• Tidak ada hasil yang ditemukan

By HendraNet. 1 Mengenal Adobe Photoshop. 1.1 Sekilas tentang Desain Grafis. Page 1 / 36

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "By HendraNet. 1 Mengenal Adobe Photoshop. 1.1 Sekilas tentang Desain Grafis. Page 1 / 36"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1

Mengenal Adobe Photoshop .

1.1 Sekilas tentang Desain Grafis

Desain Grafis adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang cara menyampaikan informasi, ide atau gagasan yang dikomunikasikan melalui bahasa gambar / visual dan teks. Dalam perkembangannya komputer banyak sekali digunakan karena keakuratannya.

Dunia komputer grafis sangatlah luas dan kompleks, karena dalam dunia komputer grafis terdapat bermacam-macam program pengolahan gambar dan tata letak. Banyaknya program tersebut disebabkan oleh kebutuhan dunia komputer grafis dalam pengolahan gambar dan tata letak untuk tujuan pembuatan produk printing dan prepress, periklanan (advertising), penyiaran (broadcasting) dan keperluan-keperluan lainnya. Program-program tersebut dapat dikelompokkan menjadi :

 Program pengolahan tata letak (layout), sering digunakan untuk kepentingan pembuatan brosur, pamflet, poster dan sebagainya.

 Program pengolahan vektor/garis, semua obyek yang diolah berupa perpaduan garis baik itu berupa garis lurus maupun garis lengkung.  Program pengolahan pixel/foto berguna dalam proses foto

retouching/manipulasi foto. Obyek yang diolah berdasarkan kumpulan pixel/titik dengan kerapatan dan warna tertentu.

 Program pengolahan animasi dua dimensi/video.

Program pengolahan tata letak/layout, vektor dan pixel menghasilkan output berupa hasil cetak. Sedangkan program pengolahan pixel selain digunakan untuk orientasi output yang berupa cetak juga dapat dipergunakan untuk membantu mengedit animasi dua dimensi/video dan animasi tiga dimensi. Dengan kata lain program pengolahan pixel adalah dasar dari program pengolahan animasi dua dimensi dan program pengolahan animasi tiga dimensi/video

Adobe Photoshop merupakan program yang diyakini paling baik digunakan untuk pengolahan pixel, karena kelengkapannya dalam menyediakan fasilitas pengolahan pixel. Kesempurnaan Photoshop dalam mengolah pixel dapat dilihat dari lengkapnya tool-tool yang disediakan. Photoshop sering digunakan

(2)

sebagai program utama dalam mempersiapkan gambar untuk digunakan di halaman web ataupun multimedia.

Namun demikian perlu diingat komputer hanyalah alat, adapun yang berperan adalah pikiran manusia. Desain yang dibuat sebaiknya bukan karya tiruan atau jiplakan melainkan suatu karya yang dihasilkan dari proses menciptakan sesuatu yang baru dan kreatif.

1.2 Membuka Program Adobe Photoshop Pada Dekstop Menu klik :

Start  Program  Adobe  Adobe Photoshop

1.2.1 Tampilan Adobe Photoshop

Toolbox terletak dibagian kiri berguna sebagai alat gambar, editing dan selecting yang utama. Pallete terletak di bagian kanan, fungsinya untuk mendukung tool-tool yang tersedia dalam tollbox.

Page 2 / 36

(3)

Tool Box Title Bar Menu Bar Pallete Window

Status Bar Kanvas

Pada saat pertama kali program Adobe Photoshop dipanggil kanvas belum tampak, karena belum ada file yang aktif. Untuk membuat/membuka file ikuti langkah-langkah berikut ini :

1.3 Membuat File baru : Klik  File  New

Width : Lebar Canvas Height : Tinggi Canvas

Resolution : Banyaknya Pixel setiap cm/inci Mode : Mode warna (Channel) yang digunakan

(4)

1.4 Layer

Layer adalah fasilitas untuk meletakkan obyek. Layer berupa lembaran-lembaran transparan yang bertumpuk dengan layer-layer lainnya. Lembaran yang ditumpuk sesuai dengan urutan pada palet layer, urutan yang

paling bawah adalah background.

Keunggulan fasilitas layer adalah pengeditan obyek dapat dilakukan secara terpisah.

1.5 Membuka file Untuk membuka file : Klik  File  Open

Agar memudahkan pemilihan gambar, pilihlah All Formats. Akan tampak tampilan sepeti di samping ini.

White : Background berwarna Putih Background Color : Lihat ToolBox Transparent : Transparan /tanpa

warna Contents : Mengaktifkan layer Menampilkan/ menyembunyikan layer Membuang layer Membuat layer Layer aktif

Membuat Layer Mask Blend Mode

Layer Transparan

Page 4 / 36

(5)

Selection Tool

Paint & Editing Tool Specialized Tool Navigation Tool Foreground & Bacground color Editing Mode Screen Mode Jump to Default Graphic editor

File-file dengan ekstension tertentu dapat dilihat gambar-nya langsung, Klik dua kali pada file yang akan dibuka atau klik tab open.

