TIM PENYUSUN
I
.
Pengarah
1. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Kepala Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia
II. Narasumber
1. Drs. Negus Siregar, M.Si
2. AKBP Subono, S.Pd., SH., M.M
III. Penulis
1. Drs. Supandi, M.Pd
2. Dr. Arnie Fajar, M.Pd
3. Dr. Achmad Husen, M.Pd
IV. Produksi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Tahun Anggaran 2015
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
ii
Edisi Revisi
Cetakan Ke-V, 2015
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
v
Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan
ekonomi, pengembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan integrasi nasional sebagai bagian
dari upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang
dasar negara republik Indonesia tahun 1945 sebagai bagian dari sistem transportasi yang
harus dikembangkan potensi dan perannya, undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu
lintas dan angkutan jalan secara tegas menekankan formulasi mengenai azas dan tujuan yaitu
menciptakan lalu lintas dan angkutan jalan yang aman, selamat, tertib, lancar dan terpadu dalam
rangka mendorong perekonomian nasional, mewujudkan kesejahteraan rakyat, persatuan dan
kesatuan bangsa serta mampu menjunjung tinggi martabat bangsa.
Oleh karena itu aspek keamanan dan keselamatan berlalu lintas menjadi perhatian, yang
dalam penekanannya untuk mewujudkan etika berlalu lintas dan budaya bangsa melalui upaya
pembinaan dan pendidikan berbalu lintas sejak usia dini yang dilaksanakan melalui program
pendidikan lalu lintas, yang terjadi saat ini korban kecelakaan lalu lintas justru cenderung dominan
pada usia sekolah, yang disebabkan banyaknya pelanggaran dan rendahnya pengetahuan serta
disiplin dalam berlalu lintas.
Dengan ini saya selaku KAKORLANTAS POLRI mengucapkan terima kasih dan
apresiasi kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atas kerjasamanya dalam pengembangan
pendidikan lalu lintas yang diintegrasikan pada mata pelajaran PPKn jenjang SD/MI dan SMP/
MTs, terima kasih kami sampaikan juga kepada tim penyusun yang telah menyelesaikan buku
model pengintegrasian pendidikan lalu lintas dengan baik.
Selanjutnya saya berharap buku model pengintegrasian pendidikan lalu lintas ini dapat
disebarluaskan dan diimplementasikan dalam proses pembelajaran di seluruh Indonesia,
semoga buku model pengintegrasian ini bermanfaat bagi peserta didik untuk menjadi "Pelopor
Keselamatan Berlalu Lintas dan Budayakan Keselamatan Sebagai Kebutuhan" guna menuju
Indonesia tertib dalam bersatu keselamatan nomor satu untuk mewujudkan keamanan,
keselamatan ketertiban dan kelancaran berlalu lintas.
Jakarta, Februari 2015
Kepala KORPS Lalu Lintas POLRI
Drs. Condro Kirono, M.M., M.Hum
Inspektur Jenderal Polisi
SAMBUTAN
KEPALA KORPS LALU LINTAS
MARKAS BESARModel Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
vii
DAFTAR ISI
Halaman
PENYUSUN
...
ii
KATA PENGANTAR
...
iii
SAMBUTAN
...
v
DAFTAR ISI
...
vii
BAB I PENDAHULUAN
...
1
A. Latar Belakang ...
1
B. Dasar Hukum ...
4
C. Tujuan dan Sasaran ...
5
D. Manfaat ...
6
E. Ruang Lingkup ...
6
BAB II
TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
KELAS VII TERHADAP PENDIDIKAN LALU LINTAS
...
9
BAB III MODEL PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS
KE DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KELAS VII
... 19
A. Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas dalam
Pengembangan Materi Pembelajaran ... 19
B. Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas dalam
Pengembangan Silabus ... 65
C. Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas dalam
Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 81
BAB IV PENUTUP
... 103
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31
ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
suatu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan
serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).
Undang-Undang Sisdiknas Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Selanjutnya Pasal 3 menegaskan bahwa ”Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil
kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan.
Penjelasan Pasal 35 UU Sisdiknas menyebutkan bahwa ”Standar kompetensi
lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau
dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.” Lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 54 Tahun 2013 dinyatakan bahwa ”Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas
kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah
menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.”
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
2
keberadaannya. Sedangkan aspek pengetahuan
(knowledge)
adalah memiliki
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak nyata, serta aspek
keterampilan
(skill)
adalah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain sejenis.
Sementara itu, dalam kehidupan masyarakat saat ini dihadapkan pada
kasus-kasus pelanggaran lalu lintas yang berakibat kepada terjadinya kecelakaan,
yang sebagian besar terjadi pada generasi muda. Oleh karena itu pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan Kepala Kepolisian
Negara Republik Indonesia menata kurikulum pendidikan yang mampu
menumbuhkan etika dan budaya berlalu lintas untuk menciptakan keamanan,
keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas (kamseltibcarlantas). Hal ini
sejalan dengan diundangkannya UU RI No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan.
Tindak lanjut dari UU tersebut, maka dilakukan penandatanganan nota
kesepahaman/
Memorandum of Understanding
(MoU)
antara Mendiknas dan Kapolri
No: 03/III/KB/2010 dan No: B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang ”Mewujudkan
Pendidikan Berlalu Lintas dalam Pendidikan Nasional.” Kemdiknas melalui Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun 2010 membentuk
Tim Teknis guna menyiapkan dan mengembangkan model pendidikan lalu lintas di
sekolah. Hasil dari tim tersebut adalah Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu
Lintas pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SD/MI, SMP/MTs
dan SMA/SMK/MA.
