pmm&we?Affi
{}ffi
ytrffi
ffi ffiffi
gffi&ffieyK&ffi
ffi ffi ffi,B$Xmm$$
rAft,q
ffimE'ffit
il&tr
ffimffiKAPe$gE&$
?&
Esffi
{JApldAFg
mE
r&ffiKEffi
E{ffiE,etre
$eHrET
d_PffiS}?trffi&S
AKffiXM
&Lffiffi;
e oFmpm
$ymk
$mdra
s
ff6&3S3.S
rKffi&maFf,
ffiggJ&xmffitu@tr&A. &
?mKmgH,ffiffi r pmi{ffi
&fl,.&fffl,&ffi H$ASXS, pffiffi Kffiffi H.'ru,&ffiSMK&ffiffi
TEffiGffiT ELPfltrPMMTAF{rAM
&ffim&Bf,sffiss r&mffimffiuruem
rffimm&m
2{}SS
,t l . ; .! : l jffiama
ffiFffi
DAFTAR
ISI
BABI
:PENDAHULUAI[...
"""""
1 1.1.Latar
Belakang"
"""""
I
1.3.Tuiuan
""""
3 1.4.Manfaat""""""
""""
3BAB
tr
: TINJAUAIT[PUSTAKA
"""""""""'
42.1. Pengertian Ketel
Uap.."""'
""""'
42.2. Pencucian Ketel
Uap-....'*-
"""""
42.3. Perpindahan
Panas...
"""""""
62.3.1. Perpindahan Panas Pada Ketel
Uap"""-"""""""
62.3.2. Perpindahan Panas
Melalui
Pipa yangBerkerak"6
2.4. Efisiensi Ketel
Uap...
"""""'
92.5.
Air
Untuk
Ketel...
""""""""'
92.6.
KerakKetel...
"""'10
2,7. Mekanisme PembentukanKerak"""'""""""' """"'
12 2.8. UsahaUntuk
Mengurangi PembentukanKerak""""""l4
2.8.1. EksternalTreatment"""""
""""'15
2.8.2.InternalTreatment"""""
"""""'18
2.8.3. Pertakuan Blow
Down"""'
"""""
18BAB
III
BAB TV
4.2. Saran. ...27
DAFTAR
PUSTAKA
...28BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
BelakangSuatu Industri pada umumnya membutuhkan
air
dalamjumlah
yangcukup besar
untuk
keperluan-keperluan seperiair
industri, uapair
(steam),maupun air domestik (kebutuhan penduduk).
Salah satu alat pendukung utama pabrik pengolahan kelapa sawit yang menggunakan air cukup besar adalah Ketel Uap (boiler). Ketel Uap merupakan
suatu bejana dari baja yang dirancang untuk mengubah
air
menjadi uap yang dibutuhkan oleh industri tersebut.Air
yang
dibutuhkan sebagai bahanbaku untuk
menghasilkan uap haruslah memenuhi persyaratan bagi air umpan ketel (boilerfeed water). Hal ini sangat penting karena ketel uap bukan hanya bejena yang menghasilkan uap, tetapijuga
merupakan suatu bejana yangdi
dalamnya terjadi berbagai reaksikimia yang rumit dan kompleks yang berlangsung dibawah tekanan tinggi.
Air
yang tidak memenuhi standart jumlah dan mutu sebagaiair
umpanketel uap akan mengakibatkan masalah-masalah seperti: pombentukan deposig
kerak ketel, dan
tedadinyakorosi
pada
pipa
air
di
ketel uap.
Hal
ini menyebabkan penurunanefisiensi
padaketel
uap, yang
di
tandai
denganberkurangnya kapasitas uap yang dihasilkan dan pemakaian behan bakar yang meningkat. Jika hal
ini
terjadi maka secara langsung akan mengganggu prosespengolahan
kelapa sawit,
yang
akhirnya
menyebabkan kapasitas produksi menurun.Untuk
merubahair
menjadi uap steam makaperlu
dilakukan prosespamanasan untuk mendidihkan
air
sehingga menjadi uap, proses pemanasanyang dilakukan yaitu dengan pembakaran bahan bakar padat sisa pengolahan
IJap yang
di
hasilkan dari ketel uap akan digunakan untuk menggerakanturbin,
kemudianturbin
memberikan gerakan untuk menghidupkan generotorsehingga menghasilkan energi listrik yang digunakan untuk kebutuhan lestrik di Pabrik Kelapa sawit (PKS), kantor dan Perumahan yang terdapat
di
lingkungan PKS.Uap sisa dari turbin di masukan ke BPV (Back Pressure Vesel), untuk di gunakan sebagai kebutuhan uap pada proses pengolahan seperti:
1.
Sterilizer(rebusan)2.
Digester(pencacah)3.
Hot Water4.
Vibrating Screen (saringan getar)5.
OilClarifier
6.
NutDrier
7.
KernelDrier
8.
Storage Tank9.
FatPit
I.2
Permasalahanuap
yang
dihasilkanoleh ketel uap
sering
kari tidak
mencukupikebutuhan untuk proses pengolahan kelapa sawit di pabrik Kelapa sawit (pKS), sehingga proses pengolahan kelapa sawit akan terganggu.
Salah satu penyebabnya adalah kurangnya uap yang dihasilkan oleh ketel uap yang diakibatkan adanya kerak yang melekat pada pipa-pipa air. Dengan
adanya
kerak
ketel
maka panasyang
dipindahkanke air
akan terhambatsehingga panas yang diterima air juga akan berkurang, karena kerak mempunyai
daya hantar panas yang sangat rendah.
Penurunan efisiensi ketel ditandai dengan produksi uap yang menurun
dan pemakaian bahan bakar yang meningkat. penurunan efisiensi ketel akan
Masalah yang sering timbul dikarenakan oleh rendahnya mutu air umpan
ketel yang
menyebabkanterbentuknyl kerak pada
pipa
air
sehinggamenghambat penas untuk memanaskan air supaya menghasilkan uap steam.
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui efisiensi ketel uap sebelum dan sesudah maintenance dengan perbandingan pemakaian bahan bakar.
1.4 Manfaat
disebabkan oleh air umpan.
