• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Saku BOP PAUD Buku Saku BOP PAUD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Buku Saku BOP PAUD Buku Saku BOP PAUD"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Tanya Jawab

Permendikbud No. 2 Tahun 2016

Tentang Petunjuk Teknis Penggunaan

Dana Alokasi Khusus

Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD

(DAK-BOP PAUD)

BUKU SAKU

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan bop paud

(2)

TANYA JAWAB

PERMENDIKBUD NO. 2 TAHUN 2016

TENTANG PETUNJUK TEKNIS

PENGGUNAAN

DANA ALOKASI KHUSUS BANTUAN

OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PAUD

(DAK-BOP PAUD)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

Tahun 2016

(3)

Kata Sambutan

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini

dan Pendidikan Masyarakat

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan no 2 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis

DAK BOP PAUD, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota,

perlu segera mengambil langkah-langkah yang cepat

dan terukur untuk menyalurjan dana Alokasi Khusus

BOP PAUD 2016.

DAK BOP PAUD 2016 sebesar 2,28T ini yang baru

pertamakali dialokasikan dan disalurkan melalui

kabupaten/kota agar segera dimanfaatkan sesuai

perundang-undangan. Ketepatan jumlah, sasaran,

waktu penyaluran, pengawasan dan pelaporan, agar

dilaksanakan dalam koordinasi yang memadai antar

pemangku kepen

Ɵ

ngan PAUD. Kami menyambut

terbitnya Buku ini, semoga dapat menyelesaikan

permasalahan berkaitan dengan penyaluran DAK BOP

PAUD 2016.

Direktur Jenderal,

Ir. Harris Iskandar Ph.D

NIP

. 19620429 198601 1 001

Kata Pengantar

Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

Puji syukur kami panjatkan bahwa tahun 2016

penyaluran Bantuan Operasional Penyelenggaraan

(BOP) PAUD melalui Dana Alokasi Khusus ke

Kabupaten/Kota. BOP merupakan bantuan yang

sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan

layanan PAUD di berkualitas.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan no 2 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis

DAK BOP PAUD di Kabupaten/Kota, koordinasi dan

sinkronisasi antar Pusat dan Daerah sangat diperlukan.

Buku saku ini merupakan pendalaman Juknis berisi

hal-hal yang seringkali ditanyakan pengelola untuk

menyalurkan DAK BOP PAUD tahun 2016. Semoga

buku ini dapat menjadi acuan pelaksanaan untuk

mempercepat penyalurannya.

Direktur

Ella Yulaelawa

Ɵ

, MA., Ph.D

NIP: 195804091984022001

Direktur

(4)

1. Apakah Pedoman rujukan penyaluran DAK BOP

PAUD?

Permendikbud No. 2 tahun 2016 tentang Juknis

Penggunaan Dan DAK BOP PAUD.

Pasal 1 Permendikbud No. 2/2016

… Juknis BOP PAUD merupakan pedoman bagi

pemerintah daerah provinsi/ kabupaten/kota

dalam penggunaan dana BOP PAUD.

Surat Edaran Mendagri No. 905/501/SJ bu

Ɵ

r 6:

“Pelaksanaan program dan kegiatan yang didanai

dari DAK Non Fisik sebagaimana pada angka

5, dengan tetap berpedoman kepada Petunjuk

Teknis (Juknis) Penggunaan DAK yang ditetapkan

oleh Kementerian atau lembaga pemerintah

nonkementerian terkait.

2. Apa dasar hukum yang menentukan besar alokasi

bantuan per Kab/Kota?

Tertuang dalam Lampiran XVIII Peraturan Presiden

No. 137 Tahun 2015.

3. Apakah kategori Bantuan DAK BOP PAUD tahun

2016?

