• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 362008033 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 362008033 BAB III"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan

deskriptif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati (Deddy

Mulyana,12:2008). Berkaitan dengan teori tersebut penelitian ini dapat menghasilkan data

deskriptif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapat pemahaman yang sifatnya umum

terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan

terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang

menjadi fokus penelitian, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum

tentang kenyataan-kenyataan tersebut. Penelitian deskriptif adalah penelitian tentang fenomena

yang terjadi pada masa sekarang. Prosesnya berupa pengumpulan dan penyusunan data, serta

analisis dan penafsiran data tersebut

3.1.1 Jenis Data dan Sumber Data

Data primer : data ini diperoleh dari wawancara dari sumber yang bersangkutan, yaitu HRM dari

Best Western Star Hotel.

Data sekunder : data ini diperoleh dari sumber-sumber pendukung, seperti buku, artikel, jurnal,

dsb.

Sedangkan yang menjadi unit analisis dan unit amatan adalah sebagai berikut:

Unit analisis: Strategi kreatif Public Relations dan tahapan-tahapan penyelesaian yang dipakai Best Western Star Hotel dalam mengatasi konflik.

Unit amatan: Narasumber yang mengetahui tentang konflik yang terjadi antara Best Western dengan masyarakat dan pihak-pihak yang terkait didalamnya.

(2)

Penulis menggunakan metode kualitatif dalam mendapatkan sumber informasi dalam

penelitian ini, Adapun teknik yang penulis gunakan adalah :

1. Wawancara

Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau

keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian

kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa

menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam

kehidupan sosial yang relatif lama. Dalam hal ini, penulis akan mewawancarai orang-orang yang

ada pada divisi Public reations dan HRM dari Best Western Star Hotel

2. Dokumen

Dokumen dapat dibagi kedalam dua bagian. Pertama dokumen internal, yaitu dapat

berupa catatan, seperti memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga, system yang

diberlakukan, hasil notulensi rapat keputusan pimpinan, dan lain sebagainya. (Herdiansyah,

2010: 145-146). Kedua, dokumentasi eksternal yaitu dapat berupa bahan-bahan informasi yang

dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, seperti majalah, koran, bulletin, surat pernyataan, dan lain

sebagainya.

3.3 Teknik Analisis Data

Pada peneletian ini, penulis akan menggunakan analisa data kualitatif yang dimaksudkan

untuk memperoleh gambaran khusus yang bersifat menyeluruh tentang apa yang tercakup dalam

permasalahan yang diteliti dan dilakukan di lapangan sewaktu mengumpulkan data.

Dalam melakukan analisis, menurut Miles Dan Huberman ada tiga komponen pokok

yang merupakan model yang saling terjalin atau model interaktif ( Mattew B Milles, A Michael

Huberman, 1992 : 15-20 ), yaitu

(3)

Reduksi data dapat dikatakan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data ͆kasar͇ yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama proyek yang

berorientasi kualitatif berlangsung. Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisis.

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, mengarahkan, membuang

yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga

kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

2. Penyajian data

Merupakan rangkaian informasi yang memungkinkan kesimpulan riset dapat dilakukan.

Dengan melihat penyajian data, penelitian akan dapat mengerti tentang apa yang terjadi serta

memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis.

3. Penarikan kesimpulan

Dari sajian data yang telah tersusun, selanjutnya peneliti dapat menarik suatu kesimpulan

akhir.Milles dan Hubberman menjelaskan bahwa dalam kegiatan analisis dan kegiatan

pengumpulan data merupakan proses siklus dan interaktif. Peneliti bergerak diantara empat

͆sumbu͇ kumparan selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak-balik diantara

kegiatan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

3.4 Keabsahan data

Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik triangulasi data interaktif (Mattew B

Milles, A Michael Huberman, 1992). Dimana dalam triangulasi data ini pemeriksaan keabsahan

data memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data tersebut. Triangulasi juga bisa disebut sebagai teknik pengujian yang

memanfaatkan penggunaan sumber yaitu membandingkan dan mengecek terhadap data yang

diperoleh. Triangulasi dilakukan dengan sumber data dan penelitian atau pengamat lain. Teknik

triangulasi yang digunakan adalah teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber

(wawancara dan triangulasi) dengan sumber berarti membandingkan dengan mengecek balik

derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

(4)

 Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

 Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang saling berkaitan.

 Mengadakan perbincangan dengan banyak pihak untuk mencapai pemahaman tentang suatu

atau berbagai hal.

Dalam hal ini, peneliti akan melakukan triangulasi data antara hasil wawancara dengan

Bapak Wilson Pilirobo selaku HRM, Bapak Denish selaku Public Relation, hasil wawancara

dengan masyarakat setempat, dengan sumber lain terpercaya yang berkaitan dengan ahli PR

tentang strategi mengatasi konflik.

Melalui wawancara tersebut, penulis akan mendapatkan perbandingan informasi baik dari

pihak hotel maupun dari keterangan masyarakat. Dari jawaban tersebut akan diketahui

bagaimana sebenarnya kasus yang terjadi berikut penyelesaiannya. Selain itu penulis juga akan

Referensi

Dokumen terkait

46 Tatalaksana spesialistik ensefalopati 47 Tatalaksana spesialistik trauma kepala 48 Melakukan tindakan pungsi lumbal 49 Melakukan tindakan pemasangan EEG 50 Melakukan

Untuk menentukan dosis yang optimal, koagulan yang sesuai dan pH yang akan digunakan dalam proses penjernihan air, secara sederhana dapat dilakukan dalam

Hasil tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan materi motif hias dengan menerapkan model kooperatif teknik Two Stay Two Stray

Yaitu komunikasi dari atas ke bawah yang artinya adalah informasi yang berlangsung secara formal dari seseorang yang memiliki wewenang atau kedudukan lebih

Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh seperti suhu rektal di atas 38 °C yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranial.

pendidikan dalam waktu 6 (enam) semester maupun karena kesalahan/pelanggaran yang dilakukan oleh Penerima Beasiswa selama masa perkuliahan yang dapat berakibat pada

Lain halnya dengan pola asuh otoriter, pada pola asuh permisif lebih bersifat bebas dan terbuka. Anak diberikan kebebasan untuk memilih apapun yang disukai dan diinginkannya,

Simple Pay 0% untuk 3, 6 & 12 bulan Minimum transaksi Rp.1.000.000,- Berlaku di seluruh outlet ORISKIN Berlaku untuk PermataKartuKredit Berlaku hingga 31 Mei 2018 Moira Beauty