1 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK
DI KOTA PADANG
Budi Hartawan, Popi Fauziati, Arie Frinola
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta Email : hartawanbd@gmail.com
Abstrak
Tax is a very important indicator for national development, especially the city of Padang. To increase the contribution of the tax should be increased tax compliance to pay taxes. Therefore, this study aims to analyze and determine the factors that influence adherence to pay taxes in the city of Padang. The sample used in this research model totaled 125 respondents were selected using purposive sampling method. The data used is primary data obtained through questionnaires. In this study the model used two categories of variables. The first is dependent ie taxpayer compliance to pay taxes. Both are independent consisting of tax knowledge, understanding tax regulations, the service tax authorities and tax penalties. To perform analyze problems used in this research model is carried out by using a multiple linear regression model and statistical t-test. Based on the results of hypothesis testing found that knowledge of taxation significantly influence individual taxpayer compliance. The results obtained also show that the understanding of tax laws, the tax authorities and tax penalties services are individually not significant effect on the compliance of individual taxpayers in the city of Padang.
Keywords Tax Knowledge, Understanding Tax provisions, tax authorities and Services Tax Sanctions
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Meningkatnya pembangunan nasional secara umum dan daerah pada khususnya terlaksana karena adanya peran dari pajak sebagai salah satu sumber dana yang digunakan pemerintah. Pajak tentu dibuat untuk memberikan kontribusi bagi negara terutama didalam meningkatkan kesejahtraan
masyarakat melalui pembangunan
fundamental dan infrastruktur ekonomi. Pajak tentu menjadi bagian yang tidak terpisahkan didalam sebuah negara. Pajak merupakan sebuah kegiatan untuk membayar sejumlah jasa kepada negara yang bersifat memaksa. Dalam hal ini pajak juga dapat didefinisikan sebagai bentuk pengabdian warga negara yang baik setelah memanfaatkaan sumber daya yang dikuasai oleh negara.
Didalam prakteknya di wilayah
Negera Kesatuan Republik Indonesia Pajak pengelolaan dan pelayanan pajak tentu diatur didalam sebuah lembaga yang khususnya menerima segala bentuk aktifitas warga negara yang berhubungan dengan pajak. Pajak memang memiliki arti penting bagi peningkatan standar perekonomian sebuah negara, akan tetapi arti penting pajak belum tentu membuat masyarakat sebagai wajib pajak pribadi atau pun badan memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi terhadap pajak. Fenomena yang terjadi saat ini menunjukan bahwa banyak diantara wajib pajak pribadi atau pun badan yang lalui membayar pajak,
atau dengan sengaja menghindari dan
2 Perumusan Masalah
Berdasarkan kepada latar belakang masalah, maka diajukan sejumlah pertanyaan yang akan dibuktikan didalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Apakah pengetahuan peraturan
perpajakan berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak pribadi untuk memenuhi kewajiban pajak ?
2. Apakah pemahaman peraturan
perpajakan berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak pribadi untuk memenuhi kewajiban pajak ?
3. Apakah kualitas pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak pribadi untuk memenuhi
kewajiban pajak ?
4. Apakah sanksi perpajakan
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
pajak pribadi untuk memenuhi
kewajiban pajak ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan kepada latar belakang masalah dan perumusan masalah secara
umum penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan bukti empiris:
1. Pengaruh pengetahuan peraturan
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi membayar kewajiban pajak.
2. Pengaruh pemahaman peraturan
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi membayar kewajiban pajak.
3. Pengaruh kualitas pelayanan fiskus
terhadap kepatuhan wajib pajak
pribadi membayar kewajiban pajak. 4. Pengaruh sanksi perpajakan terhadap
kepatuhan wajib pajak pribadi
membayar kewajiban pajak.
Landasan Teori Pajak
Menurut Mardiyasmo (2006) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapatkan jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Brothodirjo (2003) memberikan
definisi pajak sebagai iuran pada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh wajib
pajak membarnya menurut peraturan
peraturan dengan tidak mendapatkan prestasi kembali, yang dapat ditunjuk, dan yang
gunanya adalah untuk membiayai
pengeluaran pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintah.