Model pengintegrasian tersebut dibahas melalui workshop secara nasional
tahun 2010 yang dihadiri oleh pakar pendidikan, Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda
seluruh Indonesia, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, para pengawas sekolah,
kepala sekolah dan guru PKn. Peserta workshop menyepakati bahwa Model
Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas pada mata pelajaran PKn dapat
dilaksanakan di sekolah. Sebagai tindak lanjut dilakukan diseminasi di
Kabupaten/Kota terutama di sekolah rintisan.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
3
melalui Kegiatan Pembinaan Pendidikan Kewarganegaraan untuk satuan pendidikan
tingkat SD/MI dan SMP/MTs. Hasil penyempurnaan buku Model Pengintegrasian
Pendidikan Lalu Lintas pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn) akan dipergunakan sebagai materi dalam kegiatan
workshop dan diseminasi di sekolah-sekolah rintisan.
Secara konseptual dapat dikemukakan bahwa PPKn adalah
pengorganisasian dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora dengan penekanan
pada pengetahuan dan kemampuan dasar tentang hubungan antar warganegara
dan warganegara dengan negara yang dilandasi keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, nilai luhur dan moral budaya bangsa, memiliki rasa
kebangsaan (nasionalisme) yang kuat dengan memperhatikan keragaman agama,
sosiokultural, bahasa, dan suku bangsa, dan memiliki jiwa demokratis yang
diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Dengan kata lain bahwa
materi/konten PPKn di Indonesia terdiri dari beberapa disiplin ilmu yang memerlukan
pengorganisasian materi secara sistematis dan pedagogik, seperti ilmu hukum,
politik, tatanegara, humaniora, moral Pancasila, psikologi, nilai-nilai budi pekerti dan
disiplin ilmu lainnya (Fajar, Arnie: Tesis 2003). Dengan demikian secara substansi
mata pelajaran PPKn terbuka terhadap perubahan dan dinamika yang berkembang
dalam kehidupan masyarakat dan negara termasuk mewadahi berbagai masalah
faktual khususnya penanaman nilai dan norma berlalu lintas.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
4
B. Dasar Hukum.
1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan
6. Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Aksi Keselamatan
Jalan di Indonesia.
7.
Memorandum of Understanding (MoU)
antara Mendiknas dan Kapolri Nomor
03/III/KB/2010 dan No. B/9/III/2010 tanggal 8 Maret 2010, tentang
”Mewujudkan Pendidikan Berlalu Lintas dalam Pendidikan Nasional.”
8. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2012 tentang Registrasi Identifikasi Kendaraan.
9. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2012 tentang Surat Ijin Mengemudi (SIM).
10. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
2012 tentang Penggunaan Jalan Selain untuk Kegiatan Lalu Lintas.
11. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 15 Tahun
2013 tentang Penyidikan Kecelakaan Lalu Lintas.
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 71 Tahun 2013
Tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan
Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah,
beserta salinannya.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
5
C. Tujuan dan Sasaran
Buku Model Pengintegrasian Pendidikan Lalalu Lintas pada mata pelajaran
PPKn ini sebagai panduan bagi:
1. Guru SMP/MTs:
a. menelaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang
dapat diintegrasikan nilai dan norma berlalu lintas;
b. mengintegrasikan nilai dan norma berlalu lintas ke dalam materi
pembelajaran PPKn;
c. mengintegrasikan nilai dan norma berlalu lintas ke dalam silabus mata
pelajaran PPKn;
d. mengintegrasikan nilai dan norma berlalu lintas ke dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn dan;
e. mengimplementasikan pendidikan lalu lintas dalam mata pelajaran PPKn.
2. Kepala SMP/MTs:
a. sebagai acuan untuk melakukan supervisi klinis dalam mengimplementasikan
pembelajaran PPKn SMP/MTs yang terintegrasi nilai dan norma berlalu
lintas;
b. sebagai acuan untuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran
PPKn SMP/MTs yang terintegrasi nilai dan norma berlalu lintas dan;
c. sebagai acuan dalam rangka sosialiasi pendidikan lalu lintas terhadap guru di
lingkungan
sekolahnya.
3. Pengawas sekolah SMP/MTs:
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi monitoring
implementasi pembelajaran PPKn SMP/MTs yang terintegrasi nilai dan
norma berlalu lintas.
b. acuan supervisi akademik pembelajaran PPKn SMP/MTs yang terintegrasi
nilai dan norma berlalu lintas.
c. acuan evaluasi dan monitoring keterlaksanaan pembelajaran PPKn
SMP/MTs. Yang terintegrasi nilai dan norma berlalu lintas.
4. Bagi Kepolisian:
a. sebagai pedoman dalam rangka melakukan kemitraan dengan satuan
pendidikan;
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
6
5. Bagi Dinas Pendidikan:
a. sebagai acuan penyusunan perencanaan, pelaksanan, evaluasi dan monitoring program diseminasi model pengintegrasian pendidikan lalu lintas melalui mata pelajaran PPKn SMP/MTs di daerah kabupaten/kota;
b. sebagai acuan dalam menyusun program anggaran daerah kabupaten/ kota dalam mengimplementasikan Pendidikan Lalu Lintas..
