DATA KELOMPOK :
ARUM SARI OCTAVIANI
3402140183
PRISKA AWALIAH 3402
140143
SINDY AULIA 340214
0275
WIDIA SUCIATI 340214
0326
BAB II
A. PEMERINTAHAN ORDE LAMA
PADA TANGGAL 17 AGUSTUS 1945 INDONESIA MEMPROKLAMASIKAN KEMERDEKAANNYA. NAMUN DEMIKIAN, TIDAK BERARTI DALAM PRAKTIKNYA INDONESIA SUDAH BEBAS DARI BELANDA DAN BISA MEMBERI PERHATIAN SEPENUHNYA PADA PEMBANGUNAN EK0NOMI. AKIBATNYA, SELAMA PEMERINTAHAN ORDE LAMA, KEADAAN PEREKONOMIAN INDONESIA SANGAT BURUK, WALAUPUN SEMPAT MENGALAMI PERTUMBUHAN DENGAN LAJU RATA-RATA PER TAHUN HAMPIR 7% SELAMA DEKADE 1950-AN, DAN SETELAH ITU TURUN DRASTIC MENJADI RATA-RATA PER TAHUN HANYA 1,9% ATAU BAHKAN NYARIS MENGALAMI STAGFLASI SELAMA TAHUN 1965-1966. TAHUN 1965 DAN 1966 LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI ATAU PRODUK DOMESTIC BRUTO (PDB) MASING-MASING HANYA SEKITAR 0,5% DAN 0,6%.
SELAIN ITU, SELAMA PERIODE INI KEGIATAN PRODUKSI DI SECTOR PERTANIAN DAN SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR BERADA PADA TINGKAT YANG SANGAT RENDAH KARENA KETERBATASAN KAPASITAS PRODUKSI DAN INFRASTUKTUR PENDUKUNG, BAIK FISIK MAUPUN NON-FISIK SEPERTI PENDANAAN DARI BANK. DENGAN DEMIKIAN DAPAT DISIMPULKAN, BAHWA BURUKNYA
PEREKONOMIAN INDONESIA SELAMA PERIODE INI DISEBABKAN OLEH HANCURNYA INFRASTUKTUR EKONOMI, FISIK MAUPUN NON-FISIK, SELAMA PENDUDUKAN JEPANG, PERANG DUNIA II, DAN PERANG REVOLUSI, SERTA GEJOLAK POLITIK DIDALAM NEGERI DITAMBAH LAGI DENGAN MANAJEMEN
KEBIJAKAN EKONOMI PALING PENTING YANG DILAKUKAN KABINET HATTA
ADALAH REFORMASI MONETER MELALUI DEVALUASI MATA UANG NASIONAL.PADA MASA KABINET SUKIMAN, KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PENTING YANG DIAMBIL ADALAH ANTARA LAIN : NASIONALISASI DE JAVASCHE BANK MENJADI BI DAN PENGHAPUSAN SYSTEM KURS BERGANDA.
