• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.14/02/35/Th. XIII, 5 Februari 2015 1

No. 14/02/35/Th. XIII, 5 Februari 2015

PERKEMBANGAN

INDEKS

TENDENSI

KONSUMEN

(ITK)

JAWA

TIMUR

TRIWULAN

4

2014

ITK Triwulan 4 – 2014 Jawa Timur sebesar 110,23 dan Perkiraan ITK Triwulan 1 – 2015

sebesar 109,11

1.

2.

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI JAWA TIMUR

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Jawa Timur pada Triwulan 4 – 2014 tercatat sebesar 110,23, melambat

dibandingkan dengan Triwulan 3 – 2014 yang mencapai 115,99. Kondisi ini lebih disebabkan faktor musiman seperti kenaikan BBM yang terjadi pada Triwulan 4 – 2014.

Dengan kenaikan BBM di Triwulan 4 – 2014, semula diduga ITK Triwulan 1 – 2015 dibawah 100 tetapi

ternyata angkanya sebesar 109,11. Menurunnya kembali harga BBM di bulan Januari 2015 memberikan dampak positif terhadap tingkat optimisme konsumen di Jawa Timur meskipun capaiannya sedikit lebih rendah dibanding Triwulan 4 – 2014.

ITK Jawa Timur pada Triwulan 4 – 2014 (110,23) lebih tinggi dibanding ITK Nasional (yang tercatat sebesar 107,62). Di Triwulan 1 – 2015, ITK Nasional diperkirakan mencapai 106,93.

Dari 6 provinsi di Jawa, ITK Jawa Timur di Triwulan 4 – 2014 menempati posisi pertama atau mempunyai

tingkat optimisme konsumen terbaik. DKI Jakarta menempati posisi kedua dengan ITK sebesar 109,93 disusul DI Yogyakarta (108,03), Banten (107,83), dan Jawa Barat (107,09). Jawa Tengah menempati posisi terakhir dengan ITK sebesar 106,02.

Perkiraan ITK Provinsi di Jawa Triwulan 1 – 2015 menempati posisi kedua. Tertinggi tercatat di DKI Jakarta (109,53) dan terendah masih di Jawa Tengah (105,49). Sedangkan provinsi lainnya tercatat masing-masing DI Yogyakarta (107,81), Banten (107,06) dan Jawa Barat (106,19).

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 78/11/35/Th. XII, 5 November 2014 2

ndeks Tendensi Konsumen (ITK) Jawa Timur pada Triwulan 4 – 2014 tercatat sebesar 110,23, melambat dibanding Triwulan 3 – 2014 yang mencapai 115,99. Kondisi ini lebih disebabkan faktor musiman seperti kenaikan BBM yang terjadi pada Triwulan 4 – 2014 .

Berlakunya kenaikan BBM bersubsidi per 18 November 2014 juga memberikan andil melambatnya ITK di Triwulan 4 – 2014. Pemerintah telah menaikkan harga BBM bersubsidi dari Rp 6.500,- menjadi Rp 8.500,- per liter dan harga solar ditetapkan dari Rp 5.500,- menjadi Rp 7.500,- per liter berlaku mulai pukul 00.00 terhitung sejak tanggal 18 November 2014. Kenaikan ini memberikan dampak inflasi yang tercatat sebesar 1,38 persen di bulan November dan 2,38 persen di bulan Desember.

Bagi masyarakat Jawa Timur, dampak kenaikan BBM selama triwulan 4 lebih terasa dibanding kenaikan TDL (tarif dasar listrik). Kenaikan TDL sejak bulan September 2014 hanya memicu inflasi sebesar 0,44 persen di bulan Oktober 2014 atau kurang dari 1 persen.

Secara kumulatif, inflasi selama bulan Oktober – November tercatat sebesar 4,25 persen, merupakan tertinggi dibanding triwulan lainnya di tahun 2014. Inflasi tersebut menjadi salah satu penyebab melambatnya ITK di Triwulan 4 – 2014.

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Indeks pendapatan pada Triwulan 4 – 2014 tercatat sebesar 108,97 tidak seoptimis kondisi Triwulan 3 – 2014 yang sebesar 118,16. Melambatnya indeks pendapatan cukup wajar karena pendapatan yang diterima masyarakat di Triwulan 4 – 2014 tidak sebanyak triwulan sebelumnya. Di triwulan sebelumnya, tambahan pendapatan masyarakat umumnya berasal dari naiknya volume kegiatan ekonomi di bulan puasa dan Hari Raya yang sangat dirasakan baik produsen (pengusaha) termasuk konsumen (rumah tangga).

