• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dian Aulia Rahmah R.0208017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dian Aulia Rahmah R.0208017"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP IMPLEMENTASI

ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PEKERJA BAGIAN

SPINNING

P.T. TYFOUNTEX INDONESIA SUKOHARJO

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Dian Aulia Rahmah R.0208017

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta

(2)

commit to user

(3)

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah

dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, Juni 2012

(4)

commit to user

iv

ABSTRAK

Dian Aulia Rahmah, R.0208017, 2012. Pengaruh Pengetahuan terhadap

Implementasi Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja Bagian Spinning P.T. Tyfountex Indonesia Sukoharjo. Skripsi. Program D.IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Tujuan: Untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh pengetahuan terhadap

implementasi APD pada pekerja bagian spinning P.T. Tyfountex Indonesia Sukoharjo.

Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik

menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sampel yang menjadi objek penelitian berjumlah 60 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi untuk mengetahui karakteristik responden, mengukur pengetahuan, dan implementasi APD. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan uji statistik chi square dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16.0.

Hasil: Dari hasil analisis dengan uji chi square diketahui bahwa nilai sig. sebesar

0,000 atau lebih kecil dari 0,01 (p < 0,01).

Simpulan: Ada pengaruh pengetahuan terhadap implementasi APD pada pekerja

bagian spinning P.T. Tyfountex Indonesia Sukoharjo sebesar 51,1%. Untuk penelitian lebih lanjut perlu pengkajian terhadap faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap implementasi APD di tempat kerja.

(5)

commit to user

v

ABSTRACT

Dian Aulia Rahmah, R.0208017, 2012. The Effect of Knowledge on the

Self-Protection Apparatus (APD) Implementation i of

P.T. Tyfountex Indonesia Sukoharjo. Mini Thesis, D.IV Occupational Health and Safety, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta.

Objective: This research aimed to find out and to study the effect of knowledge

on the

Self-Employees of P.T. Tyfountex Indonesia Sukoharjo.

Methods: This study used an analytical observational type of research with

cross-sectional approach. The sampling technique was simple random sampling. The sample was 60 employees. The data was collected by questionnaire and observation sheet to find out the characteristic of respondent, to measure knowledge and APD implementation. Analyzing data by chi square used SPSS version 16.0 computer program.

Result :The result of analysis showed the significance value of 0.000 or lower

than 0.01 (p < 0.01).

Conclusion: There was an effect of knowledge on the on the Self-Protection

Indonesia Sukoharjo of 51.1%. For further research, there should be a research on other factors affecting the implementation of APD in the workplace.

(6)

commit to user

vi

PRAKATA

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya

terhadap Implementasi Alat Pelindung Diri (APD) pada Pekerja Bagian Spinning

memenuhi salah satu syarat tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Program Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Keberhasilan penyelesaian penelitian sampai dengan tersusunnya skripsi ini atas bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam memberikan bimbingan dan dukungan, baik secara material maupun spiritual kepada penulis. Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., S.PD-KR-FINASIM, selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Ipop Sjarifah, Dra., M.Si., selaku Ketua Program D.IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Maret Surakarta.

3. Bapak Hardjono, Drs., M.Si., selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Dwi Surya Supriyana, dr., M.Kes., selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Sumardiyono, S.K.M., M.Kes., selaku penguji yang telah memberikan masukan dalam skripsi ini.

6. Staf pengajar dan karyawan Program Diploma IV Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Bapak Kartono, Bsc, selaku Kabag. Personalia P.T. Tyfountex Indonesia. 8. Staf dan karyawan P.T. Tyfountex Indonesia.

9. Ayah, Ibu, Kakak dan Adikku yang telah memberikan dukungan dan doa restunya.

10.Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih sangat jauh dari

dan kritik demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini.

Surakarta, Juni 2012 Penulis,

(7)

commit to user

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ... 7

B. Kerangka Pemikiran ... 15

C. Hipotesis ... 16

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 17

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17

(8)

commit to user

viii

D. Teknik Sampling ... 17

E. Sampel Penelitian ... 18

F. Desain Penelitian ... 19

G. Identifikasi Variabel Penelitian ... 20

H. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 20

I. Alat dan Bahan Penelitian ... 21

J. Cara Kerja Penelitian ... 21

K. Teknik Analisis Data ... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 23

B. Karakteristik Subjek Penelitian ... 25

C. Hasil Pengukuran Pengetahuan ... 27

D. Hasil Pengukuran Implementasi APD ... 27

E. Uji Pengaruh Pengetahuan terhadap Implementasi APD... 28

BAB V PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian ... 29

B. Pengetahuan ... 31

C. Implementasi APD ... 32

D. Pengaruh Pengetahuan terhadap Implementasi APD ... 33

E. Keterbatasan Penelitian ... 34

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 35

(9)

commit to user

ix

(10)

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ... 26

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.... ... 26

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Masa Kerja. ... 27

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan . 27

Tabel 5 Hasil Pengukuran Pengetahuan ... 28

(11)

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Lampiran 3. Lembar Observasi

Lampiran 4. Hasil Penelitian

(12)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di setiap tempat

kerja perlu dikembangkan dan ditingkatkan dalam rangka menekan serendah

mungkin risiko kecelakaan dan penyakit yang akan timbul akibat hubungan

kerja, serta meningkatkan produktivitas dan efesiensi (Pusat Kesehatan Kerja,

2008).