PADA AKHIR SEPTEMBER 1965 KETIDAKSTABILAN POLITIK DI INDONESIA
B. PEMERINTAHAN ORDE
BARU
TEPATNYA SEJAK BULAN MARET 1966, INDONESIA MEMASUKI PEMERINTAH
ORDE BARU. BERBEDA DENGAN PEMERINTAH ORDE LAMA, DALAM ERA ORDE
BARU INI PERHATIAN PEMERINTAH LEBIH DITUNJUKAN PADA PENINGKATAN
PDB DAN LAJU PERTUMBUHANNYA PER TAHUN 1969-1990
TAHU N
PDB (Triliun)* Laju Pertumbuhan (%) Harga
Berlaku Harga Konstan Harga Berlaku Harga Konstan 1969 2,7 4,8 19,1 7,5
LANJUTAN…
1981 54,0 12,1 18,9 7,91982 59,6 12,3 10,4 2,2 1983 77,6 12,8/77,
6** 30,2 4,2 1984 89,9 83,0 15,8 7,0 1985 97,0 85,1 7,9 2,5 1986 102,7 90,1 5,9 5,9 1987 124,8 94,5 21,6 4,9 1988 142,0 99,9 13,8 5,8 1989 162,6 104,5 14,5 7,5 1990 188,5 112,4 15,9 7,2 KETERANGAN :
* = angka dibulatkan
SEBAGAI SUATU RANGKUMAN, SEJAK MASA ORDE LAMA HINGGA BERAKHIRNYA
ORDE BARU DAPAT DIKATAKAN, BAHWA INDONESIA TELAH MENGALAMI DUA
ORIENTASI KEBIJAKAN EKONOMI YANG BERBEDA, YAITU DARI EKONOMI
TERTUTUP YANG BERORIENTASI SOSIALIS PADA ZAMAN REZIM SOEKARNO KE
EKONOMI TERBUKA YANG BERORIENTASI KAPITALIS PADA MASA PEMERINTAHAN
SOEHARTO. PERUBAHAN ORIENTASI KEBIJAKAN EKONOMI MEMBUAT KINERJA
PENGALAMAN INI MENUJUKAN, BAHWA ADA
BEBERAPA KONDISI UTAMA YANG HARUS
DIPENUHI TERLEBIH DAHULU AGAR SUATU USAHA
MEMBANGUN EKONOMI DAPAT BERJALAN
DENGAN BAIK, YAKNI SBB :
a.
KEMAMPUAN POLITIK YANG KUAT
b.
STABILITAS POLITIK DAN EKONOMI
c.
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) YANG LEBIH BAIK
d.
SISTEM POLITIK DAN EKONOMI TERBUKA YANG BERORIENTASI KE BARAT
C. PEMERINTAHAN TRANSISI
TANGGAL 23 MEI 1998 PRESIDEN HABIBIE MEMBENTUK KABINET BARU, AWAL DARI TERBENTUKNYA PEMERINTAHAN TRANSISI DAN MENIMBULKAN KRISIS MONETER. PADA AWALNYA PEMERINTAH YANG DIPIMPIN OLEH HABIBIE DISEBUT PEMERINTHAN REFORMASI . AKAN TETAPI SETELAH SETAHUN BERLALU, MASYARAKAT MELIHAT
BAHWA SEBENARNYA PEMERINTAH BARU INI TIDAK BERBEDA DENGAN
PEMERINTAHAN SEBELUMNYA, MEREKA JUGA ORANG-ORANG REZIM ORDE BARU, DAN TIDAK ADA PERUBAHAN YANG NYATA. BAHKAN KORUPSI, KOLUSI, DAN
D. PEMERINTAHAN REFORMASI HINGGA KABINET SBY
HUBUNGAN PEMERINTAH INDONESIA DIBAWAH PIMPINAN ABDURRAHMAN WAHID DENGAN IMF JUGA TIDAK BAIK, TERUTAMA KARENA MASALAH-MASALAH SEPERTI AMANDEMEN UU NO.23 TAHUN 1999 MENGENAI BI, PENERAPAN OTONOMI DAERAH TERUTAMA MENYANGKUT KEBEBASAN DAERAH UNTUK PINJAM UANG LUAR NEGERI, DAN REVISI APBN 2001 YANG TERUS TERTUNDA PELAKSANAANNYA.
PERKEMBANGAN BEBERAPA INDIKATOR EKONOMI INDONESIA SEJAK KRISIS EKONOMI 1998
INDIKATOR 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 PERTUMBUHAN
977 694 742 697 948 1117 1191 1308 1641 1925 2183
PERTUMBUHAN
21,5 24,7 28,6 25,4 23,5 24,6 21,2 28,0 39,7 39,6 39,1
TRANSAKSI
HARGA BBM
DEFISI T APBN
PERTUMBU
HAN PDB U P
BP
INFLA SI
Q X
CD
E. BEBERAPA ISU PENTING
1.
FAKTOR-FAKTOR UTAMA APA YANG MENYEBABKAN KINERJA PEREKONOMIAN NASIONAL PADA ERA ORDE LAMA BEGITU BURUK?2.
FAKTOR-FAKTOR UTAMA APA YANG MEMBUAT PEMERINTAHAN ORDE BARU BERHASILMEMULIHKAN PEREKONOMIAN NASIONAL DARI KETERBURUKAN SEBAGAI WARISAN ERA DARI ORDE LAMA?
