• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Antrian Dalam Analisis Kinerja Sistem Virtual Machine

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model Antrian Dalam Analisis Kinerja Sistem Virtual Machine"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Virtual Machine

Pengertian virtual machine yang telah disebutkan pada BAB I adalah merupakan sebuah

mesin yang mempunyai dasar logika yang menggunakan pendekatan lapisan-lapisan (layers)

dari sistem komputer. Menurut Fiuczynski (2009) “Virtual machine adalah sebuah perangkat

lunak yang mengimplementasikan sistem komputer dan menjalankan beberapa intruksi fisik

mesin”.

Konsep dasar dari virtual machine ini tidak jauh berbeda dengan pendekatan berlapis,

hanya saja konsep ini memberikan sedikit tambahan berupa antarmuka yang menghubungkan

perangkat keras dengan kernel untuk tiap-tiap proses, gambar 2.1 menunjukkan konsep

tersebut. Virtual machine menyediakan antarmuka yang identik untuk perangkat keras yang

ada. Sistem operasi dapat membuat untuk beberapa proses, masing-masing mengeksekusi

(2)

Gambar 2.1 Struktur Virtual Machine

Teknologi virtual machine memiliki banyak kegunaan seperti memungkinkan konsolidasi

perangkat keras, memudahkan recovery sistem, dan menjalankan perangkat lunak terdahulu.

Salah satu penerapan penting dari teknologi virtual machine adalah integrasi lintas platform,

beberapa penerapan adalah sebagai berikut :

1. Konsolidasi server.

Jika beberapa server menjalankan aplikasi yang hanya menggunakan beberapa sumber

daya virtual machine dapat digunakan untuk menggabungkan aplikasi tersebut

sehingga berjalan pada satu server, walaupun aplikasi tersebut memerlukan sistem

operasi yang berbeda-beda.

2. Otomasi dan Konsolidasi Lingkungan Pengembangan Dan Testing.

Setiap virtual machine berperan sebagai lingkungan yang berbeda, ini memudahkan

(3)

3. Menjalankan Perangkat Punak Terdahulu.

Sistem operasi dan perangkat lunak terdahulu dapat dijalankan pada sistem yang lebih

baru.

4. Memudahkan Recovery Sistem.

Solusi virtualisasi dapat dipakai untuk rencana recovery sistem yang memerlukan

probabilitas dan fleksibilitas antar platform.

5. Demonstrasi Perangkat Lunak.

Dengan teknologi virtual machine, sistem operasi yang bersih dan konfigurasinya

dapat disediakan secara cepat.

2.1.1 Kelebihan Virtual Machine (VM)

Teknologi virtual machine memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

1. Keamanan

Virtual machine memiliki perlingdungan yang lengkap berbagi sumber daya yaitu

meniadakan pembagian sumber daya secara langsung, sehingga tidak ada masalah

proteksi dalam virtual machine. Sistem virtual machine adalah teknik yang sempurna

untuk penelitian dan pengembangan sistem operasi. Dengan virtual machine, jika

terdapat suatu perubahan pada satu bagian dari mesin, maka dijamin tidak akan

mengubah komponen lainnya.

2. Memungkinkan Untuk Mendefinikan Suatu Jaringan dari Virtual Machine

Setiap pengiriman informasi melalui jaringan komunikasi virtual machine, satu

jaringan dapat dimodelkan setelah komunikasi fisik jaringan diimplementasikan pada

(4)

2.1.2 Kekurangan Virtual Machine (VM)

Beberapa kekurangan utama dari konsep virtual machine, diantaranya adalah:

1. Sistem Penyimpanan

Sebagai contoh kesulitan dalam sistem penyimpanan adalah sebagai berikut, satu

mesin yang memiliki 3 disk drive untuk mendukung 7 virtual machine. Keadaan ini

jelas tidak memungkinkan untuk dapat mengalokasikan setiap disk drive untuk tiap

virtual machine, karena perangkat lunak untuk virtual machine sendiri akan

membutuhkan ruang disk secara substansial untuk menyediakan memori virtual dan

spooling.

