L/O/G/O
www.themegallery.com
Diagnosis Perbaikan Produktivitas
Sistem Manufaktur dengan Pendekatan
Overall Throughput Effectiveness
(OTE),
Lean Manufacturing
, dan Simulasi
Christian Gotama - 2509100156
Dosen Pembimbing:
Prof. Ir. Moses L. Singgih, MSc., MRegSc., Ph.D
Latar Belakang (1)
Persaingan antar
perusahaan
semakin meningkat
Jumlah industri
manufaktur
semakin
bertambah
Butuh suatu metode
perbaikan yang dapat
mempertahankan daya
saing (Muthiah &
Huang, 2006)
Muthiah & Huang
(2006): seseorang tidak
dapat memperbaiki
sesuatu yang tidak
dapat diukur
Latar Belakang (2)
Seichii Nakajima (1988) mengembangkan metode pengukuran performansi pada
level peralatan yang menangkap tiga parameter efisiensi
Perusahaan menggunakan
availability dalam mengukur
performansi sistem produksi
Factory-Level
Machine-Level
OEE
OTE
Scott dan Pisa (1998) menjelaskan bahwa
keuntungan OEE penting dan berkelanjutan, namun
OEE tidaklah cukup
Menurut Muthiah dan Huang (2006) tujuan dari OTE adalah untuk mengukur performansi pada level pabrik dan
mengidentifikasi bottleneck
Bottleneck
Indicator
Improvement
Perbaikan terus menerus berdasarkan bottleneck indicator 3Latar Belakang (3)
30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% a ila b ilit y R a teAvailability Sistem Produksi
KBA SPM
Latar Belakang (4)
Biaya untuk program
TPM terbatas dan
tidak memiliki alokasi
secara jelas
Penerapan TPM
(Total Productive
Maintenance) pada
perusahaan tidak
maksimal
Perusahaan tidak
membeli mesin baru
untuk menambah
kapasitas mesin
Perbaikan dengan
Lean Manufacturing
Solusi?
5Latar Belakang (5)
Waste adalah segala
aktivitas dalam proses
produksi yang tidak
memberi nilai tambah
bagi konsumen
(Melton, 2005)
Lean berfokus pada
eliminasi waste
Mengapa Lean Manufacturing?
Lean dapat menangkap
dan memperbaiki value
stream sistem produksi
Menurut Melton
(2005), bottleneck
adalah indikasi value
stream yang buruk
Menurut Goldratt
(1990), bottleneck adalah
rantai terlemah atau entitas
Cost Berkurang
Latar Belakang (6)
Melakukan analisis
perbaikan dalam
sistem secara manual
sulit untuk dilakukan
Sistem manufaktur
saat ini memiliki
struktur yang rumit
Cara sederhana adalah
eksperimen langsung
pada sistem dengan
mengubah parameter
Cara tersebut akan
memakan biaya
mahal, waktu, menggangu
proses produksi yang
ada, dan berbahaya untuk
diterapkan secara langsung
(Mahadevan, 2004)
Simulasi
Solusi?
Perumusan Masalah
Bagaimana melakukan
diagnosis perbaikan
produktivitas
sistem manufaktur pada perusahaan
amatan menggunakan metode
Overall Throughput
Effectiveness (OTE)
,
Lean Manufacturing
dan
Tujuan Penelitian
1. Mengukur performansi sistem produksi
2. Mengidentifikasi lini yang memiliki performansi terendah (bottleneck)
3. Mengidentifikasi waste kritis yang menyebabkan bottleneck
4. Merumuskan rekomendasi perbaikan terhadap lini bottleneck
5. Melakukan diagnosis perbaikan produktivitas dengan simulasi untuk
menentukan alternatif perbaikan terbaik
6. Mengidentifikasi bottleneck baru dan besar peningkatan
performansi lini bottleneck setelah dilakukan perbaikan
7. Menganalisis sensitivitas beberapa skenario perbaikan dengan
simulasi untuk menentukan strategi terbaik dalam proses
Manfaat Penelitian
Perusahaan dapat mengetahui performansi sistem
produksinya
1
2
3
4
Perusahaan dapat mengetahui lini yang memiliki
performansi terendah (
bottleneck
)
Perusahaan mendapat solusi perbaikan performansi
terhadap lini
bottleneck
Perusahaan dapat melakukan diagnosis perbaikan
produktivitas
Ruang Lingkup Penelitian
Batasan
Asumsi
Batasan
Asumsi
Perbaikan produktivitas difokuskan pada lini
bottleneck
Pengukuran produktivitas sistem produksi berfokus pada proses percetakan menggunakan mesin cetak
offset sheet
Tidak ada proses yang berubah saat dilakukannya penelitian
