• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR-DASAR MANAJEMEN - Repository UNIKAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DASAR-DASAR MANAJEMEN - Repository UNIKAMA"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR – DASAR

MANAJEMEN

DASAR – DASAR

MANAJEMEN

Oleh :

(2)

Pertemuan

Ke Materi Perkuliahan

1,2

Pendahuluan

1. Pengertian Manajemen 2. Pentingnya Manajemen 3. Sistem Manajemen

3 Fungsi Manajemen

4 Sejarah Perkembangan Manajemen

5 Perencanaan 6,7 Kepemimpinan 8 UTS 9,10 Organisasi 11,12,13 Pengarahan 1. Motivasi 2. Komunikasi

3. Manajemen Konflik

14,15 Pengawasan

(3)

 KONTRAK PERKULIAHAN

1. Batas waktu keterlambatan sampai 15 menit. 2. Selama mengikuti perkuliahan memakai

pakaian rapi, sopan, bersepatu, tidak

diperkenankan memakai kaos oblong, jaket (kecuali sakit).

3. HP mohon di silent.

4. Bentuk penilaian : 15 % kehadiran, 15 %

tugas, 10 % lain2, 25 % UTS, 35 % UAS.

5. Mengikuti perkuliahan sebanyak 75 % dr

(4)

Pendahuluan

Pengertian Manajemen :

(5)

Definisi menurut ahli :

 G. R. Tery : manajemen adalah

usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu dengan

mempergunakan kegiatan orang lain.

 Albert Lepawsky : manajemen adalah

tenaga/kekuatan yang memimpin, memberi petunjuk dan membimbing

(6)

 John D. Millet : Manajemen adalah

proses pembimbingan, pengarahan

serta pemberian fasilitas kerja kepada orang-orang yang diorganisir dalam kelompok-kelompok.

 Dalton E. MC. Farland : Manajemen

adalah suatu proses yang mana manajer sebagai mencipta,

mengarahkan, memelihara dan melaksanakan tujuan organisasi

(7)

Pentingnya Manajemen :

 Merupakan suatu kekuatan yang

mempunyai fungsi sebagai alat pemersatu, penggerak dan

pengkoordinir faktor alam, tenaga kerja dan modal.

 Merupakan suatu sistem kerja yang

(8)

 Mempunyai prinsip yang universal

sehingga dapat dipergunakan dalam setiap usaha kerjasama dengan tidak melepaskan keyakinan serta tujuan dari organisasi tersebut.

 Membawa organisasi kepada

kedudukan yang lebih tinggi.

 Untuk menangani dengan tepat suatu

(9)

SISTEM MANAJEMEN

Manajemen

kebapak-an

Manajemen terbuka

Manajemen tertutup

Manajemen

(10)

I. Manajemen kebapak-an

Artinya dalam setiap aktivitas organisasi selalu mengikuti jejak bapak. Apa yang dikatakan bapak itulah yang benar

(11)

 Kelebihannya : jika pemimpin selalu dalam

jalan yang benar maka pekerjaan dapat berjalan dengan cepat sehingga tujuan dapat berjalan dengan baik.

 Kelemahannya :

1. kemajuan organisasi terbatas

2.jika bapak berlaku tidak benar maka perusahaan akan hancur

(12)

II. Manajemen terbuka

Dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin terlebih dulu memberikan

(13)

III. Manajemen tertutup

Seorang manajer tidak mengkomunikasikan keadaan organisasi dan dalam

(14)

IV. Manajemen Demokrasi

Hampir sama dengan manajemen terbuka bedanya dalam manajemen demokrasi pegawai bukan hanya diberikan hak

untuk menyampaikan saran dan

(15)

Fungsi Manajemen

1. Planning

2. Organizing

3. Staffing

4. Motivating

(16)

PLANNING

Mentukan tujuan yang

hendak dicapai dan

memilih cara terbaik

(17)

Kegiatan dalam planning :

1. Audit : menentukan keadaan organisasi

sekarang.

2. Survey lingkungan.

3. Menentukan tujuan dan strategi yang

akan digunakan.

(18)

5. Menetapkan standar/indikator

keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.

6. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan

(19)

ORGANIZING

Mengelompokkan dan

menentukan berbagai kegiatan

penting dan memberikan

(20)

Kegiatan dalam organizing

1. Mengalokasikan sumber daya,

merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.

2. Menetapkan struktur organisasi yang

(21)

3. Kegiatan perekrutan, penyeleksian,

pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja.

4. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling

(22)

STAFFING

Menentukan keperluan

sumber daya manusia,

penyaringan, pelatihan,

dan pengembangan

(23)

Kegiatan dalam Staffing :

1.

Menentukan kebutuhan

pegawai.

2.

Melatih dan

mengembangkan

(24)

MOTIVATING

Mengarahkan atau

(25)

Kegiatan dalam Motivating

:

1. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan.

2.Pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan

(26)

3. Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.

(27)

CONTROLLING

proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan diorganisasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang

diharapkan sekalipun berbagai

(28)

Kegiatan dalam Controlling

:

1. Mengevaluasi keberhasilan dalam

pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan.

