S A L I N A N
P U T U S A N
Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 yang memeriksa Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling yang Dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan yang dilakukan oleh: ---
1. Terlapor I : PT Artha Samudra Kontindo berkedudukan di Jalan Pulau Nias Selatan Nomor 5-6, KIM Tahap II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serang, Sumatera Utara.--- 2. Terlapor II : PT Sarana Gemilang berkedudukan di Gudang
BGR Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Medan Marelan, Sumatera Utara, Indonesia dan Komplek Vila Gading, Jalan Sungai Kampar I Nomor 2 Semper, Cilincing, Jakarta Utara dan beralamat lain di Komplek Vila Gading, Jalan Sungai Kampar I Nomor 2, Semper, Cilincing, Jakarta Utara.---
telah mengambil Putusan sebagai berikut: ---
- 2 -
S A L I N A N
Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari para Terlapor. --- Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini. --
TENTANG DUDUK PERKARA
1. Menimbang bahwa Sekretariat Komisi telah telah melakukan penelitian terhadap Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling yang Dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan. --- 2. Menimbang bahwa setelah dilakukan penyelidikan, pemberkasan dan
gelar laporan maka Komisi menyatakan layak untuk masuk ke tahap Pemeriksaan Pendahuluan. --- 3. Menimbang bahwa selanjutnya Ketua Komisi menerbitkan Penetapan
Komisi Nomor 58/KPPU/Pen/XII/2016 tanggal 29 Desember 2016 tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 (vide bukti A1). --- 4. Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan
tersebut, Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan Komisi Nomor 15/KPPU/Kep.3/II/2017 tanggal 28 Februari 2017 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 (vide bukti A3). --- 5. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 11/KMK/Kep/II/2017 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016, yaitu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 06 Maret 2017 sampai dengan tanggal 18 April 2017 (vide bukti A5). --- 6. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan
- 3 -
S A L I N A N
Waktu Pemeriksaan Pendahuluan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi I kepada PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana Gemilang/Terlapor II (vide bukti A2, A6, A7, A8, A9, dan A10). --- 7. Menimbang bahwa pada tanggal 06 Maret 2017, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi I dengan agenda Pembacaan dan Penyerahan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran oleh Investigator kepada para Terlapor (vide bukti B1). --- 8. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi I tersebut dihadiri oleh
Investigator, PT Artha Samudra Kontindo selaku Terlapor I dan PT Sarana Gemilang selaku Terlapor II (vide bukti B1). --- 9. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi I, Investigator
membacakan Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti I2): ---
9.1. Bahwa ketentuan Undang-Undang yang dilanggar oleh para Terlapor adalah Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling
yang Dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan. Dimana dalam ketentuan Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut dinyatakan: ---
9.2. Gambaran Umum dan Permasalahan --- 9.2.1. Bahwa ditinjau dari dasar hukumnya, Pasal 1 Permenkeu
70/2007 menyebutkan “Tempat Penimbunan Pabean yang
selanjutnya disingkat dengan TPP adalah bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu yang disediakan oleh pemerintah di Kantor Pabean yang berada di bawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan Barang Tidak
Pasal 5
- 4 -
S A L I N A N
Dikuasai (BTD), Barang Dikuasai Negara (BDN), dan Barang Milik Negara (BMN) berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan”. --- 9.2.2. Bahwa dengan alasan keterbatasan pagu, fasilitas dan
SDM maka Bea Cukai memberi kesempatan kepada pelaku usaha untuk mengajukan diri menjadi pengelola TPP. Pada prosesnya, siapapun yang mengajukan diri dapat ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala Kantor Pabean sebagai pengelola TPP tanpa melewati prosedur seleksi. Selanjutnya karena belum ada aturan terkait tarif di TPP maka penetapan tarif diserahkan kepada pengelola TPP. -- 9.2.3. Bahwa pengaturan terkait dengan penunjukan pengelolaan barang tidak dikuasai (BTD) di TPP diatur oleh KPP Bea Cukai Belawan. --- 9.2.4. Bahwa saat ini terdapat 2 (dua) pelaku usaha yang
ditunjuk sebagai pengelola TPP di Kawasan Bea Cukai Belawan, yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang, dimana PT Artha Samudra Kontindo mulai beroperasi untuk mengelola TPP di Kawasan Bea Cukai Belawan sejak bulan Juli 2013 dan PT Artha Samudera Kontindo mulai beroperasi sejak bulan Mei 2015. --- 9.2.5. Bahwa terdapat penetapan tarif terkait jasa handling
- 5 -
S A L I N A N
yang sama sehingga tidak terdapat persaingan diantara 2 (dua) pelaku usaha tersebut. ---
9.3. Pasar Bersangkutan --- 9.3.1. Bahwa berdasarkan ketentuan pada Pasal 1 angka 10
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dijelaskan bahwa yang dimaksud pasar bersangkutan adalah pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan atau jasa tersebut. --- 9.3.2. Bahwa pengertian pasar bersangkutan berdasarkan Pasal
1 angka 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut menekankan pada konteks horizontal yang menjelaskan posisi pelaku usaha beserta pesaingnya. --- 9.3.3. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tersebut, cakupan pengertian pasar bersangkutan meliputi2 (dua) perspektif, yaitu pasar berdasarkan produk dan pasar berdasarkan geografis. ---- 9.3.4. Bahwa produk market di dalam objek perkara a quo dapat
dijelaskan sebagai berikut: --- 9.3.4.1. Bahwa tempat penimbunan pabean adalah
bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu, yang disediakan oleh pemerintah di kantor pabean, yang berada di bawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara berdasarkan Undang-Undang ini. --- 9.3.4.2. Bahwa Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai
- 6 -
Kawasan Bea Cukai Belawan dapat digambarkan sebagai berikut: ---
9.3.4.4. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo menetapkan terkait tarif jasa handling barang yang berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length bersama DPW ALFI/ILFA pada tahun 2013 dan diperbaharui pada tahun 2015. - 9.3.4.5. Bahwa PT Sarana Gemilang menetapkan terkait
tarif jasa handling barang yang berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length bersama DPW ALFI/ILFA pada tahun 2015. --- 9.3.4.6. Bahwa barang yang ditarik dari TPS BICT Belawan
ke TPP PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang adalah barang yang berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length. --- 9.3.4.7. Bahwa terkait dengan komponen jasa handling
untuk barang yang berbentuk kontainer ukuran
20”, 40”, dan over height/over widht/over length
dapat dijelaskan sebagai berikut: ---
- 7 -
S A L I N A N
a. Trucking adalah memindahkan kontainer dari TPS ke TPP menggunakan truk. --- b. Handling adalah biaya jasa meng-handle alat,
mulai dari awal di TPS, meliputi manuver di lapangan sampai barang tiba di TPP atau jasa pengurusan dokumen kontainer di lapangan. - c. Mekanik adalah kegiatan yang meliputi lift on