Informasi dan data yang diberikan perusahaan benar dan representasi keadaan yang sebenarnya
Dimulai dari mesin cetak plate hingga mesin potong jadi
Tinjauan Pustaka
OTE
Lean Manufacturing
Simulasi
OEE
Tinjauan
Pustaka
Penjelasan konsep-konsep yang mendukung
OEE
Availability
(A
eff
)
Performance
(P
eff
)
Kualitas
(Q
eff
)
Nakajima (1988): OEE
digunakan sebagai
matriks pengukuran
kuantitatif untuk
mengukur performansi
dan diagnosis pada
level peralatan
OEE
A
eff =
T
u
/
T
t
P
eff =
T
p
/T
u
x R
act
/R
th
Q
eff =
P
g
/P
a
13OTE
Seri
Paralel
Assembly
Expansion
Bottleneck
Indicator
Lean Manufacturing
Root Cause
Analysis (RCA)
TPM Equipment
Reliability (OEE)
Seven Waste
Lean Tools
5 Whys
Over Production
Waiting
Transport
Inventory
Motion
Over Processing
Defects
Failure Mode and
Effect Analysis (FMEA)
Simulasi
Simulasi bertujuan
untuk proses
evaluasi dan
pengembangan
suatu sistem
Kelton (2001): simulasi
adalah metode untuk
meniru perilaku sistem
Simulasi menghemat
biaya, waktu dan tidak
mengganggu sistem
nyata
Simulasi mampu
dengan akurat
memprediksi kinerja
bahkan sistem dinamis
yang paling kompleks
(Kelton, 2001)
Critical Review (1)
1
4
Samuel H. Huang et al. (2002)
Manufacturing System Modeling For
Productivity Improvement
Sangeetha Mahadevan (2004)
Automated Simulation Analysis of
Overall Equipment Effectiveness Metrics
K.M.N Muthiah et al (2006)
Automating Factory Performance
Diagnostic Using Overall Throughput
Effectiveness
2
3
Ade Hardiyansyah (2011)
Perancangan Program Aplikasi Untuk Mengukur
Performansi Sistem Produksi dengan Metode Overall
Throughput Effectiveness (OTE) dan Penjadwalan
Critical Review (2)
Peneliti Tipe
Pengukuran Produktivitas Perbaikan Produktivitas
Penerapan Konsep OEE Penerapan Konsep OTE Rancangan Software untuk Aplikasi Konsep OTE Bottleneck Indicator Model Preventive Maintenance untuk aktivitas mechanical
service, repair, dan replacement Rancangan Program Aplikasi untuk PM Rancangan Program Aplikasi untuk Simulasi Lean Manufacturing Theory Of Constraints Simulasi ARENA Sensitivity Analysis terhadap beberapa skenario perbaikan
Samuel H. Huang et al (2002) Jurnal √ √ √ √ √
K. M. N Muthiah et al (2006) Thesis √ √ √ √ √ √ √
Mahadevan (2004) Jurnal √ √ √ √ √
Hardiyansyah (2011) Tugas Akhir √ √ √ √ √ √
Metodologi Penelitian (1)
Start
Studi Pustaka • Konsep OEE dan OTE • Konsep Lean Manufacturing • Konsep Simulasi
Pengumpulan Data • Data produksi plate • Data produksi cetak sheet • Data produksi post press
• Data kerja manual Tahap Persiapan
Pengolahan Data • Rekap uptime dan downtime • Rekap standar kecepatan produksi • Rekap output baik dan rusak
Studi Lapangan • Proses Percetakan • Mesin dan karakteristiknya • Operasi kerja setiap proses • Lead time sistem produksi • Bisnis proses perusahaan
A
Perhitungan Availability
Rate Mesin
Perhitungan Performance
Rate Mesin
Perhitungan Quality Rate Mesin Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) Mesin Perhitungan Overall Throguhput Effectiveness (OTE) Sub-sistem Perhitungan Bottleneck Indicator Identifikasi Bottleneck Tahap Pengukuran Produktivitas
Perhitungan OTE Lini Produksi
Identifikasi Waste Pada
Bottleneck
Identifikasi Akar Permasalahan dengan Root
Cause Analysis (RCA)
Alternatif Rekomendasi Perbaikan Tahap Perbaikan Produktivitas A B
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
Proses Cetak dengan Mesin Cetak
Offset Sheet
Rangkaian Subsistem
Pengukuran Availability
time
Total
Uptime
ty
Availabili
=
0.0000 0.1000 0.2000 0.3000 0.4000 0.5000 0.6000 R at e MachinesAvailability
Pengukuran Performance
dar
Teori/Stan
Secara
Produksi
Kecepatan
Proses
Aktual
Kecepatan
=
e
Performanc
0.0000 0.1000 0.2000 0.3000 0.4000 0.5000 0.6000 0.7000 0.8000 0.9000 R ate MachinesPerformance
