• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simulator General X-Ray (Parameter LVC dan Sistem Interlock)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Simulator General X-Ray (Parameter LVC dan Sistem Interlock)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

Simulator General X-Ray (Parameter LVC dan Sistem Interlock)

Rifaldi Bagus Dirgantara, Dr. Endro Yulianto, ST, MT, Tribowo Indrato,ST,MT Jurusan Teknik Elektromedik

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA Abstrak

General X-ray merupakan suatu alat yang digunakan untuk merekam bagian dalam dari tubuh manusia. alat ini menggunakan sinar x untuk merekam gambar namun efek buruknya adalah memancarkan radiasi yang sangat berbahaya. Pada kesempatan ini penulis merancang alat yaitu "simulator General X-ray (Parameter LVC dan interlock)" untuk memudahkan teknisi alat medis dalam mempelajari sistem kerja general x-ray tanpa khawatir akan paparan radiasi yang dihasilkan. pada alat ini menggunakan otomatis LVC dan sistem interlock. otomatis LVC digunakan untuk mempertahankan tegangan pada 220V sehingga alat dapat bekerja dengan optimal kemudian sistem interlock berguna untuk mengunci tabung yang dipilih sehingga tabung yang tidak digunakan tidak akan ikut bekerja. berdasarkan uji coba yang telah dilakukan pada sistem LVC dengan input dari tegangan listrik langsung alat dapat menstabilkan tegangan dengan besaran eror 0,93% dan maksimal simpangan sebesar 2,05V. pada sistem interlock bekerja dengan baik sesuai perintah yang telah diberikan. dapat disimpulkan bahwa sistem LVC dan interlock yang bekerja layak digunakan karena memenuhi sistem kerja yang diinginkan.

Kata Kunci: LVC, Interlock

PENDAHULUAN

Pesawat rontgen merupakan alat/pesawat medik yang bekerja menggunakan radiasi sinar X, baik untuk keperluan fluoroskopi maupun radiografi. Sinar-X atau sinar rontgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nm ke 100 pm ( sama dengan frekuensi dalam rentang 30 petahertz - 30 exahertz ) dan memiliki energi dalam rentang 100 eV - 100 KeV. Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya. Pesawat Rontgen ( foto Radiologi konvensional ) memiliki prinsip penembusan gelombang elektromagnetik dari sumber cahaya ke tubuh manusia, lalu menembus hingga mencapai pelat film untuk menghasilkan gambar berupa citra tubuh manusia ( Foto Rontgen ). Di dalam teknologi terutama dalam bidang kesehatan sinar X sangat banyak menjadi salah satu cara untuk alat diagnosis yang berfungsi untuk photo thorax, tulang tangan, kaki dan organ tubuh lainnya. Sinar X ini sering disebut juga sinar rontgen. Sinar-X sangat bermanfaat dalam bidang kesehatan dan sangat berbahaya juga bila digunakan secara berlebihan ( Ferry Suyatno, 2008 ). Adanya peralatan-peralatan yang menggunakan sinar-X maka akan membantu dalam mendiagnosis dan pengobatan ( terapi ) suatu penyakit sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. Parameter yang mempengaruhi penyinaran dalam alat radiologi antara lain Line Voltage Compensator (LVC), tegangan ( kV ), arus ( mA ) dan waktu ( S ). Penulis disini membahas

tentang Line Voltage Compensator. Line Voltage Compensator adalah pengatur besar tegangan yang akan masuk ke pesawat rontgen, sehingga sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan oleh alat tersebut. (Equipment for Diagnostic Radiography, 1985)

Sebagai calon ahli tenaga elektromedis, harus paham dan mengerti dampak negatif yang ditimbulkan pesawat sinar-X dengan tidak mengabaikan sisi keselamatan. Di sisi lain, pengetahuan tentang keselamatan kerja dan prinsip dasar pesawat rongten juga masih kurang. Untuk mengurangi resiko paparan radiasi maka perlu dilakukan upaya perekayasaan pesawat sinar-X konvensional dalam proses pendidikan, sehingga dapat mengurangi dampak buruk dari radiasi pesawat sinar-X.

