DASAR – DASAR
MANAJEMEN
DASAR – DASAR
MANAJEMEN
Oleh :
Pertemuan
Ke Materi Perkuliahan
1,2
Pendahuluan
1. Pengertian Manajemen 2. Pentingnya Manajemen 3. Sistem Manajemen
3 Fungsi Manajemen
4 Sejarah Perkembangan Manajemen
5 Perencanaan 6,7 Kepemimpinan 8 UTS 9,10 Organisasi 11,12,13 Pengarahan 1. Motivasi 2. Komunikasi
3. Manajemen Konflik
14,15 Pengawasan
KONTRAK PERKULIAHAN
1. Batas waktu keterlambatan sampai 15 menit. 2. Selama mengikuti perkuliahan memakai
pakaian rapi, sopan, bersepatu, tidak
diperkenankan memakai kaos oblong, jaket (kecuali sakit).
3. HP mohon di silent.
4. Bentuk penilaian : 15 % kehadiran, 15 %
tugas, 10 % lain2, 25 % UTS, 35 % UAS.
5. Mengikuti perkuliahan sebanyak 75 % dr
Pendahuluan
Pengertian Manajemen :
Definisi menurut ahli :
G. R. Tery : manajemen adalah
usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain.
Albert Lepawsky : manajemen adalah
tenaga/kekuatan yang memimpin, memberi petunjuk dan membimbing
John D. Millet : Manajemen adalah
proses pembimbingan, pengarahan
serta pemberian fasilitas kerja kepada orang-orang yang diorganisir dalam kelompok-kelompok.
Dalton E. MC. Farland : Manajemen
adalah suatu proses yang mana manajer sebagai mencipta,
mengarahkan, memelihara dan melaksanakan tujuan organisasi
Pentingnya Manajemen :
Merupakan suatu kekuatan yang
mempunyai fungsi sebagai alat pemersatu, penggerak dan
pengkoordinir faktor alam, tenaga kerja dan modal.
Merupakan suatu sistem kerja yang
Mempunyai prinsip yang universal
sehingga dapat dipergunakan dalam setiap usaha kerjasama dengan tidak melepaskan keyakinan serta tujuan dari organisasi tersebut.
Membawa organisasi kepada
kedudukan yang lebih tinggi.
Untuk menangani dengan tepat suatu
SISTEM MANAJEMEN
Manajemen
kebapak-an
Manajemen terbuka
Manajemen tertutup
Manajemen
I. Manajemen kebapak-an
Artinya dalam setiap aktivitas organisasi selalu mengikuti jejak bapak. Apa yang dikatakan bapak itulah yang benar
Kelebihannya : jika pemimpin selalu dalam
jalan yang benar maka pekerjaan dapat berjalan dengan cepat sehingga tujuan dapat berjalan dengan baik.
Kelemahannya :
1. kemajuan organisasi terbatas
2.jika bapak berlaku tidak benar maka perusahaan akan hancur
II. Manajemen terbuka
Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin terlebih dulu memberikan
III. Manajemen tertutup
Seorang manajer tidak mengkomunikasikan keadaan organisasi dan dalam
IV. Manajemen Demokrasi
Hampir sama dengan manajemen terbuka bedanya dalam manajemen demokrasi pegawai bukan hanya diberikan hak
untuk menyampaikan saran dan
Fungsi Manajemen
1. Planning
2. Organizing
3. Staffing
4. Motivating
PLANNING
Mentukan tujuan yang
hendak dicapai dan
memilih cara terbaik
Kegiatan dalam planning :
1. Audit : menentukan keadaan organisasi
sekarang.
2. Survey lingkungan.
3. Menentukan tujuan dan strategi yang
akan digunakan.
5. Menetapkan standar/indikator
keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.
6. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
ORGANIZING
Mengelompokkan dan
menentukan berbagai kegiatan
penting dan memberikan
Kegiatan dalam organizing
1. Mengalokasikan sumber daya,
merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.
2. Menetapkan struktur organisasi yang
3. Kegiatan perekrutan, penyeleksian,
pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja.
4. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling
STAFFING
Menentukan keperluan
sumber daya manusia,
penyaringan, pelatihan,
dan pengembangan
Kegiatan dalam Staffing :
1.
Menentukan kebutuhan
pegawai.
2.
Melatih dan
mengembangkan
MOTIVATING
Mengarahkan atau
Kegiatan dalam Motivating
:
1. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.
2.Pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan
3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
CONTROLLING
proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan diorganisasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang
diharapkan sekalipun berbagai
Kegiatan dalam Controlling
:
1. Mengevaluasi keberhasilan dalam
pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.