Pengukuran berdasarkan data produksi
perusahaan pada Bulan Maret 2013
Pengukuran Quality
Aktual
Output
Baik
Output
=
Quality
0.8800 0.9000 0.9200 0.9400 0.9600 0.9800 1.0000 1.0200 R at e MachinesQuality
Pengukuran OEE (1)
Quality
e
Performanc
ty
Availabili
OEE
=
×
×
Stasiun Machines % Availability % Performance % Quality % OEE
Cetak Plate Fuji-CTP 0.0729 0.7775 0.9765 0.0553 Shooter 0.0018 0.8451 0.9231 0.0014 Cetak Sheet KBA 0.2078 0.3743 0.9929 0.0772 KORS 0.0082 0.2588 0.9838 0.0021 PARVA3 0.1137 0.5241 0.9978 0.0595 SPM 0.0437 0.4377 0.9953 0.0191 Pasca Cetak Lipat KOREA 0.3709 0.5643 0.9975 0.2088 Lipat MBO 0.2541 0.4710 0.9987 0.1195
Jilid Lem IPB 0.0883 0.2811 0.9826 0.0244
Jilid Kawat Bravo 0.5042 0.5091 0.9983 0.2562
Potong JMC 1 0.1361 0.2715 1 0.0370 Potong JMC 2 0.1974 0.3593 1 0.0709 Potong Robotec 1 0.3028 0.3942 1 0.1194 Potong Robotec 2 0.4048 0.1990 1 0.0805 Potong 3 Sisi 0.4093 0.3818 1 0.1563 25
Pengukuran OEE (2)
Quality
e
Performanc
ty
Availabili
OEE
=
×
×
0.0000 0.0500 0.1000 0.1500 0.2000 0.2500 0.3000 R ateOEE
Pengukuran OTE
Product Mix Percentage
Mesin Fuji
Mesin Cetak KBA
Mesin Lipat Korea
Mesin lipat MBO
Mesin Jilid Lem IPB
Mesin Jilid Kawat Bravo
( )
=
∑
=(
( )×
( ))
n j ij th ij i thX
R
R
1Rth (Kecepatan Produksi Secara Teori)
16,15 plate/jam 11.285 eksemplar/jam 5.996 eksemplar/jam 6.243 eksemplar/jam 3.848 eksemplar/jam 3.798 eksemplar/jam
Mesin dengan proses Rework
Mesin dengan pemrosesan Multiple Products
Parameter Potong JMC Potong Robotec
JMC 1 JMC 2 Robotec 1 Robotec 2 Output Equipment (eksemplar) 984757 710315 2608191 1260472 Prosentase 58% 42% 67% 33% Theoritical Production Rate (eksemplar/jam) 35820 13459 29367 21034 Rth (eksemplar/jam) 26449.9322 26652.3948 27
Pengukuran OTE (2)
Machines % Availability % Performance % Quality % OEE % OTE With
Rework % OTE Fuji-CTP 0.0729 0.7749 0.9765 0.0552 - 0.0221 Shooter 0.0018 0.8451 0.9231 0.0014 KBA 0.2078 0.3743 0.9929 0.0772 - 0.0495 KORS 0.0082 0.2588 0.9838 0.0021 PARVA3 0.1137 0.5241 0.9978 0.0595 SPM 0.0437 0.4377 0.9953 0.0191 Lipat KOREA 0.3709 0.5643 0.9975 0.2088 - 0.1632 Lipat MBO 0.2541 0.4710 0.9987 0.1195
Jilid Lem IPB 0.0883 0.2811 0.9826 0.0244
- 0.1530 Jilid Kawat Bravo 0.5042 0.5091 0.9983 0.2562
Potong JMC 1 0.1361 0.2715 1.0000 0.0370 0.0462 ( ) ( )
(
)
( )∑
∑
= =×
=
n i th i n i i th iR
R
OEE
OTE
1 1paralel
Pengukuran OTE (3)
( ) ( )(
)
( )∑
∑
= =×
=
n i th i n i i th iR
R
OEE
OTE
1 1paralel
Pra Cetak Press Lipat Jilid Potong
OTE 0.0221 0.0495 0.1632 0.1530 0.0874 0.0000 0.0200 0.0400 0.0600 0.0800 0.1000 0.1200 0.1400 0.1600 0.1800
OTE
29Bottleneck Indicator
Stasiun Machines % OTE
Bottleneck Indicator
(eksemplar/jam) Pra Cetak Fuji-CTP 0.0221 8389.0826
Shooter Press KBA 0.0495 1310.4488 KORS PARVA3 SPM Lipat KOREA 0.1632 1990.0941 Lipat MBO
Jilid Lem IPB
0.1530 1297.9092 Jilid Kawat ( )
×
∏
= + ( )×
=
n i j eff j i th iR
Q
OEE
Indicator
Bottleneck
1OTE Lini Produksi
(
3848,2577 4797,93)
15,01% 1297,9092 Produksi Lini OTE = + =Identifikasi Waste pada Bottleneck
Overproduction
Defects
Unnecessary
Inventory
Inappropriate
Processing
Waiting
Excessive
Transportation
Unnecessary
Motion
Defects
Inappropriate
Processing
Waiting
Unnecessary
Motion
Inappropriate
Processing
Waiting
Defects Inappropriate Processing Waiting Unnecessary
Motion
Quality Performance Availability Availability Availability
Machines Kontribusi Waste
Jilid Lem 1.744% 71.88% 2.392% 82.66% 2.368% Jilid Kawat 0.173% 49.08% 2.525% 41.01% 1.59%
Identifikasi Waste pada Bottleneck (2)
Waiting
Inappropriate
Processing
Waiting Jilid Lem (jam) % Waste Jilid Kawat (jam) % Waste
Mesin Breakdown 21.416 2.88% 81.199 10.91% Waktu Changeover 59.971 8.06% 86.881 11.68% Waktu Setup Berlebih 17.796 2.39% 11.432 1.54% Tunggu Materi 105.482 14.18% 32.574 4.38% Tunggu Operator 0.406 0.05% 8.491 1.14%
