• Tidak ada hasil yang ditemukan

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (4)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR (4)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR KELUARGA DAN FUNGSI KELUARGA

NAMA KELOMPOK 1 : 1. PUTRI DIANA 2. NOVI BIANTI RISMANAH

3. GITA

(2)

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan

rahmat, karunianyalah kami dapat menyelesaikan makalah “Keluarga dan

fungsi keluarga “ ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang kami

miliki. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka

menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai keluarga dan

fungsi keluarga. Semoga makalah yang kami buat ini dapat di pahami

bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini dapat berguna

bagi kami maupun orang yang membacanya. Apabila terdapat kata-kata

yang kurang berkenan kami mohon maaf dan sekiranya dapat

memberikan kritik serta saran yang membangun demi kesempurnaan

makalah ini.

(3)

Kata

pengantar...

...ii

Daftar

isi...ii

BAB I Pendahuluan

1.1

Latar

Belakang...1

1.2

Rumusan

Masalah...1

1.3

Tujuan

Masalah...1

1.4

Manfaat

Penulisan...1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian keluarga dan fungsi

keluarga ...2

2.2 Faktor-faktor

keluarga...3

2.3 Fungsi

Keluarga...4

BAB iii PENUTUP

3.1

(4)

A. KELUARGA

Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat.Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari berhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami, isteri dan anak-anak yang belum dewasa. Satuan ini mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama, di mana saja dalam satuan masyarakat manusia.

Di sini kita sebutkan 5 macam sifat yang terpenting, yaitu : a. Hubungan suami-isteri

Hubungan ini mungkin berlangsung seumur hidup dan mungkin dalam waktu yang singkat saja. Ada yang berbentuk monogami, ada pula yang poligami. Bahkan masyarakat yang sederhana terdapat “group merried”, yaitu sekelompok laki-laki.

(5)

Dalam pemilihan jodoh dapat kita lihat, bahwa calon suami isteri itu dipilihkan oleh orang-orang tua mereka. Sedang pada masyarakat lainnya diserahkan pada pada orang-orang yang bersangkutan. Selanjutnya perkawinan ini ada yang berbentuk indogami (yakni kawin di dalam golongan sendiri), ada pula yang berbentuk exogami (yaitu kawin di luar gologan sendiri).

c. Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan

Di dalam beberapa masyarakat keturunan di hitung melalui garis laki-laki misalnya : di batak. Ini tersebut : patrilineal. Ada yang melalui garis wanita, misalnya: di Minangkabau. Ini disebut: matrilineal, dimana kekuasaan terletak pada wanita. Di Minangkabau laki-laki tidak mempunyai hak apa-apa bahkan hartanya pun tidak diurusi oleh laki-laki itu, melainkan diurus oleh adik atau saudara perempuannya. Sistem ini disebut: avonculat.

d. Milik atau harta benda keluarga

Dimana pun keluarga itu pasti mempunyai milik untuk kelangsungan hidup para anggota-anggotanya.

e. Pada umumnya keluarga itu mempunyai tempat tinggal bersama atau rumah bersama

Walaupun pada beberapa suku bangsa keluarga suami mengikuti isteri, misalnya suku Peue BLO dan Erecoa di Afrika Selatan, sistem ini disebut: Matrilokal. Sebaliknya apabila isteri mengikuti kedalam keluarga suami, misalnya diBatak, ini disebut patrilokal.

Disamping sifat-sifat tersebut, keluarga juga mempunyai sifat-sifat khusus, yaitu:

1. Universalitas, artinya merupakan bentuk yang universal dari seluruh organisasi sosial.

2. Dasar emosional, artinya rasa kasihsayang, kecintaan sampai kebangsaan kebanggaan suatu ras.

3. Pengaruh yang normatif, artinya keluarga merupakan lingkungan sosial yang pertama-tama bagi seluruh bentuk hidup yang tertinggi, dan membentuk watak daripada individu.

4. Besarnya keluarga yang terbatas.

5. Kedudukan yang sentral dalam struktur sosial. 6. Bertanggung jawab daripada anggota-anggota 7. Adanya aturan-aturan sosial yang omogen.

Karena beberapa sebab misalnya karena perekonomian pengaruh uang, produksi atau pengaruh individualisme, sistem kekeluargaan ini makin kabur. Hal ini disebabkan karena: urbanisasi, emansipasi sosial wanita, dan adamya batasan kelahiran yang disengaja.

Akibat dari pengaruh-pengaruh perkembangan keluarga itu menyebabkan hilangnya peranan-peranan sosial, yaitu:

(6)

sendiri untuk keluarganya tetapi lama kelamaan fungsi ini makin jarang karena telah dikerjakan oleh orang-orang tertentu.

2. Tugas untuk mendidik anak-anak sebagian besar di serahkan kepada sekolah-sekolah, kecuali anak-anak yang kecil yang masih hidup dalam hubungan kekeluargaan.

3. Tugas bercengkerama di dalam keluarga menjadi mundur, karena tumbuhnya perkumpulan-perkumpulan modern shingga waktu itu berada ditengah-tangah keluarga makin kecil.

Dalam sejarah kehidupan keluarga terdapat 4 tingkat, sebagai berikut:

1. Formatif pre-nuptial stage: Yaitu tingkat persiapan sebelum berlangsungnya perkawinan. Dalam tingkat ini adalah masa berkasih-kasihan, hubungan yang makin lama makin menjadi erat antara pria dan wanita masing-masing berusaha untuk memperbesar cita-citanya.