2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi
Kegiatan dalam Fungsi-fungsi Manajemen
Planning
Penentuan Tujuan dan Bagaimana Cara
Pencapaian yang terbaik
Organizing
Penentuan Bagaimana
Penyusunan Organisasi dan Aktifitas dapat dilakukan
Controlling
Monitoring dan Perbaikan Aktifitas yang sedang
berjalan agar Tujuan dapat tercapai
Leading
Proses Memotivasi Anggota Organisasi agar Planning dapat dijalankan
Sumber Daya Organisasi, Tujuan,
dan Fungsi-fungsi Manajemen
Planning & decision
making
Sumber Daya Organisasi
Sumber Daya Fisik/Alam
Informasi
Sumber Daya Manusia
Modal
SEJARAH PERKEMBANGAN
MANAJEMEN
A. TEORI MANAJEMEN KLASIK
Tokoh dalam teori manajemen klasik adalah :
1. Robert Owen, seorang manajer yang
2. Charles Babbage
Pentingnya Efisiensi dalam kegiatan Produksi, khususnya dalam
B. TEORI MANAJAEMEN
ILMIAH
Frederick W. Taylor Bapak
manajemen ilmiah.
Empat prinsip dalam teori ini :
1.Pengembangan metode ilmiahkaryawan
2.Seleksi untuk calon pegawai
3.Pendidikan dan pengembangan bagi pegawai
Frank (1868-1942) dan
Lillian Gilberth (1878-1972)
pasangan suami istri yang
mengembangkan seleksi
dalam pegawai, efisiensi
pembagian tugas,
Henry L. Gantt
Teorinya :
1.Kerjasama yang saling menguntungkan antara pegawai dan manajemen
2.Seleksi tenaga kerja
3.Sistem bonus untuk merangsang produktivitas
C. TEORI ORGANISASI
KLASIK
Henry Fayol, membagi
manajemen menjadi 5 unsur
yaitu planning, organizing,
coordinating, commanding dan
controlling.
1. Pembagian kerja
2. Wewenang dan tanggung jawab
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan pengarah
6. Kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi
8. Sentrallisasi
9. Skala interaksi
10. Penempatan yang tepat 11. Keadilan
12. Kestabilan jabatan pegawai 13. Inisiatif
D. MANAJEMEN MODERN
Prinsip dalam manajemen modern adalah :
1. Pendekatan motivasional menghasilkan
komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi.
2. Organisasi sebagai suatu keseluruhan
dan pendekatan manajer untuk
3.
Manajemen harus
sistematik dan pendekatan
yang digunakan harus
dengan pertimbangan.
PLANNING
Langkah-langkah dalam perencanaan :
1. Menetukan misi dan tujuan
2. Menetapkan kebijakan
3. Menetapkan prosedur
4. Menetapkan aturan
Hambatan dalam
perencanaan :
1. Penentuan tujuan yang tidak tepat
2. Tidak memahami lingkungan dan
organisasi
3. Anggaran yang tidak terpenuhi
Keuntungan penggunaan
perencanaan :
1. Menyebabkan kegiatan berjalan secara
teratur sesuai dengan tujuan.
2. Meminimalkan pekerjaan yang tidak
produktif.
Kelemahan dalam
perencanaan :
1. Membutuhkan waktu, tenaga dan biaya
ekstra.
2. Tidak dapat menetukan terjadinya
KEPEMIMPINAN
Pengertian :
adalah kemampuan mempengaruhi suatu
kelompok ke arah pencapaian tujuan.
adalah kepemimpinan sebagai suatu
Faktor yang harus ada dalam
proses kepemimpinan :
Pemimpin
Pengikut
• Sifat yang harus dimiliki seorang
pemimpin:
1. Bersemangat untuk mencapai tujuan
2. Ramah tamah & kasih kasih sayang
3. Berenergi fisik maupun mental
4. Jujur
5. Cerdas
7. Bergairah dalam pekerjaan.
8. Sigap dalam mengambil keputusan. 9. Memiliki keahlian.
Hal-hal yang menjadikan
seseorang menjadi
pemimpin :
1. Tradisi / warisan.
2. Diangkat oleh atasan.
Kekuatan seorang pemimpin pengaruhi bawahannya berdasarkan :
Berdasarkan Paksaan
Berdasarkan Memberikan
penghargaan
Berdasrkan kekuatan yang
Gaya Kepemimpinan
1. Berorientasi Tugas : memberikan
petunjuk-petunjuk kepada bawahan,
selalu mengadakan pengawasan secara ketat, meyakinkan kepada bawahan
bahwa tugas-tugas harus dapat
dilaksanakan sesuai dengan keinginan pimpinan dan pemimpinan lebih
menekankan pada pelaksanaan tugas
2. Berorientasi Karyawan
pemimpin lebih memberikan motivasi daripada memberikan pengawasan terhadap bawahan, pemimpin
melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, pemimpin lebih bersikap
penuh dengan kekeluargaan, percaya hubungan kerjasama saling hormat
Hersey & Blanchard membedakan
dua teori diatas (berorientasi tugas
dan berorientasi hubungan)
menjadi empat gaya
kepemimpinan, yaitu
:
1. Telling, ditandai dengan ciri-ciri : tinggi tugas dan rendah hubungan, pemimpin memberikan perintah khusus, pengawasan dilakukan secara ketat, pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan, bagaimana
mengerjakan, kapan harus dilaksanakan
2.
