Setelah IPO, BOGA akan menambah diler.
Konversi utang Rp 165 M, BNBR terbitkan saham baru.
LPS hitung NIM perbankan 2017 meningkat.
MEDC terbitkan obligasi Rp 274 miliar.
DAILY RESEARCH
Statistics
Highlight
Opening Today Nikkei AORD
Change
Market Preview
P
erdagangan saham awal pekan
kemarin kembali didominasi
aksi jual di tengah meningkatnya
resiko capital outflow. Penjualan
bersih pemodal asing kembali ber‐
lanjut pada perdagangan kemarin
mencapai Rp422,34 miliar di tengah
tipisnya nilai transaksi, hanya men‐
capai Rp4 triliun di Pasar Reguler.
IHSG akhirnya ditutup d bawah 5200
yakni di 5191,912 atau koreksi 39,74
poin (0,76%). Saham tambang, prop‐
erti, konsumsi, dan manufaktur
menjadi motor penurunan IHSG.
Pelaku pasar kehilangan insentif
positif menyusul meningkatnya re‐
siko pasar terutama berasal dari
faktor eksternal terkait meningkat‐
nya ketegangan geopolitik di kawa‐
san Laut China Selatan setelah akhir
pekan lalu kapal perang China mengepung ‘drone’ bawah laut milik AS yang
melakukan survey kelautan.
Koreksi harga komoditas logam turut memicu tekanan jual di sejumlah
saham tambang logam seperti saham Vale Indonesia Tbk (INCO). Sementara
Wall Street tadi malam bergerak fluktuatif dibayangi meningkatnya resiko geo‐
politik di sejumlah kawasan. Indeks DJIA dan S&P akhirnya berhasil tutup di teri‐
tori positif masing‐masing menguat terbatas 0,2% di 19883,06 dan 2262,53.
Harga minyak mentah tadi malam menguat 0,5% di USD52,14/barel. Di London,
harga logam umumnya koreksi seperti harga nikel koreksi 2,7% di USD10890/
ton. Sedangkan harga emas dan obligasi naik. Harga emas tadi malam di AS naik
0,3% di USD1140,40/t.oz. Meningkatnya ketegangan gepolitik di sejumlah kawa‐
san memicu pemodal memburu aset ‘save haven’. Hal ini merujuk pada ter‐
bunuhnya Dubes Rusia di Turki setelah ditembak seseorang yang diduga teroris.
Di Berlin, Jerman ada insiden Truk menabrakkan diri ke pasar yang menjual ase‐
soris Natal. Kasus‐kasus yang sarat dengan serangan teroris menjelang Natal ini
menambah ketidakpastian keamanan global.
Kondisi pasar saham global yang dibayango meningkatnya resiko geo‐
politik kawasan akan mempengaruhi perdagangan hari ini. IHSG diperkirakan
bergerak fluktuatif rawan koreksi lanjutan. Harga komoditas logam yang
cenderung koreksi menjelang akhir tahun turut menekan pergerakan harga sa‐
ham berbasiskan komoditas tambang. IHSG diperkirakan bergerak dengan sup‐
port di 5140 dan resisten di 5210 cenderung melemah.
S1 5170 S2 5140 R1 5210 R2 5250
Index Last Chg % DJIA 19882.99 39.58 0.20 S&P 500 2262.52 4.45 0.20 FTSE 100 7012.04 0.40 0.01 CAC 40 4822.77 (10.50) (0.22) DAX 11426.70 22.69 0.20 NIKKEI 225 19392.00 36.40 0.19 HANGSENG 21832.68 (188.07) (0.85) STI 2914.68 (9.00) (0.31) SHENZHEN 1984.10 (7.53) (0.38) SHANGHAI 3118.09 (4.90) (0.16) Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 53.09 (0.10) (0.19) CPO (RM/M.T) 3142.00 (19.00) (0.60) Gold (USD/T.oz) 1139.60 0.50 0.04 Nikel (USD/M.T 11210.00 0.00 0.00 Timah (USD/M.T) 21165.00 0.00 0.00 Coal (USD/M.T) 82.05 0.00 0.00 Exchange Rates Chg % IDR/USD 13355.00 (13.00) (0.10) USD/EUR 1.040 (0.01) (0.57) JPY/USD 117.28 (0.25) (0.21) IDR/SGD 9234.18 (71.90) (0.77) IDR/AUD 9703.30 (109.90) (1.12) TLKM USD IDR Chg % TLK.NYSE 28.26 3774 (0.21) (0.74)Top Gainers IDR % Chg
BOGA‐W 170 16,900.00 169 BOGA 175 69.90 72 TAXI 206 34.60 53 BMAS 400 23.50 76 BIPP‐W 24 20.00 4
Top Losers IDR % Chg
INPC‐W 12 (50.00) (12)
BABP‐W 5 (16.70) (1)
TRIS‐W 14 (12.50) (2)
UNIC 2,160 (10.00) (240)
NAGA 180 (10.00) (20)
Top Value IDR % (miliar) TLKM 3,800 (0.50) 499 B
BJBR 3,040 3.10 438 B MYRX 179 0.00 367 B BBRI 11,250 (0.20) 321 B BBCA 14,725 (0.50) 316 B Top Volume IDR % (juta)
