• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pendidikan Lalu Lintas Kelas VII SMP MTs

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Model Pendidikan Lalu Lintas Kelas VII SMP MTs"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Edisi Revisi

Cetakan Ke-VII, 2017

ISBN 978-602-73155-5-6

TIM PENYUSUN

I

.

Pengarah

1. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

3. Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia

II. Narasumber

1. Drs. Aliyas, M.Pd

2. AKBP Subono, S.Pd., SH., M.M

III. Penulis

1. Drs. Supandi, M.Pd

2. Dr. Arnie Fajar, M.Pd

3. Dr. Achmad Husen, M.Pd

IV. Produksi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Tahun Anggaran 2016

(4)

KATA PENGANTAR

Pendidikan merupakan salah satu strategi yang efektif sebagai penanaman nilai dan norma, termasuk di dalamnya nilai disiplin, etika, dan budaya berlalu lintas bagi peserta didik, dalam hal ini peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mereka merupakan generasi yang akan mengganti generasi sekarang yang menduduki berbagai jabatan, baik di pemerintahan maupun swasta. Melalui pendidikan, proses perubahan sikap mental akan terjadi pada diri seseorang. Dengan perubahan tersebut diharapkan generasi muda secara sadar mampu menerapkan sikap dan perilaku disiplin, etika, dan budaya lalu lintas yang aman, selamat, tertib, dan lancar.

Penanaman nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas ini, menjadi lebih efektif apabila dilakukan sejak dini, baik melalui pendidikan formal (persekolahan) maupun informal. Pelaksanaan penanaman nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas di persekolahan dilakukan melalui pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas (PLL) ke dalam proses pembelajaran khususnya mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).

Pendidikan Lalu Lintas yang diintegrasikan pada mata pelajaran PPKn dilaksanakan di satuan pendidikan tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK secara berkelanjutan ditekankan pada pembentukan sikap dan perilaku tanpa mengabaikan pengetahuan dan keterampilan, serta mengembangkan keteladanan dalam berlalu lintas. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan, pelaksanaan, serta penilaian proses dan hasil pembelajaran yang disusun berdasarkan peraturan yang berlaku.

Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas ini, disusun sebagai bahan dan panduan bagi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan Dinas Pendidikan dalam penanaman nilai, norma, moral, dan etika berlalu lintas pada pembelajaran PPKn berdasarkan kurikulum 2013, sehingga Pendidikan Lalu Lintas di SMP/MTs dapat diimplementasikan secara efektif dan efesien. Dengan demikian peserta didik bertanggung jawab dan berperilaku disiplin berlalu lintas dalam kehidupan sehari-hari.

Jakarta, Maret 2017

Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah,

(5)
(6)
(7)
(8)

DAFTAR ISI

Halaman

PENYUSUN

...

ii

KATA PENGANTAR

...

iii

SAMBUTAN

...

v

DAFTAR ISI

...

vii

BAB I PENDAHULUAN

...

1

A. Latar Belakang ...

1

B. Dasar Hukum ...

4

C. Tujuan dan Sasaran ...

5

D. Manfaat ...

6

E. Ruang Lingkup ...

6

BAB II

TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)

KELAS VII TERHADAP PENDIDIKAN LALU LINTAS

...

9

BAB III MODEL PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS

KE DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA

DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KELAS VII

... 19

A. Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas dalam

Pengembangan Materi Pembelajaran ... 19

B. Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas dalam

Pengembangan Silabus ... 65

C. Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas dalam

Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 81

BAB IV PENUTUP

... 103

(9)
(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31

ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan

suatu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan

serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

dengan undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).

Undang-Undang Sisdiknas Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945. Selanjutnya Pasal 3 menegaskan bahwa ”Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.”

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil

kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan.

Penjelasan Pasal 35 UU Sisdiknas menyebutkan bahwa ”Standar kompetensi

lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau

dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah.” Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI

Nomor 54 Tahun 2013 dinyatakan bahwa ”Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas

kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah

menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah.”

(11)

keberadaannya. Sedangkan aspek pengetahuan

(knowledge)

adalah memiliki

pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak nyata, serta aspek

keterampilan

(skill)

adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan

kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain sejenis.

Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan pada

kasus-kasus pelanggaran lalu lintas yang berakibat kepada terjadinya kecelakaan,

yang sebagian besar terjadi pada generasi muda. Oleh karena itu pemerintah melalui

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Kepala Kepolisian

Negara Republik Indonesia menata kurikulum pendidikan yang mampu

menumbuhkan etika dan budaya berlalu lintas untuk menciptakan keamanan,

keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas (kamseltibcarlantas). Hal ini

sejalan dengan diundangkannya UU RI No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan.

Tindak lanjut dari UU tersebut, maka dilakukan penandatanganan nota

kesepahaman/

Memorandum of Understanding

(MoU)

antara Mendiknas dan Kapolri

No: 03/III/KB/2010 dan No: B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang ”Mewujudkan

Pendidikan Berlalu Lintas dalam Pendidikan Nasional.” Kemdiknas melalui Direktorat

Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2010 membentuk

Tim Teknis guna menyiapkan dan mengembangkan model pendidikan lalu lintas di

sekolah. Hasil dari tim tersebut adalah Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu

Lintas pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs

dan SMA/SMK/MA.

Model pengintegrasian tersebut dibahas melalui workshop secara nasional

tahun 2010 yang dihadiri oleh pakar pendidikan, Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda

seluruh Indonesia, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, para pengawas sekolah,

kepala sekolah dan guru PKn. Peserta workshop menyepakati bahwa Model

Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada mata pelajaran PKn dapat

dilaksanakan di sekolah. Sebagai tindak lanjut dilakukan diseminasi di

Kabupaten/Kota terutama di sekolah rintisan.

(12)

melalui Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan untuk satuan pendidikan

tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Hasil penyempurnaan buku Model Pengintegrasian

Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan (PPKn) akan dipergunakan sebagai materi dalam kegiatan

workshop dan diseminasi di sekolah-sekolah rintisan.