Dalam undang-undang no 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

pasal 1 ayat 1 dikatakan bahwa tempat kerja adalah tiap ruangan atau

lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, di mana tenaga kerja

bekerja atau sering dimasuki kerja untuk keperluan suatu usaha dan di mana

terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya termasuk tempat kerja adalah

seluruh ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan

bagian-bagian atau berhubungan dengan tempat kerja (Departemen Tenaga

Kerja RI, 1970). Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa hampir semua

tempat kerja harus menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),

terutama tempat kerja yang mengandung satu atau lebih sumber bahaya guna

menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja serta alat-alat yang ada di tempat

kerja tersebut (Budiono, 2003).

Dalam dunia kerja, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sangat

(13)

commit to user

2

bagi kesehatan dan keselamatan kerja seperti pada industri tekstil, atau

industri-industri lainnya. Pada umumnya perusahaan telah menerapkan sistem

menejemen K3, yang didalamnya juga terdapat ketentuan-ketentuan

dalam penggunaan APD. Namun, pada kenyataannya APD tidak selalu

pekerja kenakan pada saat bekerja, banyak ditemukan pekerja yang tidak

menggunakan APD (Ridley, 2006).

Menurut Ridley (2006), pekerja tidak memakai APD karena berbagai hal,

misalnya para pekerja tidak nyaman menggunakan APD serta belum paham

dengan resiko pekerjaan yang ada, juga di dalam beberapa kasus

hanya bersifat kronik sehingga ada anggapan bahwa penggunaan APD tidak

diperlukan. Hal ini juga menjadi salah satu faktor peristiwa gunung es, di

mana risiko akibat kerja yang dialami sangat jarang terungkap, di mana

apabila pekerja mengabaikan penggunaan APD maka mengalami kerugian

akibat kerja baik berupa material, Penyakit Akibat Kerja (PAK) maupun

kecelakan kerja (Ridley, 2006).

Alat pelindung diri didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk

melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya

kontak dengan bahaya (hazard) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia,

biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lain-lain. APD merupakan salah

satu bentuk upaya dalam menanggulangi resiko akibat kerja. Kesadaran

pekerja juga menjadi faktor yang penting, dalam hal kesadaran inilah yang

merupakan kelemahan dari pekerja dan mengingat latar belakang pendidikan

(14)

commit to user

3

diperoleh dari pengalaman langsung tanpa pendalaman teori. Penggunaan

APD merupakan salah satu masalah di dalam dunia kerja. Hal tersebut dapat

menambah tingkat risiko kerugian baik berupa material maupun non-material.

Sebagai contoh, jika terjadi kecelakaan pada pekerja tentunya akan menjadi

kerugian bagi pekerja (Silalahi dalam Panggabean, 2008).

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, pengetahuan tentang

manfaat sesuatu hal akan mempunyai sikap yang positif terhadap hal tersebut.

Selanjutnya sikap yang positif akan turut serta dalam kegiatan akan menjadi

tindakan apabila mendapat dukungan sosial dan tersedianya fasilitas. Faktor

yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur, jenis kelamin, pendidikan,

lama kerja (Azwar, 2003). Berdasarkan teori di atas pengetahuan akan suatu

hal cenderung disertai dengan penerapan sikap. Tentunya hal ini berperan

penting dalam penggunaan APD pada saat bekerja, sehingga dengan adanya

perlindungan keselamatan, karyawan dapat mewujudkan produktifitas yang

optimal.

Hasil penelitian menurut Latifatul Mufarokhah (2006) di unit spinning

P.T. Primatexco Indonesia Batang bahwa ada hubungan pengetahuan

keselamatan kerja dengan pelaksanaan pencegahan kecelakaan kerja.

Penelitian mengenai penggunaan APD juga pernah dilakukan oleh Reid

(2011) Universitas Ottawa yang menyebutkan bahwa pengetahuan tentang

APD berperan penting dalam pemakaian APD di tempat kerja.

P.T. Tyfountex Indonesia adalah pabrik tekstil yang memiliki beberapa

(15)

commit to user

4

benang menjadi gulungan benang sebagai bahan baku kain. Pekerja

ditargetkan untuk menyelesaikan sejumlah gulungan benang perhari yang

sama, tetapi terdapat perbedaan waktu penyelesaian target antara pekerja

yang satu dengan lainnya. P.T. Tyfountex Indonesia telah menyediakan alat

pelindung diri bagi pekerja, yang berfungsi untuk melindungi pekerja pada

saat bekerja, akan tetapi banyak ditemui pekerja yang tidak memakai APD

pada saat bekerja.