Pengertian pajak relatif bervariasi. Menurut Rahayu (2006) mendefinisikan pajak sebagai suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu tanpa mendapatkan imbalan yang langsung dan proporsional, agar
pemerintah dapat melaksanakan tugas
3 Kepatuhan Wajib Pajak
Menurut Istilah bahasa kepatuhan definisikan sebagai ketaatan atau komitmen dalam menjaga berbagai hal. Kepatuhan tidak terbentuk dengan sendirinya akan tetapi terbentuk karena adanya sebuah proses. Kepatuhan terhadap pajak merupakan bentuk prilaku yang terjadi karena sebuah proses sosialisasi, pengamatan dan pembelajaran terhadap sebuah peraturan yang berhubungan dengan hukum legal disuatu daerah atau wilayah (Susanto, 2005)
Menurut Bambang (2010) kepatuhan wajib pajak berhubungan dengan komitmen untuk melaksanakan pembayaran pajak tepat pada waktunya atau tidak terlambat dari waktu yang ditentukan. Wajib pajak adalah komitmen yang terbentuk karena adanya pembelajaran dan pemahaman yang baik terhadap norma hukum atau pun norma tingkahlaku.
Pengetahuan Pajak
Pengetahuan merupakan sejumlah
referensi yang dimiliki individu tentang
bidang perpajakan. Pengetahuan yang
diperoleh oleh setiap individu dibentuk karena adanya proses pembelajaran yang dilakukan
individu terhadap ilmu perpajakan.
Pembelajaran tentang bidang perpajakan dapat diperoleh dari jenjang pendidikan formal atau pendidikan non. Pengetahuan
perpajakan akan mendorong adanya
pemahaman individu tentang bidang
perpajakan, jika individu memiliki
pengetahuan yang kuat tentang bidang
perpajakan tentu akan mendorong
meningkatkan kesadaran pajak dan kepatuhan wajib pajak.
Pemahaman Peraturan Perpajakan
Seorang wajib pajak tentu tidak akan memenuhi kewajiban pajak yang ia miliki jika
tidak mampu memahami pengetahuan
perpajakan yang ia miliki. Menurut Santoso (2008) pengetahuan atau pemahaman wajib pajak atas peraturan perpajakan dapat
mempengaruhi kepatuhan wajib pajak.
Semakin baik pemahaman tentang
pengetahuan perpajakan tentu akan semakin mendorong wajib pajak untuk patuh dan taat kepada pajak. Pemahaman terhadap pajak tentu membuat individu akan lebih mengerti
tujuan pemerintah menciptakan sistem
perpajakan. Oleh sebab itu peningkatan pemahaman wajib pajak tentang pengetahuan pajak akan meningkatkan kepatuhan.
Pelayanan Fiskus
Pelayanan adalah kemampuan untuk membantu yang diperlihatkan secara individu atau pun team. Ketika kita mempelajari tentang pajak tentu kita mengenal adanya pelayanan fiskus. Secara umum fiskus merupakan petugas. Jadi pelayanan fiskus dapat didefinisikan sebagai cara petugas pajak dalam membantu, mengurus dan menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan seseorang yang dalam hal ini adalah wajib pajak (Jatmiko, 2006).
Sanksi Pajak
Sanksi merupakan bentuk hukuman yang diberikan kepada setiap individu yang
4
melakukan pelanggaran terhadap norma hukum, salah satu sanksi juga dapat diberikan kepada individu atau pun badan yang tercatat berdasarkan prosedur hukum sebagai wajib pajak. Sanksi dapat diberikan secara langsung dan tidak langsung kepada pihak yang melakukan pelanggaran. Sanksi yang diterima individu yang melanggar tentu beraneka ragam mulai dari yang ringan hingga sanksi yang berat (Priantara, 2011).
Ragam sanksi yang diberikan kepada
masing-masing individu tentu berbeda
tergantung pada besarnya kecurangan atau besarnya prosedur yang dilanggar, sanksi yang diberikan kepada wajib pajak dapat berupa denda atau pun sanksi pidana, kurungan, penyitaan assets hingga sanksi yang berhubungan dengan pemberhentian pencabutan izin usaha dan sebagainya.
Pengembangan Hipotesis
Siregar et al (2011) menemukan bahwa pengetahuan peraturan perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi membayar kewajiban pajak. Febriansyah (2012) mengungkapkan
bahwa pengetahuan bidang perpajakan
mendorong meningkatnya kepatuhan wajib pajak untuk melakukan pembayaran pajak.
Supriyati dan Nur Hidayari (2008)
mengungkapkan bahwa pengetahuan tentang
bidang perpajakan tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan membayar pajak pada wajib pajak pribadi. Berdasarkan uraian ringkas beberapa hasil penelitian
terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
H1 : Pengetahuan peraturan perpajakan
berpengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi membayar kewajiban pajak
Siregar et al., (2012) mengungkapkan bahwa pemahaman peraturan perpajakan
tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak pribadi untuk
membayar kewajiban pajak. Rachmawati et al (2013) mengungkapkan bahwa pemahaman terhadap bidang perpajakan bukanlah variabel yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak
untuk melakukan pembayaran pajak.
