• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor 41-K/PM.III-12/AD/III/2020 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor 41-K/PM.III-12/AD/III/2020 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Hal. 1 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM.III-12/AL/III/2020 PENGADILAN MILITER III-12

SURABAYA

P U T U S A N

Nomor 41-K/PM.III-12/AD/III/2020

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer III-12 Surabaya yang bersidang di Sidoarjo dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : MIKHAEL WAMBRAUW

Pangkat / NRP : Koptu/31970676181275

Jabatan : Babinsa Ramil 0815/18 Gondang Kesatuan : Kodim 0815 Mojokerto

Tempat, tanggal lahir : Jayapura, 13 Dersember 1975 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Kriten Protestan

Tempat tinggal : Perumahan Nirwana Blok H-8 Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto.

Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MIILITER III-12 SURABAYA tersebut di atas :

Membaca : Berkas Perkara dari Denpom V/2 Mojokerto Nomor: BP-02/A-28/I/2020 tanggal 7 Januari 2020 atas nama Terdakwa dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1. Keputusan tentang Penyerahan perkara dari Danrem 082/CPYJ selaku Papera Nomor : Kep/03/II/2020 tanggal 28 Pebruari 2020.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-11 Surabaya Nomor Sdak/32/K/AD/III/2020 tanggal 10 Maret 2020.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-12 Surabaya Nomor Tapkim

(2)

41-K/PM.III-Hal. 2 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 12/AD/IIII/2020 tanggal 20 Maret 2020 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penunjukan Panitera Nomor Juktera/41-K/PM.III-12/AD/IIII/2020 tanggal 23 Maret 2020 tentang Penunjukan Panitera Pengganti.

5. Penetapan Hakim Ketua Nomor Tapsid/41-K/PM.III-12/AD/IIII/2020 tanggal 23 Maret 2020 tentang Penetapan Hari sidang.

6. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para saksi serta surat-surat lainya yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/32/K/AD/III/2020 tanggal 10 Maret 2020 di depan persidangan pada tanggal 31 Maret 2020 yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di

persidangan serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim, pada pokoknya Oditur Militer berpendapat bahwa :

a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana yaitu: “Setiap orang yang mengemudikan kendaraan

bermotor yang karena kelalaianya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 310 ayat (3) jo ayat (4) Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan.

b. Oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi pidana : Penjara selama 5 (lima) bulan.

(3)

Hal. 3 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 c. Mohon agar barang bukti berupa yaitu :

1. Barang-barang:

a) 1 (satu) unit Sepeda motor Honda Supra X 125 warna hitam Nopol S 4713 Q beserta kunci kontak; dan b) 1 (satu) buah helm SNI warna

hijau TNI.

Dikembalikan kepada yang berhak yaitu Terdakwa.

2. Surat-surat:

a) 2 (dua) lembar Visum et Repertum Jenazah dari RSUD Prof. Dr. Soekandar Pemkab Mojokerto Nomor : 370/10296/416-207/2019 tanggal 20 Desember 2019 yang ditandatangani oleh dr. Christian Poerniawan;

b) 1 (satu) lembar Surat Keterangan Kematian dari RSUD Prof. Dr. Soekandar Nomor : 812/423/416-211/2019 tanggal 19 Desember 2019;

c) 1 (satu) lembar Surat Keterangan Kematian dari Kepala Desa Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto Nomor : 941/416-307.12/2019 tanggal 20 Desember 2019;

d) 4 (empat) lembar foto sepeda motor Honda Supra X 125 Nopol S 4713 Q;

e) 1 (satu) lembar STNK sepeda motor Honda Supra X 125 Nopol S 4713 Q a.n. Mikhael Wambrauw;

(4)

Hal. 4 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Wambrauw;

g) 1 (satu) lembar fotocopy KTA a.n. Koptu Mikhael Wambrauw;

h) 2 (dua) lembar foto tempat kejadian kecelakaan lalu-lintas; i) 1 (satu) lembar foto pemberian

santunan kepada keluarga korban;

j) 1 (satu) lembar Surat Pernyataan Damai antara Koptu Mikhael Wambrauw dengan keluarga korban yang diwakili oleh Sdri. Sholihah;

k) 2 (dua) lembar bukti biaya pembayaran administrasi di RSUD Prof. Dr. Soekandar sebesar Rp. 805.000,- (delapan ratus lima ribu rupiah); dan

l) 1 (satu) lembar kwitansi pemberian santunan dan biaya visum sebesar Rp. 1.805.000,- (satu juta delapan ratus lima ribu rupiah) dari Koptu Mikhael Wambrauw.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. d. Membebankan biaya perkara kepada

Terdakwa Sejumlah Rp7.500,00 (tujuh ribu lima ratus rupiah).

2. Pernyataan Terdakwa di persidangan yang menyatakan bahwa ia mengakui, merasa bersalah dan menyesali perbuatannya serta berjanji akan lebih berhati-hati lagi dan oleh karena itu Terdakwa menyatakan akan menerima segala putusan Majelis Hakim terhadap dirinya dalam perkara ini.

(5)

Hal. 5 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak ingin didampingi

oleh Penasihat Hukum, melainkan akan menghadapi sendiri persidangan perkaranya ini.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa telah cukup alasan untuk menghadapkan Terdakwa tersebut ke persidangan Pengadilan Militer III-12 Surabaya dengan dakwaan telah melakukan serangkaian perbuatan pada waktu-waktu dan ditempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini, yaitu pada hari Kamis tanggal Sembilan belas bulan Desember tahun 2000 sembilan belas atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Desember tahun 2000 sembilan belas atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2000 sembilan belas di Jl. Sambilawang Ds. Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, setidak- tidaknya di suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-12 Surabaya telah melakukan tindak pidana :

“Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia”.

Dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Bahwa Koptu Mikhael Wambrauw (Terdakwa) masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1997 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII Trikora selama 4 (empat) bulan, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada mengikuti pendidikan kejuruan Sartaif di Rindam XVII Trikora selama 3 (tiga) bulan, setelah selesai ditempatkan di Brigif 18/TRS Kostrad di Malang selama 4 (empat) bulan, kemudian sekira tahun 1998 ditugaskan di Yonif 503/MK Mojosari sampai dengan tahun 2019, lalu dipindahkan di Korem 082/CPYJ selama 1 (satu) bulan, selanjutnya ditempatkan di Kodim 0815 Mojokerto hingga saat melakukan perbuatan yang

(6)

Hal. 6 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 menjadi perkara sekarang ini dengan pangkat Koptu NRP 31970676181275;

b. Bahwa pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa dengan berpakaian dinas berangkat dari perumahan Nirwana Mojosari menuju Desa Centong uptuk membantu rekan satu Koramil 0815/18 Gondang untuk menyelesaikan tugas program Rutilahu (rumah tidak layak huni), setelah selesai sekira pukul 14.00 Wib Terdakwa singgah di Koramil 0815/18 Gondang untuk melihat jadwal piket, lalu atas perintah Sertu Sutikno, Terdakwa diperintahkan naik piket tanggal 19 Desember 2019 padahal seharusnya Terdakwa piket tanggal 20 Desember 2019, selanjutnya Terdakwa pulang ke rumah di Mojosari untuk ganti baju lewat Jl. Sambilawang Ds. Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojosari;

c. Bahwa pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 sekira pukul 16.00 Wib, Sdri. Siti Nuryatim (Saksi-1) keluar.rumah sambil menggendong anak Saksi-1 yang kedua berumur 3 (tiga) bulan menuju ke teras rumah karena kebetulan cuaca di dalam rumah panas, beberapa menit kemudian Saksi-1 melihat Sdri. Aminah (korban) yang berdiri dipinggir jalan disebelah selatan akan menyebrang jalan menuju arah utara dengan maksud akan mengambil uang tahlilan di rumah Saksi-1 dan di rumah Sdri. Rubiah yang rutin diambil setiap hari Kamis;

d. Bahwa pada saat Sdri. Aminah (korban) menyebrang jalan terlihat kebingungan sehingga mondar-mandir sampai 3 (tiga) kali, selanjutnya yang ketiga kalinya saat Sdri. Aminah (korban) menyebrang jalan dari selatan menuju arah utara tiba-tiba ada pengendara sepeda motor Honda Supra X 125 dengan kecepatan + 50 (lima puluh) Km/jam dari Desa Ketidur (arah timur) menuju Desa

(7)

Hal. 7 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Karangdieng (arah barat) yang tidak bisa menguasai kendaraan sehingga menabrak Sdri. Aminah (korban) yang sedang menyebrang jalan; e. Bahwa setelah terjadinya tabrakan tersebut,