dan lift off kontainer menggunakan alat atau sewa peralatan. --- d. Doc fee adalah dokumen yang diurus terkait
penerbitan nota Pelindo dan permintaan dokumen di tiap pintu gate. --- e. Service charge adalah pelayanan kepada
pengguna jasa/pemilik barang. --- f. Penumpukan/storage adalah kegiatan
menyimpan kontainer di lapangan penumpukan TPP. --- 9.3.4.8. Bahwa dengan demikian, pasar produk dalam
perkara a quo adalah Jasa Handling untuk BTD (Barang Tidak Dikuasai) berupa Kontainer 20 FT, 40 FT, dan Over Height/Over Width/Over Length
pada Tahun 2015-2016. --- 9.3.5. Bahwa di dalam Peraturan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Penerapan Pasal 1 Angka 10 tentang Pasar bersangkutan dijelaskan bahwa Pasar Geografis sangat ditentukan oleh ketersediaan produk di pasar. --- 9.3.5.1. Bahwa pasar berdasarkan cakupan geografis
terkait dengan jangkauan dan/atau daerah pemasaran. --- 9.3.5.2. Bahwa dengan demikian, pasar berdasarkan
- 8 -
S A L I N A N
Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan. --- 9.3.5.3. Bahwa berdasarkan produk dan cakupan
geografis dapat diketahui pasar bersangkutan dalam perkara a quo adalah jasa handling untuk BTD (Barang Tidak Dikuasai) berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over height/over width/over length
pada Tahun 2015-2016 di Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan. --- 9.4. Struktur Pasar Bersangkutan --- 9.4.1. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 11 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, struktur pasar adalah keadaan pasar yang memberikan petunjuk tentang aspek-aspek yang memiliki pengaruh penting terhadap perilaku pelaku usaha dan kinerja pasar, antara lain pencapaian laba, pertumbuhan aset, target penjualan, dan metode persaingan yang digunakan. --- 9.4.2. Bahwa di dalam Pasal 1 Angka 13 Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, pangsa pasar adalah persentase nilai jual atau beli barang atau jasa tertentu yang dikuasai oleh pelaku usaha pada pasar bersangkutan dalam tahun kalender tertentu. --- 9.4.3. Bahwa terdapat 2 (dua) pelaku usaha yang mengelola
Tempat Penimbunan Pabean (TPP) di Kawasan KPP Bea Cukai Belawan yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang. --- 9.4.4. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai beroperasi
- 9 -
S A L I N A N
dan Perpanjangan Persetujuan Penetapan TPP berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC Belawan Nomor Kep-586/VVBC/KPP.MP.01/2014 dan PT Sarana Gemilang mulai beroperasi untuk mengelola TPP di Kawasan KPP Bea Cukai Belawan sejak bulan Mei 2015 sampai sekarang berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC Belawan 183/VVBC.02/KPP.MP.01/2015 tertanggal 29 Mei 2015. --- 9.5. Karakter Pasar Bersangkutan ---
9.5.1. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi yaitu KPP Bea Cukai Belawan terkait dengan penentuan tarif jasa handling
untuk barang yang tidak dikuasai (BTD) yang berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length di kawasan KPP Bea Cukai Belawan diserahkan dan ditentukan sendiri oleh pelaku usaha yang mengelola TPP tersebut. --- 9.5.2. Bahwa besaran tarif jasa handling untuk barang yang
tidak dikuasai (BTD) yang berbentuk kontainer ukuran
20”, 40”, dan over height/over widht/over length di
kawasan KPP Bea Cukai Belawan yang ditetapkan oleh pengelola TPP yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang pada tahun 2015-2016 memiliki besaran tarif yang sama sehingga tidak terdapat persaingan di antara pelaku usaha pengelola TPP tersebut. --- 9.5.3. Tentang Kesepakatan Bersama Terkait Tarif Handling
- 10 -
S A L I N A N
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara
- 11 -
S A L I N A N
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara terkait Tarif Handling
- 12 -
S A L I N A N
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara terkait Berlaku dan Pelaksanaan Kesepakatan Bersama
9.5.3.3. Bahwa kesepakatan bersama terkait dengan tarif
handling tempat penimbunan pabean ini berlaku selama 2 (dua) tahun sebagaimana yang dijelaskan di dalam Bab V Pasal 7. --- 9.5.3.4. Bahwa di dalam kesepakatan bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara terdapat mekanisme pelaksanaan tarif dan sanksi yang berbunyi
“untuk menjamin terlaksana kesepakatan
- 13 -
S A L I N A N
9.5.3.5. Bahwa berdasarkan keterangan dari Manager Area dari PT Artha Samudra Kontindo yang bernama Indra Syahputra terkait tarif handling
tempat penimbunan pabean untuk tahun 2016 masih sesuai dengan yang terdapat di dalam kesepakatan bersama dan belum ada perubahan.
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
- 14 -
S A L I N A N
Gemilang yang menandatangi kesepakatan tersebut adalah Kepala Cabang PT Sarana Gemilang yaitu Sriyono dan pihak dari DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara adalah PLT. Ketua DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yaitu Surianto, S.H. ---
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
terkait Tarif Handling
- 15 -
S A L I N A N
pemilik barang yaitu EMKL (ekspedisi menggunakan kapal laut) yang barangnya dipindah ke tempat penimbunan pabean yang dikelola oleh PT Sarana Gemilang. ---
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
terkait Berlaku dan Pelaksanaan Kesepakatan Bersama
9.5.3.8. Bahwa kesepakatan bersama terkait dengan tarif
handling tempat penimbunan pabean ini berlaku selama 2 (dua) tahun sebagaimana yang dijelaskan di dalam Bab V Pasal 7. --- 9.5.3.9. Bahwa di dalam kesepakatan bersama antara PT
- 16 -
S A L I N A N
“untuk menjamin terlaksana kesepakatan
bersama ini, maka setiap pelanggaran dapat dikenakan sanksi berupa sanksi administratif dan sanksi operasional serta sanksi organisatoris”. --- 9.5.3.10. Bahwa berdasarkan alat bukti keterangan Saksi
KPPBC Belawan terkait tarif untuk pengelolaan tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai Belawan diserahkan sepenuhnya kepada perusahaan yang mengelola tempat penimbunan pabean yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang serta tanpa ada campur tangan dan pengawasan oleh Bea Cukai. --- 9.5.3.11. Bahwa berdasarkan keterangan dari Kepala
Cabang PT Sarana Gemilang yaitu Sriyono, terdapat adanya rapat pembahasan terkait tarif jasa handling untuk pengelolaan tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha Samudra Kontindo, PT Sarana Gemilang, dan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Kantor DPW ALFI/ILFA di Jalan Cemara, Medan, Sumatera Utara. --- 9.5.4. Tentang Invoice Dari Pengguna Jasa/Barang yang
- 17 -
S A L I N A N
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
Dikeluarkan oleh PT Artha Samudra Kontindo kepada PT
Sanobar Gunajaya
9.5.4.1. Bahwa PT Sanobar Gunajaya sebagai pengguna jasa atau pemilik barang yang barangnya masuk ke dalam tempat penimbunan pabean yang dikelola oleh PT Artha Samudra Kontindo, diketahui barang milik PT Sanobar Gunajaya masuk TPP pada tanggal 13 Maret 2015 dan keluar dari TPP 26 Maret 2015. --- 9.5.4.2. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT Artha Samudra Kontindo, tarif jasa handling
- 18 -
S A L I N A N
dalam kesepakatan bersama antara PT Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumut. --- 9.5.4.3. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi yaitu PT
- 19 -
S A L I N A N
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
Dikeluarkan oleh PT Artha Samudra Kontindo kepada PT Bina
Mitra Indosejahtera