Supriyati dan Nur Hidayari (2008)
mengungkapkan bahwa pemahaman terhadap pengetahuan perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
untuk melakukan pembayaran pajak.
Berdasarkan uraian ringkas tersebut peneliti mengajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
H2 : Pemahaman pengetahuan perpajakan
berpengaruh positif yang signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi membayar kewajiban pajak
Siregar et al (2012) menemukan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan petugas pajak (fiskus) berpengaruh signifikan
terhadap kepatuhan membayar pajak.
Supriyati dan Nur Hidayari (2008)
mengungkapkan bahwa kualitas pelayanan
dibidang perpajakan tidak berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi untuk melakukan pembayaran pajak.
5
Berdasarkan beberapa hasil penelitian
terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
H3 : Kualitas pelayanan berpengaruh
positif yang signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak pribadi
membayar kewajiban pajak
Ernawati (2011) menyatakan bahwa semakin berat sanksi yang diberikan akan semakin meningkatkan kepatuhan wajib pajak untuk segera melakukan pembayaran pajak tepat waktu. Muliari dan Setiawan (2010) hasil penelitiannya menunjukan bahwa sanksi berpengaruh positif yang signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak pribadi untuk
melakukan pembayaran pajak. Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka dapat diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu:
H4 Sanksi pajak berpengaruh positif yang
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pribadi membayar kewajiban pajak
Metode Penelitian Populasi dan Sampel
Menurut Sekaran (2006) populasi merupakan kesatuan atribut yang saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan . Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh wajib pajak pribadi yang
berdomisili di kota Padang. Untuk
mempersempit ruang lingkup pembahasan didalam penelitian ini maka diambil bagian populasi untuk dijadikan sampel. Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah beberapa orang wajib pajak pribadi yang berdomisili di kota Padang.
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan didalam
penelitian ini adalah primer. Menurut Ghozali (2011) data primer adalah data yang dicari dan diolah secara langsung oleh peneliti dan belum dipublikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Data primer yang digunakan diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang memenuhi kriteria pengambilan sampel. Data yang digunakan diperoleh melalui proses observasi langsung yang peneliti lakukan kepada setiap kecamatan yang ada di kota Padang.
Variabel Penelitian
Secara umum variabel penelitia yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Variabel Independen
Pada penelitian ini, secara umum variabel independen yang digunakan adalah sebagai berikut:
Pengetahuan Perpajakan
Pengetahuan wajib pajak tentang perpajakan adalah perubahan sikap dan tata laku seorang wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam upaya mendewasakan diri melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Untuk mengukur pengetahuan perpajakan, yang terdiri dari 14 item pertanyaan maka
digunakan skala Likert dengan model
pertanyaan tertutup. Diidalam penelitian ini peneliti memberikan pilihan jawaban terhadap setiap jawaban yang diberikan responden. Pilihan jawaban tertinggi adalah 1 sedangkan pilihan jawaban tertinggi adalah 5.
6 Pemahaman Peraturan Perpajakan
Pemahaman wajib pajak tentang peraturan perpajakan adalah cara wajib pajak dalam memahami peraturan perpajakan yang ada. Wajib pajak yang tidak paham akan
peraturan perpajakan maka cenderung
menjadi wajib pajak yang tidak kuat. Indikator pemahaman peraturan perpajakan
diadopsi dari Sulistyawati et al., (2012).
Untuk mengukur variabel pemahaman pengetahuan perpajakan maka diukur dengan 15 item pertanyaan dan memiliki skala Likert dengan model pertanyaan tertutup. Diidalam penelitian ini peneliti memberikan pilihan jawaban terhadap setiap jawaban yang
diberikan responden. Pilihan jawaban
terendah adalah 1 sedangkan pilihan jawaban tertinggi adalah 5. Pada model penelitian ini pilihan jawaban yang diajukan meliputi Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Netral (N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1.
