• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Kecembungan Jaringan Lunak Wajah pada Maloklusi Skeletal Klas II dan Klas III Sebelum dan Sesudah Perawatan pada Pasien di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perubahan Kecembungan Jaringan Lunak Wajah pada Maloklusi Skeletal Klas II dan Klas III Sebelum dan Sesudah Perawatan pada Pasien di Klinik PPDGS Ortodonti RSGMP FKG USU"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

47

DAFTAR PUSTAKA

1.

Zen Y

. Pola hubungan antara konveksitas, posisi gigi insisivus, dan posisi bibir dalam analisa Ricketts. 2005; Vol. 63: 160-7.

2. Ludwig M. A cephalometric analysis of the relationship between facial

pattern, interincical angulation and anterior overbite changes. Echino, California: Vol. 37, 2004: 195-203.

3. Arnett GW. Facial esthetics, orthodontics and orthognatic surgery. PSCO

Bulletin. 2001 Summer : 21-22

4. Rostina T. Analisa jaringan lunak menurut metode Holdaway pada mahasiswa

FKG USU Suku Deutro-Melayu. Tesis: Medan: USU, 2009: 2-18.

5. Purwanegara MK. Pengaruh penampilan kelainan dentofasial terhadap harga

diri remaja awal. Tesis. Fak. Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta, 1985: 2.

6. Moyers RE. Handbook of Orthodontics. Edisi 4. Medical Publishers, Inc,.

1988: 191,535,539-43.

7. Proffit WR. Contemporary Orthodontics. Ed 4. 2007: 207-18.

8. Staley RN. Cephalometric Analysis In Text Book of Orthodontics. Sauders

Company; 2001. 113-31.

9. Erliera, Anggani Haru Setyo. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam

menentukan indikasi ekstraksi atau non ekstraksi pada perawatan orthodonti. Dentika dental journal 2006; 2(11): 198-201.

10. Fukui T, Tsuruta M. Invisible treatment of Class III female adult patient with

severe crowding and cross-bite. Journal Of Orthodontics. 2002; 29: 267-75.

11. Jamilian A., dkk. Changes in facial profile during orthodontic treatment with

extraction of four first premolar. Orthodontic waves. 2008;67: 47-49

12. Kilic N, Catal G, Kiki A, Oktay H. Soft tissue profile changes following

maxillary protraction in Class III subjects. European Journal of Orthodontics. 2010;32: 419-24.

(2)

48

13. Mahyastuti RD, Christnawati. Perbandingan posisi bibir dan dagu antara

laki-laki dan perempuan jawa berdasarkan analisis estetik profil muka menurut Bass. M.I. Kedokteran Gigi 2008; 23: 1-7.

14. Koesoemahardja HD. Pola pertumbuhan jaringan lunak kraniofasial serta

kaitannya dengan pola pertumbuhan jaringan keras kraniofasial dan

pertumbuhan umum; Kajian sefalometri-rontgenografik lateral dan fotometrik

pada anak usia 6-18 tahun. Majalah Ortodonti. FKG Usakti. 1991; 2: 12-21.

15. Mamun MSA BDS, Hyder MLA BDS, Hossain MZ BDS PhD. Changes in

soft tissue profile during the treatment of class III malocclusion treated with Class III activator. Bangladesh Journal of Orthodontics and Dentofacial Orthopedics. 2012;2: 24-9

16 Proffit, WR, Fields HW, Sarver DV. Contemporary Orthodontic. Edisi III. St.

Louis : Mosby, Inc., 2000.163-170.

17. Rakosi, T. Color atlas of dental medicine, Orthodontic-Diagnosis. 1st ed.,

Germany: Thieme Medical Publishers., 1993: 3-4, 207-235.

18. Kim YH, Lee JS. Reference dose level for dental panoramic In Anyang

City. Korean Journal Of Oral And Maxillofacial Radiology. 2009; 39:

199-203.

19. Jose M, Varghese J. Panoramic radiograph a valuable diagnostic tool in dental

practice-report of three cases. International Journal Of Dental Clinics. 2011; 3(4): 47-49.

20. Rakosi T. Cephalometric Radiography. Wolf Medically; 1982: 55-95.

21. Susilowati. Hubungan antara sudut intersisial dengan derajat konveksitas

profil jaringan lunak wajah pada suku Bugis dan Makassar. Makassar: Unhas,2009: 125-8.

22. Ricketts RM. Cephalometric Analysis And Synthesis. California. 1961:

141-55.

23. Koesoemahardja HD. Pola pertumbuhan jaringan lunak kemancungan hidung,

ketebalab bibir atas, dan ketebalan bibir bawah serta kaitannya dengan pertumbuhan umum. Jakarta: Universitas Trisakti, 1-14.

24. Arnnet GW, Bergman RT. Facial keys to orthodontic and treatment planning -

Part 1. Am J Orthod Dentofac Orthop. 1993; 103: 299-312.

(3)

49

15.

25. Sing G. Textbook of Orthodontics. Ed 2., India: Jp Medical Pub: 2009.

613-39.

26. Foster TD. Buku Ajar Ortodonsi. Ed 3., Jakarta: EGC; 1997. 199-267.

27. Bhalajhi SI. Text Book of Orthodontics, Management of Class II

Malocclusion. W.B. Saunders Company., 2001. 400-14.

28. Proffit WR, Fields HW, Sarver DM. Contemporary Orthodontics. Ed 4.,

Philadelphia; Elvisier; 2007. 201-4.

29. Foster TD. Buku Ajar Ortodonsi. Ed 3., Jakarta: EGC; 1997. 294-5.

30. Janson G., dkk. Soft-tissue treatment changes in Class II division 1

malocclusion with and without extraction of maxillary premolars. Am J Orthod Dentofacial Orthop. 2007;132: 1-8

31. Kim Y, Nahm Dong-Seok. Class II division I malocclusion treated with

extraction of upper first premolars: Case report. Orthodontic Waves. 2008; 67: 23-9.

32. Bascitfi FA, Uysal T, Buyukerkmen A, Demir A. The influence of extraction

treatment on holdaway soft-tissue measurement. Angle Orthodontist. 2004;74: 167-73.

.

Referensi

Dokumen terkait

Within this paper, we focus solely on modelling the LOD of a 3D city model as an extra geometric dimension—in so far as it can be used to store all topological relationships

Berdasarkan Evaluasi dan Pembuktian Kualifikasi tersebut di atas, Seleksi dinyatakan GAGAL dan akan dilakukan Seleksi ulang pada waktu yang akan ditentukan

Peningkatan Prestasi Belajar CAD Mahasiswa Program Studi Otomotif Non Reguler FT UNY Melalui Pembuatan "Pohon Kata" Perintah Dalam Program Autocad 2009.. Peningkatan

Akan  tetapi,  dengan  beroperasinya  The  Santai  secara  penuh,  serta  penerapan  strategi  pemasaran  yang  tepat  oleh  manajemen,  Perseroan  dapat 

Air boiler dalam feed water tank dialirkan menuju boiler untuk diubah menjadi uap jenuh atau disebut juga steam yang nantinya akan didistribusikan ke mesin-mesin produksi

peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham- saham Perseroan dicatatkan; (vi) memberikan

Luasnya penggunaan teknologi ini disebabkan karena bangunan dan mesin yang dibuat dengan mempergunakan teknik penyambungan ini menjadi lebih ringan dan proses pembuatannya juga

Pada proses ini air dan katalis dialirkan arus listrik melalui 2 buah elektrodanya sehingga menghasilkan gas HHO (hydrogen hydrogen oksida) yang berfungsi sebagai