Simulator Pesawat X-Ray pernah dibuat sebelumnya oleh Sumber, Paryono, Antonius S dan Ishak pada tahun 2001 yaitu “KV selector dan sensor overload digital mA setting dan timer digital, sliding dengan tampilan suhu tabung digital, telting dengan derajat kemiringan digital”, pada alat tersebut tidak di lengkapi dengan rangkain safety alarm. Pada tahun 2008 alat tersebut dikembangkan oleh Akhmad Dani A. dan Achmad Indraprasti dengan penambahan KV selector dan overload, mA setting dan timer namun kelemahan alat ini adalah tidak adanya patient table.

Berdasarkan permasalahan di atas, penulis ingin membuat simulator pesawat x-ray dengan dua sistem radiograpy dan fluoroscopy dilengkapi dengan

(2)

2 automatic Line Voltage Compensator dan sistem

interlock.

BATASAN MASALAH

1.2.1 Tidak mengeluarkan sinar X

1.2.2 Menggunakan tabung dioda sebagai pengganti tabung X-Ray

1.2.3 Menggunakan lampu sebagai simulasi pesawat sinar X

1.2.4 Menggunakan ATMEGA 8535 sebagai kontak interlock

1.2.5 Display menggunakan LCD 4 x 16

1.2.6 Menggunakan sistem large focus & small focus untuk radiography

1.2.7 Menggunakan LVC sebagai stabilisator tegangan input autotrafo

1.2.8 Display LVC menggunakan tiga buah seven segment

1.2.9 Sistem interlock bekerja saat terjadi eror/kesalahan sehingga sistem expose tidak berfungsi.

RUMUSAN MASALAH

“Dapatkah dibuat simulasi pesawat general x-ray dengan automatic LVC dan sistem interlock ?”

TUJUAN PENELITIAN 1) Tujuan Umum

Dibuatnya alat simulasi pesawat general x-ray dengan automatic LVC dan sistem interlock.

2) Tujuan Khusus

1.4.2.1. Membuat rangkaian minimum sistem ATMEGA 8535

1.4.2.2. Membuat rangkaian LCD 4x16 1.4.2.3. Membuat rangkaian stabilizer LVC 1.4.2.4. Membuat rangkaian display LVC 1.4.2.5. Membuat rangkaian interlock 1.4.2.6. Melakukan uji kelayakan alat

MANFAAT PENELITIAN

1)

Manfaat Teoritis

1) Meningkatkan wawasan dan pengetahuan di bidang peralatan radiologi terutama alat x-ray konvensional.

2) Dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa yang akan meneliti lebih lanjut pesawat simulator x-ray konvensional.

2) Manfaat Praktis

1) Membantu proses kegiatan pembelajaran di mata kuliah radiologi.

2) Memberikan kemudahan dalam pengaturan LVC.

3) Membantu mempermudah mempelajari cara kerja pesawat x-ray konvensional.

TINJAUAN PUSTAKA Teori Dasar

Pengertian Sinar - X

Dalam ilmu kedokteran, sinar x dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi serta organ tubuh yang lain tanpa melakukan pembedahan langsung pada tubuh pasien. Masyarakat awam menyebutnya dengan sebutan ‘’ FOTO RONTGEN ’’. Marie Curie, penemu bahan radioaktif Po dan Ra meninggal pada tahun 1934 akibat terserang oleh leukemia. Penyakit tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi karena seringnya beliau

berhubungan dengan bahan-bahan radioaktif. Foton

sinar-X dihasilkan ketika elektron berkecepatan tinggi yang berasal dari katoda menumbuk target pada anoda. Elektron-elektron dari katoda ini berasal dari pemanasan filamen ( lebih dari 2000° C ), sehingga pada filamen ini akan terbentuk awan elektron. Elektron-elektron dari katoda ini akan bergerak cepat menumbuk bidang target ( anoda ) akibat diberikannya tegangan tinggi atau beda potensial antara katoda dan anoda. Hasil tumbukan tersebut menghasilkan foton sinar-X lebih kurang 1 % dan sisanya 99 % berupa energi panas.

