• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sintesis Basa Schiff Dari Hasil Kondensasi Sinamaldehida Dengan Etilendiamin dan Fenilhidrazin Serta Pemanfaatannya Sebagai Inhibitor Korosi Pada Logam Seng"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

SINTESIS BASA SCHIFF DARI HASIL KONDENSASI SINAMALDEHIDA DENGAN ETILENDIAMIN DAN FENILHIDRAZIN SERTA

PEMANFAATANNYA SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA LOGAM SENG

ABSTRAK

Telah dilakukan sintesis Basa Schiff melalui reaksi kondensasi sinamaldehida dengan dua sumber amina primer yaitu etilendiamin (Basa Schiff I) dan fenilhidrazin (Basa Schiff II). Kondensasi sinamaldehida dengan etilendiamin dilakukan dengan cara refluks dalam pelarut etanol selama 5 jam, sedangkan untuk fenilhidrazin dilakukan dengan cara refluks dalam pelarut etanol selama 1 jam. Dari 13,2 g sinamaldehida yang dikondensasikan dengan 2,4 g etilendiamin dihasilkan 8,40 g Basa Schiff yang kemudian dianalisa melalui spektroskopi FT-IR menunjukkan adanya uluran C=N pada puncak spektrum daerah bilangan gelombang 1627,92 cm-1. Reaksi lainnya pada 13,2 g sinamaldehida yang dikondensasikan dengan fenilhidrazin 5,4 g dihasilkan 9,54 g Basa Schiff yang kemudian dianalisa melalui spektroskopi FT-IR menunjukkan adanya uluran C=N pada puncak spektrum daerah bilangan gelombang 1597,06 cm-1. Analisa dengan spektroskopi UV-Vis memberikan pita serapan 403 nm untuk basa schiff I dan 360 nm untuk basa schiff II. Hasil pengujian efisiensi inhibitor korosi Basa Schiff terhadap logam seng dalam HCl 0,1 N memberikan nilai efisiensi terbesar adalah Basa Schiff hasil reaksi sinamaldehida dengan etilendiamin (Basa Schiff I) pada konsentrasi 7000 ppm yaitu sebesar 90,17 %. Sedangkan untuk sinamaldehida, etilendiamin, fenilhidrazin dan Basa Schiff hasil reaksi sinamaldehida dengan fenilhidrazin (Basa Schiff II) hanya sebesar 58,18 %, 50,04 %, 35,01 % dan 78,47 %.

Kata kunci: Sinamaldehida, Basa Schiff, Etilendiamin, Fenilhidrazin, Korosi, Inhibitor korosi

(2)

SCHIFF BASE SYNTHESIS FROM CONDENSATION OF

CINNAMALDEHYDE WITH ETHYLENEDIAMINE AND PHENYLHYDRAZINE AS CORROSION

INHIBITOR OF ZINK METAL

ABSTRACT

It had been synthesis of Base Schiff by condensation reaction cinnamaldehide with two primery ammine sources were ethylenediamine (Base Schiff I) and phenylhydrazine (Schiff Base II). Cinnamaldehyde condensation with ethylenediamine was done by reflux into ethanol solvent in 5 hours and with phenylhydrazine was done by reflux into ethanol solvent in 1 hour. 13,2 g cinnamaldehyde that condensated with 2,4 g ethylenediamine was resulted 8,40 g Schiff Base then analysed by FT-IR Spectroscopy which show there is C=N at wave number spectrum peaks was 1627,92 cm-1. 13,2 g cinnamaldehyde that condensated with 5,4 g phenylhydrazine was resulted 9,54 g Schiff Base then analysed by FT -IR Spectroscopy which shows C=N at wave number spectrum peaks was 1597,06 cm-1. UV-Vis analysis give absorbance of 403 nm for schiff base I and 360 nm for schiff base II. Results of testing the efficiency of the zinc metal corrosion inhibitor in 0.1 N HCl give the highest efficiency value was Schiff Base from reaction result of cinnamaldehide with ethylenediamine (Base Schiff I) at 7000 ppm concentration as 90,17 %. And cinnamaldehyde , ethylenediamine, phenylhydrazine and Schiff Base from reaction result of cinnamaldehyde with phenylhydrazine (Schiff Base II) as 58,18 %, 50,04 %, 35,01 % and 78,47 %.

Keywords : Cinnamaldehyde, Schiff Base, Ethylenediamine, Phenylhydrazine, Corotion, Corotion Inhibitor

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengolahan data untuk menentukan status gizi dan kebutuhan kalori harian pada balita berdasarkan indeks antropometri berat badan terhadap usia (BB/U) dan Indeks Massa Tubuh

ISPRS Annals of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume III-3, 2016 XXIII ISPRS Congress, 12–19 July 2016, Prague, Czech Republic... Changes in

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa wawancara mendalam yaitu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan cara melakukan dialog dengan bertatap muka.

Alasan peneliti memilih lokasi penelitian di SMP Ngeri 2 Sumbergempol ini karena banyaknya rumor yang menyebutkan bahwa pembelajaran yang terjadi di SMP Negeri 2

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka penelitian ini bertujuan antara lain: (1) mengidentifikasi unsur yang berubah, seiring berubahnya Hadrah menjadi Kuntulan, (2)

Skripsi ini berjudul “Optimalisasi Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Manis melalui Penambahan Pupuk Hijau Enceng Gondok (Eichornia crassipes) pada Media Tailing Pasir

Kuliah Kerja Profesi di MNCTV khususnya di program nondrama televisi banyak sekali memberi pengalaman, apa yang selama ini dipelajari disana. Kegiatan Kuliah Kerja

Faktor internal dan eksternal; meliputi kekuatan adalah : citra produk dan perusahaan, jaringan distribusi yang luas, pabrik dekat bahan baku dan pasar, kualitas produk, bahan