• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORITIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORITIS"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

9

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Media Sosial

Media sosial merupakan bagian dari new media. Media sosial adalah sebuah kelompok jaringan yang berbasis aplikasi dalam internet yang dibangun berdasarkan teknologi dan konsep web 2.0, sehingga dapat membuat pengguna menciptakan dan mengganti konten yang disebarkan. Media sosial ada dalam berbagai bentuk yang berbeda, termasuk sosial network, forum internet, weblogs, sosial blogs, micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video, rating, dan bookmark sosial.. Menurut Kaplan dan Haenlein (dalam Muggafi, 2017: 33) ada 6 jenis media sosial, seperti: proyek kolaborasi (misalnya: Wikipedia), blog dan microblogs (misalnya:twitter), komunitas konten (misalnya: youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook, Instagram), virtual game(misalnya world of Warcraft, dan virtual sosial (misalnya: second life). Media sosial memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

1. Media sosial didesain untuk memperluas interaksi sosial manusia menggunakan internet dan teknologi web.

2. Menjadi tempat dialogis antar banyak audience.

3. Media sosial mengubah manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri.

Subiakto (2012: 25) maraknya pengguna internet dan media sosial yang bebas menjadikan internet dan media sosial sebagai public sphere. Media sosial disukai dan digunakan secara aktif oleh siapa pun. Ada kebebasan, ada partisipasi dan jangkaunnya pun makin meluas dan terinterkoneksi. Menurut Tabroni (2012:165) perkembangan media sosial dalam ranah kehidupan sosial masyarakat lambat laun akan menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan dari aktivitas politik tanah air. Tabroni menjelaskan bahwa di beberapa

(2)

10 negara maju sudah menggunakan media sosial dalam kontestasi pemilihan, misalnya : di Belanda media sosial telah mengambil alih fungsi poster dan selembaran. Bahkan mucul pernyataan apabila politikus ingin berhasil, setidaknya harus memiliki akun Twitter, Facebook, Flickr Photostream atau Youtube Sebuah laporan terbaru yang dilansir rinisd.posterous.com menemukan bahwa jaringan sosial mendorong anak muda untuk terlibat dalam politik.

2.2 Komunikasi Politik

Ramlan Surbakti (dalam Ari, 2013:3) komunikasi politik ialah proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat dan dari masyarakat kepada pemerintah. Komunikasi politik diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini, dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik. Michael Rush dan Philip Althff (dalam Misliyah, 2010: 26) mendefinisikan komunikasi politik sebagai proses dimana informasi politik yang relevan diteruskan dari satu bagian sistem politik kepada bagian lainnya, dan di antara sistem-sistem sosial dengan sistem-sistem politik. Dan Nimmo (dalam Tabroni, 2012: 19) mendefinisikan komunikasi politik sebagai aktivitas komunikasi yang bermuatan politik untuk tujuan kebajikan dengan berbagai konsekuensi yang mengatur tingkah laku manusia dalam keadaan konflik. Dari pandangan ketiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi politik merupakan aktivitas dan proses penyampaian informasi bermuatan politik yang ditujukan oleh dan kepada sistem-sistem didalamnya. Selanjutanya Dan Nimmo (dalam Tabroni, 2012:20) komunikasi politik tentu memiliki unsur-unsur seperti: komunikator politik, pesan , media komunikasi, komunikan, efek. Dari unsur-unsur yang ada, dalam penelitian ini penulis akan menganalisis unsur pesan dalam komunikasi polik.

(3)

11

2.2.1 Pesan Politik

Cangara (2016:31) pesan politik ialah pernyataan yang disampaikan baik secara verbal maupun nonverbal, tersembunyi maupun terang-terangan, baik yang disadari maupun tidak disadari yang isinya mengandung bobot politik. Misalnya pidato politik, undang-undang kepartaian, undang-undang-undang-undang pemilu, pernyataan politik, artikel atau isi buku/brosur dan berita, surat kabar, radio, televisi dan internet yang berisi ulasan politik dan pemerintahan, puisi politik, spanduk atau baliho, iklan politik, propaganda, perang urat syaraf, makna logo, warna baju atau bendera, Bahasa badan, dan semacamnya.