Kualitas Layanan Terhadap Wajib Pajak
Pelayanan adalah cara melayani
(membantu, mengurus atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan seseorang) Secara sederhana definisi kualitas adalah sebuah kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk dan jasa, manusia, proses lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pihak yang menginginkannya. Untuk mengukur kualitas pelayanan fiskus maka di adopsi indikator dari Kotler dan Keller (2010). Untuk mengukur kualitas pelayanan
wajib pajak maka diukur dengan 10 item pertanyaan dan memiliki skala Likert dengan
model pertanyaan tertutup. Diidalam
penelitian ini peneliti memberikan pilihan jawaban terhadap setiap jawaban yang
diberikan responden. Pilihan jawaban
terendah adalah 1 sedangkan pilihan jawaban tertinggi adalah 5. Pada model penelitian ini pilihan jawaban yang diajukan meliputi Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Netral (N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1.
Sanksi Perpajakan
Menurut Priantara (2011) sanksi merupakan bentuk hukuman yang diberikan kepada setiap individu yang melakukan pelanggaran terhadap norma hukum, salah satu sanksi juga dapat diberikan kepada individu atau pun badan yang tercatat berdasarkan prosedur hukum sebagai wajib pajak. Sanksi dapat diberikan secara langsung dan tidak langsung kepada pihak yang melakukan pelanggaran. Sanksi yang diterima individu yang melanggar tentu beraneka ragam mulai dari yang ringan hingga sanksi
yang berat. Untuk mengukur sanksi
perpajakan maka digunakan indikator yang
diadopsi dari Muliari dan Setiawan (2010).
Untuk mengukur sanksi pajak yang diukur dengan 5 item pertanyaan maka digunakan skala Likert dengan model pertanyaan tertutup. Diidalam penelitian ini peneliti memberikan pilihan jawaban terhadap setiap jawaban yang diberikan responden. Pilihan jawaban tertinggi adalah 1 sedangkan pilihan
7
jawaban tertinggi adalah 5.Pada model penelitian ini pilihan jawaban yang diajukan meliputi Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Netral (N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1.
Variabel Dependen
Kepatuhan Membayar Pajak (y)
Menurut Istilah bahasa kepatuhan
membayar pajak definisikan sebagai
keinginan yang muncul didalam diri wajib pajak untuk melakukan pembayaran pajak tepat waktu. Untuk mengukur kepatuhan membayar pajak maka digunakan indikator yang di adopasi dari Muliari dan Setiawan
(2010). Untuk mengukur kepatuhan
membayar pajak yang diukur dengan 10 item pertanyaan maka digunakan skala Likert dengan model pertanyaan tertutup. Diidalam penelitian ini peneliti memberikan pilihan jawaban terhadap setiap jawaban yang
diberikan responden. Pilihan jawaban
tertinggi adalah 1 sedangkan pilihan jawaban tertinggi adalah 5.Pada model penelitian ini pilihan jawaban yang diajukan meliputi Sangat Setuju (SS) = 5, Setuju (S) = 4, Netral (N) = 3, Tidak Setuju (TS) = 2 dan Sangat Tidak Setuju (STS) = 1.
Metode Analisis
Untuk melakukan pengujian hipotesis maka dilakukan dengan menggunakan metode analisis kuantitatif, secara umum analisis kuantitatif adalah tahapan pengolahan data dengan menggunakan alat uji statistic. Secara umum tahapan pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Uji Instrumen Data
Sebelum dilakukan pengujian
hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian instrument data, di dalam tahapan pengujian tersebut masing-masing item pertanyaan yang
mendukung variabel penelitian terlebih
dahulu harus diuji validitas dan reliabilitas masing-masing item.
Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian
hipotesis salah satu persyaratan yang seharus terpenuhi dalam sebuah model regresi adalah
terbebasnya masing-masing variabel
independen dari gejala asumsi klasik. Secara umum tahapan pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah sebagai berikut:
Pengujian Hipotesis
Untuk melakukan pengujian hipotesis maka dilakukan dengan tahapan pengujian statistic. Secara umum tahapan pengujian statistic yang digunakan meliputi:
Mode Regresi Linear Berganda
Merupakan model yang digunakan untuk mengetahui arah pengaruh antara
variabel independen variabel dependen.
Secara umum Ghozali (2011) merumuskan persamaannya sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + + β4X4 + e
oefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2)
bertujuan untuk melihat seberapa besar proporsi variasi dari variabel indepeden
secara bersama-bersama mempengaruhi
8 Uji F-statistik (Goodness of Fit)
Menurut Ghozali (2011) bertujuan untuk mengetahui kecocokan model (model
fit) dari persamaan regresi yang terbentuk. Uji
f-statistik juga berguna untuk mengetahui
pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara simultan atau bersama sama.
Uji t-Statistik (Partial Analysis)
Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh komitmen profesional dan etika profesi terhadap kinerja auditor. maka penulis melakukan uji statistik yaitu menggunakan uji t-test.
