• Tidak ada hasil yang ditemukan

ATA ESDM 2014 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ATA ESDM 2014 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4

h a l | 4 7 0 4.2.3 URUSAN PILIHAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

4.2.3.1 KONDISI UMUM

Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral urusan pilihan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang mencakup pengelolaan adalah Air Bawah Tanah dan Galian C, Geologi, Ketenagalistrikan, dan Distribusi Minyak (Usaha Hilir) sampai Ke Konsumen.

Kondisi geologi yang spesifik di wilayah kota semarang dengan struktur geologi terdiri atas tiga bagian yaitu struktur joint (kekar), patahan (fault), dan lipatan. Kondisi Daerah patahan tanah bersifat erosif dan mempunyai porositas tinggi, struktur lapisan batuan yang diskontinyu (tak teratur), heterogen, sehingga mudah bergerak atau longsor. Hal itu terjadi didaerah sekitar aliran sungai Kaligarang, wilayah patahan Kaligarang yang membujur arah Utara sampai Selatan disepanjang Kaligarang yang berbatasan dengan bukit Gombel. Patahan diulai dari Ondorante ke arah Utara hingga Bendan Duwur. Struktur patahan adalah patahan geser, yang memotong formasi Notopuro, ditandai adanya zona sesar, tebing terjal di Ondorante, dan pelurusan Kaligarang ( Wilayah Perum Bukit Manyaran Permai) serta beberapa mata air di Bendan Duwur. Daerah patahan lainnya adalah Meteseh, perumahan Bukit Kencana Jaya dengan arah patahan melintas dari Utara ke Selatan, Untuk wilayah Kota Semarang didataran rendah memiliki jenis tanah berupa struktur pelapukan, endapan, dan lanau yang dalam.

Dalam pemenuhan kebutuhan air baku, pemanfaatan air bawah tanah untuk berbagai kegiatan usaha memang sangat penting yang sampai saat ini belum dapat dihindari, dikarenakanjangkauan pelayanan bersih belum mencukupi. Pemanfaatan air bawah tanah yang kurang terkendali secara nyata telah mengakibatkan ketidakseimbangan lingkungan, sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan tata air tanahsehingga disadari bersama bahwa cadangan air bawah tanah di wilayah Kota Semarang semakin mengkhawatirkan seiring bertambahnya penduduk, maupun karena pertumbuhan industri.Oleh karenanyapengambilan air bawah tanah oleh pribadi dan pelaku usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga pemanfaatannyatetap selaras dengan daya dukung lingkungan. Semakin meluasnya sebaran zona air tanah asin dan amblesan tanah yang justrumerugikan masyarakat.

(2)

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4

h a l | 4 7 1

10 cm per tahun terjadi, antara lain di Stasiun Tawang dan sekitarnya. Penurunan tanah antara 4 - 6 cm per tahun, antara lain di Johar dan Genuk. Simpanglima, Tanah Mas, dan Marina setiap tahun mengalami penurunan sekitar 4 cm. Dari peta geologi terlihat, penurunan tanah lebih banyak terjadi di kawasan pelabuhan. Fenomena ini erat kaitannya dengan pola penangannan bani dan rob di Kota Semarang

4.2.3.2 KEBIJAKAN PROGRAM

Kebijakan pada Urusan Energi dan Sumber daya Mineral diarahkan padamonitoring dan pendataan, sebagai bahan pengambilan kebijakan pengendalian pemanfaatan Energi dan Sumberdaya Mineral yang diimbangi dengan upaya sistem pengelolaan yang lebih ramah lingkungan.

Pada tahun 2014 program yang dilaksanakan pada urusan adalah Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan. Program ini dilaksanakan dalam rangka pengendalian kegiatan Pengambilan air Tanah yang sebagai salah satu penyebab penurunan tanah di wilayah Kota Semarang.

4.2.3.3 REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

4.2.3.3.1 PENDANAAN

Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral pada tahun 2014 sebesar Rp.309.150.000 untuk pelaksanaan tugas teknis pada urusan Energi dan Sumberdaya Mineral.

Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral adalah sebagai berikut :

Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :

NO KEGIATAN ANGGARAN

(Rp.)

REALISASI (Rp.)