MYRX 179 0.00 2,040.975 BUMI 254 (8.00) 1,180.632 BWPT 276 12.20 784.233 BKSL 91 0.00 724.485 TAXI 206 34.60 612.389 IHSG 5,191.91 Change (39.74) Change (%) (0.76) Change (%/ytd) (0.67)
Total Value (IDR triliun) 5.725
Total Volume (miliar saham) 10.591
Net Foreign Buy (IDR miliar) (423.000)
News Update
2
Setelah IPO, BOGA akan menambah diler. PT Bintang Oto Global Tbk resmi melepas saham melalui perhelatan penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO), Senin (19/12). Emiten berkode BOGA ini tercatat sebagai emiten ke-16 di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Perusahaan service dan penjualan suku cadang ini melepas 1,8 miliar saham dengan harga nominal Rp 100. Sedang harga pelaksanaannya sebesar Rp 103 per saham. Permintaan yang masuk pada penawaran saham perdana BOGA mencapai 1,4 kali. Dari penjualan saham, BOGA sukses mengantongi dana segar Rp 185,4 miliar. BOGA akan menggunakan dana IPO ini untuk ekspansi pembangunan diler di Klaten dan Madiun. Direktur Utama Bintang Oto Global Arif Andi Wihatmanto mengatakan, pihaknya akan menggunakan sekitar 44% dana IPO, setara Rp 80 miliar, untuk membangun diler dan pengembangan dealership. Diler yang bergerak di bidang penjualan, service dan sparepart ini akan tersebar di beberapa kota Indonesia. Rencananya dana sebesar Rp 80 miliar itu akan dibagi menjadi dua bagian. Rp 25 miliar dialokasikan untuk pembangunan diler dan modal kerja di Klaten. Kemudian Rp 55 miliar akan digunakan untuk pembelian tanah, pembangunan diler dan modal kerja di Madiun. Bintang Oto juga akan menggunakan 16% dana yang terkumpul dari IPO untuk belanja modal, dengan menambah mobil baru di divisi auto-rental. "Sekitar 40% dana sisanya, akan kami pergunakan untuk ekspansi pengembangan usaha kami di lini bisnis auto-service," ujar Arif, di Jakarta, Senin (19/12). Dia meyakini, bisnis auto-service akan terus berkembang. Jika dilihat tiga tahun terakhir, pertumbuhan bisnis ini mencapai 25% dari penjualan dan pendapatan. BOGA memproyeksikan pendapatan tahun ini naik 21% dibanding kan dengan tahun lalu. Sedangkan laba diperkirakan tumbuh 25%. "Tahun depan kami optimistis laba naik sekitar 20%–25%," kata Arif. Per akhir Juni 2016, BOGA memiliki total aset Rp 248,30 miliar dengan total kewajiban Rp 36,18 miliar dan total ekuitas Rp 212,13 miliar. BOGA mencatat pendapatan sebesar Rp 224,48 miliar pada enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan ini naik 25,51% jika dibandingkan dengan semester pertama tahun lalu. Sedangkan laba BOGA sebesar Rp 4,68 miliar, naik 2 kali lipat lebih ketimbang semester pertama tahun lalu. (Kontan)
Konversi utang Rp 165 M, BNBR terbitkan saham baru. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menambah modal melalui penerbitan saham tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) alias private placement. BNBR akan menggunakan saham baru ini untuk menukar obligasi wajib konversi (OWK) yang jumlahnya setara dengan 3,3 miliar saham. Harga pelaksanaan aksi korporasi tersebut adalah Rp 50 per saham. Dengan begitu, total transaksi akan mencapai Rp 165 miliar. Saham baru tersebut bakal langsung diserap oleh salah satu kreditur BNBR, yakni Daley Capital Limited. Pelaksanaan aksi penerbitan saham non-HMETD tersebut memang dilakukan dalam rangka penyelesaian pinjaman emiten investasi anggota grup Bakrie ini. Dari laporan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), penerbitan OWK yang tuntas pada 15 Desember lalu itu menambah jumlah saham BNBR. Saat ini jumlah modal disetor dan ditempatkan BNBR mencapai 93,72 miliar saham. Setelah pelaksanaan non-HMETD, jumlah saham menjadi 97,02 miliar saham. Secara total, BNBR akan menukar OWK Rp 990,6 miliar. Konversi akan dilakukan dengan mekanisme penerbitan non-HMETD sebanyak 19,8 miliar saham biasa seri D. Jumlah ini setara dengan 17,45% modal