Analisis dan Pembahasan Demografis Responden
Pada tabel teridentifikasi bahwa
sebagian besar responden didominasi oleh wajib pajak orang pribadi yang bergender laki laki yaitu berjumlah 71 orang sedangkan wajib pajak orang pribadi yang bergender perempuan berjumlah 54 orang. Jika diamati dari sudut usia sebagian besar responden memiliki tingkatan usia 23 – 25 tahun yaitu
berjumlah 46 orang. Sebagian besar
responden memiliki tingkatan pendidikan setingkat D3 atau diploma yaitu berjumlah 53 orang, jika diamati dari sudut pekerjaan sebagian besar wajib pajak orang pribadi yang menjadi responden memiliki aktifitas tetap sebagai pegawai negeri atau mereka yang bekerja pada perusahaan BUMN yaitu berjumlah 52 orang responden. Jadi dapat disimpulkan demografis responden yang
berpartisipasi didalam penelitian ini relatif bervariasi.
Uji Instrumen Data
Sebelum dilakukan tahapan pengujian statistik terlebih dahulu dilakukan pengujian instrumen data. Didalam model pengujian tersebut ada dua tahapan alat uji yang digunakan yaitu uji validitas dan reliabilitas.
Secara umum proses pengujian yang
dilakukan terlihat pada sub bab dibawah ini: Berdasarkan hasil pengujian validitas yang telah dilakukan bahwa variabel pengetahuan wajib pajak, pengetahuan wajib pajak, pelayanan fiskus, pelayanan fiskus, sanksi dan
kepatuhan wajib pajak telah memiliki
validitas yang kuat.
Berdasarkan hasil pengujian
reliabilitas terlihat bahwa masing masing
variabel penelitian yang terdiri dari
pengetahuan wajib pajak orang pribadi, ketentuan perpajakan, pelayanan fiskus, sanksi dan kepatuhan memiliki nilai Cronbach Alpha diatas atau sama dengan 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang digunakan telah memiliki tingkat kehandalan yang tepat sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian
hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian
asumsi klasik. Secara umum tahapan
pengujian asumsi klasik yang digunakan didalam penelitian ini terlihat pada sub bab dibawah ini:
9 Pengujian Normalitas
Tabel 4.5
Hasil Pengujian Normalitas Data Variabel Penelitian Asymp Sig
(2-Tailed) Cut Off Kesimpulan Pengetahuan Perpajakan 0,053 0,05 Normal Pemahaman Ketentuan Perpajakan 0,056 0,05 Normal
Pelayanan Fiskus 0,053 0,05 Normal Sanksi Perpajakan 0,053 0,05 Normal Kepatuhan Wajib
Pajak
0,063 0,05 Normal
Sumber :Data diolah menggunakan SPSS
Pada tabel 4.5 terlihat bahwa seluruh variabel penelitian yang digunakan meliputi
pengetahuan perpajakan, pemahaman
ketentuan perpajakan, pelayanan fiskus, sanksi perpajakan dan kepatuhan wajib pajak orang pribadi telah memiliki nilai asymp sig
(2-tailed) diatas 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel
penelitian yang digunakan telah berdistribusi normal, sehingga tahapan pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
Pengujian Multikolinearitas
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Mutikolinearitas
Variabel Penelitian Tolerance VIF Kesimpulan
Pengetahuan Perpajakan 0,883 1,133 Tdk Terjadi Multikolinearitas Pemahaman Ketentuan
Perpajakan
0,150 6,656 Tdk Terjadi Multikolinearitas Pelayanan Fiskus 0,565 1,771 Tdk Terjadi
Multikolinearitas Sanksi Perpajakan 0,171 5,853 Tdk Terjadi
Multikolinearitas
Sumber :Data diolah menggunakan SPSS
Pada tabel 4.6 terlihat bahwa variabel independen yang terdiri dari pengetahuan
perpajakan, pemahaman ketentuan
perpajakan, pelayanan fiskus dan sanksi perpajakan telah memiliki nilai tolerance diatas atau sama dengan 0,10 sedangkan nilai VIF yang dimiliki masing-masing variabel
berada dibawah 10 sehingga dapat
disimpulkan bahwa seluruh variabel
independen yang digunakan didalam model penelitian ini telah terbebas dari gejala
multikolinearitas sehingga tahapan
pengolahan data lebih lanjut dapat segera dilaksanakan.