Meskipun melambat, dua komponen pembentuk ITK pada Triwulan 4 – 2014 lainnya mempunyai persepsi tingkat optimisme masih di atas 100. Bahkan indeks kaitan inflasi dengan konsumsi sehari-hari, secara tidak terduga pada Triwulan 4 – 2014 tercatat 111,52 sedikit lebih tinggi

111,84 112,86 115,99 110,23 109,11 104,00 106,00 108,00 110,00 112,00 114,00 116,00 118,00 Triwulan 1 -2014 Triwulan 2 -2014 Triwulan 3 -2014 Triwulan 4 -2014 Perkiraan Triwulan 1 -2015

ITK Triwulan 1 - 2014 Sampai Dengan Triwulan 1 - 2015 Provinsi Jawa Timur

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.14/02/35/Th. XIII, 5 Februari 2015 3

dibanding Triwulan 3 – 2014 sebesar 110,45. Padahal inflasi yang terjadi di Triwulan 4 (4,25 persen) relatif lebih tinggi dibanding Triwulan 3 (3,38 persen). Sempat terjadi ketidak pastian penetapan kenaikan BBM oleh Presiden selama bulan September-November, menyebabkan masyarakat tidak terlalu peduli terhadap kenaikan BBM. Kondisi itu diduga menyebabkan indeks pada Triwulan 4 relatif lebih baik.

Sementara, indeks tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan non makanan tercatat sebesar 111,60. Indeks ini pada Triwulanan 4 – 2014 tidak seoptimis triwulan sebelumnya yang mencapai 117,71. Perlambatan dari indeks komponen makanan dan non makanan lebih dikarenakan volume pengeluaran rumah tangga tidak sebanyak triwulan sebelumnya yang sangat bergantung pada faktor musiman. Melambatnya indeks ini juga merupakan dampak psikologis realisasi penetapan kenaikan BBM sejak berlaku per 18 November 2014. Menghindari pengeluaran besar untuk menyeimbangkan hasil pendapatan rumah tangga, masyarakat cenderung menahan pengeluaran konsumsi rumah tangganya.

Secara umum, meskipun mengalami perlambatan, tingkat optimisme konsumen Jawa Timur pada Triwulan 4 – 2014 masih terjaga dengan baik. Angka di atas 100 mengindikasikan bahwa masyarakat Jawa Timur masih tetap optimis dalam mengatur konsumsi rumah tangganya. Di sisi lain, Pemerintah Daerah bersama instansi terkait terus memantau pergerakan inflasi, dan berupaya keras agar volatilitas inflasi tetap stabil sehingga tingkat optimisme konsumen tidak terganggu.

Komponen ITK Triwulan 1 – 4 Tahun 2014 Provinsi Jawa Timur

Komponen ITK Triwulan Ini Trw 1 - 2014 Trw 2 - 2014 Trw 3 - 2014 Trw 4 - 2014

Pendapatan rumahtangga saat ini 109,92 114,44 118,16 108,97 Pengaruh inflasi terhadap tingkat

konsumsi 113,64 115,51 110,45 111,52 Tingkat konsumsi bahan makanan,

makanan jadi di restoran/rumah makan, dan bukan makanan (pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, komunikasi, kesehatan, rekreasi)

114,21 105,68 117,71 111,60

ITK 111,84 112,86 115,99 110,23 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Jika diamati lebih jauh, kecuali kelompok makanan jadi, kelompok pakaian, dan kelompok rekreasi, tingkat optimisme konsumen seluruh kelompok lainnya lebih optimis dibanding triwulan sebelumnya (di atas 100). Tingkat optimisme konsumen tertinggi tercatat pada kelompok perumahan (123,08).

Bahan makanan dan makanan jadi yang mempunyai indeks pada Triwulan 3 tercatat cukup tinggi, kembali melambat pada Triwulan 4 atau tercatat 124,21 dan 90,02. Bahkan pembelian pakaian yang tercatat tertinggi di Triwulan 3, sangat melambat di Triwulan 4 dibanding kelompok lainnya atau mencapai 74,25. Kondisi ini juga terjadi pada pengeluaran rekreasi, tercatat 85,40. Hal ini

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 78/11/35/Th. XII, 5 November 2014 4

dikarenakan rekreasi umumnya mengalami peak season di masa liburan sekolah dan hari raya yang

biasanya bersamaan di Triwulan 3.

