Tugas Individu
“ANALISA DAN DESAIN SISTEM
INFORMASI”
O l e h :
KHAIRIL KABE
10531 1745 11
IV. A
2013
KATA PENGANTAR
م
م ييح
م ررلا ن
م م
م ح
ي ررلا همللا م
م س
ي بم
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah “Analisis dan desain sistem Informasi”. Makalah ini merupakan kumpulan bahan–bahan dan di dapat dari berbagai sumber. Salam dan shalawat kepada Nabiullah Muhammad SAW, seorang pemimpin yang patut dicontoh oleh seluruh ummat manusia, karena beliulah yang telah menunjukkan kepada kita jalan hidup yang dikehendaki oleh Allah SWT berupa panduan dalam mengarungi hidup ini yaitu Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga sahabat-sahabat, dan kepada ummat beliau yang senantiasa setia dan patuh dalam menjalankan sunnah-sunnahnya hingga akhir zaman.
Kami berharap setelah mempelajari seluruh materi yang ada makalah ini mahasiswa/i dapat menguasai dengan baik dan benar.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik itu dari segi penulisan atau referensi sumber yang kami gunakan. Olehnya itu kritik dan saran yang konstruktif dari teman-teman penulis sangat harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah-makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam hal analisis dan desain sistem informasi, dan mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi para mahasiswa/i yang mempelajarinya.
Makassar, 21 Mei 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iii
BAB I SISTEM INFORMASI ANALISIS SISTEM INFORMASI... 1
A. Informasi... 1
1. Konsep Dasar Informasi... 1
2. Siklus Informasi... 2
3. Gambar Siklus Informasi... 2
B. Sistem Informasi... 5
C. Manfaat Sistem Informasi... 6
D. Komponen Sistem Informasi ... 6
E. Fase Analisis Sistem... 7
BAB II DESAIN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI... 8
1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi (System Development Life Cycles - SDLC)... 8
2. Analisis Sistem... 9
B. Desain Sistem... 11
C. Prinsip Dasar Desain... 14
BAB III PENUTUP... 16
A. Kesimpulan... 16
B. Saran... 16
BAB I
SISTEM INFORMASI ANALISIS SISTEM INFORMASI
A. Informasi
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
1. Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
a. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
c. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making).
2. Siklus Informasi
Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.
Pertama-tama data dimasukkan ke dalam model yang umumnya memiliki urutan proses tertentu dan pasti, setelah diproses akan dihasilkan informasi tertentu yang bermanfaat bagi penerima (level management) sebagai dasar dalam membuat suatu keputusan atau melakukan tindakan tertentu, Dari keputusan atau tindakan tersebut akan menghasilkan atau diperoleh kejadian-kejadian tertentu yang akan digunakan kembali sebagai data yang nantinya akan dimasukkan ke dalam model (proses), begitu seterusnya.
Dengan demikian akan membentuk suatu siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolahan data (data processing cycles).
3. Gambar Siklus Informasi
a. Kualitas Informasi
Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :
1) Relevan (relevancy)
2) Akurat (accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubahdata-data asli tersebut.
Komponen akurat :
- Completeness ; Are necessary message items present ?
Berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.
- Correctness ; Are message items correct ?
- Security ; Did the message reach all or only the intended systems users ?
3) Tepat waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang usang tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.
4) Ekonomis (Economy)
5) Efisien (Efficiency)
- What level of resources is required for each unit of information output ?
6) Dapat dipercaya (Reliability)
b. Pengolahan Data
Adalah masa atau waktu yang digunakan untuk mendeskripsikan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki keguanaan (data processing is the term used to describe changes performed on data to produce purposeful information).
Operasi yang dilakukan dalam pengolahan data : 1. Data input
Recording transaction data ke sebuah pengolahan data medium (contoh, punching number ke dalam kalkulator).
Coding transaction data ke dalam bentuk lain (contoh, converting atribut kelamin female ke huruf F).
Storing data or information untuk pengambilan keputusan (potential information for future).
2. Data transformation
Calculating, operasi aritmatik terhadap data field.
Summarizing, proses akumulasi beberapa data (contoh, menjumlah jumlah jam kerja setiap hari dalam seminggu menjadi nilai total jam kerja perminggu).
Classifying data group-group tertentu :
- Categorizing data kedalam group berdasar karakteristrik tertentu (contoh, pengelompokkan data mahasiswa berdasar semester aktif).
- Merging untuk dua atau lebih set data berdasar kriteria tertentu (menggabungkan data penjualan bulan Januari, Februari dan Maret kedalam group triwulanan).