Fasilitas editing bisa dengan membuka menu Edit atau dengan Ctrl + C untuk mengcopy, Ctrl + V untuk paste, Ctrl + A untuk select all .

Untuk mengcopy gambar pada daerah tertentu gunakan Selection Tools. Gunakan Editing Tools untuk mengedit gambar. Perhatikan posisi layer yang akan dicopy.

1.6 Seleksi gambar

Tool dasar dalam Adobe PhotoShop 5.5 dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu :

 Selection Tool  Paint & Editing Tool  Specialized Tool  Navigation Tool

1. Move Tool (Shift+V) Untuk meng-geser obyek pada layer yang aktif. 2. Rectangular Marquee Tool

(Shift+M) Untuk membuat seleksi berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar

3. Elliptical Marquee Tool (Shift+M) Untuk membuat seleksi berupa elips atau lingkaran.

4. Single Row Marquee Tool (Shift+M) Untuk membuat seleksi dalam satu baris garis.

5. Single Column Marquee Tool (Shift+M) Untuk membuat seleksi dalam satu kolom garis.

6. Crop Tool (Shift+M) Untuk

mem-buang bagian dari bingkai objek/ image canvas yang tidak terpakai.

(6)

7. Lasso Tool (Shift+L) Untuk membuat seleksi bebas.

8. Pollygonal Lasso Tool (Shift+L) Untuk membuat seleksi bebas dengan garis lurus.

9. Magnetic Lasso Tool (Shift+L) Untuk membuat seleksi bebas berdasarkan tingkat kesamaan warna.

10. Magic Wand Tool (Shift+W) Untuk membuat seleksi berdasar-kan tingkat kesamaan warna

11. Eraser Tool (Shift+E) Untuk menutupi warna dengan warna foreground 12. Background Eraser Tool (Shift+E) Untuk menghapus sebagian atau

seluruh bagian dari seluruh layer berdasarkan sampel warna yang diambil.

13. Magic Eraser Tool (Shift+E) Untuk meng-hapus daerah yang berwarna sama dengan daerah tempat pertama kali anda mengklik dan letaknya berdampingan.

14. Measure Tool (Shift+U) Untuk mengukur panjang suatu bidang.

15. Hand Tool (Shift+H) Untuk menggeser bidang kerja ke posisi yang diinginkan.

16. Zoom Tool (Shift+Z) Untuk memperbesar atau memperkecil tampilan objek. 17. Foreground-background color. Untuk mengetahui warna foreground

dan background yang sedang digunakan.

18. Editing mode Standard Mode, Quick Mask

19. Screen mode Standard Screen Mode, Fullscreen Mode dengan Menu Bar Fullscreen Mode tanpa Menu Bar

20. Jump to default graphic editor aplication (Adobe Image Ready)

Page 6 / 36

(7)

2

Editing

2.1 Transformasi

Setelah menentukan daerah, gunakan fasilitas pada Menu Select untuk membentuk luas daerah seleksi atau gunakan Edit Tranform atau Free

Transform untuk merubah bentuk gambar. Untuk menghilangkan tanda seleksi gunakan

Deselect, untuk memanggil kembali gunakan Reselect, sedangkan perintah Inverse untuk

memilih daerah kebalikan dari tanda yang sudah diseleksi.

Border untuk membuat seleksi baru

berdasarkan

batas seleksi. Smooth untuk melebarkan batas seleksi. Expand untuk memperbesar batas seleksi.

Contract untuk memperkecil batas

seleksi

(8)

Transform untuk merubah bentuk gambar berdasarkan batas seleksi.

Dalam penggunaan Free Transform perhatikan efek penggunaan kombinasi tombol.

2.2 Fungsi Palet Navigator, Palet History dan Palet Channel

Untuk memudahkan editing Adobe Photoshop menyediakan fasilitas Palet diantaranya adalah Navigations Palet dan Options Palet yang akan dibahas berikut ini.

2.2.1 Fungsi Palet Navigator

Fungsi Palet Navigator tidak jauh berbeda dengan fungsi gabungan Zoom Tool dan Hand Tool. Dengan menggunakan Palet ini pembesaran atau pengecilan tampilan bidang kerja menjadi lebih mudah dengan menggeser slider atau menggeser frame untuk memfokuskan pada satu daerah saja.

 Klik pada tab Zoom In untuk memperkecil tampilan.

 Klik pada tab zoom Out untuk memperbesar tampilan.

 Geser Slider ke kiri untuk memperkecil tampilan.  Geser slider ke kanan untuk memperbesar tampilan.

 Klik Navigator Option untuk memperluas pilihan.

2.2.2 Palet History Navigator Zoom Value Zoom In Zoom Out Slider Navigator Options Navigator Preview Window Page 8 / 36

By HendraNet

(9)

Show/Hide Channel.