ditempatkan dan disetor penuh BNBR."Ini adalah bagian dari eksekusi penerbitan OWK tersebut," ujar Dody Taufiq Wijaya, Direktur Independen BNBR. Perjanjian penerbitan OWK ini diteken BNBR pada 20 Juni 2016 lalu untuk mengonversi utang lima kreditur dengan nilai total Rp 987,9 miliar. Konversi utang terbesar memang berasal dari Daley Capital Limited Rp 430,36 miliar. Sementara nilai OWK dari Interventures Capital Pte Ltd sebesar Rp 373,75 miliar, Smart Treasures Limited sebesar Rp 90,8 miliar. Sisanya akan dikonversi oleh Harus Capital Limited Rp 81 miliar dan PT Maybank KimEng Securities Rp 11,9 miliar. Selain menerbitkan OWK, BNBR juga masih berupaya mengurangi utang dari kreditur lainnya. Masih ada sisa utang BNBR senilai Rp 8 triliun, yang rencananya akan direstrukturisasi sebagian. Manajemen BNBR mengaku, sekitar 80%–90% proposal restrukturisasi sudah diterima oleh kreditur. Salah satu opsi yang diajukan adalah dengan memperpanjang jatuh tempo utang atau kembali menukar utang dengan saham. BNBR mencetak pendapatan bersih Rp 1,39 triliun di sembilan bulan pertama tahun ini, anjlok 58,32% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Laba bersih BNBR mencapai Rp 14,81 miliar, membaik ketimbang tahun lalu yang masih rugi Rp 604,15 miliar. (Kontan)
LPS hitung NIM perbankan 2017 meningkat. Rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan akan mulai naik tahun 2017. Doddy Arieffianto, Direktur Group Risiko Perbankan dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi, perbankan akan mencatat kenaikan NIM tahun depan, karena penurunan bunga kredit tak akan sebesar penurunan bunga deposito. “Rasio NIM akan terjaga pada level 5,3%-5,5% tahun depan,” katanya, Jumat (16/12). Asumsinya, meskipun beban bunga sudah turun, namun bank tak akan memangkas bunga kredit karena untuk meng-cover pengeluaran biaya akibat dari kenaikan rasio kredit bermasalah. Ujungnya, pendapatan bunga masih akan naik. Adapun, rata-rata rasio NIM perbankan tercatat sebesar 5,65% per September 2016. Kelompok bank BUMN mencatat NIM sebesar 6,40%, bank swasta mencatat NIM sebesar 5,31%, bank swasta non devisa mencatat NIM 3,79%, BPD mencatat NIM sebesar 6,97%, bank campuran mencatat NIM sebesar 3,64%, dan bank asing mencatat NIM 3,89%. LPS sendiri memprediksi pertumbuhan kredit sebesar 9,0% tahun 2017 atau lebih tinggi dari prediksi pertumbuhan kredit 8,1% tahun 2016. Sedangkan, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sekitar 7% tahun 2017, atau lebih tinggi dari prediksi pertumbuhan DPK sebesar 6,4% tahun 2016. (Kontan)
MEDC terbitkan obligasi Rp 274 miliar. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melakukan penerbitan obligasi berkelanjutan II tahap III. Jumlah Pokok Obligasi Berkelanjutan II Tahap III yang diterbitkan pada tanggal emisi adalah sebesar Rp 274 miliar yang dibagi dalam 3 seri, Berdasarkan keterangan manajemen MEDC dalam keterbukaan di bursa efek Senin (19/12), penerbitan obligasi yang terdiri dari tiga seri ini yang pertama adalah saham seri A sebesar Rp 246 miliar dengan tingkat bunga 10,8% per tahun obligasi ini memiliki jangka waktu 3 tahun. Sementara itu, saham seri B akan dilepas sebesar Rp 5 miliar dengan tingkat bunga 11,3% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun. Terakhir, saham seri C sebesar Rp 23 miliar dengan tingkat bunga 11,8% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun Sebelumnya MEDC merencanakan penerbitan obligasi sebesar Rp 1 triliun dengan obligasi Seri A sebesar Rp 101 miliar, obligasi Seri B senilai Rp 4 miliar, obligasi Seri C yang nilainya sebesar Rp 22 miliar dan juga sisa dari jumlah pokok obligasi maksimal sebesar Rp 873 miliar akan dijamin dengan kesanggupan terbaik (best effort). (Kontan)Stock Picks
3INDF 7500‐8000.