- Matching data berdasar keinginan pengguna terhadap group data (contoh, memilih semua karyawan yang total pendapatannya lebih dari 15 juta pertahun).
3. Information output
Displaying result, menampilkan informasi yang dibutuhkan pemakai melalui monitor atau cetakan.
Reproducing, penyimpanan data yang digunakan untuk pemakai lain yang membutuhkan.
Telecommunicating, penyimpanan data secara elektronik melalui saluran komunikasi.
Gambar Proses Utama dan Fungsi Pengolahan Data
B. Sistem Informasi
Dapat didefinisikan sebagai
a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.
C. Manfaat Sistem Informasi
a. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka. b. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah
cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
c. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
D. Komponen Sistem Informasi
1. Hardware
Terdiri dari komputer, periferal (printer) dan jaringan. 2. Software
Merupakan kumpulan dari perintah/fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu. Software dapat digolongkan menjadi Sistem Operasi (Windows 95 dan NT, dll), Aplikasi (Akuntansi), Utilitas (Anti Virus, Speed Disk), serta Bahasa (3 GL dan 4 GL). 3. Data
Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.
4. Prosedur
Dokumentasi prosedur/proses sistem, buku penuntun operasional (aplikasi) dan teknis.
5. Manusia
E. Fase Analisis Sistem
Dalam fase ini :
1. Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
2. Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis sistem.
3. Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
4. Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan suatu sistem baru.
5. Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
6. Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem. 7. Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan.
Laporan ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem siap untuk memulai fase desain sistem secara umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua peserta setuju.
8. Analisa Proses Bisnis ke dalam Model Proses Bisnis
9. Skema model proses bisnis yang dikembangkan untuk menganalisa proses bisnis.
BAB II
DESAIN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
A. Desain Sistem Informasi
Desain sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada sistem yang baru.
Sekarang dibahas: 1. Siklus hidup 2. Analisis Desain
1. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi (System Development Life Cycles - SDLC)
Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb:
a. Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
b. Desain Sistem: merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi
c. Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak
d. Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
e. Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.
2. Analisis Sistem
Alasan pentingnya mengawali analisis sistem:
a. Problem-solving: sistem lama tidak berfungsi sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu analisis diperlukan untuk memperbaiki sistem sehingga dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
b. Kebutuhan baru: adanya kebutuhan baru dalam organisasi atau lingkungan sehingga diperlukan adanya modifikasi atau tambahan sistem informasi untuk mendukung organisasi.
c. Mengimplementasikan ide atau teknologi baru.
d. Meningkatkan performansi sistem secara keseluruhan. Batasan analisis sistem:
Aktifitas yang dilakukan dalam analisis sistem harus dapat menjawab pertanyaan umum, sbb:
a. Sistem baru apakah yang akan dibangun? Atau
b. Sistem apakah yang akan ditambahkan atau dimodifikasi pada sistem lama yang sudah ada?
Untuk itu secara detail harus dijawab pertanyaan-pertanyaan: a. Informasi apakah yang dibutuhkan?
b. Oleh siapa? c. Kapan? d. Dimana?
e. Dalam bentuk apa?
f. Bagaimana cara memperolehnya? g. Dari mana asalnya?
Berisi:
a. Definisi yang jelas dan konsisten tentang alasan untuk analisis b. Definisi batasan analisis yang akan dilakukan
c. Identifikasi fakta yang akan dikumpulkan dan dipelajari selama analisis
d. Identifikasi sumber dimana fakta dapat diperoleh
e. Uraian tujuan dan kendala yang mungkin dalam analisis
f. Proyeksi kemungkinan masalah yang akan terjadi selama analisis g. Jadwal tentatif analisis
Sumber-sumber fakta yang dapat dipelajari untuk analisis sistem: a. Sistem yang ada
b. Sumber internal lain: orang, dokumen, dan hubungan antara orang-organisasi atau fungsi ada
c. Sumber External: interface dengan sistem lain, seminar, vendor, jurnal, textbook dan informasi atau ilmu lain yang berada diluar sistem
Kerangka Analisis:
a. Analisis terhadap level pembuat keputusan (manajemen organisasi): menganalisa organisasi, fungsi dan informasi yang dibutuhkan beserta informasi yang dihasilkan.
b. Analisis terhadap flow informasi: mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan, siapa yang memerlukan, dari mana asalnya.
c. Analisis terhadap input dan output.