D. Manfaat
Setelah menggunakan model ini, guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, kepolisian, dan dinas pendidikan dapat melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan yang tertib, dengan mengembangkan kebiasaan (habit) taat berlalu lintas dalam kehidupan sehari-hari;
2. Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni: (a) sikap kewarganegaraan (civic dispositions) termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic responsibility); (b) pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge); (c) keterampilan kewarganegaraan (civic skill) termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility);
3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan lalu lintas yang diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata pelajaran PPKn.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup model ini berpijak pada pemahaman lalu lintas ditinjau dari dimensi hukum, sosiologi, ekonomi, psikologi, dan politik, yang dikemas secara pedagogis dengan mengembangkan hal-hal sebagai berikut.
Dimensi, Indikator dan nilai-nilai
Pendidikan Lalu Lintas Materi Pendidikan Lalu Lintas
1. Hukum:
a. Menaati rambu-rambu lalu lintas b. Menaati marka jalan lalu lintas c. Menaati isyarat pengatur lalu lintas d. Menunjukkan kelengkapan pengamanan
diri dalam berlalu lintas
e. Mentaati peraturan perundangan berlalu lintas sesui UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. f. Menaati Inpres Nomor 4 Tahun 2013
tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan. g. Menaati perkap Polri nomor 9 Tahun
1. Pengertian a. Lalu lintas
b. Rambu-rambu lalu lintas
c. Marka jalan, alat pemberi isyarat pengatur lalu lintas
d. Pengamanan diri sebagai pemakai jalan
e. Tata cara berlalu lintas dengan benar.
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
7
Dimensi, Indikator dan nilai-nilai
Pendidikan Lalu Lintas Materi Pendidikan Lalu Lintas
2012 tentang Surat Ijin Mengemudi. h. Menati perkap Polri nomor 10 Tahun
2012 tentang Penggunaan Jalan selain untuk kegiatan lalu lintas.
2. Sosiologi:
a. Memiliki sikap perilaku saling
menghormati sesama pengguna jalan b. Menampilkan sikap perilaku untuk tidak
menyalah gunakan fungsi jalan dan badan jalan untuk kegiatan selalin kegiatan berlalu lintas.
c. menerapkan norma dan moral etika berlalu lintas secara baik dan benar. d. Menunjukkan sikap rela berkorban untuk
memberi kesempatan pengguna jalan lain. e. Memberi kesempatan bagi penyeberang
jalan 3. Ekonomi:
a. Menunjukan sikap perilaku hemat dalam perjalanan
b. Memiliki sikap perilaku efektif dalam perjalanan.
c. Memiliki sikap perilaku efisien dalam transportasi.
4. Psikologi:
a. Memiliki sikap perilaku lebih mengutamakan rasa aman b. Memiliki sikap perilaku lebih
mengutamakan rasa nyaman. c. Menampilkan sikap perilaku lebih
mengutamakan ketertiban, sesame pengguna jalan
d. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan kelancaran sesame pengguna jalan
e. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan keselamatan sesame pengguna jalan
5. Politik:
a. Membuat keputusan dalam menggunakan jalan dengan memperhatikan
kepentingan keselamatan orang lain. b. Melaksanakan kebijakan lalu lintas
berdasarkan kepentingan umum.
c. Ikut serta dalam mengawasi pelaksanaan kebijakan lalu lintas secara adil.
d. Menampilkan peran serta warga masyarakat dalam menjaga keamanan dan keselamatan bersama dalam berlalu lintas.
angkutan jalan.
g. Keselamatan lalu lintas h. Keamanan lalu lintas i. Ketertiban lalu lintas j. Kelancaran lalu lintas
k. Tindakan pengaturan dalam keadaan tertentu.
2. Dua belas (12) gerakan tangan pengaturan lalu lintas, isyarat bunyi dan isyarat cahaya.
3. Patroli Keamanan Sekolah (PKS). 4. Pasal-pasal tertentu Undang-undang
No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan
5. Dekade Aksi Keselamatan Jalan di Indonesia melalui jalur pendidikan formal keselamantan jalan.
7. Surat ijin mengemudi (SIM).
8. Penggunaan jalan selain untuk kegiatan lalu lintas.
a. Penggolongan jalan
b. Pengolongan jenis kegiatan 9. Tips aman perjalanan
a. Pemahaman terhadap karakteristik dan komponen rambu, marka, alat pemberi isyarat lalu lintas, kendaraan, helm SNI
b. Tri siap, yaitu: 1) Siap aturan; 2) Siap diri;
3) Siap kendaraan.
Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Kedisiplinan
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs Kelas VII
8
Dimensi, Indikator dan nilai-nilai
Pendidikan Lalu Lintas Materi Pendidikan Lalu Lintas
Saling menghargai Toleransi
Kepatuhan Ketaatan Kerjasama Komitemen Hemat
Kebersamaan Keadilan Ikhlas Sportif Bijaksana
Berdasarkan ruang lingkup tersebut, pengembangan model pengintegrasian
nilai dan norma berlalu lintas pada mata pelajaran PPKn mencakup hal-hal sebagai
berikut:
1. Telaah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran PPKn yang dapat
diintegrasikan nilai dan norma berlalu lintas
2. Pengintegrasian nilai dan norma berlalu lintas ke dalam materi pembelajaran
PPKn
3. Pengintegrasian nilai dan norma berlalu lintas ke dalam silabus mata pelajaran
PPKn.
4. Pengintegrasian nilai dan norma berlalu lintas ke dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn.
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
9
BAB II
TELAAH KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
TERHADAP PENDIDIKAN LALU LINTAS
Kurikulum 2013 memuat Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dijabarkan menjadi 4 (empat) Kompetensi Inti (KI), yaitu: sikap
spriritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Masing-masing KI dijabarkan ke dalam sejumlah
Kompetensi Dasar (KD) yang menjadi dasar dan landasan dalam pengembangan proses pembelajaran.