2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi

(29)
(30)

Kegiatan dalam Fungsi-fungsi Manajemen

Planning

Penentuan Tujuan dan Bagaimana Cara

Pencapaian yang terbaik

Organizing

Penentuan Bagaimana

Penyusunan Organisasi dan Aktifitas dapat dilakukan

Controlling

Monitoring dan Perbaikan Aktifitas yang sedang

berjalan agar Tujuan dapat tercapai

Leading

Proses Memotivasi Anggota Organisasi agar Planning dapat dijalankan

(31)

Sumber Daya Organisasi, Tujuan,

dan Fungsi-fungsi Manajemen

Planning & decision

making

Sumber Daya Organisasi

 Sumber Daya Fisik/Alam

 Informasi

 Sumber Daya Manusia

 Modal

(32)
(33)

SEJARAH PERKEMBANGAN

MANAJEMEN

A. TEORI MANAJEMEN KLASIK

Tokoh dalam teori manajemen klasik adalah :

1. Robert Owen, seorang manajer yang

(34)

2. Charles Babbage

Pentingnya Efisiensi dalam kegiatan Produksi, khususnya dalam

(35)

B. TEORI MANAJAEMEN

ILMIAH

Frederick W. Taylor  Bapak

manajemen ilmiah.

Empat prinsip dalam teori ini :

1.Pengembangan metode ilmiahkaryawan

2.Seleksi untuk calon pegawai

3.Pendidikan dan pengembangan bagi pegawai

(36)

Frank (1868-1942) dan

Lillian Gilberth (1878-1972)

pasangan suami istri yang

mengembangkan seleksi

dalam pegawai, efisiensi

pembagian tugas,

(37)

 Henry L. Gantt

Teorinya :

1.Kerjasama yang saling menguntungkan antara pegawai dan manajemen

2.Seleksi tenaga kerja

3.Sistem bonus untuk merangsang produktivitas

(38)

C. TEORI ORGANISASI

KLASIK

Henry Fayol, membagi

manajemen menjadi 5 unsur

yaitu planning, organizing,

coordinating, commanding dan

controlling.

(39)

1. Pembagian kerja

2. Wewenang dan tanggung jawab

3. Disiplin

4. Kesatuan perintah

5. Kesatuan pengarah

6. Kepentingan umum diatas

kepentingan pribadi

(40)

8. Sentrallisasi

9. Skala interaksi

10. Penempatan yang tepat 11. Keadilan

12. Kestabilan jabatan pegawai 13. Inisiatif

(41)

D. MANAJEMEN MODERN

Prinsip dalam manajemen modern adalah :

1. Pendekatan motivasional menghasilkan

komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi.

2. Organisasi sebagai suatu keseluruhan

dan pendekatan manajer untuk

(42)

3.

Manajemen harus

sistematik dan pendekatan

yang digunakan harus

dengan pertimbangan.

(43)

PLANNING

Langkah-langkah dalam perencanaan :

1. Menetukan misi dan tujuan

2. Menetapkan kebijakan

3. Menetapkan prosedur

4. Menetapkan aturan

(44)

Hambatan dalam

perencanaan :

1. Penentuan tujuan yang tidak tepat

2. Tidak memahami lingkungan dan

organisasi

3. Anggaran yang tidak terpenuhi

(45)

Keuntungan penggunaan

perencanaan :

1. Menyebabkan kegiatan berjalan secara

teratur sesuai dengan tujuan.

2. Meminimalkan pekerjaan yang tidak

produktif.

(46)
(47)

Kelemahan dalam

perencanaan :

1. Membutuhkan waktu, tenaga dan biaya

ekstra.

2. Tidak dapat menetukan terjadinya

(48)

KEPEMIMPINAN

Pengertian :

 adalah kemampuan mempengaruhi suatu

kelompok ke arah pencapaian tujuan.

 adalah kepemimpinan sebagai suatu

(49)

Faktor yang harus ada dalam

proses kepemimpinan :

Pemimpin

Pengikut

(50)

• Sifat yang harus dimiliki seorang

pemimpin:

1. Bersemangat untuk mencapai tujuan

2. Ramah tamah & kasih kasih sayang

3. Berenergi fisik maupun mental

4. Jujur

5. Cerdas

(51)

7. Bergairah dalam pekerjaan.

8. Sigap dalam mengambil keputusan. 9. Memiliki keahlian.

(52)

Hal-hal yang menjadikan

seseorang menjadi

pemimpin :

1. Tradisi / warisan.

2. Diangkat oleh atasan.

(53)

Kekuatan seorang pemimpin pengaruhi bawahannya berdasarkan :

Berdasarkan Paksaan

Berdasarkan Memberikan

penghargaan

Berdasrkan kekuatan yang

(54)

Gaya Kepemimpinan

1. Berorientasi Tugas : memberikan

petunjuk-petunjuk kepada bawahan,

selalu mengadakan pengawasan secara ketat, meyakinkan kepada bawahan

bahwa tugas-tugas harus dapat

dilaksanakan sesuai dengan keinginan pimpinan dan pemimpinan lebih

menekankan pada pelaksanaan tugas

(55)

2. Berorientasi Karyawan

pemimpin lebih memberikan motivasi daripada memberikan pengawasan terhadap bawahan, pemimpin

melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, pemimpin lebih bersikap

penuh dengan kekeluargaan, percaya hubungan kerjasama saling hormat

(56)

Hersey & Blanchard membedakan

dua teori diatas (berorientasi tugas

dan berorientasi hubungan)

menjadi empat gaya

kepemimpinan, yaitu

:

1. Telling, ditandai dengan ciri-ciri : tinggi tugas dan rendah hubungan, pemimpin memberikan perintah khusus, pengawasan dilakukan secara ketat, pemimpin menerangkan kepada bawahan apa yang harus dikerjakan, bagaimana

mengerjakan, kapan harus dilaksanakan

(57)

2.