Dalam analisis ini digunakan teknik dan alat bantu, a.l: interview, questionaire, observation, sampling and document gathering, charting (organisasi, flow, dfd, ER, OO, dll), decision table and matric
Laporan hasil analisis:
Laporan hasil analisis harus berisi:
d. Deskripsi tentang masalah-masalah yang belum teratasi dan potensi masalah
e. Uraian tentang asumsi-asumsi yang diambil oleh analis sistem selama proses analisis
f. Rekomendasi-rekomendasi sistem yang baru dan kebutuhannya untuk desain awal
g. Proyeksi kebutuhan sumber daya dan biaya yang diharapkan termasuk dalam desain sistem baru atau memodifikasinya. Proyeksi ini termasuk kelayakan untuk proses selanjutnya.
Yang terpenting adalah bagian 6 dan 7. Kategori aspek kelayakan:
a. Kelayakan teknis: kelayakan perangkat keras dan perangkat lunak. b. Kelayakan ekonomi: apakah ada keuntungan atau kerugian,
efisiensi biasa operasional organisasi.
c. Kelayakan operasi: berhubungan dengan prosedur operasi dan orang yang menjalankan organisasi
d. Kelayakan jadwal: dapat menggunakan model-model penjadwalan seperti PERT dan GANTT CHART. Apakah jadwal pengembangan layak atau tidak.
Hasil akhir analisis sistem (keputusan):
a. Hentikan pekerjaan, karena proposal tidak layak.
b. Tunggu beberapa saat, karena masih ada pertimbangan lain.
c. Modifikasi, manajemen memutuskan untuk memodifikasi proposal dengan subsistem lain.
d. Proses dengan syarat, ada persyaratan kelayakan.
e. Proses tanpa syarat, semua syarat terpenuhi. Proposal diterima dan proses dilanjutkan ke desain awal.
B. Desain Sistem
berkonsentrasi pada bagaimana system dibangun untuk memenuhi kebutuhan pada fase analisis.
Elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan proses desain:
1. Sumber daya organisasi: bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man, machines, material, money dan methods.
2. Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai selama fase analisis sistem.
3. Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
4. Metode pemrosesan data, apakah: manual, elektromechanical, puched card, atau computer base.
5. Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, a.l: capture, classify, arrange, summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan disseminate.
6. Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll. Langkah dasar dalam proses desain:
1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan kebutuhan informasi sistem. 2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model),
berupa gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities).
Pendefenisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb: a. Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai
tujuan sistem (system’s goal)
b. Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut
c. Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun field informasi yang diperlukan.
d. Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input menjadi output yang diperlukan.
e. Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan selama pemrosesan input menjadi output.
f. Ulangi langkah a-e terus menerus sampai semua output yang dibutuhkan diperoleh.
g. Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.
tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah:
a. Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan desain sistem.
b. Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan diajukan.
c. Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan merawat sistem.
d. Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir. Sedangkan format dari proposal desain ini sangat bervariasi akan tetapi mengandung hal-hal di atas.
C. Prinsip Dasar Desain
Ada 2 prinsip dasar desain, a.l:
1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource mana yang bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif terutama dalam cost.
2. Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul(subsistem fungsional) yang terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain per modul. Sebuah sistem informasi dapat dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, a.l: data collection, data processing, file update, data storage, data retrival, information report dan data processing controls.
Petunjuk umum dalam desain subsistem fungsional sebuah sistem informasi:
2. Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya langkah untuk me-record, collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin sedikit langkah semakin akurat.
3. Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak dimasukkan lagi ke sistem.
4. Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus lebih kecil dari pewaktuan informasi tersebut diperlukan.
5. Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling optimal
6. Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan tergantung dari kebutuhan informasi.
7. Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit segera setelah di kumpulkan.
8. Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada proses selanjutnya.
9. Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah aktifitas prosesing yang besar dilakukan.
10.Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali ada kendala sistem.
11.Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan maintenance.
12.Semua data harus dapat dicetak dalam format yang berarti untuk keperluan audit.
13.File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke basis data.
14.Prosedur backup dan security harus disediakan untuk semua field data.
15.Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur reorganisasi secara periodik.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat di simpulkan bahwa:
1. Sukses dalam materi pembelajaran Makalah ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI.
2. Dapat memahami tentang pentingnya manfaat informasi, analisis dan desain sistem informasi.
B. Saran
1. Perlu informasi dalam menganalisis data.
DAFTAR PUSTAKA
books.google.com/books?isbn=9792902163
agusarimbawa.files.wordpress.com/2012/04/apsi.pdf
www.belbuk.com/analisis-dan-desain-sistem-informasi-p-23111.html