Kompetensi dasar pada mata pelajaran PPKn di kelas VII yang terkait dengan aspek pengetahuan terdapat 5 (lima) KD, yaitu KD
3.3 s.d. 3.7. Berdasarkan telaah terhadap KD tersebut, maka yang dinilai relevan dan dapat diintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke
dalamnya adalah seluruh KD.
Kompetensi Inti:
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
10
Telaah KI dan KD PPKn terhadap nilai-norma dan moral etika berlalu lintas dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut.
1. Menampilkan seluruh KD yang dikembangkan dari kompetensi inti ke dalam kolom sikap spiritual, sikap sosial, dan pengetahuan,
sesuai dengan Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014
Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan
1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.1 Menghargai semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
3.1 Memahami sejarah dan semangat komitmen para pendiri Negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara
4.1 Menyaji hasil telaah tentang “sejarah dan semangat komitmen para pendiri negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai dasar negara”
2.2 Menghargai perilaku sesuai norma-norma dalam
berinteraksi dengan kelompok sebaya dan masyarakat sekitar
3.2 Memahami sejarah perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.2 Menyaji hasil telaah tentang sejarah perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2.3 Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender
3.3 Memahami isi alinea Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.3 Menyaji hasil kajian isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2.4 Menghargai semangat persatuan dan kesatuan dalam memahami daerah tempat tinggalnya sebagai bagian yang utuh dan tak terpisahkan dalam kerangka Negara Kesatuan RepubIik Indonesia (NKRI)
3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
4.4 Menyaji hasil pengamatan tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa
3.5 Memahami karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI
4.5 Menyaji hasil pengamatan karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI
3.6 Memahami keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender
4.6 Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
11
Sikap Spiritual Sikap Sosial Pengetahuan Keterampilan
budaya, dan gender 3.7 Memahami pengertian dan makna
Bhinneka Tunggal Ika
4.7 Menyaji hasil telaah tentang makna Bhinneka Tunggal Ika
4.8 Menyaji bentuk partisipasi
kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional
2. Mengidentifikasi KD yang dikembangkan dari Kompetensi Inti Pengetahuan yang dinilai relevan dengan dimensi dan indikator
Pendidikan Lalu Lintas kemudian diikuti KD yang dikembangkan dari KI Keterampilan, KI Spiritual, dan KI sosial.
No KD Pengetahuan KD Keterampilan KD Sikap Spiritual KD Sikap Sosial
1 3.3 Memahami isi alinea Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.3 Menyaji hasil kajian isi Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.1 Menghargai semangat dan
komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
2 3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara
4.4 Menyaji hasil
pengamatan tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa
1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.2 Menghargai perilaku sesuai norma-norma dalam berinteraksi dengan kelompok sebaya dan masyarakat sekitar
3 3.5 Memahami karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI
4.5 Menyaji hasil
pengamatan karakteristik daerah tempat
tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI 4.8 Menyaji bentuk
partisipasi
kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen
1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.4 Menghargai semangat persatuan dan kesatuan dalam memahami daerah tempat tinggalnya sebagai bagian yang utuh dan tak
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
12
1
2
No KD Pengetahuan KD Keterampilan KD Sikap Spiritual KD Sikap Sosial
terhadap keutuhan nasional
4 3.6 Memahami
keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender
4.6 Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling menghormati dan menghargai dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender
1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.3 Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender
5 3.7 Memahami pengertian dan makna Bhinneka Tunggal Ika
4.7 Menyaji hasil telaah tentang makna Bhinneka Tunggal Ika
1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.3 Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender
3. Berdasarkan telaah terhadap KD sebagaimana dituangkan dalam langkah 2, maka KD yang dapat diintegrasikan dimensi dan
indikator Pendidikan Lalu Lintas adalah sebagai berikut:
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas
1 1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.1 Menghargai semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
3.3 Memahami isi alinea Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4.3 Menyaji hasil kajian isi Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
1. Mensukuri bahwa perumusan dan penetapan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tercapai atas berkah rahmat dan ridho Tuhan Yang Maha Esa dan didorong oleh keinginan luhur bangsa Indonesia.
2. Mendeskripsikan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Menjelaskan isi makna tiap alinea dalam Pembukaan UUD 1945.
Nilai-nilai Pendidikan Lalu Linta
Kedisiplinan
Ketertiban
Tanggung jawab
Kepedulian
Saling menghargai
Toleransi
Kepatuhan
Ketaatan
Kerjasama
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
13
1
3
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas
4. Menjelaskan makna kemerdekaan
menggunakan jalan raya menurut pasal 27 UUD 1945
5. Menjelaskan hubungan pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia
6. Menjelaskan dua materi dasar yang terkandung dalam UUD 1945. 7. Mengidentifikasi pasal pasal yang
mengandung hubungan Negara dengan warga Negara menurut UUD 1945 8. Mendeskripsikan hubungan
Pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasal UUD 1945.
9. Menunjukkan perilaku tidak semena-mena dalam mengendarai kendaraan bermotor sesuai isi makna alinea pertama pembukaan UUD 1945 (nilai kebersamaan).
10. Menampilkan perilaku adil dalam menggunakan jalan raya sebagai wujud pelaksanaan Sila ke 5 Pancasila Dasar Negara Pancasila.(nilai komitmen) 11. Menjelaskan alas an bahwa
pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk MPR. 12. Menunjukkan sikap perilaku keteguhan
hati untuk tidak mengubah pembukaan UUD 1945 karena sebagai hokum dasar tertinggi di NKRI. (komitmen) 13. Membuat laporan tertulis hasil kajian
terhadap isi alinea pembukaan UUD 1945.