Trash New Channel Save Selection Load Selection. History adalah fasilitas undo

yang dapat mem-batalkan satu atau lebih tindakan. Adobe PhotoShop 5.5 mencatat apa perintah-perintah yang sudah dilakukan dalam peng-olahan objek. Perintah-perintah tersebut dapat dibatalkan dengan cara mengklik thumbnail dalam palet history. Selain itu Histori juga dapat mencatat

posisi terakhir obyek yang sedang diolah dengan membuat snapshot.

2.2.3 Palet Channel

Channel menampilkan

informasi mengenai mode

warna yang digunakan, serta

menguraikan mode warna yang

digunakan ke dalam

masing-masing warna dalam mode

warna tersebut. Selain

menampilkan mode warna,

palet channel juga dapat

menyimpan hasil dari seleksi

yang dibuat. Informasi yang

disimpan sering disebut dengan alpha

channel yang menympan informasi tingkat transparansi yang disimpan. Pada Palet Channel setiap channel memiliki kualitas 8 bit warna, tetapi jumlahnya dapat ditingkatkan menjadi 16 bit per channel dengan cara memilih Image  Mode  16 bit per channel.

Options

History Sequences

Icon Trash Icon Create New

Snapshot Icon Create New Doc from History Togle History Source of

History Tool

(10)

Ada dua cara adobe photoshop menggunakan channel, yaitu untuk menyimpan informasi tentang warna dari gambar dan menyimpan seleksi. Channel informasi warna secara otomatis akan ada saat anda membuka dokument baru. Jumlah dari pada informasi warna tersebut tergantung mode apa yang anda gunakan dalam gambar tersebut.

Page 10 / 36

(11)

3

Editing

3.1 Painting Tools

1. Airbrush Tool (Shift+J) Untuk membuat simulasi cat semprot dalam mewarnai objek.

2. Paintbrush Tool (Shift+B) Untuk membuat simulasi goresan kuas pada saat mewarnai objek.

3. Rubber Stamp Tool (Shift+S) Untuk mengambil sampel warna permukaan tertentu, untuk diduplikasikan dipermukaan bagian lainnya.

4. Pattern Stamp Tool (Shift+S) Untuk mengisi permukaan dengan tekstur yang diinginkan.

5. History Brush Tool (Shift+Y) Untuk mengembalikan objek pada posisi seperti histori atau snapshot tertentu.

6. Art History Brush (Shift+Y) Untuk mewarnai gambar berdasarkan histori atau snapshot tertentu dengan sentuhan seni.

7. Pencil Tool (Shift+N) Untuk membuat garis bebas denga goresan menyerupai pensil.

8. Line Tool (Shift+N) Untuk membuat garis lurus.

9. Blur Tool (Shift+R) Untuk membuat kesan kabur pada objek

10. Sharpen Tool (Shift+R) Untuk menajamkan gambar.

11. Smudge Tool (Shift+R) Untuk membuat efek sentuhan jari pada cat basah.

12. Dodge Tool (Shift+O) Untuk menerangkan warna pada objek.

13. Burn Tool (Shift+O) Untuk menggelapkan warna pada objek.

(12)

14. Sponge Tool (Shift+O) Untuk meningkatkan saturation pada objek.

3.2

Palet Option

Palet Options menampilkan pilihan fasilitas tool yang sedang digunakan. Biasakanlah untuk memperhatikan setting

dalam Palet Options sebelum menggunakan tool yang tersedia dalam Toolbox. Setiap tool yang digunakan settingnya berbeda-beda, jadi akan lebih baik jika mencoba sendiri mengatur setting dari setiap tool dan pelajari

kegunaaannya dari setiap pilihan yang ada.

Page 12 / 36

(13)

Tool-tool yang menggunakan Palet Options adalah :

Tool-tool gradient fill, pencil, paintbrush, rubber stamp, pattern stamp, dan

history brush digunakan untuk penyesuaian opacity.

Dipakai pada tool-tool airbrush, smudge, blur, sharpen, dan sponge untuk penyesuaian pressure.

Digunakan oleh tool-tool dodge dan burn untuk menyesuaikan jumlah

exposure.

Contigous : warna yang sama dengan warna sampel yang letaknya berdampingan.

Discontigous : warna yang sama dengan warna sampel dimanapun letak layer tersebut.

Find Edges : isi dari sebuah bidang pada gambar Tolerance untuk mengatur toleransi kecocokan warna.

Opacity untuk mengatur kadar tebal tipis

Anti aliased untuk mendapatkan pinggiran yang halus berundak.

Frequency adalah nilai frekuensi screen. Nilainya adalah 1 – 900 garis per inci atao 0.400 – 400 garis per cm.

Use all layer untuk mengaplikasikan tool ini pada semua layer yang

tampak.

3.3

Palet Brushes

(14)

3.4 Palet Swatches

Berfungsi untuk menampilkan daftar warna yang dominan dalam sebuah gambar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengganti mode warna gambar tersebut menjadi indexed color. Jika hal ini dilakukan maka isi palet swatches akan berubah menjadi warna-warna dominan yang terdapat pada gambar yang sedang diolah.