Ada dua type kejadian yang terjadi di dalam proses menghasilkan foton sinar-X yaitu, sinar-X Bremstrahlung dan sinar-X karakteristik. Kejadian/interaksi itu terjadi saat elektron proyektil menumbuk target ( Carlton, 1992 :165 ).

Kegunaan Sinar - X Pengobatan

Sinar-X lembut digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal sebagai radiografi. Sinar-X bisa menembus tubuh manusia tetapi diserap oleh bagian yang lebih padat seperti tulang. Gambar foto sinar-X digunakan untuk memperlihatkan kecacatan

tulang, mendeteksi tulang yang patah dan

memperlihatkan keadaan organ-organ dalam tubuh. Sinar-X keras digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanker. Cara ini dikenal sebagai radioterapi.

Perindustrian

Dalam bidang perindustrian, sinar-X

digunakan untuk :

1) Mengetahui kecacatan dalam struktur

binaan atau bagian-bagian dalam mesin dan engine.

2) Memperbaiki rekahan dalam pipa

logam, dinding konkrit dan tekanan tinggi.

3) Memeriksa retakan dalam struktur

(3)

3

Penyelidikan

Sinar-X digunakan untuk menyelidik

struktur hablur dan jarak pemisahan antara atom-atom dalam suatu bahan hablur.

Efek Sinar-X

Walaupun sinar-X sangat berguna kepada manusia, tetapi pennggunaan secara berlebihan kepada sinar-X mungkin menyebabkan :

1) Pemusnahan sel-sel dalam tubuh.

2) Perubahan struktur genetik suatu sel.

3) Penyakit kanser barah.

4) Kesan-kesan buruk seperti rambut

rontok, kulit menjadi merah dan berbisul.

Teori Bremsstrahlung

Sinar-X Bremstrahlung terjadi ketika elektron dengan energi kinetik yang terjadi berinteraksi dengan medan energi pada inti atom. Karena inti atom ini mempunyai energi positif dan elektron mempunyai energi negatif, maka terjadi hubungan tarik- menarik antara inti atom dengan elektron.

Gambar 2.1 Teori Bremstrahlung

Ketika elektron ini cukup dekat dengan inti atom dan inti atom mempunyai medan energi yang cukup besar untuk ditembus oleh elektron proyektil, maka medan energi pada inti atom ini akan melambatkan gerak dari elektron proyektil. Melambatnya gerak dari elektron proyektil ini akan mengakibatkan elektron proyektil kehilangan energi dan berubah arah. Energi yang hilang dari elektron proyektil ini dikenal dengan photon sinar – X bremstrahlung.

2.1.1 Sinar-X Karakteristik

Sinar-X karakteristik terjadi ketika elektron proyektil dengan energi kinetik yang tinggi berinterkasi dengan elektron dari tiap-tiap kulit atom. Elektron proyektil ini harus mempunyai energi kinetik yang cukup tinggi untuk melepaskan elektron pada kulit atom tertentu dari orbitnya. Saat elektron dari kulit atom ini terlepas dari orbitnya maka akan

terjadi transisi dari orbit luar ke orbit yang lebih dalam.

Gambar 2.2 Sinar-X Karakteristik

Energi yang dilepaskan saat terjadi transisi ini dikenal dengan photon sinar-X karakteristik. Energi photon sinar-X karakteristik ini bergantung pada besarnya energi elektron proyektil yang digunakan untuk melepaskan elektron dari kulit atom tertentu dan bergantung pada selisih energi ikat dari elektron transisi dengan energi ikat elektron yang terlepas tersebut.