Selling :

ditandai dengan ciri-ciri: tinggi tugas dan tinggi hubungan, pemimpin

menerangkan keputusan, pemimpin memberikan kesempatan untuk

(58)

3.

Participating

:

ditandai dengan ciri-ciri: tinggi hubungan

dan rendah tugas, di mana pemimpin dan bawahan sealing memberikan gagasan

(59)

4.

Delegating

:

(60)

TEORI KEPEMIMPINAN

1. Teori Sifat

Karakteristiknya :

 Karakteristik fisik seperti umur, penampilan, tinggi, berat badan  Latar belakang sosial seperti pendidikan, status sosial, mobilitas  Integlensia. Penelitian tentang hubungan antara integlensia

dengan kepemimpinan menunjukkan bahwa pemimpin memiliki kemampuan lebih tinggi dalam memutuskan, lebih tegas,

pengetahuan lebih luas dan berbicara lebih tegas.

 Kepribadian seperti kewaspadaan, percaya diri, integritas pribadi  Karakteristik hubungan tugas seperti kebutuhan akan prestasi

yang tinggi, inisiatif, dan berorientasi terhadap tugas yang tinggi  Karakteristik sosial seperti terlibat aktivitas, bergaul secara luas

(61)

2. Teori Perilaku

Menekankan pada dua gaya kepemimpinan, yaitu :

a. Gaya kepemimpinan berorientasi tugas

b. Gaya kepemimpinan berorientasi

(62)

3. Teori Situasional

Teori ini didasari bahwa seorang pemimpin yang efektif harus cukup fleksibel untuk menyesuaikan terhadap

(63)

ukuran kepemimpinan atau

tingkat kemampuan

kepemimpinan adalah sebagai

berikut :

 Mendorong adanya partisipasi

Partisipasi adalah keterllibatan mental dan emosional dari orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong

mereka untuk memberikan sumbangan pada tujuan kelompok dan ikut serta

(64)

Mengadakan komunikasi

Komunikasi adalah sebagai

penyampaian atau pertukaran

informasi dari pengirim kepada

penerima baik lisan, tertulis

maupun menggunakan alat

komunikasi

.
(65)

4. Teori Atribusi

Pemimpin pada dasarnya adalah

mengolah informasi. Dengan demikian pemimpin akan mencari berbagai

informasi tentang mengapa sesuatu itu terjadi dan mencoba mencari

(66)

5

.

Teori Kepemimpinan

Kontemporer

Kepemimpinan Transaksional:

dipandang sebagai suatu pertukaran

imbalan agar dapat mendapat

kepatuhan dari bawahannya.

Kepemimpinan Tranformasional:

adanya kepercayaan, kekaguman,

kesetiaan, dan rasa hormat terhadap

pimpinan and bawahan merasa

(67)

6. Teori Ki Hadjar

Dewantara

Konsepnya adalah ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri

handayani.

(68)

2. ing madya mangun karsa, artinya

siapapun pemimpin (middle manajer) harus bertindak dan berpikir konsisten. Selain itu harus juga memperhatikan, memelihara, dan menjaga kehendak atasan dan bawahan secara seimbang. 3. tut wuri handayani, sebagai seorang

(69)

7. Teori Hasta Brata

1. Tanah : pemimpin hendaknya tangguh,

sabar.

2. Api : pemimpin hendaknya berwibawa,

tegas, dan selalu menegakkan kebenaran.

3. Angin : pemimpin hendaknya selalu

(70)

4. Air : pemimpin hendaknya memakmurkan dan mensejahterakan bawahannya secara merata. 5. Angkasa : pemimpin hendaknya mampu

penampung aspirasi bawahannya.

6. Bulan : Pemimpin wajib memerikan pengarahan-pengarahan terhadap bawahannya.

7. Matahari : pemimpin hendaknya mampu

mendorong dan menumbuhkan daya hidup anak buahnya.

(71)

Tipe Kepemimpinan :

1. Tipe Otokratik

Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah

(72)

 Kecenderungan memperlakukan para

bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan

dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka

 Pengutamaan orientasi terhadap

pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.

 Pengabaian peranan para bawahan

(73)

Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain:

 menuntut ketaatan penuh dari para

bawahannya

 dalam menegakkan disiplin menunjukkan

keakuannya

 bernada keras dalam pemberian perintah

atau instruksi

 menggunakan pendekatan premitif

(74)

2.Tipe Paternalistik

 Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di

lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya di masyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.

Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai

tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.

(75)

3. Tipe Kharismatik

Karakteristik yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat

sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang

dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa

(76)

4. Tipe Laissez Faire

Pemimpin ini berpandangan bahwa

umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa

yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas

apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin tidak

(77)

Karakteristik dan gaya kepemimpinan tipe Laissez Faire adalah :

 Pendelegasian wewenang terjadi secara

ekstensif

 Pengambilan keputusan diserahkan

kepada para pejabat pimpinan yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang

(78)

 Penumbuhan dan pengembangan

kemampuan berpikir dan bertindah yang inovatif diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri.

 Sepanjang dan selama para anggota

organisasi menunjukkan perilaku dan

(79)

5. Tipe Demokratik

 Pemimpin yang demokratik biasanya

memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang

(80)

CIRI-CIRI PEMIMPIN dan

KEPEMIMPINAN

 Pengetahuan umum yang luas, semakin

tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin

dituntut untuk mampu berpikir dan bertindak secara generalis.