No Job 370.117 49.75% 20.233 2.72%
Tunggu Lem Cair 0.239 0.03% 0.000 0.00%
Mesin Jilid Lem Jilid Kawat Setup Aktual (jam) 39.696 51.932 Setup Standar (jam) 21.9 40.5 % Waste 81.26% 28.227% Waktu Revisi (jam) 0 7.357
Identifikasi Akar Permasalahan
(Root Cause Analysis)
Waste Sub Waste Why 1 Why 2 Why 3 Why 4 Why 5
Inappropriate
Processing Setup terlalu lama
Skill operator
kurang memadai
Operator kurang pengalaman Tidak ada pelatihan Operator tidak
melihat contoh
setup pada SPK
Operator tidak membaca SOP
SOP dipasang jauh dari operator SOP tidak up to date Spesifikasi produk
sulit
Permintaan kualitas produk yang tinggi
Mesin tidak standard Maintenance yang dilakukan masih buruk Maintenance belum berdasarkan konsep reliability
Suku cadang pada mesin sudah tidak
reliable
Suku cadang tidak diganti dengan yang
baru Susah mendapatkan suku cadang Suku cadang sudah tidak diproduksi lagi 33
Identifikasi Penyebab Kritis
dengan FMEA
Waste Potential Failure Mode Potential Effect S e v e r i t y Potential Causes O c c u r r e n c e Control D e t e c t i o n RPN Bobot Inappropriate processing Setup Terlalu lama Downtime bertambah4 Operator kurang pengalaman 8 Mengadakan pelatihan 4 128 0.1684
4 Tidak ada pelatihan 8 Mengadakan pelatihan 4 128 0.1684
4 SOP dipasang jauh dari operator 6 Adjustment 2 48 0.0632
4 SOP tidak up to date 4 Adjustment 4 64 0.0842
Perumusan Rekomendasi
Perbaikan
Root Causes Rekomendasi Perbaikan
Operator kurang pengalaman Mengadakan pelatihan secara berkala untuk meng-upgrade kemampuan/skill operator Tidak ada pelatihan
Maintanance belum berdasarkan reliability
Mengadakan pelatihan bagi pihak maintenance untuk meng-upgrade pengetahuan tentang
reliability
Suku cadang sudah tidak diproduksi lagi
Menjalin kerja sama dengan perusahaan manufaktur untuk membuat suku cadang yang dibutuhkan
Mesin tidak dibersihkan secara rutin Pelaksanaan maintenance yang teratur Operator proses sebelumnya tidak menata
katern dengan lengkap
Menetapkan kebijakan baru pada lantai produksi untuk menata hasil produksi setiap proses dengan lengkap sesuai spesifikasi isi buku
Tidak ada ketentuan untuk menata katern sesuai spesifikasi
Tidak ada ketentuan dan standar untuk waktu
changeover Membuat standar baru untuk waktu changeover
Kebijakan hukuman dan bonus belum
maksimal Memperketat aturan dan hukuman
Kombinasi Alternatif
1 Pelatihan konsep reliability centered
maintenance
2 Pelatihan cara pengoperasian mesin
3 Melakukan adjustment dan
menetapkan kebijakan baru
1,2
Pelatihan konsep reliability centered
maintenance
Pelatihan cara pengoperasian mesin
1,3
Pelatihan konsep reliability centered
maintenance
Melakukan adjustment dan menetapkan kebijakan baru
2,3
Pelatihan cara pengoperasian mesin Melakukan adjustment dan
menetapkan kebijakan baru
1,2,3
Pelatihan konsep reliability centered
maintenance
Pelatihan cara pengoperasian mesin Melakukan adjustment dan
menetapkan kebijakan baru
Kombinasi
Alternatif Perbaikan
Diagnosis Perbaikan Produktivitas (1)
Machines Availability Performance Quality % OEE % OTE Bottleneck Indicator
(eksemplar/.jam) Fuji-CTP 0.0637 0.9499 0.9726 0.0588 0.0234 9218.8369 Shooter 0.0014 0.9444 0.9608 0.0013 KBA 0.1895 0.5213 0.9858 0.0974 0.0865 2283.5750 KORS 0.0027 0.3519 1 0.0009 PARVA3 0.0739 2.4630 0.9818 0.1788 SPM 0.0269 1.1397 1 0.0306 Lipat KOREA 0.1747 1.1202 1 0.1957 0.1885 2307.4362 Lipat MBO 0.1142 1.5897 1 0.1816
Jilid Lem IPB 0.0161 0.4394 1 0.0071
0.2197 1889.5799
Jilid Kawat Bravo 0.2540 1.5445 0.9947 0.3903 Potong JMC 0.1586 0.7242 1 0.1149
0.1267 7960.5693 Potong Robotec 0.3172 0.4503 1 0.1428
Potong 3 Sisi 0.0847 1.3518 1 0.1145
Diagnosis Perbaikan Produktivitas (2)