Harga saham Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) kemarin bergerak fluktuatif, sempat
menguat ke Rp7925, namun kondisi pasar yang memburuk membuat harga sahamnya kembali tutup di
teritori negatif di Rp7700 atau koreksi tipis 0,65%. Saat ini support ada di Rp7500 dan penguatan akan
kembali menguji resisten di kisaran Rp7900 hingga Rp8000. Sentimen pasar atas saham perseroan saat ini
ditopang harga komoditas CPO yang cenderung bullish, sedangkan di sisi lain ada kekhawatiran pelemahan
rupiah atas dolar AS. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini (9M16), perseroan mencatatkan per‐
tumbuhan laba bersih hingga 92,45% mencapai Rp3,24 triliun dibandingkan periode yang sama 2015
(9M15) sebesar Rp1,68 triliun. Pertumbuhan laba ini terutama ditopang laba kurs setelah periode sebelum‐
nya menderita rugi kurs. Penjualan bersih periode yang sama tumbuh 4,84% mencapai Rp49,86 triliun di‐
bandingkan periode yang sama 2015 sebesar Rp47,56 triliun. Marjin bersih meningkat mencapai 6,5% ber‐
bandingkan 3,5% di periode yang sama tahun 2015. EPS mencapai Rp369. Pencapaian penjualan bersih
hingga 3Q16 mencerminkan 74,6% dari proyeksi penjualan bersih tahun ini setelah revisi yang diperkirakan
sebesar Rp67,3 triliun turun dari perkiraan sebelumnya Rp70,58 triliun dan hanya tumbuh tipis 5% dari ta‐
hun sebelumnya Rp64,06 triliun. Namun laba bersih tahun ini kami nilai masih akan berpeluang mencapai
target di Rp4,5 triliun atau tumbuh 51,72% (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih 2015 sebesar Rp2,97
triliun. Hingga kuartal tiga tahun ini pencapaian laba bersih mencapai Rp3,24 triliun atau mencerminkan
72% dari proyeksi laba tahun ini. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan Rp513. Sebelumnya kami menarget‐
kan harga saham INDF berpeluang ditransaksikan dengan PE 18x (E/16) atau mencapai Rp9230. Tahun de‐
pan dengan pertumbuhan moderat 8% proyeksi penjualan bersih berpeluang mencapai Rp72,65 triliun.
Sedangkan laba bersih diproyeksikan mencapai Rp5,08 triliun atau tumbuh 11,89% (yoy). EPS proyeksi ta‐
hun depan diperkirakan mencapai Rp579,15. Sedangkan untuk tahun depan harga sahamnya berpeluang
mencapai Rp10400 dengan PE 18x (E/17). Dari harga saat ini ada ruang penguatan 35%. Buy on Weakness,
SL 7400
4
Stock Picks
BBTN 1650‐1750.
Harga saham Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) kemarin masih melanjutkan koreksi
tutup di Rp1680. Harga sahamnya 7 Desember lalu sempat mencapai Rp1835 (7/12). Secara technical
dengan pendekatan Fibonacci Retracement (FR) level support saat ini di Rp1650 dan berpeluang rebound.
Sedangkan resisten terdekat di Rp1750. Tantangan pergerakan harga sahamnya saat ini adalah fluktuasi
rupiah terhadap dolar AS yang cenderung melemah di kisaran Rp13400. Sepanjang tahun ini harga
sahamnya tertinggi ditransaksikan di Rp2100 dan terendah di Rp1280. Akhir 2015 lalu harga sahamnya
tutup di Rp1295. Hingga posisi kemarin di Rp1680, harga sahamnya telah menguat hampir 29,7% (YTD).