BAB
II
TINJAUAIY PUSTAKA
2.1 Pengertian Ketel Uap
Ketel uap (boiler) adalah suatu bejana dari baja yang memiliki tekanan,
dimana secara kontinuou
air
di
rubah menjadi uapair
(steam) karena adanyaperpindahan panas yang berasal dari pembakaran bahan bakar
di
dalam ruang dapur ketel uap.Bentuk ketel uap secara umum dapat di bagi atas ZtyPdesain, yaitu:
Pada PKS menggunakan Ketel Uap
jenis
pipa air, climanafluida
yang mengalir melalui pipa ketel adalah air.untuk
ketel unp jenis pipa air mempunyai prinsip kerja sebagai berikut:Energi panas yang dihasilkan
dari
pembakaran bahan bakar akan memanasidinding dapur dan pipa-pipa air. panas pada pipa akan dipindahkan ke air hingga
menguap.
Air
yang panas akan menguap karena berat jenisnya berkurang sehinggaakan bergerak ke atas dan diteruskan menuju bagian pemanas uap lanjut (super
luater).
Kemudianuntuk
menggantikanair
yang telah menguap, dialirkan kembaliair
dengan berat jenis yang lebih besar sampai mengalami penguapanlagi, demikian seterusnya sehingga sirkulasi air ketel terjadi.
2.2 Pencucian Ketel Uap
Yang
di
maksuddari
pencucian ketel uap adalah suatu proses yang dilakukan oleh PKS dalam perawatan ketel uap dengan tujuan agar ketel uaptetap dalam kondisi optimal, sehingga pada saat proses pengolahan kelapa sawit
ketel uap tidak mengalami masalatr yang mengharuskan adanya stagnasi pada
Proses pencucian
keter
uap dilakuka,
pada
pKS
dengan metode
mechanical dalam waktu 3 buran sekari pada saat pKS berhenti operasi, dengan
cara:
tertutup dengan sempurna/tidak terdapat kebocoran)
iwtrument Parul tetap pada posisi ,,ON,
bagian dalam drum dan pipa_pipa
secara mechanical
s
dan manlole
tekanan
+3
kglcm2e4+3
kglcmz)pipa-pipa keter dapat dilakukan pemanasan awar
(/irezp)
sesuai dengan SOP (Standart Operasional prosedur)
kembali.
I : i
2.3 Perpindahan Panas
2.3.1 Perpindahan Panas Pada Ketel Uap
Panas
yang
dihasilkan
dari
pembakaran bahanbakar
dipindahkan terhadap bidang pemanas dengan cara: pancaran, Aliran, dan perambatan. Daribidang pemanas, panas dipindahkan lagi secara rambatan dan ariran hingga ke
air ketel.
a. Perpindahan Panas Secara pancaran (Radiasi)
Perpindahan panas antara suatu benda
ke
banda yang rain dengan jalan melalui gelom bang-gelombang elektromagnetik tanpatergantung kepada ada
atau tidaknya media atau zat diantara benda yang menerima pancaran
panas
tersebut.
b. Perpindahan panas secara aliran (Konveksi)
Perpindahan panas yang dilakukan oleh molekul-molekul suati lluida (cairan
ataupun gas).
c. Perpindahan panas secara perambatan (Konduksi)
Perpindahan panas dari suatu bahagian benda padat
ke
bahagianlain
dari
benda padat yang sama, atau dari benda padatyangsatu ke benda padat yang
lain
karena terjadinya persinggunganfisik
(kontakfisik
atau menemper),tanpa terjadinya perpindahan molekul-molekul dari benda padat
itu sendiri. 2.3.2Perpindahan panas Melalui pipa yang Berkerak
Panas yang diterima oreh morekur-molekur
air
meraruidinding
pipa dipindahkan dengan cara rambatan dan aliran, dengan proses sebagaiberikut:
dinding ketel sebelah dalam. Panas akan terus dirambatkan melalui kerak yang menempel pada pipa hingga ke air ketel.
\2+
Q3
-=+
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar berikut ini:
SI
32
S?Jelaga
Dinding
Kerak ketelGamabar 2.1. Perpindahan panas Melalui pipa yang Berkerak Keterangan:
Ql
= Panas yang diserahkan oleh api pada jelagaQt =u,l.F(Tapi_Tdl)kkal/jam
KonveksiQ2
:
Panas yang dirambatkan di dalam jelagaQ2
:1.1
. F(Tdl
_ Td2) kkal/jam_-_+
KonduksiS1
Q3 :
Panas vang dirambatkan didalam dinding ketelQ3
:LZ
. F (Td2 _ Td3)kkat/jam
Konduksi S2Q4
:
Panas yang dirambatkan di dalam kerak ketelQ4
= 1"3 . F (Td3 _ Td4) kkat/jam -___-_+ Konduksi S3Q5
= Panas yang diserahkan dari kerak ketel kepada airQ5
:
A
.F
(Td4-
Tair) kkal/jam---->
KonveksiDimana:
F
= Luas dinding ketel yang dilewati panas dinyatakan dalam M2S
= Tebal dinding dalamM
1,
:
Angka perambatan panas dalam kkal/m2j.oc.
ol
= Angka peralihan panas dari api ke dinding ketelTdl
= Temperaturjelaga oCTdz
:
Temperatur dinding ketel sebelahkiri
oCTd3
= Temperatur dinding ketel sebelah kanan.oC
Td4
:
Temperatur kerak ketel oCTapi
:
Temperatur apiTair
= Temperatur airKelima buah persamaan di atas dapat ditulis menjadi:
Ql :
Q:
ol
. F (Tapi- Tdt)--+
Tapi _Tdl
= =Q:
)"1 . F(Tdl
-
Td2)-+
Tdt
_ Td2 SI Q4 . F (Td2-
Td3F+
Td2-
Td3
= . F (Td3- Td4)--r
Td3- Td4
=Q5
:Q:a2.F(Td4-Tair)--+
Td4_Tair
:
l.-1Q
Menjumlahkan kerima persamaan tersebut akan didapa, ,11,,, o
Tapi-Tair
:e
.(
I
+ Sl +
S2_+53
+
I
)F ol l.l X2 )"3 A
Bila
-l
:(l+Sl+.S2+53+l)
kk
ot 1"1 ),,2 13 A'
kk
= Angka perpindahan panas langsung dari api ke air melaui dinding ketel yang kotor kkal/m, j.oC.Tapi
-
Taira
=kk.F(Tapi-Tair)...1.1
Dari
gambardi
atasjelas
terlihat bahwa panasjuga
akan merambat melalui kerak yang menemper pada dinding pipa
sebelah daram dan kemudian diarihkan
ke air
ketel. Dengan demikian panas yang diterimaoreh
air
akan berkurang, sebab sebagian panas yang merambat melalui kerakakan diserap kerak.
r.!
olF
sl
.!
l"t
Fs2
.!
L2F
s3
.!