Indexed Color/Color Look Up Table

Create New Color Options

Page 14 / 36

(15)

A. Saturation B. Hue C. Brightness D. All Hues Warna Aditif (RGB) Green Red Blue

Color Wheel (Lingkaran Warna)

4

Warna

4.1 Mode Warna

Dunia komputer grafis dangat erat hubungan-nya dengan warna, begitupun dengan aplikasi komputer grafis. Gambar yang baik tidak akan terlihat baik bila warna yang digunakan tidak cocok. Sebaik apapun gambar yang dibuat dengan Adobe Photoshop tidak akan memberikan kepuasan bila setelah dicetak warna yang digunakan ternyata berbeda dengan monitor.

Masalah akurasi warna menyangkut hal yang

sangat luas, diantaranya karakter instrumen pengimpor gambar seperti scanner, karakter monitor, printer, alat cetak, aplikasi komputer grafis dan yang paling penting karakter mata manusia.

Hue adalah spektrum warna.

Saturation adalah kadar dari Hue itu

sendiri. Lightness / brightness / value

adalah kadar cahaya atau terang

gelapnya suatu warna. Skala

pengukuran Hue berdasarkan derajat

yaitu 0o - 360o. Sedangkan

(16)

Saturation dan Lightness adalah 0 - 100.

4.1.1

Mode warna RGB

Mode warna ini digunakan oleh monitor atau televisi, merupakan kombinasi dari tiga cahaya warna yaitu cahaya hijau, cahaya merah dan cahaya biru. Gabungan dari ketiga cahaya warna tersebut akan membentuk cahaya warna putih atau warna hitam akan terbentuk bila tidak ada cahaya.

4.1.2

Mode warna CMYK

Mode warna ini digunakan oleh alat reproduksi gambar seperti printer serta alat-alat percetakan lainnya. Mode warna ini merupakan kombinasi dari warna Cyan, Magenta, Yellow dan (Black).

Secara teori gabungan warna ini akan menghasilkan warna hitam, tetapi kenyataanya yang terbentuk adalah warna hitam kecoklatan. Oleh karena itu manusia menambahakan warna hitam agar dapat

menghasil-kan warna hitam murni.

4.1.3

CIE L*a*b color

Mode RGB dan CMYK sangat tergantung pada alat-alat visual dan alat-alat reproduksi gambar. Oleh karena itu pada tahun 1931

Commission Internationale d'Eclaierage

sebagai wadah internasional mempelajari dan mengembangkan konsep warna yang kemudian menciptakan suatu mode warna yang tidak tergantung akan alat-alat visual

Warna Subtraktif (CMYK) Cyan Magenta Yellow

A. Luminance =100 (putih) B. Komponen Hijau ke Merah C. Komponen Biru ke Kuning

D.

Luminance = 0 (hitam) ke komponen merah

Page 16 / 36

(17)

A. Lab color gamut B. B. RGB color gamut C. C. CMYK color gamut dan alat-alat reproduksi yang dikenal dengan L*a*b. Skala pengukuran A ke D adalah 0 - 100.

Skala pengukuran B dan C adalah-120 -+120

4.1.4

Color Gamut

Color space atau color gamut adalah batasan warna yang dapat ditampilkan oleh mode warna. CIE L*a*b adalah mode warna yang paling luas, sedangkan yang

paling sempit mode warna CMYK.

Monitor atau televisi menggunakan mode warna RGB, tetapi tidak dapat menampilkan warna cyan murni dan kuning murni (out of gamut RGB). Hanya alat-alat cetak yang dapat menampilkan

warna-warna tersebut melalui proses warna dan tinta-tintanya.

(18)

out of gamut warning

!

4.1.5

Out of Gamut

Out of Gamut adalah warna-warna yang tidak dapat ditampilkan oleh alat alat tersebut. Adobe Photoshop me-nyediakan fasilitas

pendeteksi out of gamut yang dapat dilihat pada palet color atau pada kotak dialog Color Picker.

Bila out of gamut aktif pilihlah warna lain atau klik out of gamut warning untuk mendapatkan warna yang aman yang terdekat dari warna tersebut.

Level

Fasilitas ini untuk pengaturan brightness dan contrast serta interval posisi highlight, midstones, shadows.

Page 18 / 36

(19)

4.2 Pengaturan warna

Untuk mengatur warna gambar dapat dilakukan

dengan menggunakan fasilitas pada

menu Image. Untuk mengatur

formasi gambar dapat diubah dengan menggunakan Image size.

Perubahan pada width (lebar gambar) secara otomatis akan merubah height (tinggi gambar)

Perubahan resolusi ( kerapatan titik pada gambar setiap cm/inc ) akan mempengaruhi kehalusan / ketajaman gambar. Penggunaan resolusi yang besar (rapat) akan membuat jumlah file membengkak. Gunakan fasilitas Auto untuk mengatur resolusi otomatis.