Pada survei awal penulis melakukan wawancara terhadap kepala bagian

spinning di P.T. Tyfountex Indonesia dan didapatkan informasi bahwa

pekerja di bagian spinning berasal dari latar pendidikan SMP dan SMA,

sehingga pengetahuan pekerja mengenai alat pelindung diri belum maksimal,

dan sering ditemukan pekerja yang tidak menggunakan APD pada saat

bekerja, dan beberapa pekerja mengalami keluhan-keluhan yang berhubungan

dengan kesehatan mereka.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengadakan penelitian

mengenai pengaruh pengetahuan terhadap implementasi Alat Pelindung Diri

(APD) pada pekerja bagian spinning P.T. Tyfountex Indonesia Sukoharjo.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang disusun pertanyaan penelitian :

Adakah pengaruh pengetahuan terhadap implementasi Alat Pelindung Diri

(16)

commit to user

5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk membuktikan secara empiris adanya pengaruh pengetahuan

terhadap implementasi Alat Pelindung Diri (APD) pada pekerja bagian

spinning P.T. Tyfountex Indonesia.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui implementasi APD pada pekerja bagian spinning P.T.

Tyfountex Indonesia Sukoharjo.

b. Mengetahui kepatuhan pekerja dalam mengimplementasikan APD di

bagian spinning P.T. Tyfountex Indonesia Sukoharjo.

c. Menganalisis pengaruh pengetahuan terhadap implementasi APD pada

pekerja bagian spinning P.T. Tyfountex Indonesia Sukoharjo.

D. Manfaat Penelitian

1.Teoritis :

Diharapkan dapat sebagai informasi tentang pengaruh pengetahuan

terhadap implementasi APD yang dapat menunjang keselamatan kerja di

industri tekstil.

2.Aplikatif :

Dari hasil penelitian ini diharapkan :

a. Dapat sebagai masukan bagi pengurus dalam mengimplementasikan

(17)

commit to user

6

b. Pimpinan perusahaan dapat menyediakan alat pelindung diri yang

memenuhi standar bagi keperluan karyawan di bagian spinning.

c. Pekerja dapat menyadari pentingnya alat pelindung diri dalam

melakukan pekerjaan.

d. Informasi ini dapat sebagai pencegah timbulnya kecelakaan kerja serta

penyakit akibat kerja yang ditimbulkan apabila tidak memakai APD

(18)

commit to user

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengetahuan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengetahuan adalah segala

sesuatu yang diketahui (Pamungkas, 2000). Pengertian lain menurut

Notoatmodjo (2003), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang dalam

hal ini pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6

tingkatan yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall ) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari

atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan

(19)

commit to user

8

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di

sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,

rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang

lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu

struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,

seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan,

(20)

commit to user

9

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya

dapat menyusun, dapat merencanakan, dapat meringkaskan, dapat

menyesuaikan, dan sebagainnya terhadap suatu teori atau

rumusan-rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu meteri atau objek. Penilaian didasarkan

pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria -

kriteria yang telah ada.

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

atau kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas

(Notoatmodjo, 2005).

Menurut Azwar (2000), faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah :

a. Umur,

b. Jenis kelamin,

(21)

commit to user

10

d. Lama kerja,

Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan seseorang

dapat dipengaruhi oleh beberapa beberapa faktor, yaitu :

a. Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang

lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan

seseorang.

a. Tingkat pendidikan

Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan sesorang.

Secara umum seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan

mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan

seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.

c. Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya

pembuktian terlebih dahulu, keyakinan bisa mempengaruhi

pengetahuan seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif atau negatif.

d. Fasilitas

Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi

pengetahuan seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran, buku,

(22)

commit to user

11

e. Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan

seseorang, namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia

akan mampu menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber

informasi.

f. Sosial budaya

Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat

mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap

sesuatu.

2. Implementasi Alat Pelindung Diri (APD)

Implementasi yaitu merupakan proses untuk melaksanakan ide,

tindakan, proses atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain

dapat menerima dan melakukan penyesuaian demi terciptanya suatu tujuan

yang bisa tercapai dengan jaringan pelaksana yang bisa dipercaya

(Setiawan, 2004). Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi,

tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem untuk mencapai tujuan

kegiatan (Usman, 2002).

Alat pelindung diri adalah seperangkat alat keselamatan yang

digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya

dari kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan kerja

terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Tarwaka, 2008).