1.3
F:
Q:1,2
S2:
Q:1,3
s3 Q2 Q3=Q
x
IFkk
2.4 Efisiensi Ketel Uap
Mengoperasikan ketel uap yang menyangkut masalah tenaga kerja, bahan bakar, udara pembakar,
air
ketel dan alat-alat perlengkapan ketel memerlukan tindakan-tindakan yang tepat sehingga akan dicapai efisiensi yang baik. Dengandicapainya efisiensi ketel yang baik, maka uap yang dibutuhkan pabrik untuk proses pengolahan kelapa sawit dapat terpenuhi dan kebutuhan bahan bakar ketel dapat disuplai dengan lancar.
Efisiensi ketel uap menggambarkan perbandingan antara
jumlah
panasyang dipasok dan yang diserap oleh
air
ketel. Dapatjuga
dinyatakan dalam bentuk produksi uap dalam kg, oleh tiap kg bahan bakar. Secara sederhana nilaiefisiensi ketel dapat dirumuskan sebagai berikut:
,o
:Yul@aHd
xfioyo
...1.2
Wf x
LHV
Dimana:
qk
= Efisiensi dari ketel (%)Ws
= Kapasitas uap yang di produksi (kg uap/jam)AHsup
:
Entalpi uap (Kkal&g)AHa :
Entalpiair umpan (Kkal/kg)Wf
:
Pemakaian bahan bakar (kg bahan bakar/jam)LHV
:
Nilai
kalor bahan bakar terendah (KkaUkg)2.5
Air
untuk KetelSumber air yang
di
pakai untuk kebutuhan pabrik berasal dari air tanah atau air sungai yangjaraknya tidakjauh dari lokasi pabrik.Diantara penggunaan
air
untu induski,
maka penggunaanair
untukumpan ketel uap merupakan penggunaan yang paling luas, karena bagian yang
terbesar dari suatu industri pabrik kelapa sawit adalah penggunaan ketel uap.
Air
yang baik untuk pengisi ketel uap adalah air yang:Tabel2.1. Persyaratan
air
umpan ketel danair
ketel2.6
Kerak
KetelDeposit ketel adalah, zat-zat organik, anorganik ataupun campuran dari
kedua zat tersebut berupa padatan lunak atau keras yang terdapat di dalam pipa-pipa ketel. sedangkan kerak adarah deposit yang sifatnya keras dan melekat
didalam pipa ketel pada permukaan rogam pipa bagian daram. Deposit yang
sifatnya
lunak
dan
tidak
melekat pada permukaanlogam disebut
lumpur (sludge).Reaksi pembentukan kerak pada suhu
ketel adalah sebagai berikut
tinggi
yang berlangsung dalam+ HzO + COz
+ HzO + COz
+ COz + H2O + COz + COz
Kebanyakan kerak kalsium karbonat
(cacor)
berwarna putih, padat danhalus berbentuk kristal. Kerak
ini
pada umumnya terbentuk akibat pengawasan dan perlakuan yang kurang efektif pada air umpan yangsadah.
:1. Ca
(HCO3),
,,---+CaCOr
/
2.
Mg(HCO:)z
--V---+
MgCq
//
3. MgCO3 + H2O
---V-
----+ MeeH)z/
4.2NaHCO
z --V-
NazCOz/
NazCOg + HzO-=T---+
2NaOHUraian Satuan
-
Syarat-SyaratPh 7,5
*9,5
10,3
-
I 1,5Alkalinitas Ppm Max.300
Kesadahan Ppm Max.
l0
Max.700TotalPadatan Terlarut Ppm Max. 100 Max.2500
Silika Ppm Max. 120
Kerak kalsium sulfat (CaSOa) terbentuk dengan dua factor penyebab yakni:
l.
Akibat
terjadinya penguapandi
dalam ketel, maka terjadi pemekatankalsium sulfat dalam
air
keter, kemudian menemper pada trinding pipadan meniadi kerak.
Akibat
adanya pemanasan terutama pada daerahperpindafran p.nas, maka konsentrasi menjadi
tinggi
dan garam akan mengendap dan menempel pada dinding pipa.2.
Kerak kalsium sulfat
cenderungterjadi
padaair
umpanyang
tidakdimumikan, terutama padaak yang mengandung kesadahan tinggi. Hubungan antara panas dan kelarutan dapat dilihat pada table di bawah ini.
Tabel2.2. Hubungan antara panas dan kelarutan
Dari
taberdi
atas dapatdi
rihat
bahwa karsium surfat menunjukkan kelarutanyang lebih
tinggi
dari
pada karsium karbonat.Kerak
magnesium seperti brucite [Mg(oH2)] dan kerak kompleks seperti (3Mgo.sio2.2H20) yang terkandung
di
dalam silikadapat terbentuk terutama pada ketel yang memakai air tidak dilunakkan sempurna.
Kerak
silika
murni(sio2)
sering terjadi terutama pada pemakaian airketel yang tidak memperhatikan alkalinitas. Akan tetapi kerak
silika umumnya
tedadi dalam bentuk kerak yang kompreks dengan senyawa kimia rainnya. Kerak silika yang terdapat pada ketel adalah:
l.
Analcite [sodium arumino silicate (Na2o.Al2o3.4Sioz2Hzo)]rerbentuk karena adanya aluminium yang terdap atpadaair umpan.
2.
Acmite [sodium ferros silica (Na2oFezot.4sior]
yang dapat terbentuk dari hasil korosi, banyak terjadi pada bagian persambungan pipa.
ll
Kerak yang terbentuk pada pipa
air
dapat menyebabkan kerugian-kerugian,seperti:
berkurang sehingga
terjadi
panaslanjut
pada pipa dan akhirnya pipamenjadi pecah
keselamatan pekerja
2.7 Mekanisme Pembentukan
Kerak
Terbentuknya kerak dan endapan pada dinding ketel merupakan hal yang
serius
dalam
pembentukanuap.
penyebab utama terjadinyakerak
adalahmenurunnya daya larut garam-garam pembentukan kerak pada suhu tinggi. Adapun mekanisme pembentukan kerak pada pipa
air
ketel uap adalah sebagai berikut : l-apisan air yang dekat dinding ketel (berupafilm
tipis) menjadilebih pekat dibandingkan dengan lapisan air yang sebelah dalamnya, sehingga
lama-kelamaan dengan adanya panas akan membentuk kerak pada <Iinding ketel
trsebut.
Kerak ketel
merupakan lapisan penghambat yang mempunyai dayahantar panas yang sangat rendah, sehingga dapat mengurangi el'isiensi ketel uap.