3.
PELAJARAN PENTING APA YANG BISA DIAMBIL DARI MEMBANDINGKAN PEREKONOMIAN INDONESIA PADA MASA ORDE LAMA DENGAN ORDE BARU?4.
BENARKAH BAHWA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH INDONESIA DENGAN IMF DALAM MENANGGUNG KRISIS 1997-1998 SEBAGAI PENYEBAB UTAMA LAMBATNYA PEMULIHAN PEREKONOMIAN NASIONAL DARI KRISIS TERSEBUT?5.
SEBUTKAN UNTUNG-RUGINYA BAGI PEREKONOMIAN NASIONAL APABILA INDONESIA TIDAKMENJALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN NEGARA-NEGARA BARAT DAN LEMBAGA-LEMBAGA DUNIA SEPERTI IMF DAN BANK DUNIA?
6.
APAKAH KEBIJAKAN FISKAL MENGURANGI SUBSIDI BBM BAIK BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA UNTUK PERIDE JANGKA PANJANG DAN APA DAMPAKNYA DALAM PERIODE JANGKA PENDEK?LAMPIRAN
1. FAKTOR-FAKTOR UTAMA APA YANG MENYEBABKAN KINERJA PEREKONOMIAN NASIONAL PADA ERA ORDE LAMA BEGITU BURUK :
•
INFLASI YANG SANGAT TINGGI, DISEBABKAN KARENA BEREDARNYA LEBIH DARI SATU MATA UANG SECARA TIDAK TERKENDALI. PADA WAKTU ITU PEMERINTAH RI MENYATAKAN TIGA MATA UANG YANG BERLAKU DI WILAYAH RI, YAITU MATA UANG DE JAVASCHE BANK, MATA UANG PEMERINTAH HINDIA BELANDA, DAN MATA UANG PENDUDUKAN JEPANG. SELANJUTNYA PADA TANGGAL 6 MARET 1946 PANGLIMA AFNEI/PASUKAN SEKUTU MENGUMUMKAN BERLAKUNYA UANG NICA DI DAERAH-DAERAH YANG DIKUASAI SEKUTU. PADA BULAN OKTOBER 1946, PEMERINTAH RI JUGA MENGELUARKAN UANG KERTAS BARU YAITU ORI (OEANG REPUBLIK INDONESIA) SEBAGAI PENGGANTI UANG JEPANG. BERDASARKAN TEORI MONETER, BANYAK JUMLAH UANG YANG BEREDAR MEMPENGARUHI KENAIKAN TINGKAT HARGA.•
ADANYA BLOCKADE EKONOMI OLEH BELANDA SEJAK BULAN NOVEMBER 1946 UNTUK MENUTUP PINTU PERDAGANGAN LUAR NEGERI RI.•
KAS NEGARA KOSONG.2. FAKTOR-FAKTOR UTAMA APA YANG MEMBUAT PEMERINTAHAN ORDE BARU BERHASIL MEMULIHKAN PEREKONOMIAN NASIONAL DARI KETERBURUKAN SEBAGAI WARISAN ERA DARI ORDE LAMA
Pemilihan Sistem ekonomi campuran dalam kerangka system ekonomi demokrasi pancasila.
Kebijakan ekonomi diarahkan pada pembangunan disegala bidang, tercermin dalam 8 jalur pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan.
Pemerintah orde baru menjalin hubungan baik dengan pihak barat, dan menjauhi pengaruh ideology komunis.
Indonesia kembali menjadi anggota PBB dan lembaga-lembaga dunia seperti Bank dunia dan IMF, yang putus pada zaman Soekarno. Dengan membaiknya kembali hubungan Indonesia dengan kedua lembaga donor internasional tersebut, Indonesia mendapat pinjaman untuk membiayai deficit anggaran belanja pemerintah, yang sumber dananya berasal dari pinjaman bilateral dari sejumlah Negara barat, seperti AS, Inggris, dan Belanda.