Adapun penggunaan APD harus memberikan perlindungan yang kuat

(23)

commit to user

12

meliputi sarung tangan, masker, pelindung mata, gaun, kap, apron, dan

alas kaki. APD yang sangat efektif adalah yang terbuat dari kain yang di

olah atau bahan sintesis yang dapat menahan air, darah, dan cairan lain

yang menembusnya (Ridley, 2006).

a. Sarung tangan

Sarung tangan dipakai untuk melindungi tangan pekerja agar aman

dalam melakukan pekerjaannya.

b. Masker

Masker digunakan untuk melindungi pernafasan pekerja agar terhindar

dari masuknya serat-serat kain ke dalam saluran pernafasan.

c. Pelindung mata

Pelindung mata digunakan apabila ada kemungkinan masuknya

serat-serat kain ke dalam mata.

d. Gaun penutup

Dipakai untuk melindungi pakaian pekerja agar tidak kotor pada saat

bekerja.

e. Kap (penutup rambut)

Dipakai untuk menutup rambut dan kepala, tujuan utamanya untuk

(24)

commit to user

13

f. Apron

Apron dibuat dari karet atau plastik sebagai suatu pembatas dibagian

depan pekerja. Apron dipakai untuk mengantisipasi kemungkinan

adanya cedera.

g. Sumbat telinga (ear plug)

Digunakan untuk mengurangi intensitas suara yang masuk ke dalam

telinga.

h. Alas kaki

Alas kaki dipakai utuk melindungi kaki dari perlukaan oleh benda tajam

atau dari cairan yang jatuh atau menetes ke kaki. Sepatu boot dari karet

atau kulit lebih melindungi, tetapi harus selalu bersih dan bebas dari

kontaminasi cairan yang berbahaya (Ridley, 2006).

Menurut Sirait (2005) APD yang efektif yaitu :

a. Sesuai dengan bahaya yang dihadapi,

b. Terbuat dari material yang akan tahan terhadap bahaya tersebut,

c. Cocok bagi orang yang akan menggunakannya,

d. Tidak mengganggu kerja karyawan yang sedang bertugas,

e. Memiliki konstruksi yang sangat kuat,

f. Tidak mengganggu APD lain yang sedang dipakai secara bersamaan,

(25)

commit to user

14

Penggunaan APD dapat mengurangi tingkat keparahan dari suatu

kemungkinan terjadinya kecelakaan atau penyakit akibat kerja, sehingga

perlu dilakukan upaya untuk peningkatan penggunaan APD (Jeyaratnam,

2010).

3. Pengaruh Pengetahuan terhadap Implementasi Alat Pelindung Diri

(APD)

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, pengetahuan

seseorang tentang manfaat sesuatu hal akan menyebabkan ia mempunyai

sikap yang positif terhadap hal tersebut. Selanjutnya sikap yang positif

akan turut serta dalam kegiatan dan menjadi tindakan. Faktor yang

mempengaruhi pengetahuan adalah umur, jenis kelamin, pendidikan, lama

kerja (Pamungkas, 2000). Pengetahuan berperan penting dalam

mengimplementasikan APD pada saat bekerja, sehingga dengan adanya

pemakaian APD pada saat bekerja merupakan perlindungan keselamatan,

dan karyawan dapat mewujudkan produktivitas yang optimal (Sugiyono,

2003 ).

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pudjowati pada tahun 1998,

ada pengaruh pengetahuan pekerja terhadap perilaku penggunaan APD.

Pemakaian APD merupakan salah satu perilaku aman, pengetahuan

keselamatan adalah sesuatu yang perlu tetapi bukan merupakan faktor

yang cukup kuat untuk mengubah perilaku, karena tidak jarang mereka

yang mempunyai pengetahuan tinggi cenderung bertindak ceroboh.

(26)

commit to user

15

untuk mengubah perilaku, namun perlu diikuti dengan niat yang kuat,

sehingga seorang pekerja akan bertindak sesuai dengan tingkatan

pengetahuannya. Perilaku bekerja pada dasarnya dipengaruhi oleh

pengetahuan yang juga menjadi dasar prinsip dalam kehidupan sehari-hari.

(Mufarokhah, 2008).

B. Kerangka Pemikiran

Dari teori di muka, dapat dibuat kerangka pemikiran pengaruh pengetahuan

terhadap implementasi APD sebagai berikut :

Keterangan :

: Tidak diteliti

: Diteliti

Pengetahuan

Faktor Internal : Umur

Jenis Kelamin

Tindakan :

Implementasi Alat

Pelindung Diri (APD) Sikap

(27)

commit to user

16

C. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan adalah :

pengaruh pengetahuan terhadap implementasi Alat Pelindung Diri

(28)

commit to user

17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian observasional

analitik dengan pendekatan cross sectional.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di P.T. Tyfountex Indonesia bagian spinning,

dimulai pada 27 April s/d 9 Mei 2012.

C. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja bagian spinning yang

berjumlah 153 pekerja.

D. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, yaitu

pengambilan sampel secara acak sehingga individu dalam populasi mendapat

kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel (Sugiyono,

(29)

commit to user

18

E. Sampel Penelitian

Untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi digunakan rumus :

n = N

1+N (d2)

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

d = Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0,1).