Saksi-1 melihat ada darah yang keluar dari telinga Sdri. Aminah (korban) dan sepeda motor Honda Supra X 125 warna hitam abu-abu Nopol S 4713 Q bersama pengendaranya a.n. Koptu Mikhael Wambrauw (Terdakwa) terjatuh didekat pagar rumah Saksi-1, selanjutnya datang Sdr. Harun beserta warga masyarakat untuk menolong serta mengangkat korban dan dibawa ke bidan Desa Sawo a.n. Sdri. Eka, lalu tidak lama kemudian Saksi-1 mendengar dari Sdr. Harun bahwa Sdri. Aminah (korban) meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju ke rumah bidan;

f. Bahwa sekira pukul 17.00 Wib, petugas Polisi datang dan melakukan olah TKP kemudian sekira pukul 18.00 Wib Sdri. Aminah (korban) dibawa oleh petugas Polisi menuju RSUD. dr. Soekandar Mojosari untuk di visum dengan menggunakan mobil ambulance Bank Jatim, selanjutnya sekira pukul 21.00 Wib Sdri. Aminah (korban) kembali tiba dirumahnya dari RSUD. dr. Soekandar Mojosari, lalu sekira pukul 22.30 Wib Sdri. Aminah (korban) dimakamkan di pemakaman umum di Desa Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto;

g. Bahwa Terdakwa mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 warna hitam Nopol S 4713 Q dilengkapi dengan STNK namun untuk pajak kendaraan sudah habis masa berlakunya, kelengkapan kendaraan seperti rem, lampu reting, lampu rem dan klakson dalam keadaan baik, serta Terdakwa membawa Sim C dan KTA a.n. Koptu Mikhael Wambrauw;

(8)

Hal. 8 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Sambilawang Ds. Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, tidak ada rambu-rambu lalu-lintas yang terpasang karena jalan tersebut merupakan jalan pedesaan namun kondisi jalan sudah dicor semen (permanen), keadaan arus lalu-lintas saat itu cukup sepi dan cuaca cerah;

i. Bahwa yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu-lintas (Terdakwa menabrak pejalan kaki), karena sebelum kecelakaan terjadi Terdakwa melihat pejalan kaki yang menyebrang jalan terlihat mondar-mandir ditengah jalan, sedangkan kondisi Terdakwa sudah lelah karena selesai membantu menyelesaikan program Rutilahu di wilayah Ds. Centong kemudian Terdakwa mendapat perintah untuk melaksanakan dinas dalam oleh Sertu Sutikno padahal piket yang Terdakwa laksanakan seharusnya tanggal 20 Desember 2019 dirubah menjadi tanggal 19 Desember 2019; dan

j. Bahwa akibat kecelakaan tersebut, Terdakwa sudah memberi santunan kepada keluarga korban yang diterima langsung oleh pihak ahli waris yaitu Sdri. Sholihah sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah), dan kesatuan Kodim 0815 Mojokerto serta Koramil 0815/18 Gondang datang silaturahmi ke rumah duka antara lain Kasdim 0815, Danramil 0815/18 Gondang a.n. Kapten Inf Wiyanto, Danramil 0815/13 Kutorejo a.n. Kapten Inf Benny Irawan, A. Md, Babinsa Desa Sawo a.n. Serka I Wayan Merta serta Babinkamtibmas a.n. Bripka Agung Adi, serta Sdri. Sholihah (Saksi-3) dan pihak keluarga menerima kejadian ini secara ikhlas sebagai musibah yang tidak disengaja dan juga tidak menuntut secara hukum terhadap Terdakwa. Berpendapat : Bahwa perbuatan terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 310 ayat (3) jo ayat (4) UU RI No. 22 Tahun

(9)

Hal. 9 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan Oditur Militer tersebut Terdakwa menyatakan bahwa ia benar-benar mengerti atas isi Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas surat dakwaan dari Oditur Militer tersebut, Terdakwa tidak mengajukan keberatan/Eksepsi.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan diperiksa dan didengarkan keterangannya secara berurutan berdasarkan urutan kehadirannya di persidangan dan para Saksi yang hadir menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi-1.

Nama lengkap : Siti Nuryatim Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Tempat, Tgl Lahir : Mojokerto, 10 Oktober 1993 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Jl. Sambilawang Dusun Sambilawang Desa Sawo Rt. 002 Rw. 012 Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Sdri. Siti Nuryatim hadir di persidangan Pengadilan Militer III-12 Surabaya dalam keadaan sehat dan mengerti dipanggil sebagai Saksi dalam perkara Terdakwa ini.

2. Bahwa Sdri. Siti Nuryatim (Saksi-1) sebelumnya tidak kenal dengan Koptu Mikhael Wambrauw (Terdakwa) dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan (Alm) Sdri. Aminah, Saksi-1 sudah kenal sejak Saksi kecil namun diantara mereka tidak ada hubungan keluarga.

3. Bahwa pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 sekira pukul 16.00 Wib, Saksi sedang

(10)

Hal. 10 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 menggendong anak Saksi yang berumur lebih kurang 3 (tiga) bulan di teras rumah Saksi, karena saat itu cuaca di dalam rumah sangat panas.

4. Bahwa saat itu Saksi-1 melihat Sdri. Aminah (korban) sedang berdiri di pinggir jalan sebelah selatan, akan menyebrang jalan menuju arah utara dengan maksud akan mengambil uang tahlil’an di rumah Saksi-1 dan juga di rumah Sdri. Rubiah, hal ini rutin Sdri. Aminah (korban) lakukan pada setiap hari Kamis.

5. Bahwa Saksi melihat saat itu Sdri. Aminah (korban) menyebrang jalan, namun terlihat seperti orang kebingungan karena mondar-mandir sampai 3 (tiga) kali dijalan raya, dan selanjutnya pada saat yang ketiga kalinya Sdri. Aminah (korban) menyebrang jalan dari arah selatan menuju arah utara tiba-tiba melintas seorang pengendara Sepeda motor Honda Supra X 125 dengan kecepatan + 60 (enam puluh) Km/jam dari arah Desa Ketidur (arah timur) menuju kearah Desa Karangdieng (arah barat) yang tidak dapat menguasai kendaraannya sehingga akhirnya menabrak Sdri. Aminah (korban) yang saat itu sedang menyebrang jalan.

6. Bahwa Saksi sempat berteriak-teriak, “Mbok…minah, …mbok minah, kecelakaan”, dan melihat korban terpelanting kearah kanan kendaraan Terdakwa, sedangkan Terdakwa dan sepeda motor Honda Supra X 125 warna hitam abu- abu Nopol S 4713 Q terjatuh di dekat pagar rumah Saksi-1.

7. Bahwa setelah terjadinya tabrakan tersebut, Saksi melihat dari arah sekitar 10(sepuluh) meter, korban (Sdri. Aminah) sudah tidak sadarkan diri dan terlihat darah yang keluar dari bagian kepala korban.

(11)

Hal. 11 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 8. Bahwa kemudian datang 2 (dua) orang warga dan salah satunya adalah Sdr. Harun beserta warga masyarakat lainnya datang untuk menolong serta mengangkat korban kemudian dibawa ke bidan Desa Sawo an. Sdri. Eka, namun tidak lama kemudian Saksi mendengar dari Sdr. Harun bahwa Sdri. Aminah (korban) meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju ke rumah bidan.

9. Bahwa Saksi melihat Terdakwa berusaha menolong korban saat itu, demikian juga saksi sempat melihat Terdakwa menuju ke rumah Pak Misdi (Ketua RT) yang berada tidak jauh dari rumah Saksi.

10. Bahwa setahu Saksi pada saat terjadinya kejadian cuaca sedang cerah dan arus lalu-lintas saat itu sepi, hanya terlihat 1 (satu) unit mobil pickup pedagang sayuran yang sedang terparkir di dekat lokasi kejadian, keadaan jalan lurus terbuat dari beton cor.

11. Bahwa pada saat terjadinya kecelakaan tersebut, Saksi tidak bisa berbuat apa-apa karena kondisi Saksi sendiri gemetaran dan anak Saksi juga menangis, namun dari pihak keluarga korban menolong korban untuk dibawa ke rumah Sdri. Eka (Bidan di Desa Sawo), sedangkan kondisi Terdakwa yang Saksi-1 lihat setelah kejadian tersebut Terdakwa dalam keadaan sehat namun terlihat gemetaran dan kebingungan.

12. Bahwa setelah kejadian kecelakaan lalulintas yang mengakibatkan Sdri. Aminah (korban) meninggal dunia, Saksi melihat Terdakwa bersama istri dan anaknya datang ke rumah korban sampai dengan selesai pemakaman.

13. Bahwa Saksi juga mengetahui antara pihak keluarga dengan Terdakwa sudah saling memaafkan dan tidak ada tuntutan lagi.

(12)

Hal. 12 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Atas keterangan Saksi-1 sebagaimana diuraikan di atas, Terdakwa menyangkal sebagian yaitu bahwa kecepatan kendaraan Terdakwa bukanlah lebih kurang 60 km/jam seperti keterangan Saksi melainkan hanya berkisar 50 km/jam.

Atas sangkalan Terdakwa tersebut, Saksi-1 tetap pada keterangannya semula.

Saksi.2.