Bagi Aristoteles (hal: 17) sebuah pesan komunikasi politik mempunyai kekuatan untuk menyampaikan keinginan, nilai, ideologi, pemikiran, opini guna memengaruhi orang lain untuk berperilaku sesuai dengan yang diinginkan oleh komunikator. Pesan bisa negative dan positif tergantung dari persepsi dan pemaknaan yang muncul dari khalayak yang menerima dan memaknai pesan komunikasi yang disampaikan1. Kekuatan pesan juga dipengaruhi oleh cara membungkus pesan “Sound Bite Culture”. Lilleker (dalam Subiakto, 2012:47) Sound bite adalah satu garis kalimat yang diambil dari pidato atau pernyataan yang panjang atau dari seperangkat teks yang dapat digunakan sebagai indikasi pesan yang lebih besar. Jurnalis menyebut “bite” sebagai highlight pernyataan-pernyataan yang dianggap dapat membangkitkan diskusi publik yang panas. Sound bite sering menjadi kontroversi bagi politikus, karena politikus tahu seringkali dengan budaya memenggal pesan digunakan media untuk mendukung ideologi atau kepentingan media terhadap pembentukan opini publik. Salah satu contoh kasus di Indonesia dari adanya sound bite adalah kasus Ahok. Dilansir dari bbc.com kasus ini berawal dari pidato panjang Ahok di Kepulauan

1

Dikutipdari BAB II Kajian Pustaka mengenai Komunikasi Politik

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/48231/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isA llowed=y

(4)

12 Seribu, Jakarta yang kemudian dilakukan pemenggalan kata oleh Buni Yani. Dalam pidatonya Ahok menyampaikan untuk tidak memilih pemimpin yang menggunakan ayat Al-quran untuk membohongi masyarakat. Pemenggalan kata yang kemudian di lakukan oleh Buni Yani adalah Ahok mengatakan Al-quran adalah sebuah kebohongan. Dari pemenggalan kata ini menjadi kontroversi bagi masyarakat yang menggangap Ahok telah melakukan penistaan agama.

Nimmo (dalam Karim ,2017: 30) Pesan dalam komunikasi politik dibagi menjadi tiga hal. Pertama adalah pembicaraan tentang kekuasaan untuk memengaruhi orang lain dengan janji dan ancaman. Kedua, pembicaraan tentang pengaruh, antara lain: nasehat, dorongan, permintaan, dan peringatan. Pengaruh adalah usaha memanipulasi persepsi terhadap untung dan rugi. Ketiga adalah pembicaraan tentang autoritas. Autoritas mengharuskan kepatuhan kepada komunikator

2.2.1.1 Puisi Politik

Lelono (2018: 25)) Puisi merupakan suatu jenis di bidang karya sastra yang berasal dari perasaan manusia yang diungkapkan oleh sastrawan dengan bahasa yang memakai penyusunan lirik, bait, rima, irama, dan matra yang memiliki makna. Munculnya puisi politik bukanlah hal baru dalam kontestasi politik. Dalam kampanye Pemilihan Presiden tahun 2014 puisi-puisi politik muncul dan menjadi fenomena yang menarik. Patji (2015: 1) Puisi-puisi politik itu memang merupakan media yang lebih lembut, hemat, fleksibel, berbudaya, dan bermoral dalam kampanye dibandingkan dengan kampanye terbuka dan pengerahan massa pendukung.2

2

Sementara Fadli Zon (FZ) (2014),Wakil Ketua Umum Partai Gerindra dan salah satu pelaku utama dalam panggung “puisi politik” menyatakan bahwa dengan membuat puisi politik dia telah mencontohkan politik yang bermoral tinggi dan sebagai bagian dari politik yang berbudaya. Hanya saja dalam kenyataannyapuisi-puisi politik itu digunakan pula untukmenyerang, mendiskreditkan, serta melecehkan tokoh dan kubu politik pihak lawan.