3. PELAJARAN PENTING APA YANG BISA DIAMBIL DARI MEMBANDINGKAN PEREKONOMIAN INDONESIA PADA MASA ORDE LAMA DENGAN ORDE
BARU
Pelajaran yang bisa diambil dari memperbandingkan perekonomian di masa orde lama dan orde baru adalah, perbedaan utama dari
pemilihan system ekonomi yang jelas berbeda, dimana titik balik
pemulihan perekonomian Indonesia ketika penerapan system ekonomi pasar bebas(demokrasi ekonomi) sehingga produksi, distribusi dan
konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Kemudian pelajaran yang dapat kita ambil adalah dari segi bantuan Negara lain, dalam hal ini pada masa pemerintahan orde baru, Indonesia dapat menjalin hubungan baik dengan pihak barat, berbeda dengan
pemerintahan orde lama yang sangat membenci pihak barat. Sehingga dengan terjalinnya hubungan baik tersebut Indonesia mendapat
pinjaman dana untuk membiayai deficit anggaran belanja pemerintah yang sumber dana nya tentu dari pinjaman bilateral sejumlah Negara barat.
4. BENARKAH BAHWA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH
INDONESIA DENGAN IMF DALAM MENANGGUNG KRISIS 1997-1998 SEBAGAI PENYEBAB UTAMA LAMBATNYA PEMULIHAN PEREKONOMIAN NASIONAL DARI KRISIS TERSEBUT?
Benar, karena desakan dari IMF sebagai konsekuensi dari bantuan keuangan untuk membiayai proses pemulihan krisis ekonomi 1997/1998. Menyebabkan system ekonomi
Indonesia cenderung semakin kapitalis. Karena sudah diketahui secara umum bahwa setiap Negara yang
menerima bantuan IMF harus melakukan apa yang disebut ‘penyesuaian struktural’ yang terdiri atas sejumlah langkah yang harus ditempuh oleh Negara-negara penerima bantuan yang menjurus ke liberalisasi perekonomian mereka.
Menghilangkan segala bentuk proteksi, termasuk hambatan-hambatan nontariff, untuk meningkatkan perdagangan luar negeri dan arus investasi asing;
Menghapuskan segala macam subsidi dan menaikan penerimaan pajak untuk penguatan fiscal;
Menerapkan kebijakan moneteryang sifatnya kontraktif untuk menjaga stabilitas harga(menekan laju inflasi) dan nilai tukar mata uang nasional;
Memprivatisasikan perusahaan-perusahaan milik Negara(BUMN) untuk meningkatkan efisiensi ekonomi dan sekaligus mengurangi beban keuangan pemerintah (dalam kasus Indonesia adalah APBN);
Meningkatkan ekspor untuk meningakatkan cadanga devisa;
Meningkatkan efisiensi birokrasi dan menyederhanakan segala macam peraturan yang ada atau menghapuskan berbagai peraturan yang terbukti selama itu menimbulkan distorsi pasar untuk menghilangkan ekonomi biaya tinggi.
Mereformasikan sector keuangan untuk meningkatkan efisiensi di sector tersebut.
5. SEBUTKAN UNTUNG-RUGINYA BAGI PEREKONOMIAN NASIONAL APABILA INDONESIA TIDAK MENJALIN HUBUNGAN BAIK DENGAN NEGARA-NEGARA BARAT DAN LEMBAGA-LEMBAGA DUNIA SEPERTI IMF DAN BANK DUNIA?
Dampak Positif:
a. Meningkatkan Keuangan Negara; Kerja sama ekonomi antarnegara dapat memberikan banyak manfaat bagi Indonesia, salah satunya di bidang keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia memperoleh bantuan berupa pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang digunakan untuk pembangunan. Dengan demikian, adanya pinjaman keuangan otomatis dapat meningkatkan keuangan negara.
b. Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi; Kerja sama ekonomi dapat menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-negara anggota. Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing dengan negara-negara lain. Keberhasilan bersaing suatu negara ditingkat regional dan internasional pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.
c. Meningkatkan Investasi; Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi cara menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Banyaknya investor yang mau menginvestasikan modalnya di Indonesia dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian dan pembangunan Indonesia. Selain itu, banyaknya investasi dapat juga menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang.
d. Menambah Devisa Negara; Kerja sama ekonomi antarnegara khususnya di bidang perdagangan dapat meningkatkan devisa negara. Devisa diperoleh dari kegiatan ekspor barang. Semakin luas pasar akan semakin banyak devisa yang diperoleh negara, sehingga dapat memperlancar pembangunan negara.