Penguatan harga sahamnya sepanjang tahun ini di atas rata‐rata penguatan harga saham emiten bank yang
hanya menguat 6%. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan labanya yang di atas industri. Laba bersih
Perseroan sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini (9M16) tumbuh 32,64% mencapai Rp1,6 triliun
dibandingkan periode yang sama di 2015 sebesar Rp1,2 triliun. Pertumbuhan laba ini di atas rata‐rata
industri yang hanya tumbuh 9,14%. Pertumbuhan laba bersih terutama ditopang pertumbuhan pendapatan
bunga bersih 12,93% (yoy) mencapai Rp5,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar
Rp4,9 triliun. Pendapatan bunga bersih ditopang pertumbuhan kredit 16,9% (yoy) mencapai Rp153,8
triliun. Sedangkan pertumbuhan DPK 18,5% (yoy) mencapai Rp147,5 triliun. Kinerja perseroan juga
ditopang turunnya NPL gross menjadi 3,6% dibandingkan periode yang sama di 2015 sebesar 4,5%. Hal ini
menunjukkan kinerja perseroan di atas rata‐rata industri yang saat ini tengah menghadapi kenaikan NPL
sebagaimana tercermin dari data OJK dimana hingga Agustus lalu rata‐rata NPL perbankan nasional naik
menjadi 3,2%. Pertumbuhan kredit perseroan yang mencapai 16,9% di atas proyeksi pertumbuhan kredit
perbankan tahun ini yang diperkirakan hanya 6%‐8% (perkiraan OJK). Secara kuartalan, laba bersih
perseroan di 3Q16 tumbuh 5,06% (qoq) mencapai Rp579,09 miliar dan tumbuh 48,02% (yoy) dibandingkan
periode yang sama tahun 2015 yang hanya Rp391,21 miliar. Kinerja perseroan sepanjang 9M16 sudah
sesuai dengan estimasi kami sebelumnya. Pada harga saat ini di Rp1680, harga saham BBTN relatif murah
karena hanya ditransaksikan dengan PBV 0,9x dan PE 7,9x (E/16). Sebelumnya kami perkirakan harga
sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan PBV 1,3x atau mencapai Rp2340. Maintain Buy, SL 1600
5
Stock Picks
BBNI 5350‐5550.
Harga saham Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) kemarin berhasil rebound setelah
tekanan jual di akhir pekan lalu, tutup di Rp5425. Pertengahan pekan kemarin harga sahamnya masih
ditransaksikan di Rp5550 (14/12). Peluang rebound lanjutan akan kembali menguji resisten di Rp5550.
Sedangkan support saat ini di kisaran Rp5250 hingga Rp5350. Pergerakan harga sahamnya perbankan saat
ini menghadapi tantangan pergerakan rupiah yang cenderung melemah terhadap dolar AS di kisaran
Rp13400. Akhir 2015 lalu harga sahamnya tutup di Rp4990. Harga sahamnya tertinggi Agustus lalu ketika
pasar bullish sempat di Rp5975 (19/8). Laba perseroan sepanjang 3Q16 tumbuh 28,7% (yoy) mencapai
Rp7,72 triliun. Laba ini ditopang pertumbuhan pendapatan bunga bersih 15% (yoy) dan fee based income
yang naik 20%. Penyaluran kredit perseroan hingga 3Q16 naik 21,1% (yoy) mencapai Rp372,02 triliun.
Pertumbuhan kredit ini jauh di atas rata‐rata industri hingga Agustus lalu yang hanya sekitar 7,6%. DPK
perseroan tumbuh 15% mencapai Rp401,88 triliun dengan porsi dana murah (CASA) mencapai hampir
60%. Rasio NPL Gross hingga akhir September lalu berada di 3,1%. Harga saham perseroan saat ini relatif
murah, ditransaksikan hanya dengan PBV 1,2 dibandingkan saham emiten bank BUMN lainnya yang
beraset di atas Rp500 triliun yang saat ini sudah ditransaksikan dengan rata‐rata PBV 1,9x. Sebelumnya
kami menargetkan harga saham BBNI dalam kondisi pasar bullish berpeluang ditransaksikan dengan PBV
1,7x atau mencapai Rp7865. Secara technical, pergerakan harga sahamnya saat ini membentuk sinyal
bullish reversal dengan target resisten berikut di Rp5550. Sedangkan level support sederhana saat ini di