Kerak dengan ketebalan 2mm dapat menurunkan efisiensi
l5
o,
yang berartipemborosan pemakaian bahan bakar. Tetapi yang
lebih
membahayakan lagi adalah terjadinya pemanasan lanjut (over heoting) dari pipaair
yang akhirnyadapat
merusakpipa-pipa pada
ketel.
Terjadinya pemanasanlanjut
dapatdigambarkan seperti pada gambar berikut:
Dindins Ketel Suhu Lo T2 T2 T1 u alr uhu air Lapisan
A
Lapisan BGambar
2.2.
Ilustrasipraktek
Mengenai pengeruhSehingga Dapat Merusak pipa
Air
Lapisan C
Kerak
Terhadap panasKeterangan:
Lapisan
A
:
Dinding pipa tanpa kerak,Suhu logam (T2) untuk mudahnya langsung merambat
turun ke suhu air ketel (T1).
Lapisan
B
:
Dinding pipa dengan kerak,suhu logam
(T)
tidak langsung merambat turun ke air ketel, tetapijuga
merambat merarui kerak(T1), sehingga suhu
air
keter (T6)menurun.
Lapisan C
:
Memperlihatkan naiknya suhu padalogam (Ta),
Untuk mempertahankan suhu air keter (T1)
diperrukan rebih banyak panas' Tiap penambahan tebal kerak, perru
penambahan panas pada
logam agar dicapai kesetabilan suhu
air
keter (T1). panas yangditambahkan pada logam
tidak
boreh merampaui batas ..aman,, pipa. Jika dilampaui, dapat menyebabkan kerusakan pada pipa_pipa
(pecah). Adapun batas aman pipa sekitar 465oC.
2.8. Usaha
-Usaha
Mengurangi PembentukanKerak
Dalam
menanggulangi pembentukan
kerak serta
mengurangiterbentuknya kerak dapat dilakukan melalui proses pengolahan air yang masuk
ke ketel (penjernihan dan pemumian) serta perlakuan pengawasan selama ketel uap operasi.
Proses penjernihan dan pemurnian air untuk ketel adalah suatu perlakuan proses yang bertujuan unfuk:
l.
Menghilangkan zat-zat padatan yangtidak
terlarut
dalamair
(pasir, lumpur, tanah, dan sebagainya) dan zat-zat padatan terlarut, terutamagaram-garam
kalsium,
magnesium
yang
dapat
mengakibatkan pembentukan kerak ketel.2.
Menjamin bahwaair
yang dipergunakan akan menghasilkan uap yangbersih/murni dan tidak merusak ketel.
Proses pengawasan yang dilakukan selama ketel uap beroperasi adalah:
l.
Setiap 45 menit yang dilakukan yaitu:2.
Setiapl
atau 2 jamyangdilakukanyaitu:Apabila hasil
laboratorium harus dilakukanblow down,
maka blow down dilakukan melalui lower drum valve3.
Setiap3-4jam
4.
Setiap 24 jambunyi yang abnormal
5.
SetiapI
sld2 minggupembakaran yang melekat
Setiap
I
s/d3 bulanDiatas 1 tahun
2.8.1 Perlakuan di
Luar
Ketel (External Treatment)Perlakuan
di
luar ketel adalah suatu perlakuan pada air yang merupakanproses pendahuluan
yang
dilakukan
secara terpisah, sebelumair
tersebutdimasukan
ke
dalam ketel.Air
yang telah mengalami perlakuan disebut air Umpan Ketel. Tujuan dari External Treatment adalah untuk menghilangkanzat-zat
yangtidak
diinginkan yang terkandungdi
dalamair,
sehinggaair
yang digunakan benar-benar murni dan tidrik merusak ketel.Keseluruhan
dari
proses external treatment dapat diuraikan sebagai berikut:A. Penj ern ihan (C lariJic ot io n)
Proses penjemihan
air
adalah merupakan gabungan proses koagulasi,flokulasi
dan
sedimentasi. Pada prosesini
bertujuanuntuk
menghilangkanpadatan-padatan terlarut dan padatan-padatan halus.
6.
7.
Penjemihan dilakukan dengan cara penambahan bahan
kimia
disertaidengan pengadukan cepat, dan pengadukan lambat dalam suatu alat yang disebut
clarifier.
l.
KoagulasiSuatu proses pengendapan zat-zat yang
tidak
larut dalamair,
denganmenambahkan pengkoagulasi (coogulant) ke dalam
air
yang akan dibersihkan.Penambahan
coagulanl
dimaksudkan
untuk
menggumpalkan
padatantersuspensi, warna" kekeruhan membentuk partikel-partikel kecil.
2. Flokulasi
Suatu proses pembesaran ukuran partikel-partikel yang dilakukan scara mekanis dengan pengadukan perlahan. Dengan demikian partikel menjadi lebih
besar dan berat, sehingga lebih cepat mengendap. 3. Sedimentasi
Partikel-partike:l yang telah mengendap untuk selanjutnya dipisahkan dari air. Sehingga air menjadi jemih.
B.
Pelunakan.dir
SadahPelunakan
air
sadah adalah proses pengambilanatau
pengurangankandungan mineral penyebab kesadahan. Mineral-mineral penyebab kesadahan
air
terutama garam-garam kalsium atau magnesium bikarbonat, kalsium ataumagnesium sulfat, serta kalsium atau magnesium klorida.
Berbagai cara pelunakan
air
dapat dilakukan seperti proses kapur sodaabu, proses zeolit dari proses resin organik.
l.
Proses Kapur Soda AbuProses kapur soda abu melibatkan suatu proses dimana kapur Ca(OH)2
mengubah kalsium dan magnesium bikarbonat yang
larut
dalamair
menjadi kalsium karbonat dan magnesium yang tidak larut dan mengendap.Klasium dan
magnesiumsulfat yang
larut
dalamair
dapat diubah menjadi kalsium karbonat yang tidak larutoleh soda abu (NazCO:). Reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut:Ca (HCO:)z + Ca(OH) z
#
2H;A3
;/*
arO+
COzMg(HCO3)2
+2Ca(oH)2#
2H;o3
/*
*r1OH)z+2H2o
MgSoa
+ Ca(oH)2
---r
MgtOH)r//+
CaSo+CaSO+ +Na2CO3
CaCO3,/ *
NazSO+COz
+Ca(OH)z
I
CaCq
y/
+
n2OReaksi
di
atas menunjukan bahwa dengan penambahan soda abu yang cukup, dapat berfungsi sebagai:mudah dibuang dengan carablow fuwn.
