• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Beberapa Metode Pemberian Air Padi Sawah (Oriza sativa L) Varietas Ciherang di Rumah Kaca

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Beberapa Metode Pemberian Air Padi Sawah (Oriza sativa L) Varietas Ciherang di Rumah Kaca"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas pangan pokok bangsa

Indonesia. Sampai saat ini beras merupakan bahan pangan yang hampir selalu

muncul dalam menu sehari-hari. Beras mengambil porsi terbesar dalam hidangan

dan merupakan sumber energi yang terbesar (Khumaidi, 2008). Padi merupakan

salah satu komoditas strategis baik secara ekonomi, sosial maupun politik.

Umumnya usaha tani padi masih merupakan tulang punggung perekonomian

keluarga tani dan perekonomian pedesaan.

Sejak awal tahun 2007 pemerintah telah bertekad untuk meningkatkan

produksi beras sebesar 2 juta ton pada tahun 2007 dan selanjutnya meningkat 5%

per tahun hingga tahun 2009. Untuk mencapai target atau sasaran tersebut maka

diluncurkan Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) dengan

mengimplementasikan 4 (empat) strategi yaitu (1) peningkatan produktivitas, (2)

perluasan areal, (3) pengamanan produksi, dan (4) kelembagaan dan pembiayaan

serta peningkatan koordinasi (Saragih, 2014).

Salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha peningkatan produksi

pertanian melalui panca usahatani adalah pengairan. Air adalah salah satu syarat

mutlak bagi kehidupan dan pertumbuhan tanaman. Air dapat dari hujan atau

mendapatkan air secukupnya, tidak kurang tetapi juga tidak terlalu banyak.

Pengairan meliputi pengaturan kebutuhan air bagi tanaman di dalamnya juga

termasuk drainase. Pengairan sering disebut irigasi yang terdiri dari irigasi teknis,

setengah teknis, dan irigasi sederahana (Mubyarto, 1985).

(2)

2

Upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi yang tinggi lebih

banyak dilakukan, diantaranya adalah mengembangkan varietas unggul seperti

Padi Ciherang, Makongga dan Situ Bagendit. Keunggulan produksi yang tinggi

hendaknya juga diikuti dengan konsumsi air yang selalu lebih sedikit

dibandingkan dengan varietas yang telah dikembangkan lebih dahulu dalam upaya

meningkatkan efisiensi pemakaian air. Kebutuhan air bagi tanaman padi meliputi

untuk pengolahan tanah, penguapan, evapotranspirasi dan perkolasi.

Salah satu varietas padi yang saat ini paling banyak ditanam petani adalah

varietas Ciherang, karena cocok ditanam dimusim hujan dan kemarau serta tahan

terhadap hama wereng coklat dan penyakit hawar, maka varietas ini disukai oleh

banyak petani. Di Sumatera, tanaman padi varietas Ciherang mendominasi dengan

luas tanam 1.548.934 (ha) dan dengan persentase 45,83% pada tahun 2012

( Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2013).

Untuk padi varietas Ciherang penggenangan air terus menerus pada

tanaman padi menyebabkan kekurangan kadar oksigen dalam tanah sehingga

terbentuknya senyawa-senyawa beracun dalam tanah seperti : Al, Fe, asam-asam

organik, dan H2S, yang dapat meracuni tanaman sehingga tanaman menjadi kerdil

( Hardjowigeno dan Rayes 2005). Tanaman padi dapat bertahan hidup

dengan kondisi air yang tergenang, tetapi tidak tumbuh dengan subur dibawah

kondisi hypoxia (kekurangan oksigen) .

Pada kondisi penggenangan air terus menerus,tanaman padi menghabiskan

banyak energi untuk mengembangkan kantong-kantong udara (jaringan

Aerenchyma) dalam akar-akarnya. Akibatnya 75 persen dari ujung-ujung akar

(3)

3

padi mengalami degenerasi menjelang periode berbunga, akibatnya pembentukan

anakan berkurang (Sesbany, 2010).

Tantangan lain dalam budidaya padi sawah adalah perubahan cuaca

di Indonesia mengalami perubahan yang cukup dinamis. Salah satu kondisi

yang dirasakan adalah semakin meningkatnya suhu udara dan tidak

seimbangnya jumlah air di musim kemarau dan musim hujan. Masyarakat

mengalami kekurangan air di musim kemarau dan kebanjiran di musim hujan.

Suhu yang makin tinggi berpengaruh pada peningkatan evaporasi dan

evapotranspirasi pada akhirnya menipisnya ketersediaan air. Sementara itu, petani

tidak cukup mampu beradaptasi terhadap perubahan cuaca yang ditandai dengan

tidak berubahnya pola penggunaan air pada padi sawah yang makin terbatas

jumlahnya (Sesbany, 2010).

Kebiasaan petani menggenangi sawahnya terus menerus dari

sejak bibit padi ditanam sampai tanaman mendekati waktu panen, baik pada

pertanaman musim hujan maupun musim kemarau. Cara seperti ini menunju

kkan bahwa penggunaan air irigasi tidak efisien (boros) , sehingga kebutuhan air

padi sawah mulai penanaman sampai panen antara 800 sampai 1200 mm, dengan

konsumsi 6 sampai 10 mm per hari ( Kung dan Atthayodhin 1968 dalam De Datta

1981). Untuk memproduksi satu kilogram padi dibutuhkan tiga sampai lima liter

air .

Untuk memecahkan masalah tersebut, maka perlu adanya perbaikan pada

teknologi dalam budidaya padi yaitu dalam teknik pemberian air agar dapat

menghemat penggunaan air namun tetap dengan produktifitas padi yang tinggi

dengan menggunakan bibit unggul varietas Ciherang.

(4)

4

Tujuan Penelitiaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji beberapa metode pemberian air

padi sawah (Oriza sativa l) varietas Ciherang di rumah kaca, terhadap nilai

evapotranspirasi, nilai koefisien tanaman, perkolasi, berat kering tanaman, dan

berat bulir padi.

Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis yaitu sebagai syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di

Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara.

2. Bagi mahasiswa, sebagai referensi untuk melakukan penelitian yang

berhubungan dengan metode pemberian air padi sawah (Oriza sativa l)

varietas Ciherang .

3. Bagi masyarakat, diharapkan berguna bagi petani untuk mengetahui

produktivitas dari tanaman padi varietas Ciherang dengan berbagai metode

pemberian air.

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah penelitian dilakukan terhadap perempuan yang merupakan seorang istri dan juga seorang pekerja di kota Malang menunjukan bahwa peran istri pada pengambilan

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Rangkaian DTMF ( Dial Tone Multi Frekuensi) berfungsi untuk menampilkan nomor tujuan pada layar LCD yang digunakan sebagai masukan Phone Interface dan Mikrokontroler yang telah

Berdasarkan analisis separabilitas, jumlah kelas tutupan lahan di Kabupaten Ciamis yang dapat dibedakan dengan cukup baik secara nilai digital menggunakan citra Landsat 8

Perancangan Fasilitas Eduwisata Sejarah Perjuangan Kota Surabaya ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan realita yang terjadi mengenai krisis identitas kota

Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa investor masih belum tertarik untuk menggunakan kinerja lingkungan (PROPER) dalam pengambilan keputusan bisnis,

Dalam pemodelan deret berkala dari data masa lalu dapat diramalkan situasi yang akan terjadi di masa yang akan datang, untuk menguji kebenaran ramalan ini

bayi instan terdapat cemaran logam berat kadmium (Cd) yang dapat.