Secara konseptual dapat dikemukakan bahwa PPKn adalah

pengorganisasian dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora dengan penekanan

pada pengetahuan dan kemampuan dasar tentang hubungan antar warganegara

dan warganegara dengan negara yang dilandasi keimanan dan ketakwaan terhadap

Tuhan Yang Maha Esa, nilai luhur dan moral budaya bangsa, memiliki rasa

kebangsaan (nasionalisme) yang kuat dengan memperhatikan keragaman agama,

sosiokultural, bahasa, dan suku bangsa, dan memiliki jiwa demokratis yang

diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Dengan kata lain bahwa

materi/konten PPKn di Indonesia terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang memerlukan

pengorganisasian materi secara sistematis dan pedagogik, seperti ilmu hukum,

politik, tatanegara, humaniora, moral Pancasila, psikologi, nilai-nilai budi pekerti dan

disiplin ilmu lainnya (Fajar, Arnie: Tesis 2003). Dengan demikian secara substansi

mata pelajaran PPKn terbuka terhadap perubahan dan dinamika yang berkembang

dalam kehidupan masyarakat dan negara termasuk mewadahi berbagai masalah

faktual khususnya penanaman nilai dan norma berlalu lintas.

(13)

B. Dasar Hukum.

1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan

6. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Aksi Keselamatan

Jalan di Indonesia.

7.

Memorandum of Understanding (MoU)

antara Mendiknas dan Kapolri Nomor

03/III/KB/2010 dan No. B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang

”Mewujudkan Pendidikan Berlalu Lintas dalam Pendidikan Nasional.”

8. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

2012 tentang Registrasi Identifikasi Kendaraan.

9. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun

2012 tentang Surat Ijin Mengemudi (SIM).

10. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun

2012 tentang Penggunaan Jalan Selain untuk Kegiatan Lalu Lintas.

11. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 15 Tahun

2013 tentang Penyidikan Kecelakaan Lalu Lintas.

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013

Tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan

Dasar dan Menengah.

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014

tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah,

beserta salinannya.

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014

tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

(14)

C. Tujuan dan Sasaran

Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalalu Lintas pada mata pelajaran

PPKn ini sebagai panduan bagi:

1. Guru SMP/MTs:

a. menelaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang

dapat diintegrasikan nilai dan norma serta materi berlalu lintas;

b. mengintegrasikan nilai dan norma serta materi berlalu lintas ke dalam materi

pembelajaran PPKn;

c. mengintegrasikan nilai dan norma serta materi berlalu lintas ke dalam silabus

mata pelajaran PPKn;

d. mengintegrasikan nilai dan norma serta materi berlalu lintas ke dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn dan;

e. mengimplementasikan pendidikan lalu lintas dalam mata pelajaran PPKn.

2. Kepala SMP/MTs:

a. sebagai acuan untuk melakukan supervisi klinis dalam mengimplementasikan

pembelajaran PPKn SMP/MTs yang terintegrasi nilai dan norma berlalu

lintas;

b. sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran

PPKn SMP/MTs yang terintegrasi nilai dan norma serta materi berlalu lintas

dan;

c. sebagai acuan dalam rangka sosialiasi pendidikan lalu lintas terhadap guru di

lingkungan sekolahnya.

3. Pengawas sekolah SMP/MTs:

a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi monitoring

implementasi pembelajaran PPKn SMP/MTs yang terintegrasi nilai dan

norma serta materi berlalu lintas.

b. acuan supervisi akademik pembelajaran PPKn SMP/MTs yang terintegrasi

nilai dan norma serta materi berlalu lintas.

c. acuan evaluasi dan monitoring keterlaksanaan pembelajaran PPKn

SMP/MTs. Yang terintegrasi nilai dan norma serta materi berlalu lintas.

4. Bagi Kepolisian:

a. sebagai pedoman dalam rangka melakukan kemitraan dengan satuan

pendidikan;

(15)

5. Bagi Dinas Pendidikan:

a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanan, evaluasi dan monitoring program diseminasi model pengintegrasian pendidikan lalu lintas melalui mata pelajaran PPKn SMP/MTs di daerah kabupaten/kota;

b. sebagai acuan dalam menyusun program anggaran daerah kabupaten/ kota dalam mengimplementasikan Pendidikan Lalu Lintas..

D. Manfaat

Setelah menggunakan model ini, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, kepolisian, dan dinas pendidikan dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan yang tertib, dengan mengembangkan kebiasaan (habit) taat berlalu lintas dalam kehidupan sehari-hari;

2. Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni: (a) sikap kewarganegaraan (civic dispositions) termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic responsibility); (b) pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge); (c) keterampilan kewarganegaraan (civic skill) termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility);

3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan lalu lintas yang diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata pelajaran PPKn.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman lalu lintas ditinjau dari dimensi hukum, sosiologi, ekonomi, psikologi, dan politik, yang dikemas secara pedagogis dengan mengembangkan hal-hal sebagai berikut.

Dimensi, Indikator dan nilai-nilai

Pendidikan Lalu Lintas Materi Pendidikan Lalu Lintas

1. Hukum:

a. Menaati rambu-rambu lalu lintas b. Menaati marka jalan lalu lintas c. Menaati isyarat pengatur lalu lintas d. Menunjukkan kelengkapan pengamanan

diri dalam berlalu lintas

e. Mentaati peraturan perundangan berlalu lintas sesui UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. f. Menaati Inpres Nomor 4 Tahun 2013

tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan.

1. Pengertian a. Lalu lintas

b. Rambu-rambu lalu lintas

c. Marka jalan, alat pemberi isyarat pengatur lalu lintas

d. Pengamanan diri sebagai pemakai jalan

e. Tata cara berlalu lintas dengan benar.

(16)

Dimensi, Indikator dan nilai-nilai

Pendidikan Lalu Lintas Materi Pendidikan Lalu Lintas

g. Menaati perkap Polri nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi. h. Menati perkap Polri nomor 10 Tahun

2012 tentang Penggunaan Jalan selain untuk kegiatan lalu lintas.

2. Sosiologi:

a. Memiliki sikap perilaku saling

menghormati sesama pengguna jalan b. Menampilkan sikap perilaku untuk tidak

menyalah gunakan fungsi jalan dan badan jalan untuk kegiatan selalin kegiatan berlalu lintas.

c. menerapkan norma dan moral etika berlalu lintas secara baik dan benar. d. Menunjukkan sikap rela berkorban untuk

memberi kesempatan pengguna jalan lain. e. Memberi kesempatan bagi penyeberang

jalan 3. Ekonomi:

a. Menunjukan sikap perilaku hemat dalam perjalanan

b. Memiliki sikap perilaku efektif dalam perjalanan.

c. Memiliki sikap perilaku efisien dalam transportasi.