(Notoatmodjo, 2002).

n = 153

1+153 (0,12)

(30)

commit to user

19

F. Desain Penelitian

Populasi

Simple random sampling

Pengetahuan Kurang Baik Pengetahuan Baik

Tidak Menggunakan APD saat bekerja Menggunakan

APD saat bekerja

Uji Chi Square Tidak

Menggunakan APD saat bekerja Menggunakan

APD saat bekerja

Sampel

(31)

commit to user

20

G. Identifikasi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini variabel-variabelnya adalah sebagai berikut :

1. Variabel bebas : pengetahuan.

2. Variabel terikat : implementasi APD.

3. Variabel pengganggu : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama

kerja.

H. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas : Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh pekerja mengenai

dasar-dasar APD dan pentingnya penggunaan APD saat bekerja pada

bagian spinning P.T. Tyfountex Indonesia.

Alat ukur : Kuesioner & Checklist

Kategori : Pengetahuan baik, bila jawabannya 80% benar

Pengetahuan kurang, bila jawabannya yang < 80% benar

(Faisal, 2008).

Skala pengukuran : Nominal

b. Variabel Terikat : Implementasi APD

Implementasi APD yaitu proses melaksanakan penggunaan APD saat

bekerja pada pekerja bagian spinning P.T. Tyfountex Indonesia.

Alat ukur : Kuesioner & Checklist

Kategori : 1. Menggunakan APD (jika menggunakan APD

saat bekerja)

(32)

commit to user

21

menggunakan APD selama 8 jam kerja/tidak

menggunakan sama sekali)

Skala pengukuran : Nominal

I. Alat dan Bahan Penelitian

1. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk melakukan pengamatan dalam rangka

mendapatkan data atau fakta yang terjadi di lapangan, berkaitan dengan

sikap penggunaan APD pada karyawan bagian spinning P.T. Tyfountex

Indonesia.

2. Kuesioner

Dalam penelitian ini digunakan 2 macam kuesioner, yaitu :

a. Kuesioner pengetahuan,

b. Kuesioner implemenasi APD.

J. Cara Kerja Penelitian

1. Tahap Persiapan

Pembuatan kuesioner dan lembar observasi.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan

penelitian ke pihak perusahaan dan karyawan yang akan dijadikan

sampel penelitian (responden).

(33)

commit to user

22

c. Melakukan pengamatan selama proses kerja, yaitu mengamati

responden dalam mengimplementasikan penggunaan APD.

d. Pengumpulan kuesioner, kemudian memberi skor dan memasukkan

hasil scoring ke dalam kategori yang sudah ditentukan oleh peneliti.

K. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan uji statistik Chi Square menggunakan

program SPSS versi 16.0, dengan interpretasi hasil sebagai berikut :

1.

2. Jika p > 0,01 tetapi < 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan.

3. Jika p > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan

(34)

commit to user

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

P.T. Tyfountex Indonesia didirikan pada tahun 1973 dengan alamat

Desa Gumpang Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Propinsi Jawa

Tengah. P.T. Tyfountex merupakan industri tekstil integrated (pabrik

tekstil terpadu) yang memproduksi mulai dari spinning (pemintalan),

weaving (penenunan), dyeing (pencelupan dan pewarnaan), sampai

garment (pakaian jadi). Adapun visi dan misi P.T.Tyfountex Indonesia

sebagai berikut :

1. Visi

Menjadi salah satu perusahaan yang mampu berkembang dan bersaing

baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri dan dapat membantu

program pemerintah dalam hal yang berkaitan dengan pengelolaan

sumber daya manusia.

2. Misi

a. Memperbaiki kinerja semua karyawan melalui penerapan

kedisiplinan dalam bekerja dan ketika berada di lingkungan

perusahaan.

b. Pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia dengan

(35)

commit to user

24

c. merealisasikan penciptaan sumber daya manusia yang unggul dan

berdaya saing.

d. Meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing di pasar,

sehingga kelangsungan hidup perusahaan tetap terjaga.

Spinning (pemintalan) merupakan proses pembuatan benang, di mana

sejumlah serat disejajarkan satu dengan yang lain dan dibentuk menjadi

ukuran tertentu, lalu dipilih agar serat-serat tidak lepas sehingga dihasilkan

benang. Adapun proses produksi pemintalan secara umum melalui

tahap-tahap sebagai berikut :

a. Pembukaan, memisahkan serat-serat mentah yang menggumpal menjadi

serat-serat tunggal.

b. Mencampur jumbai-jumbai serat.

c. Membersihkan dan membuang benda-benda asing dalam serat mentah.

d. Carding, memisahkan serat-serat pendek dari serat panjang dengan

penyisiran.

e. Doubling, saling menutup ikatan-ikatan serat.

f. Drafting/peregangan, ini merupakan penarikan untuk mencapai berat

tiap satuan panjang tertentu yang dikehendaki.

g. Winding/penggulungan, ini merupakan lanjutan setelah terbentuk

benang guna menghindari kerusakan benang.