(20)

Koordinat Nilai warna RGB (Red,Green,Blue)

Nilai warna CMYK (Cyan,Magenta,Yellow,Black)

Nilai Lebar dan Tinggi Obyek

4.3 Color Tools

15. Linear Gradient Tool (Shift+G) Untuk membuat pola isian warna gradasi linear.

16. Radial Gradient Tool (Shift+G) Untuk membuat pola isian dengan warna gradasi radial.

17. Angle Gradient Tool (Shift+G) Untuk membuat pola isian warna gradasi melingkar pada pusatnya (tempat anda menekan mouse)

18. Reflected Gradient Tool (Shift+G) Untuk membuat pola isian warna gradasi dengan efek pantulan.

19. Diamont Gradient Tool (Shift+G) Untuk membuat pola isian warna gradasi berbentuk pantulan cahaya berlian.

20. Paint Bucket Tool (Shift+K) Untuk mengisi daerah yang memiliki kemiripan warna dengan tempat anda menekan mouse.

21. Eye Dropper Tool (Shift+L) Untuk mengganti warna foreground dengan sampel warna yng diinginkan.

22. Color Sample Tool (Shift+L) Untuk mendapatkan nilai tiap elemen warna primer dalam pembentukan sebuah warna.

4.4 Palet Info

Fungsi utama dari palet info adalah memberikan keterangan mengenai nilai warna dari color

sample yang diambil. Selain itu palet

info dapat digunakan sebagai

pencatat ukuran suatu bidang pada

saat melakukan pengukuran dengan measure tool.

Page 20 / 36

(21)

4.5 Palet Color

Fasilitas ini berguna untuk yang berhubungan dengan pengaturan warna. Warna yang disediakan dalam palet color ialah :

a. Grayscale : Black and White b. RGB: Red, Green, Blue

c. CMYK : Cyan, Magenta, Yellow, Black d. HSB : Hue, Saturation, Brightness

e. Lab : Lightness, Channel a & b

f. Web Safe Color : Warna yang dapat ditampilkan oleh halaman Web

Nilai warna RGB (Red,Green,Blue) Color Ramp/Bar Spectrum Warna Foreground dan Background Slider Nilai warna RGB (Red,Green,Blue)

By HendraNet

(22)

5

Teks, Path dan Layer

5.1 Teks Tools dan Path Tools

Page 22 / 36

(23)

1. Type Tool (Shift + T) Untuk menulis teks horizontal pada obyek.

2. Type Mask Tool (Shift + T) Untuk membuat seleksi horizontal ber-bentuk huruf.

3. Vertical Type Tool (Shift + T) Untuk menulis teks vertikal pada obyek.

4. Vertical Mask Tool (Shift +T ) Untuk membuat seleksi vertikal berbentuk huruf.

5.2 Path Tools

1. Pen Tool (Shift+P) Untuk membuat path yang dapat digunakan sebagai seleksi atau alat gambar.

2. Magnetic Pen Tool (Shift+P) Untuk membuat path berdasakan tingkat kesamaan warna pada objek.

3. Freeform Pen Tool (Shift+P) Untuk membuat path secara bebas

4. Add Anchor Tool (Shift+P) Untuk menambahkan titik pada path yang telah dibuat.

5. Delete Anchor Tool (Shift+P) Untuk membuang titik yang tidak diinginkan pada path yang telah dibuat.

6. Direct Selection Pen Tool (Shift+P) Untuk menggeser letak titik yang telah dibuat pada path.

7. Convert Point Tool (Shift+P) Untuk mengedit bentuk path dengan menggeser kaki-kaki path.

5.3 Palet Path

(24)

Path adalah garis atau kurva yang dapat digambar dengan menggunakan tool pen dalam Adobe Photoshop. Path dapat digunakan sebagai alat pembuat seleksi, alat gambar, garis bantu yang berbentuk fleksibel, dan lain-lain. Path digunakan bersama-sama dengan pen tool. Penggunaan pen tool untuk membantu dalam

proses pembuatan kurva path. Semua tool yang termasuk kelompok pen tool digunakan untuk bekerja sama dengan palet path. Menggambar path seperti menggambar dengan curve bezier, dimana kurva ini dapat dengan mudah anda edit. Path dapat digunakan untuk mendefinisikan daerah yang dapat diisi / diberi fill atau menggambar bentuk-bentuk tertentu.

Mengganti ukuran thumbnail path :

 Pilih palet option pada menu palet path, kemudian pilih ukuran yang diinginkan.

Membuat path :

 Pilih New Path pada menu palet Path kemudian buat kurva dengan Pen Tool.  Buat kurva Path dengan Pen tool, kemudian lihat hasilnya pada Palet Path Mengaktifkan path :

 Klik Thumbnail Path pada palet Path. Me-non-aktifkan path :

 Pilih Turn off Path pada menu Palet Path Menyimpan path :

 Aktifkan Path yang ingin disimpan, kemudian pilih Save Path pada menu Palet Path

Membuang path :

 Pilih Delete Path pada Menu Palet Path B A C D E F G Keterangan : A. Selected Path. B. Fill Path. C. Stroke Path. D. Make Selection. E. Make Work Path. F. New Path.