Sementara, kenaikan TDL di bulan September dan BBM di bulan November telah

menyebabkan terjadinya pembengkakan pengeluaran rumah tangga pada kelompok perumahan. Indeks kelompok ini mencapai 123,08 tertinggi dibanding kelompok lain.

Secara umum indeks makanan dan indeks non makanan di Triwulan 4 – 2014 tercatat masing 114,58 dan 105,07 lebih rendah dibanding Triwulan 3 – 2014 yang tercatat masing-masing 122,67 dan 107,73.

Indeks Komponen Makanan dan Non Makanan Triwulan 1 – 4 Tahun 2014 Provinsi Jawa Timur

Komponen Bahan Makanan dan Non Makanan Trw 1 - 2014 Trw 2 - 2014 Trw 3 - 2014 Trw 4 - 2014

Bahan Makanan 114,99 105,85 124,79 124,21 Makanan jadi di Restoran dan Warung Makan 111,83 104,68 117,21 90,02 Perumahan (Listrik, Gas dan Bahan Bakar) 117,26 106,77 104,71 123,08 Pakaian, Sepatu dan Tas 109,54 100,90 134,66 74,25 Kesehatan, Peralatan Kesehatan, Jasa RS 113,27 98,26 94,59 105,08 Pendidikan 114,76 115,94 107,29 102,08 Rekreasi (termasuk penginapan/hotel) 106,81 107,01 110,37 85,40 Transportasi/Angkutan 115,24 107,73 113,31 104,54 Komunikasi 116,77 100,21 103,22 106,41

Total 114,21 105,68 117,71 111,60 Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Di Triwulan 1 – 2015 ITK Jawa Timur diperkirakan sebesar 109,11. Besaran ITK tersebut didasarkan atas perkiraan indeks pendapatan rumah tangga mendatang sebesar 110,80 dan indeks rencana pembelian barang tahan lama sebesar 106,11.

Perkiraan indeks pendapatan mendatang yang di atas 100 menunjukkan bahwa masyarakat Jawa Timur masih tetap optimis terhadap pendapatannya. Optimisme ini muncul karena adanya pengharapan kenaikan upah/gaji di triwulan mendatang. Beberapa tahun terakhir, setiap pergantian tahun terdapat kebijakan Pemerintah Daerah dan Pusat yang sangat menguntungkan konsumen berupa kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) termasuk gaji PNS/TNI/Polri.

Adanya kenaikan pendapatan di kalangan masyarakat, sudah barang tentu meningkatkan volume perdagangan, yang salah satunya berupa pembelian barang tahan lama. Apalagi telah terjadi dua kali penurunan harga BBM dalam bulan Januari 2015.

Pemerintah telah menurunkan harga premium pada 1 Januari 2015 dan menetapkan harga bensin premium sebesar Rp. 7.600,- per liter dan solar sebesar Rp. 7.250,- per liter. Selanjutnya harga bensin premium menurun menjadi Rp. 6.600,- per liter dan solar menjadi Rp. 6.400,- per liter berlaku tepat per 18 Januari pukul 00.00.

Bagi konsumen, penurunan harga BBM ini diharapkan juga diikuti dengan penurunan harga barang dan jasa lainnya, sehingga konsumen mempunyai banyak pilihan dalam mengatur konsumsi rumah tangganya. Antusias masyarakat dalam menyikapi turunnya harga BBM tersirat dari capaian

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No.14/02/35/Th. XIII, 5 Februari 2015 5

indeks pembelian barang tahan lama pada Triwulan 4 – 2014 yang diperkirakan mencapai di atas 100 (106,11).

Meskipun demikian, perlambatan ekonomi secara global yang terjadi di beberapa triwulan terakhir memberikan andil pula pada perlambatan Indeks Tendensi Konsumen. Kondisi ini tergambar dari ITK Triwulan 1 – 2015 yang diperkirakan relatif lebih rendah dibanding capaian triwulan saat ini.

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

Dibandingkan Nasional, ITK Jawa Timur pada Triwulan 4 – 2014 lebih tinggi. ITK Nasional pada Triwulan 4 – 2014 tercatat sebesar 107,62 sedangkan Jawa Timur (110,23). Ini menunjukkan bahwa dalam geliat ekonomi nasional, Jawa Timur mampu memberikan andil yang sangat besar.