Nama lengkap : Sholihah

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Tempat, Tgl Lahir : Mojokerto, 4 Nopember 1958 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Jl. Sambilawang Dusun Sambilawang Desa Sawo Rt. 002 Rw. 012 Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Sdri. Sholihah hadir di persidangan Pengadilan Militer III-12 Surabaya dalam keadaan sehat dan mengerti dipanggil sebagai Saksi dalam perkara Terdakwa ini.

2. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga, namun Saksi kenal dengan (Alm) Sdri. Aminah (korban) karena merupakan ibu kandung Saksi yang saat itu sudah berusia 73 (tujuh puluh tiga) tahun lebih.

3. Bahwa pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 sekira pukul 16.00 Wib, saat itu Saksi sedang mandi di rumah, kemudian terdengar teriakan suara perempuan dari arah luar rumah “Mbok Aminah....mbok minah...”, dari kamar mandi Saksi bertanya dalam hati “ada apa dengan emak?”. 4. Bahwa Saksi kemudian keluar dari rumah dan

(13)

Hal. 13 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Saksi melihat tepat di depan rumah Sdri. Nuryatim (Saksi-1) sudah tergeletak Sdri. Aminah (ibu Saksi) dengan bersimbah darah yang keluar dari hidung dan bagian kepala, kemudian terlihat datang Sdr. Faris (cucu Saksi) bergegas ketempat kejadian dan berniat akan mengangkat korban akan tetapi setelah melihat ada darah tercecer dijalan, niat cucu Saksi untuk mengangkat korban diurungkan. 5. Bahwa Saksi mengetahui tidak lama kemudian

datang petugas dari Kepolisian dengan 1 (satu) unit kendaraan Ambulance, saat itu Sdr. Harun yang mengangkat dan menolong korban untuk segera mendapatkan pertolongan pertama dibawa ke rumah bidan Sdri. Eka yang letaknya tidak jauh dari rumah Saksi.

6. Bahwa pada saat itu Saksi ikut mengantar kerumah Bu Bidan namun dalam perjalanan Saksi melihat Sdri. Aminah (korban) sudah lemas tak berdaya dan tidak sadarkan diri, tiba di rumah bidan disarankan oleh Sdri. Eka agar korban segera dibawa ke RS. Soekandar Mojosari untuk mendapatkan penanganan pertama, dengan diantar ambulance korban langsung dibawa ke RS. Soekandar Mojosari, akan tetapi setelah tiba disana dari pihak rumah sakit menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia.

7. Bahwa setelah korban dinyatakan meninggal dunia lalu korban dibawa ke kamar jenazah, untuk biaya administrasi pengurusan jenazah sebesar Rp. 800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah) ditanggung oleh Terdakwa, setelah itu korban dibawa pulang ke rumah duka di Desa Sawo Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, selanjutnya sekira pukul 21.00 Wib, korban dimakamkan dipemakaman umum di Desa Sawo, Kec. Kutorejo.

(14)

lalu-Hal. 14 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 lintas yang mengakibatkan ibu Saksi-3 meninggal dunia, Saksi-3 dan pihak keluarga menerima kejadian ini secara ikhlas sebagai musibah yang tidak disengaja dan juga tidak menuntut secara hukum terhadap Terdakwa.

9. Bahwa setelah kejadian kecelakaan tersebut, dari pihak Koptu Wambrauw dan istrinya telah ada upaya perdamaian kepada pihak keluarga Saksi dengan menyerahkan bantuan dana sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan juga biaya pada saat mengurus jenazah di rumah sakit sebesar Rp. 800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah).

10. Bahwa Terdakwa dan pihak Kodim 0815 Mojokerto selalu hadir dalam setiap acara tahlil sejak hari pertama, dan Terdakwa juga mendukung pelaksanaan dengan memberikan bantuan seperti gula pasir, Mie dan kacang.

Atas keterangan Saksi-1 sebagaimana diuraikan di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa Saksi-3 (Sdr. Moh. Misdi) dan Saksi-4 (Sdr. M. Haris, anggota Unit Laka lantas Polres Mojokerto) telah dipanggil secara sah sesuai ketentuan Pasal 139 Undang-undang Nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer, namun para Saksi tersebut di atas tidak hadir di persidangan, dengan alasan karena Saksi-3 (Sdr. Moh. Misdi) sedang berada di luar kota (yaitu di Yogyakarta) untuk urusan pekerjaan sebagaimana dituangkan dalam surat pernyataan yang dibuat Saksi-3 pada tanggal 5 April 2020 yang diketahui oleh Kepala Desa Sawo Sdr. Nurkolis (terlampir); sedangkan terhadap Saksi-4 (Aipda M.Haris, anggota Polres Mojokerto) tidak ada informasi resmi tentang rencana kehadirannya ke persidangan Pengadilan Militer III-12 Surabaya, dan oleh karena Oditur Militer tidak sanggup lagi untuk menghadirkannya para Saksi tersebut ke persidangan. Serta atas persetujuan Terdakwa, Oditur Militer mengajukan

(15)

Hal. 15 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 keterangan Saksi-3 dan Saksi-4 yang ada di Berkas Perkara untuk keterangannya dibacakan di persidangan. Menimbang : Bahwa dengan mendasari sebagaimana ketentuan dalam Pasal 155 ayat (2) UU No. 31 tahun 1997, keterangan Saksi-3, dan Saksi-4, yang ada di Berkas Acara Pemeriksaan POM dibacakan dan keterangan yang dibacakan tersebut nilainya sama dengan apabila para Saksi tersebut hadir di persidangan, karena pada saat memberikan keterangan di Penyidik POM, para Saksi sudah terlebih dahulu disumpah. Dan para Saksi tersebut memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

Saksi-3.

Nama lengkap : Moh. Misdi Pekerjaan : Petani

Tempat, Tgl Lahir : Mojokerto, 2 JUNI 1967 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-laki A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Dsn/Ds. Sawo Rt. 002 Rw. 012 Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Moh. Misdi (Saksi-3) tidak kenal dengan Koptu Mikhael Wambrauw (Terdakwa) dan tidak ada hubungan keluarga, Saksi-3 kenal dengan (Alm) Sdri. Aminah karena tetangga rumah namun tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 sekira pukul 16.00 Wib, saat Saksi-3 barada di depan rumah, Saksi-3 melihat Sdri. Aminah (korban) keluar rumahnya kemudian berjalan dipinggir jalan Desa Sawo dari arah timur menuju arah barat, sesampainya didepan rumah Sdri. Nuryatim, Sdri. Aminah (korban) menyebrang jalan dari arah selatan menuju arah utara, pada saat Sdri. Aminah (korban) ditengah jalan ada sepeda

(16)

Hal. 16 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 motor Honda Supra X 125 Nopol S 4713 Q yang dikendarai oleh Koptu Mikhael Wambrauw (Terdakwa) melaju dari arah timur (Desa Ketidur Kec. Kutorejo) menuju arah barat (Desa Karangdieng Kec. Kutorejo), karena Pengendara sepeda motor tidak bisa mengendalikan kendaraannya sehingga menabrak Sdri. Aminah (korban).

3. Bahwa setelah terjadi kecelakaan tersebut, Sdri. Aminah (korban) dibawa oleh warga masyarakat ke rumah Bidan Desa Sawo a.n. Sdri. Eka, dan tidak lama kemudian Sdri. Aminah (korban) dinyatakan meninggal dunia, selanjutnya Sdri. Aminah (korban) dibawa pulang kerumahnya.

4. Bahwa sekira pukul 17.00 Wib, petugas Polisi datang dan melakukan olah TKP kemudian sekira pukul 18.00 Wib Sdri. Aminah (korban) dibawa oleh petugas Polisi menuju RSUD. dr. Soekandar Mojosari untuk di visum dengan menggunakan mobil ambulance Bank Jatim, selanjutnya sekira pukul 21.00 Wib Sdri. Aminah (korban) kembali tiba dirumahnya dari RSUD. dr. Soekandar Mojosari, lalu sekira pukul 22.30 Wib Sdri. Aminah (korban) dimakamkan di pemakaman umum di Desa Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto.

5. Bahwa pada saat terjadinya kecelakaan tersebut, Terdakwa menggunakan pakaian preman dan sendiri (tidak berboncengan), kondisi Terdakwa dalam keadaan sehat dan tidak mabuk, kendaraan yang dipakai oleh Terdakwa juga dalam keadaan baik, dan saat terjadinya kecelakaan, kecepatan kendaraan yang digunakan Terdakwa + 40 (empat puluh) km/jam, serta keadaan saat itu jalan lurus dan cuaca cerah juga arus lalu-lintas dalam keadaan sepi.

(17)

Hal. 17 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 dimakamkan, Terdakwa maupun anggota Koramil 0815/18 Gondang ikut hadir di rumah duka, istri Terdakwa juga memberikan sembako berupa gula dan kacang, serta akibat dari kecelakaan ini, keluarga korban tidak menuntut secara hukum terhadap Terdakwa.