Pengukuran OTE Model Simulasi Perbaikan 1
Machines Availability Performance Quality % OEE % OTE Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0534 0.9984 0.9798 0.0522 0.0207 8119.4188 Shooter 0.0010 1.0000 0.9500 0.0010 KBA 0.1425 0.5213 0.9717 0.0722 0.0771 2045.2135 KORS 0.0013 0.3519 1 0.0005 PARVA3 0.0766 2.4630 1 0.1887 SPM 0.0228 1.1397 1 0.0260 Lipat KOREA 0.1358 1.1202 1 0.1521 0.1584 1938.9214 Lipat MBO 0.1035 1.5897 1 0.1645 Jilid Lem IPB 0.0368 0.5631 1 0.0207
0.3292 2833.2265 Jilid Kawat Bravo 0.2912 1.9894 0.9954 0.5766
Potong JMC 0.1492 0.7163 1 0.1069
0.1099 6908.8907 Potong Robotec 0.2487 0.4503 1 0.1120
Potong 3 Sisi 0.0833 1.3518 1 0.1127
Bottleneck Lipat Peningkatan OTE Jilid 10,95%
Diagnosis Perbaikan Produktivitas (3)
Pengukuran OTE Model Simulasi Perbaikan 2
Machines Availability Performance Quality % OEE % OTE Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0536 1.0000 0.9722 0.0522 0.0206 7660.9520 Shooter 0.0011 1.0000 0.9048 0.0010 KBA 0.1626 0.5213 1 0.0848 0.0706 1926.8684 KORS 0.0040 0.3519 1 0.0014 PARVA3 0.0578 2.4630 1 0.1423 SPM 0.0161 1.1397 1 0.0184 Lipat KOREA 0.1573 1.1202 1 0.1762 0.1528 1839.7709 Lipat MBO 0.0833 1.5897 1 0.1303 Jilid Lem IPB 0.0286 0.5493 1 0.0157
0.2521 2180.0911 Jilid Kawat Bravo 0.2276 1.9408 1 0.4418
Potong JMC 0.1129 0.7431 1 0.0839
0.1072 6736.5193 Potong Robotec 0.2702 0.4503 1 0.1216
Diagnosis Perbaikan Produktivitas (4)
Pengukuran OTE Model Simulasi Perbaikan 3
Machines Availability Performance Quality % OEE % OTE Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0534 0.9984 0.9798 0.0522 0.0207 8119.4188 Shooter 0.0010 1.0000 0.9500 0.0010 KBA 0.1425 0.5213 0.9717 0.0722 0.0771 2045.2135 KORS 0.0013 0.3519 1 0.0005 PARVA3 0.0766 2.4630 1 0.1887 SPM 0.0228 1.1397 1 0.0260 Lipat KOREA 0.1358 1.1202 1 0.1521 0.1584 1938.9214 Lipat MBO 0.1035 1.5897 1 0.1645 Jilid Lem IPB 0.1957 0.5631 1 0.1102
0.5162 4449.0582 Jilid Kawat Bravo 0.4245 1.9894 0.9968 0.8419
Potong JMC 0.1492 0.7163 1 0.1069
0.1099 6908.8907 Potong Robotec 0.2487 0.4503 1 0.1120
Potong 3 Sisi 0.0833 1.3518 1 0.1127
Bottleneck Lipat Peningkatan OTE Jilid 29.77% OTE lini produksi 15.84%
Diagnosis Perbaikan Produktivitas (5)
Pengukuran OTE Model Simulasi Perbaikan 4
Machines Availability Performance Quality % OEE % OTE Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0440 0.9981 0.9717 0.0427 0.0171 6733.7547 Shooter 0.0012 1.0000 0.9583 0.0012 KBA 0.1223 0.5213 0.9890 0.0631 0.0617 1664.2113 KORS 0.0013 0.3519 1 0.0005 PARVA3 0.0538 2.4630 1 0.1324 SPM 0.0255 1.1397 1 0.0291 Lipat KOREA 0.1358 1.1202 1 0.1521 0.1257 1538.7377 Lipat MBO 0.0632 1.5897 1 0.1004 Jilid Lem IPB 0.0479 0.6729 1 0.0322
0.3495 3021.9677 Jilid Kawat Bravo 0.2554 2.3651 1 0.6040
Potong JMC 0.1048 0.7240 1 0.0759
0.0881 5538.6766 Potong Robotec 0.2218 0.4475 1 0.0993
Diagnosis Perbaikan Produktivitas (6)
Pengukuran OTE Model Simulasi Perbaikan 5
Machines Availability Performance Quality % OEE % OTE Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0487 1.0051 0.9746 0.0477 0.0188 7286.2059 Shooter 0.0255 0.0344 0.9412 0.0008 KBA 0.1478 0.5261 0.9910 0.0771 0.0621 1678.8402 KORS 0.0013 0.3519 1 0.0005 PARVA3 0.0470 2.3926 1 0.1126 SPM 0.0215 1.1397 1 0.0245 Lipat KOREA 0.1304 1.1086 1 0.1445 0.1384 1693.6918 Lipat MBO 0.0847 1.5645 1 0.1325
Jilid Lem IPB 0.2229 0.6825 1 0.1521
0.6856 5928.1167 Jilid Kawat Bravo 0.4590 2.4260 1 1.1135
Potong JMC 0.1102 0.7431 1 0.0819
0.0961 6042.2419 Potong Robotec 0.2433 0.4503 1 0.1095
Potong 3 Sisi 0.0726 1.3518 1 0.0981
Bottleneck Cetak Peningkatan OTE Jilid 46.71% OTE lini produksi 6.15%
Diagnosis Perbaikan Produktivitas (7)
Pengukuran OTE Model Simulasi Perbaikan 6