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini yaitu:
Tabel 4.1
Hasil Pengujian Hipotesis Variabel Penelitian Koefisien
Regresi Sig
(Konstanta) 18,634
Pengetahuan Perpajakan 0,356 0,003
Pemahaman Ketentuan Perpajakan 0,099 0,314
Pelayanan Fiskus -0,036 0,679
Sanksi Perpajakan -0,066 0,357
R2 0,091 F-sig 0,021
Sumber :Data diolah menggunakan SPSS
Sesuai dengan ringkasan hasil
pengujian hipotesis terlihat masing-masing variabel penelitian memiliki koefisien regresi yang dapat dibuat kedalam sebuah persamaan
regresi berganda seperti terlihat pada
persamaan dibawah ini yaitu:
Y = 18,634 + 0,356x1 + 0,099x2 – 0,036x3 – 0,066x4
Pada tabel 4.7 ringkasan hasil
pengujian statistik terlihat bahwa nilai koefisien determinasi yang dihasilkan adalah sebesar 0,091. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa variabel pengetahuan
perpajakan, pemahaman ketentuan
perpajakan, pelayanan fiskus dan sanksi perpajakan mampu memberikan kontribusi untuk mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi di lingkungan KPP Pratama
10
Padang sebesar 9,10% sedangkan sisanya sebesar 90,90% lagi dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan didalam penelitian ini.
Pada tahapan pengujian statistik
teridentifikasi hasil pengujian F-statistik untuk menentukan kelayakan model regresi yang terbentuk menghasilkan nilai signifikan sebesar 0,021. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,021 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang akan didukung oleh variabel pengetahuan perpajakan, pemahaman ketentuan perpajakan, pelayanan fiskus dan sanksi perpajakan sebagai variabel yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi dapat diterima atau diteruskan kedalam pengujian statistik lebih lanjut.
Sesuai dengan perumusan masalah dan hipotesis tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh
pengetahuan perpajakan, pemahaman
ketentuan perpajakan, pelayanan fiskus dan sanksi perpajakan terhadap ketidakpatuhan wajib pajak pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang. Berdasarkan hasil pengujian analisis dan pembahasan hasil dijelaskan pada sub bab dibawah ini:
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel pengetahuan wajib pajak orang pribadi bertanda positif sebesar 0,356, didalam tahapan pengujian statistik diperoleh nilai signifikan sebesar 0,003. Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifkan sebesar 0,003 < alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang,
didalam tahapan pengujian statistik
teridentifikasi bahwa nilai koefisien regresi
yang dimiliki variabel pengetahuan
perpajakan bertanda positif. Hasil yang
diperoleh tersebut menunjukan bahwa
semakin kuat pengetahuan perpajakan akan semakin memperkuat kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang. Keadaan tersebut menunjukan bahwa tingginya pengetahuan wajib pajak terbentuk karena pendidikan yang mereka miliki, selain itu begitu mudahnya mencari informasi
tentang pajak, semakin memperkuat
pengetahuan wajib pajak orang pribadi, ketika pengetahuan perpajakan yang dimiliki wajib pajak orang pribadi semakin kuat tentu tentu
11
akan mendorong terbentuknya perilaku patuh kepada kewajiban pajak, khususnya pada wajib pajak orang pribadi.
Pengaruh Pemahaman Ketentuan Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
kedua dengan menggunakan variabel
pemahaman ketentuan perpajakan diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,099 didalam tahapan pengujian statistik diperoleh nilai signifikan hasil pengujian
t-statistik sebesar 0,314. Pada tahapan
pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,314 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah
Ho diterima dan H2 ditolak sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemahaman ketentuan
perpajakan tidak berpengaruh signifkan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribad yang terdaftar di KPP Pratama Padang.
Hasil yang diperoleh pada tahapan
pengujian hipotesis kedua menunjukan
pemahaman ketentuan perpajakan tidak
mempengaruhi kepatuhan wajib orang pribadi pada KPP Pratama Padang. Hasil yang diperoleh tidak konsisten dengan teori atau pun hipotesis yang diajukan. Menyimpangnya hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pada umumnya wajib pajak orang pribadi belum memiliki pemahaman yang kuat terhadap
bidang perpajakan, akibatnya tingkat
kepatuhan wajib pajak orang pribadi tidak
begitu terlihat. Kurangnya pemahaman
disebabkan katena pada umumnya wajib pajak prang pribadi hanya mendapatkan pelatihan dan sosialisasi dibidang perpajakan secara singkat dan dilaksanakan dalam
frekuensi yang rendah, akibatnya
bertambahnya pengetahuan dibidang
perpajakan tidak terlihat dari perilaku patuh yang ditunjukan oleh wajib pajak orang pribadi.