Rp5350. Maintain Buy, SL 5200
Selasa, 20 Desember 2016
Saham Pilihan
ASII 7550-7800 TB, SL 7500
BMRI 10750-11000 TB, SL 10500
TLKM 3750-3950 TB, SL 3650
GGRM 63300-65500 BoW, SL 63000
ELSA 440-480 TB, SL 430
ADRO 1650-1730 TB, SL 1600
TINS 1140-1220, BoW, SL 1100
Stock View
6
Selasa, 20 Desember 2016
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE
IHSG
5191.91 5224.58 5257.25 5175.09 5158.26
PERKEBUNAN AALI 17000 17,266.67 17,533.33 16,866.67 16,733.33 13,059,216.00 ‐19.91 393.15 ‐75.27 45.02 BWPT 276 291.33 306.67 253.33 230.67 LSIP 1820 1,840.00 1,860.00 1,800.00 1,780.00 4,189,615.00 ‐11.36 91.36 ‐32.01 18.72 SGRO 1900 1,903.33 1,906.67 1,893.33 1,886.67 SIMP 498 502.67 507.33 495.67 493.33 13,835,444.00 ‐7.53 16.72 ‐68.60 25.18 UNSP 50 50.00 50.00 50.00 50.00PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 1695 1,711.67 1,728.33 1,676.67 1,658.33 37,032,346.42 ‐10.48 65.74 ‐5.12 10.50 BORN 50 50.00 50.00 50.00 50.00 BRAU 82 82.00 82.00 82.00 82.00 BUMI 254 272.67 291.33 242.67 231.33 DEWA 50 50.67 51.33 49.67 49.33 3,312,510.21 13.47 0.30 48.03 166.35 HRUM 2250 2,316.67 2,383.33 2,206.67 2,163.33 ITMG 17150 17,483.33 17,816.67 16,808.33 16,466.67 21,925,897.16 ‐9.27 770.46 ‐65.05 8.53 PTBA 12300 12,600.00 12,900.00 12,100.00 11,900.00 13,733,627.00 5.01 883.59 0.98 7.64 PTRO 770 793.33 816.67 758.33 746.67
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 54 58.00 62.00 52.00 50.00
ELSA 448 455.33 462.67 443.33 438.67 3,775,323.00 ‐10.56 51.43 ‐8.99 7.17
ENRG 50 50.00 50.00 50.00 50.00
ESSA 1260 1,286.67 1,313.33 1,246.67 1,233.33 MEDC 1300 1,355.00 1,410.00 1,265.00 1,230.00
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 870 893.33 916.67 858.33 846.67 10,531,504.80 11.79 ‐151.06 85.85 ‐3.10 INCO 3060 3,190.00 3,320.00 2,990.00 2,920.00 10,894,532.28 ‐15.64 70.11 ‐67.49 26.24 TINS 1155 1,220.00 1,285.00 1,120.00 1,085.00 6,874,192.00 ‐6.74 13.64 ‐84.08 56.09 SEMEN INTP 15650 16,083.33 16,516.67 15,433.33 15,216.67 17,798,055.00 ‐10.99 1,183.48 ‐17.34 17.00 SMCB 895 913.33 931.67 883.33 871.67 9,239,022.00 ‐12.25 22.85 ‐73.80 47.91 SMGR 9100 9,241.67 9,383.33 9,016.67 8,933.33 26,948,004.47 ‐0.14 762.28 ‐18.76 14.07
LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 115 118.33 121.67 112.33 109.67 JPRS 138 146.33 154.67 133.33 128.67 KRAS 815 831.67 848.33 806.67 798.33 PAKAN TERNAK CPIN 3140 3,226.67 3,313.33 3,086.67 3,033.33 JPFA 1630 1,676.67 1,723.33 1,606.67 1,583.33 25,022,913.00 2.31 43.92 40.87 18.44 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 7625 7,691.67 7,758.33 7,566.67 7,508.33 184,196,000.00 ‐8.68 357.28 ‐24.59 20.71 GJTL 1060 1,081.67 1,103.33 1,046.67 1,033.33
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 8325 8,525.00 8,725.00 8,225.00 8,125.00 INDF 7700 7,850.00 8,000.00 7,625.00 7,550.00 MYOR 1615 1,621.67 1,628.33 1,606.67 1,598.33 ROTI 1510 1,530.00 1,550.00 1,480.00 1,450.00 GGRM 63900 64,800.00 65,700.00 63,400.00 62,900.00 INAF 3800 3,920.00 4,040.00 3,740.00 3,680.00 1,621,898.67 17.41 2.12 463.17 184.06 KAEF 2820 2,853.33 2,886.67 2,783.33 2,746.67 4,860,371.48 7.51 44.81 6.06 28.68 KLBF 1460 1,510.00 1,560.00 1,435.00 1,410.00
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
7
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE
PROPERTI DAN REAL ESTAT