9.5.4.4. Bahwa PT Bina Mitra Indosejahtera sebagai penguna jasa atau pemilik barang yang barangnya masuk ke dalam tempat penimbunan pabean yang dikelola oleh PT Artha Samudra Kontindo, diketahui barang milik PT Bina Mitra Indosejahtera masuk TPP pada tanggal 30 Juni 2016 dan keluar dari TPP 18 Agustus 2016. --- 9.5.4.5. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT Artha Samudra Kontindo, tarif jasa handling
- 20 -
S A L I N A N
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
Dikeluarkan oleh PT Sarana Gemilang kepada PT Procter &
Gamble Home
9.5.4.6. Bahwa PT Procter & Gamble Home sebagai penguna jasa atau pemilik barang yang barangnya masuk ke dalam tempat penimbunan pabean yang dikelola oleh PT Sarana Gemilang, diketahui barang milik PT Procter & Gamble Home masuk TPP pada tanggal 18 Desember 2015 dan keluar dari TPP 01 Maret 2016. --- 9.5.4.7. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT Sarana Gemilang, tarif jasa handling tempat penimbunan pabean yang dikenakan kepada PT Procter & Gamble Home sama dengan tarif jasa
- 21 -
S A L I N A N
kesepakatan bersama antara PT Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumut. ---
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
dikeluarkan oleh PT Sarana Gemilang kepada PT Intanmas
Indologam
9.5.4.8. Bahwa PT Intanmas Indologam sebagai penguna jasa atau pemilik barang yang barangnya masuk ke dalam tempat penimbunan pabean yang dikelola oleh PT Sarana Gemilang, diketahui barang milik PT Intanmas Indologam masuk TPP pada tanggal 21 Juni 2016 dan keluar dari TPP 24 Juni 2016. --- 9.5.4.9. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
- 22 -
S A L I N A N
penimbunan pabean yang dikenakan kepada PT Intanmas Indologam sama dengan tarif jasa
handling tempat penimbunan pabean di dalam kesepakatan bersama antara PT Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumut. --- 9.6. Analisis Dugaan Pelanggaran ---
9.6.1. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa dugaan pelanggaran dalam perkara ini adalah Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat: ---
9.1.2 S
9.6.2. Selanjutnya apabila dirinci unsur–unsur ketentuan Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut maka dapat diuraikan sebagai berikut: --- 9.6.2.1. Unsur Pelaku Usaha --- a. Pengertian pelaku usaha berdasarkan
ketentuan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbadan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan di dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi. ---
Pasal 5
- 23 -
S A L I N A N
b. Pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara ini: --- 1). Bahwa PT Artha Samudra Kontindo
merupakan pelaku usaha yang didirikan berdasarkan Akte Notaris Irianto Tanawidjaja, S.H. pada tanggal 19 November 2009 dan perubahan terakhir berdasarkan Akte Notaris Irianto Tanawidjaja, S.H. pada tanggal 25 Oktober 2011 berkedudukan di Kotamadya Surabaya dengan pemilik saham dan susunan pengurus adalah sebagai berikut
(vide bukti C37): --- i. Pemegang saham: Sugiarto S.H., Stanley
Arisandi Sasmito. --- ii.Susunan Direksi dan Komisaris:
- 24 -
S A L I N A N
2). Bahwa PT Sarana Gemilang merupakan pelaku usaha yang didirikan berdasarkan Akte Notaris H. Teddy Anwar, S.H., SpN. pada tanggal 8 Oktober 2001 dan perubahan terakhir berdasarkan Akte Notaris Ingrid Lannywaty, S.H. pada tanggal 30 Juni 2009 berkedudukan di kotamadya Jakarta Utara dengan kegiatan usaha di bidang Perdagangan, Pembangunan, Angkutan Industri, Jasa, Percetakan, Pertanian, dan Pertambangan dengan pemilik saham dan susunan pengurus sebagai berikut (vide bukti C47 ): - i. Pemegang saham: Marjuni, Sudarsono. ii.Susunan Direksi dan Komisaris: Marjuni
(Direktur), Sudarsono (Komisaris Utama), Sri Wahyuni (Komisaris). --- Bahwa PT Sarana Gemilang memulai kegiatan usaha di Tempat Penimbunan Pabean yang berkedudukan di Jalan Titi Pahlawan Medan Marelan, Gudang BGR Medan, Sumatera Utara berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC Belawan 183/VVBC.02/KPP.MP.01/2015 tertanggal 29 Mei 2015. --- c. Bahwa dengan demikian unsur Pelaku Usaha
terpenuhi. --- 9.6.2.2. Unsur Perjanjian ---
a. Bahwa yang dimaksud perjanjian berdasarkan Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 adalah “Perjanjian adalah suatu
- 25 -
S A L I N A N
pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis”. ---
b. Bahwa Perjanjian yang dimaksud dengan perjanjian dalam perkara a quo bukan merupakan suatu perjanjian yang dibuat dalam suatu usaha patungan atau suatu perjanjian yang didasarkan Undang-Undang yang berlaku. --- c. Bahwa terdapat kesepakatan bersama terkait
dengan tarif jasa handling tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai Belawan yang dituangkan dalam bentuk tertulis sebagai bentuk perjanjian antara pengelola TPP KPP Bea Cukai Belawan yaitu PT Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara dan PT Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara pada Tahun 2015. d. Bahwa terdapat keterangan Kepala Cabang PT
Sarana Gemilang yaitu Sriyono adanya rapat pembahasan terkait tarif jasa handling untuk pengelolaan tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha Samudra Kontindo, PT Sarana Gemilang, dan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Kantor DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Jalan Cemara, Medan, Sumatera Utara. --- e. Bahwa Ahli Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H.
- 26 -
S A L I N A N
f. Bahwa Ahli Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H. menyatakan unsur perjanjian baik tertulis maupun tidak tertulis merupakan unsur yang penting didalam adanya penetapan harga. --- g. Bahwa Ahli Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H. menyatakan tindakan pelaku usaha pesaing yang melakukan perjanjian dengan pihak ketiga atau asosiasi dalam rangka menetapkan harga atau tarif dan melaksanakan perjanjian tersebut menjadi indikasi dan bukti telah terjadinya penetapan harga. --- h. Bahwa dengan demikian unsur perjanjian
terpenuhi. --- 9.6.2.3. Unsur Pelaku Usaha Pesaing --- a. Bahwa berdasarkan Peraturan Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun 2011 tentang Penetapan Harga, pelaku usaha pesaing adalah pelaku usaha lain dalam pasar bersangkutan yang sama. --- b. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai beroperasi dan mengelola TPP di kawasan KPP Bea Cukai Belawan pada tahun 2013 dan PT Sarana Gemilang mulai beroperasi dan mengelola TPP di kawasan KPP Bea Cukai Belawan pada tahun 2015 sehingga yang menjadi pelaku usaha pesaing dalam perkara
a quo di sini adalah PT Sarana Gemilang. --- c. Bahwa dengan demikian unsur pelaku usaha
pesaingnya terpenuhi. --- 9.6.2.4. Unsur Menetapkan Harga --- a. Bahwa harga yang dimaksudkan dalam
perkara a quo adalah tarif jasa handling
- 27 -
S A L I N A N
b. Bahwa harga yang ditetapkan dalam perkara a quo adalah tarif jasa handling untuk BTD (Barang Tidak Dikuasai) berupa Kontainer 20 FT, 40 FT, dan over height/over width/over length. --- c. Bahwa terdapat keterangan Kepala Cabang PT
Sarana Gemilang yaitu Sriyono adanya rapat pembahasan terkait tarif jasa handling untuk pengelolaan tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha Samudra Kontindo, PT Sarana Gemilang, dan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Kantor DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Jalan Cemara, Medan, Sumatera Utara. --- d. Bahwa terkait dengan tarif jasa handling
