story telling) antarsekolah. Saya

mendaftarkan beberapa siswa. Saya menyiapkan mereka yang sudah mulai antusias dalam membaca dengan memberi beberapa buku bacaan/cerita daerah. Anak disuruh membaca dulu lalu membuat sinopsisnya.

Alhamdulilah, rasa syukur yang tak terhingga, ada seorang anak yang membaca lima buku

dalam satu malam dan besoknya dia menyerahkan sinopsis 5 buku itu. Penampilannya juga luar biasa. Ia mampu menyampaikan sinopsis dengan baik. Anak itu jadi juara I se-Kota Bandung.

Dari kegiatan itu, saya sebagai guru mengambil kesimpulan bahwa kalau anak diberi motivasi dan difasilitasi, akan terlihat kreasi dan prestasinya. Dengan kegiatan membaca 10 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, bukan hanya akademiknya yang meningkat, tapi juga nonakademiknya muncul.

Tahun 2008, saya jadi Kepala Sekolah. Sekolah masih belum punya perpustakaan. Sedih sekali. Tapi tidak ada rotan, akarpun berguna. Maka dibuatlah reading corner atau pojok baca di setiap

kelas dan tempat-tempat yang aman untuk menyimpan buku.

Alhamdulillah, kegiatan 10 menit membaca sebelum kegiatan belajar mengajar dilanjutkan di

(2)

Tahun 2013 saya alih tugas ke SDN Griya Bumi Antapani 27, Kecamatan Antapani, Kota Bandung. Alhamdulillah, sekolah ini sudah punya ruang perpustakaan. Tapi sayang belum

difungsikan dengan baik. Yang tampak hanya tumpukan buku penuh debu. Sedih rasanya melihat kenyataan ini. Semangat dari suatu ‘keheranan’ di tahun 2006 dan semangat di tahun 2008 berkobar terus di dada saya.

Kepala Sekolah pemimpin punya kewenangan untuk membawa sekolah ke situasi lebih baik. Dengan bekerja bersama, kami memperbaiki, membersihkan, dan menata perpustakaan sekolah. Kegiatan membaca 15 menit sebelum belajar-mengajar terus dijalankan. Bahkan ‘gebrakan di perpustakaan’ terus digiatkan, di antaranya:

1. kegiatan 3W (Wajb Kunjung, Wajib Baca, dan Wajib Lapor/Membuat Sinopsis dari buku

yang dibaca),

2. kegiatan PIN Berpoint, 3. kegiatan Gebyar Baca,

4. kunjungan ke Perpustakaan Kota dan Provinsi/mendatangkan mobil Perpustakaan Kelililing ke sekolah setiap bulan,

5. kegiatan lomba mendongeng dan puisi, 6. kegiatan sebelas Piala Bergilir/rajin membaca,

7. kegiatan Book Day (diperuntukkan bagi orang tua siswa),

8. kegiatan Panggung Juara,

9. kegiatan TIBA (Teras Inspirasi dan Baca).

Alhamdulillah, dengan kegiatan yang sudah kami lakukan sejak 2013, kebiasaan membaca di

kalangan warga sekolah (kepala sekolah, guru, siswa, tenaga kependidikan, Komite Sekolah, dan seluruh orang tua) tumbuh. Sekolah kami juga mendapat apresiasi dari Dinas Pendidikan Kota Bandung. SDN Griya Bumi Antapani 27 ditetapkan sebagai Sekolah Berbudaya Literasi Tahun 2015

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015, melalui kegiatan 15 menit membaca untuk menumbuhkan minat baca, terasa bagus sekali. Sebab menurut penelitian, pada abad ke-21 ini, kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan tuntutan keterampilan membaca yang berujung pada kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Berdasarkan hal itulah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

Saya sangat setuju setiap kegiatan, selain adanya perencanaan dan pelaksanaan, harus diukur dengan adanya evaluasi/monitoring. Hal ini untuk melihat sejauh mana ketercapaian setiap program. Penghargaan kepada sekolah yang sudah melaksanakan sesuai aturan yang berlaku, seperti yang telah dilaksanakan Dinas Pendidikan Kota Bandung, alangkah baiknya juga diterapkan oleh instansi lain.*

(3)

Foto Kegiatan:

1. Kegiatan 15 menit membaca sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung

                 

2. Kegiatan Gebyar Membaca

(4)

3. Pemberian PIN pembaca buku

4. Penyerahan Piala kepada kelas/wali kelas yang sudah memperoleh PIN terbanyak

(5)

5. Kegiatan “Book Day” bagi orang tua siswa untuk Membaca di Perpustakaan Sekolah setiap

hari Kamis

6. Menata tempat baca selain di kelas dan perpustakaan

(6)

7. Memanfaatkan teras kelas untuk kegiatan membaca dengan nama TIBA (Teras Inspirasi dan Baca). Anak-anak begitu antusias di TIBA, setiap hari apalagi waktu istirahat selalu penuh.

(7)

Pemanfaatan panggung juara Pemanfaatan kehadiran Mobil Perpustakaan

Kunjungan ke BAPUSIPDA (Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah) Provinsi Jawa Barat

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada monolit keramik dengan komposisi penyusun kaolin-dolomit, kaolin- pasir ilmenit untuk pemanasan sampai dengan 1000 0 C, adanya dolom

Golongan, Kelompok, Zat Aktif yang Bekerja pada Sistem Saluran Kardiovaskular yang Digunakan untuk Terapi Pasien Hipertensi pada Chronic Kidney Disease Stage V di

Jelas kata-kata yang buruk dari mulut ke mulut lebih cepat dari pada kata-kata yang baik dan dengan mudah bisa meracuni sikap publik mengenai produk Kotler, 2002 dalam M.Noer

o Menyebutkan contoh Menyebutkan contoh  perubahan bentuk   perubahan bentuk   benda pdat dan cair   benda pdat dan cair  di kehidupan sehari- di kehidupan sehari- hari hari o

Hasil penelitian ini menunjukan motivasi Perilaku mengemis sebagian masyarakat Desa Pageralang Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas dapat terjadi karena adanya: pertama :

Hal ini dikarenakan bahwa dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi dikatakan bahwa Badan Pemeriksa Keuangan termasuk

Dalam bukunya berjudul Cognitive Capitalism, Boutang (2011) memberikan sebuah eksplikasi yang komprehensif tentang transisi dari kapitalisme industri (sistem ekonomi

Filesystem dalam dunia komputer merupakan suatu metode yang digunakan untuk menyimpan dan mengorganisasikan file dan data yang disimpan didalamnya sehingga user