(81)

 Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu,

merupakan suatu sikap yang

mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat

pengetahuan yang dimiliki; kedua,

kemauan dan keinginan untuk mencari dan menemukan hal-hal baru.

 Kapasitas integratif, pemimpin harus

(82)

 Kemampuan Analitik, efektifitas

kepemimpinan seseorang tidak lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional,

melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang diperlukan adalah yang

(83)

 Daya ingat yang kuat, pemimpin harus

mempunyai kemampuan inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata

orang-orang yang dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang kuat.

 Ketrampilan berkomunikasi secara

efektif, fungsi komunikasi dalam

organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi

(84)

 Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan

menggunakan kesempatan untuk

meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan meningkatkan dedikasinya kepada

organisasi.

 Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan

manajerial seseorang semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk berpikir. Hasil

pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan di luar

(85)

Objektivitas, pemimpin

diharapkan dan bahkan dituntut

berperan sebagai bapak dan

penasehat bagi para

bawahannya. Salah satu kunci

keberhasilan seorang pemimpin

dalam mengemudikan organisasi

terletak pada kemampuannya

(86)

 Pragmatisme, dalam kehidupan

organisasional, sikap yang pragmatis

biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan

menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk mencapainya yang berarti

(87)

 Kemampuan Menentukan Prioritas,

biasanya yang menjadi titik tolak

strategik organisasional adalah “SWOT”.

 Kemampuan Membedakan hal yang

Urgen dan yang Penting

 Naluri yang Tepat, kemampuannya untuk

memilih waktu yang tepat untuk

(88)

 Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib

sepenanggungan”, ketertarikan satu sama lain.

 Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin

tersebut mampu berpikir dan bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya

mempunyai relevansi tinggi dan

langsung dengan usaha pencapaian

(89)

 Keteladanan, seseorang yang dinilai

pantas dijadikan sebagai panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.

 Menjadi Pendengar yang Baik

 Adaptabilitas, kepemimpinan selalu

(90)

 Fleksibilitas, mampu melakukan

perubahan dalam cara berpikir, cara

bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi

tertentu yang dihadapi tanpa

mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang dianut oleh seseorang.

 Ketegasan

 Keberanian

 Orientasi Masa Depan

(91)

Organisasi

Ciri-ciri organisasi yang baik adalah :

1. Tujuan organisasi jelas & realistis

2. Hubungan pekerjaan antara unit-unit

baik

3. Pembagian pekerjaan jelas

4. Terdapat struktur organisasi

(92)

6.

Memiliki anggaran dasar

yang jelas

(93)

AZAZ ORGANISASI

Azaz Tujuan Organisasi.

Tujuan organisasi harus jelas.

Apakah mencari laba atau

memberikan pelayanan.

Azaz Kesatuan Tujuan

.

(94)

Azaz Kesatuan Perintah

.

Hendaknya seorang bawahan

menerima perintah ataupun

bertanggungjawab hanya

kepada satu orang bawahan.

Azaz Rentang Kendali

.

Seorang manajer hanya dapat

memimpin secara efektif

(95)

Azaz Pendelegasian

Wewenang

. Hendaknya

pendelegasian wewenang dari

seorang atau sekolompok orang

kepada orang lain jelas dan

efektif.

Azaz Keseimbangan

Wewenang dan

Tanggungjawab

. Hendaknya

(96)

Azaz Tanggungjawab.

Pertanggungjawaban dari bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan garis wewenang dan pelimpahan

wewenang.

Azaz Pembagian Kerja.

(97)

Azaz Penempatan

Personalia

. Penempatan

orang-orang pada setiap

jabatan harus didasarkan

keahlian dan ketrampilan.

Azaz Efisiensi

. Suatu

organisasi dalam mencapai

tujuannya harus dapat

(98)

Azaz Kesinambungan

.

Organisasi harus

mengusahakan cara-cara

untuk menjamin

kelangsungan hidupnya.

Azaz Koordinasi

.

Mengkoordinasikan segala

tindakan supaya terarah

(99)

KOMPONEN

PENGORGANISASIAN

WORK

EMPLOYES

RELATIONSHIPS

(100)

TIPE ORGANISASI

1.

LINE ORGANIZATION

2.

LINE AND STAFF

ORGANIZATION

3.

FUNCTIONAL ORGANIZATION

(101)

1. LINE ORGANIZATION

 Tertua, paling sederhana

 Tugas perencanaan, pengendalian berada di

satu orang, line authority langsung dari pimpinan kpd bawahan.

PIMPINAN

SUPERVISOR

SUPERVISOR

(102)

Ciri

line organization

 Tujuan organisasi sederhana

 Organisasinya kecil

 Jumlah karyawan sedikit

 Pimpinan dan karyawan saling mengenal

& dpt berhubungan setiap hari

 Hubungan pimpinan-karyawan bersifat

langsung

 Tingkat spesialisasi, alat yg diperlukan

(103)

2. Line & staff organization

 Ciri :

Organisasi besar, kompleks

Jumlah karyawan banyak

Daerah kerja luas

Hubg kerja yg bersifat langsung

tdk mungkin lagi

Pimpinan-karyawan bisa tidak

(104)

Spesialisasi beraneka ragam &

digunakan scr optimal

Terdapat 3 komponen utama :

1.