2. Pengimplementasian Sulit.

Meski konsep virtual machine cukup baik, namun virtual machine sulit

diimplementasikan.

2.2 Jenis–Jenis Virtual Machine

Adapun jenis-jenis dari virtual machine adalah sebagai berikut :

2.2.1 Sistem Virtual Machine

Sistem virtual machine memungkinkan pembagian sumber daya perangkat keras yang

ada ke dalam virtual machine yang berbeda, masing-masing menjalankan sistem operasinya

sendiri. Lapisan perangkat lunak yang menyediakan virtualisasi disebut virtual machine

monitor atau hypervisor. Sebuah hypervisor bisa berjalan pada perangkat keras (native virtual

machine) atau di atas sebuah sistem operasi (hosted virtual machine).

(5)

1. Berbagai lingkungan sistem operasi dapat berjalan pada komputer yang sama, dalam

isolasi antara lingkungan yang kuat.

2. Virtual machine dapat menyediakan instruction set architecture (ISA) yang berbeda

dengan yang ada pada perangkat keras.

Sistem operasi guest (berjalan diatas virtual machine) tidak harus merupakan sistem

operasi yang sama. Penggunaan virtual machine untuk mendukung berbagai sistem operasi

yang berbeda menjadi populer pada embedded system, dimana sistem operasi real time

digunakan bersamaan dengan sistem operasi high level seperti Linux atau Windows.

Kegunaan lainnya adalah untuk men-sandbox (mengisolasi perubahan kode-kode yang

masih belum terpercaya) dari OS yang belum bisa dipercaya, karena masih dalam tahap

pengembangan. Virtual machine memiliki manfaat lain pada pengembangan sistem operasi

seperti akses debugging yang lebih baik dan reboot yang lebih cepat.

2.2.2 Proses Virtual Machine

Proses suatu virtual machine, kadang disebut application virtual machine, berjalan sebagai aplikasi normal di dalam sebuah sistem operasi dan mendukung satu proses. Proses

virtual machine diciptakan saat proses tersebut dimulai dan dihancurkan (destroyed) ketika

prosesnya exit. Tujuannya adalah menyediakan environment pemrograman yang

platform-independent yang mengabstraksi detail perangkat lunak atau sistem operasi, dan mengizinkan

suatu program tereksekusi dengan cara yang sama pada platform manapun.

2.2.3 Virtualisasi Penuh

Virtualisasi penuh dalam ilmu komputer ialah teknik virtualisasi yang digunakan untuk implementasi pada berbagai macam lingkungan virtual machine, dimana pada virtualisasi

(6)

menyebabkan semua perangkat lunak yang bisa dieksekusi langsung pada perangkat keras

dieksekusi juga pada virtual machine, termasuk semua sistem operasi.

2.2.4 Virtualisasi Paruh

Virtualisasi paruh dalam ilmu komputer ialah teknik virtualisasi yang digunakan untuk pengimplementasian pada berbagai macam lingkungan virtual machine, yang mana pada

virtualisasi paruh ini lingkungan virtual machine hanya menyediakan simulasi perangkat

keras secara sebagian saja. Tidak semua fitur perangkat keras disimulasikan sehingga tidak

semua perangkat lunak dapat berjalan tanpa di modifikasi terlebih dahulu.

2.2.5 Virtualisasi Asli

Virtualisasi asli adalah teknik virtual machine ini digunakan untuk mensimulasikan suatu

environment perangkat keras lengkap supaya sistem operasi yang tidak dimodifikasi dapat

dijalankan untuk tipe CPU yang sama terisolasi lengkap di dalam wadah virtual machine.

Native virtualization memanfaatkan kemampuan bantuan perangkat keras yang tersedia di

dalam prosesor-prosesor termutakhir dari Intel (Intel VT) dan Advanced Micro Devices

(AMD-V) untuk menyediakan kinerja yang mendekati sistem aslinya.

