• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Korelasi Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Kelahiran Di Kabupaten Simalungun Tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Korelasi Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Kelahiran Di Kabupaten Simalungun Tahun 2011"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Regresi

Regresi pertama kali dipergunakan sebagai konsep statistika oleh Sir Francis

Galton (1822 – 1911). Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau

pendugaan, yang selanjutnya dinamakan regresi, sehubungan dengan

penelitiannya terhadap tinggi badan manusia. Galton melakukan suatu penelitian

di mana penelitian tersebut membandingkan antara tinggi anak laki-laki dan tinggi

badan ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki-laki dari ayah

yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur (regressed) mendekati nilai tengah populasi.

Dengan kata lain, anak laki-laki dari ayah yang badannya sangat tinggi

cenderung lebih pendek dari pada ayahnya, sedangkan anak laki-laki dari ayah

yang badannya sangat pendek cenderung lebih tinggi dari ayahnya, jadi

seolah-seolah semua anak laki-laki yang tinggi dan anak laki-laki yang pendek bergerak

menuju kerata-rata tinggi dari seluruh anak laki-laki yang menurut istilah Galton

(2)

Istilah “ regresi” pada mulanya bertujuan untuk membuat perkiraan nilai

satu variabel (tinggi badan anak) terhadap satu variabel yang lain (tinggi badan

orang tua). Pada perkembangan selanjutnya analisis regresi dapat digunakan

sebagai alat untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel dengan menggunakan

beberapa variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut.

Jadi prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu

persamaan regresi adalah bahwa antara suatu variabel tidak bebas (dependent variable) dengan variabel-variabel bebas (independent variable) lainnya memiliki sifat hubungan sebab akibat (hubungan kausalitas), baik didasarkan pada teori,

hasil penelitian sebelumnya, maupun yang didasarkan pada penjelasan logis

tertentu.

2.2 Analisis Regresi Linier

Analisis regresi linier dipergunakan untuk mengetahui hubungan antara dua

variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya

belum diketahui dengan baik, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari

beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu

fenomena yang komplek. Jika, , , . . . , adalah variabel-variabel

(3)

Variabel independen adalah variabel yang nilainya tidak tergantung

dengan variabel lainnya, sedangkan variabel dependen adalah variabel yang

nilainya tergantung dari variabel yang lainnya.

Analisis regresi tediri dari dua bentuk yaitu :

1. Analisis Regresi Linier Sederhana

2. Analisis Regresi Linier Berganda

2.2.1Analisis Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk memperkirakan hubungan antara dua

variabel di mana hanya terdapat satu variabel/peubah bebas X dan satu peubah tak

bebas Y. Dalam bentuk persamaan, model regresi sederhana adalah :

Dengan : Y adalah variabel terikat/tak bebas (dependent) X adalah variabel bebas (independent)

a adalah penduga bagi intercept

b adalah penduga bagi koefisien regresi

2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara

peubah respon (variabel dependen) dengan faktor-faktor yang menjelaskan yang

mempengaruhi lebih dari satu predictor (variabel independen).

(4)

Secara umum persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut :

Dengan: Y = Variabel tidak bebas

X = variabel bebas

= koefisien regresi untuk data sampel

2.3 Membentuk persamaan Regresi Linier Berganda

Dalam penelitian ini, digunakan empat variabel yang terdiri dari satu variabel

bebas Y dan tiga variabel X yaitu , , dan .

Maka persamaan regresi bergandanya adalah :

Persamaan di atas dapat diselesaikan dengan empat bentuk yaitu :

Harga-harga didapat dengan menggunakan persamaan diatas dengan

metode eliminasi atau dengan menggunakan suatu program komputer.

= + + +

= + + +

= + + +

(5)

2.4 Kesalahan Standar Estimasi

Kesalahan Standar Estimasi diperlukan untuk mengetahui Ketepatan persamaan

estimasi (standard error of estimate). Besarnya kesalahan standar estimasi untuk menjelaskan nilai variabel tidak bebas yang sesungguhnya.

Semakin kecil nilai kesalahan standar estimasi. Makin tinggi pula

ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel

tidak bebas sesungguhnya. Sebaliknya, semakin besar nilai kesalahan standar

estimasi , makin rendah ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk

menjelaskan nilai variabel tidak bebas sesungguhnya.

Kesalahan standar estimasi dapat ditentukan dengan :

=

Dengan : = Nilai data sebenarnya

(6)

2.5 Uji Keberartian Regresi

Uji keberartian regresi diperlukan untuk mengetahui apakah sekelompok variabel

bebas secara bersamaan mempunyai pengaruh terhadap variabel tidak bebas.

Dalam uji keberartian regresi.

Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pengujian hipotesis ini antara lain :

1. Menentukan hipotesa

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan

variabel tak bebas.

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan

variabel tak bebas.