Tabung Vacum dan Diode Termionik

Gambar 2.3 Dioda Tabung/Tabung Vacum

Tabung vakum adalah sebuah alat yang biasanya digunakan untuk menguatkan sinyal. Dahulu digunakan di banyak alat-alat elektronik tapi kini tabung vakum hanya digunakan dalam aplikasi khusus. Untuk banyak tujuan, tabung vakum telah diganti oleh transistor yang murah dan jauh lebih kecil, baik sebagai alat terpisah maupun dalam sirkuit terpadu. Pada awal abad ke-21 muncul kembali kesukaan terhadap tabung vakum, kali ini dalam bentuk tabung mikro field-emitter. Tabung vakum pertama diciptakan oleh John Ambrose Fleming pada tahun 1904.

Dioda termionik adalah sebuah peranti katup termionik yang merupakan susunan elektrode-elektrode di ruang hampa dalam sampul gelas.

(4)

4

2.1 Rangkaian Dasar

2.2.1 Blok Rangkaian Auto Trafo

Gambar 2.4 Autotrafo

Berfungsi untuk mendistribusikan tegangan pada seluruh rangkaian pesawat sesuai yang dibutuhkan oleh masing-masing rangkaian. Rangkaian ini terdiri dari :

1) Main Switch.

Berfungsi untuk menghubungkan supply listik PLN dengan pesawat roentgen. 2) Fuse / sekring

Berfungsi sebagai pengaman. 3) Voltage Compensator

Alat yang berfungsi untuk mengkompensasi nilai tegangan yang diperlukan pesawat jika terjadi penurunan atu kenaikan pada supply PLN Jika tegangan naik kita harus menambah jumlah lilitan primer dengan memutar selector voltage compensator dan jika tegangan turun kita harus mengurangi jumlah lilitan primer dengan memutar selector voltage compensator sehingga diperoleh perbandingan transformasi antara tegangan dan jumlah lilitan primer dengan tegangan dan jumlah lilitan sekunder adalah tetap dengan demikian diperoleh nilai tegangan pada setiap lilitan akan tetap.

2.2.2 Blok Rangkaian Minimum Sistem

Gambar 2.5 Minimum System

Rangkaian Minimum Sistem ini menggunakan IC ATMEGA 8535. Rangkaian ini nantinya akan menjadi kontrol utama untuk men-driver kontrol KV, mA, dan S dengan memberikan perintah dari program yang telah di buat.

2.2.3 Blok Rangkaian Tampilan Line Voltage Compensator C3 .047 SW1 SW PUSHBUTTON R6 10k set 2k 5 5 R1 10 J3 RATUSAN 1 2 3 4 5 6 7 J5 SATUAN 1 2 3 4 5 6 7 5 J4 PULUHAN 1 2 3 4 5 6 7 R7 470k R2 1k U1 ICL7107CJL_0 31 30 32 34 33 36 35 28 29 27 37 40 39 38 20 19 23 16 24 15 18 17 22 12 11 10 9 14 13 25 5 4 3 2 8 6 7 1 2621 IN HI IN LO COMMON CREF+ CREF-REF HI REF LO BUFF A/Z INT TEST OSC1 OSC2 OSC3 POL AB4 A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 A2 B2 C2 D2 E2 F2 G2 A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 V+ V-GN D C1 .1 R5 10m R8 100k -5 R9 POT R3 100k J2 Rotary 1 2 3 4 5 R4 1m J6 RIBUAN 1 2 C4 100pf C2 .22uf

Gambar 2.6 Rangkaian ADC

Rangkaian Minimum Sistem ini menggunakan ICL 7107. Rangkaian ini nantinya akan bekerja untuk menampilkan besar tegangan pada keluaran Line Voltage Compensator berupa tiga buah 7segment.

METODOOGI

(5)

5

Blok Diagram

Cara Kerja Blok Diagram

Ketika tegangan dari PLN masuk, rangkaian

power supply DC dan Autotrafo mendapatkan supply tegangan. Pertama, tegangan dari PLN masuk ke automatic LVC untuk mengkompensasi tegangan inputan dari PLN yang menuju ke auto trafo agar tegangan bisa stabil serta diparalel dengan LV meter untuk monitoring tegangan PLN. Output auto trafo kemudian diumpankan ke driver KV dan mA. Kedua, rangkaian power supply DC mensupply blok mikrokontroller. Ketika dilakukan settingan KV, mA, dan S, driver KV dan driver mA bekerja sesuai dengan perintah mikrokontroller. Saat tombol ready di tekan maka driver mA akan bekerja kemudian trafo filament mendapatkan tegangan, terjadilah pemanasan filamen dan rotating anoda berputar.