2.3 VMware Workstation Versi 9.

VMware Workstation merupakan software yang digunakan untuk membuat virtual

machine, dan software ini juga bisa membangun bentuk jaringan yaitu LAN (Lokal Are

Network) yang tidak membutuhkan perangkat yang banyak. VMware ini adalah solusi

(7)

Menggunakan VMware Workstation, dapat menjalankan beberapa sistem operasi secara bersamaan. Setiap virtual machine akan memiliki virtual hardware tersendiri (kartu jaringan,

disk, kartu grafis, dll).

2.4 Model Antrian

Antrian adalah suatu keadaan job untuk dilakukan proses pelayanan. Sifat fundamental

masalah antrian mencakup suatu keseimbangan antara waktu menunggu dan waktu

pelayanan, terdapat pada grafik di bawah ini:

Gambar 2.2 Masalah Antrian

2.4.1 Komponen Dasar Dalam Sistem Antrian Komponen yang mempengaruhi sistem antrian :

(8)

Distribusi jumlah kedatangan per satuan waktu, jumlah antrian yang dimungkinkan,

maksimal panjang antrian, maksimal jumlah job.

2. Proses Layanan

Distribusi waktu pelayanan pelanggan, jumlah server, konstruksi (paralel/seri).

3. Disiplin Antrian

FIFO, LIFO, random, seleksi prioritas

Komponen dasar model antrian sistem komputer :

1. Server secara umum digunakan sebagai model resource yang diminta oleh suatu job tertentu.

2. Job sudah berada dalam model antrian sejak awal.

3. Setiap server dapat melayani terbatas pada maksimum jumlah job yang dapat dilayaninya dalam waktu yang bersamaan. Ini sering disebut jumlah channel server.

Job yang mendapatkan server sedang sibuk akan menunggu dalam antrian sampai

giliranya tiba. Setiap server memiliki paling tidak satu antrian, istilah pusat layanan

sering digunakan untuk mengidentifikasikan server dan antriannya. Dalam beberapa

kasus, pusat layanan terdiri dari beberapa server. Job secara umum permintaan dari

server untuk sejumlah waktu tertentu (service time) dan bergabung dalam pusat

layanan secara instan yang disebut waktu kedatangan job dalam pusat layanan

(9)

Gambar 2.3 Komponen dasar Antrian Keterangan gambar 2.3 adalah :

a. 1 adalah populasi job

b. 2 adalah waktu kedatangan

c. 3 adalah waktu menunggu

d. 4 adalah disiplin pelayanan

e. 5 adalah distribusi waktu pelanayan

f. 6 adalah jumlah server

Model antrian didefinisikan oleh :

1. Sumber

2. Pusat layanan (service center)

3. Interkoneksi.

Menetapkan path tertentu tempat suatu job diizinkan melewatinya dari pusat layanan

ke pusat layanan lain.

(10)

1. Tipenya adalah terbatas atau tidak terbatas. Jika sumber terbatas, maksimum jumlah

job yang dibuat oleh source dalam suatu model mengandung batas atas tertentu.

2. Distribusi interval masing-masing job yang berturut-turut (waktu interarrival).

3. Permintaan setiap job untuk dilayani oleh setiap pusat layanan terdapat dalam model,

jika setiap tipe permintaan didistribusi secara bersamaan untuk semua job perlu

dipertimbangkan permintaan itu menjadi salah satu karakteristik hubungan antara

pusat layanan.

Karakteristik Pusat Layanan :

1. Jumlah dan kapasitas dalam antrian, kapasitas antrian adalah jumlah maksimum job

yang dapat ditampung.

2. Jumlah server dan jumlah channel pada setiap server tersebut.

3. Kecepatan server, jika permintaan suatu job d diberikan dalam unit layanan, dan v

adalah kecepatan server dalam memberikan layanan per waktu unit, maka waktu

layanan ts = d/v. Mean rate layanan server pada periode waktu yang telah lewat

didefinisikan sebagai 1/mean ts, dimana mean (ts) adalah mean waktu layanan yang

telah lewat (terdapat dalam pemrosesan job per unit waktu, ketika kecepatan server

ditetapkan dan permintaan layanan didistribusikan untuk semua job atau ke setiap

kelas job tertentu), dapat mempertimbangkan distribusi waktu layanan sebagai salah

satu karakteristik server.