tahun 2015-2016 yang ditetapkan oleh pengelola di Tempat Penimbunan Pabean di KPP Bea Cukai Belawan yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang memiliki besaran yang sama yaitu sebagai berikut: ---
- 28 -
S A L I N A N
antara PT Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara dan PT Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara sebagaimana dijelaskan di atas. --- f. Bahwa Ahli Prahasto W. Pamungkas
menyatakan mengenai price fixing, dalam perilaku price fixing tidak harus nominal angka adalah sama, inti dari Pasal 5 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 itu tidak ada larangan untuk menetapkan harga, namun yang dilarang adalah membuat perjanjian untuk menetapkan harga. --- g. Bahwa perjanjian penetapan harga itu bisa
dilakukan secara tertulis atau tidak tertulis atau secara diam-diam. Selanjutnya menurut Ahli bila dibandingkan menurut Sherman Act
1890 disebutkan bahwa perjanjian untuk menetapkan persaingan harga dengan cara menaikkan, menurunkan, menetapkan atau menstabilkan harga (tidak harus harganya sama) adalah perbuatan yang jelas dilarang (per se illegal), tidak perduli material harga yang tetap itu adalah harga maksimum, harga minimum atau harga pasar dan walaupun itu
reasonable, hal itu tetaplah dilarang/per se illegal. --- h. Bahwa dengan terdapatnya perjanjian tertulis
berupa kesepakatan bersama antara para terlapor yaitu Terlapor I dengan Terlapor II dengan asosiasi dapat membuktikan adanya kesepakatan penetapan harga terkait tarif jasa
- 29 -
S A L I N A N
berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over height/over width/over length. --- i. Bahwa dengan demikian unsur menetapkan
harga terpenuhi. --- 9.6.2.5. Unsur Jasa --- a. Sesuai dengan Pasal 1 Angka 17 dalam
ketentuan Umum Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999, pelaku usaha adalah “Jasa
adalah setiap layanan berbentuk pekerjaan atau prestasi yang diperdagangkan dalam masyarakat untuk dimanfaatkan oleh
konsumenatau pelaku usaha”. ---
b. Bahwa dari penjelasan tersebut di atas jasa yang terkait dalam perkara a quo di sini adalah Jasa Handling untuk BTD (Barang Tidak Dikuasai) berupa Kontainer 20 FT, 40 FT, dan Over Height/Over Width/Over Length
pada Tahun 2015-2016. --- c. Bahwa dengan demikian unsur jasa terpenuhi. 9.6.2.6. Unsur Konsumen --- a. Bahwa yang dimaksud dengan persaingan
usaha tidak sehat menurut Pasal pasal 1 angka 15 dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999, “Konsumen adalah setiap pemakai dan
atau pengguna barang dan atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain”. --- b. Bahwa konsumen dalam perkara a quo ini
- 30 -
S A L I N A N
c. Bahwa dengan demikian unsur konsumen terpenuhi. --- 9.6.2.7. Bahwa dengan demikian keseluruhan unsur Pasal
5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat terpenuhi. --- 9.7. Dampak Persaingan ---
9.7.1. Bahwa tindakan penetapan tarif handling di tempat penimbunan pabean terkait dengan barang yang tidak dikuasai (BTD) berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over height/over width/over length di KPP Bea Cukai Belawan yang dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang menyebabkan tidak adanya persaingan harga atau tarif yang kompetitif diantara pelaku usaha yang mengelola tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai Belawan. --- 9.7.2. Bahwa tindakan penetapan tarif handling di tempat
- 31 -
S A L I N A N
9.8. Kesimpulan & Rekomendasi --- 9.8.1. Berdasarkan verifikasi, klarifikasi, penelitian, analisis, dan
penilaian, Tim Investigator menyimpulkan terdapat Dugaan Pelanggaran Ketentuan Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 yang dilakukan oleh: --- 9.8.1.1. PT Artha Samudra Kontindo yang beralamat
kantor di Jalan Pulau Nias Selatan Nomor 5-6 KIM Tahap II, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara. --- 9.8.1.2. PT Sarana Gemilang yang beralamat kantor di
Gudang BGR, Jalan Titi Pahlawan, Simpang, Kantor Medan Marelan. --- 10. Menimbang bahwa pada tanggal 15 Maret 2017, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi II dengan agenda Penyerahan Tanggapan para Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran (vide
bukti B2). --- 11. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi II tersebut dihadiri oleh
Investigator dan para Terlapor (vide bukti B2). --- 12. Menimbang bahwa PT Artha Samudra Kontindo selaku Terlapor I
menyampaikan Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisikan hal-hal sebagai berikut (vide bukti T I.1): ---
12.1. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai beroperasi untuk mengelola Tempat Penimbunan Pabean (TPP) di Kawasan KPP Bea dan Cukai Belawan sejak bulan Juli 2013 berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC Belawan Nomor Kep-617/WBC.02/KPP.MP/2013 tanggal 31 Desember 2013. --- 12.2. Bahwa dengan maksud dan itikad agar tidak ada anggapan
bahwa terjadi pengenaan tarif handling Tempat Penimbunan Pabean (TPP) yang semena-mena, sekaligus agar pihak ALFI/ILFA yang mewakili pengguna jasa dapat mensosialisasikan kepada seluruh anggotanya, maka PT Artha Samudra Kontindo mengadakan Kesepakatan Tarif Handling
- 32 -
S A L I N A N
berkedudukan di Jalan Cemara/Kol. Bejo Komp. Cemara Shop
House Nomor 1 F Medan dengan Nomor:
003/KPTS/DPW/XII/2013 yang berlaku selama 2 (dua) tahun. -- 12.3. Bahwa Kesepakatan Bersama tentang Tarif Handling Tempat
Penimbunan Pabean (TPP) antara PT Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara diperpanjang pada tanggal 30 April 2015. --- 12.4. Bahwa PT Sarana Gemilang mulai beroperasi mengelola TPP di
Kawasan KPP Bea dan Cukai Belawan sejak bulan Mei 2015 berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC Belawan nomor Kep-183/WBC.02/KPP.MP.01/2015 tertanggal 29 Mei 2015. (Lihat Laporan Dugaan Pelanggaran KPPU halaman 6 butir 4). --- 12.5. Bahwa pada tanggal 03 Juni 2015 dibuat kesepakatan bersama
antara PT Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara terkait tarif handling TPP (Lihat Laporan Dugaan Pelanggaran KPPU halaman 10 butir 6). --- 12.6. Bahwa dengan demikian jelaslah bahwa kesepakatan tentang
tarif handling TPP antara PT Artha Samudra Kontindo dan ALFI/ILFA tidak terkait dengan kesepakatan tarif handling TPP antara PT Sarana Gemilang dan ALFI/ILFA. --- 12.7. Bahwa pembahasan atau kesepakatan bersama atau perjanjian
dalam rangka untuk menetapkan harga atau Tarif Handling
TPP sebagaimana dimaksud dalam Laporan Dugaan
Pelanggaran KPPU halaman 13 butir 11 “Bahwa berdasarkan
keterangan dari Kepala Cabang PT Sarana Gemilang yaitu Sriyono terdapat adanya rapat pembahasan terkait tarif jasa handling untuk pengelolaan tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha Samudra Kontindo, PT Sarana Gemilang dan DPW ALFI/ILFA di Jalan Cemara, Medan, Sumatera Utara” tidak pernah ada dan tidak pernah terjadi. PT Artha Samudra Kontindo tidak tahu menahu dan tidak bertanggung jawab atas pernyataan ini. --- 13. Menimbang bahwa PT Sarana Gemilang selaku Terlapor II
- 33 -
S A L I N A N
yang pada pokoknya berisikan hal-hal sebagai berikut (vide bukti T II.1): --- 13.1. Bahwa berkaitan dengan Laporan Dugaan Pelanggaran yang
disusun oleh Tim Investigator Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang telah Terlapor II terima. Berdasarkan Laporan tersebut, dijelaskan bahwa ada 5 (lima) unsur terkait ketentuan Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. --- 13.2. Bahwa kedua unsur yang dibantah oleh Terlapor II adalah