2. Pilih tingkat signifikansi ( ) yang diinginkan

Yang dimaksud dengan tingkat signifikansi adalah probabilitas melakukan

kesalahan, yaitu kesalahan menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut benar.

Kisaran tingkat signifikansi mulai dari 0,01 sampai dengan 0,1. pada

umumnya orang menggunakan 0,05.

3. Hitung statistik ! "# $

! "# $= %&'()*

%&'(+*

Dengan : ,-./$= jumlah kuadrat regresi

(7)

secara umum jumlah kuadrat-kuadrat tersebut dapat dihitung dari :

,-./$= 12 3 + 12 3 i + 12 3

,-./0= 1 4

Dengan: 2 = –5 ;2 = – 6 7 2 = –5 ; 3 = – 6.

4. Nilai "89/: menggunakan daftar tabel F dengan taraf signifikansi yaitu

"89/:= ; <7= > < >

5. Kriteria pengujian : jika ! "# $> "89/: maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Sebaliknya Jika ! "# $ ? "89/: , maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2.6 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R2 bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.

Nilai R2dikatakan baik jika berada di atas 0,5 karena nilai R2 berkisar antara 0

dan 1. Pada umumnya model regresi linier berganda dapat dikatakan layak dipakai

untuk penelitian, karena sebagian besar variabel dependen dijelaskan oleh variabel

independen yang digunakan dalam model.

Koefisien determinasi dapat dihitung dari

(8)

Harga R2 diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan oleh masing-masing

variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variasi yang

dijelaskan penduga hanya disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja.

2.7 Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih

yang dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel. Korelasi merupakan

angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau

lebih, arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negative, sedangkan

kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

Analisis korelasi meliputi dua aspek yaitu:

1. Analisis korelasi anatara variabel bebas ( , , dan ) dengan variabel

terikat (Y)

Koefisien korelasi dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Koefisien korelasi antara Y dengan X1

@A= B C > C B

DE FC G > FC HD FB G FB I

@AJ=

B CJ> CJ B

(9)

b. Koefisien korelasi antara Y dengan X2

c. Koefisien korelasi antara Y dengan X3

2. Analisis korelasi antar variabel bebas ( , , dan ) Koefisien korelasi

dapat dirumuskan sebagai berikut:

@AKAL=

CKCL > CK CL

DE FCKG FCK HM FC LN FAL I

a. Koefisien korelasi antara X1 dengan X2

a.

b. Koefisien korelasi antara X1 dengan X3

@A = B C > C B

DE FC G FC HD FB G FB I

@AO=

B CO > CO B

DE FCOG FCO HD FB G FB I

@AJA =

CJC > CJ C

DE FCJG FCJ HD FC G FA I

@AJAO=

CJCO > CJ CO

(10)

c. Koefisien korelasi antara X2 dengan X3

Sifat korelasi akan menentukan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat

dikelompokkan sebagai berikut (Algifari, 1997) :

1. 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah.

2. 0,21 sampai dengan 0,40 beirarti korelasi memiliki keeratan lemah.

3. 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat.

4. 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat.

5. 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat sekali.

6. 1 berarti korelasi sempurna.

2.8 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui bagaimana keberartian setiap variabel bebas dalam regresi,

perlu diadakan pengujian tersendiri mengenai koefisien-koefisien regresi.

Langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut:

1.Menentukan hipotesa

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan

variabel tak bebas.

@A AO=

C CO > C CO

(11)

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan

variabel tak bebas.

2. Kriteria pengujian : jika P! "# $ QP"89/: maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Sebaliknya Jika P! "# $ ? P"89/: maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3. Menentukan nilai P! "# $

P

9

9 =R ST J O K

UCLN V

4. Menentukan nilai P"89/:

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang berpengaruh pada peruangan dan bentuk rumah di Kapuk Muara terdiri dari faktor utama yaitu fungsi rumah dan faktor- faktor lain sebagai

Penelitian ini menggunakan indikator pembentukan PDRB untuk melihat efektivitas pengeluaran pembangunan pada sektor pertanian antara pengeluaran pemerintah pusat melalui

Dengan mengumpulkan data berupa; profil beban, harga dan spesifikasi komponen, serta insolasi matahari, perancangan Solar Home System dapat dilakukan baik secara manual

Hasil studi pendahuluan tersebut sesuai dengan pendapat Vernon yang dikutip oleh Hargrove dan Poteet (dalam Riana, 2003) yang mengemukakan bahwa perilaku siswa

Hasil Independent T-Test menunjukkan adanya perbedaan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan pada pasien hipertensi di Banguntapan Bantul dari

informasi berupa kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung yaitu ada diskusi kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal adalah yang

ONGKOS KIRIM PASCA PANEN

Berdasarkan hasil analisis penimbangan berat badan yang berisiko tinggi namun menjadi kontrol dalam kejadian BBLR ditemukan bahwa 45,8% diantaranya memiliki jarak