4. Psikologi:

a. Memiliki sikap perilaku lebih mengutamakan rasa aman b. Memiliki sikap perilaku lebih

mengutamakan rasa nyaman. c. Menampilkan sikap perilaku lebih

mengutamakan ketertiban, sesame pengguna jalan

d. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan kelancaran sesame pengguna jalan

e. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan keselamatan sesame pengguna jalan

5. Politik:

a. Membuat keputusan dalam menggunakan jalan dengan memperhatikan

kepentingan keselamatan orang lain. b. Melaksanakan kebijakan lalu lintas

berdasarkan kepentingan umum.

c. Ikut serta dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan lalu lintas secara adil.

d. Menampilkan peran serta warga masyarakat dalam menjaga keamanan dan keselamatan bersama dalam berlalu lintas.

2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.

g. Keselamatan lalu lintas h. Keamanan lalu lintas i. Ketertiban lalu lintas j. Kelancaran lalu lintas

k. Tindakan pengaturan dalam keadaan tertentu.

2. Dua belas (12) gerakan tangan pengaturan lalu lintas, isyarat bunyi dan isyarat cahaya.

3. Patroli Keamanan Sekolah (PKS). 4. Pasal-pasal tertentu Undang-undang

No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan

5. Dekade Aksi Keselamatan Jalan di Indonesia melalui jalur pendidikan formal keselamantan jalan.

7. Surat ijin mengemudi (SIM).

8. Penggunaan jalan selain untuk kegiatan lalu lintas.

a. Penggolongan jalan

b. Pengolongan jenis kegiatan 9. Tips aman perjalanan

a. Pemahaman terhadap karakteristik dan komponen rambu, marka, alat pemberi isyarat lalu lintas, kendaraan, helm SNI

b. Tri siap, yaitu: 1) Siap aturan; 2) Siap diri;

3) Siap kendaraan.

Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas  Kedisiplinan

(17)

Dimensi, Indikator dan nilai-nilai

Pendidikan Lalu Lintas Materi Pendidikan Lalu Lintas

 Kepedulian  Saling menghargai  Toleransi

 Kepatuhan  Ketaatan  Kerjasama  Komitemen  Hemat

 Kebersamaan  Keadilan  Ikhlas  Sportif  Bijaksana

Berdasarkan ruang lingkup tersebut, pengembangan model pengintegrasian

nilai dan norma berlalu lintas pada mata pelajaran PPKn mencakup hal-hal sebagai

berikut:

1. Telaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat

diintegrasikan nilai dan norma serta materi berlalu lintas

2. Pengintegrasian nilai dan norma serta materi berlalu lintas ke dalam materi

pembelajaran PPKn

3. Pengintegrasian nilai dan norma serta materi berlalu lintas ke dalam silabus mata

pelajaran PPKn.

4. Pengintegrasian nilai dan norma serta materi berlalu lintas ke dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn.

(18)

Mo

TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)

TERHADAP PENDIDIKAN LALU LINTAS

Kurikulum 2013 memuat Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dijabarkan menjadi 4 (empat) Kompetensi Inti (KI), yaitu: sikap

spriritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Masing-masing KI dijabarkan ke dalam sejumlah

Kompetensi Dasar (KD) yang menjadi dasar dan landasan dalam pengembangan proses pembelajaran.

Kompetensi dasar pada mata pelajaran PPKn di kelas VII yang terkait dengan aspek pengetahuan terdapat 5 (lima) KD, yaitu KD

3.3 s.d. 3.7. Berdasarkan telaah terhadap KD tersebut, maka yang dinilai relevan dan dapat diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke

dalamnya adalah seluruh KD.

Kompetensi Inti:

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan

ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

(19)

Mo

Telaah KI dan KD PPKn terhadap nilai-norma dan moral etika berlalu lintas dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut.

1. Menampilkan seluruh KD yang dikembangkan dari kompetensi inti ke dalam kolom sikap spiritual, sikap sosial, dan pengetahuan,

sesuai dengan Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014

Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan

1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat

2.1 Menghargai semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara

3.1 Memahami sejarah dan semangat komitmen para pendiri Negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara

4.1 Menyaji hasil telaah tentang “sejarah dan semangat komitmen para pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara”

2.2 Menghargai perilaku sesuai norma-norma dalam

berinteraksi dengan kelompok sebaya dan masyarakat sekitar

3.2 Memahami sejarah perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.2 Menyaji hasil telaah tentang sejarah perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2.3 Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender

3.3 Memahami isi alinea Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.3 Menyaji hasil kajian isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

2.4 Menghargai semangat persatuan dan kesatuan dalam memahami daerah tempat tinggalnya sebagai bagian yang utuh dan tak terpisahkan dalam kerangka Negara Kesatuan RepubIik Indonesia (NKRI)

3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

4.4 Menyaji hasil pengamatan tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa

3.5 Memahami karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI

4.5 Menyaji hasil pengamatan karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI

3.6 Memahami keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender

4.6 Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling

(20)

Mo

Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan

budaya, dan gender 3.7 Memahami pengertian dan makna

Bhinneka Tunggal Ika

4.7 Menyaji hasil telaah tentang makna Bhinneka Tunggal Ika

4.8 Menyaji bentuk partisipasi

kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional

2. Mengidentifikasi KD yang dikembangkan dari Kompetensi Inti Pengetahuan yang dinilai relevan dengan dimensi dan indikator

Pendidikan Lalu Lintas kemudian diikuti KD yang dikembangkan dari KI Keterampilan, KI Spiritual, dan KI sosial.

No KD Pengetahuan KD Keterampilan KD Sikap Spiritual KD Sikap Sosial

1 3.3 Memahami isi alinea

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.3 Menyaji hasil kajian isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat

2.1 Menghargai semangat dan

komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara

2 3.4 Memahami norma-norma

yang berlaku dalam kehidupan

bermasyarakat dan bernegara

4.4 Menyaji hasil

pengamatan tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa

1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat

2.2 Menghargai perilaku sesuai norma-norma dalam berinteraksi dengan kelompok sebaya dan masyarakat sekitar

3 3.5 Memahami karakteristik

daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI

4.5 Menyaji hasil

pengamatan karakteristik daerah tempat

tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI 4.8 Menyaji bentuk

partisipasi

kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen

1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat

2.4 Menghargai semangat persatuan dan kesatuan dalam memahami daerah tempat tinggalnya sebagai bagian yang utuh dan tak

(21)

Mo

No KD Pengetahuan KD Keterampilan KD Sikap Spiritual KD Sikap Sosial

terhadap keutuhan nasional

4 3.6 Memahami

keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender

4.6 Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling menghormati dan menghargai dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender

1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat

2.3 Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender

5 3.7 Memahami pengertian

dan makna Bhinneka Tunggal Ika

4.7 Menyaji hasil telaah tentang makna Bhinneka Tunggal Ika

1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat

2.3 Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender

3. Berdasarkan telaah terhadap KD sebagaimana dituangkan dalam langkah 2, maka KD yang dapat diintegrasikan dimensi dan

indikator Pendidikan Lalu Lintas adalah sebagai berikut:

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas

1 1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat

2.1 Menghargai semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara

3.3 Memahami isi alinea Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4.3 Menyaji hasil kajian isi Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1. Mensukuri bahwa perumusan dan penetapan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tercapai atas berkah rahmat dan ridho Tuhan Yang Maha Esa dan didorong oleh keinginan luhur bangsa Indonesia.