Ketika tombol expose ditekan maka rangkaian timer akan bekerja sesuai waktu yang di tentukan oleh mikrokontroller, sehingga ketika timer pada keadaan ON tegangan pada Autotrafo masuk ke Trafo Step up dan tabung diode mendapatkan tegangan lalu lampu menyala.

(6)

6 Seting tilting dan sliding maka

masing-masing driver motor akan bekerja dan motor mulai berputar, ketika meja pasien bergeser 50cm dan bergerak 30° maka motor akan berhenti. Ketika tegangan PLN stabil maka akan ke proses selanjutnya, apabila tidak maka LVC automatis akan bekerja, seting mode radiography atau fluoroscopy, kemudian seting KV, mA, timer, apabila proses expose di lakukan maka buzzer menyala karena belum di tekan enter. Setelah tombol ready di tekan maka rotating anoda akan berputar dan terjadi pemanasan filament, apabila suhu tabung melebihi 55° buzzer akan berbunyi dan harus kembali ke proses awal dan apabila tidak buzzer akan mati dan akan ke proses selanjutnya, ketika tombol expose di tekan maka timer di mulai dan lampu akan menyala serta buzzer akan berbunyi pertanda sedang terjadi proses expose, ketika timer habis maka proses expose akan selesai dan lampu serta buzzer juga ikut mati dan selesai.

PENGUKURAN Tabel Pengukuran

Tabel 4.1 Data Tegangan LVC

TANGGAL JAM INPUT PLN OUTPUT LVC DISPLAY SEGMENT 18-Mei-15 12:03 218 221 222 12:04 218 221 222 12:05 217,4 220 222 12:06 217,6 221 223 12:07 218,3 221 224 18-Mei-15 17:26 208 218 221 17:27 210 216 217 17:28 209,4 219 222 17:29 210,7 219 222 17:30 208,5 216 220 18-Mei-15 20:00 199,7 216 217 20:01 199,1 215 218 20:02 212,6 221 224 20:03 210,7 218 222 20:04 212,5 217 220 19-Mei-15 0:02 215,6 218 219 0:03 213,1 218 221 0:04 203,6 214 216 0:05 210,6 218 220 0:06 210,3 219 220 19-Mei-15 4:33 215 218 221 4:34 216,6 217 221 4:35 215,5 218 222 4:36 216,3 218 222 4:37 215,7 217 220 20-Mei-15 4:14 233 218,8 218 4:15 230 220,6 220 4:16 230 220,5 220 4:17 231 220,2 220 4:18 230 219,4 219

Tabel Pengukuran Statistik Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Statistik

DATA RATA-RATA

SIMPANGAN %ERROR

LVC 220,5 2,05 0,93

PEMBAHASAN

Modul Rangkaian Display LVC

Rangkaian display LVC merupakan rangkaian untuk menampilkan besar tegangan pada input dari autotrafo, rangkaian ini terdiri dari sebuah ic digital ADC yaitu ICL 7107 yang berguna untuk merubah data analog menjadi digital sehingga dapat menampilkan besar tegangan yang diberikan pada inputnya.

Modul Rangkaian kontrol LVC

Rangkaian kontrol LVC merupakan rangkaian untuk mengatur besar input yang akan diberikan pada autotrafo, pada alat ini besar input ditentukan sebesar 220V. Rangkaian ini terdiri dari IC LM311 sebagai komparator dan beberapa komponen yang pendukung seperti resistor (sebagai penurun tegangan), dioda (penyearah tegangan), relay (saklar motor), potensio (sebagai penurun tegangan), LED (indikator), Transistor (saklar).