Page 24 / 36

(25)

 Aktifkan Path yang ingin dibuang, kemudian geser ke ikon trash pada bagian bawah palet path

Mengubah path menjadi seleksi :

 Pilih make selection pada menu palet path, aktifkan path yang akan diubah, kemudian geser ke ikon load path as selection pada bagian bawah palet path Mengubah seleksi menjadi path :

 Pilih Make Work Path pada Menu Palet Path

 Klik ikon Make Work Path from selection pada bagian bawah palet path. Mewarnai bagian dalam kurva path dengan warna foreground :

 Klik Pilih Fill Subpath pada menu Palet Path, klik ikon Fillpath with foreground color.

Mewarnai outline (garis) path dengan warna foreground :

 Pilih stroke subpath pada menu palet path, kemudian pilih simulasi tool yang diinginkan.

 Klik ikon strokes path with foreground color, dan secara otomatis simulasi tool yang digunakan adalah yang terakhir kali digunakan.

5.4

Layer Adjustment

Pada saat melakukan koreksi warna dan tonal menggunakan fasilitas tonal dan color corection tool maka gambar yang akanberubah adalah gambar pada layer yang sedang aktif saja. Layer-layer yang berada di bawah layer aktif tersebut tidak ikut berubah. Selain itu penggunaan fasilitas tonal dan color corection tool tidak dapat dibatalkan atau dinonaktifkan, kecuali menggunakan history. Ketika melakukan kesalahan dalam melakukan tonal atau color corection tool akan sulit mengembalikan koreksi kembali ke posisi awal kecuali nilai-nilai tiap elemen yang dikoreksi sudah dicatat terlebih dahulu. Tentu saja cara ini tidak praktis.

(26)

Adobe Photoshop 5.5 menyediakan fasilitas layer yang bekerja sama dengan fasilitas koreksi warna sehingga mempengaruhi layer atau beberapa layer yang berada di bawahnya. Untuk

menghilangkan pengaruhnya, fasilitas ini dapat di nonaktifkan atau dibuang seara permanen.

5.5

Layer Mask

Pada saat mengolah obyek terkadang sebagian dari obyek harus dihilangkan, sehingga obyek yang berada dibawahnya akan

terlihat. Cara yang paling sering digunakan adalah dengan menggunakan eraser tool untuk menghapus bagian yang ingin dihilangkan. cara lain yang juga sering dilakukan adalah dengan membuat seleksi pada bagian yan ingin dihilangkan kemudian membuangnya dengan Edit > Cut atau dengan tombol Del.

Namun kedua teknik tersebut akan menjadi masalah bila terjadi kesalahan menghapus atau ingin mengembalikan bagian yang sudah terhapus. Menggunakan bisa saja dengan menggunakan fasilitas history, tetapi itu berarti harus memulai dari awal lagi. Untuk mengatasi masalah tersebut gunakanlah Layer Mask. Layer mask berfungsi menyembunyikan daerah tertentu dengan menutupnya menggunakan warna hitam untuk menampilkan daerah telah ditutup gunakan warna putih.

5.6 Penggunaan Layer

Mengaktifkan layer :

 Klik thumbnail layer yang diinginkan. Menampilkan/ menyembunyikan layer :

 Klik pada ikon visibilitas (berbentuk mata) pada sebelah kiri layer tersebut Membuat layer baru :

 Klik ikon Add New Layer pada bagian bawah palet layer.  Pilih new layer pada menu palet layer.

Page 26 / 36

(27)

Membuat duplikat layer :

 Aktifkan layer yang ingin diduplikasi, lalu pilih duplicate layer pada menu palet layer.

Membuang layer :

 Aktifkan layer yang akan dibuang, kemudian pilih Delete Layer pada menu palet layer.

 Aktifkan layer yang akan dibuang kemudian geser ke ikon trash yang terdapat di bagian bawah palet layer.

Menggeser posisi layer :

 Aktifkan layer yang ingin digeser, kemudian geser ke posisi yang diinginkan.

Menggabungkan layer :

Pada Menu Palet Layer :

 Pilih Merge Down untuk menggabungkan dua layer yang berurutan posisinya, aktifkan layer yang posisinya di atas.

 Pilih Merge Visibel untuk menggabungkan beberapa layer sekaligus, aktifkan ikon visibilitaspada layer yang ingin digabungkan.

 Pilih Flatten ImageUntuk menggabungkan semua layer. Memunculkan kotak dialog layer options :

 Pilih Palette Options pada menu palet layer.  Klik dua kali pada Thumbnail layer.

Mengatur besar Thunbnail Layer :

 Pilih Palette Options pada Menu Palet Layer, Kemudian pilih ukuran Thumbnaio yang diinginkan setelah selesai klik ikon OK.

