• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal metode penelitian buk suryawati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal metode penelitian buk suryawati"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Padi (bahasa latin: Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya

terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman

budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga

(genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar. Padi diduga berasal dari

India atau Indocina dan masuk ke Indonesia dibawa oleh nenek moyang yang migrasi

dari daratan Asia sekitar 1500 SM.Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari

semua serealia, setelah jagung dan gandum. Namun demikian, padi merupakan

sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia (Wikipedia, 2008).

Pada awal mulanya O. sativa dianggap terdiri dari dua subspesies, indica dan

japonica (sinonim sinica). Padi japonica umumnya berumur panjang, postur tinggi

namun mudah rebah, lemmanya memiliki "ekor" atau "bulu" (Ing. awn), bijinya

cenderung membulat, dan nasinya lengket. Padi indica, sebaliknya, berumur lebih

pendek, postur lebih kecil, lemmanya tidak ber-"bulu" atau hanya pendek saja, dan

bulir cenderung oval sampai lonjong. Walaupun kedua anggota subspesies ini dapat

saling membuahi, persentase keberhasilannya tidak tinggi. Contoh terkenal dari hasil

persilangan ini adalah kultivar 'IR8', yang merupakan hasil seleksi dari persilangan

japonica (kultivar 'Deegeowoogen' dari Formosa) dengan indica (kultivar 'Peta' dari

Indonesia). Selain kedua varietas ini, dikenal varietas minor javanica yang memiliki

sifat antara dari kedua tipe utama di atas. Varietas javanica hanya ditemukan di Pulau

(2)

Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman

pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan

subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina)

sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di

Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa

wilayah asal padi adalah, Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam

(Perdana, 2002).

Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun

padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri

bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan oleh

bahan makanan yang lain. Padi adalah salah satu bahan makanan yang mengandung

gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, sebab didalamnya terkandung

bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan

energy (Anonim, 2008).

Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati

(sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian

aleuron), mineral, dan air. Pati beras tersusun dari dua polimerkarbohidrat: amilosa,

pati dengan struktur tidak bercabang. Amilopektin, pati dengan struktur bercabang

dan cenderung bersifat lengket. Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini

sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak,

keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga

(3)

membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras (Anonim,

2010).

Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh varietas

tanaman dan pemberian pupuk yang berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman padi.

Hipotesa

1.Adanya pengaruh perlakuan varietas terhadap pertumbuhan dan produktifitas

tanaman padi

2.Adanya pengaruh pupuk urea terhadap pertumbuhan dan produktifitas tanaman padi

3.Adanya interaksi antara pengaruh varietas dan pemberian pupuk urea pada

pertumbuhan dan produktifitas tanaman padi.

Kegunaan

1.Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti Praktikal Test pada Praktikum TBT

Pangan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

2.Sebagai bahan informasi atau masukan bagi semua pihak yang membutuhkan,

khususnya dalam budidaya tanaman padi.

3.Sebagai sumber data dalam penyusunan laporan praktikum TBT Pangan pada

(4)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani tanaman padi Kingdom : Plantae

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Oryza

Spesies : Oryza sativa (Wikipedia, 2008).

Morfologi Tanaman Padi

Kira-kira 5-6 hari setelah berkecambah, dari batang yang masih pendek itu

keluar akar-akar serabut yang pertama dan dari sejak ini perkembangan akar-akar

serabut tumbuh teratur. Pada saat permulaan batang mulai bertunas (kira-kira umur 15

hari), akar serabut berkembang dengan pesat. Dengan semakin banyaknya akar-akar

serabut ini maka akar tunggang yang berasal dari akar kecambah tidak kelihatan lagi.

Letak susunan akar tidak dalam, kira-kira pada kedalaman 20-30 cm. karena itu akar

banyak mengambil zat-zat makanan dari bagian tanah yang di atas. Akar tunggang

dan akar serabut mempunyai bagian akar lagi yang disebut akar samping yang keluar

dari akar serabtu disebut akar rambut dan yang keluar dari akar tunggang, bentuk dan

(5)

Berdasarkan literatur Aak (1992) akar adalah bagian tanaman yang berfungsi

menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah, kemudian diangkut ke bagian atas

tanaman. Akar tanaman padi dapat dibedakan atas :

a. Radikula; akar yang tumbuh pada saat benih berkecambah. Pada benih yang

sedang berkecambah timbul calon akar dan batang. Calon akar mengalami

pertumbuhan ke arah bawah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan

calon batang akan tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun.

b. Akar serabut (akaradventif); setelah 5-6 hari terbentuk akar tunggang, akar

serabut akan tumbuh.

c. Akar rambut ; merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan akar serabut. Akar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar,

dan ini penting dalam pengisapan air maupun zat-zat makanan. Akar rambut

biasanya berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan

akar serabut.

d. Akar tajuk (crown roots) ; adalah akar yang tumbuh dari ruas batang terendah.

Akar tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu

akar yang dangkal dan akar yang dalam. Apabila kandungan udara di dalam

tanah rendah,maka akar-akar dangkal mudah berkembang (Aak, 1992).

Batang

Batang padi tersusun dari rangkaian ruas-ruas dan antara ruas yang satu

dengan yang lainnyadipisah oleh sesuatu buku. Ruas batang padi di dalamnya

(6)

Ruas-ruas yang terpendek terdapat di bagian bawah dari batang dan ruas-ruas ini

praktis tidak dapat dibedakan sebagai ruas-ruas yang berdiri sendiri (Suprapto, 1998).

Daun

Daun terdiri dari : helai daun yang berbentuk memanjang seperti pita dan

pelepah daun yang menyelubungi batang. Pada perbatasan antara helai duan dan upih

terdapat lidah daun. Panjang dan lebar dari helai daun tergantung kepada varietas padi

yang ditanam dan letaknya pada batang. Daun ketiga dari atas bisaanya merupakan

daun terpanjang. Daun bendera mempunyai panjang daun terpendek dan dengan lebar

daun yang terbesar. Banyak daun dan besar sudut yang dibentuk antara daun bendera

dengan malai, tergantung kepada varietas-varietas padi yang ditanam. Besar sudut

yang dibentuk dapat kurang dari 900 atau lebih dari 900 (Sutoyo,2001).

Bunga

Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan bunga.

Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. Jumlah benang sari ada 6 buah,

tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai dua kandung

serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala putik yang

(7)

Syarat tumbuh tanaman padi

Syarat Tumbuh Pertumbuhan tanaman padi dipengaruhi oleh beberapa faktor

yaitu :

Iklim

Tanaman padi dapat hidup baik di daerah yang berhawa panas dan banyak

mengandung uap air. Tanaman padi membutuhkan curah hujan berkisar 200

mm/bulan atau lebih, dengan distibusi selama 4 bulan. Sedangkan curah hujan yang

dikehendaki pertahun sekitar 1500 - 2000 mm (AAK, 1990).

Temperatur sangat mempengaruhi pengisian biji padi. Temperatur yang

rendah dan kelembaban yang tinggi pada waktu pembungaan akan mengganggu

proses pembuahan yang mengakibatkan gabah menjadi hampa. Hal ini terjadi akibat

tidak membukanya bakal biji. Temperatur yang rendah pada waktu bunting juga dapat

menyebabkan rusaknya pollen dan menunda pembukaan tepung sari (Luh, 1991).

Tanah

Tidak semua jenis tanah cocok untuk dijadikan areal persawahan. Hal ini

dikarenakan tidak semua jenis tanah dapat dijadikan lahan tergenang air. Padahal

dalam sistem tanah sawah, lahan harus tetap tergenang air agar kebutuhan air

tanaman padi tercukupi sepanjang musim tanam. Oleh karena itu, jenis tanah yang

sulit menahan air (tanah dengan kandungan air pasir tinggi) kurang cocok untuk

dijadikan lahan persawahan. Sebaliknya, tanah yang sulit dilewati air (tanah dengan

(8)

Tanah yang baik untuk areal persawahan ialah tanah yang mampu

memberikan kondisi tumbuh tanaman padi. Kondisi yang baik untuk pertumbuhan

tanaman padi sangat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu posisi topografi yang

berkaitan dengan kondisi hidrologi, porositas tanah yang rendah dan tingkat

keasaman tanah yang netral, sumber air alam, Serta modifikasi sistem alam oleh

kegiatan manusia. Padi dapat tumbuh baik pada tanah yang ketebalan lapisannya

atasnya antara 18 - 22 cm dengan pH tanah berkisar antara 4 – 7. Pada lapisan tanah

atas untuk pertanian pada umumnya mempunyai ketebalan antara 10-30 cm dengan

warna tanah coklat sampai kehitam-hitaman, tanah tersebut gembur. Sedangkan

kandungan air dan udara di dalam pori-pori tanah masing-masing 25% (AAK, 1990).

Peranan varietas

Kebutuhan beras sebagai salah satu sumber pangan utama penduduk

Indonesia akan terus meningkat seiring pertambahan penduduk dengan peningkatan

1,36% per tahun. Dilain pihak terjadi penurunan lahan sawah akibat alih fungsi untuk

kepentingan non pertanian, dan produktivitas padi sawah irigasi cenderung melandai.

Upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dilakukan dengan empat strategi

yaitu (i) peningkatan produktivitas diantaranya melalui penerapan PTT/SL-PTT, (ii)

Perluasan areal melalui upaya optimalisasi lahanperubahan iklim, pengendalian OPT,

pengamanan kualitas produksi dari residu pestisida dan mengurangi kehilangan hasil,

dan (iv) kelembagaan dan pembiayaan. Keberhasilan peningkatan produksi padi

lebih banyak disumbangkan oleh peningkatan produktivitas dibandingkan dengan

(9)

memberikan konstribusi sekitar 56,1%, sedangkan peningkatan luas panen dan

interaksi keduanya memberikan kontribusi masing-masing 26,3% dan 17,5%

terhadap peningkatan produksi padi (Azwar, 2002).

Dalam usahatani padi, varietas merupakan salah satu komponen utama yang

berperan dalam meningkatkan produktivitas. Dibandingkan dengan komponen

teknologi budidaya lainnya, varietas lebih mudah diadopsi petani karena lebih mudah

diimplementasikan (penggunaannya sangat praktis) dan harganya murah. Sembiring

(2008), menyatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas padi salah satu

teknologi inovatif yang handal adalah dengan varietas unggul, baik melalui

peningkatan potensi atau daya hasil tanaman maupun toleransi dan/atau ketahanannya

terhadap cekaman biotik dan abiotik (Dajan, 1986).

Peranan pupuk urea

Sebagai gambaran saja untuk tanah normal pemerintah memberikan

rekomendasi pupuk untuk tanaman padi sebagai berikut, Urea sebesar 200 kg - 250

kg, SP36 100 kg - 150 kg dan KCl 75 kg - 100 kg. Jika menggunakan NPK dosisnya

adalah 100 kg urea dan 300 kg NPK. Itu hanya dosis anjuran, untuk menentukan

dosis secara tepat maka anda harus melakukan uji coba pada tanah milik anda sendiri

baik itu antar musim maupun antar lokasi (Sembiring, 2008).

Berikan pupuk menurut prediksi anda dan lakukan pengamatan sudah

maksimal apa belum. Jika belum lakukan pemupukan dengan dosis yang berbeda

(10)

untuk tanaman padi anda. Tapi dalam pemeberiannya jangan terlalu jauh melampaui

anjuran pemerintah tersebut diatas (Suprihatno, 2011).

(11)

Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian

Muhammadiyah Sumatera Utara di jalan tuar, Kecamatan Medan Amplas, dengan

ketinggian tempat sekitar 26 meter di atas permukaan laut.Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan agustus sampai oktober 2012

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah benih tanaman padi, varietas

1,2 dan 3, pupuk Urea, tali plastic.

Alat yang digunakan dalam penelitian adalah cangkul, parang babat, alat

tulis, patok 2 cm, kalkulator dan meteran.

Rancangan yang digunakan

Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan Rancangan Acak Kelompok

Faktorial dengan dua perlakuan yang terdiri dari sembilan taraf perlakuan yaitu:

Perlakuan varietas (V)

V1: Varietas 1

V2: Varietas 2

V3: Varietas 3

Perlakuan pupuk urea (U)

(12)

U2: Urea 20 gram

U3: Urea 30 gram

V1U1 = Varietas 1 dengan pemberian pupuk Urea 10 gr

V1U2 = Varietas 1 dengan pemberian pupuk Urea 20 gr

V1U3 = Varietas 1 dengan pemberian pupuk Urea 30 gr

V2U1 = Varietas 2 dengan pemberian pupuk Urea 10 gr

V2U2 = Varietas 2 dengan pemberian pupuk Urea 20 gr

V2U3 = Varietas 2 dengan pemberian pupuk Urea 30 gr

V3U1 = Varietas 3 dengan pemberian pupuk Urea 10 gr

V3U2 = Varietas 3 dengan pemberian pupuk Urea 20 gr

V3U3 = Varietas 3 dengan pemberian pupuk Urea 30 gr

Jumlah ulangan 3 ulangan

Jumlah plot 27 plot

Jumlah tanaman per plot 1 tanaman

Jumlah sampel seluruhnya 27 tanaman

Jumlah tanaman per plot 100 tanaman

Jumlah tanaman seluruhnya 2700 tanaman

(13)

Persiapan Lahan

Dibersihkan Lahan dengan ukuran panjang 20 meter dan lebar 10 meter dari

rumput-rumputan yang ada dengan parang babat ataupun cangkul.

Pembuatan Plot

Lahan yang telah dibersihkan dibuat plot dengan panjang 2 m dan lebar 1 m

dengan ketinggian diatas permukaan tanah 20 cm dan jarak antar plot 50 cm dan jarak

antar ulangan 1m menggunakan cangkul.

Penyiapan Benih/Varietas

Sebelum ditanam, benih lebih terdahulu diberikan kepada praktikan dan

selanjutnya diberikan dengan menggunakan benih padi varietas 1, benih padi varietas

2 dan menggunakan benih padi varietas 3.

Penanaman

Dilakukan penanaman pada plot dengan jarak antar tanaman 20 cm x 20 cm

dan jarak dari tanaman kepinggir plot 10 cm dan setiap satu lubang tanam ditanam 5

benih padi.

Pemeliharaan Penyiraman

Penyiraman tanaman dilakuka 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari atau

melalui air hujan.

(14)

Penyiangan dilakukan seminggu sekali dengan membersihkan gulma pada

plot dan yang ada batas antar plot mengunakan tangan ataupun dengan cangkul.

Pemupukan

Pemupukan dilakukan setelah tanaman umur 2 minggu setelah tanam dengan

berat yang telah ditentukan.

Parameter Pengamatan Tinggi Tanaman

Untuk mengukur tinggi tanaman padi diukur dari patok 2 cm yang telah

dibuat dibawah tanaman sempel sampai daun paling panjang, setelah hasil itu didapat

baru ditambah 2 cm.

Jumlah Daun

Untuk mengukur jumlah anakan padi dihitung padi yang tumbuh pada tanaman

sempel.

(15)

Aak, 1992. Padi dan cara bercocok tanamnya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Yogyakarta.

Anonim, 2008, http: //warintek. Bantulkab. Go.id/web.php?mod= basisdata&kat= 1&sub= 2& file= 34

_____a, 2009. Morfologi Tanaman Kangkung.http://hirupbagja.blogspot.com/2009/ 09/morfologi-tanaman-padi.html.Diakses pada tanggal 15 Desember 2012

_____b,2011 . Morfologi dan Klasifikasi Tanaman Padi.http://mukegile08.wordpress. Com/2011/06/08/morfologi-dan-klasifikasi-tanaman-padi/.Diakses pada tanggal 15 Desember 2012

Azwar,S. 2002. Sikap Manusia,Teori dan Pengukurannya.Pustaka Pelajar.Yogyakarta

Dajan, A. 1986. Pengantar Metode Statistika Jilid II. LP3ES. Jakarta

Erna, 2010. Morfologi Tanaman Padi. http://hirupbagja.blogspot.com/2009/09/ morfologi-tanaman-padi.html. Diakses 15 Desember 2012

Luh, A. 1991. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18020/4/chapter%20II. Pdf.Diakses pada tanggal 15 Desember 2012

Perdana, 2002. Budidaya Tanaman Padi http://adhisuryaperdana.wordpress .com/pertanian-ugm/budidaya-tanaman/. Diakses Pada Tanggal 7 mei 2012.

Plantamor, 2008. Tanaman http://www.plantamor.com/index.php?plant=926)(2008). Diakses pada tanggal 7 Mei 2012

Sembiring, H., 2008. Kebijakan penelitian dan rangkuman hasil penelitian BB Padi dalam mendukung peningkatan produksi beras nasional. Prosiding seminar apresiasi hasil penelitian padi menunjang P2BN. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Sukamandi.

Suprihatno, B 2011. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Sutoyo, 2001. Morfologi Dan Klasifikasi Tanaman Padi.http://mukegile08.wordpress. com/2011/06/08/morfologi-an-klasifikasi-tanaman-padi/.Diakses 2 Mei 2012.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain yaitu benih melon varietas Sky Rocket Melon, Rock Melon, Golden Melon, tanah top soil, sekam padi yang telah

Jika petani mendapatkan informasi 3 jenis terkait adanya sosialisasi benih padi varietas Mekongga.. 2) Kemampuan adalah keikutsertaan anggota kelompok tani pada saat

Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang digunakan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman padi hitam dan dihitung dalam satuan kilogram yang dinilai

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kacang hijau varietas vima 4 (yang baru dipanen),plastic vakum ukuran 80 mikron dan 280 mikron ,

Bahan dari penelitian ini adalah tanaman utama 7 varietas Sorgum yang telah.. dikepras yaitu Varietas Numbu, Varietas Kawali, Varietas KD, Varietas Super

Faktor produksi luas lahan, benih, pupuk kandang, pupuk Urea, pupuk NPK, tenaga kerja dan pestisida secara parsial berpengaruh terhadap produksi padi di Kecamatan

Bahan dan Alat Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : Benih semangka Merah tanpa biji varietas Amara, pupuk organik cair, pupuk kandang, mulsa jerami, mulsa eceng

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih Jagung manis varietas Secada F1, Pupuk Kandang Sapi, Biochar sekam padi , Fungisida Dithane M-45, Insektisida Decis 25 EC,