R10 2k B5 C6 CAP NP A5 R8 1m 5 Nol -5 C4 gnd Ratusan A2 gnd B7 D2 DIODE plus C3 R4 1k 5 C5 0.02uf 5 pluss D3 DIODE A4 7 SEGMENT A3 D1 DIODE B4 Satuan J1 out 7segment 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 A7 B3 Nol Puluhan R1 100k C1 B6 C2 C5 -5 J8 CON32A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 B2 C6 A6 U1 ICL7107CJL_0 31 30 32 34 33 36 35 28 29 27 37 40 39 38 20 19 23 16 24 15 18 17 22 12 11 10 9 14 13 25 5 4 3 2 8 6 7 1 2621 IN HI IN LO COMMON CREF+ CREF-REF HI REF LO BUFF A/Z INT TEST OSC1 OSC2 OSC3 POL AB4 A3 B3 C3 D3 E3 F3 G3 A2 B2 C2 D2 E2 F2 G2 A1 B1 C1 D1 E1 F1 G1 V+ V-GN D AC C1 100pf gnd pluss D4 DIODE J6 RIBUAN 1 2 J9 CON2 12 AC C3 0,22uf C7 A1 R2 47k plus C4 0,1uf B1 R3 24k C2 0,47uf

(7)

7

Modul Rangkaian interlock tabung

Rangkaian interlock tabung merupakan rangkaian untuk mengatur tabung mana yang akan digunakan, pada rangkaian ini terdapat tabung flouroskopi dan tabung radiography yang terdiri dari small focus dan large fokus. Rangkaian ini terdiri dari relay sebagai pengunci pemilihan tabung yang dipiling.

KESIMPULAN

Secara menyeluruh penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa:

1. Minimum system berjalan dengan baik, mampu mengeksekusi program sehingga dapat menampilkan display error pada LCD 4x16.

2. Rangkain LCD 4x16 bekerja sesuai dengan yang di inginkan.

3. Rangkaian Stabilizer LVC dapat bekerja dengan baik sehingga dapat melakukan stabilisasi tegangan pada tegangan 220V. 4. Rangkain LVC bekerja sesuai dengan

batasan tegangan yang telah diberikan sehingga mempunyai toleransi tegangan lebih kurang 2,05V.

5. Tegangan listrik yang tidak stabil sangat berpengaruh pada kinerja rakaian LVC. 6. Rangkaian display LVC menggunakan 3

buah 7segment dapat bekerja sehingga dapat menampilkan tegngan dari keluaran LVC. 7. Rangkaian interock dapat bekerja dengan

baik sehingga dapan melakukan penguncian pemilihan tabung sesua i perintah dari rangkaian minimum sistem..

Berdasarkan hasil perencanaan dan pembuatan modul tentang simulator generah x-ray (LVC dan interlock) dapat disimpulkan bahwa alat ini memiliki nilai error dibawah 5% yaitu

0,93%,sehingga dapat dikatakan bahwa alat ini dapat berfungsi dengan baik.

Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penyempurnaan penelitian lebih lanjut:

1. Dapat ditambahkan pengunci tegangan pada LVC pada saat peroses expose karena jika sistem LVC melakukan penyesuaian tegangan pada saat expose makan akan berpengaruh pada tegangan trafo HTT. 2. Menggunakan komponen yang berbasis

SMD (Surface Mount Device) agar lebih minimalis dalam pembuatan board rangkaian.

DAFTAR PUSTAKA

Dwii. 2011. Rangkaian Voltmeter Digital .

http://dwii-underthunder.blogspot.com/2011/09/membuat -volt-meter-digital.html diakses tanggal 20 September 2014, jam 11.02 WIB

Foster, Edward. 1985. Equipment for Diagnostic Radiography. England. MTP Press Limiter G. J Van Der Plaats. 1980 . Medical X-Ray

Tachniques in Diagnostic Radiology Fourt Edition. Martinus Nijhoff Publishers.