Selling :
ditandai dengan ciri-ciri: tinggi tugas dan tinggi hubungan, pemimpin
menerangkan keputusan, pemimpin memberikan kesempatan untuk
3.
Participating
:
ditandai dengan ciri-ciri: tinggi hubungan
dan rendah tugas, di mana pemimpin dan bawahan sealing memberikan gagasan
4.
Delegating
:
TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori Sifat
Karakteristiknya :
Karakteristik fisik seperti umur, penampilan, tinggi, berat badan Latar belakang sosial seperti pendidikan, status sosial, mobilitas Integlensia. Penelitian tentang hubungan antara integlensia
dengan kepemimpinan menunjukkan bahwa pemimpin memiliki kemampuan lebih tinggi dalam memutuskan, lebih tegas,
pengetahuan lebih luas dan berbicara lebih tegas.
Kepribadian seperti kewaspadaan, percaya diri, integritas pribadi Karakteristik hubungan tugas seperti kebutuhan akan prestasi
yang tinggi, inisiatif, dan berorientasi terhadap tugas yang tinggi Karakteristik sosial seperti terlibat aktivitas, bergaul secara luas
2. Teori Perilaku
Menekankan pada dua gaya kepemimpinan, yaitu :
a. Gaya kepemimpinan berorientasi tugas
b. Gaya kepemimpinan berorientasi
3. Teori Situasional
Teori ini didasari bahwa seorang pemimpin yang efektif harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan terhadap
ukuran kepemimpinan atau
tingkat kemampuan
kepemimpinan adalah sebagai
berikut :
Mendorong adanya partisipasi
Partisipasi adalah keterllibatan mental dan emosional dari orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong
mereka untuk memberikan sumbangan pada tujuan kelompok dan ikut serta
Mengadakan komunikasi
Komunikasi adalah sebagai
penyampaian atau pertukaran
informasi dari pengirim kepada
penerima baik lisan, tertulis
maupun menggunakan alat
komunikasi
.4. Teori Atribusi
Pemimpin pada dasarnya adalah
mengolah informasi. Dengan demikian pemimpin akan mencari berbagai
informasi tentang mengapa sesuatu itu terjadi dan mencoba mencari
5
.
Teori Kepemimpinan
Kontemporer
Kepemimpinan Transaksional:
dipandang sebagai suatu pertukaran
imbalan agar dapat mendapat
kepatuhan dari bawahannya.
Kepemimpinan Tranformasional:
adanya kepercayaan, kekaguman,
kesetiaan, dan rasa hormat terhadap
pimpinan and bawahan merasa
6. Teori Ki Hadjar
Dewantara
Konsepnya adalah ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri
handayani.
2. ing madya mangun karsa, artinya
siapapun pemimpin (middle manajer) harus bertindak dan berpikir konsisten. Selain itu harus juga memperhatikan, memelihara, dan menjaga kehendak atasan dan bawahan secara seimbang. 3. tut wuri handayani, sebagai seorang
7. Teori Hasta Brata
1. Tanah : pemimpin hendaknya tangguh,
sabar.
2. Api : pemimpin hendaknya berwibawa,
tegas, dan selalu menegakkan kebenaran.
3. Angin : pemimpin hendaknya selalu
4. Air : pemimpin hendaknya memakmurkan dan mensejahterakan bawahannya secara merata. 5. Angkasa : pemimpin hendaknya mampu
penampung aspirasi bawahannya.
6. Bulan : Pemimpin wajib memerikan pengarahan-pengarahan terhadap bawahannya.
7. Matahari : pemimpin hendaknya mampu
mendorong dan menumbuhkan daya hidup anak buahnya.
Tipe Kepemimpinan :
1. Tipe Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah
Kecenderungan memperlakukan para
bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan
dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka
Pengutamaan orientasi terhadap
pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
Pengabaian peranan para bawahan
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:
menuntut ketaatan penuh dari para
bawahannya
dalam menegakkan disiplin menunjukkan
keakuannya
bernada keras dalam pemberian perintah
atau instruksi
menggunakan pendekatan premitif
2.Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di
lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya di masyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai
tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.
3. Tipe Kharismatik
Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat
sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang
dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa
4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa
umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa
yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas
apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak
Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe Laissez Faire adalah :
Pendelegasian wewenang terjadi secara
ekstensif
Pengambilan keputusan diserahkan
kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang
Penumbuhan dan pengembangan
kemampuan berpikir dan bertindah yang inovatif diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri.
