• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BALAI BESAR KERAJINAN ANYAMAN DAN BATIK (BBKB) YOGYAKARTA. Oleh : GUNAWAN WIBISONO NIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BALAI BESAR KERAJINAN ANYAMAN DAN BATIK (BBKB) YOGYAKARTA. Oleh : GUNAWAN WIBISONO NIM."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL)

BALAI BESAR KERAJINAN ANYAMAN DAN BATIK (BBKB)

YOGYAKARTA

Oleh :

GUNAWAN WIBISONO

NIM. 110 500 035

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL HUTAN

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

SAMARINDA

(2)

i

HALAMAN PENGESAHAN

Judul laporan PKL : Laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) Balai Besar Kerajinan Anyaman dan Batik (BBKB) Yogyakarta

Nama : Gunawan Wibisono

NIM : 110 500 0 35

Program Studi : Teknologi Hasil Pertanian Jurusan : Teknologi Pertanian

Lulus pada tanggal :

Men yetujui/Mengesahkan

Ketua Program StudiTeknologi Hasil Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. Syafi’i, MP NIP. 196806101995121001 Penguji I, Ir. Saini, MP NIP. 196006261987031003 Pembimbing, Ir. Syafi’i, MP NIP. 196806101995121001 Penguji II, Ir. Wartomo, MP NIP. 196310281988031003

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan laporan Praktek Kerja Lapang ( PKL ) yang mana laporan ini dibuat sebagai syarat kelulusan dari perguruan tinggi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Keluarga khususnya Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah mengasuh dan memberikan bantuan yang sangat berharga kepada penyusun, sehingga penyusun mampu menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu.

2. Bapak Ir. Syafi’i, MP, selaku Pembimbing Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sekaligus dosen pembimbing PKL yang banyak meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penyusun.

3. Bapak Heriad Daud Salusu S.Hut, MP, selaku Ketua Jurusan Pengolahan Hasil Hutan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

4. Bapak Ir. Wartomo, MP, selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda sekaligus selaku penguji II

5. Bapak Ir. Saini, MP selaku penguji I.

6. Bapak Suprono, Bapak Sutarman, Ibu Sumiyati, Ibu Ngadiyah, Ibu Sri suwarmi, Mbak Nova Retnawati (Pokja Serat Alam non Kayu) dan Bapak Bagiyo, Bapak Arif, Bapak Suwarna, Bapak Siswanto (pembimbing PKL di

(4)

iii

Pokja Kerajinan Umum) dan Ibu Retno, Mbak lugas, Bapak Tupit beserta seluruh staf/karyawan yang telah membantu kami selama proses kegiatan PKL di BBKB.

7. Rekan – rekan mahasiswa yang turut serta membantu menyusun laporan sehingga dapat selesai tepat waktu.

Penyusun menyadari dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan laporan PKL ini. Penyusun juga mengucapkan mohon maaf yang sebesar – besarnya apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan PKL ini.

Pen yusun

(5)

iv

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN PENGESAHAN ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR ... ... vi BAB I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Praktek Kerjal Lapang (PKL) ... 2

C. Hasil Yang Diharapkan... 2

BAB II. TINJAUAN UMUM LOKASI PKL... 4

A. Sejarah Singkat Balai Besar Kerajinan Dan Batik (BBKB) ... 4

B. Struktur organisasi dan Ketenaga Kerjaan (BBKB)... 5

BAB III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG ... .... 11

1. Pewarnaan Iratan Bambu ... .... 11

2. Proses Bleaching Pelepah Pisang... .... 15

3. Proses Anyaman Motif ... .... 19

4. Pembuatan Lembaran Anyaman Truntum ... .... 25

5. Pembuatan Kotak Tisu Dari Batok Kelapa ... .... 27

6. Lembaran Kertas Seni ... 35

7. Pembuatan Kotak Kemasan Dari Kertas Seni... 43

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN... 48

A. Kesimpulan... 48

B. Saran... 48

DAFTAR PUSTAKA... 50

(6)

v

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman 1. Waktu Kegiatan PKL... 52

(7)

vi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Bagan Struktur Kepegawaian BBKB ... 10