Sesuai Peraturan Presiden No. 137 Tahun 2015 dan

SE Kemdagri No. 905/501/SJ no. 3 dan kategori

DAK Non Fisik bahwa BOP termasuk DAK Non

sik,

dengan pengaturan:

TANYA JAWAB TENTANG

PERMENDIKBUD NO. 2 TAHUN 2016

TENTANG PETUNJUK TEKNIS

PENGGUNAAN

DANA ALOKASI KHUSUS BANTUAN

OPERASIONAL PENYELENGGARAAN PAUD

(5)

• Hibah

belanja

Ɵ

dak langsung untuk lembaga

PAUD swasta dengan transfer non tunai

• Hibah belanja langsung untuk lembaga PAUD

Negeri masuk melalui anggaran SKPD.

4. Siapa sasaran penerima BOP?

Dalam Permendikbud No. 2 tahun 2016

dinyatakan

bahwa sasaran program BOP PAUD adalah Taman

Kanak-Kanak, Kelompok Bermain, Taman Peni

Ɵ

pan

Anak, dan Satuan PAUD Sejenis di seluruh Kab/

Kota di Indonesia yang diselenggarakan oleh

individu, kelompok, yayasan, organisasi maupun

Pemerintah Daerah di satuan PAUD atau Lembaga,

satuan pendidikan PKBM, SKB, badan keagamaan,

dan satuan pendidikan non formal lainnya yang

sudah memiliki Nomor Pokok Satuan PAUD

Nasional (NPSN).

5. BOP sebagai Hibah Daerah.

Ketentuan apa yang terkait dengan hibah daerah?

Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 2012

tentang Hibah Daerah menegaskan:

Pasal 1:

Hibah Daerah adalah pemberian dengan

pengalihan hak atas sesuatu dari Pemerintah

atau pihak lain kepada Pemerintah Daerah atau

sebaliknya yang secara spesi

k telah ditetapkan

peruntukannya dan dilaukan melalui perjanjian.

Pasal 2

Hibah Daerah melipu

Ɵ

: a. Hibah kepada

Pemerintah Daerah dan b. Hibah dari Pemerintah

Daerah.

Pasal 3

Hibah Daerah dapat berbentuk uang,

barang, dan/atau jasa.

Pasal 6 ayat (1) Hibah kepada Pemerintah Daerah

sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf

a merupakan salah satu sumber penerimaan

daerah untuk mendanai penyelenggaraan urusan

yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah

dalam kerangka hubungan keuangan Pemerintah

dan Pemerintah Daerah. Ayat (3) Hibah kepada

Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diprioritaskan untuk penyelenggaraan

Pelayanan Publik

sesuai dengan ketentuan

peraturan dan perundang-undangan.

Sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015

tentang Pemerintahan daerah pasal 298 ayat (5)

Belanja hibah sebagaimana dimaksud pada ayat

(4) dapat diberikan kepada:

a. Pemerintah Pusat;

b. Pemerintah Daerah lain;

c. badan usaha milik negara atau BUMD; dan/

atau

(6)

6.

Apa yang dimaksud dengan Lembaga

Kemasyarakatan Berbadan Hukum Indonesia?

SE Mendagri No. 900/4627/SJ tentang Penajaman

Ketentuan Pasal 298 UU No. 23 Tahun 2014 bu

Ɵ

r 9:

Memperha

Ɵ

kan ketentuan tersebut pada

angka 1 sampai dengan angka 8, maka dalam

konteks penyelenggaraan pemerintahan daerah

dengan berlakuknya Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2014, untuk terciptanya harmonisasi,

stabilisasi, efek

Ɵ

vitas dan menjamin par

Ɵ

sipasi

masyarakat guna memperkuat dukungan terhadap

penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka

disampaikan bahwa yang dimaksud dengan

badan, lembaga, dan organisasi kemasyarakatan

yang berbadan hukum Indonesia sebagai berikut:

a. Badan dan lembaga yang berbadan hukum

Indonesia adalah:

1) Badan dan Lembaga kemasyarakatan

yang bersifat nirlaba, sukarela, dan sosial

yang dibentuk berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

2) Badan dan Lembaga kemasyarakatan yang

bersifat nirlaba, sukarela, dan sosial yang

telah memiliki Surat Keterangan Terda

Ō

ar

yang diterbitkan Mendagri, Gub, atau

Bupa

Ɵ

.

b. organisasi kemasyarakatan yang berbadan

hukum Indonesia adalah organisasi

kemasyarakatan yang berbadan hukum,

yayasan, perkumpulan yang telah

mendapatkan pengesahan badan hukum dari

Kemenkumham.