Unsur Perjanjian dan Unsur Menetapkan Harga. Menurut Pasal 1 angka 7 Undang-UNDANG Nomor 5 Tahun 1999, “Perjanjian
adalah suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk mengangkat diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis’’. --- 13.3. Bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran yang disusun oleh
Tim Investigator KPPU, disebutkan bahwa terjadi kesepakatan atau perjanjian bersama terkait dengan penetapan tarif
handling TPP KPP Bea Cuka Belawan, yang bertempat di kantor DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara, antara 2 (dua) pelaku usaha yaitu PT Artha Samudra Kontindo dengan PT Sarana Gemilang. 13.4. Bahwa melalui Tanggapan ini, Terlapor II membantah bahwa
kesepakan atau bahkan pertemuan tersebut tidak pernah terjadi, sepanjang Terlapor II beroperasi sejak bulan Mei tahun 2015. Terlapor II tidak pernah bertemu dengan pelaku usaha lain, dalam hal ini adalah PT Artha Samudra Kontindo, untuk membahas penerapan tarif handling di TPP KPP Bea Cuka Belawan. --- 13.5. Bahwa oleh karena itu, Terlapor II membantah keterangan
dalam Laporan Dugaan Pelanggaran yang disusun oleh Tim Investigator KPPU, yang menyatakan bahwa Sdr. Sriyono sebagai Kepala PT Sarana Gemilang, ”ada rapat pembahasan
- 34 -
S A L I N A N
ALFI/ILFA Sumatera Utara”. Faktanya, Terlapor II membantah dan tidak membenarkan bahwa telah terjadi pertemuan atau kesepakatan baik tertulis ataupun tidak tertulis yang dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung, yang berkaitan dengan tarif handling antara PT Sarana Gemilang dan PT Artha Samudra Kontindo. --- 13.6. Bahwa dalam hal ini Tim Investigator KPPU tidak dapat
menunjukan alat bukti yang membenarkan bahwa telah terjadi rapat pembahasan terkait tarif jasa handling untuk pengelolaan TPP KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang di Kantor DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara. --- 13.7. Bahwa oleh karena itu, Unsur Perjanjian yang dinilai terpenuhi
oleh Tim Invetigator KPPU adalah pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli Harga. --- 13.8. Bahwa unsur kedua yang Terlapor II bantah dan tidak
terpenuhi untuk melengkapi syarat-syarat adanya pelanggaran pada Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, adalah unsur Menetapkan Harga. --- 13.9. Bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran yang disusun oleh
Tim Investigator KPPU, disebutkan bahwa Unsur Menetapkan Harga dianggap terpenuhi karena didasarkan pada keterangan Sdr. Sriyono, yang tertulis dalam Laporan Dugaan Pelanggaran bahwa “adanya rapat pembahasan terkait tarif jasa handling
untuk mengelola tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha Samudra Kotindo, PT Sarana Gemilang, dan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Kantor DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Jalan Cemara, Medan Sumatera
Utara” dan juga didasarkan pada tarif jasa handling yang
- 35 -
S A L I N A N
13.10. Bahwa seperti yang sudah Terlapor II jelaskan di atas, bahwa pertemuan rapat ataupun kesepakan tertulis maupun tidak tertulis baik yang dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung antara PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang yang membicarakan tentang kesepakatan penerapan tarif jasa handling di TPP KPP Belawan adalah tidak pernah terjadi. Pertemuan rapat kesepakatan antara PT Artha Samudra Kotindo dan PT Sarana Gemilang yang juga dituduhkan pada klien Terlapor II sebagai Terlapor II tidak valid dan tidak dapat dibuktikan. --- 13.11. Bahwa karena pada faktanya, kesepakatan tentang tarif jasa
handling yang klien Terlapor II terapkan adalah mengacu pada tarif jasa handling sesuai dengan kesepakatan antara PT Sarana Gemilang dan DPW ALFI/ILFA yang berlaku mulai 3 Juni 2015. Bahwa kesepakatan bersama tersebut hanya melibatkan 2 (dua) belah pihak, pihak pertama yaitu PT Sarana Gemilang yang ditandatangani oleh Sdr. Sriyoyo sebagai Kepala Cabang dan Pihak Kedua adalah DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yang ditandatangani oleh Sdr. Surianto sebagai Plt. Ketua Wilayah. Kesepakatan tersebut tidak melibatkan pihak lain, atau seperti yang dituduhkan, adalah pelaku usaha lain. - 13.12. Bahwa pada faktanya, tarif jasa handling yang PT Sarana
Gemilang terapkan di TPP KPP Bea Cukai Belawan tidak serta-merta dengan kesepakatan yang Terlapor II lakukan dengan DPW ALFI/ILFA. Tarif jasa handling yang Terlapor II terapkan memiliki besaran yang lebih tinggi dibanding kesepakatan yang Terlapor II lakukan dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara. Hal tersebut dapat Terlapor II buktikan dengan rekapitulasi perolehan usaha dan invoice yang sudah disiapkan dan dapat Majelis Komisi Pemeriksaan periksa lebih lanjut. --- 13.13. Bahwa Terlapor II membantah pemenuhan Unsur Menetapkan
- 36 -
S A L I N A N
tidak tepat. Terlapor II menganggap unsur tersebut tidak terpenuhi dan tidak memiliki bukti yang kuat. --- 13.14. Bahwa dengan Tanggapan ini Terlapor II membantah Laporan
Dugaan yang disusun oleh Tim Investigasi KPPU, yang menuduh Terlapor II melakukan pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Karena tidak terpenuhinya 2 (dua) unsur yang menunjukan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor II. --- 13.15. Bahwa Terlapor II menganggap, Tim Investigasi KPPU tidak
dapat menunjukan adanya alat bukti pemenuhan Unsur Perjanjian dan Unsur Menetapkan Harga yang dituduhkan kepada Terlapor II. Oleh karena itu Terlapor II membantah secara keseluruhan terkait tuduhan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling yang dilakukan oleh Terlapor I, PT Artha Samudra Kontindo dan Terlapor II, PT Sarana Gemilang pada kawasan TPP KPP Bea Cukai Belawan. --- 14. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya
Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 14/KPPU/Pen/IV/2017 tanggal 18 April 2017 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 (vide bukti A16). --- 15. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan,
Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Nomor
25/KPPU/Kep.3/IV/2017 tanggal 18 April 2017 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 (vide bukti A18). --- 16. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor
- 37 -
S A L I N A N
17. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan (vide bukti A17, A21, A23, A24, A25, A26).--- 18. Menimbang adanya Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia
tentang Cuti Bersama Tahun 2017, maka jangka waktu pelaksanaan dan kegiatan penanganan perkara harus disesuaikan. --- 19. Menimbang Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor
22/KPPU/Pen/VI/2017 tanggal 20 Juni 2017 tentang Penyesuaian Jangka Waktu Penanganan Perkara (Vide BuktiA22).--- 20. Menimbang Jangka Waktu Penanganan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 tentang Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling yang Dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan, dalam tahap Pemeriksaan Lanjutan, yang semula tanggal 19 April 2017 sampai dengan tanggal 25 Juli 2017 disesuaikan menjadi tanggal 19 Juni 2017 sampai dengan tanggal 19 April 2017 sampai dengan tanggal 26 Juli 2017 (vide buktiA22). --- 21. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Surat
