• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LETAK SAMBUNGAN TERHADAP SIFAT FISIS MEKANIS BAMBU LAPIS YANG TERBUAT DARI ANYAMAN BAMBU TALI (Gigantochloa apus (J.A & J.H.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH LETAK SAMBUNGAN TERHADAP SIFAT FISIS MEKANIS BAMBU LAPIS YANG TERBUAT DARI ANYAMAN BAMBU TALI (Gigantochloa apus (J.A & J.H."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LETAK SAMBUNGAN

TERHADAP SIFAT FISIS MEKANIS BAMBU LAPIS

YANG TERBUAT DARI ANYAMAN BAMBU TALI

(Gigantochloa apus (J.A & J.H. Schultes) Kurz)

ERWIN PUSPANINGTYAS IRJAYANTI

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PENGARUH LETAK SAMBUNGAN

TERHADAP SIFAT FISIS MEKANIS BAMBU LAPIS

YANG TERBUAT DARI ANYAMAN BAMBU TALI

(Gigantochloa apus (J.A & J.H. Schultes) Kurz)

ERWIN PUSPANINGTYAS IRJAYANTI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

DEPARTEMEN HASIL HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

RINGKASAN

ERWIN PUSPANINGTYAS IRJAYANTI. E24104029. Pengaruh Letak Sambungan

Terhadap Sifat Fisis Mekanis Bambu Lapis Yang Terbuat Dari Anyaman Bambu Tali (Gigantochloa apus (J.A & J.H. Schultes f.) Kurz). Di bawah bimbingan Ir. Jajang

Suryana, MSc.

Penelitian mengenai anyaman bambu sebagai bahan baku bambu lapis telah banyak dilakukan, salah satunya oleh Nugraha (2006). Pada penelitiannya, Nugraha menggunakan perekat UF dan PF dengan tiga vinir anyaman bambu untuk membuat satu panil bambu lapis. Anyaman bambu yang dibuat diberi dua macam perlakuan yang berbeda, yaitu ‘dengan perebusan’ dan ‘tanpa perebusan’. Hasilnya, nilai kadar air dan besarnya keteguhan rekat untuk bambu lapis tanpa perlakuan perebusan telah memenuhi standar SNI, JAS, dan ASTM. Sementara bambu lapis yang vinirnya diberi perlakuan perebusan, nilai keteguhan rekatnya sama sekali tidak memenuhi nilai standar yang telah ada. Besarnya MOE dan MOR tidak diketahui karena dua hal tersebut tidak termasuk dalam objek penelitian yang dilakukan.

Penelitian kali ini dilakukan dengan membuat panil bambu lapis berbahan baku anyaman Bambu Tali dengan menerapkan perlakuan terbaik dari hasil penelitian Nugraha (2006) yang menunjukkan bahwa anyaman bambu yang tidak diberi perlakuan perebusan memiliki sifat keteguhan rekat yang lebih baik. Perekat yang digunakan adalah perekat berbahan dasar Isocyanate, dalam hal ini, MDI (Methylene Diphenyl Isocyanate). Pemilihan jenis perekat berbahan dasar Isocyanate berdasarkan pada kenyataan bahwa perekat jenis ini merupakan perekat yang bebas emisi formaldehida sehingga lebih ramah terhadap lingkungan. Panil bambu lapis dibuat berukuran 35 cm x 35 cm x 0,5 cm, dan perlakuan yang diberikan adalah model ‘letak sambungan’. Terdapat lima model ‘letak sambungan’ yang nantinya akan dianalisis untuk menentukan letak sambungan mana yang terbaik untuk diaplikasikan pada kayu lapis berdasarkan hasil pengujian fisis mekanisnya.

Pengujian sifat fisis menunjukkan nilai kerapatan berkisar antara 0,875-0,897 kg/cm3, kadar air 10,404-10,554%, pengembangan tebal sebesar 4,703-15,389% dan daya serap air berkisar 28,37-34,457%. Pengujian sifat mekanis menunjukkan sebaran nilai MOE antara 4670-29911 kg/cm2, MOR 178,098-753,024 kg/cm2 dan keteguhan geser tarik antara 0,868-23,275 kg/cm2.

Hasil pengujian kadar air dan MOR telah memenuhi standar dalam SNI. Hasil pengujian keteguhan geser tarik, selain bambu lapis kontrol hanya model B, D, dan E yang memenuhi standar SNI. Pada pengujian MOE tidak ada satupun bambu lapis termasuk kontrol yang memenuhi standar SNI. Berbagai hasil pengujian menunjukkan bahwa model letak sambungan B merupakan komposisi sambungan yang terbaik.