Hemat
Kebersamaan
Keadilan
Ikhlas
Sportif
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
14
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas
2 1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.2 Menghargai perilaku sesuai norma-norma dalam berinteraksi dengan kelompok sebaya dan masyarakat sekitar
3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
4.4 Menyaji hasil pengamatan tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa
1. Mensyukuri atas terciptanya keharmonisan dalam kehdupan
bermasyarakat di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat.
2. Menjelaskan arti pentingnya norma bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Menjelaskan arti pentingnya mentaati peraturan, tata tertib lalu lintas dan angkutan jalan (nilai Komitmen) 4. Mentaati terhadap ketentuan atau
norma-norma berlalu lintas
dilingkungan sekitarnya (nilai displin) 5. Menjelaskan fungsi norma di
masyarakat
6. Menjelaskan pentingnya mentaati terhadap norma-norma yang berlaku di masyarakat.
7. Mendeskripsikan macam-macam norma yang berlaku dalam masyarakat. 8. Mengidentifikasi atran/norma tentang
rambu-rambu larangan, perintah an petunjuk minimal 5 buah (nilai disiplin) 9. Menjelaskan sanksi yang dikenakan
bagi pelanggar norma yang berlaku. 10 Menjelaskan sanksi yang diterima
akibat pelnggaran lalu lintas (nilai keadilan)
11 Membedakan sifat norma hokum dengan norma sompan santun. 12. Mendeskripsikan sumber-sumber
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
15
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas
penyimpangan terhadap norma-norma yang berlaku, termasuk UU No. 22 Tahun 2009
14 Melaporkan hasil observasi perilaku menyimpang terhadap norma yang berlaku di masyarakat melalui tayangan .
3 1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat.
2.4 Menghargai semangat persatuan dan kesatuan dalam memahami daerah tempat tinggalnya sebagai bagian yang utuh dan tak terpisahkan dalam kerangka Negara Kesatuan RepubIik Indonesia (NKRI).
3.5 Memahami karakteristik daerah tempat tinggalnya dalam kerangka NKRI.
4.5 Menyaji hasil pengamatan karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI. 4.8 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang
mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional.
1. Mensyukuri bahwa semangat persatuan dan kesatuan tetap terjaga/terbina dalam memahami daerah tempat tinggalnya sebagai bagian yang utuh dan tak terpisahkan dalam kerangka NKRI.
2. Memelihara kerukunan antar dan inter umat beragama dan sesame warga masyarakat di daerah tempat
tinggalnya sebagai bagian untuh dan tak terpisahkan dalam kerangka NKRI 3. Menjelaskan peran daerah dalam
perjuangan menunju Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Mengidentifikasi karakterisitik daerah tempat tinggal dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Melaksanakan upaya menjaga keamanan lingkungan di jalan raya berdasarkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa (nilai tanggung jawab) 6. Berpartisipasi secara aktif menciptakan
keselamatan, ketertiban dan kelancaran lingkungan di jalan raya (nilai kepedulian).
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
16
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas
sesame pengguna jalan dilingkungan disekitar (nilai kebersamaan).
8. Mengajak kawan untuk berdamai pada saat terjadi konflik demi persatuan dan kesatuan teman sebaya.
9. Membuat keputusan dalam menggunakan jalan dengan memperhatikan kepentingan
keselamatan diri sendiri dan orang lain 10. Menyatakan diri bahwa tempat tempat merupakan bagian dari wilayah NKRI. 11. Menampilkan peran serta warga
masyarakat di daerahnya dalam menjaga keamanan dan keselamatan serta ketertiban bersama dalam berlalu lintas
12. Mengidentifikasi ciri-ciri karakteristik daerah tempat tinggalnya sebagai bagian utuh dari NKRI
13. Mempresentasikan hasil kajian tentang karakteristik daerah tempat tinggal sebagai bagian dari NKRI.
4 1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.3 Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender
3.6 Memahami keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender
4.6 Berinteraksi dengan teman dan orang lain berdasarkan prinsip saling menghormati, dan menghargai dalam keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender.
1. Mensyukuri adanya keberagaman suku, agama, ras, budaya dan gender.dari TYME merupakan kekayaan yang tak ternilai
2. Menunjukkan sikap perilaku saling menjaga kerukunan antar dan intern umat beragama.
3. Memberi bantuan terhadap orang yang orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas (nilai peduli)
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
17
1
7
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas
kesempatan bagi penyeberang jalan (peduli)
6. Menampilkan diri saling menjaga kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
7. Memiliki sikap perilaku lebih
mengutamakan rasa aman terhadap sesame pengguna jalan yang
bergaman suku, agama, ras dan status social.
8. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan ketertiban, sesame pengguna jalan
9. Mengidentifikasi factor penghamat dalam menciptakan kerukunan dalam kamjemukan di daerah tempat tinggal di sekitarnya.
10. Menjelaskan pentingya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan masyarakat yang beragam.
11. Mempresentasikan hasil observasu keberagaman pengguna jalan ditinjau dari pengguna, jenis kendaraan, dan perilaku pengguna jalan.