2. Proses Demineralisasi (Proses Penukar Ion)
Proses demineralisasi adalah
pros
untuk
menghilangkan mineral-mineral yang terkandung dalam air dengan cara pertukaran antar ion-ion yang terdapat dalam air dengan ion-ion yang terkandung dalam zat penukar ion (Ion Exanger). Proses penukar ion di bagi atas dua langkah kerja, yaitu:Pada proses demineralisasi
ini,
ion-ionpositif
sepertiCa*,Mg*
dan Na* akan ditukar degan ion yang hydrogen(t{)
dengan air yang keluar dari penukar kation yang bersifat asam. Kemudianditenr*an
ke penukar anion. Anion-anion yang ada dalamair
seperti SOn=, NO:=,Cq:,
SiO3=, akan ditukar dengan ion hidroksil(OH)
dari anion resin yang bersif*basa.Penukar Kation
R-Ca
R-Mg + If
R-Na
Ca*
R-H +
Mg*
Na*Ff,
ion dari asam (HCl atau HzSO+)t7
Penukar Anion R
*
HCO3R_CO
R-SiO3
+
OH-R-SO4
R:
CI I-ICO: CO: si03 S04cl-R-OH
+Dipakai
kembali
Dibuang OH-, ion dari basa (NaOH)Air
yang dihasilkan dari proses ini disebut demint water (bebas mineral) dan banyak digunakan sebagai air umpan ketel.2.8.2Perlakuan di dalam Ketet (Internol Treatment)
Perlakuan
di
dalam ketel adalah suatu perlakuan dengan cara pemberian obat-obatan (bahan kimia) secara langsung (penginjeksian) ke dalam ketel uapbersama-sama dengan
air
umpan ketel, sehingga obat-obatan yang diinjeksikan akan bereaksi didalam ketel uap.Jenis
da,
dosis bahan kimia yang ditambahkan pada air ketel tergantung pada mutu air urnpan ketel yang telah digunakan dan kondisi pengoperasian daroketel tersebut. Adapun tujuan pemberian dosis bahan kimia tersebut adalah:
membentuk kerak
menyebabkan korosi.
2.8.3 Perlakuan Blow Down
Perlakuan blow down adarah suatu perrakuan yang dirakukan meralui
ketel, dimana
air
dikeruarkan melarui katup pembuang dan menggantikannyadengan
air
umpanuntk
menurunkan konsentrasi zat-zat yang dapat larut dan tidak dapat larut sampai batas maksimum konsentrasi yang telah ditetapkan.Blow
down dapat dilakukan secara terus-menerus (continuos blow down) atau dapat dilakukan secara berselang-seling (intermittentblow
down),
ataukombinasi dari keduanya.
Blow down secara terus-menerus bertujuan untuk mengontrol zat-zat yang
larut
dalam
air
ketel,
sedangkancara
berselang-selingbertujuan
untuk membueng zat-zat yang tidak larut dalam drum yang berisi lumpur.2.9 Pembersihan Pipa Ketel
Akibat
kurang
sempumanya pengolahanair
umpanketel
dan
tidak tepatnya perlakuan blow down baik dari segi waktu maupun jumlah, maka masihsering terjadi pemebentukan kerak
di
dalam ketel. Untuk menghindari kerak dapat dilakukanmelalui
perawatan dan penggantian peralatan perlengkapanketel
secaratepat dan
berkesinambungan. Pembersihanpipa ketel
dapatdilakukan dengan 2 metode, yaitu: 2.9.1 Metode
Kimiawi
Prinsip dari metode ini adalah menghilangkan deposit dan kerak di dalam
ketel
dengan menggunakan bahankimia
yangefektif
yang disertai dengan pencegahan korosi dari logam. Agar proses pencucian pipa ketel dengan metode kimiawi dapat berlangsung secara efektif harus diketahui:Untuk pembersihan ketel dari kerak diperlukan bahan kimia Acid cleaning.
2.9.2Metode
Mekanik
Metode mekanikal dilakukan apabila metode
kimiawi
mengalami kesulitan akibat komposisi deposit dan kerak sangat kompleks atau pipa sudahtumpat. Jenis metode mekanikal untuk menghilangkan kerak antara lain:
a.
Pig CleaningDilakukan untuk memberihkan kerak, deposit dan kotoran lain
di
dalampipa dengan cara ditekan oleh air atau gas. Pig ini terbuat dari Polyuretan
Foam yang mempunyai elastisitas yang
baik,
tahan tekan, dan tidak mudah robek.b.
Wet Blast CleaningMetode
ini
untuk
menghilangkandeposit
dan kerak
dengan jalan penyemprotanair
di
campurpasir.
penyemprotan dilakukan dengankecepatan
tinggi
sehinggaair
menjadi atom, metode
ini
tidakmenimbulkan debu.
Air juga
berfungsi sebagai pelindung logan dariabrasi pasir, sehingga kerusakan permukaan logam dapat dihindari.
c.
Tube CleanerTube cleaner digunakan untuk menghilangkan kerak dari pipa-pipa yang lurus atau
pipa
bengkokdari
ketel. Prinsipdari
tubecleaner
adalah adanya putaran dari mesin pembersih.Untuk membersihkan kerak dari pipa yang lurus digunakan pelocok pipa.
Ujung
pelocokpipa
diberi
kawat baja spiral yang
dapat mengorekendapan-endapan kerak pada pipa. Sedangkan untuk membersihkan pipa
yang panjang serta bengkok digunakan bor pipa. Bor pipa yang dimaksud
berupa motor listrik yang pada porosnya terdapat tiga buah engsel-engsel dengan poros yang masing-masing terdapat roda bergerigi yang dapat
berputar. Roda bergerigi tersebut akan mengikis lapisan kerak dari dalam
pipa.
Dari metode-metode pencucian ketel diatas, y ang sering di lakukan untuk
pencucian ketel uap pada pabrik kelapa sawit adalah metode mekanikal rube
cleaner. untuk pencucian ketel uap dengan metode
ini
biasanya dilakukan 3-
7 hari, disesuaikan dengan ketebalan danjenis kerak.BAB
III
METODOLOGI
DATI
PENELITIAN
3.l
MetodologiData diperoleh dari hasil pengoperasian ketel uap sebelum dan sesudah pencucian. Pengambilan data dilakukan dengan variasi waktu setiap
jam
padaketel uap dengan tekanan sekitar 20kglcm2.
3.2
Alat
dan Bahan3.2.1Alat
1. Ketel uap dan alat-alat ukur
2. Timbangan 3. Sekop 4. Keranjang 3.2.2 Bahan
1.