Atas keterangan Saksi-3 yang dibacakan Oditur Militer dari Berita Acara Pemeriksaan Saksi sebagaimana tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4.

Nama lengkap : M. Haris

Pangkat/NRP : Aipda/81010096 Jabatan : Anggota Unit Laka Satuan : Polres Mojokerto

Tempat, Tgl Lahir : Mojokerto, 22 Januari 1981 Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-laki A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Dsn. Unggahan Ds.

Banjaragung Rt. 04 Rw. 07 Kec. Puri Kab. Mojokerto.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Aipda M. Haris (Saksi-4) tidak kenal dengan Koptu Mikhael Wambrauw (Terdakwa) dan juga dengan Sdri. Aminah (korban), serta tidak ada hubungan keluarga dengan keduanya.

2. Bahwa pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 sekira pukul 16.15 Wib, saat Saksi-4 sedang melaksanakan jaga laka lantas di Mapolres Mojokerto, Saksi-4 mendapatkan telepon dari Kepala Desa Sawo a.n. Sdr. Nur Kholis yang intinya di Jalan Desa Sawo tepatnya didepan rumah Sdri. Siti Nuryatim (Saksi-1) di Desa Sawo Rt.002 Rw.012 Kec. Jutorejo, telah terjadi kecelakaan lalu-lintas antara pengendara sepeda motor dengan pejalan kaki a.n. Sdri. Aminah yang

(18)

Hal. 18 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 sedang menyebrang jalan, kemudian Saksi-4 bersama 3 (tiga) orang anggota Unit Laka berangkat menuju tempat kejadian perkara (TKP). 3. Bahwa sekira pukul 17.00 Wib, Saksi-4 bersama 3

(tiga) orang anggota Unit Laka tiba ditempat kejadian perkara dan langsung melakukan olah TKP, kemudian Saksi-4 melihat sepeda motor Hondra Supra X 125 Nopol S 4713 Q yang berada didepan rumah Sdr. Moh. Misdi (Ketua RT) dan melihat korban a.n. Sdri. Aminah yang berada dirumahnya dalam kondisi yang sudah meninggal dunia.

4. Bahwa selanjutnya sekira pukul 17.20 Wib, Saksi-4 menghubungi piket Denpom V/2 karena ada keterlibatan anggota TNI AD a.n Koptu Mikhael Wambrauw anggota Koramil 0815/18 Gondang, kemudian Saksi-4 bersama 3 (tiga) orang anggota Unit Laka membawa (Alm) Sdri. Aminah ke RSUD dr. Soekandar Mojosari untuk dilakukan Visum et Repertum dengan menggunakan mobil ambulance Bank Jatim.

5. Bahwa kemudian sekira pukul 21.00 Wib, Saksi-4 bersama 3 (tiga) orang anggota Unit Laka membawa (Alm) Sdri. Aminah dari RSUD dr. Soekandar Mojosari dengan menggunakan mobil ambulance Bank Jatim menuju rumah duka.

6. Bahwa menurut keterangan warga masyarakat, sepeda motor Honda Supra X 125 Nopol S 4713 Q yang dikendarai oleh Koptu Mikhael Wambrauw, melaju dari Desa Ketidur Kec. Kutorejo (arah timur) menuju Desa Karangdieng Kec. Kutorejo (arah barat), tepatnya didepan rumah Sdri. Siti Nuryatim, Sdri. Aminah (korban) menyebrang jalan dari arah selatan menuju arah utara, pada saat Sdri. Aminah (korban) berada ditengah jalan mau kembali lagi ke arah utara menuju arah selatan, karena

(19)

Hal. 19 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 pengendara sepeda motor tidak bisa mengendalikan sepeda motornya sehingga menabrak Sdri. Aminah (korban).

7. Bahwa sepengetahuan Saksi-4, kondisi Terdakwa dalam keadaan sehat, tidak mengantuk atau tidak mabuk, serta Terdakwa dan kendaraannya sudah dilengkapi surat-surat kendaraan juga Sim C, dengan kecepatan pengendara saat itu + 50 (lima puluh) km/jam.

8. Bahwa kondisi saat kejadian kecelakaan tersebut, keadaan jalan lurus beton cor, cuaca cerah dan terang serta arus lalu-lintas sepi, dan tidak ada bekas pengereman dari sepeda motor Terdakwa. 9. Bahwa menurut Saksi-4, Terdakwa mengendarai

sepeda motornya sudah mematuhi peraturan lalu-lintas akan tetapi Terdakwa kurang hati-hati sehingga mengakibatkan menabrak pejalan kaki yang hendak menyebrang jalan.

Atas keterangan Saksi-4 yang dibacakan Oditur Militer dari Berita Acara Pemeriksaan Saksi sebagaimana tersebut di atas, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang : Bahwa dalam sidang Terdakwa memberikan keterangan

yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut: 1. Bahwa Koptu Mikhael Wambrauw (Terdakwa)

masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1997 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII Trikora selama lebih kurang 4 (empat) bulan, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada lanjut mengikuti pendidikan kejuruan Sartaif di Rindam XVII Trikora selama lebih kurang 3 (tiga) bulan, setelah selesai pendidikan ditempatkan di Brigif 18/TRS Kostrad di Malang selama lebih kurang 4 (empat) bulan, kemudian sekira tahun 1998 ditugaskan di Yonif 503/MK Mojosari sampai dengan tahun 2019, lalu dipindahkan di Korem 082/CPYJ selama lebih kurang 1 (satu) bulan, selanjutnya dimutasikan di

(20)

Hal. 20 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Kodim 0815 Mojokerto hingga saat melakukan perbuatan yang menjadikannya Terdakwa dalam perkara ini dengan pangkat Kopral Satu NRP 31970676181275.

2. Bahwa Terdakwa selama berdinas di TNI sudah beberapa kali mengikuti tugas operasi diantaranya Pengamanan Perbatasan di Papua; Pam Horizontal di Ambon; Opslihkam di Ambon, serta sudah mendapatkan penghargaan Satya Lencana Seroja. 3. Bahwa pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019

sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa dengan berpakaian dinas berangkat dari perumahan Nirwana Mojosari menuju Desa Centong untuk membantu rekan satu Koramil 0815/18 Gondang untuk menyelesaikan tugas program bedah rumah Rutilahu (Rumah tidak layak huni), setelah selesai sekira pukul 14.00 Wib, kemudian Terdakwa singgah di Koramil 0815/18 Gondang untuk melihat jadwal piket.

4. Bahwa tertera dalam jadwal seharusnya Terdakwa naik piket pada tanggal 20 Desember 2019 namun oleh karena Terdakwa diperitahkan oleh Sertu Sutikno untuk naik piket hari ini Kamis tanggal 19 Desember 2019, selanjutnya Terdakwa minta ijin pulang ke rumah di Mojosari untuk berganti pakaian melewati Jl. Sambilawang Desa Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojosari.

5. Bahwa sekira pukul 15,30 Wib, dengan berpakaian dinas, Terdakwa berangkat dari rumah menuju ke Koramil 0815/18 Gondang lewat Jl. Sambilawang Ds. Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto untuk melaksanakan piket, kebetulan saat itu kondisi sedang hujan lebat saat melintas dijalan tersebut Terdakwa berhenti di sebuah Indomart untuk ganti baju sejenak.

(21)

Hal. 21 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 6. Bahwa setelah hujan reda Terdakwa melanjutkan perjalanan dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 Nopol S 4713 Q dengan kecepatan + 50 (empat puluh) km/jam, pada saat Terdakwa melintas di dusun Sambilawang Desa Sawo Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto, nampak 1 (satu) kendaraan mobil Pick Up yang sedang berjualan sayur berhenti di sebelah selatan dari arah timur (Mojosari), pada saat Terdakwa jalan pelan-pelan melewati mobil Pick Up yang sedang berhenti, dari kejauhan lebih kurang 20 (dua puluh) meter Terdakwa melihat ada pejalan kaki seorang perempuan tua yang menyebrang jalan dari arah selatan menuju arah utara mondar-mandir sebanyak 3 (tiga) kali.

7. Bahwa saat yang ke-3 (tiga) kalinya, Sdri. Aminah (korban) menyebrang jalan dari arah selatan menuju utara, karena mendadak dan posisinya sudah sangat dekat Terdakwa berusaha menghindar namun Terdakwa tidak sanggup lagi mengendalikan kendaraannya hingga akhirnya menabrak korban dan Terdawa terperosok ke dalam selokan dekat tembok pagar rumah milik Saksi-1 (Sdri. Siti Nuryatim).

8. Bahwa saat sebelum kejadian sekira berjarak lebih kurang 10 (sepuluh) meter dari korban, Terdakwa sudah berusaha mengurangi kecepatan dengan mengerem dan membunyikan klakson sepeda motornya namun peristiwa tersebut tidak dapat Terdakwa hindarkan lagi, kemudian korban keserempet pada bagian setir sebelah kiri motornya hingga akhirnya korban jatuh tergeletak di lokasi kejadian.