7. Apa status satuan PAUD?

Satuan PAUD berdasarkan PP Nomor 2 Tahun

2012 dan SE Nomor 900/4627/SJ Tahun 2015

dapat dikategorikan sebagai badan dan lembaga

kemasyarakatan yang bersifat nirlaba, sukarela dan

sosial dan menyelenggarakan pelayanan publik

dibentuk berdasarkan peraturan

perundang-undangan sesuai dengan Permendikbud Nomor 84

Tahun 2014 tentang Pendirian Satuan PAUD. (kajian

oleh Tim Inspektorat Jenderal Kemendikbud).

8. Lembaga PAUD Penerima BOP harus disahkan

oleh Kemenkumham..?

(7)

9. Lembaga PAUD hanya dapat menerima Hibah

sekali saja?

a. UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 49

ayat (3): Dana pendidikan dari Pemerintah dan

pemerintah daerah untuk satuan pendidikan

diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. PP no. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan

Pendidikan Ps. 83 ayat (2): Proses penyaluran

dana pendidikan dari pemerintah dan

pemerintah daerah kepada satuan pendidikan

diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan.

c. Mengingat proses pendidikan

Ɵ

dak hanya

dilaksanakan dalam 1 kali maka proses

penyaluran dana pendidikan diberikan se

Ɵ

ap

tahun. (kajian dari Biro Hukum dan Organisasi

Kemdikbud)

10. Berapa Satuan Biaya BOP?

Satuan biaya sebesar Rp.600.000,-(enam

ratus ribu rupiah)/peserta didik/tahun

dengan prioritas anak usia 4-6 tahun.

11. Bagaimana ketentuan alokasi dana per lembaga ?

a. Satuan PAUD ber NPSN yang memiliki paling

sedikit 12 peserta didik.

b. Satuan PAUD atau Lembaga menerima paling

banyak Rp. 36.000.000,- (

Ɵ

ga puluh enam juta

rupiah) per tahun.

c. Ketentuan besarnya pemberian dana diatur

oleh Dinas sesuai kebijakan. Tanpa melebihi

alokasi anggaran yang sudah ditentukan.

12. Penyaluran Anggaran

Permendikbud No. 2 Tahun 2016: penyaluran DAK

BOP PAUD dari kas daerah ke lembaga dilakukan

satu kali paling lambat akhir triwulan 2.

Apabila dana DAK BOP masih tersisa, maka

digunakan untuk satuan PAUD yang melayani anak

usia di bawah 4 tahun.

13. Penyaluran BOP hanya bisa menunggu Perubahan

APBD di Bulan September..?

a.

Permendagri No. 20 Tahun 2009 tentang

Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah Pasal 9

ayat (2):

Penganggaran program dan kegiatan

DAK sebagaimana diatur pada ayat (1)

dilakukan mengubah Peraturan Kepala Daerah

tentang penjabaran APBD yang menantumkan

program dan Kegiatan DAK yang bersifat

mendesak untuk dilaksanakan. Ayat (3)

Perubahan peraturan kepala daerah tentang

penjabaran APBD diberitahukan kepada

Pimpinan DPRD.

b.

Surat Edaran Mendagri No. 905/501/SJ

nomor 4a

:

(8)

penjabaran APBD TA 2016 mendahului

penetapan peraturan daerah tentang

perubahan APBD TA 2016 dan memberi

tahu kepada Pimpinan DPRD.

Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan

DPA-SKPD dengan dasar pelaksanaan

kegiatan; dan

Di

Ɵ

ndaklanju

Ɵ

dalam peraturan daerah

tentang perubahan APBD TA 2016.

c. Nomor 5. Pelaksanaan terhadap angka

4 dilakukan pada kesempatan pertama

untuk menjamin efek

Ɵ

vitas dan kepas

Ɵ

an

pelaksanaan dan program berkenaan.

d. Nomor 6. Pelaksanaan program dan kegiatan

yang didanai dari DAK Non Fisik sebagaimana

pada angka 5 dengan tetap berpedoman pada

Juknis Penggunaan DAK yang ditetapkan oleh

Kementerian atau lembaga pemerintah non

kementerian terkait..

14. Apakah diperlukan Bank Penyalur?

Juknis menetapkan bahwa Tim Manajemen BOP

PAUD menetapkan satu bank penyalur melalui

mekanisme yang berlaku

(beauty contest)

. Untuk

mempermudah dan mempercepat penyaluran.

15. Rekening Lembaga

Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan,

Kementerian Keuangan RI Nomor: S-989/

PB/2012, tanggal 6 Desember 2012 bahwa untuk

mempercepat penyaluran dana ke masyarakat, maka

dalam satu wilayah menggunakan bank yang sama.

16. Dengan adanya DAK BOP PAUD apakah masih

memungkinkan dana APBD dan dana masyarakat?

DAK BOP PAUD

Ɵ

dak menggan

Ɵ

kan dana APBD

dan menghapus dana masyarakat. Permendikbud

No. 2 Tahun 2016bagian Sumber dana lainnya:

Penggunaan dana dari Pemerintah Daerah dan

sumber lain yang didapatkan oleh Satuan PAUD

atau Lembaga dapat digunakan untuk memenuhi

kekurangan biaya operasional yang sama atau

digunakan untuk keperluan lainnya

17. Penggunaan Dana

Komponen Penggunaan Keterangan

K e g i a t a n

Pembelajaran

1. Buku-buku pembelajaran

PAUD yang dibutuhkan;

2. Peralatan pembelajaran

seperti kertas, krayon,

spidol, pensil, bahan pakai

habis dan bahan

pembe-lajaran sejenis lainnya;

3. Kegiatan

pertemuan

dengan orang tua/wali

murid, kunjungan ke

rumah anak.

(9)

K e g i a t a n

Pendukung

1. Penyediaan

buku

administrasi;

2. Pembelian

alat-alat

Deteksi Dini Tumbuh

Kembang (DDTK),

pembelian obat-obatan

ringan, dan isi kotak

Pertolongan Pertama

Pada Kecelakaan (P3K);

3. Biaya pertemuan guru di

kegiatan Gugus PAUD,

menghadiri kegiatan

peningkatan kapasitas

pendidik, dan transport

petugas kesehatan kunjung;

4. Menambah

transport

pendidik;

5. Penyediaan makanan sehat.

Maksimal

35%

K e g i a t a n

Lainnya

1.

Perawatan sarana dan

prasarana termasuk

perbaikan dan

pengecatan ringan;

2. Dukungan

penyediaan

alat-alat publikasi PAUD;

3. Langganan

listrik,

telepon/internet, air;

Maksimal

15%

18. Apa Tugas dan Kewenangan Kab/Kota?

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota membentuk

Tim Manajemen yang bertugas:

a. Menerima proposal dalam bentuk RKAS dari

lembaga PAUD (format terlapir dalam Juknis).

b. Melakukan veri

kasi RKAS lembaga dalam

disesuakan dengan kondisi lapangan.

c. Sebaiknya RKAS yang telah diveri

kasi

ditetapkan/disyahkan oleh Dinas Pendidikan

Kab/Kota..