5 1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.3 Menghargai sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender
3.7. Memahami pengertian dan makna Bhinneka Tunggal Ika
4.7 Menyaji bentuk partisipasi kewarganegaraan yang
1. Mensyukuri bahwa ke Bhinneka Tunggak Ika yang ada di Indonesia merupakan anugrah TYME, karena harus tetapadijaga dan dilestarikan, 2. Menjelaskan pengertian dan makna
Bhinneka Tunggal Ika.
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
18
1
8
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Dimensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas
mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional.
Indonesia.
4. Menjelaskan arti pentngnya saling menghargai bagi pengguna jalan yang beranerka ragam suku, ras, agama dan budaya
5. Menunjukkan sikap positif sesama pengguna jalan raya berasal dari berbagai keberagaman suku, ras agama dan budaya
6. Menunjukkan contoh partisipasi kewarganegaan sebagai pencerminan komitmen terhadap kutuhan persatuan dan kesatuan nasional.
7. Mengidentifikasi contoh bentuk-bentuk partisipasi kewarganegaan sebagai pencerminan komitmen terhadap pelaksanaan norma dan moral etika berlalu lintas
8. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan keselamatan sesame pengguna jalan
9. Menampilkan peran serta dalam kegiatan social sebagai wujud ke-Bhinneka Tunggal Ika dalam wadah keutuhan nasional.
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
19
1
9
BAB III
MODEL PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN LALU LINTAS KE DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN (PPKn) SMP/MTs KELAS VII
A. Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas dalam Materi Pembelajaran
Kompetensi Inti:
1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4 : Mengolah, menyaji, dan menalardalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
1 1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.1 Menghargai semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang ditunjukkan oleh para
1. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Isi makna tiap
2 X 3 JP 1 Hukum:
a. Menaati rambu-rambu lalu lintas b. Menaati marka jalan
lalu lintas c. Menaati isyarat
pengatur lalu lintas d. Menunjukkan
Isi makna tiap aliena Pembukaan UUD 1945.
Model P e ngin tegrasian P e ndidik
an Lalu Lin
tas P ada Mat a P elajaran P e ndidik an P anc
asila dan K
e wargane garaan SMP /MT s K elas VII
20
No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara
3.3 Memahami isi alinea
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4.3 Menyaji hasil kajian isi
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
alinea dalam Pembukaan UUD 1945. 3. makna kemerdekaan menggunakan jalan raya menurut pasal 27 UUD 1945 4. Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia 5. Dua materi dasar
yang terkandung dalam UUD 1945. 6. Pasal pasal yang
mengandung hubungan Negara dengan warga Negara menurut UUD 1945 7. Hubungan
Pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasal UUD 1945.
8. Perilaku tidak semena-mena dalam
mengendarai
kelengkapan pengamanan diri dalam berlalu lintas e. Mentaati peraturan
perundangan berlalu lintas sesui UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. f. Menaati Inpres
Nomor 4 Tahun 2013 tentang Dekade Aksi Keselamatan Jalan. g. Menaati perkap Polri
nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Ijin Mengemudi.
h. Menati perkap Polri nomor 10 Tahun 2012 tentang Penggunaan Jalan selain untuk kegiatan lalu lintas.
2. Sosiologi: a. Memiliki sikap
perilaku saling
menghormati sesame pengguna jalan b. Menampilkan sikap
perilkau untuk tidak menyalah gunakan fungsi jalan dan
mempunyai nilai-nilai yang universal dan lestari. Mengandung nilai universal artinya mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa beradab di seluruh dunia, sedangkan lestari artinya mampu menampung dinamika masyarakat dan akan tetap menjadi landasan perjuangan bangsa dan negara selama bangsa Indonesia tetap setia kepada Negara Proklamasi17 Agustus 1945. Alinea-alinea Pembukaan UUD 1945 pada garis besarnya adalah: Alinea I : terkandung motivasi, dasar, dan pembenaran perjuangan, yaitu kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan
bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Alinea II : mengandung cita-cita bangsa Indonesia yaitu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur..
Alinea III : memuat petunjuk atau tekad pelaksanaannya, yaitu menyatakan bahwa kemerdekaan atas berkat rakhmat Allah Yang
Maha Kuasa. Alinea IV : memuat tugas
Model P e ngin tegrasian P e ndidik
an Lalu Lin
tas P ada Mat a P elajaran P e ndidik an P anc
asila dan K
e wargane garaan SMP /MT s K elas VII
21
2 1No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
kendaraan
bermotor sesuai isi makna alinea pertama
pembukaan UUD 1945 (nilai kebersamaan). 9. Perilaku adil dalam
menggunakan jalan raya sebagai wujud pelaksanaan Sila ke 5 Pancasila Dasar Negara Pancasila.(nilai komitmen) 10. Alasan bahwa
pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah oleh
siapapun, termasuk MPR.
11. Sikap perilaku keteguhan hati untuk tidak mengubah pembukaan UUD 1945 karena sebagai hokum dasar tertinggi di NKRI. (komitmen) 12. Membuat laporan
tertulis hasil kajian
badan jalan untuk kegiatan selalin kegiatan berlalu lintas.
c. menerapkan etika berlalu lintas secara baik dan benar. d. Menunjukkan sikap
rela berkorban untuk memberi kesempatan pengguna jalan lain. e. Memberi kesempatan
bagi penyeberang jalan
3. Ekonomi:
a. Menunjukan sikap perilaku hemat dalam perjalanan b. Memiliki sikap
perilaku efektif dalam perjalanan.
c. Memiliki sikap
perilaku efisien dalam penggunaan bahan bakar kendaraan/ transportasi. 4. Psikologi
a. Memiliki sikap perilaku lebih
mengutamakan rasa aman
b. Memiliki sikap
yang berkedaulatan rakyat dan dasar negara Pancasila.