Pimpinan (pengendali,

pnanggung jawab, menetukan

tujuan, kebijaksanaan,

keputusan)

2.

Staf (pembantu pimp) : staf

koordinasi (nasihat,

pengawasan), staf teknik

(pelayanan teknis)

(105)

MANAJER

KEUANGAN PERSONALIA DLL PLANNING PENGAWASAN DLL

(106)

KEBAIKAN & KEBURUKAN

 Ada pembagian tugas yg

jelas

 Potensi dapt

dikembangkan optimal

 Prinsip organizing dpt

diterapkan

 Pengambilan keptusan

cepat, ahli

 Koordinasi mudah, krn

ada pembagian tugas

 Moral anggota tinggi,

krn sesuai keahlian

Tingkat solidaritas

anggota rendah

Perintah bisa jadi

tidak jelas karena ada dua pimpinan (staff dan lini)

Jika koordinasi di

tingkat staf tdk baik dapt

membingungkan unit pelksana

(107)

-3. Functional organization

 Adalah organisasi yg disusun berdasarkan sifat

& macam-macam fungsi yg hrs dilaksanakan

 Ciri :

 Pembidangan tugas scr tegas & jelas dpt dibedakan  Dlm melaksanakn tgs tdk banyak memerlukan

koordinasi trutama pd tingkat pelaksana bwhn krn bidang tugas sdh jelas.

 Koordinasi ada pd tingkat pimpinan

 Pembagian unit organisasi didsrkan spesialisasi tugas  Para direktur mempunyai wewenang komando thd unit

yg ada dibawahnya, tidak perlu atas nama direktur utama

Dpt terlihat pd perusahaan yg bidang tugasnya dpt

(108)

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR PRODUKSI

DIREKTUR PEMASARAN

(109)

KEBAIKAN & KEBURUKAN

 pembidangan tugas

jelas

 spesialisasi dapt

dikembangkan optimal

 Solidaritas /moral dalam

satu bidang tinggi

 Koordinasi dalam satu

bidang mudah

 Koordinasi menyeluruh

terjadi pd tingkat pimpinan

Tingkat solidaritas

anggota lain bidang rendah

Muncul golongan2

berdasar bidang

Krn terlalu

menspesialisasi pd tugas ttt, akan

kesulitan dlm mutasi tugas

Karyawan terlalu

mementingkan bidangnya sj shg

koordinasi menyelrh sukar dilaksanakan

(110)

-4. Committee organization

 Umumnya dibentuk dalam waktu yg

terbatas untuk melaksanakan tugas2 ttt.

 Ciri :

 Tugas tertentu, jangka waktu terbatas  Seluruh unsur pimp duduk dlm panitia

(ketua/anggota)

 Kepemimpinan kolektif, tanggungjwb kolektif  Semua anggota pimp mempunyai hak,

wewenang, tggjwb yg sama

 Pelaksana dikelompokkan menurut bidang

(111)

KEBAIKAN & KEBURUKAN

 Keputusan diambil

scr tepat krn

dibicarakan scr kolektif

 Kemungkinan

tindkan diktatoris kecil

 Kerja sama

dikalangan

pelaksanan mudah

Pengambilan

keputusan sangat lambat, krn banyak /pemungutan suara

Jika terjadi kemacetan

tidak ada satupun yg dpt diminta tggjwb lebih dari yg lain.

Perintah bisa datang

dari beberapa orang, shg kebingungan

Daya kreasi

pelaksanan tdk

menonjol krn semua pelaksana didasarkan pd kolektifitas

(112)

-MOTIVASI

 Robbins : merupakan kesediaan untuk

mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi, yang

dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan

individual.

 Manullang : sebagai faktor yang

(113)

Pendekatan Mengenai Motivasi

Pendekatan Tradisional

Motivasi seseorang bekerja adalah untuk memperoleh gaji/uang. Uang dapat

menggerakkan pekerja yang pada prinsipnya pemalas.

Pendekatan Human Relations (hubungan

manusiawi)

Motivasi seseoang timbul dari keinginan untuk berinteraksi. Manajer harus membuat karyawan merasa berguna dan memberi keleluasaan

kepada bawahan dalam mengerjakan tugas yang bersifat rutin.

Pendekatan Human Resource

Management

Manusia ingin mencapai tujuan yang telah ia tetapkan, kreatif, dan dapat mengarahkan diri sendiri. Manajer harus mengoptimalkan

(114)

Tiga macam kebutuhan

manusia :

 Need for Achievement yaitu kebutuhan

untuk berprestasi yang merupakan refleksi dari dorongan akan

tanggungjawab untuk pemecahan

masalah. Kebutuhan untuk berprestasi adalah kebutuhan untuk melakukan

pekerjaan lebih baik daripada

sebelumnya, selalu berkeinginan

(115)

 Need For Affiliation yaitu kebutuhan

untuk berafiliasi yang merupakan

dorongan untuk berinteraksi dengan

orang lain, berada bersama orang lain, tidak mau melakukan sesuatu yang

merugikan orang lain.