Berdasarkan kualitas fisis mekanisnya, bambu lapis terbaik pada penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk penggunaan meja dekorasi, keranjang ayunan bayi, rak buku, lemari pakaian, lemari sepatu, dan untuk kegunaan struktural lain yang menahan beban tidak lebih dari 41,847 kg (pada ukuran 150 cm x 50 cm).

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Pengaruh Letak Sambungan Terhadap Sifat Fisis Mekanis Bambu Lapis yang Terbuat dari Anyaman Bmbu Tali (Gigantochloa apus (J.A & J.H. Schulttes) Kurz)” adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2009

Erwin Puspaningtyas Irjayanti NRP E24104029

(5)

 

Judul Skripsi : Pengaruh Letak Sambungan Terhadap Sifat Fisis Mekanis Bambu Lapis yang Terbuat dari Anyaman Bambu Tali (Gigantochloa apus (J.A & J.H. Schultes) Kurz)

Nama Mahasiswa : Erwin Puspaningtyas Irjayanti NIM : E24104029

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Ir. Jajang Suryana, MSc.

NIP. 131 414 987

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Hendrayanto, M.Agr

NIP. 131 578 788

(6)

 

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas segala nikmat, karunia dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada umatnya yang senantiasa setia sampai akhir jaman.

Penelitian mengenai pengaruh letak sambungan terhadap sifat fisis mekanis bambu lapis yang terbuat dari anyaman bambu tali (Gigantochloa apus (J.A & J.H. Schultes) Kurz) ini dilakukan selama 5 bulan dari bulan Agustus 2008 hingga Desember 2008 di Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Laboratorium Rekayasa dan Desain Bangunan, Laboratorium Peningkatan Mutu Kayu, dan Laboratorium Bio-Komposit Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Ir. Jajang Suryana, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan, kesempatan waktu, arahan, bimbingan, kesabaran, dan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Istomo, MS selaku dosen penguji mewakili Departemen Silvikultur dan Bapak Ir. Edhi Sandra, M.Si selaku dosen penguji mewakili Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata.

3. Seluruh staf dan laboran (Bapak Supriatin, Bapak Abdullah, Mas Gunawan, Mas Irvan, Bapak Kadiman, Bapak Amin, Ibu Esti, dan mba Lastri) Departemen Hasil Hutan Fakultas Kehutanan IPB.

4. Keluarga tercinta (Papa, Mama, Annisa dan Amalia) yang telah banyak memberikan kasih sayang, semangat, doa dan restu serta pengorbanan baik moral maupun material kepada penulis.

5. Fuadi beserta keluarga (dr. Adi Teruna Effendi, Ibu dr. Yekti Hartati, Mas Adin, Mba Debbie, dan keluarga besar Fuadi di Aceh) atas perhatian, kasih sayang, doa, serta dukungannya kepada penulis.

(7)

 

6. Rekan-rekan sebimbingan (Setia Kurniawan dan Yolanda Anastatica) atas bantuan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Rekan-rekan THH 41 (Kusnan, Roni, Helmy, Ady, Tumpal, Citra, Nining, Lukman, Yolanda, Setya, Mona, Risde, Gendis, Hans, Hadi, Nyoman, Emma, Febri, Yanto, Meyta, Maya, Lilis, serta seluruh teman-teman THH 41 yang tidak bisa disebutkan satu persatu) yang selalu bersama dalam suka dan duka.

Semoga Allah SWT berikan balasan kebaikan yang setimpal. Amin.

Bogor, Januari 2009

(8)

 

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Klaten pada tanggal 3 November 1986 dari pasangan Ir. Erwin Sukirmanto dan Titin, SE sebagai anak ke satu dari tiga bersaudara.