Sepanjang dan selama para anggota
organisasi menunjukkan perilaku dan
5. Tipe Demokratik
Pemimpin yang demokratik biasanya
memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang
CIRI-CIRI PEMIMPIN dan
KEPEMIMPINAN
Pengetahuan umum yang luas, semakin
tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin
dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.
Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu,
merupakan suatu sikap yang
mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat
pengetahuan yang dimiliki; kedua,
kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.
Kapasitas integratif, pemimpin harus
Kemampuan Analitik, efektifitas
kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional,
melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang
Daya ingat yang kuat, pemimpin harus
mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata
orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.
Ketrampilan berkomunikasi secara
efektif, fungsi komunikasi dalam
organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi
Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan
menggunakan kesempatan untuk
meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada
organisasi.
Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan
manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil
pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar
Objektivitas, pemimpin
diharapkan dan bahkan dituntut
berperan sebagai bapak dan
penasehat bagi para
bawahannya. Salah satu kunci
keberhasilan seorang pemimpin
dalam mengemudikan organisasi
terletak pada kemampuannya
Pragmatisme, dalam kehidupan
organisasional, sikap yang pragmatis
biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan
menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti
Kemampuan Menentukan Prioritas,
biasanya yang menjadi titik tolak
strategik organisasional adalah “SWOT”.
Kemampuan Membedakan hal yang
Urgen dan yang Penting
Naluri yang Tepat, kemampuannya untuk
memilih waktu yang tepat untuk
Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib
sepenanggungan”, ketertarikan satu sama lain.
Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin
tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya
mempunyai relevansi tinggi dan
langsung dengan usaha pencapaian
Keteladanan, seseorang yang dinilai
pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
Menjadi Pendengar yang Baik
Adaptabilitas, kepemimpinan selalu
Fleksibilitas, mampu melakukan
perubahan dalam cara berpikir, cara
bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi
tertentu yang dihadapi tanpa
mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.
Ketegasan
Keberanian
Orientasi Masa Depan
Organisasi
Ciri-ciri organisasi yang baik adalah :
1. Tujuan organisasi jelas & realistis
2. Hubungan pekerjaan antara unit-unit
baik
3. Pembagian pekerjaan jelas
4. Terdapat struktur organisasi
6.
Memiliki anggaran dasar
yang jelas
AZAZ ORGANISASI
Azaz Tujuan Organisasi.
Tujuan organisasi harus jelas.
Apakah mencari laba atau
memberikan pelayanan.
Azaz Kesatuan Tujuan
.
Azaz Kesatuan Perintah
.
Hendaknya seorang bawahan
menerima perintah ataupun
bertanggungjawab hanya
kepada satu orang bawahan.
Azaz Rentang Kendali
.
Seorang manajer hanya dapat
memimpin secara efektif
Azaz Pendelegasian
Wewenang
. Hendaknya
pendelegasian wewenang dari
seorang atau sekolompok orang
kepada orang lain jelas dan
efektif.
Azaz Keseimbangan
Wewenang dan
Tanggungjawab
. Hendaknya
Azaz Tanggungjawab.
Pertanggungjawaban dari bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan garis wewenang dan pelimpahan
wewenang.
Azaz Pembagian Kerja.
Azaz Penempatan
Personalia
. Penempatan
orang-orang pada setiap
jabatan harus didasarkan
keahlian dan ketrampilan.
Azaz Efisiensi
. Suatu
organisasi dalam mencapai
tujuannya harus dapat
Azaz Kesinambungan
.
Organisasi harus
mengusahakan cara-cara
untuk menjamin
kelangsungan hidupnya.
Azaz Koordinasi
.
Mengkoordinasikan segala
tindakan supaya terarah
KOMPONEN
PENGORGANISASIAN
WORK
EMPLOYES
RELATIONSHIPS
TIPE ORGANISASI
1.
LINE ORGANIZATION
2.
LINE AND STAFF
ORGANIZATION
3.
FUNCTIONAL ORGANIZATION
1. LINE ORGANIZATION
Tertua, paling sederhana
Tugas perencanaan, pengendalian berada di
satu orang, line authority langsung dari pimpinan kpd bawahan.
PIMPINAN
SUPERVISOR
SUPERVISOR
Ciri
line organization
Tujuan organisasi sederhana
Organisasinya kecil
Jumlah karyawan sedikit
Pimpinan dan karyawan saling mengenal
& dpt berhubungan setiap hari
Hubungan pimpinan-karyawan bersifat
langsung
Tingkat spesialisasi, alat yg diperlukan
2. Line & staff organization
Ciri :
Organisasi besar, kompleks
Jumlah karyawan banyak
Daerah kerja luas
Hubg kerja yg bersifat langsung
tdk mungkin lagi
Pimpinan-karyawan bisa tidak
Spesialisasi beraneka ragam &
digunakan scr optimal
Terdapat 3 komponen utama :
1.