Air
umpan ketelZ.Uap yang dipanaskan lanjut
3. Bahan bakar (cangkang dan serabut)
3.3 Prosedur
1. Menghidupkan ketel uap
IDN
perlahan-lahan sampai terbuka penuh
2. Penimbangan bahan bakar yang akan di masukkan ke dapur pembakar,
untuk mengetahui baratnya setiap jamnya.
3.
Pengukuran hasil kerja ketel untuk setiap jamnya, antara lainhydragenum
3.4 Data dan Perhitungan
1. Perhitungan
Entalpi
UapDengan
mengetahui temperatureuap
(superheater)dan
tekananuap,Entalpi
(AHsup) dapat dihitung
dengan mengunakantable uap
yangdipanaskan lanjut.
Untuk entalpi
air
mendidih
(AHa)
dalam
Kkal/Kg
sama
dengantemperature air mendidih dalam oC, pada table uap kenyang.
2. Perhitungan
Nilai Kalor
BahanBakar
Pada ketel uap merek Takuma ini,
jenis
bahan bakar yang digunakanadalah serabut (fibre) dan cangkang(shelt), dengan komposisi sebagai berikut:
Serabut (fibre)
C
:31,98
o/oH2
:
4,23 YoOz
= 33,15 o/oS
=2,04 YoAir
:28,55
Yo"'
Cangkang (shell)C
=
61,34 YoH2
:
4,02 o/oOz
= 30,16 o/os
-
l,l8
0/oAir
:3,30
o/oBerdasarkan pengamatan
di
lapangan, dimana perbandingan pemakaianbahan bakar antara serabut dan cangkang adalah 3:1. Maka komposisi campuran bahan bakar adalah
C
:0,75
(31,98) + 0,25(61,34):39,32Yo
Hz
:0,75 (4,23)
+ 0,25(4,02) :4,17
YoOz :
A,75 (33,15) + 0,25 (30,36) = 32,40 o/os
*
0,75(2,09\
+ 0,25(1,18)
:
1,86 o/oAir
:0,75
(28,55) +0,25(3,30)
=22,24%oNilai
kalor
bahan bakar dapatdihitung
dengan rumusHHV
(HeadHeating Value) dan Low Heating Value
(LHV)
HHV
:8080
x C + 34500 (Hz-Qd
+2220 x S kd/qbhn.bkr. 8 = 8080 x 0,3939 + 34500 (0,0417-
0.3240) + 2220 x 0,0186 8:
3265,404 kur4, bhn.bkr.LHV
:HHV-586(W+9Q2)
8 :3265,404-
586 (0.2224 + 9 0.3240 ) 8:
29zl,4B khl{., bhn.bkr. 23Berdasarkan
dari
data didengan rumus:
atas maka
nilai
Efisiensi ketel_ Ws (AHslrp-AHa)
x
100%Wf x
LHV
(qk)
dapat dihitung1k
A. Eflisiensi Ketel Uap Sebelum Pencucian
Tekanan uap basah Tekanan uap kering
Suhu uap kering
Suhu gas bekas Suhu air umpan
Kapasitas uap yang diproduksi Bahan bakar yang tersedia
Fibre Shell
Total Sisa bahan bakar
Bahan bakar yang digunakan
l8
Kg/Cm217,5K{Cm2
2600C
360t
60"C ( menggunakan Yocum Dearator)
19000 kg uap/jam
l4Yox 30 ton/jam
:4,2tonljam
:
7% x 30 ton/iam = 2.1 ton/jam +6,3 ton/jam
: 580 kg/jam
: 6300 kg/jam
-
580kg/jam = 5,720 ton/jamWs (AHsuo-AHa)
rlk
:---x
100% Wf xLHV
:
19000 (.699.8-
60.06)x
100% 5720 x2921,48=
72%o )AB.Effisiensi Ketel Uap Sesudah Pencucian Tekanan uap basah
Tekanan uap kering
Suhu uap kering
Suhu gas bekas Suhu air umpan
Kapasitas uap yang diproduksi
Bahan bakar yang tersedia
Fibre Shell
Total Sisa bahan bakar
Bahan bakar yang digunakan
18,5 Kg/Cm2 18 Kg/Cm2'
2600C
360"C
60"C ( menggunakan Vacum Dearator)
20000 kg uap/jam
l4Yox 30 ton/jam
:4,2tonljam
:
7Yox30 ton/jam:
2.1 ton/jam +6,3 ton/jam : 1280 kg/jam : 6300 kg/jam-1280kg/jam
:5,020
tor/jam Ws (AHsuo-AHa)Ik:--x100o/o
Wf xLHV
:20000
(699.8-
60.06)x
100% 5020 x 2921,48:
87 %i 3.5 PembahasanDari
hasil pengolahan data diperoleh bahwanilai
effisiensi ketel yangbelum mengalami pencucian adalah sekitar
72
%
dengan penggunaan bahanbakar = 5.720kg bhn.bkr./jam dan produksi uap:19000 kg uap/jam. Sedangkan
effisiensi ketel yang telah mengalami pencucian berdasarkan hasil pengolahan data adalah 87o/o, dengan penggunaan bahan bakar
:
5.020 kg bhn.bkr./jam dan produksi uap = 20000 kg uap/jam.Penurunan
nilai
effisiensi
ketel
sebelumdan
sesudah pencuciandisebabkan karena adanya kerak-kerak ketel yang melekat pada pipa air, yang
menghambat perpindahan panas
ke
air
ketel.
Sehingga produksi uap yangUntuk ketel yang telah mengalami pencucian dengan nilai el'fisiensi 87%o
menjelaskan bahwa
ketel
tersebut bekerja dengan sangatbaik.
Ketel
yang bekerja dengan baik/normal adalah ketel yang mempunyainilai
effisiensi ketellebih dari 73%o.
BAB
IV
KESIMPULAN
DAI\
SARAN
4.1Kesimpulan
Nilai
effisiensi ketel sebelum mengalami pencucian adalah sekitar 72 Yodengan penggunaan bahan bakar
=
5.720kg
bhn.bkr./jam dan produksi uap:19000
kg
uap/jam. Sedangkannilai
effisiensi
ketel
setelah mengalamipencucian
adalah 87yo,
dengan penggunaanbahan
bakar
:
5.020
kgbhn.bkr./jam dan produksi uap =20000 kg uap/jam.
4.2 Saran
Agar
dilakukan
pengolahanair
umpan
yang
baik,
supaya tidak mengakibatkan pembentukan kerak di dalam pipa air ketel dan selalu melakukanpengawasan selama boiler operasi.