2. Penyiapan pewarna ... 12

3. Pewarnaan iratan bambu... 13

4. Pewarnaan pelepah pisang ... 13

5. Penjemuran iratan bambu ... 14

6. Penjemuran pelepah pisang ... 14

7. Persiapan air 10 liter dan H2O2... 16

8. Perebusan pelepah pisang ... 17

9. Proses penindisan pelepah pisang... 17

10. Pembilasan ... 18

11. Proses penjemuran ... 18

12. Proses pembuatan anyaman dasar... 21

13. Anyaman truntum dasaran utuh... 22

14. Pembuatan anyaman kedua... 23

15. Proses penyisipan ketiga... 24

16. Proses penyisipan terakhir... 24

17. Pembentukan kotak... 30

18. Pemecahan tempurung kelepa... 30

19. Penempelan tempurung kelapa... 31

20. Proses penggerindaan... 32

21. Hasil pengecoran talek,resin,katalis dan pekmen... 32

22. Proses penggerindaan setelah dicor... 33

23. Pengecoran resin dengan katalis... 33

24. Pemasangan lebel balai... 34

25. Produk jadi... 34

26. Pemotongan pelepah pisang... 37

27. Penimbangan potongan pelepah pisang... 37

28. Pengenceran kostik... 38

29. Proses perebusan... 38

30. Proses pencucian... 39

31. Proses penggilingan kasar... 39

32. Proses penggilingan halus... 40

33. Penaburan pulp pada sekrin... 40

34. Pencetakan... 41

35. Penjemuran kertas seni... 42

36. Lembaran kertas seni... 42

37. Pembuatan pola sesui spek... 44

38. Penempelan dengan selotip... 45

39. Pemasangan kertas seni... 45

40. Pemasangan kertas samson... 46

(8)

vii

LAMPIRAN

Nomor Halaman 42. Kotak tisu dan kotak kemasan... 53 43. Proses pencetakan kertas seni... 53 44. Produk tempurung kelapa... 54

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada saat ini dan masa yang akan datang, kerajinan (Handycraft) memiliki peranan yang cukup penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi ternyata kerajinan (Handycraft) tidak hanya digunakan untuk skala pemakaian dalam rumah tangga tetapi sudah mulai masuk ke industri dan diekspor sampai keluar negeri.

Untuk mengantisipasi tuntutan akan kebutuhan serta kemajuan di masa yang akan datang, maka diperlukan upaya pembangunan industri kerajinan (Handycraft) yang terampil dan berinovasi baik yang memiliki skala produksi besar, menengah, atau pun skala kecil (home industry).

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda memberikan tugas kepada para mahasiswa khususnya mahasiswa yang duduk di semester akhir (Semester VI) untuk mengikuti kegiatan Pengalaman Praktek Kerja Lapangan (PKL). Program ini berlangsung selama dua bulan di lapangan, dimana sebelumnya para mahasiswa dibekali pengarahan dari dinas terkait seperti Dinas Kehutanan, Departemen Tenaga Kerja, dari beberapa pihak industri serta para staf pengajar Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

Dengan adanya kegiatan pengalaman kerja praktek mahasiswa ini, diharapkan para mahasiswa akan lebih mengetahui dan siap menghadapi dunia kerja yang sebenarnya sehingga jika nantinya apabila sudah terjun di lapangan

(10)

2

sebagai pekerja tidak mengalami kesulitan dan akan lebih mudah untuk beradaptasi di lingkungan pekerjaanya.

B. Tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL)

Tujuan diadakanya kegiatan praktek kerja lapangan ini adalah agar mahasiswa mampu :

1. Memperluas wawasan, pengetahuan serta pemahaman tentang perusahaan secara umum dan meningkatkan keterampilan mahasiswa. 2. Dapat dijadikan sebagai pengalaman sebelum memasuki dunia kerja. 3. Mampu memahami dan mengoperasikan alat, bahan, sarana dan urutan

kerja yang tepat serta efisien dalam tahapan–tahapan kegiatan yang dilaksanakan di lapangan.

4. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memantapkan keterampilan dan pengetahuan untuk menambah kepercayaan dan pengembangan kematangan dirinya dalam menghadapi dunia kerja.

5. Menjadikan pengalaman kerja sebagai tolak ukur untuk membandingkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dengan kegiatan yang telah diterapkan di lapangan

C. Hasil Yang Diharapkan

Kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) diharapkan dapat memberikan hasil sebagai berikut :

1. Mahasiswa diharapkan mampu menjalankan apa yang diperoleh selama praktek di lapangan.

(11)

3

2. Mahasiswa Diharapkan pula dapat memadukan antara kegiatan di bangku kuliah dengan kenyataan di lapangan.

3. Mahasiswa mampu mengambil pengalaman yang sesuai dengan teori atau juga dipraktekkan sewaktu melaksanakan kegiatan yang pernah dilakukan di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda serta mampu memadukan antara pengetahuan akademik dengan pengetahuan di lapangan.

4. Menemukan terobosan baru dalam pembuatan produk-produk kerajinan (Handycraft) yang mempunyai kreatifitas sehingga pemanfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

(12)

4

BAB II

TINJAUAN UMUM LOKASI PKL

A. Sejarah Singkat Balai Besar Kerajinan Dan Batik (BBKB) Yogyakarta

Pada awalnya lembaga ini di dirikan pada tahun 1922 dengan nama "TEXTILE INRICHTING EN BATIK PROEFSTATION" dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada perajin batik dan tekstil, yang perkembangannya kemudian lebih dikenal dengan nama Balai Penyelidikan Batik. Pada perkembangannya karena tuntutan ruang lingkup yang lebih luas maka dikembangkan menjadi Balai Penelitian Batik dan Kerajinan.

Menghadapi tugas yang semakin luas, maka pada tahun 1980 Balai Penelitian Batik dan Kerajinan berubah menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik.

Pada tahun 2002 dalam rangka menyesuaikan misi organisasi dengan kebutuhan nyata masyarakat industri dan perdagangan maka Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik di reorganisasi lagi menjadi Balai Besar Kerajinan dan Batik.

Adapun visi dan misi Balai Besar Kerajinan Dan Batik (BBKB) Yogyakarta antara lain sebagai berikut :

Visi:

Visi yang ingin dicapai oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik dalam tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut :

“ Menjadi Pusat penelitian dan pengembangan serta pelayanan jasa teknis industri kerajinan dan batik yang kreatif dan profesional “

(13)

5

Misi:

Dalam rangka mencapai visi beberapa hal yang akan dilakukan oleh BBKB yaitu sebagai berikut :

1. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang dibutuhkan oleh Industri kerajinan dan batik

2. Melaksanakan standarisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi untuk mendukung peningkatan daya saing industri kerajinan dan batik

3. Melaksanakan kerjasama dengan lembaga pembina industri dan perguruan tinggi untuk menciptakan sinergi pengembangan industri kerajinan dan batik

4. Memberikan pelayanan yang berkualitas, efisien dan efektif dengan system pelayanan satu pintu.

5. Menciptakan sistem pengembangan SDM untuk meningkatkan kreativitas dan kompetensi.

B. Struktur Organisasi dan Ketenaga kerjaan Balai Besar Kerajinan Dan Batik (BBKB)

a) Struktur organisasi di Balai Besar Kerajinan dan Batik adalah:

1. Sub Bagian Program dan Pelaporan 2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Kepegawaian

4. Sub Bagian Umum Bidang Saran Riset dan Standarisasi 5. Bidang Pengembangan Usaha

6. Bidang Pengembangan Kompetensi Alih Teknologi 7. Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi

(14)

6

8. Seksi Pemasaran

9. Seksi Teknologi dan Informasi

10. Seksi Standarisasi Kelompok Jabatan Fungsional 11. Seksi Pengujian

12. Seksi Sertifikasi 13. Seksi Kalibrasi 14. Seksi Konsultasi 15. Seksi Pelatihan Teknis

16. Seksi Alih Teknologi dan Inkulturasi

b) Struktur Kepegawaian Balai Besar Kerajinan dan Batik

Di dalam lembaga Balai Besar Kerajinan dan Batik terdapat banyak pegawai yang terbagi kedalam sub-sub bagian dan seksi-seksi sesuai dengan tugas dan keahlian mereka masing-masing yang disebut Jabatan Fungsional diantaranya:

1. Bagian Tata Usaha (TU), terdiri atas:

a. Sub Bagian Program dan Pelaporan b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Kepegawaian d. Sub Bagian Umum

2. Bidang Pengujian, terdiri atas:

a. Seksi Pengujian b. Seksi Sertifikasi c. Seksi Kalibrasi

3. Bidang Pengembangan Kompetisi dan Alih Teknologi

(15)

7

b. Seksi Pelatihan Teknis

c. Seksi Alih Teknologi dan Inkulturasi

c) Disiplin Kerja Balai Besar Kerajinan dan Batik

Untuk menjalankan pekerjaan dengan baik dan teratur, Balai Besar Kerajinan dan Batik membuat peraturan-peratuan kerja yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh para pegawai dan kilasan peraturan-peraturan tersebut diantaranya:

a. Mempunyai keahlian di dalam bidang pekerjaannya masing-masing b. Pembagian kerja

c. Bekerja sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan d. Prinsip 5R (Ringkas, Resik, Rapi, Rawat, dan Rajin)

d) Layanan dan Fasilitas Balai Besar Kerajinan Dan Batik

Layanan pada industri Ba lai Besar Kerajinan dan Batik adalah sebagai berikut:

a. Pelatihan di bidang kerajinan dan batik b. Workshop mengenai kerajinan dan batik

c. Perekayasaan peralatan untuk kerajinan dan batik d. Pengujian barang kerajinan dan batik

e. Sertifikasi, meliputi spesifikasi produk tipe 1-8, dengan ruang lingkup kerajinan dan batik.

Adapun fasilitasnya antara lain: 1. Luas bangunan : 6.000 m²

2. Tenaga ahli dan teknisi: 230 orang 3. Laboratorium

(16)

8

a. Laboratorium kerajinan bambu, rotan, kayu, sant, kerang b. Laboratorium perhiasan

c. Laboratorium proses batik d. Laboratorium zat warna alam e. Laboratorium garmen / fashion

f. Laboratorium desain batik dan garmen g. Laboratorium teknologi pencemaran h. Laboratorium desain dan engineering i. Laboratorium uji komoditi LKB 4. Perpustakaan

Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) memiliki perpustakaan yang dilengkapi dengan buku-buku atau literatur mengenai kerajinan dan batik. Dengan lebih dari 12.000 koleksi buku dan majalah, boleh dikatakan perpustakaan Balai Besar Kerajinan dan Batik terlengkap di Indonesia di bidang kerajinan dan batik. Balai Besar Kerajinan dan Batik juga memiliki 1 terbitan majalah ilmiah yaitu “Dinamika Kerajinan dan Batik”.

e) Fungsi Berdirinya Balai Besar Kerajinan dan Batik

Fungsi berdirinya Balai Besar Kerajinan dan Ba tik diantaranya:

a. Melaksanakan pemasaran, kerjasama, pengembangan dan

pemanfaatan teknologi informasi

b. Melaksanakan perencanaan, pengolahan dan koordinasi sarana dan prasaran kegiatan penelitian dan pengembangan di lingkungan Balai

Besar Kerajinan dan Batik, serta penyusunan dan penerapan

(17)

9

c. Melaksankan Pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu, dan produk industri kerajinan dan batik, serta kegiatan kalibrasi mesin dan peralatan

d. Melaksanakan pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan, dan pelaksanaan pelayanan dalam bidang penelitian teknis, konsultasi alih teknologi, serta rancang bangun dan perekayasaan industri, inkubasi dan penanggulangan pencemaran industri.

e. Pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Balai Besar Kerajinan dan Batik.

(18)

10

Untuk lebih jelas bagan struktur organisasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 1. Bagan Struktur Kepegawaian Balai Besar Kerajinan Anyaman dan Batik

Balai Besar Kerajinan dan Bartik (BBKB) Bagian Tata Usaha Sub Bagian Program dan Pelaporan Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Umum Bidang Pengembangan Jasa Teknis Bidang Sarana Riset dari standarisasi Bidang Pengembangan Kompetensi dan Ahli Teknologi Bidang Pengujian,

Sertifikasi dan Kalibrasi Seksi pemasaran Seksi kerjasama Seksi Informasi Bidang Sarana Riset dan Standarisasi Seksi Sarana Riset Batik Seksi Standarisasi Seksi Pengujian Seksi Sertifikasi Seksi Kalibrasi Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Konsultan Seksi Pelatihan Teknis Seksi Ahli Teknologi dan inkubasi

(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Balai besar adalah badan yang berfungsi melaksanakan penelitian, pengembangan, kerjasama, standarisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industry kerajinan dan batik sesuai kebijaksanaan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.

2. Kerajinan anyaman dan kertas seni bisa menjadi salah satu alternatif kreatif yang akan mengurangi jumlah pengangguran di Negara ini, dengan pembekalan keterampilan yang professional dapat menghasilkan suatu karya yang bisa membuka peluang dibidang ekonomi.

3. Dari PKL yang telah dilakukan mahasiswa telah memahami serangkaian proses pembuatan beberapa produk kerajinan mulai dari pembuatan anyaman, pembuatan kotak tisu dari tempurung kelapa dan kertas seni.

B. Saran :

1. Mahasiswa sangat diperlukan pembekalan yang bermacam-macam, antara lain pengetahuan, pengalaman, dan perencanaan yang jelas tentang produk kerajinan.

2. Untuk rekan-rekan mahasiswa diharapkan tulisan ini dapat dijadikan sebagai langkah awal dalam penyusunan yang lebih baik nantinya.

3. Bagi Politeknik Pertanian Negeri Samarinda diharapkan bisa mengadakan kerja sama dengan instansi-instansi yang terkait dalam sector kehutanan

(57)

49

dan non kehutanan sehingga mahasiswa dapat mengetahui permasalahan dan produk-produk baru yang ditemukan disektor kehutanan dan non kehutanan baik dalam dan luar daerah manca Negara.

4. Perlu dijelaskan pada PKL yang dilaksanakan terdapat tiga bidang kerajinan yang sesuai dengan jurusan teknologi hasil hutan yaitu kerajinan serat alam non kayu (anyaman rotan,anyaman iratan bambu, eceng gondok, nipah dan lain-lain), dan kerajinan umum (tempurung kelapa dan kertas seni). Bagi mahasiswa yang ingin PKL di BBKB pada waktu yang akan datang sebaiknya hanya memilih salah satu bidang kerajinan saja karena dengan waktu yang begitu singkat akan sulit menguasai semua bidang.

5. Evaluasi dan koreksi perlu dilakukan terhadap produk-produk yang telah dibuat mahasiswa,agar member motivasi kepada mahasiswa sehingga kualitas dari pembuatan produk dapat lebih ditingkatkan.

(58)

50

DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2011. Teknologi Pembuatan Kertas Seni. Yogyakarta.

Arifin. 2012. Pengetahuan Desain Kertas Seni dan Kerajinan Kertas Seni. BBKB, Yogyakarta.

Basuki. 1982. Anyaman Bambu, PT. Penebar Swadaya. Yogyakarta.

Ngadiya. 2012. Teknologi Anyaman Bambu Tingkat Dasar,BBKB, Yogyakarta. Nugroho. 2010. Panduan Menganyam Iratan Bambu Motif Truntum, BBKB,

(59)
(60)

Untuk lebih jelas bagan struktur organisasi dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Balai Besar Kerajinan dan Bartik (BBKB) Bagian Tata Usaha Sub Bagian Program dan Pelaporan Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Umum Bidang Pengembangan Jasa Teknis Bidang Sarana Riset dari standarisasi Bidang Pengembangan Kompetensi dan Ahli Teknologi Bidang Pengujian,

Sertifikasi dan Kalibrasi Seksi pemasaran Seksi kerjasama Seksi Informasi Bidang Sarana Riset dan Standarisasi Seksi Sarana Riset Batik Seksi Standarisasi Seksi Pengujian Seksi Sertifikasi Seksi Kalibrasi Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Konsultan Seksi Pelatihan Teknis Seksi Ahli Teknologi dan inkubasi

(61)

b. Waktu Kegiatan Praktek Kerja Lapang

Kegiatan PKL dilaksanakan mulai tanggal 7 maret 2012 sampai 20 april 2012. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari kerja pada hari senin sampai hari jum’at dengan waktu kerja dari jam 08:00 sampai 16:00 Wib.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel kegiatan dibawa ini :

N o Kegiatan Maret April 7 8 9 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 9 2 0 2 1 2 2 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 2 3 4 5 9 1 0 1 1 1 2 1 3 16 1 7 1 8 1 9 2 0 1 Pengenalan pegawai dan Pengenalan bahan baku 2 Teori pewarnaan dengan kimia sintetis 3 Praktek pembuatan produk 4 Pelabelan evaluasi pada produk 5 Praktek kegiatan dikerajinan umum 6 Evaluasi

(62)

52

Gambar 42. Kotak tisu dan kotak kemasan.

(63)

53

Gambar

Gambar 43. Proses pencetakan kertas seni
Gambar 44. Produk tempurung kelapa

Referensi

Dokumen terkait

Berubah menjadi Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK), dengan tugas dan fungsi melaksanakan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi,

Menurut Anonim (2011), kertas seni yang telah dihasilkan dari serat abaca dan batang pisang kepok memiliki perbedaan. Untuk kertas seni dari serat abaca permukaannya lebih

Hasil dari Praktek Kerja Lapang Teknik Pemeliharaan Induk Kerapu Sunu (Plectropomus leopardus) Pada Bak Beton Di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut

Pelepah pisang sering kali disepelekan oleh sebagian besar orang dan dianggap sebagai limbah dari pohon pisang, ternyata memiliki kandungan serat yang tinggi yang bisa

Dari hasil pembuatan Teknologi Augmented Reality adalah redesain yang dilakukan pada mesin cap kain batik pada Balai Besar Kerajinan dan Batik merupakan sebuah langka yang dapat