Machines Availability Performance Quality % OEE % OTE Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0440 0.9981 0.9717 0.0427 0.0171 6733.7547 Shooter 0.0012 1.0000 0.9583 0.0012 KBA 0.1223 0.5213 0.9890 0.0631 0.0617 1664.2113 KORS 0.0013 0.3519 1 0.0005 PARVA3 0.0538 2.4630 1 0.1324 SPM 0.0255 1.1397 1 0.0291 Lipat KOREA 0.1358 1.1202 1 0.1521 0.1257 1538.7377 Lipat MBO 0.0632 1.5897 1 0.1004 Jilid Lem IPB 0.2068 0.6729 1 0.1392
0.5730 4954.2582 Jilid Kawat Bravo 0.3887 2.3694 1 0.9210
Potong JMC 0.1048 0.7240 1 0.0759
0.0881 5538.6766 Potong Robotec 0.2218 0.4475 1 0.0993
Diagnosis Perbaikan Produktivitas (8)
Pengukuran OTE Model Simulasi Perbaikan 7
Machines Availability Performance Quality % OEE % OTE Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0556 0.9940 0.9775 0.0541 0.0214 8440.3509 Shooter 0.0012 0.9565 0.9545 0.0011 KBA 0.1519 0.5121 0.9910 0.0771 0.0737 1992.3129 KORS 0.0013 0.3519 1 0.0005 PARVA3 0.0659 2.4630 1 0.1622 SPM 0.0242 1.1397 1 0.0276 Lipat KOREA 0.1599 1.1202 1 0.1792 0.1521 1861.3072 Lipat MBO 0.0793 1.5897 1 0.1261 Jilid Lem IPB 0.2355 0.7965 1 0.1876
0.8687 7510.9318 Jilid Kawat Bravo 0.5042 2.8067 1 1.4150
Potong JMC 0.1250 0.7191 1 0.0899
0.1062 6672.6619 Potong Robotec 0.2648 0.4480 1 0.1186
Potong 3 Sisi 0.0874 1.3310 1 0.1163
Bottleneck Lipat Peningkatan OTE Jilid 65.02% OTE lini produksi 15.21%
Pemilihan Alternatif Perbaikan
Terbaik (1)
1
2
3
Berdasarkan pada :
Nilai OTE lini produksi atau Overall Factory
Effectiveness (OFE) terbesar
Perpindahan bottleneck sistem dari stasiun jilid ke
stasiun lain dalam sistem produksi
Menunjukkan
Prioritas
Pemilihan Alternatif Perbaikan
Terbaik (2)
Skenario Perbaikan Stasiun Bottleneck Perbaikan Bottleneck Eksisting Keterangan OTE Lini Produksi Perbaikan 1 Lipat Jilid √ 15.84% 2 Lipat Jilid √ 15.03% 3 Lipat Jilid √ 15.84% 4 Lipat Jilid √ 12.57% 5 Cetak Sheet Jilid √ 6.15% 6 Lipat Jilid √ 12.57% 7 Lipat Jilid √ 15.21%Skenario Perbaikan OFE OTE Sub Sistem Jilid Peningkatan OTE Jilid Alternatif Perbaikan 1 15.84% 0,3292 10,95%
Alternatif Perbaikan 3 15.84% 0,5162 29,77%
Melakukan beberapa adjustment dan penetapan
kebijakan baru dalam lantai produksi
Alternatif
Perbaikan 3
Hasil Pengukuran OTE Setelah Penerapan
Alternatif Perbaikan 3
Machines Availability Performance Quality % OEE % OTE Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0534 0.9984 0.9798 0.0522 0.0207 8119.4188 Shooter 0.0010 1.0000 0.9500 0.0010 KBA 0.1425 0.5213 0.9717 0.0722 0.0771 2045.2135 KORS 0.0013 0.3519 1 0.0005 PARVA3 0.0766 2.4630 1 0.1887 SPM 0.0228 1.1397 1 0.0260 Lipat KOREA 0.1358 1.1202 1 0.1521 0.1584 1938.9214 Lipat MBO 0.1035 1.5897 1 0.1645 Jilid Lem IPB 0.1957 0.5631 1 0.1102
0.5162 4449.0582 Jilid Kawat Bravo 0.4245 1.9894 0.9968 0.8419
Potong JMC 0.1492 0.7163 1 0.1069
0.1099 6908.8907 Potong Robotec 0.2487 0.4503 1 0.1120
Potong 3 Sisi 0.0833 1.3518 1 0.1127
Bottleneck Lipat Peningkatan OTE Jilid 29.77% OTE lini produksi 15.84%
Sensitivity Analysis (1)
Peningkatan Uptime 10% (Iterasi Pertama)
47
Machines Availability Performance Quality %OEE %OTE Bottleneck Indicator
(eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0534 0.9984 0.9798 0.0522 0.0207 8119.4188 Shooter 0.0010 1.0000 0.9500 0.0010 KBA 0.1425 0.5213 0.9717 0.0722 0.0771 2045.2135 KORS 0.0013 0.3519 1 0.0005 PARVA3 0.0766 2.4630 1 0.1887 SPM 0.0228 1.1397 1 0.0260 Lipat KOREA 0.2358 1.1202 1 0.2641 0.2944 3603.0271 Lipat MBO 0.2035 1.5897 1 0.3235
Jilid Lem IPB 0.1957 0.5631 1 0.1102
0.5162 4449.0582 Jilid Kawat Bravo 0.4245 1.9894 0.9968 0.8419
Potong JMC 0.1492 0.7163 1 0.1069
0.1099 6908.8907 Potong Robotec 0.2487 0.4503 1 0.1120
Potong 3 Sisi 0.0833 1.3518 1 0.1127
Bottleneck Cetak
Sensitivity Analysis (2)
Peningkatan Uptime 10% (Iterasi Kedua)
Machines Availability Performance Quality %OEE %OTE Bottleneck Indicator
(eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0534 0.9984 0.9798 0.0522 0.0207 8119.4188 Shooter 0.0010 1.0000 0.9500 0.0010 KBA 0.2425 0.5213 0.9834 0.1243 0.1831 4912.4059 KORS 0.1013 0.3519 1 0.0357 PARVA3 0.1766 2.4630 1 0.4350 SPM 0.1228 1.1397 1 0.1400 Lipat KOREA 0.2358 1.1202 1 0.2641 0.2944 3603.0271 Lipat MBO 0.2035 1.5897 1 0.3235 Jilid Lem IPB 0.1957 0.5631 1 0.1102
0.5162 4449.0582 Jilid Kawat Bravo 0.4245 1.9894 0.9968 0.8419
Potong JMC 0.1492 0.7163 1 0.1069
0.1099 6908.8907 Potong Robotec 0.2487 0.4503 1 0.1120
Sensitivity Analysis (3)
Peningkatan Uptime 10% (Iterasi Ketiga)
Bottleneck kembali terjadi pada stasiun jilid
namun nilai OFE meningkat 29,61%
49Machines Availability Performance Quality %OEE %OTE
Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0534 0.9984 0.9798 0.0522 0.0207 8119.4188 Shooter 0.0010 1.0000 0.9500 0.0010 KBA 0.2425 0.5213 0.9834 0.1243 0.1831 4912.4059 KORS 0.1013 0.3519 1 0.0357 PARVA3 0.1766 2.4630 1 0.4350 SPM 0.1228 1.1397 1 0.1400 Lipat KOREA 0.3358 1.1202 1 0.3761 0.4304 5267.1328 Lipat MBO 0.3035 1.5897 1 0.4825
Jilid Lem IPB 0.1957 0.5631 1 0.1102
0.5162 4449.0582 Jilid Kawat Bravo 0.4245 1.9894 0.9968 0.8419 Potong JMC 0.1492 0.7163 1 0.1069 0.1099 6908.8907 Potong Robotec 0.2487 0.4503 1 0.1120 Potong 3 Sisi 0.0833 1.3518 1 0.1127 Bottleneck Jilid OTE lini produksi 51.46%
Sensitivity Analysis (4)
Peningkatan Uptime 20% (Iterasi Pertama)
Machines Availability Performance Quality %OEE %OTE
Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0534 0.9984 0.9798 0.0522 0.0207 8119.4188 Shooter 0.0010 1.0000 0.9500 0.0010 KBA 0.1425 0.5213 0.9717 0.0722 0.0771 2045.2135 KORS 0.0013 0.3519 1 0.0005 PARVA3 0.0766 2.4630 1 0.1887 SPM 0.0228 1.1397 1 0.0260 Lipat KOREA 0.3358 1.1202 1 0.3761 0.4304 5267.1328 Lipat MBO 0.3035 1.5897 1 0.4825
Jilid Lem IPB 0.1957 0.5631 1 0.1102
0.5162 4449.0582 Jilid Kawat Bravo 0.4245 1.9894 0.9968 0.8419 Potong JMC 0.1492 0.7163 1 0.1069 0.1099 6908.8907 Potong Robotec 0.2487 0.4503 1 0.1120
Sensitivity Analysis (5)
Peningkatan Uptime 20% (Iterasi Kedua)
Bottleneck kembali terjadi pada stasiun jilid
hanya dengan dua kali iterasi
51Machines Availability Performance Quality %OEE %OTE
Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0534 0.9984 0.9798 0.0522 0.0207 8119.4188 Shooter 0.0010 1.0000 0.9500 0.0010 KBA 0.3425 0.5213 0.9882 0.1764 0.2890 7793.3244 KORS 0.2013 0.3519 1 0.0709 PARVA3 0.2766 2.4630 1 0.6813 SPM 0.2228 1.1397 1 0.2540 Lipat KOREA 0.3358 1.1202 1 0.3761 0.4304 5267.1328 Lipat MBO 0.3035 1.5897 1 0.4825
Jilid Lem IPB 0.1957 0.5631 1 0.1102
0.5162 4449.0582
Jilid Kawat Bravo 0.4245 1.9894 0.9968 0.8419 Potong JMC 0.1492 0.7163 1 0.1069
0.1099 6908.8907 Potong Robotec 0.2487 0.4503 1 0.1120
Potong 3 Sisi 0.0833 1.3518 1 0.1127
Bottleneck Jilid
Sensitivity Analysis (6)
Pengurangan Waktu Proses Aktual 10%
(Iterasi Pertama)
Machines Availability Performance Quality %OEE %OTE
Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0534 0.9984 0.9798 0.0522 0.0207 8119.4188 Shooter 0.0010 1.0000 0.9500 0.0010 KBA 0.1425 0.5213 0.9717 0.0722 0.0771 2045.2135 KORS 0.0013 0.3519 1 0.0005 PARVA3 0.0766 2.4630 1 0.1887 SPM 0.0228 1.1397 1 0.0260 Lipat KOREA 0.1222 1.3691 1 0.1673 0.1743 2132.8135 Lipat MBO 0.0931 1.9430 1 0.1810
Jilid Lem IPB 0.1957 0.5631 1 0.1102
0.5162 4449.0582
Jilid Kawat Bravo 0.4245 1.9894 0.9968 0.8419
Potong JMC 0.1492 0.7163 1 0.1069
0.1099 6908.8907
Sensitivity Analysis (7)
Pengurangan Waktu Proses Aktual 10%
(Iterasi Kedua)
Hasil improvement lebih rendah dibanding
meningkatkan uptime 10%
53Machines Availability Performance Quality %OEE %OTE
Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0534 0.9984 0.9798 0.0522 0.0207 8119.4188 Shooter 0.0010 1.0000 0.9500 0.0010 KBA 0.1282 0.6372 0.9717 0.0794 0.0849 2249.7349 KORS 0.0012 0.4302 1 0.0005 PARVA3 0.0690 3.0103 1 0.2076 SPM 0.0206 1.3930 1 0.0286 Lipat KOREA 0.1222 1.3691 1 0.1673 0.1743 2132.8135 Lipat MBO 0.0931 1.9430 1 0.1810 Jilid Lem IPB 0.1957 0.5631 1 0.1102
0.5162 4449.0582 Jilid Kawat Bravo 0.4245 1.9894 0.9968 0.8419
Potong JMC 0.1492 0.7163 1 0.1069
0.1099 6908.8907 Potong Robotec 0.2487 0.4503 1 0.1120
Potong 3 Sisi 0.0833 1.3518 1 0.1127
Bottleneck Lipat
Sensitivity Analysis (8)
Peningkatan Uptime 10% dan Pengurangan
Waktu Proses Aktual 10% (Iterasi Pertama)
Machines Availability Performance Quality %OEE %OTE
Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0534 0.9984 0.9798 0.0522 0.0207 8119.4188 Shooter 0.0010 1.0000 0.9500 0.0010 KBA 0.1425 0.5213 0.9717 0.0722 0.0771 2045.2135 KORS 0.0013 0.3519 1 0.0005 PARVA3 0.0766 2.4630 1 0.1887 SPM 0.0228 1.1397 1 0.0260 Lipat KOREA 0.2222 1.3075 1 0.2905 0.3238 3963.3298 Lipat MBO 0.1931 1.8424 1 0.3559
Jilid Lem IPB 0.1957 0.5631 1 0.1102
0.5162 4449.0582
Jilid Kawat Bravo 0.4245 1.9894 0.9968 0.8419
Potong JMC 0.1492 0.7163 1 0.1069
0.1099 6908.8907
Sensitivity Analysis (9)
Peningkatan Uptime 10% dan Pengurangan
Waktu Proses Aktual 10% (Iterasi Kedua)
Peningkatan performansi lebih signifikan dibanding
hanya menggunakan salah satu kriteria perbaikan
%
44
,
29
%
38
,
32
>
55Machines Availability Performance Quality %OEE %OTE
Bottleneck Indicator (eksemplar/jam) Fuji-CTP 0.0534 0.9984 0.9798 0.0522 0.0207 8119.4188 Shooter 0.0010 1.0000 0.9500 0.0010 KBA 0.2282 0.6093 0.9834 0.1367 0.2014 5403.6465 KORS 0.1012 0.3877 1 0.0392 PARVA3 0.1690 2.8321 1 0.4785 SPM 0.1206 1.2774 1 0.1540 Lipat KOREA 0.2222 1.3075 1 0.2905 0.3238 3963.3298 Lipat MBO 0.1931 1.8424 1 0.3559
Jilid Lem IPB 0.1957 0.5631 1 0.1102
0.5162 4449.0582 Jilid Kawat Bravo 0.4245 1.9894 0.9968 0.8419 Potong JMC 0.1492 0.7163 1 0.1069 0.1099 6908.8907 Potong Robotec 0.2487 0.4503 1 0.1120 Potong 3 Sisi 0.0833 1.3518 1 0.1127 Bottleneck Lipat OTE lini produksi 32.38%
Sensitivity Analysis (10)
Peningkatan uptime dan Pengurangan
waktu proses aktual (speed naik)
Sensitivity Analysis (11)
Kontribusi peningkatan uptime lebih besar
dibandingkan peningkatan speed mesin
Perbaikan Produktivitas
Sistematik
Bottleneck 3
Perbaikan pada bottleneck 3 akan mengakibatkan munculnya bottleneck baru, dan begituseterusnya
Bottleneck 2
Perbaikan pada
bottleneck 2 yang baru
Bottleneck 1
Perbaikan pada
bottleneck 1 akan
berakibat pada munculnya bottleneck baru yaitu bottleneck 2
Bottleneck
Indicator
Kesimpulan (1)
Overall Throughput Effectiveness (OTE) lini produksi atau Overall
Factory Effectivenes (OFE) berada pada tingkat 15,01%.
1
2
3
Dari pengukuran Overall Throughput Effectiveness (OTE)
didapatkan nilai bottleneck indicator terendah dimiliki oleh stasiun
jilid yaitu pada tingkat 1297,9092 eksemplar/jam.
Akar-akar penyebab kritis yang menyebabkan terjadinya
bottleneck pada proses jilid yaitu :
•
Skill operator kurang
•
Mesin tidak standard
•
Tidak terdapat ketentuan untuk menata katern sesuai
spesifikasi
•
Tidak terdapat standar waktu changeover dan
•
Kelonggaran aturan pada lantai produksi.
Kesimpulan (2)
Tiga usulan alternatif perbaikan yaitu
•
Pelatihan konsep reliability centered maintenance
•
Pelatihan cara pengoperasian mesin dan
•
Penetapan kebijakan baru pada lantai produksi
4
5
Solusi terbaik hasil simulasi adalah menerapkan alternatif
perbaikan tiga yaitu menetapkan kebijakan baru pada lantai
produksi
Hasil perbaikan dengan menerapkan alternatif perbaikan tiga
didapatkan bottleneck sistem yang baru terdapat pada stasiun lipat
dengan
•
nilai OFE sebesar 15,84%
•
peningkatan OTE subsistem jilid 51,62% dari sebelumnya
21,97%
Saran
61