2. Mendeskripsikan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

3. Menjelaskan isi makna tiap alinea dalam Pembukaan UUD 1945.

1. Hukum:

i. Menaati rambu-rambu lalu lintas j. Menaati marka jalan lalu lintas k. Menaati isyarat pengatur lalu

lintas

l. Menunjukkan kelengkapan pengamanan diri dalam berlalu lintas

(22)

Mo

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas

4. Menjelaskan makna kemerdekaan

menggunakan jalan raya menurut pasal 27 UUD 1945

5. Menjelaskan hubungan pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia

6. Menjelaskan dua materi dasar yang terkandung dalam UUD 1945. 7. Mengidentifikasi pasal pasal yang

mengandung hubungan Negara dengan warga Negara menurut UUD 1945 8. Mendeskripsikan hubungan

Pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasal UUD 1945.

9. Menunjukkan perilaku tidak semena-mena dalam mengendarai kendaraan bermotor sesuai isi makna alinea pertama pembukaan UUD 1945 (nilai kebersamaan).

10. Menampilkan perilaku adil dalam menggunakan jalan raya sebagai wujud pelaksanaan Sila ke 5 Pancasila Dasar Negara Pancasila.(nilai komitmen) 11. Menjelaskan alas an bahwa

pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk MPR. 12. Menunjukkan sikap perilaku keteguhan

hati untuk tidak mengubah pembukaan UUD 1945 karena sebagai hokum dasar tertinggi di NKRI. (komitmen) 13. Membuat laporan tertulis hasil kajian

terhadap isi alinea pembukaan UUD 1945.

n. Menaati Inpres Nomor 4 Tahun 2013 tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan.

o. Menaati perkap Polri nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi.

p. Menati perkap Polri nomor 10 Tahun 2012 tentang

Penggunaan Jalan selain untuk kegiatan lalu lintas.

2. Sosiologi:

f. Memiliki sikap perilaku saling menghormati sesama pengguna jalan

g. Menampilkan sikap perilaku untuk tidak menyalah gunakan fungsi jalan dan badan jalan untuk kegiatan selalin kegiatan berlalu lintas.

h. menerapkan norma dan moral etika berlalu lintas secara baik dan benar.

i. Menunjukkan sikap rela berkorban untuk memberi kesempatan pengguna jalan lain.

j. Memberi kesempatan bagi penyeberang jalan

3. Ekonomi:

d. Menunjukan sikap perilaku hemat dalam perjalanan e. Memiliki sikap perilaku efektif

(23)

Mo

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas

2 1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat

2.2 Menghargai perilaku sesuai norma-norma dalam berinteraksi dengan kelompok sebaya dan masyarakat sekitar

3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara

4.4 Menyaji hasil pengamatan tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa

1. Mensyukuri atas terciptanya keharmonisan dalam kehdupan

bermasyarakat di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat.

2. Menjelaskan arti pentingnya norma bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Menjelaskan arti pentingnya mentaati peraturan, tata tertib lalu lintas dan angkutan jalan (nilai Komitmen) 4. Mentaati terhadap ketentuan atau

norma-norma berlalu lintas

dilingkungan sekitarnya (nilai displin) 5. Menjelaskan fungsi norma di

masyarakat

6. Menjelaskan pentingnya mentaati terhadap norma-norma yang berlaku di masyarakat.

7. Mendeskripsikan macam-macam norma yang berlaku dalam masyarakat. 8. Mengidentifikasi atran/norma tentang

rambu-rambu larangan, perintah an petunjuk minimal 5 buah (nilai disiplin) 9. Menjelaskan sanksi yang dikenakan

bagi pelanggar norma yang berlaku. 10 Menjelaskan sanksi yang diterima

akibat pelnggaran lalu lintas (nilai keadilan)

11 Membedakan sifat norma hokum dengan norma sompan santun. 12. Mendeskripsikan sumber-sumber

norma yang berlaku dalam masyarakat. 13 Melaksanakan observasi perilaku

f. Memiliki sikap perilaku efisien dalam transportasi.

4. Psikologi:

f. Memiliki sikap perilaku lebih mengutamakan rasa aman g. Memiliki sikap perilaku lebih

mengutamakan rasa nyaman. h. Menampilkan sikap perilaku

lebih mengutamakan ketertiban, sesame pengguna jalan

i. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan kelancaran sesame pengguna jalan

j. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan

keselamatan sesame pengguna jalan

5. Politik:

e. Membuat keputusan dalam menggunakan jalan dengan memperhatikan kepentingan keselamatan orang lain. f. Melaksanakan kebijakan lalu

lintas berdasarkan kepentingan umum.

g. Ikut serta dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan lalu lintas secara adil.

(24)

Mo

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas penyimpangan terhadap norma-norma

yang berlaku, termasuk UU No. 22 Tahun 2009

14 Melaporkan hasil observasi perilaku menyimpang terhadap norma yang berlaku di masyarakat melalui tayangan .

3 1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat.

2.4 Menghargai semangat persatuan dan kesatuan dalam memahami daerah tempat tinggalnya sebagai bagian yang utuh dan tak terpisahkan dalam kerangka Negara Kesatuan RepubIik Indonesia (NKRI).

3.5 Memahami karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI.

4.5 Menyaji hasil pengamatan karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI. 4.8 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang

mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional.

1. Mensyukuri bahwa semangat persatuan dan kesatuan tetap terjaga/terbina dalam memahami daerah tempat tinggalnya sebagai bagian yang utuh dan tak terpisahkan dalam kerangka NKRI.