Isi makna tiap alinea sebagaiaman diterangkan di atas bila dikaitkan dengan UU No. 22 Tahun 2009, sangat jelas bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Selanjutnya dinyatakan bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai bagian ari sistem transportasi nasional harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas dan Angkutan Jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah;
Hubungan pembukaan UUD 1945 dengan proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
Berdasarkan makna Pembukaan UUD Negara Republik
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
22
No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
terhadap isi alinea pembukaan UUD 1945.
perilaku lebih
mengutamakan rasa aman
c. Memiliki sikap perilaku lebih
mengutamakan rasa nyaman.
d. Menampilkan sikap perilaku lebih mengutamakan ketertiban, sesame pengguna jalan e. Menampilkan sikap
perilaku lebih mengutamakan kelancaran sesame pengguna jalan f. Menampilkan sikap
perilaku lebih mengutamakan keselamatan sesame pengguna jalan 5. Politik:
a. Membuat keputusan dalam menggunakan jalan dengan
memperhatikan kepentingan keselamatan orang lain.
b. Melaksanakan kebijakan lalu lintas
dijabarkan di atas, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan penjabaran terperinci dari proklamasi. Proklamasi kemerdakaan mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Pernyataan itu tertuang dalam alinea kedua Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dengan demikian disimpulkan bahwa proklamasi kemerdekaan mempunyai hubungan yang erat, tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan dengan Undang-Undang Dasar 1945 terutama bagian Pembukaan UUD 1945.
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
23
No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
berdasarkan
kepentingan umum. c. Ikut serta dalam
mengawasi pelaksanaan kebijakan lalu lintas secara adil.
d. Menampilkan peran serta warga
masyarakat dalam menjaga keamanan dan keselamatan bersama dalam berlalu lintas.
Nilai-nilai Pendidikan
Lalu Lintas
Kedisiplinan
Ketertiban
Tanggung jawab
Kepedulian
Saling menghargai
Toleransi
Kepatuhan
Ketaatan
Kerjasama
Komitemen
Hemat
Kebersamaan
Keadilan
Ikhlas
Sportif
Bijaksana
peraturan sendiri-sendiri, termasuk aspek lalu lintas dan angkutan jalan. Siapapun boleh menggunakan jalan raya, siapapun boleh mengendarai kendaraan bermotor, tetapi ada syarat yang menggunakan haknya. Seperti memiliki SIM, memakai helm, dsb.
Dua materi dasar yang terkandung dalam UUD 1945.
UUD Negara Republik Indonesia 1945 adalah hukum dasar tertulis yang mengikat pemerintah, mengikat setiap lembaga negara, lembaga masyarakat, dan juga mengikat setiap warga negara Indonesia. pasal-pasal dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada dasarnya memuat dua materi dasar, yaitu:
1)
pengaturan tentang bentuk negara dan sistem pemerintahan negara, termasuk di dalamnya pengaturan tentang kedudukan, tugas, wewenang, dan hubungan antarlembaga negara satu dan lainnya sertaModel P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
24
No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
pendidikan, pertahanan
keamanan, hak asasi manusia, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian di atas, UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan, sebagai pelaksanaan UUD 1945 dibuat untuk mengatur penduduknya atau warga Negaraketika berada di jalan raya. Setiap penduduk ataupun warga Negara ketika menggunakan jalan raya terikat oleh aturan di jalan raya yaitu UU No. 22 Tahun 2009.
UUD 1945 menjadi sumber hukum material di Indonesia.
Berdasarkan makna bahwa UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis tertinggi di Indonesia, maka setiap warga Negara wajib mematuhi dan taat terhadap ketentuan dalam pasal-pasalnya, dan setiap peraturand perundangan dibawah tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945, termasuk UU No. 22 Tahun 2009,
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
25
No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
kendaraan bermotor di jalan raya dengan sesuka hati, karena tidak sesuai isi makna alinea keempat pembukaan UUD 1945 (kebersamaan, disiplin)
Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasal UUD 1945.
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945 merupakan satu kesatuan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, antara Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan proklamasi tidak dapat dipisahkan. Alinea kedua pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945 menyatakan, “…mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka ….” Alinea ketiga ini memperlihatkan keterkaitan makna antara proklamasi dan Pembukaan UUD
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
26
No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
pasal-pasal yang ada dalam Batang Tubuh UUD 1945. Pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 dijelmakan dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Oleh karena itu dapat pula disimpulkan bahwa Pembukaan UUD 1945 mempunyai fungsi atau hubungan langsung dengan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945.
Guna menjalankan UUD dibuatlah UU oleh DPR bersama Presiden, termasuk UU No. 22 Tahun 2009. Oleh karena itu UU No. 22 tahun 2009 dimaksudkan untuk melaksanakan cita-cita dan keinginan luhur bangsa Indonesia. Terwujudnya tertib lalu lintas, kelancaran, keamanan berlalu lintas merupakan keinginan bersama. Pelanggaran terhadap UU No. 22 Tahun 2009 termasuk pengkhianatan terhadap cita-cita luhur dan keinginan luhur bangsa Indoensia.
Alasan bahwa pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah oleh siapapun, termasuk MPR
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
27
No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
mati, tidak dapat diubah ataupun
diamandemen, dengan megemukakan alasan, pertama ; Di
Model P e ngin tegrasian P e ndidik
an Lalu Lin
tas P ada Mat a P elajaran P e ndidik an P anc
asila dan K
e wargane garaan SMP /MT s K elas VII
28
No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
tunduk dan patuh terhadap ketentuan UU.