Pimpinan (pengendali,
pnanggung jawab, menetukan
tujuan, kebijaksanaan,
keputusan)
2.
Staf (pembantu pimp) : staf
koordinasi (nasihat,
pengawasan), staf teknik
(pelayanan teknis)
MANAJER
KEUANGAN PERSONALIA DLL PLANNING PENGAWASAN DLL
KEBAIKAN & KEBURUKAN
Ada pembagian tugas yg
jelas
Potensi dapt
dikembangkan optimal
Prinsip organizing dpt
diterapkan
Pengambilan keptusan
cepat, ahli
Koordinasi mudah, krn
ada pembagian tugas
Moral anggota tinggi,
krn sesuai keahlian
Tingkat solidaritas
anggota rendah
Perintah bisa jadi
tidak jelas karena ada dua pimpinan (staff dan lini)
Jika koordinasi di
tingkat staf tdk baik dapt
membingungkan unit pelksana
-3. Functional organization
Adalah organisasi yg disusun berdasarkan sifat
& macam-macam fungsi yg hrs dilaksanakan
Ciri :
Pembidangan tugas scr tegas & jelas dpt dibedakan Dlm melaksanakn tgs tdk banyak memerlukan
koordinasi trutama pd tingkat pelaksana bwhn krn bidang tugas sdh jelas.
Koordinasi ada pd tingkat pimpinan
Pembagian unit organisasi didsrkan spesialisasi tugas Para direktur mempunyai wewenang komando thd unit
yg ada dibawahnya, tidak perlu atas nama direktur utama
Dpt terlihat pd perusahaan yg bidang tugasnya dpt
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR PRODUKSI
DIREKTUR PEMASARAN
KEBAIKAN & KEBURUKAN
pembidangan tugas
jelas
spesialisasi dapt
dikembangkan optimal
Solidaritas /moral dalam
satu bidang tinggi
Koordinasi dalam satu
bidang mudah
Koordinasi menyeluruh
terjadi pd tingkat pimpinan
Tingkat solidaritas
anggota lain bidang rendah
Muncul golongan2
berdasar bidang
Krn terlalu
menspesialisasi pd tugas ttt, akan
kesulitan dlm mutasi tugas
Karyawan terlalu
mementingkan bidangnya sj shg
koordinasi menyelrh sukar dilaksanakan
-4. Committee organization
Umumnya dibentuk dalam waktu yg
terbatas untuk melaksanakan tugas2 ttt.
Ciri :
Tugas tertentu, jangka waktu terbatas Seluruh unsur pimp duduk dlm panitia
(ketua/anggota)
Kepemimpinan kolektif, tanggungjwb kolektif Semua anggota pimp mempunyai hak,
wewenang, tggjwb yg sama
Pelaksana dikelompokkan menurut bidang
KEBAIKAN & KEBURUKAN
Keputusan diambil
scr tepat krn
dibicarakan scr kolektif
Kemungkinan
tindkan diktatoris kecil
Kerja sama
dikalangan
pelaksanan mudah
Pengambilan
keputusan sangat lambat, krn banyak /pemungutan suara
Jika terjadi kemacetan
tidak ada satupun yg dpt diminta tggjwb lebih dari yg lain.
Perintah bisa datang
dari beberapa orang, shg kebingungan
Daya kreasi
pelaksanan tdk
menonjol krn semua pelaksana didasarkan pd kolektifitas
-MOTIVASI
Robbins : merupakan kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi, yang
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan
individual.
Manullang : sebagai faktor yang
Pendekatan Mengenai Motivasi
Pendekatan Tradisional
Motivasi seseorang bekerja adalah untuk memperoleh gaji/uang. Uang dapat
menggerakkan pekerja yang pada prinsipnya pemalas.
Pendekatan Human Relations (hubungan
manusiawi)
Motivasi seseoang timbul dari keinginan untuk berinteraksi. Manajer harus membuat karyawan merasa berguna dan memberi keleluasaan
kepada bawahan dalam mengerjakan tugas yang bersifat rutin.
Pendekatan Human Resource
Management
Manusia ingin mencapai tujuan yang telah ia tetapkan, kreatif, dan dapat mengarahkan diri sendiri. Manajer harus mengoptimalkan
Tiga macam kebutuhan
manusia :
Need for Achievement yaitu kebutuhan
untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan
tanggungjawab untuk pemecahan
masalah. Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan
pekerjaan lebih baik daripada
sebelumnya, selalu berkeinginan
Need For Affiliation yaitu kebutuhan
untuk berafiliasi yang merupakan
dorongan untuk berinteraksi dengan
orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang
merugikan orang lain.