 Need for Power yaitu kebutuhan untuk

(116)

Teori-teori yang ada dalam

motivasi :

Teori Motivasi Isi

 Berusaha menjelaskan “apa” mengenai motivasi.  Teori Motivasi Maslow

Kebutuhan fisiologis : rasa lapar, haus, perlindungan

(pakaian dan perumahan)

Kebutuhan keamanan :keselamatan dan perlindungan

terhadap kerugian fisik dan emosional

Kebutuhan sosial :kasih sayang, rasa dimiliki, diterima baik

dan persahabatan

Kebutuhan pengakuan : rasa hormat internal seperti harga

diri, otonomi, dan prestasi; dan faktor hormat eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian

Kebutuhan aktualisasi diri : dorongan untuk menjadi apa

(117)

Teori Motivasi Alderfer (ERG)

Eksistensi : sebagai kebutuhan

faali dan keamanan

Relatedness

(sosial) : hasrat

untuk memelihara hubungan

antar pribadi. Hasrat sosial dan

status menuntut interaksi

dengan orang lain.

Pertumbuhan

(growth) : hasrat

(118)

Teori Motivasi David McClelland

Kebutuhan berprestasi (n-Ach)

Kebutuhan akan kekuasaan (n-Pow)Kebutuhan akan afiliasi

Teori Motivasi Herzberg

 Satisfiers (faktor yang mendorong motivasi)

adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang. Yang tergolong sebagai faktor

motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih,

(119)

Dissatisfiers (faktor Hygiene) adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang. Hal ini mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang

diterapkan oleh para penyelia, kebijakan

(120)

Jika satisfier ada, motivasi akan terdorong. Jika dissatisfier ada,

motivasi tidak mesti terdorong, tetapi jika dissatisfier tidak ada, kondisi kerja menjadi tidak menyenangkan.

Salah satu tantangan dalam

memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan

dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat

(121)

Teori Proses (Process Theory)

 Teori ini ingin menjelaskan “bagaimana”

motivasi.

Teori Pengharapan Vroom

Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat

suatu hasil dari yang ingin dicapai oleh seorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa

tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya, apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu, dan jalan

(122)

 Dinyatakan dengan cara yang sangat

sederhana, teori harapan berkata bahwa jika seseorang menginginkan sesuatu dan harapan untuk memperoleh sesuatu itu

cukup besar, yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hal yang diinginkannya itu. Sebaliknya, jika harapan memperoleh hal yang

(123)

Model Porter-Lawler

Pengembangan model Vroom, dan mengatakan bahwa prestasi kerja akan mendorong kepuasan kerja. Prestasi menghasilkan balasan, yang

mencakup dua hal:

Pembalasan IntrinsikPembalasan Ekstrinsik

Kemudian seseorang akan mengevaluasi keadilan dari balasan yang diterimanya.

(124)

Teori Penentuan Tujuan

(goal

setting theory)

Motivasi timbul karena manusia

(125)

Teori Reinforcement (perlakuan)

 Berusaha menjelaskan peranan balasan dalam

membentuk perilaku tertentu.

 Stimulus  Respon  Kosekuensi  Respon di

masa mendatang.

Perubahan Perilaku

Empat jenis reinforcement:

Positif

(126)

Pendekatan sistem dalam

Motivasi

Sistem menggabungkan tiga

karakteristik yang

mempengaruhi motivasi:

Karakteristik individu

Karakteristik pekerjaan

(127)

Komunikasi

Pengertian dan Model Komunikasi

Pengertian

Proses pengiriman informasi dari satu pihak ke pihak lain.

Model Komunikasi

Model yang sederhana: pengirim  pesan  penerima.

Model yang lebih kompleks mencakup beberapa elemen:

Pengirim, encoding, perantara (media atau

(128)

Unsur-unsur dalam

komunikasi :

 Komunikator

 Membuat Sandi

 Pesan

 Jalur

 Menguraikan sandi

(129)

Hambatan Komunikasi Yang Efektif

Persepsi

Suatu proses dimana manusia menggunakannya untuk menerima dan mengintepretasikan

informasi dari lingkungannya.

Perbedaan Bahasa

Jika pengirim dan penerima menggunakan

bahasa yang berbeda, maka komunikasi efektif akan terganggu.

Komunikasi nonVerbal

Sering kali komunikasi nonVerbal akan

(130)

Reaksi Emosional

Marah, senang, cinta, atau situasi

emosional lainnya, akan

mempengaruhi komunikasi yang

efektif.

Ketidakpercayaan

(131)

Meningkatkan Efektifiktas

Komunikasi

Karakteristik Pengirim

Karakteristik pengirim dapat diperbaiki, misal dengan

meningkatkan kredibilitas pengirim, konsistensi gerakan tubuh dengan komunikasi verbal.

Karakteristik Penerima

Karakteristik penerima dapat ditingkatkan, misal dengan

kebiasaan mendengar yang baik dan menjaga obyektivitas.

Hubungan antara pengirim dan penerima

Hubungan antara keduanya dapat ditingkatkan, misal dengan

menggunakan kata yang dapat dimengerti keduanya,

meminimalkan perbedaan status dan kekuasaan, pengirim bertindak empati.

Faktor Lingkungan

Gangguan dapat dihilangkan, pesan dapat diulang-ulang agar

(132)

Komunikasi dalam

organisasi

Komunikasi ke atas, ke bawah, dan

Gabungan.

Merupakan jenis komunikasi yang dominan di organisasi. Manajer harus berhati-hati terhadap kemungkinan distorsi yang dapat mengurangi efektivitas komunikasi.