Pengaruh Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel pelayanan fiskus bertanda negatif sebesar 0,306 didalam tahapan pengujian t-statistik diperoleh nilai signifikan sebesar
0,679. Pada tahapan pengolahan data
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,679 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima
dan H3 ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa pelayanan fiskus tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang.
Hasil yang diperoleh pada tahapan
pengujian statisitk menunjukan bahwa
pelayanan fiskus bukanlah variabel yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Keadaan tersebut terjadi karena pada umumnya petugas pajak dinilai belum dapat memberikan pelayanan terbaik kepada setiap wajib pajak orang pribadi, kondisi tersebut terlihat dari perilaku petugas pajak yang
12
kasar, emosional hingga bersikap bias pada setiap wajib pajak mendorong munculnya
kesan negatif, akibatnya tidak terjadi
perubahan perilaku wajib pajak untuk segera berlaku patuh untuk membayar kewajiban pajak. Temuan tersebut menunjukan adanya sejumlah variabel yang lebih mempengaruhi kepatuhan wajib pajak yang tidak digunakan didalam model penelitian ini seperti sikap wajib pajak orang pribadi, kompetensi petugas pajak dan berbagai variabel lainnya
Pengaruh Sanksi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Berdasarkan hasil pengujian statistik yang telah dilakukan diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel sanksi bertanda negatif sebesar 0,066 hasil yang diperoleh tersebut diperkuat dengan nilai signifikan sebesar
0,357 pada tahapan pengolahan data
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,357 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima
dan H4 ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa sanksi tidak berpangaruh signifikan terhadap wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang.
Hasil yang diperoleh pada tahapan pengujian hipotesis keempat menunjukan bahwa sanksi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi,
temuan yang diperoleh tersebut tidak
konsisten dengan teori atau pun hipotesis yang diajukan. Tidak signifikannya hasil penelitian lebih disebabkan karena penerapan
sanksi tidak dilakukan dengan baik, masih ada sejumlah pihak yang kebal dan tidak tersentuh oleh sanksi, perlaku tersebut mendorong wajib pajak lain menjadi tidak takut untuk terkena sanksi oleh sebab itu sanksi menjadi tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP Pratama Padang.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka dapat diajukan kesimpulan penting yang merupakan inti dari sejumlah permasalahan yang dibahas didalam penelitian ini yaitu: Pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang.
Saran
Berdasarkan kepada kesimpulan dan keterbatasan penelitian peneliti mengajukan beberapa saran yang tentunya bermanfaat bagi:
1. Peneliti dimasa mendatang disarankan untuk mencoba menambah jumlah sampel yang akan diteliti, hal tersebut dilakukan dengan cara mengganti metode pengambilan sampel yang akan digunakan, saran tersebut tentu sangat penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang diperoleh.
2. Bagi peneliti dimasa mendatang
diharapkan mencoba menambah
13
menggunakan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang akan tetapi juga
menggunakan kantor pelayanan
pelayanan pajak lainnya, saran
tersebut sangat penting untuk
meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang diperoleh.
3. Bagi peneliti dimasa mendatang
diharapkan menambahkan jumlah
variabel baru yang belum digunakan seperti sikap wajib pajak orang pribadi atau pun persepsi wajib pajak pribadi, saran tersebut sangat penting untuk meningkatkan ketepatan dan akurasi hasil penelitian yang akan diperoleh dimasa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Sudibyo. 2010. Merancang dan Menciptakan Kepatuhan Wajib Pajak. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Brothodirjo. 2003. Pajak dalam Perspektif
Warga Negara. Salemba Empat,
Jakarta.
Ernawati Dwi Widi dan Bambang
Purnomisidhi. 2011. Pengaruh Sikap, Norma, Subjektif, Kontrol Perilaku yang Dipersepsikan dan Sunset Policy Terhadap Kemauan Membayar Pajak Sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Akuntansi Perpajakan Nomor 3
Volume 4. Universitas Dipenegoro, Semarang.
Febriansyah. 2012. Faktor Faktor yang
Mempengaruhi Kepatuhan Wajib
Pajak Pribadi pada KPP Pratama Lombok. Jurnal Akuntansi Perpajakan Volume 3 Nomor 1. Universitas Erlangga, Jakarta.
Ghozali, Imam. 2011. Dasar Dasar
Ekonometrika dengan Menggunakan SPSS 19.0. Badan Penerbit Universitas
Dipengoro, Semarang.