9. Bahwa melihat kejadian tersebut dengan kondisi panik dan gelisah, Terdakwa langsung turun dari sepeda motor dan ikut membantu korban, seketika itu datang beberapa orang warga masyarakat

(22)

Hal. 22 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 setempat membantu Terdakwa dan membawa korban dengan sepeda motor menuju ke rumah Bidan Desa untuk memperoleh penanganan pertama terlebih dahulu.

10. Bahwa kemudian Terdakwa mengetahui di tengah perjalanan korban akhirnya meninggal dunia, selanjutnya korban dibawa pulang kerumah dan sekira pukul 17.00 Wib, saat dirumah korban salah satu warga menyarankan agar korban dibawa ke rumah sakit dr. Soekandar Mojosari untuk dilakukan outopsi supaya mendapatkan santunan dari Jasa Raharja, lalu Terdakwa ikut mendampingi pihak keluarga korban menuju rumah sakit, dan pada saat masuk ke ruangan IGD korban dinyatakan sudah meninggal dunia, kemudian korban dibawa ke kamar jenazah untuk mendapatkan penanganan.

11. Bahwa biaya administrasi penindakan di rumah sakit sebesar Rp. 805.000,00 (delapan ratus lima ribu rupiah) dibayar oleh Terdakwa, kemudian sekira pukul 22.00 Wib korban dibawa pulang oleh keluarga korban untuk dimakamkan dan Terdakwa mengikuti proses pemakaman jenazah sampai dengan selesai.

12. Bahwa saat Terdakwa mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 warna hitam abu-abu Nopol S 4713 Q dilengkapi dengan STNK, kelengkapan kendaraan seperti rem, lampu reting, lampu rem dan klakson dalam keadaan baik, serta Terdakwa membawa Sim C yang masih berlaku dan KTP (Kartu tanda Prajurit) a.n. Koptu Mikhael Wambrauw.

13. Bahwa pada saat Terdakwa melintas di Jl. Sambilawang Ds. Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, tidak ada rambu-rambu lalu-lintas yang terpasang karena jalan tersebut merupakan jalan

(23)

Hal. 23 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 pedesaan namun kondisi jalan sudah dicor semen (permanen), keadaan arus lalu-lintas saat itu cukup sepi dan cuaca sedang cerah.

14. Bahwa akibat kecelakaan tersebut, Terdakwa juga sudah memberi santunan sesuai dengan kemampuannya kepada keluarga korban yang diterima langsung oleh pihak ahli warisnya yaitu Sdri. Sholihah sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan kesatuan Kodim 0815 Mojokerto serta Koramil 0815/18 Gondang datang bersilaturahmi ke rumah duka antara lain Kasdim 0815, Danramil 0815/18 Gondang a.n. Kapten Inf Wiyanto, Danramil 0815/13 Kutorejo a.n. Kapten Inf Benny Irawan, A. Md, Babinsa Desa Sawo a.n. Serka I Wayan Merta serta Babinkamtibmas an.Bripka Agung.

15. Bahwa sebelum peristiwa ini Terdakwa sebenarnya masih dalam kondisi berobat jalan akibat penyakit stroke yang dideritanya sejak 28 Agustus 2018 dan sempat di rawat selama + 6 (enam) bulan di RS. Dr. Soekandar Mojosari untuk memulihkan kesehatannya kembali. Saat itu karena penyakit strokenya mengakibatkan terganggunya memory Terdakwa (menurun) dan tangan kanan Terdakwa juga sulit untuk digerakan.

16. Bahwa akibat penyakit stroke yang di derita Terdakwa, sehingga lebih kurang beberapa bulan lamanya Terdakwa dilarang mengemudikan kendaraan Sepeda motornya sehingga untuk berangkat ke Kantor dalam rangka Dinas, Terdakwa biasanya di antar-jemput (digonceng) oleh anak laki-lakinya yang pertama.

17. Bahwa di persidangan Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya serta sudah meminta maaf kepada pihak keluarga korban dan pihak keluarga korban juga sudah memaafkan dan tidak

(24)

Hal. 24 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 lagi menuntut Terdakwa serta menganggap peristiwa ini merupakan takdir dari Allah SWT. Menimbang : Bahwa untuk melengkapi perkara Terdakwa ini,

dipersidangan Oditur Militer mengajukan barang bukti sebagaimana dalam berkas perkara yang ada di Majelis Hakim, berupa:

1. Barang-barang:

a. 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra X 125 warna hitam abu-abu Nopol S 4713 Q beserta kunci kontak; dan

b. 1 (satu) buah helm SNI warna hijau TNI. 2. Surat-surat:

a. 2 (dua) lembar asli Visum et Repertum Jenazah dari RSUD Prof. Dr. Soekandar Pemkab Mojokerto Nomor : 370/10296/416-207/2019 tanggal 20 Desember 2019 yang ditandatangani oleh pemeriksa dr. Christian Poerniawan;

b. 1 (satu) lembar asli Surat Keterangan Kematian dari RSUD Prof. Dr. Soekandar Nomor : 812/423/416-211/2019 tanggal 19 Desember 2019;

c. 1 (satu) lembar asli Surat Keterangan Kematian dari Kepala Desa Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto Nomor : 941/416-307.12/2019 tanggal 20 Desember 2019 yang di tanda tangani oleh Kepala Desa Sawo Sdr. Nurkholis;

d. 4 (empat) lembar foto Sepeda Motor Honda Supra X 125 warna Hitam Abu-abu Nopol S 4713 Q;

e. 1 (satu) lembar foto copy STNK sepeda motor Honda Supra X 125 Nopol S 4713 Q a.n. Mikhael Wambrauw;

(25)

Hal. 25 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 f. 1 (satu) lembar foto copy Sim C yang masih

aktif milik Mikhael Wambrauw;

g. 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Tanda Prajurit a.n. Koptu Mikhael Wambrauw NRP 3197067681275;

h. 2 (dua) lembar foto tempat kejadian kecelakaan lalu-lintas;

i. 1 (satu) lembar foto saat pemberian santunan kepada pihak keluarga korban;

j. 1 (satu) lembar Surat Pernyataan antara

Koptu Mikhael Wambrauw NRP

3197067681275 dengan pihak keluarga korban yang diwakili oleh Sdri. Sholihah yang berisi point-point kesepakatan damai;

k. 2 (dua) lembar asli tanda bukti pembayaran biaya perawatan jenasah selama di RSUD

Prof. Dr. Soekandar Mojosari total sebesar Rp. 805.000,00(delapan ratus lima ribu

rupiah); dan

l. 1 (satu) lembar asli kwitansi pemberian santunan dan biaya visum sebesar Rp.1.805.000,00 (satu juta delapan ratus lima ribu rupiah) dari Koptu Mikhael Wambrauw yang diterima pihak Keluarga korban yaitu Sdri. Soleka.

Menimbang : Bahwa selanjutnya terhadap barang bukti berupa barang yaitu 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra X 125 warna hitam abu-abu Nopol S 4713 Q beserta kunci kontak dan juga 1 (satu) buah helm SNI warna hijau TNI, Majelis Hakim memberikan penilaian dan mempertimbangkan dengan mengemukakan pendapatnya, bahwa barang-barang tersebut adalah benar milik pribadi Terdakwa Sdr. Mikhael Wambrauw yang dipergunakan Terdakwa dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas pada hari kamis tanggal 19 Desember 2019 sekira pukul 16.00 Wib di Jl.

(26)

Hal. 26 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Sambilawang Dusun Sambilawang Desa Sawo Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto dan mengakibatkan korban atas nama Sdri. Aminah (+73 tahun) meninggal dunia sesaat akan dibawah ke rumah Sakit dr. Soekandar Mojosari untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Menimbang : Bahwa selanjutnya terhadap barang bukti berupa surat-surat yang diajukan oleh Oditur Militer tersebut di atas, Majelis Hakim perlu untuk memberikan penilaian dan mempertimbangkannya secara terinci dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Bahwa terhadap barang bukti berupa surat 2 (dua) lembar asli Visum et Repertum Jenazah dari RSUD Prof. Dr. Soekandar Pemkab Mojokerto Nomor : 370/10296/416-207/2019 tanggal 20 Desember 2019 yang ditandatangani oleh pemeriksa dr. Christian Poerniawan; 1 (satu) lembar asli Surat Keterangan Kematian dari RSUD Prof. Dr. Soekandar Nomor : 812/423/416-211/2019 tanggal 19 Desember 2019; dan 1 (satu) lembar asli Surat Keterangan Kematian dari Kepala Desa Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto Nomor : 941/416-307.12/2019 tanggal 20 Desember 2019 yang di tanda tangani oleh Kepala Desa Sawo Sdr. Nurkholis; adalah benar merupakan alat bukti yang valid yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang untuk itu dan kesemuanya berkesimpulan menerangkan tentang kematian Sdri. Aminah (umur + 73 tahun) pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019.