2 1.1 Menghargai perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat
2.2 Menghargai perilaku sesuai norma-norma dalam
berinteraksi dengan kelompok sebaya dan masyarakat sekitar
3.4 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara 4.4 Menyaji hasil pengamatan
tentang norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
1. Pengertian norma 2. Arti pentingnya
norma bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 3. Arti pentingnya
mentaati peraturan, tata tertib lalu lintas dan angkutan jalan 4. Taati terhadap
ketentuan atau norma-norma berlalu lintas dilingkungan sekitarnya. 5. Fungsi norma di
masyarakat 6. Pentingnya
mentaati terhadap norma-norma yang berlaku di masyarakat. 7. Macam-macam norma yang berlaku dalam masyarakat. 8. Aturan/norma dan
makna tentang
3 X 3 JP Pengertian Norma:
Norma adalah kaidah, aturan, atau adat kebiasaan dan atau hukum yang berlalu dalam masyarakat. Kaidah, aturan, adat kebiasan yang berlaku di masyarakat sangat banyak dan bervariasai. Namun secara umum hanya ada dua yaitu aturan yang dibuat oleh negara atau lembaga yang berweang, dan aturan yang dibuat dan tumbuh berkembang di masyarakat. Kaidah, aturan tersebut dibuat untuk menghindari terjadinya konflik kepentingan yang terjadi dimasyarakat. Oleh karena diperlukan adnya norma.Setiap aspek kehidupan dimanapun berada pasti diperlukan aturan, kaidah yang disebut norma, termasuk kehidupan dijalan raya. Dengan adanya aturan, kaidah di jalan, diharapkan setiap pengguna jalan patuh dan taat terhadap aturan di jalan, maka akan tercipta suasa jalan yang tertib, aman, lancar dan pada akhirnya selamat.
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
29
No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
rambu-rambu larangan, perintah dan petunjuk. 9. Sanksi yang
dikenakan bagi pelanggar norma yang berlaku. 10. Perbandingan sifat
norma hukum dengan norma sompan santun. 11. Sumber-sumber
norma yang berlaku dalam masyarakat. 12. Observasi perilaku
penyimpangan terhadap norma-norma yang berlaku, termasuk UU No. 22 Tahun 2009.
13. Laporan hasil observasi perilaku menyimpang terhadap norma lalu lintas yang berlaku di
masyarakat melalui tayangan.
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
30
No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
2009 dan UU No. 38 tahun 2005 termasuk norma hukum.Oleh karena itu bagi pelanggaran terhadap norma hukum, akan memperoleh sanksi yang tegas, termasuk melanggar UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pentingnya norma dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa setiap norma, berisi dua macam yaitu perintah dan larangan. keduanyabertujuan untuk terciptanya ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebaiknya tanpa ada norma, maka dapat timbul kekecauan, ketidaktertiban. Demikian juga UU. No. 22 Tahun
2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, termasuk salah satu norma yang berisi perintah dan larangan agar terciptaketertiban, kelancaran, keamanan dan keselamatan di jalan.
Pemampilan Perilaku sesuai norma Agama:
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
31
No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
siksa di kelak kemudian. Perilaku tersebut antara lain:
a. Tidak membunuh orang lain. b. Tidak mencuri.
c. Patuh kepada orang tua. d. Melaksanakan ibadah. e. Tidak melakukan penipuan. f. Tidak bohong.
g. Tidak melakukan perzinaan. h. Tidak sombong.
Penampilan Perilaku sesuai norma Kesopanan
Norma kesopanan lebih menekankan asas kepantasan atau kepatutan dimasyarakat, se-hingga ukurannya adalah hati nurani
a. Berilah tempat terlebih dahulu kepada wanita di dalam kereta api, bus dan lain-lain, terutama wanita yang tua, hamil atau membawa bayi.
b Jangan makan sambil berbicara c Janganlah meludah di lantai atau
di sembarang tempat dan. d Orang muda harus menghormati
orang yang lebih tua.
e. Jangan memacu kendaraan di jalan raya dengan kecepatan yang tinggi.
f. Beri kesempatan bagi penyeberang jalan.
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
32
3
2
No Kompetensi
Dasar
Materi Pembelajaran
Kelas/ Smt
Demensi, Indikator dan Nilai-nilai Pendidikan Lalu Lintas Setiap KD
Model Pengintegrasian Pendidikan Lalu Lintas Ke Materi
Pembelajaran
kenalpot keras.
Norma kesopanan, sanksi memang tidak tegas seperti norma hukum, memang bersumber dari hati nurani, sehingga bagi pelanggarnya dikembalikan lagi pada yang bersangkutan ddiukur dari kepantasan.
Penampilan Perilaku sesuai norma Kesusilaan
Norma kesesusilaan adalah aturan hidup yang berasal dari suara hati sanu-bari manusia. Pelanggaran norma kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan.
Contoh norma ini diantaranya ialah : a. “Kamu tidak boleh mencuri milik
orang lain”.
b. “Kamu harus berlaku jujur”. c. “Kamu harus berbuat baik
terhadap sesama manusia”. d. “Kamu dilarang membunuh
sesama manusia”.
Model P
e
ngin
tegrasian P
e
ndidik
an Lalu Lin
tas P
ada Mat
a P
elajaran P
e
ndidik
an P
anc
asila dan K
e
wargane
garaan SMP
/MT
s K
elas VII
33
No Kompetensi
Dasar