Need for Power yaitu kebutuhan untuk
Teori-teori yang ada dalam
motivasi :
Teori Motivasi Isi
Berusaha menjelaskan “apa” mengenai motivasi. Teori Motivasi Maslow
Kebutuhan fisiologis : rasa lapar, haus, perlindungan
(pakaian dan perumahan)
Kebutuhan keamanan :keselamatan dan perlindungan
terhadap kerugian fisik dan emosional
Kebutuhan sosial :kasih sayang, rasa dimiliki, diterima baik
dan persahabatan
Kebutuhan pengakuan : rasa hormat internal seperti harga
diri, otonomi, dan prestasi; dan faktor hormat eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian
Kebutuhan aktualisasi diri : dorongan untuk menjadi apa
Teori Motivasi Alderfer (ERG)
Eksistensi : sebagai kebutuhan
faali dan keamanan
Relatedness
(sosial) : hasrat
untuk memelihara hubungan
antar pribadi. Hasrat sosial dan
status menuntut interaksi
dengan orang lain.
Pertumbuhan
(growth) : hasrat
Teori Motivasi David McClelland
Kebutuhan berprestasi (n-Ach)
Kebutuhan akan kekuasaan (n-Pow) Kebutuhan akan afiliasi
Teori Motivasi Herzberg
Satisfiers (faktor yang mendorong motivasi)
adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang. Yang tergolong sebagai faktor
motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih,
Dissatisfiers (faktor Hygiene) adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang. Hal ini mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang
diterapkan oleh para penyelia, kebijakan
Jika satisfier ada, motivasi akan terdorong. Jika dissatisfier ada,
motivasi tidak mesti terdorong, tetapi jika dissatisfier tidak ada, kondisi kerja menjadi tidak menyenangkan.
Salah satu tantangan dalam
memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan
dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat
Teori Proses (Process Theory)
Teori ini ingin menjelaskan “bagaimana”
motivasi.
Teori Pengharapan Vroom
Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat
suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa
tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan
Dinyatakan dengan cara yang sangat
sederhana, teori harapan berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu
cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang
Model Porter-Lawler
Pengembangan model Vroom, dan mengatakan bahwa prestasi kerja akan mendorong kepuasan kerja. Prestasi menghasilkan balasan, yang
mencakup dua hal:
Pembalasan Intrinsik Pembalasan Ekstrinsik
Kemudian seseorang akan mengevaluasi keadilan dari balasan yang diterimanya.
Teori Penentuan Tujuan
(goal
setting theory)
Motivasi timbul karena manusia
Teori Reinforcement (perlakuan)
Berusaha menjelaskan peranan balasan dalam
membentuk perilaku tertentu.
Stimulus Respon Kosekuensi Respon di
masa mendatang.
Perubahan Perilaku
Empat jenis reinforcement:
Positif
Pendekatan sistem dalam
Motivasi
Sistem menggabungkan tiga
karakteristik yang
mempengaruhi motivasi:
Karakteristik individu
Karakteristik pekerjaan
Komunikasi
Pengertian dan Model Komunikasi
Pengertian
Proses pengiriman informasi dari satu pihak ke pihak lain.
Model Komunikasi
Model yang sederhana: pengirim pesan penerima.
Model yang lebih kompleks mencakup beberapa elemen:
Pengirim, encoding, perantara (media atau
Unsur-unsur dalam
komunikasi :
Komunikator
Membuat Sandi
Pesan
Jalur
Menguraikan sandi
Hambatan Komunikasi Yang Efektif
Persepsi
Suatu proses dimana manusia menggunakannya untuk menerima dan mengintepretasikan
informasi dari lingkungannya.
Perbedaan Bahasa
Jika pengirim dan penerima menggunakan
bahasa yang berbeda, maka komunikasi efektif akan terganggu.
Komunikasi nonVerbal
Sering kali komunikasi nonVerbal akan
Reaksi Emosional
Marah, senang, cinta, atau situasi
emosional lainnya, akan
mempengaruhi komunikasi yang
efektif.
Ketidakpercayaan
Meningkatkan Efektifiktas
Komunikasi
Karakteristik Pengirim
Karakteristik pengirim dapat diperbaiki, misal dengan
meningkatkan kredibilitas pengirim, konsistensi gerakan tubuh dengan komunikasi verbal.
Karakteristik Penerima
Karakteristik penerima dapat ditingkatkan, misal dengan
kebiasaan mendengar yang baik dan menjaga obyektivitas.
Hubungan antara pengirim dan penerima
Hubungan antara keduanya dapat ditingkatkan, misal dengan
menggunakan kata yang dapat dimengerti keduanya,
meminimalkan perbedaan status dan kekuasaan, pengirim bertindak empati.