4. Tertib layanan yang akan terlihat dalam kondisi server mengakhiri layanan suatu job,

bagaimana job selanjutnya yang akan dilayani dipilih dari antrian di pusat layanan dan

bagaimana untuk job yang tidak lengkap misalnya.

Karakteristik elemen dalam menganalisa sistem antrian :

1. Proses kedatangan (Arrival Process). Jika waktu kedatangan job t1, t2, ... tj, variabel

(11)

diasumsikan sebagai waktu interval dari urutan yang tidak tergantung dan terdistribusi

secara identik (IID) oleh variabel random.

2. Distribusi waktu layanan (Service Time Distribution). Waktu layanan adalah waktu

yang dipakai pada server. Ini juga mengasumsikan suatu variabel random IID.

Distribusi yang banyak digunakan adalah eksponensial, Erlang, hipereksponensial dan

distribusi umum yang dapat diaplikasikan untuk semua layanan distribusi waktu.

3. Jumlah Server, adalah jumlah server yang melayani sistem antrian. Ini diasumsikan

identik ketika server itu menjadi bagian dari suatu sistem antrian. Jika server tersebut

tidak identik, biasanya dikelompokkan berdasarkan kesamaannya masing-masing.

Dalam kasus ini berarti setiap kelompok merupakan sistem antrian tersendiri.

4. Kapasitas Sistem. Menyatakan jumlah maksimum job yang dapat berada dalam

antrian, atau menunjukkan area yang tersedia dalam jaringan dan tentu akan

menghindari waktu tunggu yang lama. Dalam sebagian besar sistem, nilai ini terbatas.

Namun jika nilainya sangat besar, maka dapat diasumsikan sebagai nilai yang tidak

terbatas.

5. Besar Populasi adalah total jumlah job yang dapat datang ke server. Pada kebanyakan

sistem nyata, nilai besar populasi ini terbatas, agar lebih mudah dianalisa,

dibandingkan nilai yang tidak terbatas .

6. Disiplin antrian. Parameter ini menjelaskan bagaimana perlakuan terhadap pemesanan

job yang dilayani tersebut.

2.4.2 Proses Markov

Rantai Markov, merupakan state diskrit proses Markov, adalah proses stochastic X(t)

dengan state S0, S1, ... pada waktu probabilitas, tk+1 pada state Si hanya tergantung pada

(12)

Proses dalam state Shi pada waktu t1 jika X(t1) = hi, hi menjadi integer, seperti gambar di

bawah ini :

Gambar 2.4 State Proses Markov 2.4.3 Notasi Kendall

Notasi Kendall ini digunakan untuk menspesifikasikan model antrian menurut Jain R

(2008), notasinya adalah A/S/m/B/K/SD, dimana A adalah waktu distribusi, S adalah

distribusi waktu layanan, m adalah jumlah server, B adalah jumlah buffer (kapasitas sistem),

K adalah besar populasi, SD adalah tertib layanan (service disciplin), A dan S biasanya

dinyatakan dalam satu simbol huruf tertentu:

a. M adalah eksponensial. Untuk properti memoryless, jika waktu interval terdistribusi

(13)

selanjutnya selalu 1/L dan tidak dianggap kedatangan terakhir. Disebut distribusi

memorylees.

b. Ek adalah Erlang dengan parameter k

c. Hk adalah Hiper-eksponensial dengan parameter k

d. D adalah deterministik. Distribusi ini menyatakan waktu konstan, tidak ada variasi

waktu.

e. G adalah hal yang umum (general). Distribusi yang tidak dikhususkan dan hasilnya

tetap valid untuk semua jenis distribusi.

