ABSTRAK
Dalam satu dekade terakhir ini program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga mengalami stagnasi. Utilisasi pelayanan KB masih rendah. Provinsi Sumatera Utara memiliki TFR yang masih tinggi = 3,0, CPR = 42,8 %, dan Unmet need sekitar 16,2 %. Di Kota Sibolga pada tahun 2014 jumlah PUS sebanyak 12.189 orang dengan peserta KB aktif sebanyak 7.920 (64,98 %), bukan peserta KB sebanyak 4.269 orang (35,02%) dan unmet need sebanyak 1.809 orang (14,84%).
Jenis penelitian ini adalah studi analitik desain potong lintang (cross sectional) dengan pendekatan kualitatif dengan populasi kasus yaitu pasangan usia subur (PUS) di Kecamatan Sibolga Selatan Kota Sibolga sebanyak 4.455 orang. Besar sampel dihitung berdasarkan rumus sampel Lemeshow (1997) (2013) sebanyak 260 orang. Metode analisa data dengan cara analisis univariat, analisis bivariat (Chi-Square), dan analisis multivariat (regresi logistik berganda) pada taraf signifikansi 95%.
Hasil analisis bivariat terdapat 7 variabel yang berpengaruh signifikan yaitu pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, pendapatan, keterjangkauan, kewajaran dan kesinambungan. Hasil analisis dengan regresi logistik terdapat 5 variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian utilisasi alat kontrasepsi yaitu pengetahuan (OR=6,347; CI 95%=2,776–14,509), pekerjaan (OR=5,331; CI 95%=2,145–13,248), pendapatan (OR=4,471; CI 95%=2,164– 9,236), keterjangkauan OR=3,764; CI 95%=1,327 – 10,674) dan kesinambungan (OR=2,740; CI 95%=1,245–6,030). Variabel yang paling dominan adalah pengetahuan.
Disarankan kepada tenaga kesehatan hendaknya lebih aktif dalam upaya meningkatkan pengetahuan tentang alat kontrasepsi melalui penyuluhan dan konseling. Tenaga kesehatan juga perlu lebih meningkatkan lagi mutu pelayanan kontrasepsi yang diberikan sehingga dapat memuaskan masyarakat pengguna alat kontrasepsi.
Kata Kunci : Karakteristik PUS, Kualitas Pelayanan KB dan Utilisasi Alat Kontrasepsi
ABSTRACT
In the last decade Population program, Family Planning and Family Development stagnated. Utilization of family planning services still low. North Sumatra province has remained high TFR = 3.0, CPR = 42.8%, and 16.2% Unmet need. Sibolga City in 2014 the amount of Fertility Couples as many as 12 189 people with an active family planning participants as much as 7920 (64.98%), instead of as many as 4,269 people planning participants (35.02%) and unmet need as many as 1,809 people (14.84%).
This research is a cross-sectional analytical study design (cross-sectional) with a qualitative approach to the case that the population of Fertility Couples in the district of South Sibolga as many as 4,455 people. The sample size was calculated based on the formula samples Lemeshow (1997) (2013) as many as 260 people. Data analysis method by means of univariate, bivariate analysis (chi-square) and multivariate analysis (multiple logistic regression) at the 95% significance level.
Results of bivariate analysis, there were 7 variables that have a significant effect, namely education, science, employment, income, affordability, fairness and sustainability. Results of the logistic regression analysis there are five variables that significantly affect the incidence of utilization of contraceptive use that knowledge (OR = 6.347; 95% CI = 2.776 to 14.509), work (OR = 5.331; 95% CI = 2.145 to 13.248), revenue (OR = 4.471; 95% CI = 2,164- 9.236), affordability OR = 3.764; 95% CI = 1.327 to 10.674) and sustainability (OR = 2.740; 95% CI = 1.245 to 6.030). The most dominant variable is knowledge.
Suggested for health workers should be more active to improve the information of contraceptives through education and counseling. Providers also need to further enhance the quality of contraceptive services provided to satisfy the people who use contraceptives.
Keywords: Characteristics Fertility Couples, Family Planning Service Quality and Utilization Use of Contraceptives