2. Memelihara kerukunan antar dan inter umat beragama dan sesame warga masyarakat di daerah tempat

tinggalnya sebagai bagian untuh dan tak terpisahkan dalam kerangka NKRI 3. Menjelaskan peran daerah dalam

perjuangan menunju Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Mengidentifikasi karakterisitik daerah tempat tinggal dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Melaksanakan upaya menjaga keamanan lingkungan di jalan raya berdasarkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa (nilai tanggung jawab) 6. Berpartisipasi secara aktif menciptakan

keselamatan, ketertiban dan

kelancaran lingkungan di jalan raya (nilai kepedulian).

(25)

Mo

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas sesame pengguna jalan dilingkungan

disekitar (nilai kebersamaan).

8. Mengajak kawan untuk berdamai pada saat terjadi konflik demi persatuan dan kesatuan teman sebaya.

9. Membuat keputusan dalam menggunakan jalan dengan memperhatikan kepentingan

keselamatan diri sendiri dan orang lain 10. Menyatakan diri bahwa tempat tempat merupakan bagian dari wilayah NKRI. 11. Menampilkan peran serta warga

masyarakat di daerahnya dalam menjaga keamanan dan keselamatan serta ketertiban bersama dalam berlalu lintas

12. Mengidentifikasi ciri-ciri karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI

13. Mempresentasikan hasil kajian tentang karakteristik daerah tempat tinggal sebagai bagian dari NKRI.

4 1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat

2.3 Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender

3.6 Memahami keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender

4.6 Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling menghormati, dan menghargai dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender.

1. Mensyukuri adanya keberagaman suku, agama, ras, budaya dan gender.dari TYME merupakan kekayaan yang tak ternilai

2. Menunjukkan sikap perilaku saling menjaga kerukunan antar dan intern umat beragama.

3. Memberi bantuan terhadap orang yang orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas (nilai peduli)

(26)

Mo

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas kesempatan bagi penyeberang jalan

(peduli)

6. Menampilkan diri saling menjaga kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

7. Memiliki sikap perilaku lebih

mengutamakan rasa aman terhadap sesame pengguna jalan yang

bergaman suku, agama, ras dan status social.

8. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan ketertiban, sesame pengguna jalan

9. Mengidentifikasi factor penghamat dalam menciptakan kerukunan dalam kamjemukan di daerah tempat tinggal di sekitarnya.

10. Menjelaskan pentingya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat yang beragam. 11. Mempresentasikan hasil observasu

keberagaman pengguna jalan ditinjau dari pengguna, jenis kendaraan, dan perilaku pengguna jalan.

5 1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat

2.3 Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender

3.7. Memahami pengertian dan makna Bhinneka

Tunggal Ika

4.7 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang

1. Mensyukuri bahwa ke Bhinneka Tunggak Ika yang ada di Indonesia merupakan anugrah TYME, karena harus tetapadijaga dan dilestarikan, 2. Menjelaskan pengertian dan makna

Bhinneka Tunggal Ika.

(27)

Mo

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas mencerminkan komitmen terhadap keutuhan

nasional.

Indonesia.

4. Menjelaskan arti pentngnya saling menghargai bagi pengguna jalan yang beranerka ragam suku, ras, agama dan budaya

5. Menunjukkan sikap positif sesama pengguna jalan raya berasal dari berbagai keberagaman suku, ras agama dan budaya

6. Menunjukkan contoh partisipasi kewarganegaan sebagai pencerminan komitmen terhadap kutuhan persatuan dan kesatuan nasional.

7. Mengidentifikasi contoh bentuk-bentuk partisipasi kewarganegaan sebagai pencerminan komitmen terhadap pelaksanaan norma dan moral etika berlalu lintas

8. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan keselamatan sesame pengguna jalan

9. Menampilkan peran serta dalam kegiatan social sebagai wujud ke-Bhinneka Tunggal Ika dalam wadah keutuhan nasional.

(28)

Mo

MODEL PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS KE DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN (PPKn) SMP/MTs KELAS VII

A. Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas dalam Materi Pembelajaran

Kompetensi Inti:

1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4 : Mengolah, menyaji, dan menalardalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah

abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran

1 1.1 Menghargai perilaku beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat

2.1 Menghargai semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para

1. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Isi makna tiap

2 X 3 JP 1 Hukum:

a. Menaati rambu-rambu lalu lintas b. Menaati marka jalan

lalu lintas c. Menaati isyarat

pengatur lalu lintas d. Menunjukkan

• Isi makna tiap aliena Pembukaan

UUD 1945.

(29)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran pendiri negara dalam

perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara

3.3 Memahami isi alinea

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4.3 Menyaji hasil kajian isi

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

alinea dalam Pembukaan UUD 1945.

3. makna kemerdekaan menggunakan jalan raya menurut pasal 27 UUD 1945 4. Hubungan

pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia 5. Dua materi dasar

yang terkandung dalam UUD 1945. 6. Pasal pasal yang

mengandung hubungan Negara dengan warga Negara menurut UUD 1945 7. Hubungan

Pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasal UUD 1945. pengamanan diri dalam berlalu lintas e. Mentaati peraturan

perundangan berlalu lintas sesui UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. f. Menaati Inpres

Nomor 4 Tahun 2013 tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan. g. Menaati perkap Polri

nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi.

h. Menati perkap Polri nomor 10 Tahun 2012 tentang Penggunaan Jalan selain untuk kegiatan lalu lintas.

2. Sosiologi: a. Memiliki sikap

perilaku saling

menghormati sesame pengguna jalan b. Menampilkan sikap

perilkau untuk tidak menyalah gunakan fungsi jalan dan

mempunyai nilai-nilai yang universal dan lestari. Mengandung nilai universal artinya mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di seluruh dunia, sedangkan lestari artinya mampu menampung dinamika masyarakat dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara selama bangsa Indonesia tetap setia kepada Negara Proklamasi17 Agustus 1945. Alinea-alinea Pembukaan UUD 1945 pada garis besarnya adalah: Alinea I : terkandung motivasi, dasar, dan pembenaran perjuangan, yaitu kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan

bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Alinea II : mengandung cita-cita bangsa Indonesia yaitu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur..