Jika tidak dikhususkan, antrian diasumsikan memiliki kapasitas buffer dan jumlah

(14)

Gambar 2.5 Variabel yang digunakan dalam Menganalisa Antrian

Keterangan gambar 2.5 adalah :

a. t adalah waktu datang

b. λ adalah waktu tunggu

c. s adalah waktu pelayanan

d. µ adalah akhir pelayanan

e. n adalah jumlah job

f. nq adalah jumlah job sedang menunggu

g. ns adalah jumlah job yang menerima layanan

h. r adalah waktu dalam sistem

i. w adalah waktu menunggu

j. m adalah jumlah server

Semua variabel di atas kecuali λ dan µ adalah variabel acak (random), sebagai besar model

semua variabel akan mengalami beberapa kondisi sebagai berikut :

2.4.4 Kondisi Stabil

Untuk mendapatkan kondisi ini, mean rate kedatangan harus lebih rendah dengan mean rate

pelayanan :

� <�µ

Sistem akan tidak stabil, jika job bertambah secara kontinyu dan menjadi kondisi tak hingga.

Kondisi ini tidak dapat diterapkan pada populasi yang terbatas dan untuk buffer yang

(15)

demikian sistem tidak mungkin menjadi stabil. Dan jika sistem buffer yang terbatas selalu

stabil sejak kedatangan selesai, ketika jumlah job dalam sistem melebihi jumlah buffer,

contoh suatu kapasitas sistem.

2.4.4.1 Jumlah Dalam Sistem vs Jumlah Dalam Antrian

Jumlah job dalam sistem :

������� =������+��������

Jika rate layanan pada setiap server tidak tergantung pada jumlah antrian, dan mendapatkan :

��� (������,�������) = 0

dan

���[�] =���[������] + ���[�������]

2.4.4.2 Jumlah vs Waktu

Jika job tidak hilang akibat kekurangan tempat di buffer, mean jumlah job dalam sistem

berhubungan dengan mean waktu respon pada persamaan :

�������= ��������

Bernilai sama dengan :

(16)

Pernyataan ini dikenal dengan hukum Little. Dalam buffer sistem yang terbatas, hukum ini

dapat digunakan untuk mendapatkan rate kedatangan yang efektif, suatu rate dari job yang

secara aktual masuk ke dalam sistem dan menerima layanan sistem.

2.4.4.3 Waktu Dalam Sistem vs Waktu Dalam Antrian

Waktu yang dikeluarkan job dalam antrian sama dengan penjumlahan waktu menunggu

dalam antrian dan waktu menerima layanan sistem.

�������=������+��������

Jika rate layanan tidak tergantung pada jumlah job dalam antrian, maka :

��� (��������,������) = 0

dan

���[�] =���[������] +���[��������]

Menurut hukum Little :

λ = �= � atau �= ��

2.4.5 Antrian Pada Jaringan (Network of queue)

Dengan mempertimbangkan model jaringan yang ditandai oleh label 1,2,.. N. Akan

diasumsikan aturan rute yang ditempuh secara random, ketika meninggalkan suatu node, job

node selanjutnya akan datang, atau memilih meninggalkan jaringan dengan pemilihan cara

secara acak. Job meninggalkan node i menuju ke node j dengan probabilitas qij, dan

meninggalkan jaringan dengan probabilitas qj0. Tentu probabilitas pemilihan rute haruslah

(17)

� �µ = 1 �� = 1,2, … .�) �

�=1

Probabilitas transisi internal dikumpulkan secara bersamaan dalam matrik rute

� = {�µ; 1≤ �� ≤ �}

Asumsi kedua, node ke- i (i = 1, 2, ... N) mengandung ri yang identik dengan server yang

berkerja secara paralel, di mana waktu layanan tidak tergantung pada penyebaran variabel

acak dengan mean waktu layanan Si; Setiap waktu job dimasukkan kembali, permintaan

layanan dipilih kembali dengan suatu mekanisme pengambilan sampel secara acak.