Untuk meningkatan produktivitas kerja, P.T. Tyfountex telah

(36)

commit to user

25

penggunaan APD pada saat bekerja, tetapi ditemukan sebagian besar

pekerja pada bagian spinning tidak menggunakan APD pada saat bekerja.

B. Karakteristik Subjek Penelitian

1. Umur

Dari 60 responden di bagian spinning, diperoleh distribusi umur

sebagai berikut :

Tabel 1. Distribusi Umur Responden di Bagian Spinning P.T. Tyfountex Indonesia Tahun 2012

Umur

(Tahun)

Bagian Spinning

Frekuensi Persentase (%) Mean Modus

21-30 16 26,67 34,01 32

31-40 36 60

41-50 8 13,33

Jumlah 60 100

Persentase umur responden terbanyak adalah pada usia 31 40 tahun

yaitu sebanyak 36 orang (60 %) dari total 60 responden. Rata-rata

umur responden 34 tahun, dan umur yang paling banyak adalah 32

tahun. Umur minimal responden adalah 21 tahun, dan maksimal 50

tahun.

2. Jenis Kelamin

Dari 60 responden di bagian spinning, diperoleh distribusi jenis

(37)

commit to user

26

Tabel 2. Distribusi Jenis Kelamin Responden di BagianSpinnning

P.T. Tyfountex Indonesia Tahun 2012

Jenis Kelamin Bagian Spinnning

Frekuensi Persentase

(%)

Laki-laki 25 41,67

Perempuan 35 58,33

Jumlah 60 100

Persentase terbanyak adalah responden dengan jenis kelamin

perempuan sebesar 35 orang (58,33%), sedangkan responden yang

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 25 orang (41,67%) dari total

responden 60 orang.

3. Masa Kerja

Tabel 3. Distribusi Masa Kerja Responden BagianSpinnning

P.T. Tyfountex Indonesia Tahun 2012

Masa Kerja (th)

Bagian Spinning

Frekuensi Persentase (%)

<5 7 11,67

5-15 30 50

>15 23 38,33

Jumlah 60 100

Dari tabel 3 dapat dilihat responden terbanyak memiliki masa kerja 5 -

15 tahun, yaitu 30 orang (50%).

4. Tingkat Pendidikan

Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Bagian Spinnning P.T. Tyfountex Indonesia Tahun 2012

Tingkat Pendidikan

Bagian Spinning

Frekuensi Persentase (%)

SMP 22 36,67

SMA 38 63,33

(38)

commit to user

27

Dari tabel 4 terlihat persentase terbanyak adalah responden yang

mempunyai tingkat pendidikan SMA, yaitu 38 orang (63,33%) dari

total 60 responden.

C. Pengetahuan

Data pengetahuan responden di bagian spinning sebagai berikut :

Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Bagian Spinning P.T. Tyfountex Indonesia Tahun 2012

Pengetahuan Jumlah Persentase (%)

Baik 35 58,33

Kurang Baik 25 41,67

Jumlah 60 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang

mempunyai pengetahuan baik sebanyak 35 orang atau sebesar 58,33%,

dan sebanyak 25 orang atau sebesar 41,67% mempunyai pengetahuan

kurang baik.

D. Implementasi APD

Data penggunaan APD saat bekerja oleh responden sebagai berikut :

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Implementasi APD di Bagian Spinning P.T. Tyfountex Indonesia Tahun 2012

Implementasi Jumlah Prosentase (%)

Menggunakan APD 43 71,67

Tidak Menggunakan APD 17 28.33

Jumlah 60 100

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan

APD sebanyak 43 orang atau sebesar 71,67%, dan sebanyak 17 orang atau

(39)

commit to user

28

E. Uji Pengaruh Pengetahuan terhadap Implementasi APD di Bagian

Spinning

Untuk melihat pengaruh pengetahuan terhadap implementasi APD di

bagian spinning dilakukan dengan uji bivariat menggunakan uji Chi

Square yang terdapat dalam lampiran 4.

Berdasarkan data yang diperoleh, responden yang mempunyai

pengetahuan baik dan menggunakan APD sebanyak 33 orang (55%) tetapi

yang tidak menggunakan APD sebanyak 2 orang (3,33%), sedangkan

responden yang mempunyai pengetahuan kurang baik dan tidak

menggunakan APD sebanyak 15 orang (25%) tetapi yang menggunakan

APD 10 orang (16,67%).

Hasil uji Chi Square menunjukkan nilai Pearson Chi Square (x2=

21.165), nilai signifikansinya (p) = 0,000, ( p < 0,01), sehingga dinyatakan

sangat signifikan, maka ada pengaruh pengetahuan terhadap implementasi

(40)

commit to user

29

BAB V

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Subjek Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui karakteristik subjek penelitian

sebagai berikut :

1. Umur

Umur karyawan di bagian spinning P.T. Tyfountex Indonesia yaitu

antara 21-50 tahun. Kriteria umur yang digunakan sebagai sampel

penelitian ini sesuai dengan kriteria menurut Lambert (1996), yaitu

kinerja fisik mencapai puncak dalam usia pertengahan 20-an dan

menurun dengan bertambahnya usia.

