STRATEGI PEMASARAN INFORMASI KESEHATAN DALAM KERJASAMA JARINGAN PERPUSTAKAAN
Disampaikan dalam Lokakarya Nasional Jaringan Perpustakaan, Literatur dan Informasi Kesehatan, di Jakarta tgl 2 Oktober 2014
oleh: Agus Rusmana, Drs., M.A. ([email protected])
Makna Informasi
Informasi adalah data atau fakta atau berita yang sengaja dipilih untuk seseorang tertentu yang dapat digunakan untuk membuat keputusan dan mengambil tindakan tertentu sesuai tujuannya. Artinya tidak semua data atau fakta dengan sendirinya menjadi informasi. Untuk itu seorang pustakawan harus mengenal betul profil pemohon dan tujuan permintaannya agar tidak ada data atau fakta yang diberikan padahal tidak dibutuhkan. Di samping itu pustakawan juga harus mengetahui waktu yang paling tepat untuk menyampaikan data dan fakta yang diminta agar sesuai dengan waktu pembuatan keputusan dan tindakan pemohon sehingga data dan fakta tersebut tidak out of date atau kadaluwarsa.
permintaan tanpa harus menunggu datangnya permintaan. Peran pustakawan dalam penyediaan informasi rutin ini adalah sebagai updater yaitu melakukan pembaruan data dari informasi yang telah ada. Ketika kebutuhan informasi yang harus dipenuhi sudah dapat selalu diperkirakan, maka pustakawan dapat dengan aktif mencari data untuk kemudian dipilih agar menjadi informasi dan siap digunakan.
Setelah kegiatan aktif menghimpun dan menyediakan informasi dilakukan, maka langkah pustakawan selanjutnya adalah memasarkan informasi yang sudah siap pakai ini untuk membuat setiap orang yang membutuhkan informasi secara rutin mengetahui bahwa perpustakaan menyediakan informasi rutin yang dapat membantu membuat keputusan dan tindakan yang tepat. Melalui kegiatan pemasaran ini terdapat dua keuntungan utama yang diperoleh oleh dua belah pihak. Pertama, mereka yang membutuhkan informasi dapat langsung mengetahui kemana mereka harus mencari dan memperoleh informasi tersebut, dan kedua, semua usaha dan hasil pustakawan mencari dan memilih data dapat dimanfaatkan secara optimal, dan idealnya, informasi itu dijual layaknya sebuah benda sehingga menghasilkan keuntungan finansial.
Masalah Pemasaran Informasi
dipertanyakan statusnya sebagai sebuah produk yang memiliki nilai atau harga atau sebagai benda yang dapat dijadikan alat pertukaran karena setiap orang memberi nilai akan pentingnya informasi secara berbeda. Nilai atau harga informasi juga sangat tergantung pada waktu dan tempat: informasi kehilangan harga ketika sudah out of date atau tidak berguna untuk di tempat yang berbeda. Hal ini menyulitkan pengukuran kotribusi informasi bagi pembangunan atau keberhasilan akademik. Disebutkan oleh para ahli bahwa terdapat beberapa faktor yang menyulitkan pemasaran informasi, yaitu:
Rendahnya pengetahuan tentang informasi dan sedikitnya kesamaan
makna, permintaan dan kebutuhan orang pada informasi
Terbiasanya informasi ilmiah atau informasi teknis diperlakukan
sebagai hasil kerja lembaga nir laba.
Tidak mungkinnya dilakukan perkiraan secara nyata tentang manfaat
produk dan layanan informasi pada efisiensi penelitian dan pengembangan atau kemajuan akademik.
Kurangnya pengetahuan ekonomi secara umum dari mereka yang
berlatar pendidikan humaniora dan lingkungan pendidikan perpustakaan yang berorientasi nir laba, ketika harus membeli produk dan layanan informasi. (Jestin, 2002)
Peran Pustakawan Dalam Pemasaran Informasi
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran informasi oleh perpustakaan adalah peran perpustakaan, makna informasi dan target pemasaran informasi, seperti yang dikemukakan oleh Josep Jestin yang menyatakan bahwa:
The library can be called an information market and the library user is a consumer of information. Information is a vital resource for national development. Increasing realization of the role of information has resulted in the establishment of information systems to provide a variety of information services and products (Jestin, 2002).
informasi. Selanjutnya diketahui juga bahwa informasi memiliki peran sebagai sumber yang sangat penting untuk pembangunan nasional. Hal ini berarti bahwa penggerak keberhasilan pemasaran informasi di perpustakaan adalah para pustakawannya. Untuk mampu melakukan pemasaran informasi, pustakawan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan pemasaran, hal yang selama ini dianggap bertentangan dengan prinsip manajemen perpustakaan yang selalu berlandaskan prinsip nir laba (non profit).
Sebelum memulai kegiatan memasarkan informasi, pustakawan harus melakukan hal berikut (diambil dan disarikan dari berbagai sumber):
Profil Pasar Informasi (market profiling)
Pembuatan profil pasar informasi ditujukan untuk mengidentifikasi siapa yang menjadi sasaran penjualan informasi untuk menentukan kebijakan pengenaan harga informasi. Dari pembuatan profil ini akan diketahui 1) daya beli pengguna, 2) penggunaan informasi, 3) relevansi layanan informasi dengan pengguna, 4) hal yang disukai pengguna, 5) tenaga pemasaran yang dibutuhkan
Penentuan Produk
Penentuan produk yang dijual sangat penting untuk dapat menjamin kepuasan pengguna/ pembeli informasi. Untuk itu pustakawan harus menentukan siapa yang menjadi sasaran produk, jenis produk yang sesuai untuk setiap sasaran produk yang berbeda.
Penentuan harga produk
Untuk menentukan harga yang dikenakan pada produk informasi, sorang pustakawan harus dapat memutuskan tentang komponen apa saja yang harus dibiayai untuk memproduksi informasi, faktor yang menentukan mahal/ murahnya informasi dan kriteria harga (terlalu mahal atau terlalu murah)
Agar promosi dapat berhasil menarik konsumen, pustakawan harus menentukan sasaran promosi, isi promosi, tehnik promosi yang dapat diterapkan, desain promosi yang tepat, dan peran pustakawan atau staf perpustakaan dalam kegiatan promosi.
Distribusi
Ketika pemasaran sudah dimulai dan permintaan pada produk sudah muncul, pustakawan mulai menentukan metode distribusi informasi yang paling tepat agar produk mudah dibeli/ diperoleh, misalnya apakah produk akan disajikan untuk perorangan atau kelompok/ organisasi, ditempatkan di perpustakaan pembuat produk atau ditempat tertentu yang strategis dan format produk yang akan disajikan (tercetak atau digital).
Dengan metode pemasaran informasi yang tepat maka terdapat jaminan bahwa produk atau layanan informasi yang dihasilkan dari sebuah perpustakaan akan mencapai sasaran konsumen yang tepat dan akan menumbuhkan permintaan yang tinggi akan produk informasi, yang jika menggunakan prinsip supply and demand, akan menyebabkan tingginya harga informasi.
Penutup
1. Kegiatan pemasaran informasi oleh perpustakaan adalah kegiatan terintegrasi dari seluruh komponen di perpustakaan, mulai dari tingkat manajemen tertinggi sampai staf yang berada pada tingkat rendah, bukan hanya menjadi kegiatan tim penjualan produk.
2. Untuk dapat melakukan kegiatan penciptaan/ pembuatan dan pemasaran/ penjualan produk dan jasa informasi, pustakawan harus mendapat dukungan yang sangat besar dan kuat dari menajemen perpustakaan dan lembaga penaung di mana perpustakaan berada. 3. Dengan tetap menjalankan manajemen perpustakaan berbasis prinsip
dalam bidang ekonomi dan perdagangan untuk digunakan ketika menentukan cost and benefit sebuah penjualan produk.
4. Pustakawan harus memiliki keyakinan dan kepercayaan bahwa informasi memiliki peran yang sangat menentukan dalam keberhasilan mengambil sebuah keputusan dan tindakan yang tepat oleh seseorang atau lembaga. Hal ini akan tercermin pada tindakan meyakinkan konsumen ketika pustakawan menawarkan produk dan layanan informasi.
SUMBER REFERENSI
Buckland, Michael, 1991. Information As Thing, Journal of the American Society of Information Science 42:5 (June 1991): 351-360, American Society for Information Science, melalui < http://www.interscience.wiley.com>
Doherty, John J. 1999. Teaching Information Skills in the Information Age: the Need for Critical Thinking, Library Philosophy and Practice Vol. 1, No. 2 (Spring 1999)
Fenner, Audrey, 2002. Placing value on Information, Library Philosophy and Practice Vol. 4, No. 2 (Spring 2002), Greensboro, University of North Carolina Greensboro
Gallagher, Richard S., 2006. Great Customer Connections: Simple Psychological Techniques That Guarantee Exceptional Service, New York. Amacom
Jestin K.J., .Joseph, 2002. Marketing of Information Products and Services for Libraries in India, Library Philosophy and Practice Vol. 5, No. 1 (Fall 2002), Tamil Nadu, Dept. of Library and Information Science.
King, David, 1996. Transferring corporate service philosophy to a library setting, LIBRES: Library and Information Science Research 1996 Volume 6 Issue 1/2; June.
McNeil, Ruth., 2005. Market Research: Understanding And Measuring, London, Kogan Page Limited