2. Bahwa terhadap 4 (empat) lembar foto Sepeda Motor Honda Supra X 125 warna Hitam Abu-abu Nopol S 4713 Q adalah benar merupakan foto kendaraan milik Sdr. Mikhael Wambrauw yang dikendarai Terdakwa saat menabrak korban (Sdri. Aminah) pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 sekira pukul 16.00 Wib, di Jl. Sambilawang dusun Sambilawang Desa Sawo Kec. Kutorejo

(27)

Hal. 27 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Kab. Mojokerto.

3. Bahwa terhadap 1 (satu) lembar foto copy STNK sepeda motor Honda Supra X 125 Nopol S 4713 Q a.n. Mikhael Wambrauw dan 1 (satu) lembar foto copy Sim C yang masih aktif milik Mikhael Wambrauw, adalah benar milik Terdakwa yang sejak awal disiapkannya sebelum terjadinya kecelakaan Lalu lintas tersebut dan merupakan bukti surat-surat kelengkapan berkendaraan di jalan raya.

4. Bahwa terhadap 1 (satu) lembar fotocopy Kartu Tanda Prajurit a.n. Koptu Mikhael Wambrauw NRP 3197067681275 adalah merupakan bukti identitas resmi Terdakwa sebagai prajurit TNI yang berdinas di Koramil 0815/18 Gondang Mojokerto.

5. Bahwa terhadap 2 (dua) lembar foto tempat kejadian kecelakaan lalu-lintas, adalah merupakan foto lokasi kejadian kecelakaan Lalulintas dimana Terdakwa sudah menabrak korban Sdri. Aminah dan akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia.

6. Bahwa terhadap 1 (satu) lembar foto saat pemberian santunan kepada pihak keluarga korban, adalah merupakan peristiwa setelah terjadinya kecelakaan tersebut, dimana Terdakwa dengan didampingi pihak dari Kodim 0829 Mojokerto telah menyerahkan sekedar santunan sebagai wujud keprihatinan kepada pihak Keluarga korban yang diterima langsung oleh Sdri. Sholihah (selaku ahli waris korban).

7. Bahwa terhadap 1 (satu) lembar Surat Pernyataan antara Koptu Mikhael Wambrauw NRP 3197067681275 dengan pihak keluarga korban yang diwakili oleh Sdri. Sholihah yang berisi point-point kesepakatan damai, adalah merupakan bukti dimana pihak keluarga korban menyatakan

(28)

Hal. 28 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 kecelakaan tersebut bukanlah unsur kesengajaan dan pihak keluarga sudah memaafkan Terdakwa serta lagi menuntut Terdakwa dalam peristiwa ini. 8. Bahwa terhadap 2 (dua) lembar asli tanda bukti

pembayaran biaya perawatan jenasah selama di

RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari total sebesar Rp. 805.000,00(delapan ratus lima ribu rupiah); dan

terhadap 1 (satu) lembar asli kwitansi pemberian santunan dan biaya visum sebesar Rp.1.805.000,00 (satu juta delapan ratus lima ribu rupiah) dari Koptu Mikhael Wambrauw yang diterima pihak Keluarga korban yaitu Sdri. Soleka, adalah merupakan bukti yang menunjukan adanya itikad baik Terdakwa turut bertanggungjawab dan berbelasungkawa atas peritiwa ini.

Menimbang : Bahwa keseluruhan barang bukti berupa surat-surat dan berupa barang tersebut di atas, telah diperlihatkan dan dibacakan serta telah diterangkan kaitannya dengan perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lainnya yang keseluruhannya dibenarkan oleh Terdakwa dan keterangan para Saksi dipersidangan, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan terhadap Terdakwa dalam perkara ini.

Menimbang : Bahwa di persidangan Terdakwa menyangkal sebagian keterangan dari Saksi-1 yang menyatakan kecepatan kendaraan Sepeda Motor Terdakwa saat itu berkisar 60 Km/jam, namun Terdakwa menyangkal dan menyatakan kecepatan sepeda motornya saat itu hanya berkisar 50 Km/Jam, sehingga terhadap perbedaan ini Mjelis Hakim memberikan pendapatnya bahwa keterangan Terdakwalah yang benar karena keterangan Terdakwa dikuatkan oleh keterangan dari Saksi-3 dan Saksi-4 di persidangan, namun seberapa kecepatan kendaraan yang dikemudikan Terdakwa tidaklah mempengaruhi pokok peristiwa ini, karena walaupun Terdakwa mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan hanya

(29)

Hal. 29 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 berkisar 50 Km/jam akan tetapi Terdakwa tidak dapat menguasai kendaraaannya sehingga akhirnya menabrak Sdri. Aminah (korban) dan akhirnya korban meninggal dunia.

Menimbang : Bahwa setelah menghubungkan keterangan para saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa serta barang bukti yang diajukan serta alat bukti lainnya yang saling bersesuaian satu sama lain, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar Koptu Mikhael Wambrauw (Terdakwa) masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1997 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII Trikora selama lebih kurang 4 (empat) bulan, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada lanjut mengikuti pendidikan kejuruan Sartaif di Rindam XVII Trikora selama lebih kurang 3 (tiga) bulan, setelah selesai pendidikan ditempatkan di Brigif 18/TRS Kostrad di Malang selama lebih kurang 4 (empat) bulan, kemudian sekira tahun 1998 ditugaskan di Yonif 503/MK Mojosari sampai dengan tahun 2019, lalu dipindahkan di Korem 082/CPYJ selama lebih kurang 1 (satu) bulan, selanjutnya dimutasikan di Kodim 0815 Mojokerto hingga saat melakukan perbuatan yang menjadikannya Terdakwa dalam perkara ini

dengan pangkat Kopral Satu NRP

31970676181275.

2. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar Terdakwa disidangkan di Pengadilan Militer III-12 Surabaya berdasarkan Keputusan tentang Penyerahan perkara dari Danrem 082/CPYJ selaku Papera Nomor : Kep/03/II/2020 tanggal 28 Februari 2020 dan disertai juga dengan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer

(30)

Hal. 30 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 III-11 Surabaya Nomor Sdak/32/K/AD/III/2020 tanggal 10 Maret 2020.

3. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar Terdakwa atas nama Sdr. Mikhael Wambrauw, pangkat Kopral Satu NRP 31970676181275 adalah benar orangnya yang hadir dalam persidangan di Pengadilan Militer III-12 Surabaya, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan baik oleh Oditur Militer maupun oleh Majelis Hakim serta mampu bertanggungjawab atas perbuatan yang di dakwakan kepadanya.

4. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa dengan berpakaian dinas berangkat dari perumahan Nirwana Mojosari menuju Desa Centong untuk membantu rekan satu Koramil 0815/18 Gondang untuk menyelesaikan tugas program bedah rumah Rutilahu (Rumah tidak layak huni), setelah selesai sekira pukul 14.00 Wib, kemudian Terdakwa singgah di Koramil 0815/18 Gondang untuk melihat jadwal piket.

5. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar tertera dalam jadwal seharusnya Terdakwa naik piket pada tanggal 20 Desember 2019 namun oleh karena Terdakwa diperitahkan oleh Sertu Sutikno untuk naik piket hari ini Kamis tanggal 19 Desember 2019, selanjutnya Terdakwa minta ijin pulang ke rumah di Mojosari untuk berganti pakaian melewati Jl. Sambilawang Desa Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojosari.

(31)

Hal. 31 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Terdakwa dengan keterangan para Saksi dan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 Nopol S 4713 Q dengan kecepatan berkisar 50 (empat puluh) km/jam, pada saat Terdakwa melintas di dusun Sambilawang Desa Sawo Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto, nampak 1 (satu) kendaraan mobil Pick Up yang sedang berjualan sayur berhenti di sebelah selatan dari arah timur (Mojosari), pada saat Terdakwa jalan pelan-pelan melewati mobil Pick Up yang sedang berhenti, dari kejauhan lebih kurang 20 (dua puluh) meter Terdakwa melihat ada pejalan kaki seorang perempuan tua yang menyebrang jalan dari arah selatan menuju arah utara mondar-mandir sebanyak 3 (tiga) kali.

7. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan keterangan Saksi-1, Saksi 3 dan Saksi-4 serta alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar saat yang ke-3 (tiga) kalinya, Sdri. Aminah (korban) menyebrang jalan dari arah selatan menuju utara, karena mendadak dan posisinya sudah sangat dekat Terdakwa berusaha menghindar namun Terdakwa tidak sanggup lagi mengendalikan kendaraannya hingga akhirnya menabrak korban dan Terdawa terperosok ke dalam selokan dekat tembok pagar rumah milik Saksi-1 (Sdri. Siti Nuryatim).

8. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan keterangan Saksi-4 dan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar saat sebelum kejadian sekira berjarak lebih kurang 10 (sepuluh) meter dari korban, Terdakwa sudah berusaha mengurangi kecepatan dengan mengerem dan membunyikan klakson sepeda motornya namun peristiwa tersebut tidak dapat Terdakwa hindarkan lagi, kemudian korban

(32)

Hal. 32 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 keserempet pada bagian setir sebelah kiri motornya hingga akhirnya korban jatuh tergeletak di lokasi kejadian.

9. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan keterangan para Saksi dan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar melihat kejadian tersebut dengan kondisi panik dan gelisah, Terdakwa langsung turun dari sepeda motor dan ikut membantu korban, seketika itu datang beberapa orang warga masyarakat setempat membantu Terdakwa dan membawa korban dengan sepeda motor menuju ke rumah Bidan Desa untuk memperoleh penanganan pertama terlebih dahulu.

10. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan keterangan para Saksi dan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar kemudian Terdakwa mengetahui di tengah perjalanan korban akhirnya meninggal dunia, selanjutnya korban dibawa pulang kerumah dan sekira pukul 17.00 Wib, saat dirumah korban salah satu warga menyarankan agar korban dibawa ke rumah sakit dr. Soekandar Mojosari untuk dilakukan outopsi supaya mendapatkan santunan dari Jasa Raharja, lalu Terdakwa ikut mendampingi pihak keluarga korban menuju rumah sakit, dan pada saat masuk ke ruangan IGD korban dinyatakan sudah meninggal dunia, hal ini dikuatkan dengan adanya Visum et Repertum dari RSUD Prof.Dr. Soekandar Nomor 370/10296/416-207/209 tanggal 20 Desember 2019 yang di tanda tangani oleh pemeriksa dr. Christian Poerniawan, kemudian korban dibawa ke kamar jenazah untuk mendapatkan penanganan.

11. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan keterangan Saksi-2, Saksi-3 dan Saksi-4 serta alat bukti lainnya di persidangan,

(33)

Hal. 33 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 bahwa benar biaya administrasi penindakan di rumah sakit sebesar Rp. 805.000,00 (delapan ratus lima ribu rupiah) dibayar oleh Terdakwa, kemudian sekira pukul 22.00 Wib, korban dibawa pulang oleh keluarga korban untuk dimakamkan dan Terdakwa mengikuti proses pemakaman jenazah sampai dengan selesai.

12. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan keterangan para Saksi dan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar saat Terdakwa mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 warna hitam abu-abu Nopol S 4713 Q dilengkapi dengan STNK, kelengkapan kendaraan seperti rem, lampu reting, lampu rem dan klakson dalam keadaan baik, serta Terdakwa membawa Sim C yang masih berlaku dan KTP (Kartu tanda Prajurit) a.n. Koptu Mikhael Wambrauw.

13. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan Keterangan para Saksi dan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar pada saat Terdakwa melintas di Jl. Sambilawang Ds. Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojokerto, tidak ada rambu-rambu lalu-lintas yang terpasang karena jalan tersebut merupakan jalan pedesaan namun kondisi jalan sudah dicor semen (permanen), keadaan arus lalu-lintas saat itu cukup sepi dan cuaca sedang cerah.

14. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan keterangan Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 serta alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar akibat kecelakaan tersebut, Terdakwa juga sudah memberi santunan sesuai dengan kemampuannya kepada keluarga korban yang diterima langsung oleh pihak ahli warisnya yaitu Sdri. Sholihah sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan kesatuan Kodim 0815 Mojokerto serta Koramil 0815/18 Gondang datang bersilaturahmi ke

(34)

Hal. 34 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 rumah duka antara lain Kasdim 0815, Danramil 0815/18 Gondang a.n. Kapten Inf Wiyanto, Danramil 0815/13 Kutorejo a.n. Kapten Inf Benny Irawan, A. Md, Babinsa Desa Sawo a.n. Serka I Wayan Merta serta Babinkamtibmas an. Bripka Agung.

15. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar sebelum peristiwa ini Terdakwa sebenarnya masih dalam kondisi berobat jalan akibat penyakit stroke yang dideritanya sejak 28 Agustus 2018 dan sempat di rawat selama + 6 (enam) bulan di RS. Dr. Soekandar Mojosari untuk memulihkan kesehatannya kembali. Saat itu karena penyakit strokenya mengakibatkan terganggunya memory Terdakwa (menurun) dan tangan kanan Terdakwa juga sulit untuk digerakan.

16. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar akibat penyakit stroke yang di derita Terdakwa, sehingga lebih kurang beberapa bulan lamanya Terdakwa dilarang mengemudikan kendaraan Sepeda motornya sehingga untuk berangkat ke Kantor dalam rangka Dinas, Terdakwa biasanya di antar-jemput (digonceng) oleh anak laki-lakinya yang pertama.

17. Setelah menghubungkan antara keterangan Terdakwa dengan keterangan para Saksi dan alat bukti lainnya di persidangan, bahwa benar di persidangan Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya serta sudah meminta maaf kepada pihak keluarga korban dan pihak keluarga korban juga sudah memaafkan dan tidak lagi menuntut Terdakwa serta menganggap peristiwa ini merupakan takdir dari Allah SWT.

(35)

Hal. 35 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Menimbang : Bahwa sebelumnya terlebih dahulu Majelis Hakim akan

menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

1. Bahwa terhadap Tuntutan Oditur Militer yang menyatakan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak Pidana “Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaianya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 310 ayat (3) juncto ayat (4) Undang-undang RI No. 22 Tahun 2009 tentang lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Majelis Hakim akan membuktikan dan mempertimbangkannya sendiri dalam putusan ini, setelah mempertimbangkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan dan pembuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa.

2. Bahwa mengenai Tuntutan pidana berupa pidana penjara 5 (lima) bulan kepada Terdakwa, Majelis Hakim akan mempertimbangkan tersendiri mengenai Pidana yang akan dijatuhkan kepada Terdakwa, setelah pembuktian unsur-unsur tindak pidananya dan setelah mempertimbangkan mengenai berat ringannya pidana serta hal-hal yang mempengaruhi sebagaimana akan di uraikan lebih lanjut dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa tidak memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh Majelis hakim untuk mengajukan pembelaan (pleidoi) ataupun permohonan keringanan hukuman (clementie) sebagaimana tercantum dalam pasal 182 ayat (2) dan ayat (4) Undang-undang No. 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer, namun dengan lantang Terdakwa menyatakan menerima apapun putusan yang diberikan Majelis Hakim terhadapnya dalam perkara ini, sebagai

(36)

Hal. 36 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 bentuk penyesalannya karena sudah mengakibatkan orang lain meninggal dunia. Atas kondisi ini Majelis Hakim akan tetap mempertimbangkannya setelah melihat sifat, Hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal yang meringankan maupun yang memberatkan pada diri Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Replik Oditur Militer yang hanya menegaskan bahwa Oditur Militer tetap pada Tuntutannya, maka Majelis Hakim tidak akan menanggapinya lebih lanjut.

Menimbang : Bahwa untuk menentukan apakah Terdakwa bersalah atau tidak melakukan tindak pidana sebagaimana dalam Surat Dakwaan Oditur Militer, maka untuk itu dari rangkaian perbuatan yang dilakukan Terdakwa tersebut haruslah pula telah memenuhi seluruh unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada diri Terdakwa. Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan Oditur Militer

kepada Terdakwa adalah dalam bentuk dakwaan tunggal yaitu pasal 310 ayat (3) Juncto ayat (4) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berbunyi :

“Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dan mengakibatkan orang lain meninggal dunia”, sehingga dengan demikian mengandung unsur-unsur pidana sebagai berikut :

Unsur kesatu : “Setiap orang”

Unsur kedua : “Yang mengemudikan kendaraan bermotor karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas” Unsur ketiga : “Dan mengakibatkan orang lain

meninggal dunia”

Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim akan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

(37)

Hal. 37 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Bahwa yang dimaksud ”Setiap orang” adalah sama padanan katanya dengan “Barangsiapa”, berdasarkan ketentuan pasal 2 sampai dengan pasal 5, pasal 7 dan pasal 8 KUHP bahwa yang dimaksud dengan Barang siapa adalah orang sebagai subyek hukum yang tunduk dan dapat dipertanggung jawabkan sebagai subyek hukum pidana di Indonesia serta mampu bertanggung jawab secara hukum artinya dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya secara hukum. Subyek hukum tersebut meliputi semua orang sebagai warga negara Indonesia, termasuk yang berstatus sebagai prajurit TNI. Dalam hal subyek hukum adalah seorang prajurit TNI maka pada waktu melakukan tindak pidana harus masih dalam dinas aktif yakni belum mengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya termasuk juga Terdakwa sebagai Prajurit TNI.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, baik barang bukti berupa surat maupun berupa barang dan alat bukti petunjuk lainnya yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut:

1. Bahwa benar Koptu Mikhael Wambrauw (Terdakwa) masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 1997 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII Trikora selama lebih kurang 4 (empat) bulan, setelah lulus dan dilantik dengan pangkat Prada lanjut mengikuti pendidikan kejuruan Sartaif di Rindam XVII Trikora selama lebih kurang 3 (tiga) bulan, setelah selesai pendidikan ditempatkan di Brigif 18/TRS Kostrad di Malang selama lebih kurang 4 (empat) bulan, kemudian sekira tahun 1998 ditugaskan di Yonif 503/MK Mojosari sampai dengan tahun 2019, lalu dipindahkan di Korem 082/CPYJ selama lebih kurang 1 (satu) bulan, selanjutnya dimutasikan di Kodim 0815 Mojokerto hingga saat melakukan perbuatan yang menjadikannya Terdakwa dalam perkara ini

(38)

Hal. 38 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020

dengan pangkat Kopral Satu NRP

31970676181275.