Pemberitahuan dan Petikan Penetapan tentang Penyesuaian Jangka Waktu Penanganan Perkara kepada para Terlapor (vide buktiA23, A58, dan A59). --- 22. Menimbang bahwa pada tahap Pemeriksaan Lanjutan, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi untuk melakukan Pemeriksaan sebagai berikut (vide bukti A27, A28, A29, A30, A31, A34, A35, A39, A40, A43, A44, A48, A49, A50, A51, A52, A53, dan A54): ---
22.1. Saudara Cahyo Krisnanto, S.E. dari Kantor KPPBC Tipe Madya Pabean Belawan sebagai Saksi pada tanggal 10 Mei 2017 (vide
bukti B4). --- 22.2. Saudara Iwan Setiawan PT Agility International sebagai Saksi
pada tanggal10 Mei 2017 (vide bukti B5). --- 22.3. Saudara Roy Marth Kristian Harefa dari PT Agility International
- 38 -
S A L I N A N
22.4. Saudara T. Irfansyah dari Belawan International Container Terminal (BICT) sebagai Saksi pada tanggal 30 Mei 2017 (vide
bukti B9). --- 22.5. Saudara Hengky Wanto Gurning dari PT Global Trans Nusa
sebagai Saksi pada tanggal30 Mei 2017 (vide bukti B10). --- 22.6. Saudari Soraya Y. Siahaan dari Belawan International
Container Terminal (BICT) sebagai Saksi pada tanggal 30 Mei 2017 (vide bukti B11). --- 23. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya
Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Nomor 34/KMK/Kep/VII/2017 tanggal 25 Juli 2017 tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016, yaitu dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 27 Juli 2017 sampai dengan tanggal 08 September 2017 (vide bukti A61). --- 24. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Perpanjangan Pemeriksaan
Lanjutan, Komisi menerbitkan Keputusan Komisi Nomor 42/KPPU/Kep.3/VII/2017 tanggal 25 Juli 2017 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 (vide bukti A63). --- 25. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Surat
Pemberitahuan dan Petikan Keputusan Ketua Majelis Komisi tentang Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 kepada para Terlapor (vide bukti A62, A65, dan A66). --- 26. Menimbang bahwa pada tahap Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan,
Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi untuk melakukan Pemeriksaan sebagai berikut (vide bukti A68, A69, A70, A71, A72, A74, A75, A76, A78, A79, A80, A81, A82, A83, A84, A86, A87, A88, A89, A91, A92, A93, A94, A95, A96, A97, A99, A100, A101, A102, A103, A105, A106, A107, A108, A116, dan A118): ---
- 39 -
S A L I N A N
26.2. Saudara Rolly Piay selaku Direktur Utama dan Saudara Boyke Piay selaku Direktur PT Sanobar Gunajaya sebagai Saksi pada tanggal14 Agustus 2017 (vide bukti B17). --- 26.3. Saudara Johan Pandores dan Saudara Heru Nugroho dari
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sebagai Saksi pada tanggal 16 Agustus 2017 (vide bukti B19). --- 26.4. Saudara Bambang Priambodo selaku Manager Impor PT
Senagan Energi dan Saudara Rinadi Nindiyawan selaku Corporate Secretary PT Tamaris Hidro sebagai Saksi pada tanggal23 Agustus 2017 (vide bukti B20). --- 26.5. Saudara Trisna Hardiputra Barus dari PT Sarana Baja Perkasa
sebagai Saksi pada tanggal23 Agustus 2017 (vide bukti B21). - 26.6. Saudara Novita selaku Direktur Marketing PT Belawan Indah
sebagai Saksi pada tanggal23 Agustus 2017 (vide bukti B22). - 26.7. Saudara Ericsson PT Berlian Transtar Abadi sebagai Saksi
pada tanggal24 Agustus 2017 (vide bukti B25) --- 26.8. Saudara Indra Syahputra selaku General Manager Area Medan
dan Saudara Sugiarto selaku General Manager Area Jakarta PT Artha Samudra Kontindo sebagai Terlapor I pada tanggal 28 Agustus 2017 (vide bukti B26). --- 26.9. Saudara Sriyono selaku Direktur PT Sarana Gemilang sebagai
Terlapor II pada tanggal28 Agustus 2017 (vide bukti B27). --- 26.10. Saudari DR. Siti Anisah, S.H., M.Hum. sebagai Ahli pada
tanggal29 Agustus 2017 (vide bukti B28). --- 27. Menimbang bahwa pada tanggal 04 September 2017, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Alat Bukti berupa surat dan/atau dokumen yang diajukan baik dari Investigator maupun para Terlapor (vide bukti A112, A113, A114, dan B29). --- 28. Menimbang bahwa pada tanggal 08 September 2017, Majelis Komisi
- 40 -
S A L I N A N
29. Menimbang bahwa Investigator menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada pokoknya sebagai berikut (vide bukti I.6): ---
29.1. Obyek Perkara & Dugaan Pasal --- 29.1.1. Bahwa yang menjadi objek pemeriksaan dalam perkara
ini adalah Penetapan Tarif Handling yang dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Belawan (KPPBC Belawan). --- 29.1.2. Para Terlapor diduga melanggar Pasal 5 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 (UU No. 5 Tahun 1999). ---
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama. --- 29.2. Pasar Bersangkutan ---
29.2.1. Bahwa berdasarkan ketentuan pada Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 mendefinisikan Pasar Bersangkutan yaitu pasar yang berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan atau jasa tersebut. --- 29.2.2. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tersebut, cakupan pengertian pasar bersangkutan meliputi 2 (dua) perspektif, yaitu pasar berdasarkan produk dan pasar berdasarkan geografis. --- 29.2.3. Tentang Pasar Produk --- 29.2.3.1. Bahwa berdasarkan konsep Pasar Produk
- 41 -
S A L I N A N
didefinisikan sebagai produk-produk pesaing dari produk tertentu ditambah dengan produk lain yang bisa menjadi subtitusi dari produk tersebut. --- 29.2.3.2. Bahwa Pasar Produk dalam perkara ini adalah
Jasa Handling untuk BTD (Barang Tidak Dikuasai) berupa Kontainer 20 FT, 40 FT, dan
Over Height/Over Width/Over Length pada Tahun 2015-2016. --- 29.2.3.3. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang merupakan pelaku usaha dalam pasar produk di dalam objek perkara a quo dapat dijelaskan sebagai berikut: --- a. Bahwa tempat penimbunan pabean adalah
bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu, yang disediakan oleh pemerintah di kantor pabean, yang berada di bawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan barang yang dinyatakan Tidak Dikuasai. --- b. Bahwa Barang yang dinyatakan Tidak
Dikuasai (BTD) adalah barang yang tidak dikeluarkan dari TPS yang berada di dalam area pelabuhan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak penimbunannya. --- c. Bahwa pelaku usaha yang mengeluarkan
BTD dari TPS dan menyimpan di TPP adalah PT Artha Samudra Kontindo sejak tahun 2013 dan PT Sarana Gemilang sejak tahun 2015. --- d. Bahwa barang yang ditarik dari TPS di
- 42 -
S A L I N A N
barang yang berbentuk kontainer ukuran
20”, 40”, dan over height/over widht/over
length. --- e. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang mengenakan tarif jasa
handling kegiatan penarikan BTD dari TPS dan penyimpanan di TPP sebagaimana uraikan pada butir di atas meliputi: --- 1). Trucking adalah memindahkan
kontainer dari TPS ke TPP menggunakan truk. --- 2). Handling adalah biaya jasa meng-handle alat, mulai dari awal di TPS, meliputi manuver di lapangan sampai barang tiba di TPP atau jasa pengurusan kontainer di lapangan. ---- 3). Mekanik adalah kegiatan yang meliputi
Lift On (mengangkat) dan Lift Off
(menurunkan) kontainer menggunakan alat atau sewa peralatan.--- 4). Doc fee (document fee) adalah
pengurusan berbagai (tidak terbatas pada) dokumen terkait penerbitan nota Pelindo dan permintaan dokumen di tiap pintu/gate. --- 5). Service charge adalah pelayanan
kepada pengguna jasa/pemilik barang.