Di Triwulan 1 – 2015, ITK Nasional diperkirakan mencapai 106,93, atau tingkat optimisnya juga sedikit lebih rendah dari Jawa Timur (109,11).

Dari 6 provinsi di Jawa, ITK Jawa Timur di Triwulan 4 – 2014 menempati posisi pertama atau mempunyai tingkat optimisme konsumen terbaik. Di tengah melemahnya ekonomi global, Jawa Timur mampu menunjukkan perannya yang cukup dominan bagi perekonomian Nasional khususnya di Triwulan 4 dari sisi tingkat optimisme konsumen.

Sementara, DKI Jakarta yang umumnya menempati posisi tertinggi, pada Triwulan 4 ini menempati posisi kedua dengan ITK sebesar 109,93. Selanjutnya ITK tertinggi ketiga tercatat di DI Yogyakarta (108,03), diikuti Banten (107,83), dan Jawa Barat (107,09). Jawa Tengah menempati posisi terakhir dengan ITK sebesar 106,02.

Di Triwulan 1 – 2015, ITK Provinsi di Jawa diperkirakan menempati posisi kedua. DKI Jakarta kembali diperkirakan mempunyai ITK tertinggi atau sebesar 109,53 dan terendah diperkirakan masih ditempati Jawa Tengah (105,49). Sedangkan provinsi lainnya tercatat masing-masing DI Yogyakarta (107,81), Banten (107,06) dan Jawa Barat (106,19).

110,80

106,11

109,11

Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang

Rencana pembelian barang-barang tahan lama (TV, VCD/DVD player, radio, Tape/Compo, komputer, HP, mebelair, kompor/tabung gas,

kulkas, mesin cuci, oven/microwave, AC,

perhiasan berharga, kendaraan bermotor, tanah,

rumah), rekreasi, dan pesta/hajatan

Perkiraan ITK

Perkiraan ITK Triwulan 1 - 2015 Provinsi Jawa Timur

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Timur No. 78/11/35/Th. XII, 5 November 2014 6

Sumber: BPS Provinsi Jawa Timur

DKI

Jakarta Jabar Jateng DI Yogya Jatim Banten Nasional Trw 1 - 2014 117,56 112,42 112,53 118,18 111,84 115,41 110,03 Trw 2 - 2014 117,79 112,95 114,80 114,56 112,86 115,89 110,76 Trw 3 - 2014 118,75 113,72 116,00 115,89 115,99 116,09 112,44 Trw 4 - 2014 109,93 107,09 106,02 108,03 110,23 107,83 107,62 Perkiraan Trw 1 - 2015 109,53 106,19 105,49 107,81 109,11 107,06 106,93 95,00 100,00 105,00 110,00 115,00 120,00

ITK Triwulan 1 - 2014 Sampai Dengan Triwulan 1 - 2015

Provinsi-provinsi di Jawa dan Nasional

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase peresepan antipsikotik; persentase adanya potensi interaksi obat; persentase interaksi obat secara farmakokinetik,

SYARIKAT INSURANS dengan ini bersetuju dengan Pihak Diinsuranskan jika pada bila-bila masa ketika Tempoh Insurans yang dinyatakan di dalam Jadual atau semasa

Giat bhabinkamtibmas Polsek Raman Utara Bripka Subasis melaksanakan cek dan kontrol poskamling di RT 18 Dusun 3 Desa Rukti Sediyo sampaikan pesan kamtibmas untuk

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Xu (2010) menunjukkan bahwa keterlibatan orang tua dalam proses belajar akan dapat mendukung self regulated learning

Apabila terjadi perceraian di antara pasangan suami isteri maka harta bersama yang didapat selama perkawinan umumnya dibagi di antara kedua pasangan yang bercerai, sesuai

Strategi Peningkatan Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Kabupaten Magelang dalam rangka implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan

(f) Bank dapat memberikan potongan dalam besaran yang wajar dengan tanpa diperjanjikan diawal sebelumnya. Informasi yang diterima oleh pihak nasabah tidak sempurna dan melanggar

Bahwa selama dalam perkawinan tersebut, Terdakwa dan Saksi-1 tinggal di daerah Rawageni Depok, semula kehidupan Terdakwa dan Saksi-1 berjalan harmonis dan mempunyai