• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jaringan dan Informasi serta Transaksi Elektronik T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jaringan dan Informasi serta Transaksi Elektronik T1 BAB III"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III PENUTUP

Menyusul gambaran putusan dan analisis sebagaimana telah dikemukakan dalam Bab

terdahulu, dalam Bab terakhir dari skripsi ini akan digambarkan tentang hasil akhir dari

penelitian yang telah Penulis. Bagian Penutup ini terdiri dari dua bagian. Bagian yang pertama

berisi kesimpulan. Sedangkan bagian yang yang kedua, berisi saran.

3.1. Kesimpulan

Mengenai penyalahgunaan jaringan telekomunikasi dan informasi serta transaksi

elektronik dalam kejahatan komputer ataupun kejahatan yang menggunakan media telepon

genggam atau disebut handphone (HP), seperti 2 putusan yang Penulis lampirkan dalam skripsi

ini mengemukakan tentang kejahatan yang merugikan orang lain. Bentuk penyalahgunaannya

mulai dari penghinaan, pencemaran nama baik maupun hal-hal lain yang pelanggarannya di atur

dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pada

2 putusan tersebut kaidah hukum memegang peranan penting dalam dakwaanya, mengacu pada

Pasal 27 ayat (1) karena mengatur tentang perbuatan yang dilarang dalam Informasi dan

Transaksi Elektronik.

Dari penelitian yang telah dilakukan, sebagaimana telah melakukan analisis pada 2

putusan yang telah Penulis lampirkan pada skripsi ini, dan penulis telah berhasil menarik

beberapa pemahaman mengenai kaidah hukum yang mengatur tentang penyimpngan penggunaan

jaringan telekomunikasi dan informasi serta transaksi elektronik, bahwa dalam dakwaan putusan

tersebut Jaksa Penuntut Umum melampirkan beberapa Pasal yang masih mengacu pada Kitab

(2)

2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang tidak jauh berbeda dengan perubahannya

yang dilakukan dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan UU-ITE No 11

Tahun 2008 telah sanggup mengatasi kasus-kasus yang marak di masyarakat.

Pengadilan berusaha sepenuhnya mengatasi kasus-kasus Informasi dan Transakasi

Elektronik dengan Undang-undang yang telah dibuat oleh pihak Legislatif. Dengan demikian

Pengadilan di Indonesia sudah berusaha sepenuhnya bisa mengatur penyalahgunaan jaringan

informasi dan transaksi elektronik. Pengadilan berusaha meskipun dalam salah 1 putusan media

yang digunakan terdakwa bukan berupa komputer melainkan telepon genggam namun bisa saja

pesan-pesan tersebut di sebarluaskan melalui pengiriman bersifat personal atau dapat bersifat

informasi masyarakat. Pada garis besarnya perangkat bukanlah suatu unsur pokok dalam

kejahatan Informasi dan Transaksi Elektronik, melainkan Informasi Elektronik itu sendiri yang

terdapat di dalam perangkat-perangkat elektronik.

Terlihat dari dua putusan di atas, pengadilan di Indonesia hanya mengacu pada kesalahan

terdakwa, bukan mengacu pada garis besar dalam suatu kasus yang secara jelas melakukan suatu

penghinaan melalui perangkat elektronik maupun melakukan suatu pencemaran nama baik

melalui perangkat elektronik. Baik telepon genggam maupun komputer merupaka alat elektronik

yang bisa saja sewaktu waktu tersebar secara luas. Dan di era saat ini semua perangkat elektronik

sudah sangat canggih baik dari telepon genggam seperti Android, IOS ataupun yang lain, tanpa

membutuhkan komputer, tetapi sudah mampu mengakses internet.

3.2. Saran

Setidaknya pengaturan dan penegakkan aturan yang berlaku lebih memperhatikan

memutus suatu perkara sesuai dengan yang spesifikasinya telah ditentukan dalam membuat

(3)

perundangan dan penegakannya menyesuaikan zaman, dalam hal ini kemajuan teknologi

Referensi

Dokumen terkait

Artinya, jika penyusutan aset tetap memiliki nilai ekonomi lebih besar dari aset operasional (kas, piutang, persediaan dan lain sebagainya) maka berpotensi menjadi

berkesimpulan sudah tidak mungkin lagi dapat meneruskan dan mempertahankan hidup rumah tangga bersama Tergugat walaupun Penggugat sudah berusaha untuk rukun kembali

create trigger overdraft-trigger after update of balance on account.  Values of attributes before and after an update can

~llelalui kesempatan ini F raksi Karya Pembangunan Komisi II, sehubungan dengan hal tersebut di atas mengingatkan, bahwa latar belakang daerah Propinsi Irian Jaya

FALSAFAH TIONGHOA (TANJUNGPINANG) D ALAM EKSPRESI LUKISANKU. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

Perincian hari persekolahan mengikut penggal dan Tarikh Cuti Sekolah Tahun 2014 Bagi Kumpulan B: Sekolah-sekolah di Negeri Perlis, Pulau Pinang, Perak,Selangor,

Emulsifier fase minyak merupakan bahan tambahan yang dapat larut dalam minyak yang berguna untuk menghindari terpisahnya air dari emulsi air