Dari analisis dengan SPSS versi 16,0 menggunakan uji chi square

untuk umur dan implementasi APD, didapatkan hasil nilai p = 0,188

sehingga p > 0,05. Jadi, tidak ada pengaruh umur terhadap implementasi

APD. Hal ini berarti implementasi APD bukan karena faktor umur, hal

ini sejalan dengan penelitian Panggabean (2008) bahwa pelaksanaan

kinerja tidak harus dilihat dari umur melainkan dari tindakan atau

keterampilan dalam mematuhi aturan yang ada.

2. Jenis Kelamin

Jenis kelamin karyawan di bagian spinning P.T. Tyfountex Indonesia

(41)

commit to user

30

dan yang menggunakan APD saat bekerja sebanyak 15 orang, untuk

responden perempuan sebanyak 35 orang yang menggunakan APD

sebanyak 28 orang. Hal ini sejalan dengan pendapat Smet (dalam

Panggabean 2008), bahwa kaum perempuan lebih patuh dan lebih sabar

dibandingkan dengan laki-laki, karena sesuai dengan kodratnya.

Hasil analisis dengan SPSS versi 16,0 menggunakan uji chi square

untuk jenis kelamin dan implementasi APD, didapatkan nilai p = 0,145

sehingga p > 0,05. Jadi, jenis kelamin dalam penelitian ini tidak

mempunyai pengaruh terhadap implementasi APD pada saat bekerja.

3. Masa Kerja

Masa kerja karyawan di bagian spinning sebagian besar lebih dari 5

tahun bahkan ada yang telah 20-an tahun, hal ini menunjukkan bahwa

tingkat keterampilan dan kemampuan karyawan yang tinggi. Menurut

semakin efisien badan dan jiwa bekerja, sehingga beban kerja menjadi

relatif sedikit. Dari analisis dengan SPSS versi 16,0 menggunakan uji chi

square untuk masa kerja dan implementasi APD, didapatkan hasil nilai p

= 0,171 sehingga p > 0,05. Dalam penelitian ini masa kerja karyawan

tidak memiliki pengaruh terhadap implementasi APD.

4. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan karyawan di bagian spinning P.T. Tyfountex

Indonesia yaitu SMP dan SMA, dalam penelitian ini jumlah responden

(42)

commit to user

31

sedangkan yang memiliki tingkat pendidikan SMA sebanyak 38

responden. Dari analisis dengan SPSS versi 16,0 menggunakan uji chi

square untuk tingkat pendidikan dan implementasi APD, didapatkan nilai

p = 0,324 sehingga p > 0,05. Dalam penelitian ini tingkat pendidikan

tidak mempunyai pengaruh terhadap implementasi APD pada saat

bekerja. Hali ini sejalan dengan pendapat Panggabean (2008) bahwa

tingkat pendidikan tidak memiliki pengaruh bermakna terhadap

terbentuknya sikap seseorang.

B. Pengetahuan

Hasil pengukuran pengetahuan di bagian spinning, sebesar 58,33%

orang pengetahuannya baik dan sebesar 41,67% pengetahuannya kurang

baik. Sehubungan dengan hal tersebut, maka responden dengan pengetahuan

kurang baik perlu meningkatkan pengetahuannya mengenai APD.

Sementara responden yang memiliki pengetahuan baik tetap

mempertahankan dan meningkatkan pengetahuannya agar dapat lebih

bertanggung jawab untuk menggunakan APD pada saat bekerja.

Pengetahuan dapat diperoleh dari pendidikan formal dan non-formal,

misalnya melalui bimbingan dan pelatihan, pengarahan, mencari informasi,

diskusi, dan berbagai pengalaman, sehingga semakin banyak memperoleh

pengetahuan tentang APD maka semakin besar kesadaran responden untuk

mengimplementasikan APD pada saat bekerja, selanjutnya pekerjaan dapat

dikerjakan secara optimal dan dapat menjaga kesehatan serta keselamatan

(43)

commit to user

32

bersangkutan mengungkapkan apa yang diketahuinya dalam bentuk bukti

atau jawaban baik lisan maupun tulisan. Seseorang memiliki pengetahuan

baik apabila mampu mengungkapkan informasi dari suatu objek dengan

benar, bila seseorang hanya mampu mengungkapkan sedikit informasi dari

suatu objek dengan benar, maka dikatagorikan memiliki pengetahuan

kurang baik/rendah tentang objek tersebut. Pengetahuan responden tentang

APD dapat mempengaruhi implementasi APD pada saat bekerja, atau

dengan kata lain pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang.

