• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SABUN MANDI CAIR DARI MINYAK BUAH ALPUKAT (Persea Americana Mill)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SABUN MANDI CAIR DARI MINYAK BUAH ALPUKAT (Persea Americana Mill)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 58

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN SABUN MANDI CAIR DARI MINYAK BUAH ALPUKAT (Persea Americana Mill)

Siti Rahmah KR, Anna L Yusuf, Eka Putri D

Prodi DIII Farmasi STIKes Muhammadiyah Ciamis Email: sitirahmah.cms@gmail.com

ABSTRAK

Buah alpukat di masyarakat selain dibuat minuman juga digunakan sebagai bahan untuk perawatan kecantikan kulit seperti, lulur, dan masker. Hal ini berhubungan dengan kandungan alpukat sebagai anti oksidan yaitu vitamin E, vitamin C, asam lemak tak jenuh (asam oleat). Selain buahnya, minyak yang dihasilkan oleh buah alpukat sangat baik untuk kulit diantaranya adalah untuk melembabkan kulit, menangkal radikal bebas, memelihara kulit dan untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Evaluasi sediaan sabun cair meliputi organoleptik, pH, viskositas. Kombinasi minyak sangat berpengaruh terhadap sikap fisik sabun cair. Pada sediaan sabun cair minyak alpukat kaya akan manfaat untuk kecantikan kulit. Misalnya sebagai pelembab untuk kulit kering karena minyak alpukat mengandung vitamin E yang sangat tinggi. Pada formula II minyak alpukat 15% dan minyak zaitun 15% menunjukan hasil yang paling baik. Kata kunci : buah alpukat, sabun cair, minyak buah alpukat.

(2)

Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 59 FORMULATION AND EVALUATION OF LIQUID SOAP FRUIT OIL

FRUIT (Persea Americana Mill) Siti Rahmah KR, Anna L Yusuf, Eka Putri D Prodi DIII Farmasi STIKes Muhammadiyah Ciamis

Email: sitirahmah.cms@gmail.com

ABSTRACT

Avocado fruit in the community in addition to beverages are also used as ingredients for skin beauty treatments such as, scrubs, and masks. This is related to the content of avocado as an antioxidant that is vitamin E, vitamin C, unsaturated fatty acids (oleic acid). In addition to the fruit, the oil produced by avocados is very good for the skin such as to moisturize the skin, ward off free radicals, nourish the skin and to protect the skin from the sun. Evaluation of liquid soap preparations includes organoleptic, pH, viscosity. The combination of oil greatly affects the physical attitude of liquid soap. In the liquid soap preparations avocado oil is rich in benefits for skin beauty. For example as a moisturizer for dry skin because avocado oil contains very high vitamin E. In formula II avocado oil 15% and 15% olive oil showed the best results.

(3)

Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 60

PENDAHULUAN

Buah alpukat disebut juga sebagai avocado, merupakan buah yang tumbuh di tanah yang gembur, tidak mudah tergenang air dan banyak mengandung unsur – unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman agar dapat tumbuh dengan baik. Alpukat atau avocad berasal dari bahasa aztek yaitu ahuacat. Buah ini berasal dari dari daerah suku aztek yaitu di Amerika Tengah dan Meksiko. Sekarang buah alpukat banyak tersebar di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Pada penelitian ini menggunakan buah alpukat karena di Indonesia banyak ditemui buah alpukat, kandungannya pun sangat bermanfaat bila dijadikan sediaan sabun cair, selain itu harganya pun terjangkau.

Buah alpukat di masyarakat selain dibuat minuman juga digunakan sebagai bahan untuk perawatan kecantikan kulit seperti, lulur, dan masker. Hal ini berhubungan dengan kandungan alpukat sebagai anti oksidan yaitu vitamin E, vitamin C, asam lemak tak jenuh (asam oleat). Selain buahnya, minyak yang dihasilkan oleh buah alpukat sangat baik untuk kulit diantaranya adalah untuk melembabkan kulit, menangkal radikal bebas, memelihara kulit dan untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Pada formulasi sediaan sabun cair minyak buah alpukat digunakan fase minyak yaitu minyak alpukat, minyak kelapa, minyak zaitun, dan minyak jarak dengan perbandingan formula yaitu minyak alpukat 15% : minyak kelapa 15%, minyak alpukat 15% : minyak zaitun 15%, minyak alpukat 15% : minyak jarak 15%. Perbandingan fase minyak pada formulasi diatas

bertujuan untuk mendapatkan formula yang paling baik sesuai dengan persyaratan sabun mandi cair. Hasil dari formulasi kemudian dilakukan evaluasi uji pH, uji organoleptik, uji viskositas, agar mendapatkan sediaan sabun cair yang aman, nyaman, dan memberikan khasiat.

Untuk penelitian akan di ambil dari minyak alpukat dengan cara menyangrai, buah alpukat yang sebelumnya telah di kupas kulitnya lalu di blender terlebih dahulu kemudian diperas mengunakan kain halus.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental.