Jenjang pendidikan formal yang telah dilalui penulis antara lain di SDN Bareng Lor II Klaten tahun 1992-1998, SMPN 2 Mataram tahun 1998-2001 dan SMAN 2 Mataram tahun 2001-2004. Pada tahun 2004 penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Teknologi Hasil Hutan, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Tahun 2005 penulis mengambil Sub-Program Studi Pengolahan Hasil Hutan dan pada tahun 2006 memilih Laboratorium Bio-Komposit sebagai bidang keahlian.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif mengikuti organisasi kemahasiswaan, yaitu menjadi anggota Klub Sastra Tingkat Persiapan Bersama pada tahun 2004-2005, Staf Divisi Public Relation pada International Forestry Student Asosiation (IFSA) LC IPB pada tahun 2004-2006, Staf Departemen Komunikasi dan Informasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kehutanan IPB pada tahun 2005-2006, serta anggota Himpunan Mahasiswa Hasil Hutan tahun 2006-2007. Penulis telah melaksanakan Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) di KPH Banyumas Barat, KPH Banyumas Timur, KPH Ngawi dan KPH Randublatung pada tahun 2007. Selain itu penulis juga telah melaksanakan Praktek Kerja Lapang di Perum Perhutani Unit III Jawa Barat & Banten dan di Pabrik Gondorukem dan Terpentin Sindangwangi tahun 2008.

Di luar kegiatan kampus, penulis aktif sebagai anggota Korp Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) cabang Bogor sejak tahun 2005 sampai sekarang. Selain itu, penulis telah menerbitkan beberapa buku dengan nama samaran Annisa Salsabila (2006) dan selanjutnya Waheeda El Humayra (2008 dan seterusnya). Diantara buku-bukunya adalah novel berbasis kisah nyata “Lautan Cinta Lautan Duka” (Ar-Ruz Media, 2006), teenlit “Hot Chocolate Love” (Puspa Swara/Penebar Swadaya, 2006), fiksi berbasis sejarah berjudul “The Sacred

(9)

 

Romance of King Sulaiman and Queen Sheba” (Mizan, 2008), fiksi berbasis sejarah berjudul “Elegi Cinta Maria” (Mizan, 2009), dan merupakan salah satu kontributor dalam proyek pemerintah untuk pengadaan buku bagi anak-anak di Sekolah Dasar. Dalam proyek pemerintah tersebut penulis menulis buku berjudul “Hati Yang Terluka” (Penebar Swadaya, 2008) dan “Sebuah Penantian” (Penebar Swadaya, 2008).

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan IPB, penulis menyusun skripsi dengan judul ”Pengaruh Letak Sambungan Terhadap Sifat Fisis Mekanis Bambu Lapis yang Terbuat dari Anyaman Bambu Tali (Gigantochloa apus (J.A & J.H. Schultes) Kurz)” di bawah bimbingan Ir. Jajang Suryana, MSc.

                                 

(10)

 

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR LAMPIRAN ... v BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Tujuan ... 2 1.3 Hipotesis ... 2 1.4 Manfaat ... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bambu ... 3

2.2 Bambu Tali (Gigantochloa apus (J.A. & J.H. Schultess) Kurz) ... 7

2.3 Perekat ... 8

2.4 Kayu Lapis ... 9

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11

3.2 Bahan dan alat ... 11

3.3 Rancangan Penelitian ... 11

3.4 Analisis Data ... 14

3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Pembuatan Anyaman ... 15

3.5.2 Pembuatan Bambu Lapis ... 15

3.5.3 Pengujian Bambu Lapis ... 16

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Fisis Bambu Lapis dari Anyaman Bambu Tali 4.1.1 Kerapatan ... 21

4.1.2 Kadar Air ... 23

Referensi

Dokumen terkait

Tahun 2008 : - Predikat “angat Bagus untuk kategori Bank dengan Kegiatan Usaha Terfokus pada Segmen Usaha Tertentu (Modal Rp 100M s/d dibawah Rp 1T) dalam rating 125 rating Bank

Plot of energy digitizer values over time for a return FW signal: characterization of waveform by amplitude (PE) and partial integral of parts including two echoes. The

Dalam Undang-undang ini, di dalam pasal I misalnya dijelaskan bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan

A drawback of this sensor is the geometric quality of the delivered 3D data and the low repeatability: for example, if one compares different subsequent frames

Dari cerminan kedua bentuk integrasi penyokong keberadaan integrasi nasional itu, maka dapat dirumuskan bahwasnnya integrasi nasional merupakan penyatupaduan bagian-bagian

Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan hiburan berupa games kepada user yang menggunakan Komputer yang disajikan dengan menggunakan Java 2 Software Development Kit, dan dapat

Standar mutu bunga melati, baik sebagai bunga segar (untuk rangkaian), pewangi teh, maupun untuk industri parfum, sampai saat ini belum ada.. Padahal informasi standar mutu

Jika status guru dalam pelaksanaan penelitian sebelumnya adalah guru sekolah yang menjadi objek penelitian dan kemudian dipromosikan/dimutasikan ke sekolah lain ataupun