2. Nepteap stage: Yaitu tingkatan sebelum anak-anak atau bayi lahir yang merupakan dari pada keluarga itu sendiri. Dalam tingkat ini suami-isteri hidup bersama menciptakan rumah tangga, mencari pengalaman baru, sikap baru terhadap masyarakat.

3. Child rearing stage: Tingkat ini adalah pelaksaan krluarga itu sendiri. Pertanggungan jawab mereka selalu bertambah, berhubung adanya anak-anak mereka.

4. Maturity stage: Tingkat ini timbul apabila anak-anaknya tidak lagi membutuhkan pemeliharahaan orang tuanya, setelah dilepaskan dari pertanggungan jawab, kemudian anak-anak itupun melakukan aktifitas baru, menggantikan yang lama.

Dasar pembentukan keluarga

Didalam membicarakan masalah pembentukan keluarga tidak dapat lepas dari pembentukan kelompok pada umumnya ada beberapa pendapat yang mendasari apa sebab individu membentuk kelompok.

Pendapat I : Pembentukan kelompok atas dasar persamaan. Pendapat II: Pembentukan kelompok atas dasar perbedaan.

Pendapat III: Pembentukan kelompok atas dasar hubungan yang tertentu baik persamaan maupun perbedaan.

Oleh karena adanya bermacam-macam pendapat itu maka setiap masyarakat mempunyai tuntutan yang berbeda-beda dalam hal pemilihan jodoh.masing-masing kelompok misalnya suku bangsa mempuyai derajat tuntutan yang berbeda-beda dan menuntut pola ukuran yang berbeda pula.Disamping faktor-faktor itu berikut ini perlu di perhatikan pula iayalah:

1. Faktor obyektif: kesiapan dalam berumah tangga dalam hal ekonomi,kedewasaan mental dan sebagainya.

2. Faktor subyektif: adanya dasar saling cinta mencintai

(7)

1. Faktor boilogis: kesehatan,ras,umur,warna rambut atau kulit dan

Pedoman semacam itu tidak selalu sama untuk masing-masing suku atau bangsa.untuk orang Jawa ada suatu pedoman tertentu dalam pemilihan jodoh yaitu:

1. Bibit: asal usul atau keturanan,orang tuanya berpenyakit menular atau tidak.

2. Bebet : nama di dalam masyarakat,pernah mendapat nama cemar dari masyarakat atau tidak, dan sebagainya.

3. Bobot: kedudukan nya dalam masyarakat, misalnya jabatan, status sosial, kekayaan dan sebagainya.

Fungsi-Fungsi Keluarga

Keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yang meliputi:

Pemenuhan kebutuhan biologis dan emosional atau perasaan,pendidikan sosialisasi,dan pengawasan sosial.

Secara khusus dapat di kemukakan bahwa:

1. Fungsi keluarga ini meliputi: hubungan seks,ekonomi,reproduksi dan edukasi.Mengenai fungsi seksual di dalam keluarga dapat dikemukakan.Bahwa privelege seksual yang di berikan kepada dua orang suami isteri itu memperkokoh hubungan mereka di dalam keluarga inti itu.Di dalam melaksanakan fungsi seksual di dalam keluarga, tiap-tiap masyarakat menyunsun tata tertib, berdasarkan atas sistem nilai-nilai sosial budaya dan faktor kebutuhan biologis.Tidak ada masyarakat yang tidak mengatur fungsi seksual di dalam keluarga, yang di bentuk oleh perkawinan itu. Di dalam masyarakat kita yang berdasarkan adat dan hukum agama, hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan hanya dibenarkan dalam perkawinan.

2. Keluarga juga mempunyai fungsi ekonomi, artinya bagi kelangsungan hidupnya,keluarga harus mengusahakan penghidupannya. Di dalam masyarakat yang sederhana pembagian kerja dalam rangka kerja sama ekonomi dilakukan antara anggota-anggota keluarga. Tugas-tugas yang dilakukan oleh anggota keluarga dan kerjasama ekonomi itu pada umumnya saling melengkapi. Dan pembagian tugas serta pekerjaan yang dilakukan oleh anggota-anggota seperti suami atau isteri.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Un- tuk kasus pemilihan gubernur 2017 nanti, dapat diramalkan bahwa calon yang akan di- usung oleh Partai Aceh adalah Muzakir Manaf karena saat ini Muzakir adalah

1. Untuk mengkaji prestasi kumpulan kaedah inkuiri dalam talian bersama perancahan penghujahan di dalam ujian-ujian penaakulan sejarah untuk a) EI dan b) HD. Untuk mengesan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa di Prodi Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas PGRI Semarang sudah memenuhi kriteria

Mata kuliah ini dirancang untuk mengajarkan tentang konsep, teknis, dan praktik akuntansi untuk transaksi keuangan pada perusahaan efek (perusahaan yang bergerak dalam

Apabila Orang tua calon siswi tidak dapat hadir wawancara pada waktu yang sudah ditentukan, mohon konfirmasi ke SMA Stella Duce 2 di No Telp 0274 513129 atau ke Bapak Y. Himawan

Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada tanggal 30 September 2013 dan 31 Desember 2012.. Hutang

PENGARUH PERSEPSI NASABAH, MARGIN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PENGAMBILAN PEMBIAYAAN MUROBAHAH DI BMT SIDOGIRI. adalah hasil karya saya sendiri, bukan