Komunikasi horizontal dan lateral

Komunikasi tersebut terjadi jika ada komunikasi antar anggota organisasi dengan kedudukan

yang sama. Pola komunikasi lateral terjadi

(133)

Faktor Lain yang mempengaruhi efektivitas komunikasi dalam

organisasi

Saluran Formal

Saluran formal mempunyai sisi positif, misal menyaring

informasi, juga sisi negatif misal kemungkinan distorsi.

Struktur Wewenang

Struktur wewenang akan menentukan siapa berbicara dengan

siapa. Jika perbedaan wewenang cukup besar, komunikasi yang efektif akan terganggu.

Spesialisasi Kerja

Spesialisasi kerja membuat komunikasi menjadi lancar antar

anggota yang sama, tetapi menggangu komunikasi efektif antar anggota dengan spesialisasi berbeda.

Kepemilikan Informasi

Orang-orang tertentu dengan informasi yang penting

(kepemilikan informasi) barangkali tidak mau membagi

(134)

Teknik Komunikasi secara

Efektif

 Penghayatan/empati

 Pengulangan

 Saling mempercayai

 Penempatan waktu secara efektif

 Mengadakan tindak lanjut

 Mengatur arus informasi

 Memanfaatkan umpan balik

 Menyederhanakan bahasa

(135)

MANAJEMEN KONFLIK

Munculnya konflik dlm

organisasi tidak selalui

bersifat negatif. Konflik

bisa dijadikan alasan

untuk mengadakan

perubahan dlm

(136)

Tingkat-tingkat konflik

 Konflik intra perorangan

 Konflik antar perorangan

 Konflik antar kelompok

(137)

http://herwanparwiyanto. staff.uns.ac.id

Konflik intra perorangan

 Konflik ini muncul dlm diri seorang

individu dgn pemikirannya sendiri

(individu mengalami semacam tekanan-tekanan dlm dirinya sendiri secara

(138)

Konflik antar perorangan

Terjadi antara satu individu

dengan individu lain atau

(139)

Konflik antar kelompok

 Terjadi apabila diantara unit-unit

kelompok mengalami pertentangan dengan unit-unit dari kelompok lain,

(140)

Konflik antar

keorganisasian

 Konflik bisa juga terjadi antara organisasi

(141)

Sebab-sebab Konflik

 Persaingan terhadap sumber-sumber

daya yg langka

 Ketergantungan tugas (interdependence)

 Kekaburan batas-batas bidang kerja

 Kriteria kinerja yg tidak sesuai

(142)

http://herwanparwiyanto. staff.uns.ac.id

Persaingan thd

sumber-sumber daya yg langka

 Setiap devisi dlm organisasi akan

berlomba untuk mendapat bagian dari alokasi sumber daya yg ada. Masing-masing menginginkan alokasi sumber daya yg banyak agar dpt mempercepat pertumbuhan, kemajuan, dan

(143)

Ketergantungan

tugas/interdependence

Dalam organisasi dapat dipastikan ada

ketergantungan antara dua individu

atau kelompok untuk mencapai

kesuksesan dalam tugas-tugasnya.

(144)

Kekaburan batas-batas

bidang kerja

 Bidang kerja dlm organisasi yg tidak

jelas akan memunculkan konflik, dan menciptakan suatu kondisi dimana ada seseorang yg mendominasi dlm

(145)

Kriteria kinerja yg tidak

sesuai

 Konflik semacam ini disebabkan adanya

imbalan atas kemajuan suatu divisi oleh perusahaan, konflik bisa muncul apabila kegiatan monitoring dan evaluasi thd

(146)

Perbedaan-perbedaan

tujuan & prioritas

 Konflik juga bisa disebabkan oleh adanya

usaha masing-masing sub unit untuk

mencapai tujuannya. Hal ini bisa tumbuh menjadi konflik bila ada ketidaksesuaian antar tujuan masing-masing, bahkan

usaha pencapaian tujuan suatu sub unit dapat menghalangi sub unit lain dlm

(147)

Tipe-tipe situasi konflik :

 KONFLIK VERTIKAL, konflik terjadi

antara atasan & bawahan

 KONFLIK HORIZONTAL, terjadi antara

sesama karyawan atau kelompok yg berada pd hierarkhi yg sama

 KONFLIK GARIS STAFF, bila konflik

terjadi antara staf pada bidang tertentu.

 KONFLIK PERANAN, terjadi bila

komunikasi antar anggota tidak

(148)

Fase-fase Konflik

 FASE KLASIK, konflik bisa muncul tapi

bersifat sementara & hrs diselesaikan fihak manajemen.

 FASE HUB. ANTAR MANUSIA, konflik itu

ada tapi bisa dihindari & perlu di atasi

 FASE KONTEMPORER, konflik adl hal yg

tak dpt dihindari dari kehidupan

(149)

3 HAL POKOK DLM

KONFLIK

KONFLIK berkaitan dengan PERILAKU

terbuka, bisa muncul karena adanya

ketidaksetujuan antar individu & kelp

yg dibiarkan memuncak.

KONFLIK muncul karena ada 2

PERSEPSI yang berbeda

ADANYA PERILAKU yg dilakukan secara

(150)

METODE PENYELESAIAN

KONFLIK

 DOMINASI & PENEKANAN

 KOMPROMI

(151)

DOMINASI &

PENEKANAN

 DOMINASI atau KEKERASAN yang

BERSIFAT PENEKANAN OTOKRATIK.

Ketaatan harus dilakukan oleh fihak yang kalah pada otoritas yang lebih tinggi atau kekuatan yang lebih besar.