Pengumpulan Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu buah alpukat yang berasal dari perkebunan Manoko Lembang-Bandung.

Determinasi Tanaman Alpukat

Determinasi simplisia dilakukan di laboratorium biologi Institut Teknologi Bandung, untuk mendapatkan ketentuan atau klasifikasi dari simplisia Buah Alpukat (Persea Americana Mill).

Penyarian Minyak Alpukat

Minyak alpukat dapat diisolasi dari daging buah dengan cara mengempa serbuk atau irisan buah. Buah atau biji yang akan dikempa, diiris atau dicincang lebih dahulu sebelum dikeringkan, selanjutnya dikempa sehingga dihasilkan minyak alpukat (Harris 1987). Ataupun dengan cara menyangrai buah alpukat matang yang sebelumnya telah dikupas kulitnya kemudian di blender.

(4)

Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 61

PROSES PEMBUATAN

MINYAK

Teknik Perajangan

Tujuannya untuk memperkecil ukuran bahan serta untuk memecah kantung-kantung minyak.

Penyangraian

Pada penyangraian biasanya diberikan perlakuan pendahuluan misalnya daging buah alpukat dipotong-potong lalu diblender sampai halus kemudian disangrai sampai kadar airnya menyusut dan berubah warna menjadi kecoklatan.

Prosedur pembuatan sabun

Langkah – langkah pembuatan sabun mandi cair :

Formula 1

a. Alpukat matang disangrai diambil minyaknya dengan cara diperas.

b. Dimasukkan minyak alpukat 15% :minyak kelapa 15% kedalam gelas kimia, kemudian ditambahkan dengan kalium hidroksida 40% sebanyak 16 ml sedikit demi sedikit sambil terus dipanaskan pada suhu 50°C hingga mendapatkan sabun pasta.

c. Sabun pasta ditambahkan dengan + 25 ml aquades, lalu dimasukkan natrium karboksi metil selulosa 1 gram yang telah dikembangkan dalam aquades panas, diaduk hingga homogen.

d. Kemudian ditambahkan asam stearat 0,5 gram, diaduk hingga homogen.

e. Dimasukkan butil hidroksi anisol 1 gram, lalu diaduk

hingga homogen.

f. Sabun cair ditambahkan dengan aquades hingga volumenya 100 ml, lalu diaduk hingga homogen.

g. Masukkan ke dalam wadah bersihyang telah disiapkan.

Formula 2

a.Alpukat matang disangrai diambil minyaknya dengan cara diperas. b. Dimasukkan minyak alpukat 15% : minyak zaitun 15% kedalam gelas kimia, kemudian ditambahkan dengan kalium hidroksida 40% sebanyak 16 ml sedikit demi sedikit sambil terus dipanaskan pada suhu 50°C hingga mendapatkan sabun pasta.

c. Sabun pasta ditambahkan dengan + 25 ml aquades, lalu dimasukkan natrium karboksi metil selulosa 1 gram yang telah dikembangkan dalam aquades panas, diaduk hingga homogen.

d.Kemudian ditambahkan asam stearat 0,5 gram, diaduk hingga homogen.

e. Dimasukkan butil hidroksi anisol 1 gram, lalu diaduk hingga homogen.

f. Sabun cair ditambahkan dengan aquades hingga volumenya 100 ml, lalu diaduk hingga homogen.

g. Masukkan ke dalam wadah bersih yang telah disiapkan.

Formula 3

a. Alpukat matang disangrai diambil minyaknya dengan cara diperas.

b. Dimasukkan minyak alpukat 15% : minyak jarak 15% kedalam gelas kimia, kemudian ditambahkan dengan kalium hidroksida 40% sebanyak 16 ml

(5)

Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 62 sedikit demi sedikit sambil terus

dipanaskan pada suhu 50°C hinggamendapatkan sabun pasta.

c. Sabun pasta ditambahkan dengan + 25 ml aquades, lalu dimasukkan natrium karboksi metil selulosa 1 gram yang telah dikembangkan dalam aquades panas, diaduk hingga homogen.

d. Kemudian ditambahkan asam stearat 0,5 gram, diaduk hingga homogen.

e. Dimasukkan butil hidroksi anisol 1 gram, lalu diaduk hingga homogen. Sabun cair ditambahkan dengan aquades hingga volumenya 100 ml, lalu diaduk hingga homogen.

g. Masukkan ke dalam wadah bersih yang telah disiapkan.Sediaan sabun mandi cair dibuat dua formulasi yaitu F1, F2, F3 dengan variasi basis sabun cair dengan minyak kelapa dan minyak zaitun, untuk melihat penaruhnya terhadap kedua formulasi tersebut dengan bahan tambahan yang sama.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Organoleptik

Pada formulasi 1 minyak alpukat 15% : minyak kelapa 15% menunjukan bahwa warna sabun cair kuning kehijau - hijauan, dengan bau khas minyak alpukat, dan teksturnya tidak terlalu kental. Formulasi 2 minyak alpukat 15% : minyak zaitun 15% menunjukan warna kuning kehijauan, dengan bau khas minyak alpukat dan tekstur agak kental. Pada formulasi 3 minyak alpukat 15% : minyak jarak 15% menunjukan warnakuning kehijauan, dengan bau khas minyak jarak dan tekstur tidak terlalu kental.