(5)

13

2.2.1.2 Perlawanan

Perlawanan menurut James C. Scott (dalam Susilowati hal 5) terbagi atas dua jenis, yaitu perlawanan terbuka dan perlawanan tertutup. Perlawanan terbuka adalah tindakan langsung, seperti demonstrasi sebagai wujud dari pemberontakan yang bersifat umum. Adapun karakterstik perlawanan terbuka, adalah: perlawanan terorganisir antar satu pihak dengan pihak lain dan saling bekerja sama, adanya dampak perubahan dalam pergerakan yang memengaruhi kelangsungan hidup, bersifat rasional dengan berfokus pada kepentingan banyak orang, dan bertujuan menghapuskan tindakan dominasi dan penindasan dari kaum penguasa. Sedangkan perlawanan tertutup adalah bentuk perlawanan yang dilakukan oleh seseorang dengan kurang sistematik Karakteristik perlawanan tertutup adalah: terjadi secara tidak teratur, tidak terorganisir, bersifat individual (bertujuan untuk mencari keuntungan dengan berfokus pada kepentingan individu, tidak mengandung dampak perubahan.

2.3 Semiotika

Umberto Eco (1976:7) “Semiotics is in principle the discipline studying everything which can beused in order to lie”. Semiotika milik Umberto Eco dilandasi oleh pemikiran Peirce.3

. Rahman (2013:2) banyak pemikir memaknai tanda sebagai sesuatu yang berada pada ranah ekspresi yang kemudian dikaitkan dalam ranah isi sehingga tanda mempunyai kestabilan dalam pemaknaan. Umberto Eco mendekonstruksi apa yang dimaksud oleh tanda. Dari hasil tersebut menjadi dasar bagi semiotika Umberto Eco yang terletak pada adanya hubungan tanda dan realitas, sehingga isi dapat dibaca secara berbeda oleh masing-masing pembaca. Umberto Eco meyakini

3Abdul Rahman dan Tommy f.Awuy : Eco menganggap Peirce adalah orang yang membuka lahan untuk semiotika, sehingga doktrin yang dimiliki sangat esensial dan fundamental

(6)

14 kapasitas tanda untuk menipu sangat kuat, Umberto menyebutnya sebagai tanda dusta karna tanda dapat mengubah bahasa-bahasa dan dapat berpotensi menimbulkan makna ganda. Maka dari itu Umberto Eco menganggap bahwa dibalik makna ada sebuah kebohongan yang tersimpan, dan untuk membongkar kebohongan diperlukan beberapa tahapan penggalian makna atau produksi makna.

Garis besar teori semiotika yang digagas oleh Umberto Eco terdiri dari teori kode dan teori produksi tanda. Menurut pandangan Umberto Eco, kode terdiri atas dua jenis :

1. Kode berbentuk tunggal, dimana satu sistem unsur diterjemahkan dalam sistem lainnya

2. Kode memiliki konteks, maksud konteks disini adalah kehidupan sosial dan kultural. Oleh karenanya, tanda bisa memiliki banyak makna. Makna tergantung pada kemampuan pemakai bahasa atau sistem tanda Umberto Eco membedakan antara teks tertutup dan teks terbuka. Teks tertutup biasanya tidak memiliki penafsiran alternative dan bersifat obsesif dengan tujuan untuk mendapatkan respon yang tepat dari sisi empiris pembaca. Sedangkan teks terbuka sengaja dirancang untuk memberi jalan bagi munculnya penasiran jamak. Ciri khas yang ada pada teks terbuka adalah ambiguitas, ironi, dan kompleksitas. Ironi ialah satu penanda dengan dua kemungkinan petanda, dalam ironi pengujar menyampaikan sesuatu yang sebaliknya dari apa yang ingin dikatakan 4. Ketaksaan (ambiguitas) lesikal adalah makna kata yang lebih dari satu yang mengacu pada benda atau sesuai dengan lingkungan pemakaiannya. Ketaksaan dapat dilihat dari dua segi, yakni:

1. Polisemi, suatu kata yang mempunyai makna lebih dari satu

4

Achmad Adri Sutianto, Universitas Muhammadiyah Surakarta - Pemakaian Gaya Bahasa Ironi dalam Tuturan Acara Sentilan Sentilun Episode Dewan Gadungan dan Pimpinan Teladan.

(7)

15 2. Homonim, berasal dari kata homo yang bermakna sama dan nym yang bermakna nama. Dalam hal ini homonim adalah kata yang penamaan dan pengucapannya sama tetapi memiliki arti yang berbeda.5

Sedangkan kompleksitas kognitif adalah bentuk ungkapan komunikasi secara tidak langsung yang membutuhkan pemrosesan yang kompleks dan penuh kesadaran. Setelah menangkap pesan, komunikan harus menafsirkan lebih dari sebatas makna aslinya bahkan melibatkan proses kognitif yang kompleks. Pada saat seseorang bertanya, “Siapa namamu?”, respon individu bahkan tidak memerlukan kesadaran yang penuh dan dapat menjawabnya. Namun berbeda ketika bertemu dengan orang yang baru dan diajukan pertanyaan seperti “Kamu sudah terkenal?” Maka yang diajak bicara akan melibatkan kesadaran penuh untuk memaknai pertanyaan tersebut dan sampai pada pemahaman bahwa dirinya belum mengenalkan diri atau menyebutkan nama kepada penanya tersebut. Atau ketika mendengar “sepertinya kamu sedang berkabung?”, otak akan memproses secara sadar dan melibatkan kompleksitas kognitif pada pencarian informasi yang terkait dengan makna “berkabung”. Makna kata tersebut dekat dengan kesedihan, dan dalam konteks budaya tertentu (bahkan universal?), kesedihan atau berkabung identik dengan simbol “hitam”, dan lalu otak secara sadar menginspeksi informasi dalam memori terkait dengan simbol tersebut. Kemudian, antara makna “berkabung”, dikaitkan dengan ingatan tentang pakaian yang digunakan yaitu pakaian serba warna hitam yang juga terkait dengan informasi pakaian yang biasanya digunakan saat berkabung. Kompleks dan tidaknya suatu pesan komunikasi di proses dalam otak, menimbulkan pertanyaan menarik: apakah ketika yang seseorang mengungkapkan dan menerima pesan yang diungkapkan secara tidak langsung (perumpamaan, sindiran, ironi, sarkasme) yang berefek pada pemrosesan kognitif yang lebih kompleks, akan menimbulkan efek terhadap performa kognitifnya? kemampuan analitis atau bahkan kreatifitas misalnya? Ungkapan yang sering dilontarkan seseorang yang membutuhkan pelibatan

5

(8)

16 kompleksitas kognitif pada pemrosesannya adalah ketika seseorang mengungkapkan kalimat sarkasme.6

Contoh untuk teks terbuka dapat dilihat dari sebuah kisah oleh Alphonse Allais “Un drame bien parisien” yang dapat dibaca dalam dua cara yang berbeda, yaitu: naif dan kritis.