Faktor Lingkungan
Gangguan dapat dihilangkan, pesan dapat diulang-ulang agar
Komunikasi dalam
organisasi
Komunikasi ke atas, ke bawah, dan
Gabungan.
Merupakan jenis komunikasi yang dominan di organisasi. Manajer harus berhati-hati terhadap kemungkinan distorsi yang dapat mengurangi efektivitas komunikasi.
Komunikasi horizontal dan lateral
Komunikasi tersebut terjadi jika ada komunikasi antar anggota organisasi dengan kedudukan
yang sama. Pola komunikasi lateral terjadi
Faktor Lain yang mempengaruhi efektivitas komunikasi dalam
organisasi
Saluran Formal
Saluran formal mempunyai sisi positif, misal menyaring
informasi, juga sisi negatif misal kemungkinan distorsi.
Struktur Wewenang
Struktur wewenang akan menentukan siapa berbicara dengan
siapa. Jika perbedaan wewenang cukup besar, komunikasi yang efektif akan terganggu.
Spesialisasi Kerja
Spesialisasi kerja membuat komunikasi menjadi lancar antar
anggota yang sama, tetapi menggangu komunikasi efektif antar anggota dengan spesialisasi berbeda.
Kepemilikan Informasi
Orang-orang tertentu dengan informasi yang penting
(kepemilikan informasi) barangkali tidak mau membagi
Teknik Komunikasi secara
Efektif
Penghayatan/empati
Pengulangan
Saling mempercayai
Penempatan waktu secara efektif
Mengadakan tindak lanjut
Mengatur arus informasi
Memanfaatkan umpan balik
Menyederhanakan bahasa
MANAJEMEN KONFLIK
Munculnya konflik dlm
organisasi tidak selalui
bersifat negatif. Konflik
bisa dijadikan alasan
untuk mengadakan
perubahan dlm
Tingkat-tingkat konflik
Konflik intra perorangan
Konflik antar perorangan
Konflik antar kelompok
http://herwanparwiyanto. staff.uns.ac.id
Konflik intra perorangan
Konflik ini muncul dlm diri seorang
individu dgn pemikirannya sendiri
(individu mengalami semacam tekanan-tekanan dlm dirinya sendiri secara
Konflik antar perorangan
Terjadi antara satu individu
dengan individu lain atau
Konflik antar kelompok
Terjadi apabila diantara unit-unit
kelompok mengalami pertentangan dengan unit-unit dari kelompok lain,
Konflik antar
keorganisasian
Konflik bisa juga terjadi antara organisasi
Sebab-sebab Konflik
Persaingan terhadap sumber-sumber
daya yg langka
Ketergantungan tugas (interdependence)
Kekaburan batas-batas bidang kerja
Kriteria kinerja yg tidak sesuai
http://herwanparwiyanto. staff.uns.ac.id
Persaingan thd
sumber-sumber daya yg langka
Setiap devisi dlm organisasi akan
berlomba untuk mendapat bagian dari alokasi sumber daya yg ada. Masing-masing menginginkan alokasi sumber daya yg banyak agar dpt mempercepat pertumbuhan, kemajuan, dan
Ketergantungan
tugas/interdependence
Dalam organisasi dapat dipastikan ada
ketergantungan antara dua individu
atau kelompok untuk mencapai
kesuksesan dalam tugas-tugasnya.
Kekaburan batas-batas
bidang kerja
Bidang kerja dlm organisasi yg tidak
jelas akan memunculkan konflik, dan menciptakan suatu kondisi dimana ada seseorang yg mendominasi dlm
Kriteria kinerja yg tidak
sesuai
Konflik semacam ini disebabkan adanya
imbalan atas kemajuan suatu divisi oleh perusahaan, konflik bisa muncul apabila kegiatan monitoring dan evaluasi thd
Perbedaan-perbedaan
tujuan & prioritas
Konflik juga bisa disebabkan oleh adanya
usaha masing-masing sub unit untuk
mencapai tujuannya. Hal ini bisa tumbuh menjadi konflik bila ada ketidaksesuaian antar tujuan masing-masing, bahkan
usaha pencapaian tujuan suatu sub unit dapat menghalangi sub unit lain dlm
Tipe-tipe situasi konflik :
KONFLIK VERTIKAL, konflik terjadi
antara atasan & bawahan
KONFLIK HORIZONTAL, terjadi antara
sesama karyawan atau kelompok yg berada pd hierarkhi yg sama
KONFLIK GARIS STAFF, bila konflik
terjadi antara staf pada bidang tertentu.
KONFLIK PERANAN, terjadi bila
komunikasi antar anggota tidak
Fase-fase Konflik
FASE KLASIK, konflik bisa muncul tapi
bersifat sementara & hrs diselesaikan fihak manajemen.