Uji pH

Standar pH sediaan sabun cair yaitu 8,0 - 11,0. Hasil uji pH formulasi sabun cair dari minyak buah alpukat tidak memenuhi standar rentan pH. Pada pemeriksaan uji pH, menunjukkan hasil pH lebih dari 11,0 pada setiap formulasi, karena disebabkan oleh komponen-komponen pada sediaan didominasi oleh bahan yang bersifat basa, bisa juga karna factor penyimpanan, udara, dan suhu yang tidak stabil. Uji Viskositas

Pada hasil uji viskositas ini, menunjukan bahwa formulasi 2 minyak dengan minyak zaitun lebih bagus viskositasnya dibandingkan dengan formulasi 1 minyak alpukat dengan minyak elapa,dan formulasi 3 minyak alpukat dengan minyak jarak. alpukatdengan minyak zaitun lebih bagus viskositasnya dibandingkan dengan formulasi 1 minyak alpukat dengan minyak kelapa, dan formulasi 3 minyak alpukat dengan minyak jarak.

SIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Hasil dari sediaan sabun mandi cair minyak buah alpukat tidak memenuhi standar berdasarkan uji organoleptik, pH, dan viskositas.

2. Hasil evaluasi menunjukan bahwa semua sediaan sabun cair minyak buah alpukat tidak sesuai standar berdasarkan uji organoleptik, pH, dan viskositas. Dari ketiga formulasi sabun mandi cair minyak buah alpukat tidak memenuhi standar tetapif o r rmulasi II yang paling

(6)

Volume 2 | Nomor 1 | Februari 2015 ISSN:2089-3906 63 mendekati standar dari pada

formulasi I dan formulasi II.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2006. Minyak Zaitun (Ekstra Virgin Olive Oil). http://duniaherba.wordpress.co m/2006/10/03/minyak-zai A tun-olive-oil. Diakses pada tanggal februari 2015.

Anonim, 2008. Natural Soap Directory : Glossary of Soap Terms.

Arifin, Simson. 2007. Sabun. http://majarimagazine.com/20 07/12/che-around- us-sabun/. Diakses pada 8 Februari 2015 Biale, J.B. and R.E. Young, 1971. The

Avocado Pear: Biochemistry of Fruits and Their Product. Academic Press, London Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, 2001, Inventaris Tanaman Obat Indonesia (I) Jilid 2, Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal 265-266.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. 6,7.

Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi (1978). "Pedoman penanaman jenis tanaman hortikultura dan rerumputan". Jakarta: Direktorat Reboisasi dan Rehabilitasi, Departemen pertanian.

Ganong, W. F., 1995. Fisiologi Kedokteran. Alih bahasa oleh Petrus

Ardianto. Jakarta: Gramedia

Hui, Y. H. 1996. Bailey’s Industrial Oil and Fat Products, fifth edition. New Tork: Jhon Willey & Sons Inc.

Piyali, G., Bhirud R. G and Kurnar V. V. 1999. Detergency and foam studies on linear alkylbenzoat sulfonate and secondary alkyl sulfonate. J. Of Surfactant and Detergen. 2 (4) : 489 – 493.

Sunarjono, H.H.1998. Prospek Berkebun Buah. Penebar Swadaya, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.. Universitas Pembangunan

Pada penelitian ini akan menggunakan dua model untuk mendapatkan hasil ramalan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang lebih baik, yaitu dengan metode laju

Berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hasil analisa regresi pada hipotesis mayor membuktikan ada hubungan

Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran kitab Hilyatu At-Tilawah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an siswa pada muatan

Sedangkan Quraish Shihab mendefinisikannya dengan lebih spesifik; bahwa yang dimaksud dengan metode komparasi ialah membandingkan ayat-ayat al-Quran yang memiliki

PERMOHONAN INI AKAN DI BERI PERCUMA HANYA UNTUK AKTIVITI RASMI UNIVERSITI, AKTIVITI YANG SELAIN DARIPADA INI PIHAK FAKULTI/ JABATAN HENDAKLAH MENYEDIAKAN PERUNTUKAN SENDIRI

The establishment of ground based automated flow recording system like (HKH-HYCOS), advancements in satellite and model based rainfall and flow estimations and flood

Dari pengamatan yang dilakukan, hasil analisa data dengan menggunakan metode 85 persentil dan taraf nyata pengujian serta grafik dan tabel yang sudah disajikan, dapat