2.4 Penelitian Terdahulu

● Komunikasi Politik Media Surat Kabar Dalam Studi Pesan Realitas Politik Pada Media Cetak Riau Pos Dan Tribun PekanBaru dengan penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan teks dapat diamati dengan berbagai macam kepentingan. Melalui pemakaian simbol dan struktur penyajian, kita dapat menampilkan siapa diri kita di depan publik. Media massa kita belum turut serta secara aktif membangun kualitas kehidupan politik. Kemampuan media massa akan lebih optimal bila diarahkan untuk membentuk opini publik yang sehat tentang ralitas masing-masing pasangan kandidat politik

● Kecenderungan Pesan Politik Twitter Walikota Bandung Terkait Personal Branding (Analisis isi pada akun twitter @ridwankamil periode 1-31 Maret 2015) dengan penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan adalah makna yang tersimpan dalam setiap tweet adalah Ridwal Kamil menggambarkan dirinya sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat seperti: nilai, ideologi, pemikiran dan opini. Ridwan Kamil merupakan sosok pemimpin yang tidak banyak bicara namun banyak bertindak, mendengarkan segala keluh kesah warga Bandung

● Analisis Isi Kualitatif Twitter “#TaxAmnesty” dan “#AmnestiPajak” dengan penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan makna yang terbangun adalah:

1. Dukungan terhadap program pengampunan pajak, dapat dilihat dari pengambaran twit yang bersifat menggambarkan penjelasan, kekaguman, keyakinan, dan harapan terkait program ini.

6

(9)

17 2. Oposisi terhadap pengampunan pajak, dapat dilihat dari seruan kegaruan, takut dan pendapat negative, dan pembekuan program amnesti pajak.

3. Wacana kritis tentang program pengampunan pajak, dapat dilihat dari penggambaran twit yang menduga bahwa program ini hnaya melindungi kelompok kapitalis.

Penelitian ini dapat dikatakan berbeda dari beberapa penelitian di atas karena penelitian akan dilakukan menggunakan metodologi kualitatif untuk mendapatkan pesan dan makna yang sesungguhnya dari cuitan Fadli Zon di Twitter terhadap lawan politiknya dengan menggunakan teori semiotika milik Umberto Eco.

2.5 Kerangka Pikir

Fadli Zon

Cuitan Fadli Zon pada masa kampanye

Twitter

Semiotika Hasil

(10)

18 Keterangan kerangka pikir :

Fadli Zon merupakan seorang komunikator politik yang kerap menggunakan media sosial. Twitter merupakan sarana Fadli Zon dalam mengungkapkan pandangannya, mengiring opini publik serta membangun narasi politik. Hal ini dapat dilihat dengan jelas melalui beberapa cuitannya yang kerap menuai kontroversi. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teori semiotika milik Umberto Eco untuk menganalisis pesan dan makna yang dalam cuitan Twitter milik Fadli Zon terhadap lawan politiknya selama masa kampanye.

Referensi

Dokumen terkait

Setiap individu dalam populasi akan mengalami perubahan genetik melalui mutasi dan kawin silang untuk membentuk individu baru dengan nilai ketahanan yang baru

Sedangkan pemasok/supplier yang terbanyak yang digunakan UMKM adalah 5 pemasok, dimana usaha UMKM ini merupakan pembuat produk makanan.Setelah membeli bahan baku

wakaf, baik dari substansi (regulasi tentang wakaf), struktur (peran lembaga wakaf), dan kultur masyarakat pengelola dan yang merasakan manfaat wakaf, bahwa objek wakaf

Sedjarah yang pasti adalah sedjarah DIRI, kedjadian yang dialami oleh diri kita dimulai dari tidak ada, mendjadi ada, dan kemudi- an tidak ada.Kita semua mengalami itu, dan

Oleh karenanya kajian untuk mengetahui perubahan struktur mikro dan permukaan patahan (fraktografi) hasil pengelasan GMAW metode Temper Bead Welding dengan

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning siswa dapat menjelaskan konsep metode substitusi pada SPLDV dengan tepat setelah melihat tayangan power point, Siswa

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri dengan prestasi belajar Mahasiswa DIII Kebidanan Fakultas

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ketua Kelompok Kegiatan Simpan Pinjam untuk kelompok Perempuan di desa Minggir penentuan tingkat bunga pinjaman ditetapkan melalui forum