APLN 224 230.67 237.33 220.67 217.33 ASRI 356 367.33 378.67 349.33 342.67 BKSL 91 92.67 94.33 89.67 88.33 BSDE 1725 1,745.00 1,765.00 1,715.00 1,705.00 6,209,574.07 11.45 1,164.55 460.00 1.60 COWL 1070 1,076.67 1,083.33 1,056.67 1,043.33 CTRA 1350 1,368.33 1,386.67 1,338.33 1,326.67 CTRP 675 685.00 695.00 665.00 655.00 CTRS 2670 2,710.00 2,750.00 2,650.00 2,630.00 ELTY 50 50.00 50.00 50.00 50.00 KIJA 268 272.67 277.33 258.67 249.33 MDLN 336 342.67 349.33 332.67 329.33 2,962,460.90 4.32 69.69 22.80 5.94 KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI 2070 2,123.33 2,176.67 2,043.33 2,016.67 9,389,570.10 8.51 130.22 43.08 20.93 DGIK 55 58.33 61.67 53.33 51.67 PTPP 3840 3,880.00 3,920.00 3,820.00 3,800.00 14,217,372.87 14.40 152.88 39.17 25.74 SSIA 476 489.33 502.67 469.33 462.67 TOTL 780 790.00 800.00 760.00 740.00 WIKA 2440 2,496.67 2,553.33 2,406.67 2,373.33 13,908,504.01 11.60 101.65 1.60 26.02 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI
PGAS 2690 2,743.33 2,796.67 2,653.33 2,616.67 42,333,969.71 ‐0.16 228.31 ‐38.44 11.61 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA
CMNP 1630 1,653.33 1,676.67 1,603.33 1,576.67 JSMR 4430 4,483.33 4,536.67 4,403.33 4,376.67 9,848,242.05 7.33 213.14 3.23 26.27 TELEKOMUNIKASI BTEL 50 50.00 50.00 50.00 50.00 EXCL 2330 2,376.67 2,423.33 2,276.67 2,223.33 22,876,182.00 ‐2.49 ‐2.97 ‐97.16 ‐1,348.39 ISAT 6050 6,100.00 6,150.00 6,000.00 5,950.00 TLKM 3800 3,860.00 3,920.00 3,770.00 3,740.00 102,470,000.00 14.24 153.66 5.81 21.51 TRANSPORTASI GIAA 354 362.67 371.33 348.67 343.33 52,627,783.53 7.55 40.78 ‐122.73 10.94 MBSS 314 318.00 322.00 312.00 310.00 WINS 220 228.67 237.33 210.67 201.33 1,378,353.91 ‐37.37 ‐19.45 ‐129.08 ‐10.95 KONSTRUKSI NON BANGUNAN
INDY 765 785.00 805.00 755.00 745.00 BANK BBCA 14725 14,866.67 15,008.33 14,541.67 14,358.33 47,081,728.00 7.56 730.83 9.30 18.47 BBKP 625 633.33 641.67 618.33 611.67 8,303,973.00 17.07 105.70 32.57 5.58 BBNI 5425 5,491.67 5,558.33 5,366.67 5,308.33 36,895,081.00 10.58 486.18 ‐15.91 10.90 BBRI 11250 11,333.33 11,416.67 11,208.33 11,166.67 85,434,037.00 13.73 1,029.53 4.77 10.95 BBTN 1680 1,701.67 1,723.33 1,661.67 1,643.33 14,966,209.00 16.86 174.91 65.91 10.43 BDMN 3390 3,450.00 3,510.00 3,360.00 3,330.00 22,420,658.00 ‐2.48 249.70 ‐8.09 16.40 BJBR 3040 3,270.00 3,500.00 2,820.00 2,600.00 10,084,451.00 14.70 142.02 23.39 6.79 BMRI 10825 10,900.00 10,975.00 10,750.00 10,675.00 71,570,127.00 14.26 871.50 2.33 11.76 BNGA 795 811.67 828.33 781.67 768.33 22,318,759.00 7.24 17.02 ‐81.74 34.36
PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI
AKRA 5975 6,133.33 6,291.67 5,883.33 5,791.67 19,764,821.14 ‐12.03 261.74 27.59 27.03 INTA 332 342.00 352.00 320.00 308.00 UNTR 21100 21,633.33 22,166.67 20,808.33 20,516.67 49,347,479.00 ‐7.14 1,033.07 ‐28.24 14.86 PERDAGANGAN ECERAN MAPI 5050 5,091.67 5,133.33 5,016.67 4,983.33 RALS 1145 1,166.67 1,188.33 1,126.67 1,108.33
ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA
MNCN 1780 1,826.67 1,873.33 1,746.67 1,713.33 PERUSAHAAN INVESTASI
BRMS 59 64.00 69.00 56.00 53.00
Corporate Action
8
Code
Name
Type
Date
Time
Venue
ARTI Ratu Prabu Energi Tbk AGM 03/08/2016 00:10:00 GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
ARTI Ratu Prabu Energi Tbk EGM 03/08/2016 00:10:00 GD. Ratu Prabu 1 Lt. 10 Jl. TB. Simatupang Kav. 20, Jakarta Selatan
SCPI Merck Sharp Dohme
Pharma Tbk. AGM 03/08/2016 00:10:00
MYRX Hanson International Tbk. AGM 28/07/2016 00:14:00 Merchantile Athletic Club , World Trade Center MYRX Hanson International Tbk. EGM 28/07/2016 00:14:00 Merchantile Athletic Club , World Trade Center GMCW Grahamas Citrawisata Tbk. AGM 27/07/2016 00:09:00 Financial Club, Graha Niaga lt 28, Jl. Jend. Sudirman
Kav 58 Jakarta PTIS Indo Straits Tbk AGM 22/07/2016 00:09:00