 MEREDAKAN atau MENENANGKAN,

metode ini lebih terasa diplomatis dlm upaya menekan dan meminimalkan

(152)

KOMPROMI / JALAN

TENGAH

 PEMISAHAN, pihak-pihak yg berkonflik

dipisah sampai menemukan solusi atas masalah yg terjadi

 ARBITRASI, adanya peran orang ketiga

sbg penengah untuk penyelesaian masalah

 Kembali ke aturan yang berlaku saat tdk

(153)

PEMECAHAN MASALAH

INTEGRATIF

 KONSENSUS, sengaja dipertemukan untuk

mencapai solusi terbaik, bukan hanya menyelesaikan masalah dgn cepat

 KONFRONTASI, tiap fihak mengemukakan

pandangan masing-masing secara langsung & terbuka.

 PENENTU TUJUAN, menentukan tujuan

(154)

PENGAWASAN

 Pada dasarnya fungsi pengawasan

merupakan tindak lanjut dari ketiga fungsi terdahulu. Suatu perencanaan

yang sudah matang, dan sudah ada ada orang atau organisasi yang mengerjakan, dan sudah dilakukan motivasi agar setiap orang mau bekerja dan bekerjasama,

maka kegiatan pengawasan perlu

(155)

Controlling merupakan tindakan seorang

manajer untuk menilai dan mengendalikan jalannya suatu kegiatan yang mengarah

demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan pengawasan adalah untuk

mencegah atau memperbaiki kesalahan, penyimpangan, penyelewengan dan

kegiatan lainnyayang tidak sesuai dengan rencana.

Langkah-langkah dalam proses

pengawasan :

1. Menetapkan standar dan metoda untuk mengukur prestasi

2. Mengukur prestasi kerja

3. Menentukan apakah prestasi kerja sesuai dengan standar

(156)

SASARAN PENGAWASAN :

 Pengawasan Karyawan

 Pengawasan Keuangan

 Pengawasan Produksi

 Pengawasan Waktu

 Pengawasan Teknis

 Pengawasan Kebijaksanaan

 Pengawasan Penjualan

 Pengawasan Inventaris

(157)

Cara-cara Pengawasan :

 Pengawasan langsung

 Pengawasan tidak langsung

(158)

Pengawasan langsung

adalah pengawasan yang dilakukan sendiri oleh seorang manajer.

Kebaikan :

1. Jika terdapat kesalahan dapat diketahui

sedini mungkin sehingga perbaikannya dapat dilakukan dengan cepat.

2. Adanya kontak langsung antara bawahan

(159)

3. Memberikan kepuasan tersendiri bagi bawahan karena merasa diperhatikan atasan.

4. Tertampungnya sumbangan pikiran

bawahan yang mungkin berguna bagi kebijaksanaan selanjutnya.

Keburukannya :

1. Waktu manajer banyak tersita

2. Mengurangi inisiatif bawahan karena

(160)

Pengawasan Tidak

Langsung

Adalah pengawasan jarak jauh, dengan melalui laporan yang diberikan oleh

bawahan. Laporan ini berupa lisan atau tulisan tentang hasil-hasil yang tercapai. Keburukan :

1. Laporan terkadang tidak objektif

2. Jika ada kesalahan akan terlambat

(161)

Pengawasan Berdasarkan

Pengecualian

Adalah pengawasan yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standart yang

(162)

Sifat & Waktu Pengawasan

:

 Pengawasan sebelum kegiatan

 Pengawasan setelah kegiatan

 Pengawasan saat kegiatan

 Pengawasan berkala

 Pengawasan mendadak

(163)

Macam-macam

Pengawasan :

 Internal Control, adalah pengawasan

yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahan.

 External Control, adalah pengawasan

yang dilakukan oleh pihak luar.

 Formal Control, adalah pemeriksaan yang

dilakukan oleh pejabat atau instansi resmi.

 Informal Control, adalah penilaian yang

(164)

Alat-alat Pengawasan :

 Budget (anggaran)

 Non Budget :

a. Pengawasan langsung dari atasan

b. Laporan yang dibuat oleh bawahan

c. Daftar laporan keuangan

d. Statistik

Referensi

Dokumen terkait

Trend Bearish & Fase Distribusi; Candle Hanging Man, Stochastic Bullish. Trend Bullish & Fase Akumulasi; Candle Bullish Opening Marubozu, Stochastic

3. Siswa tidak mampu menyimpulkan atau membuat hasil diskusi. Proses analisis untuk data aktivitas siswa adalah sebagai berikut. a) Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa

Proses penjaminan mutu pada tingkat satuan pendidikan diimplementasikan secara berbeda-beda tergantung pada tuntutan kategori sekolah masing-masing namun, pada sekolah

DAFTAR NAMA CALON PESERTA DIKLAT GURU PEMBELAJAR MODA DARING KOMBINASI BAGI GURU KELAS PROV.. JAWA TIMUR PPPPTK BIDANG OTOMOTIF DAN

Tuhan yang diyakini sebagai credo menurut orang Kristen, dengan segala perintah dan laranganNya yang sewenang-wenang, tidak akan lagi menghalangi perilaku manusia, sehingga

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya melalui Bidang Permukiman berupaya untuk selalu mereview dan memperbaharui status dari Database infrastruktur,

Output yang dihasilkan dari menganalisis keberlangsungan usaha pembuatan taoge Desa Penambangan menggunakan sustainable livelihood framework ini memberikan dampak