6). Penumpukan/storage adalah kegiatan menyimpan kontainer di lapangan penumpukan TPP. --- f. Bahwa pihak pemilik barang melalui
- 43 -
S A L I N A N
handling yang dikenakan oleh PT Artha Samudra Kontindo atau PT Sarana Gemilang. --- g. Bahwa tidak terdapat pelaku usaha lain
selain PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang yang menjalankan usaha di TPP di kawasan KPPBC Belawan. --- 29.2.4. Tentang Pasar Geografis --- 29.2.4.1. Bahwa Peraturan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2009 tentang Pedoman Penerapan Pasal 1 Angka 10 tentang Pasar Bersangkutan menjelaskan bahwa Pasar Geografis sangat ditentukan oleh ketersediaan produk di pasar. --- 29.2.4.2. Bahwa pasar berdasarkan cakupan geografis
terkait dengan jangkauan dan/atau daerah pemasaran dari produk. --- 29.2.4.3. Bahwa pasar berdasarkan cakupan geografis
dalam perkara a quo adalah Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan. --- 29.2.4.4. Bahwa berdasarkan produk dan cangkupan
geografis dapat diketahui pasar bersangkutan dalam perkara a quo adalah Jasa Handling
untuk Barang Tidak Dikuasai (BTD) berupa Kontainer 20FT, 40FT, dan Over Height/Over Width/Over Length pada Tahun 2015-2016 di Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan. --- 29.3. Gambaran Umum Usaha Tempat Penimbunan Pabean di KPPBC
Belawan --- 29.3.1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 65 Ayat (1) huruf a
- 44 -
S A L I N A N
1995 tentang Kepabeanan (UU Nomor 10 Tahun 1995) menyatakan barang yang ditimbun di Tempat Penimbunan Sementara (TPS) yang melebihi jangka waktu 30 (tiga puluh) hari dinyatakan sebagai Barang yang Tidak Dikuasai (BTD).--- 29.3.2. Bahwa untuk barang yang dinyatakan sebagai BTD
akan dipindahkan penyimpanannya dari TPS ke TPP. --- 29.3.3. Bahwa berkaitan dengan pemindahan BTD dari TPS ke
TPP, berdasarkan Pasal 66 Undang-Undang Kepabeanan, Pejabat Bea dan Cukai akan memberitahukan secara tertulis kepada pemiliknya bahwa barang yang pada pokoknya menyatakan BTD tersebut akan dilelang jika tidak diselesaikan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak disimpan di TPP. --- 29.3.4. Bahwa bentuk kongkrit kegiatan usaha atau jasa di
TPP adalah mengurus dokumen BTD di Belawan International Container Terminal (BICT), mengangkat kontainer yang merupakan BTD dari container yard (CY) ke atas truk, memindahkan/mengeluarkan/mengeser kontainer tersebut dari TPS ke TPP, menurunkan kontainer dan menyimpan/menumpuk kontainer tersebut di lapangan penumpukan TPP. --- 29.3.5. Bahwa dalam kurun waktu Tahun 2015–2016 terdapat
2 (dua) pelaku usaha TPP di wilayah KPPBC Belawan yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang yang kegiatannya adalah memindahkan BTD dari TPS ke TPP miliknya.--- 29.3.6. Bahwa tidak ada perbedaan kegiatan usaha atau
- 45 -
S A L I N A N
Gemilang kecuali perbedaan lokasi tempat penyimpanan/penumpukan kontainer. --- 29.3.7. Bahwa atas kegiatan tersebut, PT Artha Samudra
Kontindo dan PT Sarana Gemilang selaku pengelola TPP akan mengenakan tarif jasa handling kepada pemilik barang melalui pihak lain yang menjadi perwakilan atau mengurus barang tersebut (perusahaan Ekspedisi Muatan Kapal Laut atau EMKL). --- 29.4. Ketentuan Tentang Tempat Penimbunan Pabean dan
Penunjukkan PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang sebagai Pengelola Tempat Penimbunan Pabean --- 29.4.1. Bahwa sebagaimana diatur dalam Pasal 65 Ayat (2),
Pasal 68 Ayat (3) dan Pasal 73 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (UU No. 10 Tahun 1995), barang-barang yang telah ditetapkan sebagai Barang yang Tidak Dikuasai (BTD), Barang yang Dikuasai Negara (BDN) dan Barang yang menjadi Milik Negara (BMN) disimpan di Tempat Penimbunan Pabean (TPP). --- 29.4.2. Bahwa definisi mengenai Tempat Penimbunan Pabean
dijelaskan pada Pasal 1 butir 18 UU No. 10 Tahun 1995 pada pokoknya menyatakan: ---
“18. Tempat Penimbunan Pabean adalah bangunan
dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu yang disediakan oleh Pemerintah di Kantor Pabean yang berada dibawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan barang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan barang yang menjadi milik negara berdasarkan Undang-undang ini”. ---
- 46 -
S A L I N A N
Dikuasai Negara dan Barang yang Menjadi Milik Negara (PMK No.62 Tahun 2011) pada pokoknya menyatakan:
‘’Tempat Penimbunan Pabean yang selanjutnya disingkat dengan TPP adalah bangunan dan/ atau lapangan atau tempat lain yang disamakan dengan itu yang disediakan oleh pemerintah di Kantor Pabean yang berada dibawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan BTD, BDN, dan BMN berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan”. ---
29.4.4. Bahwa keberadaan TPP disediakan di setiap kantor pabean atau tempat lain dan penunjukkan tempat lain sebagai TPP ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagaimana diatur dalam Pasal 48 Ayat (1) & (2) UU No. 10 Tahun 1995 yang pada pokoknya menyatakan: 1. Di setiap Kantor Pabean disediakan Tempat
Penimbunan Pabean yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. ---
2. Penunjukan tempat lain yang berfungsi sebagai Tempat Penimbunan Pabean sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) ditetapkan oleh Menteri. ---
29.4.5. Bahwa Menteri Keuangan melimpahkan kewenangan untuk menetapkan TPP atau tempat lain yang berfungsi sebagai TPP kepada Kepala Kantor Pabean atas nama menteri berdasarkan Pasal 23 Ayat (3) PMK No. 62 Tahun 2011 menyatakan pada pokoknya: --- 3. TPP dan tempat lain yang berfungsi sebagai TPP
sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) ditetapkan oleh Kepala Kantor Pabean atas nama Menteri. ---
- 47 -
S A L I N A N
29.4.7. Bahwa berdasakan permohonan tersebut Kepala Kantor Pabean menetapkan/menunjuk pelaku usaha tertentu/pihak swasta atas nama Menteri Keuangan menjadi pengelola TPP setelah melakukan pemeriksaan lokasi yang akan ditetapkan/dijadikan TPP. --- 29.4.8. Bahwa pada perkara ini Kepala Kantor Pabean dalam
hal ini Kepala KPPBC Belawan telah menunjuk 2 (dua) pihak swasta/pelaku usaha sebagai pengelola TPP yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang. - 29.4.9. Bahwa hingga pemeriksaan ini selesai dilaksanakan
KPPBC Belawan tidak dapat menunjukkan dasar hukum serta tata cara atau prosedur penunjukkan pelaku usaha atau pihak tertentu sebagai pengelola TPP. --- 29.4.10.Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai beroperasi
untuk mengelola TPP di Kawasan Bea Cukai Belawan sejak bulan Juli 2013 dan PT Sarana Gemilang mulai beroperasi mengelola TPP di kawasan Belawan sejak bulan Mei 2015. --- 29.4.11.Bahwa KPPBC Belawan menyatakan yang pada
pokoknya pengelolaan TPP oleh pihak swasta/pelaku usaha disebabkan karena adanya keterbatasan khususnya anggaran.--- 29.5. Kewenangan Menetapkan Tarif Handling Tempat Penimbunan Pabean --- 29.5.1. Bahwa Direktorat Bea dan Cukai dan KPPBC Belawan
dalam Pemeriksaan Lanjutan menyatakan Bea Cukai tidak menetapkan tarif handling di TPP. --- 29.5.2. Bahwa KPPBC Belawan dalam Pemeriksaan Lanjutan menyatakan KPPBC Belawan tidak menetapkan besaran tarif yang harus dibayar oleh konsumen untuk jasa
- 48 -
S A L I N A N
FT, 40” FT, serta over height/over width/over length