DATTAR
PUSTAKA
Asthon,
H.M, *Boiler
Efficiencyond
alb$;,
The
Mr
Millan
Press Ltd, London 1981.British
StandartIntituion BS
2486,"
Recommendotionfor
Treatmentof
Ilater
for
LandBoilef',
197 8.Caniago,
H,uAir
Pengisi Ketel Uap dan Pengolahannye", Lembaga Latihan Angkatan Kerja Panca Karsa, Medan 1992.Djokostyardjo, M.J, "Pembahasan
Ketel
Uap (10",
PT
Pradnya Paramida,Jakarta, 1990.
De Bruin,
L.A,
Muilwijk, "Ketel
Uap (Ierjemahan)",
Penerbit Bhrata, Jakarta, 1990.Muin, S.A,
"Pesowat-pesowot kanversiEnergi
I
(Ketel
(Jap)",
Lektor Kepala Teknik USU, Jakarta, 1998.Naibaho,
P.M,
o'Telcnologi PengolahanKelapa
Sawitu, Pusat PenelitianKelapa Sawit, Medan, 1995.
P.T. Super Andalas Steel,"Petunjuk Pengoperasian dan Perawatan Boiler",
Medan.
\9
rr)
{r
(.)ii
qi
*
ss
*p
I
iss
$,r$
sgs
irs
5s*
li*--i---i-, ..:--
__*
. -_
_i{
fi.i
f;
:l[
{:ti
$'if;
il*'H
fr*^s'
d,r*
S
an
ii
n
i
I
d$
tr.3
3E$
$*$
:iE$
$s[
g"E$
lu
iFl-i.$irffisr}$Iltt
li
i
c. r:..r{
c)(i .r
olJ,_r
rjti".i
dF:
,_idNj -r--,
I
o
n
",li
I
Dl *, .';1 )v o. i)l rI{ ,^ !1. sl*..{l
>t
.,$
ot-
.-l
q ,r
I
'Cil
:t
i_ri
_
i
oi
irrt'
I
Biix
$g:i
Bss
gH
3.}$
I
iuu
l-.-F-+
J.(\rl 'Jl-'F{ c\oF{ O\cr{ I gt
glri
_s.a1rffi$ffi|
ffr
tnn
Ir
i
n
i
ll;{
ii:;ii
$rHe-.e
$:t $}ffir$
i
nii -
-:-L-
-
-
- - --iri-.i
-.i..1,-.i-
;.*..i
-liuiff.,i-iiiii-.r
-i
r
:t i I I --:-'t
-
-.
- --',:ri-.i
-;ii,
-.i-
:i.**?
=ile-iffi-i.3,[i3r.1i
i
iil
il
*,
i
ii;:i
;i
;iliBx'u
Exfi
$rr
i
fil
.41
iii
o! tl .1i ;tr't +tl 7l ili trl RIrill
titl
i,
ii
"r
taiii[ip*i35-i
$
li
si
:
i!--'L.-
r ti--l; , t rl rar \() rl li , \t.'rc{ 'f':\ ,hll
I.e
q) Ii
S
F.t qli,?, L*r rr.r ;li .. t -.) iA.!
fX Il.
.ti
i
'dl3.isS j
lri rrit
l.#
v) ar. ta rl CJ .. N :'j' Jll i . r . .. - _ _. i _ . _ _---
:: .,.. .'_,.. - - r : -., j_ra.=: _-o_5l-s:.l?_5L.9.,?-!,----'l
,r:l
ii-;i'---
i
B.j'r
li
vil
lEiiB
ri---i---
_-
i
.rrrt
Ill qi
I
F'rr,,
|
,.ll
ii
--l
nrit_-___
..--t
illli ,l | !
l,i q].Frirr,?rm
.Frir'v+tm>r-r,,rr.-r', rrr,
>r-rr..>.-r71 rrr6t..ro.'rrrlljl
t..to >:Jrlri 'ti's. ri) |
: () n-.:
ii-:l'r:t1.,'-i
\^
Alj::l',.i;l;i
e s
;$
R s
a
r '., r rl ;-i r.; t, t r:, 'l :I | (.r r.li:ri:i,:i:il15i:i:i:i
:i
:ti,l
:i'
i
'Ibtri[W$${r\
tit'i$[riilittiiiiti'
i-"':-"
'*'-' -"
Isfrii$frlffi*$[tnsn'
f"i"'r"'
I O. .-t -l c) fJt c\- r-l ltO rV vr \O 'rl c\r \O 6l-llss'tfiiNiiisrguu,--i.x
r,::q.qr:j?fliii:riliii
H
liililr
x.
t:l
rl:l
ll
3ts8it- 53
8
IiAb:
511i
sd,jdd.:;i.;aS
d
,idd
ci,'
iatUnaH'j'[H.rn
ffixE,-i-os.asis-dsle-e-s-:-:.C:i
e-
-
. -rl*n$$,tiislli[i[s
F'$$
$'
| '--
-
.- "-**
'-i-
--rl*
I
Ii$
[,].t;tl*
,".,1g
F{xp'ldr
r'i
-" ---*'--'i-"
il
it
F'.---.
--"' -'*-'!
ii[[$g{qq[(tqrfp.qq I
ffiffiw
tt
-:.1 ,i
."i.,_._:;i:,.:i
-*fi
= , i ,._-.ii.r..i.3
;il
*xii$sit*iii
hS n
fi'*ililH
ryl_"15r-$_:in'^jj'-.l r. I )v) rl \t€\O .-rltiC) C (}.,.,.\ Fl cii"c"gJ
rntnrl t r.o.o c I r'l,lrl r l/\ .i"\ (\ : tr, t.ro{
C i.:l r'! ,. I ,,.,tt.ri .-,\r\:,) lo-tU) !.o C) r{ ':1} r ^.4 r! t.- s tr.$
r(f,t O rrJJ f.l rf\ U \ (. | . j-.-.:1. rf\ ln ti -t::J--r,ri-tJ':L.: ) tn \p fr\'. ) r- \ rii-i'ilG,r'I
) ' \]!.+ .r\ it\ ti 6,a -,4. -...! 1.P-.c.-4.9.J)*E C (\(a rY Fi.i* U c)a)cr( -1 OC)() .{r{ flC LACOC(fooc
\O(^NC ir(v(C C--L-isrr
ri r) rrJC.\n ..r r.i, r\e nr,*ra{,:lfl ..,.' , ,. ..,1i. , \\lrJ r\ ;. f) rtFt -t <l $j | ,"t< ^t - .l .-! rrt! L4 r.^ r- l ']l C.\ ri\\O 0o I O. C ...1,-l r-l ,{ r'J i,rl<n 'N Ol N | (V (t .'jxD .O rD r0 .O u) .O r-r rO | :g q&df:ePlqqtgl'ql
-ti -.- i'ar^., - a cI'Ssfl;tfr,si.x$*lF8
\s'€.riry$'n
xnal$'.;
io\lCVC. -.h -1 .-. r-h-i rl .{ u\0-1 Ct rl) !^\t'i I -t (l
_-:
1
..
39
li:t,:l*I
RrllillE
3 r5cib,::,(lC,Oc)()i)iO( ,-lrl a{ ,-l rl rl ,-: Fl rl r-l I *l r FiBI t
888 E8:j i8 i
-.. ; i r rr a - a -l ()Lr (f 'r 'J Cr () C (),.:', i (: ..'''
1"--1$
I
:-ic*$5
HiP,i.i I l", I . a. i . a.a.a.a a.l rt FIU\ O\ rrl rlt\ Oi.\"r'\'iCV : t, , . rt t -l urr^rl\V)rO.$Fi('I.-
*r"
lrfr Or -1 r).1, i)'fr<, tr\l r)' ,:r-r d rl r-l -.l N r\I r'\ i.\ i - l ' ,d€:.ii',.i";iii',fri,ii
ti
I I r'l'ttl m -t 1o t'C f.:i ir\ (^ | -l: i I r .* r... - n. - r a .l'*
*
J:li
uri r;3
i:ri:
iro r{.J.) \a"C *O.O '.}.')l
. j---.--- - -- *.-.-'..{ .
!^.
rr.,
r->,"'^
A-*1. I f- t\ N i,.J (,\..r\V.r r^ i J \f . ,.t.r..:.*.a.i.d -.- . d
l:
ililE
}lr!r{tl'i
xip!
rt rtr\r\O (\rn\c,cr\ O\Ot!'
I r- (1r ,N (\l 6l c.l -'il- rt O\.
a-a. -. r - - q d
li-t t:,'-o tr\ C1 o rr\to \:lC): '
I h\ t:r.J) tn \t{ N C; ol (,'l -t
.
---l
: o -{ -{ C\l a.\(f\ +v\ \o r-: 'lSis:rE88t88Brj
I '-l rl ,:{ d r{ rl rl r{ rlr{i , lE: EE8
t3888
348i l--a..-.-it{ ---l L\r-'c,o
oo oo
oPi
"'l' lrlo -to to rn\o -l'n (.,rrol'
: F- C- (\ t- t\ r1\() h u)\O; .ll.ar.r.t.i,r^.1. l.o N f- (f o\rf cl r! 16611 ! r{ F{ N (V (v (.1 t\ ri\ ff\ *+!--*'--I a, ,r,.-, In c) rn I rl , { .,r ., /.\,n.. tr/"\ 10 t\. I () ,..: r:-', D .'J.:r (, .:) () () t.^.- --Ll:-g,r-r.{r-a.61ro.q ., rq.o tJO
{
3,?
orl
d" 'Ge tr,o.lm+
l,*la t*ln b'rru! b{l (4 } ?l !r P'tl o b*l |t }'Fl ut +f )?,(di'fo*
rtfltl
lX
s
Fi I"rlE'd
l'-*
*r lofIOrtHd{
ldE
-;
lroo
rtrll
ltln*t
h
r*
*xH
HxE $t$
I'3Ei
iHi;iE:r
;*jr
"
--
$iB
E*l$ Hx$
$*H
F,$q
Bt[
$n[i
:iK;
3F:'
dP
-i
.'. i
dF
-f
dni
-'iE:ll
:ffi
ffis$ffiffir
$$E
.^
(oo +f\
C -('\ ttr- O\ @ ta Cfi rl tr) (f\ c) if\n () rrt N9.O e Frl^-t
Cr rOrtl
(flo. \o rD O'C- Fl*si
i$$
$uE
Bs*
}r*
$E$
$$e$s3
B$*
(\
v
f, f;t1.1
\/
#J . (..' rn'rl \:' \o nlx*#
H:iH
S:iii,
tliij
.-Jrrrlr-r.lrid> 'JF-,i- O-F:FI 61l-rl Of r,
$E[
[rr$
grr
sr$
S,uil
I Cfr -t'\ I Fl r{\O Id8i
I NO\tnXi"rS
rCJ -. C f'r'l8oS
r.l rN
\tO
> ol-Flrn
tt u\c\.rr't
to t-NNT" .() l. OFrl Fl t(, in.* C{ 6\ -@ipi
tr t\ F{O\CCr .r{'tE
oe-H
t
rr*
E
fl"ts
. .-r.l t ot b: rl o\ rl (> r{' NO\c{
v\ (.|\O '.t 6\,1 r\O rtr -t O O. r'l O\\o tr' Fr{ cl (n r (qc\ rirl rr0-o\
OO.rl Nt \.o rlRN
o.oQ
l.6r .- F C]Orl chFtr\Pr'+F
('.$
f- v\ (nO\ N rh a[- CO, -(\ rGl r lf,r| C: CJ .{. -O rlc^c-to Otr-o.
,{@
f;
nifl
Hi$
Eqo-.i[t
,_i
iR
d'
d,Q
i
.5
$
CN r,\ A t(, " (:'t
sFfl
iail
$*
$ei
s*q
lgg
$e$
us-L*i
--$$ffistffi.ffii
.
{Hrs[r*Lx
l;#f
.m\iLd d\o
\d\ * -r:.: - i rl-_qr*rfl,$sffirT$Sffi--i
;e{
--.
;.
-*
p,
-rl;--:r
-
e:
e:;
n
-
s
---
I
i'q'
'dsB
di8
d*r:
8iE
Hii
Hi:i
ig?I'[
^lg
j i$ -i d$.i
ci$'
-i
dS
i
ci$'
j
I
'g
iJfi,i,
.:r
-*
i: u'''^6t fu ich
l'
r'rt
oO\C) (O /.\\O C- \O ri\.r I I
. .:.r\ r *fir ^ il^
i ..
-- t-;;-.3*-ee:'..----_-_
f;lR-li?i
8.1.8
|
bl/, or. (* o.r(r c- I irl
. -rt ^ -\l - | t.l
-r__-..----_rtl
I>.rlvl bdtl I'}.tl lr+lo,hd!t bvltl Ftl7: h-lvl b'ilul t'll