Banyaknya rate kedatangan ke dalam node dinyatakan dalam λi. Semua model diasumsikan

konstan, ini adalah waktu invariant.

Terdapat 2 Tipe jaringan, yaitu :

1. Jaringan terbuka (Open Network), dalam model ini job masuk ke jaringan dari

kelompok tak hingga di luar sistem tersebut. Misalnya γi >0 untuk node ke-i, dan

setiap job yang pada saat itu keluar, misalnya dari setiap node menjalani satu rute di

jaringan menuju j dimana qj 0>0.

2. Jaringan Tertutup (Closed Network). Model ini memiliki nilai tetap K dari job yang

selalu bersikulasi dari suatu node ke node lainnya. Kemudian job lain tidak ada yang

masuk ke dalam jaringan dan tidak ada yang keluar. Dalam sistem ini γi=qi, 0=0

untuk semua i.

(18)

Aliran input node i disusun pola aliran eksogen, kedatangan rate γi dan dalam ukuran yang jelas bagi setiap aliran kedatangan dari node 1, 2,...n. Jika throughput node i adalah λi,

dan tidak akan ada peningkatan job ada setiap node, rumus untuk semua rate kedatangan pada

node i :

��= γ� + � �����

�=1

�= 1,2, … … ,�

Kemudian untuk setiap node dalam network yang stabil, persamaan ini dikenal dengan

persamaan trafik. Untuk menghubungkan mean rate kedatangan dan mean rate

keberangkatan :

Dalam notasi matrik :

� = [�1,�2, … …��]

γ= [ γ1,γ2, … . .γ�]

Jika jaringan terbuka, dan matrik I-Q merupakan invers, persamaan trafik memiliki solusi

yang unik, yang dapat ditulis dengan :

(19)

Kumpulan sistem antrian dari antrian jaringan (queueing network (QN)).

Jackson Queueing Network, dalam model ini dapat diasumsikan antrian didahulukan pada setiap server. Output antrian akan diberikan pada antrian lainnya, setelah menerima

layanan tertentu. Model ini dapat menganalisis dengan menggunakan birth-death

multidimensional.

(20)

Gambar 2.7 Acyclic Jaringan 2.4.7 Teori Jackson

Jika persamaan dalam sistem menyeimbangkan aliran transaksi yang masuk dan

meninggalkan prosesor sebagai suatu hasil tertentu, jika hasil tersebut dalam keadaan yang

stabil, maka produk tersebut baik.

Gambar 2.8 Jaringan Tertutup 2.4.8 Jenis-jenis Bentuk Antrian

(21)

Gambar 2.9 Antrian tunggal, banyak server dalam paralel - Antrian tunggal, server tunggal :

Gambar 2.10 Antrian tunggal, server tunggal

(22)

Gambar 2.11 Antrian tunggal, satu server

- Antrian banyak, server banyak dalam paralel :

(23)

Gambar 2.13 Banyak Antrian, Banyak Server 2.4.9 Waktu Perhitungan

Dalam menganalisis kinerja waktu sistem, akan menghitung waktu untuk menyelesaikan job, pelayanan dan antrian pada sistem tersebut.

waktu dalam sistem :

�������= �������

Waktu yang dibutuhkan paket dalam antrian :

��������= ������� − �������� (2)

Nilai job dalam antrian dapat dihitung :

(24)

��������= � (� − �)��

�=�+1

Nilai job yang dilayani yang diharapkan :

Kemudian jumlah job dalam sistem adalah :

�������= �������+�������� (5)

Total waktu sibuk (busy time) dari m server untuk melayani job tersebut :

�����= ��

� mean waktu respon dapat dihitung :

������� =�������

waktu tunggu (waiting time) paket dalam antrian :

(3)

(4)

(6)

(25)

������� =�������

Waktu total yang dibutuhkan mengeluarkan paket dari dalam sistem :

������� =��������+1

2.5 Penelitian Terkait

Penjadawalan CPU dan I/O pada lingkungan suatu kinerja virtualisasi, terutama dalam

sistem virtualisasi berdasarkan xen hypervisor. Informasi di bawah ini semua

mempertimbangkan setup xen dan memperkirakan CPU overhead yang disebabkan

virtualisasi I/O dengan menggunakan satu kumpulan berbasis HTTP. Dalam (Chadha. et al.