d. Mengusulkan calon penerima dana BOP

PAUD dalam bentuk SK Bupa

Ɵ

/Walikota atau

pejabat yang ditunjuk untuk menandatangani

SK Penetapan Satuan PAUD atau Lembaga

Penerima BOP-PAUD

e. Pengajukan Da

Ō

ar Calon Penerima Ke BPPKAD

f. Akad dengan Bank Penyalur yang dipilih

berdasarkan

beauty contest

g. Melakukan pengawasan terhadap penggunaan

DAK BOP PAUD sesuai peraturan menteri

h. Pelaporan per triwulan (PP No. 2 Tahun

2012 ps.29): Gubernur, Bupa

Ɵ

, Walikota

menyampaikan laporan triwulan pelaksanaan

kegiatan yang dibiayai dari hibah kepada

menteri/pimpinan lembaga pemerintah non

kementerian terkait.

i. Mencatat dan melaporkan penanganan

Pengaduan Masyarakat

19. Pengawasan

(10)

a. Pengawasan Melekat: oleh pimpinan

masing-masing kepada bawahannya

b. Pengawasan Internal oleh Inspektorat Wilayah

c. Pengawasan Eksternal oleh BPKP

d. Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan

e. Pengawasan masyarakat dalam rangka

transparansi oleh masyarakat.

20. Sanksi

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan instansi

berwenang dan/atau laporan masyarakat terbuk

Ɵ

menggunakan dana

Ɵ

dak sesuai dengan ketentuan

maka Lembaga penerima DAK BOP PAUD untuk

mengembalikan dan untuk selanjutnya disetorkan

ke Kas Daerah dan atau diproses sesuai ketentuan

hukum yang berlaku, seper

Ɵ

:

a. Penerapan sanksi kepegawaian

b. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan

gan

Ɵ

rugi

c. Penerapan proses hukum

d. Pemblokiran dana dan penghen

Ɵ

an sementara.

Lampiran-lampiran

1. Surat Edaran Kemdagri No. 900

2. Surat Edaran Mendagri Nomor 905/501/SJ

3. Telaahan Permendikbud nomor 2 Tahun 2016

(11)

Lampiran 1.

(12)
(13)

Lampiran 2.

Surat Edaran Mendagri

(14)
(15)
(16)
(17)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 5711144

Laman : www.kemdikbud.go.id

Nomor : 16010/A4.1/HK/2016 22 Maret 2016 Lampiran : 4(empat) lembar

Hal : Jawaban mengenai Penganggaran dan Pengelolaan DAK Non Fisik BOP PAUD Yth. Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini

Jakarta

Menindaklanjuti rapat tanggal 18 Maret 2016 tentang BOP PAUD, dengan hormat kami sampaikan bebrapa hal berikut:

1. Satuan pendidikan yang ingin mendapatkan BOP PAUD harus berbadan hukum yang terdaftar di Kemenkumham, tidak cukup hanya dengan NPSN. Hal ini tidak sesuai dengan ketentuan Permendikbud Nomor 2 Tahun 2016 yang menyatakan bahwa persyaratan mendapatkan BOP PAUD cukup memiliki NPSN. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 Tahun 2014 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Satuan PAUD dapat didirikan oleh pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa, orang perseorangan, kelompok orang atau badan hukum yang telah mendapatkan izin dari dinas boleh mendapatkan BOP PAUD.

2. Surat Edaran Nomor 905/501/SJ tentang Petunjuk Teknis Penganggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016. Di dalam angka 6 disebutkan Pelaksanaan program dan kegiatan yang didanai dari DAK Non Fisik sebagaimana dengan berpedoman kepada Petunjuk Teknis (Juknis) Penggunaan DAK yang ditetapkan oleh Kementerian atau Lembaga pemerintah non kementerian terkait. Persyaratan mendapatkan BOP PAUD tercantum dalam Lampiran 1 Bab II Huruf A angka 1 Permendikbud Nomor 2 Tahun 2016 yaitu dalam satuan PAUD cukup memiliki NPSN.

3. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sudah ditetapkan dan untuk menyusun APBD perubahan harus menunggu jadwal biasanya sekitar bulan Oktober, padahal Juknis DAK Permendikbud Nomor 2 Tahun 2016 mengharuskan pencairan selambat-lambatnya akhir Juni. Kemendikbud tidak mempunyai kewenangan untuk mengubah jadwal penyusunan APBD.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telepon 5711144

Laman : www.kemdikbud.go.id

4. Hibah yang hanya bisa diberikan 1 kali/ tidak berulang. Khusus untuk dana pendidikan sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 23 ayat (3) menentukan bahwa dana pendidikan dari pemerintah dan pemrintah daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah. Dalam PP 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan Pasal 83 ayat (2) menyatakan bahwa proses penyaluran dana pendidikan dari pemerintah dan pemerintah daerah diberikan pada satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Mengingat proses pendidikan tidak hanya dilaksanakan dalam 1 kali maka proses penyaluran dana pendidikan diberikan setiap tahun.

Atas perhatian Saudara, kami sampaikan terima kasih.

Kepala Biro Hukum dan Organisasi,

(18)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

INSPEKTORAT JENDERAL

Gedung B Jalan Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 10270 Telepon : 021-5737104

Laman : www.itjen.kemdikbud.go.id

Yth : Inspektur I

Hal : Pembahsan Pengelolaan DAK BOP PAUD Tahun 2016

Berdasarkan undangan Nomor : 600/C1/KU/2016 tanggal 16 Maret 2016 perihal pembahasan pengelolaan DAK PAUD yang bertempat di ruang sidang II lantai 3 gedung E. Acara tersebut dipimpin oleh Ibu Ella Yulaelawati (Direktur PAUD) dan Bapak Aris Soviyani (Kabiro Hukum & Organisasi) yang dihadiri dari daftar undangan atau yang diwakilkan dari lingkukngan Kemendikbud.

Pembahasan dalam rapat antara lain:

1. Mengenai satuan pendidikan penerimaan program BOP PAUD Tahun 2016 apa hanya cukup dengan memiliki NPSN atau harus berbadan hukum terdaftar di Kemenkumham; 2. Pemerintah daerah agar melakukan perubahan Peraturan Kepala Daerah tentang

Penjabaran APBD TA 2016 mendahului penetapan peraturan daerah tentang perubahan APBD TA 2016 dan memberitahukan kepada pimpinan DPRD terkait DAK;

3. Pemberian hibah hanya bisa diberikan 1 kali (tidak berulang), sehingga dapat disimpulkan diberikan kepada anak didik yang berbeda setiap tahunnya;

4. Direktorat Pembinaan PAUD meminta usulan terkait akan disusunnya buku saku pengelolaan DAK BOP PAUD;

5. Biro Hukor dan Itjen Kemendikbud menelaah mengenai masalah-masalah yang ada/yang akan timbul mengenai pengelolaan DAK BOP PAUD, yang akan diadakan pertemuan pada hari selasa tanggal 22 Maret 2016 di Biro Hukor; (bahan terlampir)

6. Kabiro Hukor akan membuat surat secara tertulis kepada Direktur Pembinaan PAUD mengenai kebijakan terhaap masalah-masalah tersebut berdasarkan peraturan yang berlaku.

Demikian laporan hasil rapat mengenai pengelolaan DAK PAUD TA 2016.

Jakarta, 18 Maret 2016 Auditor Wil I,

1. Suwarno

2. Aldi Widianto

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

INSPEKTORAT JENDERAL

Gedung B Jalan Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 10270 Telepon : 021-5737104

Laman : www.itjen.kemdikbud.go.id

Telaah Atas Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini 1. Satuan pendidikan penerima Program DAK BOP PAUD harus berbadan hukum dan

terdaftar di Kemenhumkam (Pasal 298 ayat (5) UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah), tidak cukup hanya dengan Nomor Pokok Satuan PAUD Nasional (NPSN) seperti yang disyaratkan dalam Permendikbud Nomor 2 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini.

Telaah:

a. Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah:

- Pasal 1 Hibah Daerah adalah pemberian dengan pengalihan hak atas sesuatu dari Pemerintah atau pihak lain kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya dan dilakukan melalui perjanjian. - Pasal 2 Hibah Daerah meliputi: a. Hibah kepada Pemerintah Daerah dan b. Hibah

dari Pemerintah Daerah.