Gedung Graha Kirana, Lantai 9, Ruang Rapat PT Indo Straits Tbk, Jl.Yos Sudarso Kav.88, Jakarta Utara
14350, Indonesia
BSSR Baramulti Suksessarana Tbk EGM 22/07/2016 00:10:00 Boardroom CEO Suite, Sahid Sudirman Center Lt.56, Jl. Jend. Sudirman Kav. 86 ‐ Jakarta Pusat ISSP Steel Pipe Industry of Indo‐ nesia Tbk AGM 21/07/2016 00:10:00 Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta ISSP Steel Pipe Industry of Indo‐ nesia Tbk EGM 21/07/2016 00:10:00 Gedung Baja Lt 9 Tower C , Pangeran Jayakarta no 55 , Jakarta
SKYB Skybee Tbk AGM 21/07/2016 00:09:00
WTON Wijaya Karya Beton Tbk EGM 20/07/2016 00:14:00 Ruang Serbaguna Gedung WIKA Lt. 11 Jl. D. I. Panjai‐ tan Kav. 9, Jakarta Timur
CTBN Citra Tubindo Tbk. AGM 20/07/2016 00:10:30 Kantor Pusat Perseroan Jalan Hang Kesturi I No 2, Kawasan Industri Terpadu Kabil, Batam TRIO Trikomsel Oke Tbk EGM 15/07/2016 00:10:00
LMAS Limas Indonesia Makmur
Tbk AGM 14/07/2016 00:09:30
Auditorium Sequis Center, Gedung Sequis Center Lantai 11, Jalan Jenderal Sudirman No.71, Jakarta
12190
BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk. EGM 11/07/2016 00:15:00 Kantor Pusat Perseroan, Jl. RS. Fatmawati No.12, Jakarta Selatan
JPFA Japfa Comfeed Indonesia
Tbk. EGM 01/07/2016 00:10:00
HARRIS Hotel, Unique Room, Jl. Dr. Saharjo No. 191, Jakarta 12960
INCO Vale Indonesia Tbk EGM 01/07/2016 00:09:00 Financial Club, Board Room I, Graha Niaga Lt. 27 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta MITI Mitra Investindo Tbk. EGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Tower II Lantai I, PT Bursa Efek Indo‐ nesia, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53 Jakarta Selatan ‐
12950 NIRO Nirvana Development Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan
12190 NIRO Nirvana Development Tbk EGM 30/06/2016 00:10:00
Ruang Seminar Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 1, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52‐53, Jakarta Selatan
12190
PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00 Hotel Nite & Day Jakarta ‐ Roxy Jl. Biak no.54 Jakarta Pusat 10150
GREN Evergreen Invesco Tbk AGM 30/06/2016 00:09:00 Mawar Room, Hotel Mulia, Jl. Asia Afrika Senayan, Jakarta
ECII Electronic City Indonesia
Tbk AGM 30/06/2016 00:10:00
Selasa, 20 Desember 2016
Corporate Action
9
EMITEN
JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN RECORDING DATE PEMBAYARAN DIVIDEN
TIFA
7
24‐Jun‐16
27‐Jun‐16
21‐Jul‐16
SQBB
16000
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
SQBI
16000
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
DPNS
5
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
GEMA
16
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
MREI
50
23‐Jun‐16
24‐Jun‐16
20‐Jul‐16
JTPE
14
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
PEGE
10
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
CPIN
29
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
TALF
3
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
12‐Jul‐16
KBLI
7
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
SRTG
32
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
KKGI
20
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
CTRP
4
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
13‐Jul‐16
CTRS
22
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
13‐Jul‐16
CTRA
6
22‐Jun‐16
23‐Jun‐16
15‐Jul‐16
IDPR
5
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
30‐Jun‐16
UNVR
424
21‐Jun‐16
22‐Jun‐16
15‐Jul‐16
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.