Dampak Negatif
a. Ketergantungan dengan Negara Lain; Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia selalu tergantung pada bantuan negara lain. Hal ini akan menyebabkan Indonesia tidak dapat menggembangkan pembangunan yang lebih baik.
b. Intervensi Asing Terhadap Kebijakan Ekonomi Indonesia; Sikap ketergantungan yang semakin dalam pada negara lain, dapat menyebabkan negara lain berpeluang melakukan campur tangan pada kebijakan-kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Jika kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah mendapat campur tangan negara lain, hal ini dapat merugikan rakyat.
c. Masuknya Tenaga Asing ke Indonesia; Alih teknologi yang timbul dari kerja sama ekonomi antarnegara memberi peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia. Jika hal ini terjadi tenaga kerja Indonesia menjadi tersingkir dan dampaknya terjadi banyaknya pengangguran.
6. APAKAH KEBIJAKAN FISKAL MENGURANGI SUBSIDI BBM BAIK BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA UNTUK PERIDE JANGKA PANJANG DAN APA DAMPAKNYA DALAM PERIODE JANGKA PENDEK?
Salah satu penyebab turun nya subsidi BBm adalah adanya kebijakan fiscal, karena kebijakan fiskal adalah kebjakan pemerintah yang berkaitan dengan penerimaan atau pengeluaran Negara. Dari semua unsure APBN hanya pembelanjaan Negara atau pengeluaran dan Negara dan pajak yang dapat diatur oleh pemerintah
dengan kebijakan fiscal. Dengan tidak stabil nya harga minyak dunia, pemerintah dapat mengurangi
kelebihan permintaan masyarakat dengan cara memperkecil pembelanjaan dan atau menaikkan pajak agar tercipta kestabilan lagi. Cara demikian disebut dengan pengelolaan anggaran.
Dampak jangka pendek dari penurunan subsidi BBM ini adalah; penurunan subsidi BBM akan
menyebabkan harga BBm naik, Kenaikan harga BBM bukan saja memperbesar beban masyarakat kecil pada umumnya tetapi juga bagi dunia usaha pada khususnya. Hal ini dikarenakan terjadi kenaikan pada pos-pos biaya produksi sehingga meningkatkan biaya secara keseluruhan dan mengakibatkan kenaikan harga pokok produksi yang akhirnya akan menaikkan harga jual produk. Multiple efek dari kenaikan BBM ini antara lain meningkatkan biaya overhead pabrik karena naiknya biaya bahan baku, ongkos angkut ditambah pula
tuntutan dari karyawan untuk menaikkan upah yang pada akhirnya keuntungan perusahaan menjadi semakin kecil. Di lain pihak dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak tersebut akan memperberat beban hidup
7. FAKTOR-FAKTOR UTAMA APA YANG MENYEBABKAN KINERJA EKONOMI INDONESIA PASCA KRITIS 1997-1998 HINGGA SAAT INI BELUM MAMPU MENYAMAI HASIL PRESTASI DARI PEMERINTAHAN ORDE BARU?
Hubungan pemerintah Indonesia dengan IMF ketika pemerintahan Gus Dur tidak baik, terutama karena masalah-masalah seperti amandemen UU no.23 tahun 1999 mengenai Bank Indonesia, penerapan otonomi daerah terutama menyangkut kebebasan daerah untuk pinjam uang dari luar negeri, dan revisi APBN 2001 yang tertunda pelaksanaan nya.
Penundaan pencairan bantuan kepada pemerintah Indonesia yang diperintah Gus dur.
Pemerintah gus dur cenderung menyederhanakan krisis ekonomi dengan menganggap persoalan nya hanya terbatas pada agenda masalah amandemen UU BI.
Kenaikan harga BBm di pasar internasional pada saat pemerinytahan SBY, hal ini menyebabkan Indonesia menjadi net oil importer dan pengimpor BBm terbesar di Asia, meski Indonesia merupakan salah satu penghasil BBM.