Heryanto, M.Ary & Wisnu Adi P. 2008. Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler Atmega 8535. Yogyakarta. Penerbit Andi

Koentjaraningrat. 2006. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta. Gramedia

BIODATA PENULIS

Nama : Rifaldi Bagus Dirgantara NIM : P27838012057 TTL : Surabaya, 27 Mei 1994 Alamat : Surabaya Pendidikan : SMK IN ( - ) Out Large IN mikro small Q4 NPN BCE Out Small D3 DIODE IN mikro large In mikro Flouro R4 R J2 Small 1 2 J4 VCC 1 2 J1 In Primer 1 2 J3 To Primer 1 2 IN ( - ) IN RADIO IN RADIO IN mikro small Out Small Out Large In mikro radio LS8 RELAY DPDT 3 4 5 6 8 7 1 2 LS7 RELAY DPDT 3 4 5 6 8 7 1 2 IN FLOURO D4 DIODE R1 R +12 Out Radio IN mikro large J7 Flouro 1 2 J5 Large 1 2 Out Flouro +12 Out Flouro Out Radio In mikro Flouro LS5 RELAY DPDT 3 4 5 6 8 7 1 2 D2 DIODE IN FLOURO VCC Q2 NPN BCE LS6 RELAY DPDT 3 4 5 6 8 7 1 2 D1 DIODE In mikro radio R2 R J6 in mikro 1 2 3 4 VCC VCC Q1 NPN BCE J8 in f ilamen 1 2 3 Q3 NPN BCE R5 R Q1 NPN BCE C3 470 D3 DIODE 1K1 R C1 220u J11 TP ref 1 2 -12 D4 DIODE C4 470 +12 D2 LED R2 270 +12 +12 in relay 2 negatif in relay -12 R10 330 R11 103 R5 330 -+ U2 LM311 2 3 7 5 6 41 8 motor R3 22k 1K2 R J15 enable 1 2 3 LS1 RELAY SPDT 3 5 4 1 2 R6 103 J3 in traf o 1 2 J14 enable 1 2 3 D6 DIODE J4 hijau 1 2 motor R4 103 J9 TP traf o 1 2 motor positif negatif D5 DIODE R1 220 +12 +12 J10 TP out 1 2 in relay +12 J7 TP ref 1 2 in relay 2 +12 R7 270 J13 enable 1 2 3 J6 TP out 1 2 R8 22k J2 motor 1 2 Q2 NPN BCE C2 220u +12 positif J12 enable 1 2 3 R9 103 D1 LED LS2 RELAY SPDT 3 5 4 1 2 J1 TP traf o 1 2 J8 supply 1 2 3 J5 jingga 1 2 -+ U1 LM311 2 3 7 5 6 41 8

(8)

Gambar

Gambar 2.4 Autotrafo
Diagram Alir
Tabel Pengukuran Statistik   Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Statistik
Gambar 5.2 Rangkaian Control LVC

Referensi

Dokumen terkait

Kepuasan kerja karyawan merupakan salah satu program pemeliharaan karyawan tujuan program yang dilakukan adalah untuk menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang

Untuk bisa melakukan kemampuan bernyanyi dengan baik, dalam setiap pembelajaran vokal di sekolah harus disesuaikan dengan kurikulum yang didalamnya terdapat

Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif. Analog

Perilaku merokok kaum laki-laki mudah kita jumpai sekitar kita, kecendrungan merokok terus meningkat dari tahun ke tahun, baik pada laki-laki maupun

Selain itu, penelitian ini juga mendukung penelitian Sukriah, dkk (2009) yang menemukan bahwa pengalaman kerja, independensi, obyektifitas, integritas, dan kompetensi

permasalahan penelitian yaitu peralatan merupakan salah satu faktor yang sangat penting pada proses proyek konstruksi, excavator pada proyek konstruksi berfungsi

Pada gambar yang ditunjukkan gambar 4.10, didapatkan hasil simulasi kecepatan udara bersih pada intake cone yang akan masuk kedalam silinder 2 adalah sebesar 27,4 sampai 32,9 m/s

Tujuan utama dari menciptakan “Peta Kebersihan Interaktif” adalah pemerintah Amsterdam harus dapat meningkatkan ruang publik mereka dalam hal kualitas