C. Implementasi APD

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari ke

60 responden bagian spinning P.T. Tyfountex Indonesia terdapat 43 orang

(71,67%) yang menggunakan APD saat bekerja, dan 17 orang (28.33%)

yang tidak menggunakan APD saat bekerja.

Menurut Sirait (2005), implementasi APD di tempat kerja perlu

mendapatkan perhatian yang serius dari pihak perusahaan guna mengurangi

dampak kecelakaan atau kecelakaan yang terjadi, salah satu penyebab

minimnya penggunaan APD adalah kurangnya pengetahuan tentang

penggunaan dan perawatan APD. Sehubungan dengan hal tersebut maka

responden yang tidak menggunakan APD saat bekerja perlu meningkatkan

penggunaan APD untuk menjaga keselamatan dan kesehatannya, sedangkan

(44)

commit to user

33

mempertahankan dan meningkatkan penggunaan APD agar dapat bekerja

secara maksimal, efektif dan efisien.

D. Pengaruh Pengetahuan terhadap Implementasi APD

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, responden dengan

pengetahuan baik yang menggunakan APD sebanyak 33 orang (55%), dan

yang tidak menggunakan APD sebanyak 2 orang (3,33%), sedangkan untuk

pengetahuan kurang baik yang tidak menggunakan APD sebanyak 15 orang

(25%) dan yang menggunakan APD sebanyak 10 orang (16,67%). Untuk uji

statistik dengan chi square menggunakan program SPSS versi 16,0

didapatkan nilai signifikansi (p) 0,000 sehingga hasil tersebut sangat

signifikan karena nilai p < 0,01. Hal ini berarti ada pengaruh pengetahuan

terhadap implementasi APD pada pekerja bagian spinning P.T. Tyfountex

Indonesia Sukoharjo, dengan pengertian bahwa apabila pengetahuan

semakin baik maka penggunaan APD akan semakin dapat diterapkan.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh

Mufarokhah (2008) bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap penggunaan

APD. Meskipun demikian dalam penelitian ini masih ditemukan responden

yang memiliki pengetahuan kurang baik. Sehubungan dengan hal tersebut,

maka responden dengan pengetahuan rendah perlu meningkatkan

pengetahuannya.

Pengetahuan dengan mudah dapat diakses melalui berbagai media massa

yang dapat memberikan informasi baru bagi individu, sehingga menambah

(45)

commit to user

34

(1995), bahwa adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan

landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

Dengan demikian informasi dapat memberikan perubahan pengetahuan

responden mengenai APD dan pengetahuan merupakan faktor yang penting

dalam membentuk tindakan seseorang, sehingga pengetahuan dapat

mempengaruhi implementasi APD pada pekerja bagian spinning P.T.

Tyfountex Indonesia Sukoharjo.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian terdapat keterbatasan yaitu :

Penelitian ini hanya menggunakan dua variabel, untuk penelitian lebih

lanjut diharapkan dapat menyertakan variabel lain, seperti masa kerja dan

(46)

commit to user

35

35

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut :

Ada pengaruh pengetahuan terhadap implementasi APD pada pekerja

bagian spinning P.T. Tyfountex Indonesia Sukoharjo (p < 0,01). Pengetahuan

yang baik diikuti dengan peningkatan pemakain APD.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan sebagai berikut :

1. Perlu adanya peningkatan pengetahuan mengenai APD untuk pekerja,

baik melalui safety talk, media selebaran untuk informasi K3, maupun

pelatihan dari internal perusahaan.

2. Untuk penelitian lebih lanjut perlu pengkajian terhadap faktor-faktor

lain yang berpengaruh terhadap implementasi APD di tempat kerja, seperti

Gambar

Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur  ......................
Tabel 1. Distribusi Umur Responden di Bagian Spinning
Tabel 2. Distribusi Jenis Kelamin Responden di Bagian Spinnning       P.T. Tyfountex Indonesia Tahun 2012
Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Implementasi APD di Bagian Spinning P.T. Tyfountex Indonesia Tahun 2012

Referensi

Dokumen terkait

Pasal tersebut mengatur tentang pidana denda dalam hukum materil yang dijatuhkan kepada terpidana anak haruslah diganti dengan pidana pelatihan kerja, karena anak

INTISARIPerkembangan Teknologi begitu pesat sehingga memiki banyak feature dan pilihan model yang yang ditawarkan.Notebook merupakan peralatan teknologi yang banyak

Skripsi dengan judul ”Jedor Sebagai Media Penyebaran Agama Islam Di Tulungagung” yang ditulis oleh Anita Widyasari, NIM. Rizqon Khamami, MA

on how writing skills knowledge support students in answering reading texts test:.. First, Paragraph Texts (Narrative, Expository,

kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat-tempat yang mudah

Estimasi kolom berdasarkan beban aksial dari daerah yang ditopang kolom. serta beban dari lantai atasnya dengan luasan

Elemen struktur yang dirancang berupa pelat, tangga, balok, dan kolom.. sesuai dengan batasan masalah

[r]