2007), penulisan overhead pada virtualisasi jaringan di xen menggunakan simulasi sistem

lengkap, dengan cara ini mampu memperkirakan dampak arsitektur hardware pada kinerja

virtualisasi tumpukan. Untuk meningkatkan pengontrolan pada virtualisasi I/O, berbagai

solusi yang diusulkan, ada beberapa penjadwalan CPU untuk mengisolasi virtual machine

dari kinerja perspektif. Dalam (Gupta. et al. 2006), penulis mengusulkan untuk menambah

xen hypervisor dengan seperangkat mekanisme untuk memperhitungkan dan mengontrol

waktu CPU yang dihabiskan pada virtual machine dalam melakukan I/O. Dalam (Ongaro. et

al. 2008) mengusulkan perluasan ke basis penjadwalan xen untuk memperbaiki cara yang

berbeda dengan aplikasi beban kerja I/O, memprioritaskan I/O yang terkait. Serta (8)

(26)

memodifikasi arsitektur penjadwalan jaringan CPU untuk meningkatkan kinerja virtual I/O

pada 10 Gbps Ethernet.

Solusi yang sudah ada mendukung Qos, seperti open vswitch (Pfaff. et al. 2009), atau

VMWare vNetwork, cendrung terbatas pada domain jaringan dan menegakkan Qos dan

membentuk lalu lintas jaringan sesuai dengan kebijakan user-defaned. Beberapa alat yang

digunakan pada virtualisasi jaringan seperti VDE yang menggunakan kemampuan Linux

untuk mencapai hasil yang sama. Pekerjaan ini berbeda dari pendekatan yang terakhir akan

mencoba untuk memperhitungkan isolasi dan efek penjadwalan CPU pada kinerja I/O.

Pekerjaan CPU real-time mendukung jaminan ketepatan waktu yang sesuai untuk

aplikasi virtual secara bersamaan dijalankan pada virtual machine yang berbeda digunakan

pada CPU yang sama. Namun dalam karya-karya investigasi terbatas pada CPU-bound beban

kerja, sementara dalam tulisan ini perlu pertimbangan juga pengaruh terhadap I/O intensif

Gambar

Gambar 2.1  Struktur Virtual Machine
Gambar  2.2  Masalah Antrian
Gambar 2.3  Komponen dasar Antrian
Gambar 2.4 State  Proses Markov
+6

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai data untuk penelitian selanjutnya memperkaya riset keperawatan di Indonesia, sehingga dapat mengembangkan ilmu

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Tabel 4 menunjukan bahwa tidak ter- dapat perbedaan antara laki-laki dan per- empuan suku Batak ketika di tempat umum dalam mengekspresikan emosinya (p = 0,651).Terdapat

Dalam rangka kegiatan Sertifikasi Guru dalam Jabatan untuk guru-guru di lingkungan Departemen Agama (Depag), Panitia Sertifikasi Guru Rayon 15 telah melaksanakan Pendidikan dan

Jenis: Tugas kelompok, Bentuk: Diskusi Kelompok Tes Tertulis Bentuk : uraian terbatas Ulangan harian 12.2 Mengungkapkan informasi secara tertulis dalam kalimat

Sistem informasi koperasi simpan pinjam pada MTs Negeri Talang Bakung Kota Jambi membawa berbagai kemudahan,, diantaranya kemudahan dalam mengolah proses

Bapak Ahsanul In’am,Ph.D., selaku Ketua Program Studi Kebijakan dan pengembangan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan

Penggunaan majas metafora merupakan upaya pengarang untuk menyamarkan maksud atas dasar pertimbangan agar orang-orang yang dimaksud tidak meras tersinggung, tidak