(28)

6

Efek dan Filter

6.1 Layer effects

6.1.1

Outer dan Inner glow:

1. Pilih Layer  Effects  Outer Glow atau Inner Glow.

2. Tentukan blending mode, opacity, color, blur, dan intensity

Inner Glow Outer Glow

Page 28 / 36

(29)

6.1.2 Bevel dan Embos

1. Pilih Layer  Effects  Bevel and Emboss.

2. Tentukan blending mode, opacity, dan color options untuk highlight dan shadow

Outer bevel Pillow emboss

6.1.3 Global lighting angle:

1. Pilih Layer  Effects  > Global Angle.

2. Beri nilai atau drag angle radius (sudut sorotan cahaya)

Lighting angle: -45° dan 45° *Perhatikan bentuk huruf

(30)

By HND

21 -6.1.4 Editing layer effects

1. Klik ganda icon layer efek ( )

2. Pilih efek yang akan di edit atau klik pada tab Prev atau Next  Pilih Layer  Effects  Copy Effects

 Pilih Layer  Effects  Paste Effects

 Pilih Layer  Effects  Clear Effects (menghapus efek)

 Pilih Layer  Effects  Create Layer(s). Untuk merubah efek menjadi bersatu dengan gambar pada layer

Normal : Layer diatas menutup layer dibawahnya.

Disolve : Menempatkan pixel secara acak berdasarkan pada warna Foreground atau Background yang kerapatannya tergntung pada opacity.  Multiply : Mengalikan warna-warna pada layer yang berinteraksi,

menghasilkan warna yang lebih gelap

Screen : Mengalikan warna-warna pada layer yang berinteraksi, menghasilkan warna yang lebih terang

Overlay : Mencampur warna dengan cara Multiply/Screen, berdasarkan warna di layer bawahnya.

Soft Light : Menggelapkan/menerangkan warna, berdasarkan layer di atasnya.

Hard Light : Mencampur warna dengan cara Multiply/Screen, berdasarkan warna di layer atasnya.

Color Dodge : Memperterang warna layer dasar untuk memantulkan warna layer diatasnya

Color Burn : Menggelapkan warna layer dasar untuk memantulkan warna layer diatasnya

Darken : Menghasilkan warna yang paling tua dari semua warna pada layer-layer yang sedang berinteraksi.

Lighten : Menghasilkan warna yang paling muda dari semua warna pada layer-layer yang sedang berinteraksi.

Page 30 / 36

(31)

Difference : Mengurangi semua warna pada layer-layer yang sedang berinteraksi.

Exclusion : Sama seperti Difference tapi hasilnya lebih lembut.

Hue : Warna yang dihasilkan berdasarkan nilai luminance dan saturation dari layer bawah dan hue dari layer atas.

Saturation : Warna yang dihasilkan berdasarkan nilai luminance dan hue dari layer bawah dan saturation dari layer atas.

Color : Warna yang dihasilkan berdasarkan nilai luminance dari layer bawah dan hue dan saturation dari layer atas.

Luminosity : Warna yang dihasilkan berdasarkan nilai hue dan saturation dari layer bawah dan lumonance dari layer atas.

Behind : Mode ini hanya dapat digunakan pada layer yang memiliki bagian transparan, hasilnya adalah setelah warna tersebut muncul dibelakang bagian transparan.

6.2 Filter-filter dalam Photoshop

Filter Photoshop terbagi dalam 14 kategori umum, yaitu : 1. Artistic filters

2. Blur filters

3. Brush Strokes filters 4. Distort filters 5. Noise filters 6. Pixelate filters 7. Render filters 8. Sharpen filters 9. Sketch filters 10. Stylize filters 11. Texture filters 12. Video filters 13. Other filters 14. Digimarc filters

Dalam setiap kategori terbagi-bagi lagi dalam beberapa pilihan sebagai berikut :

6.2.1 Artistic filters

Untuk membuat efek khusus dari seni murni atau gambar iklan. Filter-filter ini meniru bentuk-bentuk alami atau efek-efek dari alat-alat gambar atau cara membentuk gambar tradisional seperti :

(32)

By HND 23 -1. Colored Pencil 2. Cutout 3. Dry Brush 4. Film Grain 5. Fresco 6. Neon Glow 7. Paint Daubs 8. Palette Knife 9. Plastic Wrap 10. Poster Edges 11. Rough Pastels 12. Smudge Stick 13. Underpainting 14. Watercolor 6.2.2 Blur filters

Sangat berguna dalam perbaikan gambar, karena filter ini berfungsi untuk menghaluskan gambar. Untuk mengaplikasikan filter ini pada setiap layer, pastikanlah pilihan Preserve Transparency dalam palet Layer di nonaktifkan.