yang dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang. --- 29.5.3. Bahwa KPPBC Belawan pada Pemeriksaan Lanjutan
menyatakan bahwa penetapkan tarif jasa handling (yang meliputi trucking, handling, mekanik, doc fee per container, storage TPP per hari per box) kontainer 20”
FT, 40” FT di TPP sepenuhnya merupakan kewenangan
PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang karena merupakan kegiatan business to business. --- 29.5.4. Bahwa dengan tidak ditetapkannya tarif handling oleh
bea cukai karena kegiatan handling BTD maka PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang membuat perhitungan tarif handling sendiri tanpa melibatkan KPPBC Belawan. --- 29.5.5. Bahwa pada akhirnya PT Artha Samudra Kontindo dan
PT Sarana Gemilang dalam menetapkan tarif handling
BTD dengan melibatkan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara meskipun masing-masing mempunyai perhitungan tersendiri berdasarkan bukti dokumen kesepakatan bersama tentang tarif handling TPP yang dibuat oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang. --- 29.6. Penetapan Tarif Jasa Handling Barang Tidak Dikuasai (BTD) di
Tempat Penimbunan Pabean antara PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang melalui Kesepakatan Bersama Tarif Jasa Handling Tempat Penimbunan Pabean dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara --- 29.6.1. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi Bea Cukai dan
KPP Bea Cukai Belawan menyatakan penentuan tarif jasa handling untuk barang yang tidak dikuasai (BTD)
yang berbentuk kontainer ukuran 20”, 40”, dan over
- 49 -
S A L I N A N
Cukai Belawan diserahkan dan ditentukan sendiri oleh pelaku usaha yang mengelola TPP tersebut. --- 29.6.2. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo dalam menetapkan
besaran tarif jasa handling di TPP adalah dengan melibatkan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara. --- 29.6.3. Bahwa pada tanggal 20 Desember 2013, PT Artha
Samudra Kontindo telah membuat Kesepakatan Bersama dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yang
dituangkan dalam dokumen Nomor:
003/KPTS/DPW/XII/2013 tentang Tarif Handling
Tempat Penimbunan Pabean. --- 29.6.4. Bahwa kemudian pada tanggal 30 April 2015 PT Artha
Samudra Kontindo kembali membuat Kesepakatan Bersama dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yang dituangkan dalam Nomor 002/KPTS/DPW/IV/2015 tentang Tarif Handling Tempat Penimbunan Pabean. --- 29.6.5. Bahwa Pihak dari PT Artha Samudra Kontindo yang
menandatangi kesepakatan tersebut adalah Direktur PT Artha Samudra Kontindo yaitu Lindawati Mahargono dan pihak dari DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara adalah PLT. Ketua DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yaitu Surianto, S.H. --- 29.6.6. Bahwa komponen tarif dan besaran tarif handling yang
akan dikenakan oleh pelaku usaha pengelola TPP terdiri dari beberapa komponen yaitu sebagai berikut: --- 29.6.6.1. Trucking adalah memindahkan kontainer dari
TPS ke TPP menggunakan truk. --- 29.6.6.2. Handling adalah biaya jasa meng-handle alat,
mulai dari awal di TPS, meliputi manuver di lapangan sampai barang tiba di TPP atau jasa pengurusan kontainer di lapangan. --- 29.6.6.3. Mekanik adalah kegiatan yang meliputi lift on
- 50 -
S A L I N A N
kontainer menggunakan alat atau sewa peralatan. --- 29.6.6.4. Doc fee (document fee) adalah pengurusan
berbagai (tidak terbatas pada) dokumen terkait penerbitan nota Pelindo dan permintaan dokumen di tiap pintu/gate. --- 29.6.6.5. Service charge adalah pelayanan kepada
pengguna jasa/pemilik barang.--- 29.6.6.6. Penumpukan/storage adalah kegiatan
menyimpan kontainer di lapangan penumpukan TPP. --- 29.6.6.7. Bahwa besaran tarif handling dalam
Kesepakatan Bersama tersebut adalah sebagaimana diuraikan pada tabel berikut: ----
NO URAIAN 20” FT 40” FT Over Height/Over Width/Over Length
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,- Rp. 6.000.000,-
3. Handling Rp. 500.000,- Rp. 750.000,- Rp. 1.000.000,-
4. Mekanik Rp. 4.000.000,- Rp. 5.000.000,- Rp. 7.000.000,-
5. Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,- Rp. 400.000,-
29.6.6.8. Bahwa pada tahun 2015, PT Sarana Gemilang memulai usaha sebagai pengelola TPP di wilayah KPPBC Belawan. --- 29.6.6.9. Bahwa pada Pemeriksaan Lanjutan, Sdr.
Sriyono dari PT Sarana Gemilang menyatakan telah mempunyai hitungan tersendiri dalam menetapkan tarif jasa
handling dan tidak harus melibatkan DPW ALFI/ILFA dalam menetapkan tarif jasa
- 51 -
S A L I N A N
Bersama dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara. --- 29.6.6.10. Bahwa pada tanggal 3 Juni 2015, PT Sarana
Gemilang membuat Kesepakatan Bersama dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yang dituangkan dalam Dokumen Nomor: 027/KC/GS/VI/2015 & Nomor 003/KPTS/DPW/VI/2015 tentang Tarif
Handling Tempat Penimbunan Pabean. --- 29.6.6.11. Bahwa kesepakatan yang dibuat PT Sarana
Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara serupa dengan kesepakatan yang dibuat oleh PT Artha Samudra Kontindo dan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara. --- 29.6.6.12. Bahwa dari pihak PT Sarana Gemilang yang
menandatangi kesepakatan tersebut adalah Kepala Cabang PT Sarana Gemilang yaitu Sriyono dan pihak dari DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara adalah PLT. Ketua DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yaitu Surianto, S.H. --- 29.6.6.13. Bahwa komponen tarif dan besaran tarif
handling yang ditetapkan PT Sarana Gemilang dalam Kesepakatan Bersama dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara adalah sebagaimana diuraikan pada tabel berikut: ---
NO URAIAN 20” FT 40” FT Over Height/Over Width/Over Length
1. Port Charges AS PER BILL AS PER BILL AS PER BILL
2. Trucking Rp. 1.200.000,- Rp. 1.700.000,- Rp. 6.000.000,-
3. Handling Rp. 500.000,- Rp. 750.000,- Rp. 1.000.000,-
- 52 -
S A L I N A N
5. Doc. Fee Rp. 200.000,- Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
6. Storage TPP/Hari/Box Rp. 150.000,- Rp. 300.000,- Rp. 400.000,-
29.6.6.14. Bahwa komponen tarif dan besaran tarif
handling yang ditetapkan oleh PT Sarana Gemilang dalam Kesepakatan Bersama dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara sama persis dengan besaran tarif yang ditetapkan oleh PT Artha Samudra Kontindo dalam Kesepakatan Bersama dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara. --- 29.6.6.15. Bahwa masa berlaku kesepakatan tersebut
adalah 2 (dua) tahun sebagaimana diatur dalam Bab V Pasal 7 Kesepakatan Bersama. --- 29.6.6.16. Bahwa berdasarkan bukti-bukti transaksi
yang disampaikan PT Artha Samudra Kontindo ke KPPU menyatakan pada pokoknya PT Artha Samudra Kontindo menetapkan tarif jasa handling kepada konsumen sesuai dengan besaran tarif jasa
handling sebagaimana tertulis dalam Kesepakatan Kerjasama PT Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA. --- 29.6.6.17. Bahwa Indra Syahputra selaku Manager Area
PT Artha Samudra Kontindo menyatakan tarif
handling di TPP Tahun 2016 masih sesuai dengan kesepakatan bersama dan belum ada perubahan. --- 29.7. Pengelolaan Barang yang Tidak Dikuasai (BTD) oleh Para
Terlapor --- 29.7.1. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana