• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Proposal Tugas Akhir (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Proposal Tugas Akhir (2)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

MESIN PENYORTIR TOMAT UD BPS BERDASARKAN

WARNA

Nama Mahasiswa : Darwin Sinaga

NIM : 4211401024

Pembimbing 1 : Kamarudin

ABSTRAK

Salah satu tahapan kegiatan pasca panen yang cukup menentukan adalah sorting. Proses ini meliputi pemisahan produk berdasarkan satu atau beberapa kriteria. Khususnya dalam tomat, warna adalah salah satu parameter menentukan kualitas komoditas buah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, banyak dikembangkan dengan pemilahan sistem otomatisasi proses untuk efektivitas dalam penggunaan dan akurasi hasil yang diperoleh. Mesin penyorit tomat yang diwujudkan dengan menggunakan sensor warna yaitu sensor TCS3200, sensor akan mendeteksi dan mengecek warna tomat. Alat ini diharapkan dapat mengotomatisasi tahap penyortiran kematangan buah pasca panen buah-buahan. Sistem yang berfungsi sebagai penggerak atau penyortir buah dikendalikan oleh conveyor yang digerakkan oleh motor DC. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu melakukan studi tentang kematangan buah dan uji coba dalam perancangan hardware serta software. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah pendeteksian warna buah yang diuji berupa RGB dan pemisahan buah yang matang dan belum matang. Penelitian ini dilakukan sebagai dasar dalam mencapai otomatisasi dalam bidang perkebunan.

Kata Kunci: sensor warna TCS3200, otomatisasi, penyortiran, motor DC

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Potensi dan peluang pasar industri buah-buahan terus meningkat, yang disebabkan oleh bertambahnya konsumen dan meningkatnya pendapatan serta kesadaran masyarakat akan gizi. Hal ini menuntut tersedianya buah-buahan yang berkualitas baik dan mutu buah yang seragam. Buah-buahan tersebut diantaranya adalah buah tomat yang termasuk komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi. Untuk menjaga kualitas tomat, selain pembudidayaan yang baik juga diperlukan perlakuan pascapanen yang baik pula.

Salah satu tahapan kegiatan pascapanen yang cukup menentukan adalah sortasi. Proses ini mencakup pemisahan produk berdasarkan satu atau beberapa kriteria misalnya berat, ukuran, warna dan sebagainya. Khususnya pada buah tomat, parameter warna sangat menentukan mutu buah, karena dapat menunjukkan tingkat kematangan buah dan daya tarik selera konsumen.

Pada umumnya proses sortasi tersebut masih menggunakan tenaga manusia dengan perkiraan-perkiraan berdasarkan pengalaman sehingga memerlukan banyak waktu dan tenaga serta memungkinkan hasil yang didapatkan dalam pemisahan tersebut tidak konstan. Keterbatasan kemampuan yang juga dipengaruhi oleh emosi manusia, seringkali mengakibatkan terjadinya kesalahan-kesalahan (human error) yang dapat mengurangi efektifitas dan efisiensi dalam suatu pekerjaan. Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini, proses sortasi banyak dikembangkan dengan sistem otomasi dengan menggunakan perangkat elektronik dan mekanik untuk keefektifan dalam penggunaan, serta keakuratan hasil yang didapat.

Dalam penanganan pasca panen buah-buahan ini salah satu masalah yang terjadi adalah kurangnya kualitas dalam penyortiran antara buah yang matang dan tidak matang. Dalam proses penyortiran masih dilakukan oleh tenaga manusia. Oleh sebab itu, penulis berusaha membantu para petani perkebunan buah-buahan dengan membuat alat berupa ”Mesin Penyortir Tomat UD BPS Berdasarkan Warna”, menggunakan sensor warna TCS3200 dan dengan adanya alat ini, maka otomatisasi pada tahap penyortiran buah dapat terlaksana.

(3)

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara agar sensor TCS3200 dapat mendeteksi warna tomat secara akurat.

2. Bagaimana mendesain dan membuat mekanik konveyor.

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini permasalahan yang dibahas dibatasi dalam beberapa hal sebagai berikut:

1. Tidak dapat mendeteksi lembek atau tidaknya tomat tersebut.

2. Alat ini juga tidak dapat mendeteksi busuk serta adanya kerusakan pada tomat.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah mesin yang dapat digunakan dengan mudah dan praktis pada sistem instrumentasi industri dengan biaya yang rendah. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu mempermudah.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan mamfaat, serta sistematika penulisan.

BAB II : Dasar Teori

Menjelaskan secara umum sensor TCS3200.

BAB III : Perancangan Sistem

Membahas tentang alat yang akan dibuat, desain mekanik, dan langkah -langkah percobaan dalam penelitian.

BAB IV : Jadwal Kegiatan

Jadwal kegiatan untuk mengatur kegiatan penelitian yang akan dikerjakan.

BAB V : Estimasi Biaya

Perkiraan biaya yang diperlukan dalam pembuatan alat.

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penulisan ini terbatas pada pengaturan kewenangan perindustrian pasca otonomi daerah di Propinsi DIY (Kota Yogya & Sleman). Otonomi Daerah dapat diartikan sebagai

Secara khusus kesimpulan dalam penelitian ini adalah: (1) Berdasarkan data yang diperoleh, terdapat kesulitan yang dialami siswa dalam memecahkan soal fisika materi

Topik pembelajaran disesuaikan dengan cakupan materi pada bidang yang dilombakan (yang diampu) dan terdapat pada lampiran ini. Untuk seleksi tingkat nasional peserta

Hal ini berarti pelarangan tersebut bukan didasarkan pada keindahan suara yang timbul dari kedua alat musik tersebut; kedua, Pemikiran Imam Abu Hamid al-Ghazali

a) fungsi asas enzim adalah untuk meningkatkan kadar tindak balas. Tindak balas yang paling selular berlaku kira- kira satu juta kali lebih cepat daripada mereka dalam ketiadaan

Rencana Kerja yang disingkat Renja mempunyai fungsi penting dalam sistem perencanaan daerah, hal ini sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

Pada saat proses hidrasi beton berlangsung, konsentrasi penggunaan abu terbang yang lebih tinggi akan semakin baik dalam meredam panas yang diterima beton pada