- Pasal 3 Hibah Daerah dapat berbentuk uang, barang, dan/atau jasa.

- Pasal 6 ayat (1) Hibah kepada Pemerintah Daeah sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf a merupakan salah satu sumber penerimaan daerah untuk mendanai penyelenggaraan urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dalam kerangka hubungan keuangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah; ayat (3) Hibah kepada Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diprioritaskan untuk penyelenggaraan Pelayanan Publik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. SE Nomor 900/4627/SJ Tahun 2015 tentan Penajaman Ketentuan Pasal 298 ayat (5) UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Pada butir 9 Badan dan Lembaga yang berbadan hukum Indonesia adalah badan dan lembaga kemasyarakatan yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial yang dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Satuan Pendidikan berdasarkan kedua ketentuan tersebut diatas dapat dikategorikan sebagai badan dan lembaga kemasyarakatan yang bersifat nirlaba, sukarela dan sosial dan menyelenggarakan Pelayanan Publik dibentuk berdasarkan peraturan peraturan perundang-undangan sesuai dengan Permendibud Nomor 84 Tahun 2014 tentang Pendirian Satuan PAUD dalam hal ini dibuktikan dengan Nomor Pokok Satuan PAUD Nasional (NPSN) adalah bentuk pengaturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

(19)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

INSPEKTORAT JENDERAL

Gedung B Jalan Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 10270 Telepon : 021-5737104

Laman : www.itjen.kemdikbud.go.id

a. SE Nomor 905/501/SJ tanggal 12 Januari 2016 tentang Petunjuk Teknis Penganggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik pada APBN Tahun 2016.

1) Bahwa dengan telah ditetapkannya UU Nomor 14 Tahun 2015 tentang APBN TA 2016 dan Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015, bersama ini kami sampaikan sebagai berikut:

1. Pada APBN TA 2016terdapat perubahan postur transfer dana perimbangan ke daerah dalam rangka mendanai pelaksanaan desentralisasi.

2. Bahwa perubahan dimaksud terdiri dari:

a. SemulaDana Perimbangan terdiri dari Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) menjadi dana Perimbangan terdiri dari dana Transfer Umum dan Dana Transfer Khusus.

b. Dana Transfer Khusus sebagaimana yang dimaksud pada huruf a terdiri dari DAK Non Fisik.

3. Berdasarkan Pasal 12 ayat (7) UU Nomor 14 Tahun 2015 dan Lampiran XVII Perpres Nomor 137 Tahun 2015, DAK Non Fisik Sebagaimana dimaksud pada angka 2.c.2 terdiri antara lain pada huruf e Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD).

4. Berdasarkan dengan penjelasan angka 2 dan angka 3, maka penganggaran belanjaDAK Non Fisik, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

- Pemerintah daerah yang telah menetapkan peraturan daerah tentang APBN TA 2016 agar melakukan perubahan peraturan daerah tentang penjabaran APBD TA 2016 mendahului penetapan peraturan daerah tentang perubahan APBD TA 2016 dan memberitahukan kepada pimpinan DPRD.

- Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD dengan dasar pelaksanaan kegiatan; dan

- Ditindaklanjuti dalam peraturan daerah tentang perubahan APBD TA 2016. 5. Pelaksanaan terhadap angka 4 dilakukan pada kesempatan pertama untuk

menjamin efektivitas dan kepastian pelaksanaan dan program berkenaan. 6. Pelaksanaan program dan kegiatan yang didanai dari DAK Non Fisik

sebagaimana pada angka 5 dengan tetap berpedoman pada Juknis Penggunaan DAK yang ditetapkan olrh Kementerian atau lembaga pemerintah non Kementerian terkait.

2) Hal yang sama juga diatur dalam Permendagri Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah pasal 9 ayat (2) Penganggaran program dan kegiatan DAK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mengubah Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD yang mencantumkan program dan kegiatan DAK yang bersifat mendesak untuk dilaksanakan; ayat (3) Perubahan peraturan kepala daerah tentang Penjabaran APBD diberitahukan kepada Pimpinan DPRD.

Atas dasar hal tersebut APBD perubahan dapat dilakukan merujuk pada langkah-langkah diatas sesuai SE Nomor 905/501/SJ tentang Petunjuk Teknis Penganggaran Dana Alokasi Khusus Non Fisik pada APBD TA 2016.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

INSPEKTORAT JENDERAL

Gedung B Jalan Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 10270 Telepon : 021-5737104

Laman : www.itjen.kemdikbud.go.id

3. Terkait dengan Lampiran I Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Dini ada beberapa hal yang perlu penyempurnaan antara lain:

a. Bab II butir C Manajemen Program BOP PAUD Rencana Kegiatan dan Anggaran Satuan PAUD (RAKS) perlu ditambahkan di tetapkan/disahkan oleh Dinas Pendidikan Kab/Kota setelah dilakukan verifikasi terlebih dahulu.

b. BAB V Monitoring, Supervisi dan Pelaporan agar lebih diperjelas tugas dan kewenangan (Tim Manajemen BOP PAUD Pusat, Tim Manajemen BOP PAUD Provinsi, dan Tim Manajemen BOP PAUD Kab/Kota) sesuai peraturan yang berlaku antara lain Pasal 29 ayat (1) Peraturan Pemerintah RI Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah “Gubernur, Bupati atau Walikota menyampaikan laporan triwulan pelaksanaan kegiatan yang dibiayai dari hibah kepada menteri/pimpinan lembaga pemerintah non kementerian terkait. Ayat (2) Menteri dan menteri/pimpinan lembaga pemerintah non kementerian terkait berdasarkan laporan triwulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan pemantauan dan evaluasi. Ayat (3) Tata cara penilaian, evaluasi, dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c. Butir E SANKSI dijadikan BAB Pengawasan, Pemeriksaan dan Sanksi A. Pengawasan

Pengawasan program BOP PAUD meliputi pengawasan melekat, pengawasan fungsional, dan pengawasan masyarakat.

1. Pengawasan Melekat oleh pimpinan masing-masing instansi kepada bawahannya;

2. Pengawasan Internal oleh Inspektorat Wilayah; 3. Pengawasan oleh BPKP;

4. Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan;

5. Pengawasan masyarakat dalam rangka transparansi pelaksanaan program DAK BOP PAUD oleh unsur masyarakat.

B. Sanksi

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan instansi berwenang dan/atau laporan masyarakat terbukti menggunakan dana tidak sesuai dengan ketentuan maka Lembaga penerima DAK BOP PAUD untuk mengembalikan dan untuk selanjutnya disetorkan ke Kas Daerah dan atau diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku, seperti:

1. Penerapan sanksi kepegawaian sesuai peraturan dan undang-undang yang berlaku (PNS) berupa pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja. 2. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu dana BOP yang

(20)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

INSPEKTORAT JENDERAL

Gedung B Jalan Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 10270 Telepon : 021-5737104

Laman : www.itjen.kemdikbud.go.id

3. Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan, penyedikan dan proses peradilan bagi pihak yang diduga atau patut diduga atau terbukti melakukan penyimpangan dana BOP.

4. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan pendidikan yang bersumber dari APBN pada tahun berikutnya kepada Lembaga penerima BOP, bilamana terbukti pelanggaran tersebut dilakukan secara sengaja dan tersistem untuk memperoleh keuntungan pribadi, kelompok, atau golongan.

Referensi

Dokumen terkait

Penganggaran Belanja Tidak Terduga mengacu pada Pasal 133 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

Baru Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (2) huruf a Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana

bahwa berdasarkan Pasal 45 ayat (1) dan ayat (2) serta Pasal 49 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 179 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 179 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 51 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Dana Alokasi Khusus di Daerah

Berdasarkan ketentuan Pasal 63 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah