Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi yang dipakai GKI Salatiga menjelaskan materi tentang Perjamuan Kudus bagi anak-anak. Penelitian ini dimotivasi oleh beberapa masalah yaitu Perjamuan Kudus yang melibatkan anak untuk ambil bagian dalam perayaannya dan kriteria menentukan seorang anak untuk ambil bagian dalam Perjamuan Kudus karena secara tahapan perkembangan umur seorang anak belum mampu untuk dapat memahami akan makna Perjamuan Kudus dengan baik, sehingga dibutuhkan cara atau strategi khusus ketika menyampaikan makna Perjamuan Kudus kepada anak-anak dengan melihat tahapan perkembangan usia seorang anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini bahwa GKI Salatiga tidak memiliki kriteria khusus dalam hal usia seorang anak untuk ikut dalam Perjamuan Kudus. Karena cukup dengan mengikuti Baptisan setiap anak berhak mengikuti Perjamuan Kudus. Kemudian pengajaran yang terkait dengan makna Perjamuan Kudus kepada anak – anak belum sesuai dengan tahapan perkembangan yang ditentukan oleh Piaget. Serta strategi untuk melakukan pengajaran yang dilakukan gereja belum maksimal jika melihat dari teori yang ada. Gereja semestinya memperhatikan kembali tahapan perkembangan anak yang sesuai sehingga tujuan untuk menyampaikan makna Perjamuan Kudus dapat tercapai dengan baik dan anak mampu mengikuti Perjamuan Kudus dengan pemahaman yang memadai.