Guswandi Yudi. 2012. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak, Sikap dan Sanksi Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pribadi Pada KPP Pratama Padang. Skripsi Jurusan Akuntansi Universitas Bung Hatta, Padang.
Hair Jr, Joseph F,William C Black, Barry J Babin, dan Rolph E Anderson. 2010.
Multivariate Data Analysis. Prentice
Hall, Pearson.
Handayani. 2009. Faktor Faktor yang
Mempengaruhi Ketidakpatuhan Wajib Pajak Badan dalam Membayar SPT. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Volume 3 Nomor 2. Universitas Dipenegoro, Semarang.
Hardiningsih. 2011. Faktor Faktor yang
Mempengaruhi Kepatuhan Wajib
Pajak Memenuhi Kewajiban Pajak.
Jurnal Akuntansi Perpajakan Volume 1 Nomor 4. Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Jatmiko Nico. 2006. Tax Payable
Compliance. Gramedia Pustaka,
Jakarta
Kotler Philips dan Keller Kevin. 2010.
Pemasaran 12th Edition. Salemba
Empat, Jakarta.
Mardiyasmo. 2006. Perpajakan edisi revisi
2009. Andi Ofset, Yogyakarta.
Mustikasari Elia. 2007. Kajian Empiris Tentang Kepatuhan Wajib Pajak
Badan di Perusahaan Industri
Pengolahan di Surabaya. Simposium
Nasional Akuntansi X. Universitas
Hasanurdin, Makasar.
Muliari Ketut Ni dan Setiawan Eri Putu. 2011. Pengaruh Persepsi Tentang
14
Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur. Jurnal Akuntansi Perpajakan
Volume 3 Nomor 1. Universitas
Udayana, Bali.
Nasutcha Nasution. 2004. Dasar Dasar Ilmu
Perpajakan. Erlangga, Jakarta.
Nugrah M Sutiono. 2006. Pajak
(PendekatanEdukatif). GramediaPustaka, Jakarta.
Palil Udai. 2005. Pajak Dalam Perpektif Sosial. Gramedia Pustaka.
Priantara Diaz dan Supriyadi Bambang. 2011. Faktor Faktor yang Mempengaruhi
Pengusaha Kecil dan Makro
Mendaftar Menjadi Wajib Pajak
Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Vol 13 Nomor 2. November 2011.
Priantara Diaz. 2012. Perpajakan Indonesia
Edisi 2 Pembahasan Lengkap dan Terkini Disertai CD Pratikum. Mitra
Wacana Media. Jakarta.
RahcmawatiAyuYuningsih. 2013. Faktor
Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume 8 Nomor 2. Program
Studi Akuntansi Universitas
Stikubank, Semarang.
Santoso Ardi Wibowo. 2008. Implikasi Perpajakan dalam Ruang Lingkup Negara Republik Indonesia. Gramedia Pustaka, Jakarta.
Sekaran Uma. 2006. Metologi Penelitian
Bisnis. Erlangga, Jakarta.
Siregar Anita Yuli, Saryadi dan Listyorini. 2012. Pengaruh Pelayanan Fiskus dan
Pengetahuan Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak di Semarang Tengah). Jurnal Ilmu Administrasi
Bisnis. Universitas Dipenegoro,
Semarang.
Sudibyo Arahman. 2007. Analisis Faktor
Faktor yang Mempengaruhi
Kepatuhan Membayar Pajak Pada Wajib Pajak Pribadi. Jurnal Akuntansi Perpajakan Volume 1 Nomor 2. Universitas Dipenegoro, Semarang. Supriyati dan Nur Hidayari. 2008. Pengaruh
Pengetahuan Pajak dan Persepsi Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi dan Teknologi
Informasi Vol 7 No 1 Mei 2008.
Subriadi Bambang dan Vivi Udayanti. 2011. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pengusaha Kecil dan Mikro Memiliki Kemauan Mendaftarkan diri Menjadi Wajib Pajak Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Volume 11 No 1 November 2011.
Zulkifli Rahmad. 2011. Pengaruh
Pengetahuan dan Kesadaran
Perpajakan Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Pribadi Pada KPP Pratama Pekanbaru. Jurnal Akuntansi Volume 2 Nomor 2 Edisi Juli 2011.
Yudiyana. 2009.Faktor Faktor yang
Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Pada Wajib Pajak Badan. Jurnal
Akuntansi Perpajakan Nomor 2
Volume 2. Universitas Sumatera Utara, Medan.