2. Bahwa benar Terdakwa disidangkan di Pengadilan Militer III-12 Surabaya berdasarkan Keputusan tentang Penyerahan perkara dari Danrem 082/CPYJ selaku Papera Nomor : Kep/03/II/2020 tanggal 28 Februari 2020 dan disertai juga dengan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditurat Militer III-11 Surabaya Nomor Sdak/32/K/AD/III/2020 tanggal 10 Maret 2020.

3. Bahwa benar Terdakwa atas nama Sdr. Mikhael Wambrauw, pangkat Kopral Satu NRP 31970676181275 adalah benar orangnya yang hadir dalam persidangan di Pengadilan Militer III-12 Surabaya, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan baik oleh Oditur Militer maupun oleh Majelis Hakim serta mampu bertanggungjawab atas perbuatan yang di dakwakan kepadanya.

Berdasarkan fakta-fakta hukum di atas, dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kesatu yaitu “Setiap Orang” telah terpenuhi.

Unsur kedua : “Yang mengemudikan kendaraan bermotor karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas” Yang dimaksud dengan mengemudikan kendaraan bermotor adalah suatu perbuatan seseorang untuk mengendalikan kendaraan mesin bermotor dalam hal ini sepeda motor jenis Honda Supra X 125 warna Hitam abu-abu Nopol S 4713 Q, sehingga jika sepeda motor tersebut tidak digerakkan atau dikendalikan oleh seseorang maka sepeda motor tersebut akan diam ditempat, mengemudikan disini dimulai dari menaiki motor, mengontak dan mesin hidup sampai motor bergerak di jalan.

(39)

Hal. 39 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Sedangkan yang dimaksud dengan yang “karena kelalaiannya” adalah suatu kealpaan yaitu adanya akibat yang timbul karena merupakan perwujudan atau hasil dari tindakan yang dilakukan oleh si pelaku disebabkan pelaku (pengemudi) kurang hati-hati, kurang waspada dan ceroboh dalam bertindak, dalam hal ini dapat dilihat dari kurangnya pemikiran, pengetahuan atau kurang bijaksananya pelaku pada saat mengemudikan kendaraan bermotor kemudian terjadi kecelakaan lalu lintas, sehingga kecelakaan lalu lintas itu terjadi adalah akibat dari kurang hati-hati/lalai akhirnya terjadi benturan dengan benda lain atau terjatuh di jalan raya.

Menurut Memori Van Toelivthing (Mvt) atau memori penjelasan tentang “ kealpaannya “ dalam diri si pelaku terdapat : kurang pemikiran, kekurangan pengetahuan (Ilmu) atau kekurangan kebijaksanaan. Bahwa agar si pelaku/Terdakwa dapat dituntut pertanggung jawaban pidana, maka kealpaan yang dilakukan oleh si pelaku harus kealpaan yang berat (Culpa Latta) dan kealpaan yang disadari.

Bahwa, Arest HR 14 Nop. 1887 menentukan bahwa kealpaan harus memenuhi : kekurang hati-hati an (yang besar/berat), kesembronoan (yang besar).

Bahwa gradasi kealpaan dapat dibedakan :

a. Dilihat dari sudut kealpaan si pelaku/Terdakwa dibedakan :

- Kealpaan berat (Culpa latta). - Kealpaan ringan (Culpa levis).

- Kealpaan yang sangat ringan (Culpa levis simma).

b. Dilihat dari sudut kesadaran si pelaku/Terdakwa dibedakan :

- Kealpaan yang disadari - Kealpaan yang tak disadari.

(40)

Hal. 40 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 Selanjutnya untuk menentukan apakah dalam diri si pelaku/Terdakwa terdapat unsur kealpaan, maka perlu juga memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

- Dilihat dari alat yang dipergunakan (dhi. Kendaraan, senjata api/tajam) apakah semua alat perlengkapan dalam keadaan baik atau laik jalan.

- Dilihat dari keadaan orangnya (dhi, pengemudi, pengendara, pemegang) apakah dalam keadaan sehat, sakit, lelah mabuk).

- Dilihat dari keadaan jalan, apakah jalan rata, bergelombang naik turun, berlobang, berkelok, lurus, ditepi kiri/kanan jalan tertutup bangunan/pepohonan, terbuka, licin.

- Dilihat dari keadaan cuaca, apakah cuaca terang, hujan, kabut, mendung.

- Dilihat dari situasi lalu lintas apakah ramai, sepi. - Dilihat dari segi etika/disiplin berlalu lintas di jalan

umum, apakah sudah mentaati segala ketentuan rambu-rambu lalulintas, kencang/ngebut, pelan/lambat.

Yang dimaksud dengan “kecelakaan lalu lintas” adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, baik barang bukti berupa surat maupun berupa barang dan alat bukti petunjuk lainnya yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut:

1. Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 19 Desember 2019 sekira pukul 09.00 Wib, Terdakwa dengan berpakaian dinas berangkat dari perumahan Nirwana Mojosari menuju Desa Centong untuk membantu rekan satu Koramil

(41)

Hal. 41 dari 57 hal. Putusan Nomor 41-K/PM. III-12/AD/III/2020 0815/18 Gondang untuk menyelesaikan tugas program bedah rumah Rutilahu (Rumah tidak layak huni), setelah selesai sekira pukul 14.00 Wib, kemudian Terdakwa singgah di Koramil 0815/18 Gondang untuk melihat jadwal piket.

2. Bahwa benar tertera dalam jadwal seharusnya Terdakwa naik piket pada tanggal 20 Desember 2019 namun oleh karena Terdakwa diperitahkan oleh Sertu Sutikno untuk naik piket hari ini Kamis tanggal 19 Desember 2019, selanjutnya Terdakwa minta ijin pulang ke rumah di Mojosari untuk berganti pakaian melewati Jl. Sambilawang Desa Sawo, Kec. Kutorejo, Kab. Mojosari.

3. Bahwa benar dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125 Nopol S 4713 Q dengan kecepatan berkisar 50 (empat puluh) km/jam, pada saat Terdakwa melintas di dusun Sambilawang Desa Sawo Kec. Kutorejo Kab. Mojokerto, nampak 1 (satu) kendaraan mobil Pick Up yang sedang berjualan sayur berhenti di sebelah selatan dari arah timur (Mojosari), pada saat Terdakwa jalan pelan-pelan melewati mobil Pick Up yang sedang berhenti, dari kejauhan lebih kurang 20 (dua puluh) meter Terdakwa melihat ada pejalan kaki seorang perempuan tua yang menyebrang jalan dari arah selatan menuju arah utara mondar-mandir sebanyak 3 (tiga) kali.

4. Bahwa benar saat yang ke-3 (tiga) kalinya, Sdri. Aminah (korban) menyebrang jalan dari arah selatan menuju utara, karena mendadak dan posisinya sudah sangat dekat Terdakwa berusaha menghindar namun Terdakwa tidak sanggup lagi mengendalikan kendaraannya hingga akhirnya menabrak korban dan Terdawa terperosok ke dalam selokan dekat tembok pagar rumah milik Saksi-1 (Sdri. Siti Nuryatim).

Referensi

Dokumen terkait

Secara matematis daya rata-rata atau daya nyata merupakan perkalian antara tegangan efektif, arus efektif, dan koefisien faktor dayanya.. θ cos eff eff I V P = Daya Reaktif (

 Guru menenyakan bagaimana cara overhoul sistem Transmisi Manual dan komponenya sesuai SOP, siswa diminta untuk menentukan prosedur pemeriksaan komponen-komponen

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan liabilitas pada akhir periode pelaporan dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari

Senada dengan pendapat Trowbridge, Amien (1987) dan Roestiyah (1998) mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu perluasan proses discovery yang digunakan dalam cara yang lebih

Од рачунарског дизајна са Технички искусним тимом наша Иновативна TURBINA VAWT технологија тестирана у Вјетротунелу и природним

a) Supermarket, minimarket, pasar, toko, atau tempat penjualan obat-obatan dan peralatan medis kebutuhan pangan, barang kebutuhan pokok, barang penting, bahan bakar

Mencermati ketentuan di atas dapat diketahui bahwa partai politik mempunyai posisi dan peranan yang sangat penting dalam sistem demokrasi. Partai politik memainkan

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu Yuliadi (2017) melakukan penelitian dengan judul penelitian “Analisis Kontribusi Pajak Reklame Dalam