Alinea III : memuat petunjuk atau tekad pelaksanaannya, yaitu menyatakan bahwa kemerdekaan atas berkat rakhmat Allah Yang

Maha Kuasa. Alinea IV : memuat tugas

(30)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran kendaraan

bermotor sesuai isi makna alinea pertama

pembukaan UUD 1945 (nilai kebersamaan). 9. Perilaku adil dalam

menggunakan jalan raya sebagai wujud pelaksanaan Sila ke 5 Pancasila Dasar Negara Pancasila.(nilai komitmen) 10. Alasan bahwa

pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah oleh

siapapun, termasuk MPR.

11. Sikap perilaku keteguhan hati untuk tidak mengubah pembukaan UUD 1945 karena sebagai hokum dasar tertinggi di NKRI. (komitmen) 12. Membuat laporan

tertulis hasil kajian

badan jalan untuk kegiatan selalin kegiatan berlalu lintas.

c. menerapkan etika berlalu lintas secara baik dan benar. d. Menunjukkan sikap

rela berkorban untuk memberi kesempatan pengguna jalan lain. e. Memberi kesempatan

bagi penyeberang jalan

3. Ekonomi:

a. Menunjukan sikap perilaku hemat dalam perjalanan b. Memiliki sikap

perilaku efektif dalam perjalanan.

c. Memiliki sikap

perilaku efisien dalam penggunaan bahan bakar kendaraan/ transportasi. 4. Psikologi

a. Memiliki sikap perilaku lebih

mengutamakan rasa aman

b. Memiliki sikap

yang berkedaulatan rakyat dan dasar negara Pancasila.

Isi makna tiap alinea sebagaiaman diterangkan di atas bila dikaitkan dengan UU No. 22 Tahun 2009, sangat jelas bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Selanjutnya dinyatakan bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai bagian ari sistem transportasi nasional harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas dan Angkutan Jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah;

• Hubungan pembukaan UUD 1945

dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Berdasarkan makna Pembukaan UUD Negara Republik

(31)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran terhadap isi alinea

pembukaan UUD 1945.

perilaku lebih

mengutamakan rasa aman

c. Memiliki sikap perilaku lebih

mengutamakan rasa nyaman.

d. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan ketertiban, sesame pengguna jalan e. Menampilkan sikap

perilaku lebih mengutamakan kelancaran sesame pengguna jalan f. Menampilkan sikap

perilaku lebih mengutamakan keselamatan sesame pengguna jalan 5. Politik:

a. Membuat keputusan dalam menggunakan jalan dengan

memperhatikan kepentingan keselamatan orang lain.

b. Melaksanakan kebijakan lalu lintas

dijabarkan di atas, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan penjabaran terperinci dari proklamasi. Proklamasi kemerdakaan mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Pernyataan itu tertuang dalam alinea kedua Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dengan demikian disimpulkan bahwa proklamasi kemerdekaan mempunyai hubungan yang erat, tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan dengan Undang-Undang Dasar 1945 terutama bagian Pembukaan UUD 1945.

(32)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran berdasarkan

kepentingan umum. c. Ikut serta dalam

mengawasi pelaksanaan kebijakan lalu lintas secara adil.

d. Menampilkan peran serta warga

masyarakat dalam menjaga keamanan dan keselamatan bersama dalam berlalu lintas.

Nilai-nilai Pendidikan

Lalu Lintas

 Kedisiplinan

 Ketertiban

peraturan sendiri-sendiri, termasuk aspek lalu lintas dan angkutan jalan. Siapapun boleh menggunakan jalan raya, siapapun boleh mengendarai kendaraan bermotor, tetapi ada syarat yang menggunakan haknya. Seperti memiliki SIM, memakai helm, dsb.

• Dua materi dasar yang

terkandung dalam UUD 1945.

UUD Negara Republik Indonesia 1945 adalah hukum dasar tertulis yang mengikat pemerintah, mengikat setiap lembaga negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap warga negara Indonesia. pasal-pasal dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada dasarnya memuat dua materi dasar, yaitu:

1)

pengaturan tentang bentuk

negara dan sistem pemerintahan negara, termasuk di dalamnya pengaturan tentang kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan antarlembaga negara satu dan lainnya serta

2)

pegaturan tentang hubungan

(33)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran pendidikan, pertahanan

keamanan, hak asasi manusia, dan lain-lain.

Berdasarkan uraian di atas, UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan, sebagai pelaksanaan UUD 1945 dibuat untuk mengatur penduduknya atau warga Negaraketika berada di jalan raya. Setiap penduduk ataupun warga Negara ketika menggunakan jalan raya terikat oleh aturan di jalan raya yaitu UU No. 22 Tahun 2009.

• UUD 1945 menjadi sumber

hukum material di Indonesia. Berdasarkan makna bahwa UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis tertinggi di Indonesia, maka setiap warga Negara wajib mematuhi dan taat terhadap ketentuan dalam pasal-pasalnya, dan setiap peraturand perundangan dibawah tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945, termasuk UU No. 22 Tahun 2009,

(34)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran

kendaraan bermotor di jalan raya dengan sesuka hati, karena tidak sesuai isi makna alinea keempat pembukaan UUD 1945 (kebersamaan, disiplin)

• Hubungan Pembukaan UUD

1945 dengan pasal-pasal UUD 1945.

Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945 merupakan satu kesatuan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, antara Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan proklamasi tidak dapat dipisahkan. Alinea kedua pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945 menyatakan, “…mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka ….” Alinea ketiga ini memperlihatkan keterkaitan makna antara proklamasi dan Pembukaan UUD

(35)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran

pasal-pasal yang ada dalam Batang Tubuh UUD 1945. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 dijelmakan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu dapat pula disimpulkan bahwa Pembukaan UUD 1945 mempunyai fungsi atau hubungan langsung dengan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945.

Guna menjalankan UUD dibuatlah UU oleh DPR bersama Presiden, termasuk UU No. 22 Tahun 2009. Oleh karena itu UU No. 22 tahun 2009 dimaksudkan untuk melaksanakan cita-cita dan keinginan luhur bangsa Indonesia. Terwujudnya tertib lalu lintas, kelancaran, keamanan berlalu lintas merupakan keinginan bersama. Pelanggaran terhadap UU No. 22 Tahun 2009 termasuk pengkhianatan terhadap cita-cita luhur dan keinginan luhur bangsa Indoensia.

• Alasan bahwa pembukaan UUD

1945 tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk MPR

(36)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran

mati, tidak dapat diubah ataupun

diamandemen, dengan megemukakan alasan, pertama ; Di

(37)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran

tunduk dan patuh terhadap ketentuan UU.