PERSEN TASE

(%)

SKPD : Dinas PSDA & ESDM

1 Monitoring Air Bawah Tanah 250.000.000 87.754.050 35,10

2 Monitoring Galian C 59.150.000 40.226.600 68,01

JUMLAH PROGRAM 309.150.000 127.980.650 41,40

4.2.3.3.2 HASIL YANG DICAPAI

(3)

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4

h a l | 4 7 2

1. Berdasarkan hasil pendataan, jumlah sumur bor (ABT) yang ada di wilayah Kota Semarang adalah sebagai berikut :

NO TAHUN JUMLAH

SUMUR

KAP PRODUKSI

(M3/THN)

1 2009 1.700 45.000.000

2 2010 1.929 48.000.000

3 2011 3852 90.000.000

4 2012 3924 102.000.000

5 2013 4046 104.965.665

6 2014 3852 90.000.000

Sumber: Dinas PSDA & ESDM Kota SemarangTahun 2014

2. Adapun luas dan Perkiraan produksi pertambahan golongan galian C khusus tanah urug di Kota Semarang meliputi :

No Lokasi Jumlah

Penambang

Tahun 2013 Tahun 2014

Produksi khusus tanah

urug

Volume Produksi(m3)

Kecamatan Kelurahan (m3)

1 Tembalang Manguharjo ± 7 ± 200.000 ±19.875

Bulusan ± 3 ± 120.000 0

Meteseh ± 5 ± 200.000 ± 4.770

Rowosari ± 6 ± 240.000 ±55.650

Sambiroto ± 1 ± 40.000 ± 15.900

Tandang ± 1 0 ±1.590

Sendangmulyo ± 8 ± 320.000 0

2 Banyumanik Pudak Payung ± 10 ± 400.000 0

3 Semarang Barat Ngemplak ± 2 ± 80.000 ±3975

Manyaran ± 2 ± 75.000 0

4 Tugu Tugurejo ± 12,75 ± 510.000 0

5 Ngaliyan Ngalian ± 300 ± 1.200.000 ±46.110

Tambak aji ±7.950

Wonosari ± 20 ± 800.000 ± 15.900

6 Gunungpati Mangunsari ± 5 ± 200.000 ±31.800

Cepoko ± 1 0 ±4.770

Sukorejo ± 1 0 ±3.975

7 Mijen Polaman ± 5 ± 200.000 0

Karang

malang

± 1 0 ± 795

Purwosari ± 6 ± 230.000 0

Sumber: Dinas PSDA & ESDMKota SemarangTahun 2014

4.2.3.4 PERMASALAHAN

Pada Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2014 diidentifikasi kendala Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Energi belum sepenuhnya dapat dilaksanakan pemerintah Kota Semarang disebabkan oleh adanya :

1. Konsep Pengelolaan Urusan Energi Sumber Daya Mineral belum dapat diintegrasikan dengan pola administrasi kewilayahan.

(4)

L K P J W A L I K O T A S E M A R A N G A K H I R T A H U N A N G G A R A N 2 0 1 4

h a l | 4 7 3

3. Keterbatasan SDM di Lingkugan Pemerintah Kota di bidang Fungsional Penilik Ketenagalistrikan, Inspektur Tambang, dan Ahli Geologi

4. Keterlambatan dalam penyusunan Perda Tentang Pengaturan ABT dan galian C berakibat pada belum terkelolanya tentang Ijin dan Pengendalian Air bawah tanah dan Galian C di Tingkat Pemerintah Kota dengan Baik.

4.2.3.5 RENCANA TINDAK LANJUT

Rencana Tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut diatas adalah :

1. Koordinasi dengan Pihak terkait (Pertamina, PLN & Perusahaan GAS Negara) secara komprehensif akan peran, tugas dan fungsi masing- masing.

2. Mengusulkan Perekrutan SDM Fungsional Penilik Ketenagalistrikan, Inspektur Tambang, dan Ahli Geologi, serta meningkatkan kemampuan dan ketrampilan SDM yang ada melalui Diklat di bidang ESDM.

Referensi

Dokumen terkait

/ Jasa Program Program Pembangunan ahan T.A 2017 serta berdasarkan hasil sebut dalam Berita Acara Nomor : jabat Pengadaan Barang / Jasa Program P.APBD Kabupaten Asahan

This indicated that the alternative hypothesis stating that using Realia Media gives effect toward student s’ writing Procedure Text at ninth grade in MTs Islamiyah

Sehubungan dengan telah selesainya masa evaluasi administrasi, teknis dan harga penawaran pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi Kopian maka Panitia Pengadaan Barang/Jasa

Sintesis Menulis suatu tema yang terorganisasi Menulis suatu tema yang terorganisasi dengan baik.. Menulis

Jl. Wofier Mongisidi Kel. Wbngurer Borot Kec. Msdidlr Koto tlitung Xp./fax. 156.m0.ffi0,- fSeriafus Lima Puluh Enarn Juta Rupiah). Hasilevaluasi penararan

Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh Mursalim juga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara kepemilikan institusional dengan kebijakan dividen dan berpengaruh

[r]

Pasal 1 : Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan : 1)" Tempat kerja ” , adalah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana