• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara body image dan perilaku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan antara body image dan perilaku"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan antara Body Image dan Perilaku Diet

Remaja Putri

Oleh

MIRA AGENG LARASATI

201310230311003

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

Hubungan antara Body Image dan Perilaku Diet

Remaja Putri

Latar Belakang

Sampai saat ini, persepsi masyarakat umum mengenai wanita yang cantik adalah wanita yang langsing, sedangkan pri yang tampan adalah pria yang memiliki postur gagah. Tak terkecuali untuk para remaja, banyak cara yang dilakukan oleh mereka (Putra atau Putri) untuk membentuk tubuh mereka selangsing dan segagah mungkin agar diterima oleh teman-temannya.

Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif, dan psikososial. Remaja akan berusaha untuk berpenampilan menarik. Pada usia remaja, perubahan bentuk tubuh pada remaja putri seperti pertumbuhan pinggul dan payudara merupakan hal yang alami. Dalam beberapa hal kebanyakan dari remaja putri merasa kurang puas terhadap keadaan diri sendiri. Mereka menginginkan pinggang, paha, perut, lengan, dan betis yang lebih kecil. Oleh sebab itu, urusan Body Image dianggap perkara besar yang harus dipikirkan.

Remaja putri adalah sosok yang sedang berkembang baik dari segi fisik maupun seksual. Bila ditinjau dari hubungan antara perkembangan psikososial dan perkembangan fisik, nampak bahwa perkembangan fisik memberikan impuls-impuls baru pada perkembangan psikososial. Sebaliknya, reaksi individu terhadap perkembangan fisik tergantung lagi dari pengaruh lingkungannya dan dari sifat pribadinya sendiri, yaitu interpretasi yang diberikan terhadap lingkungan itu. Perkembangan organ-organ genital (seksual) baik di dalam maupun di luar badan juga sangat menentukan dalam pola perilaku, sikap, dan kepribadian. Remaja putri pada umumnya kurang siap dalam menghadapi perkembangan dan perubahan bentuk tubuhnya.

(3)

dkk (dalam Hurlock) menerangkan alasan mengapa kepuasan terhadap perubahan fisik yang terjadi ketika tubuh anak beralih menjadi dewasa adalah sangat penting.

Disamping itu, kekhawatiran untuk menjadi gemuk pada remaja memaksa mereka untuk mengurangi jumlah pangan yang seharusnya di makan (Browel KD dan Rodin J, 1994). Mereka juga melakukan diet yang sebenarnya malah tidak dianjurkan oleh ahli gizi. Perilaku inilah banyak dijumpai pada remaja putri dengan Body Image Dissatisfaction.

Menurut Davison & Mc Cabe istilah body image mempunyai arti yaitu persepsi dan sikap seseorang terhadap tubuhnya sendiri. Definisi yang lebih spesifik mengenai body image

dikemukakan oleh Rudd dan Lennon yang menyatakan bahwa body image adalah gambaran mental yang seseorang miliki tentang tubuhnya yang meliputi dua komponen. Schilder juga mendefinisikan body image sebagai gambaran tentang tubuh individu yang terbentuk alam pikirannya atau dengan kata lain gambaran.

Dari paparan diatas, dapat memunculkan asumsi bahwa citra diri atau Body Image sangat berpengaruh pada remaja putri dalam membentuk perilaku makannya dengan mengurangi jumlah pangan (diet) dengan tujuan agar bisa diterima di lingkungannya. Hal ini membuat peneliti ingin mengetahui apakah ada tidaknya hubungan antara body image dengan perilaku diet remaja putri. Karena itulah peneliti melakukan penelitian dengan judul, “Hubungan antara Body Image dan Perilaku Diet Remaja Putri”.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Apakah ada hubungan antara body image dan perilaku diet remaja putri?

Tujuan Penelitian

(4)

Identifikasi Variabel Dependent

Variabel dependent di sini adalah perilaku diet pada remaja putri. Perilaku ini muncul karena

body image dissatisfaction pada remaja putri terjadi.

Teori Perilaku Diet pada Remaja Putri

Chaplin (2000) mendefinisakan perilaku sebagai suatu perbuatan atau aktivitas. Perilaku merupakan setiap tindakan yang dipergunakan sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga kebutuhan terpenuhi atau suatu kehendak terpuaskan. Diet berasal dari bahasa Yunani yang artinya cara hidup. Menurut Arthur (2010) diet adalah program penghilangan asupan makanan apapun dengan tujuan mengurangi berat badan. Diet merupakan suatu perencanaan atau pengaturan pola makan dan minum yang bertujuan untuk menurunkan berat badan atau menjaga kesehatan. Wirakusumah (2001) menambahkan diet merupakan salah satu cara pengaturan makan. Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku diet adalah suatu aktivitas mengatur pola makan, minum dan aktivitas fisik dengan tujuan untk menurunkan berat badan.

Aspek Perilaku Diet Remaja Putri

Aspek diet menurut Ruderman terdiri dari:

a. Aspek eksternal

Aspek ini mencakup situasi yang berkaitan dengan cara makan dan faktor makanan itu sendiri, baik dari segi rasa, bau, dan penampilan makanan. Bagi pediet aspek ini akan lebih bernilai apabila makanan yang tersedia adalah makanan yang lezat.

b. Aspek emosional

Disini emosi yang lebih berperan dalam perilaku makan adalah emosi negatif, seperti kecewa, cemas, depresi dan sebagainya. Jika keadaan tersebut berlangsung lama dan tidak terkontrol akan menyebabkan dampak negatif pada tubuh.

c. Aspek restraint’

(5)

faktor-faktor fisiologis, yaitu desakan terhadap keinginan pada makanan dan usaha secara kognitif untuk melawan keinginan tersebut.

Beberapa ahli menyatakan bahwa perilaku diet dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku diet adalah jenis kelamin, status berat badan, dan kelas sosial. Jenis perilaku diet terbagi menjadi diet sehat dan tidak sehat, yang mana keduanya akan memberikan dampak yang sama, seperti dampak biologis, psikologis, dan kognitif.

Hubungan antara Variabel Independent dan Variabel Dependent

Body image bagi remaja merupakan suatu hal yang penting karena pada masa ini remaja banyak mengalami perubahan, baik secara fisik maupun psikis. Biasanya remaja mulai sibuk dengan penampilan fisik mereka dan ingin mengubah penampilannya. Keinginan ini dikarenakan remaja sering merasa tidak puas dengan penampilan dirinya. Pada umumnya, remaja puteri lebih kurang puas dengan keadaan tubuhnya dan memiliki lebih banyak body image yang negatif, dibandingkan remaja laki-laki selama masa pubertas. Saat ini, diet merupakan salah satu cara yang paling populer untuk menurunkan berat badan karena dapat dilakukan semua orang, tidak mahal, dan tidak menimbulkan efek samping yang langsung terasa. Hal ini pula yang dilakukan oleh remaja puteri. Jadi dapat disimpulkan bahwa body image sangat kuat berpengaruh pada masa remaja, terutama bagi remaja puteri.

(6)

Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan pada penelitian ini yaitu “terdapat hubungan negatif antara body image dan perilaku diet pada remaja puteri”, yang mana apabila semakin positif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin rendah. Sebaliknya, apabila semakin negatif body image remaja puteri maka intensitas perilaku diet akan semakin tinggi.

Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Tergantung : Perilaku diet 2. Variabel Bebas : Body Image

Definisi Operasional

P

er

il

ak

u

D

ie

t

P

er

il

ak

u

D

ie

t

Aspek-Aspek

Aspek-Aspek

1. Eksternal

2.Emosional

3. Restraint'

1. Eksternal

2.Emosional

3. Restraint'

Jenis Perilaku Diet

Jenis Perilaku Diet

1. Diet Sehat

2.Diet Tidak Sehat

1. Diet Sehat

2.Diet Tidak Sehat

Faktor yang Mempengaruhi

Faktor yang Mempengaruhi

1. Jenis Kelamin

2. Status Berat Badan

3. Kelas Sosial

1. Jenis Kelamin

2. Status Berat Badan

3. Kelas Sosial

(7)

1. Body Image

Menurut Cash, body image merupakan sikap yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya yang dapat berupa penilaian positif atau negatif. Body image juga merupakan gambaran tubuh sebagai derajat kepuasan individu terhadap dirinya secara fisik yang mencakup ukuran, bentuk, dan penampilan umum. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan body image adalah jenis kelamin, media masa, dan hubungan interpersonal.

2. Perilaku Diet

Menurut Muda, diet adalah aturan makan khusus untuk kesehatan dan sebagainya (biasanya atas petunjuk dokter), berpantang atau menahan diri terhadap makanan tertentu untuk kesehatan, mengatur kuantitas dan jenis makanan untuk mengurangi berat badan atau penyakit. Menurut Hawks perilaku diet adalah usaha sadar seseorang dalam membatasi dan mengontrol makanan yang akan dimakan dengan tujuan untuk mengurangi dan mempertahankan berat badan. Jadi, perilaku diet dapat diartikan sebagai kegiatan membatasi dan mengontrol makanan atau kalori yang akan dimakan dengan tujuan untuk megurangi dan mempertahankan berat badan. Jenis perilaku diet ada dua yaitu, diet yang sehat dan tidak sehat. Faktor yang mempengaruhi perilaku in adalah jenis kelamin, status berat badan, dan kelas sosial.

3. Remaja

Menurut Santrock masa remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial. Menurut Monks menyatakan bahwa batasan usia remaja antara 12-21 tahun, yang terbagi dalam tiga fase, yaitu remaja awal (usia 12-15 tahun), remaja tengah/madya (usia 15-18 tahun), dan remaja akhir (usia 18-21). Jadi, remaja adalah periode perkembangan dari anak-anak ke dewasa awal yang mencakup perubahan fisik, sosial, emosional, kognitif dan mental yang berlangsung antara usia 12-21 tahun.

Metode Penelitian

(8)

korelasional, yang bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku diet adalah skala perilaku diet yang berlandaskan metode-metode penurunan berat badan yang dikemukakan oleh French, Perry, Leon dan Fulkerson (dalam Elga, 2007). Skala perilaku diet disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari dua kategore aitem favorable (mendukung konstruk yang hendak diukur) dan

infavorable (tidak mendukung konstruk yang hendak diukur), dan menyediakan empat alternatif jawaban yaitu Tidak Pernah (TP), Kadang (KD), Sering (SR), dan Selalu (SL). Sedangkan alat ukur dalah body image, peneliti menggunakan skala Likert dan skala Diferensial Semantik. Skala Likert digunakan untuk mengungkap dimensi appearance evaluation (evaluasi penampilan),

appearance orientation (orientasi penampilan), dan overweight preoccupation (kecemasan menjadi gemuk). Skala Likert memberikan lima alternatif jawaban yaitu Sangat Tidak Sesuai (STS), Tidak Sesuai (TS), Netral (N), Sesuai (S), dan Sangat Sesuai (SS).

Pengambilan Data

Mencari dan menentukan populasi dan sampel. Populasi adalah seluruh objek yang dimaksud untuk diteliti untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai sejumlah subjek atau individu yang paling sedikit memeliki sifat yang sama (Hadi, 2000).

Sampel adalah sebagian populasi yang merupakan penduduk yang jumlahnya kurang dari populasi. Sampel harus sedikit mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama. Metode pengambilan data dengan menggunakan teknik sampling. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak sederhana dengan menggunakan tabel bilangan angka random.

Instrumen/Alat Ukur yang Digunakan

(9)

a. Subjek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya

b. Bahwa apa yang dikatakan subjek pada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya

c. Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan peneliti.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua buah skala, yaitu skala perilaku diet dan skala

body image.

1. Skala Body Image

Skala body image disusun berdasarkan skala Likert dan Skala Diferensial Semantik. Skala Likert digunakan untuk mengungkap diri subjek berupa evaluasi penampilan, orientasi penampilan, dan kecemasan menjadi gemuk. Skala ini terdiri dari dua aitem, yaitu aitem favorable (mendukung konstruk yang hendak diukur), dan aitem

unfavorable (tidak mendukung konstruk yang hendak diukur). Skala Likert menyediakan lima alternatif jawaban dan memiliki bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada pernyataan favorable Sangat Tidak Setuju (STS) = 1, Tidak Setuju (TS) = 2, Netral (N) = 3, Setuju (S) = 4, Sangat Setuju (SS) = 5. Sedangkan bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada pernyataan unfavorable, yaitu STS = 5, TS = 4, N = 3, S = 2, dan SS = 1.

Skala Diferensial Semantik digunakan untuk mengungkap diri subjek yakni berupa kepuasan terhadap bagian tubuh dan pengkategorian ukuran tubuh. Skala ini memilikidua pilihan jawaban yang terletak dikutub yang bersebrangan, yaitu kutub negatif (yang berisi keadaan negatif) dan kutub positif (yang berisi keadaan positif) dari setiap pernyataan. Diantara kedua kutub tersebut tersedia lima garis yang menunjukkan dimana posisi subjek terhadap pernyataan yang disediakan, yaitu Kutub Negatif ___ ___ ___ ___ ___ Kutub Positif. Bobot penilaian untuk setiap garis adalah Kutub Negatif 1 , 2 , 3 , 4 , 5 Kutub Positif.

2. Skala Perilaku Diet

Skala perilaku diet disusun berdasarkan skala Likert yang terdiri dari dua aitem, yaitu aitem favorable (mendukung konstruk yang hendak diukur) dan unfavorable (tidak mendukung konstruk yang hendak diukur). Skala Likert ini menyediakan empat alternatif jawaban dan memiliki bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada pernyataan

favorable, yaitu Tidak Pernah (TP) = 1, Kadang (KD) = 2, Sering (SR) = 3, dan Selalu (SL) = 4. Sedangkan bobot penilaian untuk setiap respon subjek pada pernyataan

(10)

Metode Analisis Data

Teknik atau metode analisis yang digunakan dalam penilitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment karena peneliti ingin melihat apakah ada hubungan antara body image dan perilaku diet remaja putri.

Daftar Pustaka

Arthur, S.R dan Emily, S.R. (2010). Kamus Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

French, S.A., Perry, C.L., Leon, G.R., & Fulkerson, J.A. (1995). Dieting behaviors and weight change history in female adolescent. Journal of health Psychology, 14, 548-555.

Hawks, Steven R. (2008). Classroom approach for managing dietary restraint. Negative eating styles, and body image concern among college women. Journal of American College Health, Vol. 56, No.4

Hurlock, B.E.(1999). Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan (edisi kelima). Jakarta: Penerbit Erlangga

Cash, T.F.(1994). Body images attitudes: Evaluation, investment, and affect: Perceptual motor skill. Journal of Psychology, (78), 1168-1170

Chaplin, J.P. (2010). Kamus Lengkap Psikologi, Penerjemah Kartini Kartono. Jakarta: Raja Graf Indo Persada

Hadi, S.(2000). Methodology research (Jilid 1-4). Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.

McCabe, M.P.(2004). A longitudinal study of pubertal timing and extreme body change behaviors among adolescent boys and girls. [on-line]. Available FTP :

http://findarticles.com/p/articles/mi_m2248/is_153_39/ai_n6140287/print. Tanggal akses :1

(11)

Muda, Ahmad A.K. (2003). Kamus lengkap kedokteran. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Santrock, J.W.(2003). Adolescence: Perkembangan remaja (edisi keenam). Jakarta: Penerbit Erlanga

(12)

LAMPIRAN

Skala Gambaran Tubuh

dan

Skala Perilaku Diet

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan hormat,

(13)

penelitian mengenai remaja. Untuk itu saya membutuhkan sejumlah data yang saya peroleh dengan adanya kerjasama dari anda dalam mengisi skala ini.

Penelitian ini menggunakan 2 buah skala yang masing-masing berisi 39 dan 28 pertanyaan. Dalam mengisi skala ini tidak ada jawaban yang salah. Setiap orang dapat memiliki jawaban yang berbeda, oleh karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri anda dengan sejujur-jujurnya tanpa mendiskusikannya dengan orang lain. Semua jawaban anda akan dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk keperluan penelitian ini.

Bantuan anda dalam menjawab pertanyaan pada skala ini merupakan bantuan yang amat besar dan berarti bagi keberhasilan penelitian ini. Atas kerjasama anda saya ucapkan banyak terima kasih.

Malang, 10 Desember 2014

Hormat Saya

Peneliti

Skala 1

Data Identitas

Nama/Inisial : ...

Usia : ... tahun

(14)

Berikut ini terdapat 29 pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan tentukanlah sikap saudara terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban antara STS, TS, N, S, dan SS. Alternatif jawaban yang terdiri dari 5 pilihan, yaitu :

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

N : Netral

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Contoh : N

o

Pernyataan STS TD N S SS

1. Saya menyukai penampilan saya X

Isilah pernyataan yang sesuai dengan diri anda dan usahakan agar tidak ada suatu pernyataan pun yang terlewatkan.

Selamat Mengerjakan

No. Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya merasa sangat khawatir dengan apa yang orang lain pikirkan mengenai penampilan saya

2. Saya jarang merawat tubuh saya

3. Saya merasa khawatir akan menjadi gemuk 4. Menurut saya, penampilan saya tidak menarik 5. Saya tidak terlalu memperhatikan penampilan saya 6. Saya sangat menginginkan penurunan berat badan 7. Berat badan saya normal-normal saja

8. Saya berusaha mengurangi berat badan dengan cara berdiet 9. Saya menggunakan pakaian yang sesuai dengan ukuran

(15)

10. Saya tidak perlu melakukan diet

11. Saya berada dalam kategori kelebihan berat badan

12. Saya membatasi porsi makan agar berat badan saya tidak naik

13. Tidak ada yang salah dengan penampilan saya

14. Saya menghindari makan-makanan yang mengandung lemak

15. Berat badan yang bertambah tidak akan membuat saya khawatir

16. Saya tidak terlalu mempermasalahkan berat badan saya 17. Saya tidak mau menghabiskan banyak uang demi

penampilan saya

18. Saya tidak pernah mengeluhkan berat badan saya

19. Saya merasa percaya diri dengan penampilan fisik saya saat ini

20. Saya minum pil pelangsing untuk menurunkan berat badan 21. Saya khawatir apabila orang lain mengatakan bahwa saya

kelebihan berat badan

22. Perubahan berat badan tidak penting bagi saya 23. Saya mencari kesibukan supaya tidak makan

24. Teman-teman tidak pernah mengeluhkan penampilan saya 25. Saya rela lapar untuk menurunkan berat badan

26. Saya merasa nyaman-nyaman saja walaupun berat badan saya bertambah

27. Saya takut jika berat badan saya bertambah 28. Tidak ada yang salah dengan berat badan saya

29. Usaha yang saya lakukan untuk menjaga berat badan adalah dengan melakukan diet

Berikut ini terdapat 8 pernyataan untuk mengetahui seberapa puas anda dengan kondisi fisik yang ada pada diri anda. Baca dan pahami setiap pernyataan, kemudian anda diharapkan memberi tanda silang (X) pada tempat yang menurut anda paling sesuai.

Contoh :

No Pernyataan Jawaban

(16)

Semakin anda Puas, maka tempat yang anda beri tanda silang (X) akan semakin ke kanan, dan sebaliknya semakin anda merasa Tidak Puas, maka tempat yang anda beri tanda silang (X) akan semakin ke kiri.

No Pernyataan Jawaban

30. Rambut Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

31. Tubuh bagian bawah

(mulai dari pinggul hingga kaki)

Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

32. Tubuh bagian tengah

(mulai dari pinggang hingga perut)

Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

33. Tubuh bagian atas

(mulai dari lengan hingga bahu)

Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

34. Tampilan otot Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

35. Berat Badan Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

36. Tinggi Badan Tidak Puas __ __ __ __ __ Puas

(17)

Berikut ini ada 2 pernyataan untuk mengetahui bagaimana anda mempersepsi dan mengkategorisasikan berat badan dan tinggi badan anda. Baca dan pahami setiap pernyataan, kemudian anda diharapkan memberi tanda silang (X) pada tempat yang menurut anda paling sesuai.

Contoh :

No Pernyataan Jawaban

1. Saya merasa berat badan saya... Tidak Puas __ __ __ X __ Puas

Semakin anda merasa kelebihan berat badan, maka tempat yang anda beri tanda silang (X) akan semakin ke kanan, dan sebaliknya semakin anda merasa kekurangan berat badan, makan tempat yang anda beri tanda silang (X) akan semakin ke kiri.

No Pernyataan Jawaban

(18)

30. Saya merasa tinggi badan saya... Pendek __ __ __ __ __ Tinggi

Skala 2

Berikut ini terdapat 28 pernyataan. Bacalah setiap pernyataan dan tentukanlah sikap saudara terhadap pernyataan tersebut dengan cara memberi tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban anatara TP, KD, SR, dan SL. Alternatif jawaban yang tersedia terdiri dari 4 pilihan, yaitu :

TP (Tidak Pernah) : bila perilaku dilakukan 0 – 1 hari per minggu

KD (Kadang-kadang) : bila perilaku dilakukan 2 – 3 hari per minggu

SR (Sering) : bila perilaku dilakukan 4 – 5 hari per minggu

SL (Selalu) : bila perilaku dilakukan 6 – 7 hari per minggu

Contoh :

No. Pernyataan TP KD SR SL

1. Saya menyempatkan diri untuk berolahraga X

(19)

SELAMAT MENGERJAKAN

No. Pernyataan TP KD SR SL

1. Saya mengganti makanan yang biasa saya konsumsi dengan makanan yang rendah kalori 2. Ketika ada waktu luang, saya menyempatkan

untuk berolahraga ringan (seperti jogging, push-up, sit-up)

3. Saya makan makanan yang mengandung lemak 4. Saya membatasi porsi makanan yang dimakan 5. Saya mengkonsumsi makanan yang rendah

kalori

6. Saya berpuasa dengan tujuan untuk mengurangi berat badan

7. Saya sengaja melewatkan makan waktu sarapan 8. Saya menggunakan obat pelancar buang air besar

sehabis makan

9. Saya menggunakan obat penyerap air dalam tubuh (diuretic)

10. Saya menggunakan penahan nafsu makan 11. Saya mengkonsumsi pil diet

12. Saya memasukkan tangan ke dalam mulut agar makanan yang telah dimakan keluar kembali 13. Saya tidak mengkonsumsi daging

14. Saya tidak makan makanan yang mengandung karbohidrat

15. Saya hanya mengkonsumsi satu jenis makanan per hari

(20)

No. Pernyataan TP KD SR SL

18. Saya berusaha untuk mengurangi kalori dengan cara berolahraga

19. Saya mengikuti olahraga di pusat kebugaran olahraga (gym, fitnes, sanggar aerobic) 20. Saya mengkonsumsi makanan yang

manis-Manis

21. Saya mengatur porsi makan saya agar tidak terlalu banyak

22. Saya mengganti konsumsi nasi dengan roti 23. Saya mengkonsumsi air putih

24. Saya sengaja melewatkan waktu makan siang 25. Saya mengkonsumsi jamu-jamuan untuk diet 26. Saya dengan sengaja memuntahkan makanan 27. Saya mengganti konsumsi daging menjadi

makanan yang tidak mengandung lemak

28. Saya sengaja melewatkan makan waktu makan makan malam

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang berasal dari program studi Teknik Pengelasan adalah sebanyak 4 orang atau 13.3%, untuk responden yang berasal

170 Hal ini berbeda dengan ketentuan yang diatur dalam Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Lingkungan yang klausulanya lebih menegaskan

Agus Salim tidak memungkinkan untuk dilakukan penambahan fasilitas on street parking berupa penambahan SRP, bila dilihat dari kondisi lalu lintas dengan penyediaan

Kapasitas adalah jumlah maksimum pedestrian yang mampu melewati suatu titik pada ruang pedestrian selama periode waktu tertentu. Kapasitas pada ruang pejalan kaki

Dalam penulisan skripsi ini, penulis bekerja sama dengan pengelola Bunga Tanjung Home Industry untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan melakukan penelitian untuk

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 1 ayat 12, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan

Selain itu juga analisis terhadaap data hasil tes akhir dilakukan untuk melihat kemampuan pemahaman konsep dari pembelajaran yang dilakukan dengan cara menghitung

Stasiun 5 dan 6 dinyatakan cukup sesuai, hal ini berhubungan dengan beberapa parameter seperti kedalaman yang terukur kurang sesuai atau terlalu dalam, pH perairan