1. Blur and Blur More 2. Gaussian Blur 3. Motion Blur 4. Radial Blur 5. Smart Blur 6.2.3 Brush Stroke filters

Seperti filter Artistic, filter ini mengolah gambar tampak seperti lukisan dengan menggunakan efek-efek kuas atau goresan tinta dan sebagainya. 1. Accented Edges 2. Angled Strokes 3. Crosshatch 4. Dark Strokes 5. Ink Outlines 6. Spatter 7. Sprayed Strokes 8. Sumi-e Page 32 / 36

By HendraNet

(33)

6.2.4 Distort filters

Filter ini mendistorsikan gambar secara geometri, membuat pola efek-efek alami dalam 3 Dimensi. Filter-filter ini akan membutuhkan memori yang besar. 1. Diffuse Glow 2. Displace filter 3. Glass 4. Ocean Ripple 5. Pinch 6. Polar Coordinates 7. Ripple 8. Shear 9. Spherize 10. Twirl 11. Wave 12. ZigZag 6.2.5 Noise filters

Filter ini menambah atau mengurangi titik-titik dari pixel dengan menyatukan color levels didekatnya.

1. Add Noise 2. Despeckle 3. Dust & Scratches 4. Median

6.2.6 Pixelate filters

Filter ini mengumpulkan warna pixel dengan warna yang sama yang ada didekatnya. 1. Color Halftone 2. Crystallize 3. Facet 4. Fragment 5. Mezzotint 6. Mosaic 7. Pointillize 6.2.7 Render filters

Filter ini membuat efek-efek 3 dimensi, pola awan, pantulan cahaya dan sebagainya. 1. 3D Transform 2. Clouds 3. Difference Clouds 4. Lens Flare

By HendraNet

(34)

By HND

25 -5. Lighting Effects

6. Texture Fill 6.2.8 Sharpen filters

Filter ini menggabungkan pixel guna memberi kesan gambar yang lebih tajam dan jelas

1. Sharpen and Sharpen More 2. Sharpen Edges and Unsharp Mask 6.2.9 Sketch filters

Filter ini memberikan efek gambar sketsa dengan menambahkan tekstur, sehingga mengesankan gambar yang dibuat oleh tangan.

1. Bas Relief

2. Chalk & Charcoal 3. Charcoal 4. Chrome 5. Conté Crayon 6. Graphic Pen 7. Halftone Screen 8. Note Paper 9. Photocopy 10. Plaster 11. Reticulation 12. Stamp 13. Torn Edges 14. Water Paper 6.2.10 Stylize filters

Filter ini mengolah gambar dengan memberikan suatu efek yang mengesankan. 1. Diffuse 2. Emboss 3. Extrude 4. Find Edges 5. Glowing Edges 6. Solarize 7. Tiles 8. Trace Contour 9. Wind 6.2.11 Texture filters

Membuat gambar tampak seperti terbuat dari suatu bahan alami. 1. Craquelure

2. Grain 3. Mosaic Tiles

Page 34 / 36

(35)

4. Patchwork 5. Stained Glass 6. Texturizer

6.2.12 Video filters

Video submenu berisiDe-Interlace dan NTSC Colors filters. 1. De-Interlace

2. NTSC Colors

6.2.13 Other filters

Filter ini menyediakan fasilitas untuk membuat/mengatur filter sendiri. 1. Custom

2. High Pass

3. Minimum and Maximum 4. Offset

7

Printing

Untuk melihat posisi berdasarkan ukuran gambar teradap kertas yang akan dicetak, klik pada status bar yang menunjukkan jumlah byte file.

Untuk mengatur pencetakan, Klik File – Page Setup

(36)

By HND

27

-Page 36 / 36

Referensi

Dokumen terkait

Dewasa ini dalam praktek peradilan yang menerapkan pengertian melawan hukum materiel dalam fungsinya yang positif atau mengartikan melawan hukum dalam hukum pidana

Banyak konsep yang ditawarkan untuk membantu mewujudkan pembentukan karakter siswa yang baik dan tepat dengan zamannya, akan tetapi dalam realita kehidupan di

orang ketiga, perubahan dari keadaan informal atau sebaliknya, perubahan subjek, dan untuk bergengsi. Pembicara terkadang melakukan alih kode ke lawan bicaranya untuk tujuan

Manakah dari berikut ini yang merupakan indikasi splenektomi pada pasien dengan leukemia myelogenous kronis (CML)C. Kegagalan kemoterapi untuk menurunkan splenomegali

Setelah dilakukan uji ANOVA (tabel 4), terdapat perbedaan kapasitas kerja fisik antara ketiga kelompok tersebut, dan untuk memperjelas keadaan tersebut dilakukan

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui kombinasi jenis dan konsentrasi filler (dekstrin dan tepung beras) terbaik sehingga dapat menghasilkan puree jambu

Dengan adanya program pemerintah dalam memusatkan para pengrajin yang ada di Medan di harapkan bangunan yang akan didirikan ini dapat dengan mudah berintegrasi dengan

Selanjutnya Kumlu (2001), menyatakan bahwa penyebab terjadinnya kegagalan molting (Molt Death Syndrome) pada kepiting bakau pada dasarnya disebabkan oleh kondisi lingkungan