2 1.1 Menghargai perilaku beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat

2.2 Menghargai perilaku sesuai norma-norma dalam

berinteraksi dengan kelompok sebaya dan masyarakat sekitar

3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara 4.4 Menyaji hasil pengamatan

tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

1. Pengertian norma 2. Arti pentingnya

norma bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3. Arti pentingnya

mentaati peraturan, tata tertib lalu lintas dan angkutan jalan 4. Taati terhadap

ketentuan atau norma-norma berlalu lintas dilingkungan sekitarnya. 5. Fungsi norma di

masyarakat 6. Pentingnya

mentaati terhadap norma-norma yang berlaku di

masyarakat. 7. Macam-macam

norma yang berlaku dalam masyarakat. 8. Aturan/norma dan

makna tentang

3 X 3 JP • Pengertian Norma:

Norma adalah kaidah, aturan, atau adat kebiasaan dan atau hukum yang berlalu dalam masyarakat. Kaidah, aturan, adat kebiasan yang berlaku di masyarakat sangat banyak dan bervariasai. Namun secara umum hanya ada dua yaitu aturan yang dibuat oleh negara atau lembaga yang berweang, dan aturan yang dibuat dan tumbuh berkembang di masyarakat. Kaidah, aturan tersebut dibuat untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan yang terjadi dimasyarakat. Oleh karena diperlukan adnya norma.Setiap aspek kehidupan dimanapun berada pasti diperlukan aturan, kaidah yang disebut norma, termasuk kehidupan dijalan raya. Dengan adanya aturan, kaidah di jalan, diharapkan setiap pengguna jalan patuh dan taat terhadap aturan di jalan, maka akan tercipta suasa jalan yang tertib, aman, lancar dan pada akhirnya selamat.

(38)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran rambu-rambu

larangan, perintah dan petunjuk. 9. Sanksi yang

dikenakan bagi pelanggar norma yang berlaku. 10. Perbandingan sifat

norma hukum dengan norma sompan santun. 11. Sumber-sumber

norma yang berlaku dalam masyarakat. 12. Observasi perilaku

penyimpangan terhadap norma-norma yang berlaku, termasuk UU No. 22 Tahun 2009.

13. Laporan hasil observasi perilaku menyimpang terhadap norma lalu lintas yang berlaku di

masyarakat melalui tayangan.

(39)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran

2009 dan UU No. 38 tahun 2005 termasuk norma hukum.Oleh karena itu bagi pelanggaran terhadap norma hukum, akan memperoleh sanksi yang tegas, termasuk melanggar UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

• Pentingnya norma dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa setiap norma, berisi dua macam yaitu perintah dan larangan. keduanyabertujuan untuk terciptanya ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebaiknya tanpa ada norma, maka dapat timbul kekecauan, ketidaktertiban. Demikian juga UU. No. 22 Tahun

2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, termasuk salah satu norma yang berisi perintah dan larangan agar terciptaketertiban, kelancaran, keamanan dan keselamatan di jalan.

• Pemampilan Perilaku sesuai

norma Agama:

(40)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran

siksa di kelak kemudian. Perilaku tersebut antara lain:

a. Tidak membunuh orang lain. b. Tidak mencuri.

c. Patuh kepada orang tua. d. Melaksanakan ibadah. e. Tidak melakukan penipuan. f. Tidak bohong.

g. Tidak melakukan perzinaan. h. Tidak sombong.

• Penampilan Perilaku sesuai

norma Kesopanan

Norma kesopanan lebih menekankan asas kepantasan atau kepatutan dimasyarakat, se-hingga ukurannya adalah hati nurani

a. Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi.

b Jangan makan sambil berbicara c Janganlah meludah di lantai atau

di sembarang tempat dan. d Orang muda harus menghormati

orang yang lebih tua.

e. Jangan memacu kendaraan di jalan raya dengan kecepatan yang tinggi.

f. Beri kesempatan bagi penyeberang jalan.

(41)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran kenalpot keras.

Norma kesopanan, sanksi memang tidak tegas seperti norma hukum, memang bersumber dari hati nurani, sehingga bagi pelanggarnya dikembalikan lagi pada yang bersangkutan ddiukur dari kepantasan.

• Penampilan Perilaku sesuai

norma Kesusilaan

Norma kesesusilaan adalah aturan hidup yang berasal dari suara hati sanu-bari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan.

Contoh norma ini diantaranya ialah : a. “Kamu tidak boleh mencuri milik

orang lain”.

b. “Kamu harus berlaku jujur”. c. “Kamu harus berbuat baik

terhadap sesama manusia”. d. “Kamu dilarang membunuh

sesama manusia”.

(42)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran

atau tidak baik barulah muncul penyesalan. Contoh lainketika Anda mengendarai motor, tidak memberi kesempatan kepada pengendara lain, dan akhirnya terjadi tabrakan, mesti kamu akan merasa menyesal. Intinya ketika berlalu lintaspun, etika atau untuk berbuat baik kepada orang lain sangat diperlukan.

► Penampilan Perilaku sesuai Norma Hukum :

Peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga yang berwenang isinya mengikat dan memaksa setiap orang dan bagi pelanggar akan mendapat sanksi yang tegas.

Pasal 28 ayat (1) berbunyi ”Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang mengakibatkan kerusakan dan/atau gangguan fungsi Jalan.Sering kita jumpai penggalian jalan, penutupan jalan karena aktivitas warga, pasar tumpah, yang sebenarnya hal tersebut bertentangan dengan isi pasal 28 ayat (1) tersebut.

(43)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran

hukum). Sanksi: Pidana UU No. 22 Tahun 2009 pasal 294.”Pengendara bermotor ketika akan membelokan atau kembali arah, tanpa memberikan isyarat dengan lampiu petunjuk arah atau isyarat tangan dipidana paling lama 1 tahun atau denda paling banyak Rp 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

► Penerapan norma kebiasaan Penerapan perilaku sesuai kebiasaan di rumah: seperti (1) menata kembali tempat tidur sehabis bangun tidur, (2). Beribadah melakukan kewa-jiban kepada Tuhan (3) Membantu ayah dan ibu di rumah dengan tulus ikhlas. Contohnya antara lain menyapu halaman rumah. (4) Belajar, menonton TV atau bermain tetapi harus sesuai norma dalam kehidupan keluarga.

(44)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran

(7) Melaksanakan Patroli Keamanan Sekolah, (8) Berjalan di sebelah kiri kita menuju sekolah, (9) dan sebagainya.