FASE HUB. ANTAR MANUSIA, konflik itu
ada tapi bisa dihindari & perlu di atasi
FASE KONTEMPORER, konflik adl hal yg
tak dpt dihindari dari kehidupan
3 HAL POKOK DLM
KONFLIK
KONFLIK berkaitan dengan PERILAKU
terbuka, bisa muncul karena adanya
ketidaksetujuan antar individu & kelp
yg dibiarkan memuncak.
KONFLIK muncul karena ada 2
PERSEPSI yang berbeda
ADANYA PERILAKU yg dilakukan secara
METODE PENYELESAIAN
KONFLIK
DOMINASI & PENEKANAN
KOMPROMI
DOMINASI &
PENEKANAN
DOMINASI atau KEKERASAN yang
BERSIFAT PENEKANAN OTOKRATIK.
Ketaatan harus dilakukan oleh fihak yang kalah pada otoritas yang lebih tinggi atau kekuatan yang lebih besar.
MEREDAKAN atau MENENANGKAN,
metode ini lebih terasa diplomatis dlm upaya menekan dan meminimalkan
KOMPROMI / JALAN
TENGAH
PEMISAHAN, pihak-pihak yg berkonflik
dipisah sampai menemukan solusi atas masalah yg terjadi
ARBITRASI, adanya peran orang ketiga
sbg penengah untuk penyelesaian masalah
Kembali ke aturan yang berlaku saat tdk
PEMECAHAN MASALAH
INTEGRATIF
KONSENSUS, sengaja dipertemukan untuk
mencapai solusi terbaik, bukan hanya menyelesaikan masalah dgn cepat
KONFRONTASI, tiap fihak mengemukakan
pandangan masing-masing secara langsung & terbuka.
PENENTU TUJUAN, menentukan tujuan
PENGAWASAN
Pada dasarnya fungsi pengawasan
merupakan tindak lanjut dari ketiga fungsi terdahulu. Suatu perencanaan
yang sudah matang, dan sudah ada ada orang atau organisasi yang mengerjakan, dan sudah dilakukan motivasi agar setiap orang mau bekerja dan bekerjasama,
maka kegiatan pengawasan perlu
Controlling merupakan tindakan seorang
manajer untuk menilai dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah
demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan pengawasan adalah untuk
mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan, penyelewengan dan
kegiatan lainnyayang tidak sesuai dengan rencana.
Langkah-langkah dalam proses
pengawasan :
1. Menetapkan standar dan metoda untuk mengukur prestasi
2. Mengukur prestasi kerja
3. Menentukan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar
SASARAN PENGAWASAN :
Pengawasan Karyawan
Pengawasan Keuangan
Pengawasan Produksi
Pengawasan Waktu
Pengawasan Teknis
Pengawasan Kebijaksanaan
Pengawasan Penjualan
Pengawasan Inventaris
Cara-cara Pengawasan :
Pengawasan langsung
Pengawasan tidak langsung
Pengawasan langsung
adalah pengawasan yang dilakukan sendiri oleh seorang manajer.
Kebaikan :
1. Jika terdapat kesalahan dapat diketahui
sedini mungkin sehingga perbaikannya dapat dilakukan dengan cepat.
2. Adanya kontak langsung antara bawahan
3. Memberikan kepuasan tersendiri bagi bawahan karena merasa diperhatikan atasan.
4. Tertampungnya sumbangan pikiran
bawahan yang mungkin berguna bagi kebijaksanaan selanjutnya.
Keburukannya :
1. Waktu manajer banyak tersita
2. Mengurangi inisiatif bawahan karena
Pengawasan Tidak
Langsung
Adalah pengawasan jarak jauh, dengan melalui laporan yang diberikan oleh
bawahan. Laporan ini berupa lisan atau tulisan tentang hasil-hasil yang tercapai. Keburukan :
1. Laporan terkadang tidak objektif
2. Jika ada kesalahan akan terlambat
Pengawasan Berdasarkan
Pengecualian
Adalah pengawasan yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standart yang
Sifat & Waktu Pengawasan
:
Pengawasan sebelum kegiatan
Pengawasan setelah kegiatan
Pengawasan saat kegiatan
Pengawasan berkala
Pengawasan mendadak
Macam-macam
Pengawasan :
Internal Control, adalah pengawasan
yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahan.
External Control, adalah pengawasan
yang dilakukan oleh pihak luar.
Formal Control, adalah pemeriksaan yang
dilakukan oleh pejabat atau instansi resmi.
Informal Control, adalah penilaian yang
Alat-alat Pengawasan :
Budget (anggaran)
Non Budget :
a. Pengawasan langsung dari atasan
b. Laporan yang dibuat oleh bawahan
c. Daftar laporan keuangan
d. Statistik