• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Pola Pencarian Pengobatan Penyakit Infeksi Pada Anak di Lumban Datu Kelurahan Patane III Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Pola Pencarian Pengobatan Penyakit Infeksi Pada Anak di Lumban Datu Kelurahan Patane III Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Kesehatan merupakan suatu kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak, produktif, serta mampu bersaing untuk meningkatkan taraf hidupnya. Kesehatan merupakan prioritas utama manusia dalam menjalani kehidupan. Setiap orang berharap mempunyai tubuh yang sehat dan kuat serta memiliki kekebalan tubuh yang baik agar tidak mudah terserang penyakit. Namun hal itu pula yang menjadi kekhawatiran para ibu saat ini. Banyak cara pencegahan yang dilakukan oleh para ibu agar anaknya selalu sehat dan tidak mudah terserang penyakit, namun penyakit sering datang tiba-tiba sehingga tidak dapat dihindari. Seperti halnya penyakit infeksi yang sering terjadi pada anak.

(2)

Kesehatan anak merupakan masalah besar yang harus benar-benar diperhatikan oleh setiap orang tua. Sepertiga dari 51 juta kasus di negara sedang berkembang disebabkan oleh penyakit infeksi. Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit penyakit. Dalam medis, penyakit menular atau penyakit infeksi merupakan satu kumpulan jenis-jenis penyakit yang mudah menyerang khususnya anak-anak yang disebabkan oleh sebuah agen biologi seperti infeksi virus, infeksi bakteri, infeksi parasit bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar) atau kimia (seperti keracunan). (Rampengan, 2008).

Penyakit infeksi ini menular dari satu orang ke orang lain. Infeksi masih merupakan masalah kesehatan di dunia karena penyakit infeksi masih merupakan penyebab kematian utama, terutama pada anak di bawah usia 5 tahun. Anak-anak di bawah lima tahun adalah kelompok yang rentan terhadap berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka belum terbangun sempurna. Lingkungan tempat tinggal yang tidak memadai, kumuh, kepadatan penduduk yang tinggi,menjadi factor resiko terjadinya penularan penyakit infeksi dan Rendahnya daya tahan tubuh memudahkan dan mempercepat berkembangnya bibit penyakit dalam tubuh anak (Moehji, 2003).

(3)

dan yang tertinggi dicapai oleh Myanmar yaitu 104 kematian per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan Indonesia adalah 36 kematian per 1.000 kelahiran hidup.

Data berdasarkan hasil penelitian Maria Christin Dianiati Nainggolan (2010) yang diperoleh dari Data rawat inap RSU Kanjuruhan Kepanjen Periode Januari-Desember 2007 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit infeksi pada anak lebih besar disebabkan oleh penyakit diare yaitu sebesar 79.49%, kemudian diikuti oleh ISPA (13.44%), DBD (3.43%), TF (2.85%), TBC (0.69%) dan Malaria (0.1%). pola penyakit infeksi pada anak balita dengan kasus tertinggi pada tahun 2007 terjadi pada Bulan Juli (135 kasus) dan terendah terjadi pada B u l a n f e b r u a r i ( 5 k a s u s ) . Penyakit infeksi yang terbanyak pada anak disebabkan oleh penyakit diare yaitu sebesar 79.49%.

Badan Pusat Statistika (BPS) menyebutkan angka kematian balita tahun 2007 sebesar 44 per 1.000 kelahiran hidup, provinsi dengan angka kematian balita tertinggi adalah Sulawesi Barat sebesar 93 per 1.000 kelahiran hidup dan Nusa Tenggara Barat sebesar 92 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian balita terendah adalah provinsi DI Yogyakarta sebesar 22 per 1.000 kelahiran hidup, diikuti oleh Jawa Tengah sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup kemudian Kalimantan Tengah sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup, dan di Sumatera Utara sebesar 36 per 1.000 kelahiran hidup.

(4)

sama, penyakit infeksi yaitu diare di Asia Tenggara juga menempati urutan nomor tiga penyebab kematian pada anak di bawah umur lima tahun.

Data World Health Statistics menunjukkan bahwa lebih dari 70% kematian balita disebabkan oleh penyakit infeksi (seperti diare, pneumonia, campak, malaria dan malnutrisi. Menurut UNICEF penyakit infeksi merupakan penyebab kematian utama. Dari 9 juta kematian pada balita per tahunnya di dunia, lebih dari 2 juta di antaranya meninggal akibat penyakit ISPA. WHO melaporkan lebih dari 50% kasus penyakit infeksi berada di Asia Tenggara dan Sub-Sahara Afrika. Dilaporkan, tiga per empat kasus penyakit infeksi pada balita berada di 15 negara berkembang. Yang membahayakan, Indonesia termasuk dalam himpunan 15 negara itu, dan menduduki tempat ke-6 dengan jumlah 6 juta kasus.

(5)

frekuensi KLB Campak menempati urutan kedua, setelah KLB Diare. KLB Campak selama tahun 2007 terjadi sebanyak 10 kali yang tersebar di 9 kecamatan dengan jumlah kasus sebanyak 482 dan 2 kematian (CFR 0,41%).

Pada tahun 2005 dilaporkan terdapat 6 kabupaten di provinsi Sumatera Utara yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit infeksi diare yaitu Kabupaten Deli Serdang, Asahan, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal dengan jumlah kematian 19 orang dari 1.089 penderita dan CFR 1,7 %.

Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Provinsi Sumatera Utara dan sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Hasil pengumpulan data dari kabupaten/kota selama tahun 2007 jumlah kasus penyakit Diare pada Balita yang ditemukan di sarana kesehatan adalah sejumlah 1.146 penderita dengan angka kesakitan penyakit diare 28,43 per 1.000 penduduk. KLB Diare yang tersebar di 10 kabupaten/kota dengan total penderita 2.819 orang dan kematian 23 orang (CFR 0,81%). KLB Campak selama tahun 2007 terjadi di 2 Kabupaten/Kota dengan jumlah kasus sebanyak 191.

Dari kasus penyakit infeksi pada anak diatas, maka perlulah adanya Pola pencarian pengobatan penyakit infeksi tersebut.Data berdasarkan hasil penelitian

Tukiman dan Jumirah (2001) dalam sitorus (2003) tentang “Perilaku masyarakat

terhadap timbulnya gejala penyakit” diketahui bahwa ketika mengalami sakit

(6)

%, memakai obat bebas sebanyak 63%, pergi ke dokter/ puskesmas sebanyak 18%. Artinya ketika mengalami sakit sebagian besar orang-orang akan melakukan pengobatan dengan berbagai cara. Pola Pencarian yang dilakukan didasarkan kuat oleh pola pencarian pengobatan yang dipahami.

Menurut Santoso & Waluyo (2002), Saat ini masyarakat banyak menggunakan jasa pengobat tradisional (Batra) dengan alasan keadaan sekarang sedang dalam krisis ekonomi sehingga daya beli masyarakat menurun, beban masyarakat untuk kebutuhan sehari – hari sangat berat dan biaya untuk berobat serta membeli obat di apotik sangat mahal.

Santoso & Waluyo (2002), memaparkan dalam penelitiaannya tentang batra, pola pengobatan dilakukan dengan cara yang berbeda - beda, pada umumnya diberikan bacaan doa, bantuan tenaga dalam, perabaan di tempat yang sakit, mendengar keluhan pasien, melihat wajah, meraba nadi, melihat nadi dan melihat aura. Kemudian diberi ramuan obat tradisional oleh batra tersebut sebelum dilakukan pengobatan dan ada juga yang melakukan pengobatan berdasarkan pemeriksaan secara medis serta memantau hasil dari pemeriksaan laboratorium bila ada dilakukan sebelumnya.

(7)

Demikian pula hanya dengan daerah Lumban Datu Kelurahan Patane III, Kecamatan Porsea kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatera Utara (Profil Kecamatan Porsea, 2014). Pengobatan jenis Traditional modern dan pengobatan medis modern masih berkembang dengan baik. Lumban Datu Kelurahan Patane III memiliki luas 1,41 Km2 jumlah penduduk sebanyak 1.840 jiwa, dengan tingkat kepadatan penduduk 1304.96 jiwa/ Km2. Penduduk asli daerah ini adalah suku Batak Toba. Sejalan dengan waktu, masyarakat di daerah ini tidak murni lagi hanya bersuku batak toba walaupun demikian untuk wilayah kecamatan porsea, Lumban datu Kelurahan Patane III merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar.

Data yang bersumber dari Puskesmas Kecamatan Porsea menyebutkan dalam memenuhi kebutuhan akan kesehatan masyarakat, di Lumban Datu Kelurahan Patane III terdapat 1 unit Poskesdes, dan 1 unit Posyandu. Sedangkan Tenaga Kesehatan yang tersedia di Lumban datu Kelurahan Patane III terdiri dari 1 Dokter dan 2 orang Bidan.

(8)

dengan warga setempat didapatkan bahwa ada pengobatan traditional yang mereka percayai dan selalu bersedia untuk membantu dalam proses pengobatan terhadap berbagai penyakit yang dikeluhkan. Penyakit yang dikeluhkan oleh masyarakat saat ini adalah penyakit menular yaitu infeksi seperti Mumen (Muntah mencret), Diare, dan ISPA yang saat ini lagi banyak menyerang anak-anak sekitar. Berdasarkan Pertimbangan diatas, Penulis tertarik dan perlu untuk mengetahui dan meneliti gambaran pola pencarian pengobatan penyakit infeksi pada anak di Lumban Datu Kelurahan Patane III Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran pola pencarian pengobatan penyakit infeksi pada anak di Lumban Datu Kelurahan Patane III Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola pencarian pengobatan penyakit infeksi pada anak di Lumban Datu Kelurahan Patane III Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir Tahun 2016.

1.4 Manfaat Penelitian

(9)

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Toba Samosir dalam penyusunan program rencana promosi kesehatan masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

maka dengan ini kami UMUMKAN Pemenang Pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Puskesmas Sukamerindu pada lingkungan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma adalah

ANGKA AKTUAL SKOR POLA PANGAN HARAPAN KONSUMSI PANGAN PENDUDUK BERDASARKAN DATA SURVEY SOSIAL EKONOMI NASIONAL DIY TAHUN 2015 .... PENGELUARAN UNTUK KONSUMSI DAN HARGA PANGAN

[r]

Pasar Trowono Karangasem, Paliyan Kliwon Pasar Hewan Trowono Karangasem, Paliyan Kliwon Pasar Dondong Jetis, Saptosari Pon Pasar Legundi Girimulyo, Panggang Wage Pasar

Kelaikudaraan Dan Pengoperasian Pesawat Udara, Ditjen Hubud, 2016/ Directorate of Airworthiness And Aircraft Operations, Directorate General of Civil Aviation, Ministry

[r]

Sehingga kemampuan keterampilan proses sains yang mempengaruhi penguasaan konsep semakin meningkat, (2) kemampuan siswa dalam menguasai seluruh aspek keterampilan

BUMDes adalah suatu lembaga keuangan dan unit lain yang direncanakan dan dilaksanakan serta dikelola oleh warga masyarakat di bawah pembinaan Pemerintah Desa yang dimintakan