Penerapan kebiasaan di lingkungan jalan raya, seperti (1) selalu berjalan di sebelah kiri, (2) mengjormati para pengguna jalan, (3) menggunakan helm, bila naik motor, (4) menggunakan sabuk pengaman ketika mengendarai mobil, dsb.

3 1.1 Menghargai perilaku beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat

2.4 Menghargai semangat persatuan dan kesatuan dalam memahami daerah tempat tinggalnya sebagai bagian yang utuh dan tak terpisahkan dalam kerangka Negara Kesatuan RepubIik Indonesia (NKRI)

3.5 Memahami karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI 4.5 Menyaji hasil pengamatan

karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI.

1. Pentingnya pemahaman daerah tempat tinggalnya sebagai bagian yang utuh dan tak terpisahkan dari NKRI.

2. Pentingnya kerukunan antar dan inter umat beragama dan sesame warga masyarakat di daerah tempat tinggalnya sebagai bagian untuh dan tak terpisahkan dalam kerangka NKRI

3. Peran daerah

2 x 3 jp ►Daerah tempat tinggal dalam

kerangka NKRI

Di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang (Pasal 25A) **

(45)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran 4.8 Menyaji bentuk partisipasi

kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional.

dalam perjuangan menunju Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Karakterisitik potensi sumber daya daerah tempat tinggal dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Upaya menjaga

keamanan

lingkungan di jalan raya berdasarkan semangat

persatuan dan kesatuan bangsa 6. Berpartisipasi

secara aktif menciptakan keselamatan, ketertiban dan kelancaran

lingkungan di jalan raya.

7. Contoh keteladanan perilaku kerukunan sesame pengguna jalan dilingkungan di sekitar

dengan undang-undang (Pasal 18 (1)**

Selanjutnya lihatlah dalam peta Indonesia, amati daerah tempat tinggal termasuk di daerah Kecamatan/distrik mana?Kab/Kota dan provinsi mana?Apa artinya itu? Artinya Negara Kesatuan Republik Indonesia ini terdiri atas wilayahkecamatan, kabupaten/kota, provinsi. Di masing-asming wilayah tersebut memiliki karakteristik berbeda-beda, dan dihubungkan oleh sarana dan prasaranalalu lintas dan angkutan jalan.Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah Ruang Lalu Lintas, Terminal, dan Perlengkapan Jalan yang meliputi marka, rambu, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, alat pengendali dan pengaman Pengguna Jalan, alat pengawasan danpengamanan Jalan, serta fasilitas pendukung. Karena itulah lalu lintas dan angkutan jalan merupakan bagian strategis dalam pembangunan nasional untuk mencapai kesejahteraan rakyat.

►Arti penting daerah tempat tinggal dalam kerangka NKRI

(46)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran 8. Contoh perilaku

positif agar tidak terjadi konflik antar teman

sebaya/daerah demi terwujudnya persatuan dan kesatuan di lingkungannya. 9. Memberi

kesempatan kepada

pengendara lain yang ingin

mendahuli sesame pengguna jalan demi kepentingan keselamatan diri sendiri dan orang lain

10. Menyatakan diri bahwa tempat tempat merupakan bagian dari wilayah NKRI.

11. Peran serta warga masyarakat di daerahnya dalam menjaga keamanan dan keselamatan serta ketertiban bersama dalam

(47)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran berlalu lintas

12. Ciri-ciri karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI

13. Presentasi hasil kajian tentang karakteristik daerah tempat tinggal sebagai bagian dari NKRI

Angkutan Jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah diperlukan aturan yang disebut UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

►Ciri-ciri/karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI

Yang dimaksud daerah tempat tinggal adalah Daerah tempat tinggal adalah daerah yang kita tempati dalam salah satu bagian wilayah Negara Kesatuan republik Indonesia. Menurut UUD 1945 disebutkan NKRI terdiri atas daerah provinsi. Daerah provinsi terdiri atas beberapa kabupaten atau kota. Antar daerah provinsi, kabupaten dan kota serta daerah yang lebih kecil seperti kecamatan, desa diperlukan sarana jalan. Dengan dibukanya jalan dinamika perekonomian di daerah semakin meningkat. Setiap keberadeaan jalan diperlukan

perencanaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasa. (UU

(48)

Mo

No Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kelas/ Smt

Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD

Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi

Pembelajaran

khas, dan potensi daerah. Daerah-darah tersebut sangat penting, karena NKRI tidak akan berdiri tegak dan kukuh tanpa didukung oleh daerah. Karena keberadaan daerah sangat penting bagi NKRI.Setiap daerah perlu penghubung jalan antar darah, karenadalam menjalankan roda pemerintahan, dan mendukung pembangunan serta integritas nasional diperlukan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan. Karena ituLalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan inte-grasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umumsebagaima-na diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Di dalam UU No. 22 Tahun 2009 pasal 25 dinyatakan bahwa Setiap Jalan yang digunakan untuk Lalu Lintas umum wajib dilengkapi dengan perlengkapan Jalan berupa:

a Rambu Lalu Lintas;

b. Marka Jalan;

c. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas; d. Alat penerangan Jalan;

e. Alat pengendali dan pengaman Pengguna Jalan;

Gambar

gambar masalah
gambar digunakan
gambar di bawah ini.

Referensi

Dokumen terkait

Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan ekonomi, pengembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan integrasi nasional sebagai bagian

Peserta didik memberikan umpan balik dengan mengajukan pertanyaantentang pengertian dan fungsi konstitusi serta proses perumusan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 dalam

- Peserta didik mempresentasikan tentang arti penting UUD 1945 bagi bangsa dan negara indonesia dan semangat para pendiri negara dalam merumuskan dan

Portofolio untuk menilai hasil telaah tentang semangat para pendiri negara dalam merumuskan dan mengesahkan UUD Negera Republik Indonesia Tahun 1945.. Sedangkan projek

Dalam Tugas 2 ini kamu diminta mencari sebuah tulisan yang ada dalam buku, koran, majalah, atau internet tentang taman nasional yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki

22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan., Perilaku melanggar peraturan lalu lintas merupakan hambatan untuk mewujudkan tujuan nasional Indonesia., Keunggulan

Menyaji hasil análisis tentang kebenaran nilai-nilai Pancasila , Arti Konsep geopolitik Indonesia, Perilaku pelang- garan terhadap peraturan lalu lintas dapat menghancur-kan

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk