• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRATEGI PROMOSI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF PT. MAHADANA ASTA BERJANGKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS STRATEGI PROMOSI MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN CITRA POSITIF PT. MAHADANA ASTA BERJANGKA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRATEGI PROMOSI

MARKETING PUBLIC RELATIONS DALAM

MEMBANGUN CITRA POSITIF

PT. MAHADANA ASTA BERJANGKA

CYNTHIA HELENA

PT. MAHADANA ASTA BERJANGKA, Gedung WTC Lt. 7 Jln. Jend. Sudirman Kav. 29 Jakarta, e-mail : delyst_chya@yahoo.com

Dosen Pembimbing : Erni Herawati, SH.,M,Si.,M.Kn

ABSTRAK

PROBLEM, occurred at the company associated with a negative publicity, that was raised by some of

the people in the social media regarding to futures trading firms in Indonesia which have done mal practices in the management of funds from their customers. RESEARCH AIM, to determine promotional strategies undertaken by the Marketing Public Relations, as well as to understand the activities that had been carried out by the Marketing Public Relations of PT Mahadana Asta Berjangka in building a positive image of the company. RESEARCH METHODS, this study used descriptive qualitative method, a technique in which data are collected through direct observation, as well as to conduct in-depth interviews with internal parties of the firm, namely Senior Relationship Manager and Relationship Manager, and also with an external party, i.e. a customer or an investor of PT Mahadana Asta Berjangka. ANALYSIS, used a variety of data; both primary and secondary, analyzed it by reduction, data model, and conclusion. CONCLUSION, based on the research, as well as the four-months internship experience in the company, the role of Marketing Public Relations had greatly affected the image of the PT Mahadana Asta Berjangka. Besides, it inspired and provided a personalized experience for the author in order to become a professional in her future endeavor.

Keywords : Strategy Promotion, Marketing public Relations, Image.

PERMASALAHAN, yang terjadi di dalam perusahaan terkait dengan pemberitaan negatif yang dikemukan oleh beberapa kalangan masyarakat dalam media sosial mengenai perusahaan-perusahaan perdagangan berjangka di Indonesia telah melakukan mal praktek di dalam pengelolaan dana dari para nasabahnya. TUJUAN PENELITIAN, untuk mengetahui strategi promosi yang dilakukan oleh

Marketing Public Relations serta mengetahui kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh Marketing Public Relations terhadap PT Mahadana Asta Berjangka dalam membangun citra positif

perusahaannya. METODE PENELITIAN, dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana data dikumpulkan melalui teknik observasi atau pengamatan secara langsung, serta melakukan wawancara mendalam dengan pihak internal dari perusahaan, yaitu Senior Relationship

Manager dan Relationship Manager, serta dari pihak eksternal perusahaan, yaitu salah satu nasabah

atau investor PT Mahadana Asta Berjangka. ANALISIS, menggunakan berbagai data baik data primer maupun sekunder, analisisnya dengan reduksi, model data, dan penarikan kesimpulan. SIMPULAN, dari selama bekerja dan meneliti ini dapat diketahui bahwa peranan akan marketing

public relations sangat berpengaruh terhadap citra dari PT Mahadana Asta Berjangka dan dapat

menginspirasi serta memberikan pengalaman pribadi bagi penulis agar untuk kedepannya di dalam dunia kerja menjadi orang professional dalam segala hal, khususnya dalam menjalani pekerjaan yang dikerjakan nantinya.

(2)

PENDAHULUAN

Perdagangan berjangka di berbagai negara saat ini melaju sangat pesat dan telah menjadi salah satu penunjang pertumbuhan perekonomian suatu negara. Dengan kehadiran dari bursa berjangka itu sendiri berfungsi sebagai tempat diselenggarakannya perdagangan kontrak berjangka komoditi yang sedikit banyak berperan pada pertumbuhan ekonomi suatu negara, khususnya di Indonesia. Namun masih banyak orang yang belum mengerti mengenai cara bagaimana melakukan perdagangan di dalam bursa berjangka.

Bursa berjangka adalah suatu badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk melakukan kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka (UU No.32 tahun 1997). Dengan kata lain, bursa berjangka merupakan suatu wadah atau sarana yang didalamnya terdapat perdagangan berjangka. Kontrak berjangka merupakan instrumen pasar yang telah dikenal luas di negara-negara maju dan berkembang dan yang paling banyak digunakan untuk pengelolaan resiko harga yang dibutuhkan dalam dunia usaha. Selain itu perdagangan berjangka ini dapat digunakan sebagai sarana alternatif investasi bagi para pihak yang bermaksud untuk menanamkan modalnya di bursa berjangka.

PT. Mahadana Asta Berjangka merupakan salah satu perusahaan pialang yang bergerak di bidang perdagangan berjangka derivatif keuangan dalam bentuk Indeks Saham Hongkong, Indeks Saham Korea Selatan, Emas Loco London dan Komoditi Multilateral dengan spesifikasi layanan teknologi yang canggih ke bursa berjangka di Indonesia. Dengan dikeluarkannya UU No.32 tahun 1997 yang telah diubah dengan UU No.10 tahun 2011 mengenai Perdagangan Berjangka Komoditi dan Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi, maka terbukalah suatu sistem perdagangan dan investasi baru secara resmi di Indonesia.

PT. Mahadana Asta Berjangka didirikan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat agar lebih mengetahui dan mengenal sistem Perdagangan Berjangka Komoditi, serta sebagai pusat informasi kontrak-kontrak berjangka yang ada di Bursa Berjangka Jakarta(BBJ). Lebih lanjut, PT. Mahadana Asta Berjangka menyediakan jasa pelayanan kepada masyarakat untuk mengembangkan investasinya dengan aman melalui perdagangan kontrak-kontrak berjangka tersebut.

Suatu perusahaan memerlukan adanya komunikasi timbal balik untuk mencapai tujuan. Komunikasi timbal balik tersebut dapat dilakukan dengan adanya peran dari Public Relations. Public

Relations muncul karena adanya tuntutan kebutuhan. Artinya menjadi hal yang utama bagi public relations untuk mampu menjalankan salah satu fungsi dan tugasnya yaitu membina hubungan yang

harmonis antara pimpinan manajemen dengan para karyawan dan antara pimpinan dengan pemilik perusahaan atau sebaliknya. Begitu juga kemampuannya untuk menjembatani atau membangun komunikasi dengan masyarakat luar sebagai publik yang pada akhirnya dapat menentukan sukses atau tidaknya tujuan dan citra yang hendak dicapai oleh perusahaan

Permasalahan yang terjadi yaitu terdapat pemberitaan negatif dari berbagai kalangan masyarakat pada media sosial yang membahas mengenai keberadaan dari perusahaan-perusahaan perdagangan berjangka di Indonesia pada umumnya, yang berisi bahwa perusahaan-perusahaan tersebut telah melakukan mal praktek terhadap dana dari para nasabahnya sendiri. Dan sekian banyak dari perusahaan-perusahaan perdagangan berjangka di Indonesia, PT. Mahadana Asta Berjangka pun juga terkena dampak pemberitaan negatif tersebut. Maka dari itu, mengingat begitu penting dampak yang ditimbulkan dari sebuah pencitraan positif walaupun terhalang oleh minimnya informasi dan pengetahuan masyarakat terhadap perusahaan-perusahaan jenis bursa berjangka di Indonesia. Gambaran yang terjadi di dunia bursa berjangka Indonesia saat ini, masih banyak sekali memerlukan pembenahan dan sistem yang baik serta tidak memihak atau merugikan bagi semua pihak yang berkecimpung di dalamnya bukan hanya mengeruk keuntungan sepihak dan merugikan kalangan nasabah.

Citra dari perusahaan berjangka di Indonesia kerap dianggap sebagai kasus penipuan dan melakukan praktek menyimpang yang dilakukan oleh perusahaan terhadap modal para nasabah. Namun pada kenyataannya, hampir semua perusahaan pialang berjangka yang menjadi anggota Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan mempunyai lisensi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) melakukan mal praktek dan melanggar undang-undang, seperti menyalahgunakan dana nasabah di rekening terpisah, tidak mendaftarkan seluruh transaksi ke bursa, tidak memenuhi ketentuan mengenai wakil pialang dan tidak dapat memfasilitasi penyampaian amanat dari para nasabahnya. Walaupun, tidak semuanya perusahaan futures melakukan penipuan yang diceritakan oleh kebanyakan orang di media sosial tersebut.

(3)

Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi promosi yang dilakukan oleh Marketing Public Relations PT. Mahadana Asta Berjangka dalam membangun citra positif di mata masyarakat?

2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan Marketing Public Relations dalam membangun citra positif yang masih kurang didapatkan dari masyarakat?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui strategi Marketing Public Relations dalam membangun citra positif PT. Mahadana asta Berjangka.

2. Untuk mengetahui proses kegiatan Marketing Public Relations yang berjalan pada PT. Mahadana Asta Berjangka.

Manfaat Akademis

1. Bagi mahasiswa/i yang mengambil jurusan Marketing Communication khususnya peminatan

Public Relations, diharapkan berguna agar memberikan pengetahuan dan wawasan baru

dalam pengembangan ilmu komunikasi pada umumnya.

2. Bagi BINUS University, penelitian ini dapat digunakan sebagai hasil karya mahasiswa yang ditujukan untuk peningkatan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa lainnya.

Manfaat Praktis

1. Bagi PT. Mahadana Asta Berjangka, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi kegiatan dari public relations untuk menjalankan strategi promosi kedepannya.

2. Bagi masyarakat luas, penelitian ini dapat dijadikan sumber pengetahuan dan sumber informasi khususnya mengenai strategi promosi Marketing Public Relations dalam mmbangun sbuah citra positif.

Landasan Teori 1. Teori Komunikasi 2. Teori Public relations 3. Teori Citra

4. Teori Bauran/Promosi

5. Teori Marketing Public Relations

Kajian Pustaka

Penelitian sebelumnya yang mempunyai judul “Strategi Public Relations Dalam Membangun Citra Perusahaan, 2012. Di dalam penelitian tersebut membahas mengenai Public Relations yang sering dikaitkan perannya dalam hubungan dengan media. Media merupakan penghubung komunikasi dan informasi antara Public Relations kepada stakeholders baik internal dan eksternal perusahaan. Keberhasilan pekerjaan Public Relations dalam memperoleh publisitas dapat diperoleh dari hubungan yang harmonis dengan media. Tidak dapat dipungkiri, bahwa peran media sangat vital dalam publisitas dan pencitraan dimata publik. Hubungan yang sifatnya simbiosis mutualisme kepada media perlu dibangun. Media memanfaatkan relasinya dengan Public Relations untuk memperoleh informasi perusahaan yang up to date, original, dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan. Hubungan yang saling menguntungkan akan memiliki dampak positif bagi Public Relations dan media. Melalui media

(4)

Hubungan antara jurnal dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian juga mencari tahu strategi dari public relations yang dilakukan melalui publisitasnya. Perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah peneliti lebih fokus untuk mencari tahu kegiatan dari public

relations yang dilakukan PT. Mahadana Asta Berjangka dan juga hambatan yang dihadapinya.

Sedangkan pada penelitian sebelumnya menganalisis hasil kegiatan publisitas yang memiliki dampak positif bagi public relations.

Penelitian lainnya yang berjudul Strategi Public Relations PT. TELKOMSEL Branch

Manado dalam Mempertahankan Citra Perusahaan yang ditulis oleh Agnes Datuela pada tahun 2013

dalam Journal Acta Diurna – 2013 Vol.2. Dalam penelitian ini membahas Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan strategi yang digunakan oleh public relations PT. Telkomsel branch Manado dalam membangun citra perusahaan. Dipilihnya public relations PT. Telkomsel branch Manado sebagai subjek penelitian dikarenakan banyaknya pengguna provider ini di kota Manado yang juga banyak memiliki komplain. Oleh karena itu sebagai salah satu provider terbaik di Indonesia, perusahaan ini memiliki beban yang cukup berat untuk bisa mempertahankan citra yang positif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif murni. Subjek penelitian ini adalah divisi public relations PT. Telkomsel branch Manado. Sedangkan objek penelitiannya strategi divisi ini dalam mempertahankan citra perusahaan. Informan penelitian ini dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam (in-depth interview) dengan menggunakan pedoman wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Data hasil penelitian yang telah dikumpul sepenuhnya dianalisis secara deskriptif dan analisis data dilakukan untuk mendapat kejelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya, sehigga memperoleh gambaran baru ataupun menguatkan suatu gambaran yang sudah ada atau sebaliknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa public relations PT. Telkomsel branch Manado telah berhasil menjalankan tugas-tugasnya dan strategi-strateginya yakni pull, push dan pass strategy dalam mempertahankan citra perusahaannya. Hubungan antara penelitian sebelumnya dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian sebelumnya juga mencari tahu mengenai strategi yang dilakukan oleh public relations yang sedang dijalankan organisasi tersebut.

METODE PENELITIAN

1. Metode penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif.

2. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer, data sekunder dan observasi. Data primer melalui wawancara semi terstruktur pihak internal perusahaan yaitu senior relationship manager, relationship manager dan juga pihak eksternal yaitu salah satu nasabah dari PT. Mahadana Asta Berjangka. Data Sekunder melalui dokumen-dokumen perusahaan. Observasi dilakukan selama 3 bulan dan peneliti menjadi bagian dalam perusahaan tersebut.

3. Tahapan riset dilakukan dengan cara menanyakan pertanyaan (asking question), observasi (observation), dan mengkonstruksi jawaban (constructing answers).

4. Keabsahan data dalam penelitian adalah melalui validitas data dan triangulasi.

HASIL DAN BAHASAN

Strategi Marketing Public Relations

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber, yaitu dengan membandingkan hasil wawancara, observasi partisipan, dan pandangan peneliti sendiri. Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan citra perusahaan menurut wawancara dari pihak internal perusahaan adalah dengan cara memberikan detail statement trading dari nasabah-nasabah sebelumnya, dan juga dengan memberikan sense of urgency yaitu dari kondisi market dan berita-berita yang akan terjadi, menunjukan bahwa perusahaan berada di bawah naungan BAPPEBTI dan semua transaksi di perlihatkan secara transparan dan statement dikirim melalui email, serta pendekatan personal dengan client, dengan cara memperlihatkan history transaksi client sebelumnya, selain itu sebelum melakukan investasi dianjurkan untuk demo account terlebih dahulu, dan tetap menginformasikan tentang berita-berita yang dapat mempengaruhi harga pasar dan posisi transksi, membentuk para business consultant yang memiliki ilmu tentang bisnis ini, tidak hanya selling skill. Karena banyak terjadi ketidakmampuan si business consultant di ketika menjelaskan resiko kepada nasabah, maka sering terjadi salah persepsi. Mereka harus dapat membuat para calon investor itu percaya kepada perusahaan. Dengan pengalaman

(5)

yang cukup tentang permasalahan ini, maka masalah ini bukan menjadi masalah terbesar mereka. Cara yang dapat mereka lakukan adalah banyak belajar, mengamati pergerakan pasar, berita-berita yang dapat mempengaruhi pasar (fundamental), serta banyak melatih skill mereka dalam menganalisa setiap pergerakan (teknikal), segala kemungkinan profit maupun loss bisa terjadi di sini karena ini merupakan investasi high risk, high return. Dimana setiap saat anda bisa mendapat keuntungan yang besar atau mendapat kerugian yang cukup berarti. Dengan pemahaman manajemen resiko yang baik maka hal itu dapat memperkecil kemungkinan kerugian yang akan terjadi.

Para investor memandang bahwa terdapat nilai lebih dari pada business consultan / public relations PT Mahadana Asta Berjangka dimana ia bisa membuat para client itu percaya dan akhirnya mau berinvestasi di perusahaan, hal itu tidak luput dari hubungan investor yang baik, baik untuk stranger atau kerabat dekat.

Melalui metode observasi partisipan yang peneliti lakukan, pada dasarnya seorang Marketing Public Relations PT Mahadana Asta Berjangka memiliki tugas untuk mensosialisasikan rancangan / konsep investasi pada bisnis bursa berjangka yang sejalan dengan misi dan tujuan perusahaan dan juga menjaga hubungan baik dengan para investor (investor relations).

Scott M. Cutlip & Allen H. Center memaparkan empat tahap proses atau langkah-langkah pokok yang menjadi landasan acuan untuk perencanaan program kerja Public Relations (dalam Ruslan, 2010: 148), yaitu:

1. Penelitian dan mendengarkan (Research and Listening)

Untuk perencanaan program panjang, perusahaan memonitor setiap kegiatan Public Relatios yang telah dijalankan, seperti dari contacting, appointment, dan follow up-nya. Dari data tersebut ditemukan kendala yang terjadi, dan mengevaluasi fakta dan informasi yang ada sehingga strategi yang dilakukan bisa efektif. Yang terjadi sekarang didalam perusahaan adalah bagaimana mengatasi paradigma negatif/ steriotip yang terjadi di kalangan masyarakat sekarang ini.

2. Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning and Decision)

Untuk saat ini perusahaan membuat strategi untuk menghadapi kendala tersebut dengan cara memberikan pelatihan (training) dan edukasi sehingga para marketing public relations-nya dapat mengarahkan dan membimbing para kliennya.

3. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication and Action)

Langkah awalnya adalah dengan cara melakukan sosialisasi konsep investasi di bursa berjangka baik itu melalui appointment ataupun seminar-seminar. Setiap pagi diadakan morning brifing untuk mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh atasan, diantaranya kebijakan baru, atau mengevaluasi kondisi market di bursa berjangka. Untuk mendukung strategi promosi marketing public relations harus ada penguasaan yang mendalam di bidang ini, faktor apa yang dapat mempengaruhi kondisi pasar saham di bursa berjangka, dan kemudian dikomunikasikan pada setiap nasabah, komunikasi yang baik sangat penting dalam menjaga hubungan yang baik dengan para nasabah.

4. Mengevaluasi (Evaluation)

Evaluasi dilakukan lewat rapat setiap minggunya. Didalam rapat itu akan membahas bagaimana kinerja masing-masing tim dan secara keseluruhan apakan strategi yang telah ditetapkan sudah dilakukan dengan baik, apakah strateginya sudah berjalan sejalan dengan tujuan perusahaan.

Dari keempat langkah program kerja diatas, peneliti menyimpulkan bahwa strategipromosi Marketing Public Relations PT Mahadana Asta Berjangka sudah berjalan dengan baik, karena perusahaan selalu mencari tahu apa yang menjadi persoalan yang ada, baik opini masyarakat, reaksi yang diberikan. Perusahaan menekankan pada proses pembelajaran (training) dan edukasi yang kuat. Jika para marketing public relations-nya mempunyai perencanaan yang matang, skill yang dimiliki, maka permasalahan pemberitaan negatif akan dapat diatasi karena orang percaya kepada kemampuan dari Public Relations perusahaannya. Marketing Public Relations perusahaan selalu berupaya menjaga hubungan baik (Relationship Management) dan memberikan update berita yang dapat mempengaruhi harga pasar di bursa berjangka dan juga memberitahu peluang yang ada, misalnya harga emas yang terus murun yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah untuk mendapat keuntungan. Perusahaan juga terus meningkatkan performanya demi meningkatkan citra yang positif untuk perusahaan, salah satunya adalah dengan melakukan perbaikan dibidang teknologi. Sekarang lewat website PT Mahadana Asta Berjangka kita bisa langsung mendapat berita terkini yang terlink langsung dengan website-nya (News tentang berita ekonomi, commodity, forex, index, dsb), sehingga tidak perlu membuka website lain. Jika dilihat dari pandangan investor, kinerja perusahaan cukup baik, dimana hubungan baik dengan investor menjadi nilai lebih dimata investor, sehingga citra yang ada

(6)

saat ini cukup baik, tidak seperti perusahaan lainnya yang bergerak dibidang yang sama. Persoalan mengenai kerugian (loss) yang terjadi para investor memahaminya sebagai sebuah resiko dan pembelajaran karena sifat dari investasi ini adalah high risk and high return.

Faktor penunjang dan penghambat strategi promosi Marketing Public Relations 1. Faktor penunjang

Berdasarkan wawancara dan observasi yang didapat, calon nasabah akan melihat pertama kali yaitu dari bagaimana citra diri (performa image)Marketing Public Relations perusahaannya, baik itu dari cara berpakaian, cara menjelaskan tentang perusahaan dan konsep investasi, dan juga dari skill yang dimiliki yang di dapat dari selama training, selain itu juga dari promosi yang baik seperti memberikan edukasi lewat blog, website yang dapat menjadi kekuatan dalam membangun citra positif perusahaan. Lewat training, Marketing Public Relations diasah untuk mengkomunikasikan dengan benar, yaitu lewat perencanaan yang matang, selain itu yang lebih ditekankan adalah kemampuan analisis teknikal, analisis fundamental, dan manajemen resiko yang baik. Dalam hal ini analisis fundamental disini dilakukan dengan cara melihat faktor-faktor yang dapa mempengaruhi kondisi pasar, misalnya seperti inflasi yang menyebabkan perubahan harga di bursa berjangka menjadi cukup signifikan, analisis teknikal disini adalah teknik dalam membaca pergerakan pasar melalui grafik atau chart di dalam platform trading, dan juga melatih skill di bidang teknikal, sedangkan manajemen resiko itu sendiri dalam hal ini diperlukan karena dalam investasi ini terdapat resiko, manajemen resiko disini adalah sebuah istilah sistem yang dibuat oleh perusahaan dan diterapkan untuk memperkecil kemungkinan kerugian yang mungkin didapat.

2. Faktor Penghambat

Faktor penghambat menurut wawancara dengan pihak internal adalah pangsa pasar dan juga paradigma(pemberitaan) negatif. Hal ini dikarenakan pola pikir masyarakat itu sendiri, dan ketidakmampuan di dalam pengelolaan dana yang di investasikan akibatnya menimbulkan kerugian yang berdampak secara psikologis. Paradigma negatif menjadi hambatan terbesar karena orang akan sulit untuk percaya kepada marketing public relations maupun perusahaan sehingga berdampak kepada citra perusahaan.

Strategi Promosi Marketing Public Relations

1. Personal Selling

Personal Selling yaitu komunikasi langsung(tatap muka) antara marketing dengan calon

nasabah untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon nasabah dan membenruk pemahaman sehingga mereka kemudian akan tertarik dan ingin mencoba untuk menginvestasikan dananya kepada PT. Mahadana Asta Berjangka.

Cara seorang Marketing Public Relations PT. Mahadana Asta Berjangka dalam melakukan personal selling, yaitu dengan menhubungi para calon nasabah yang terdapat pada daftar database perusahaan, setelah itu membuat janji kepada si calon nasabah tersebut dan kemudian melakukan prospecting dalam hal ini, seorang Marketing Public Relations akan mempresentasikan mengenai profil dari PT. Mahadana Asta Berjangka, sekaligus memperkenalkan produk-produk yang ada di dalam perusahaan tersebut kepada si calon nasabah.

2. Mass Selling

Mass Selling adalah pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan

informasi kepada khalayak dalam satu waktu. Ada dua bentuk utama dari mass selling, yaitu periklanan dan publisitas. (Widiana, 2010:88)

Dalam hal ini, mass selling yang digunakan marketing public relations PT. Mahadana Asta Berjangka, yaitu melalui penyebaran iklan di media sosial seperti di twitter, facebook, web/blog yang berisi company profile beserta dengan produk-produk yang ditawarkan.

3. Publisitas

Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, dimana individu atau organisasi yang menerima keuntungan tidak perlu membayar untuk itu. (Widiana, 2010:89)

Penyampaian publisitas yang dilakukan oleh marketing public relations PT. Mahadana Asta Berjangka yaitu dengan pemberian atau penyajian ide, bentuk dari company profile perusahaan yang terdapat pada web pribadi yang dapat diakses langsung oleh seluruh masyarakat yang ingin mengetahui keberadaan dari PT. Mahadana Asta Berjangka.

(7)

4. Promosi Penjualan

Menurut Tjiptono (dalam Widiana, 2010:89) promosi adalah sebagai berikut : “bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insetif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.

Pengelompokan promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual berdasarkan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

a.Customer promotion, yaitu promosi penjualan bertujuan untuk mendorong pelanggan untuk membeli.

b.Trade promotion, yaitu promosi penjualan bertujuan untuk mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importir untuk memotivasi tenaga penjual.

c. Sales force information, yaitu promosi penjualan bertujuan untuk memotivasi tenaga penjual.

d. Business promotion, yaitu promosi penjualan bertujuan untuk mendapatkan pelanggan baru, mempertahankan hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama, dan mendidik pelanggan.

Cara marketing public relations PT. Mahadana Asta Berjangka dalam melakukan promosi penjualan yaitu dengan memberi penawaran rendah akan harga dari produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam hal ini produk yang ditawarkan adalah emas (Loco London). Serta penawaran promosi berupa jasa yang dilakukan oleh seorang trader terhadap si calon nasabah maupun nasabah yang telah berinvestasi pada PT. Mahadana Asta Berjangka.

5. Direct Marketing

Direct Marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang memnfaatkan satu

atau beberapa medi iklan untuk menimbulkan tanggapan yang terukur. (Widiana, 2010:100).

Cara seorang marketing public relations PT. Mahadana Asta Berjangka menjalankan salah satu strateginya kepada masyarakat atau si calon nasabah, yaitu dengan penyebaran brosur mengenai company profile beserta dengan produk-produk yang ditawarkan dalam perusahaan. Penyebaran brosur tersebut biasanya dijalankan oleh marketing public relations pada saat melakukan seminar-seminar edukasi secara terbuka.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Dari hasil temuan penelitian yang didapat, peneliti menyimpulkan bahwa adanya kesinambungan antara kinerja Marketing Public Relations PT Mahadana Asta Berjangka dengan strategi promosi, yaitu terciptanya citra positif perusahaan.

Adapun yang didapati dari kinerja para relationship officer dalam menjalankan strategi promosi Marketing Public Relations terlihat sisi profesionalisme. Dimana para relationship officer selalu terlihat sangat optimal menangani keluhan -keluhan serta pertanyaan yang diberikan nasabah sert dengan semangat terus menyusun kelanjutan strategi dalam mempromosikan perusahaan. Terlihat juga relations yang terjalin dari para relationship officer dengan nasabah / investor, baik secara formal maupun personal dengan gaya dan pembawaan yang lebih santai untuk sekedar menanyakan kabar dan kesibukan para nasabah. Kemudian disesuaikan dengan teori dan konsep yang penulis jabarkan, terkait dengan hasil penelitian yang telah didapat.

Maka dari itu, penulis menyimpulkan ini dari penulisa ini bahwa hasil yang didapat melalui wawancara dengan para informan, menjawab hal-hal yang penulis cari terkait strategi yang dilakukan

Marketing Public Relations dalam membangun citra positif perusahaan.

a. Melakukan event promosi, melalui seminar edukasi dan trainning serta turut mengundang para nasabah agar dapat berinteraksi dengan nasabah lain, sehingga nasabah dapet melihat dan mendengar secara langsung pengalaman nasabah(sharing terbuka).

b. Selalu meng-update data keuangan, mulai dari sumber keuangan perusahaan, dana yang telah dikelola. Website resmi PT Mahadana Asta Berjangka juga menampilkan dana-dana keuangan tersebut sebagai first impression untuk membangun kepercayaan calon nasabah kepada perusahaan.

(8)

c. Melakukan relations juga dapat memberi sisi kepercayaan pada nasabah dikarenakan masing-masing divisi marketing dan public relations juga menjadi jembatan antara perusahaan dengan para nasabah / investor. Sehingga mereka yang berinteraksi langsung dengan nasabah, termasuk menjalin hubungan baik dan kepercayaan nasabah.

Saran

Saran Akademis :

a. PT Mahadana Asta Berjangka merupakan perusahan yang bergerak dibidang kontrak berjangka, hendaknya memanfaatkan sumber daya manusia dengan lebih cermat demi memberikan ilmu terkait marketing public relations dan juga sebagai upaya meningkatkan kualitas perusahaan dan kepercayaan dari nasabah dengan karyawan yang expert dibidangnya.

b. Diharapkan pengembangan training yang dilakukan secara rutin dapat terus ditingkatkan dan dilakukan secara stimulan sebagai sarana untuk para calon marketing dan public relations agar terus terasah kemampuannya.

Saran Praktis :

a. Para staff yang ingin menjadi broker/ trader sebaiknya diberikan pelatihan khusus terlebih dahulu, bila perlu diikut sertakan dalam ujian untuk mendapatkan sertifikat khusus . Agar dapat meminimalisir resiko yang akan berdampak pada citra perusahaan maupun kerugian yang mungkin didapat oleh investor.

b. Publikasinya semakin ditingkatkan, tidak hanya di kantor pusat saja dan lembaga tertentu, tetapi di kantor cabang juga, sehingga publik bisa yakin dengan kinerja perusaaan, dalam hal ini penulis menyarankan agar publikasi bisa dilakukan dengan mengadakan seminar-seminar di berbagai Universitas.

REFERENSI

Referensi Buku :

Ardianto, Elvinaro. (2009). Public Relations Praktis. Jakarta: Widya Padjajaran.

______________. (2011). Handbook of Public Relations 1st edition.Bandung: Rosdakarya.

______________. (2011). Metode Penelitian untuk Public Relations Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

______________. (2010). Dasar-dasar Public Relations 7th edition. Bandung: Rosdakarya. Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Cutlip, Scott & Center, Allen. (2006). Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media. Effendy, Onong Uchjana. (2004). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hikmat, M. Mahi. (2011). Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jefkins, Frank. (2004). Public Relations.Jakarta: PT. Gelora Aksara Pertama.

Kotler, Phillip dan Keller. (2009). Manajemen Pemasaran edisi 12 jilid 1. PT Macana Jaya Cemerlang. Krisyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media.

(9)

__________, K.P. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi(edisi ke-5). Jakarta: Kencana Prenada Media.

Laermer, R., Prichinello, M. (2009). Full Frontal Public Relations. Diterjemahkan oleh Lenny Hidayat. Jakarta: Gramedia.

Moleong, Lexy. J.(2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Morrisan, M. (2006). Manajemen Public Relations, Strategi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

_______, M. (2010). Manajemen Public Relations. Jakarta: Kencana.

Mulyana, Deddy. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Jakarta: Grasindo. ______________. (2007). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya. Nova, Firsan. (2011). Crisis Public Relations. Jakarta: Rajawali Pers.

Nurjaman, Kadar dan Khaerul Umam. (2012). Komunikasi dan Public Relations. Bandung: Pustaka Setia.

P,H. Rosmawati. (2010). Mengenal Ilmu Komunikasi. Bandung: Widya Padjajaran. Ruslan, Rosady. (2004). Metode Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo.

_____________. (2010). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo.

_____________. (2010). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi(konsepsi dan aplikasi). Jakarta: Rajawali Pers.

Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. Smith, Ronald. (2005). Strategic Planning for Public Relations.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta.

Suparmo, Ludwig. (2011). Crisis Management Public Relations. Jakarta: Index.

Umam, Khaerul. Nurjaman. (2012). Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia.

Wenats, A.G., Eka et al. (2012). Integrated Marketing Communications Success Story. Jakarta: Gramedia.

Widiana M.E. (2010). Dasar-dasar Pemasaran 1st edition. Bandung: Karya Putra Darwati. Wiryanto. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo.

Yulianita. Neny. (2005). Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Gramedia Pustaka Utama. Referensi Jurnal :

Alifahmi, Hifni. (2010). Media Sebagai Strategi Public Relations. Journal of Strategic Communication, vol 1(No. 1), 11-32.

Datuela, Agnes.(2013).Strategi Public Relations PT. TELKOMSEL Branch Manado dalam Mempertahanan Citra Perusahaan.Journal Acra Diurna.

(10)

Sunday, Adebisi dan Bayode, Babatunde.(2011).Strategic Influences of Promotional Mix on Organisation Sale Turnover in the Face of Strong Competitors.Business Intelligence Journal.

Suharyanti, Sutawidjaya Ahmad & Tuti Widiastuti.(2012).The Implementation of Marketing Public Relations Strategy in Rebranding Process.The 2012 International Conference on Business and Management.

Wehmiere, Stefan. (2009). “out of fog and into future : direction of public relations, theory building and practice”. Canadian Journal of Communication, vol 32.

Wijaya,Lina & Krismiyati.(2013).Identifying Marketing Public Relations Strategies Implemented in Private Universities for Increasing Students Intake in Central Java.International Refereed Research Journal.

Referensi Web : www.mahadana.co.id/

RIWAYAT PENULIS

Cynthia Helena lahir di Jakarta pada 28 Januari 1989. Penulis telah menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam Bidang Ilmu Komunikasi Pemasaran jurusan Public relations pada tahun 2014. Sebelumnya penulis pernah melaksanakan kerja praktek di PT. Mahadana Asta Berjangka sebagai Public Relations di bagian Relationship Officer pada tahun 2012. Penulis juga aktif di dalam organisasi gereja di GPIB GALILEA, Bekasi sebagai Bendahara dari gerakan pemuda.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil validasi tersebut, penulis menyimpulkan buku cerita bergambar tentang energi air sudah layak menjadi bahan literasi dan media pembelajaran untuk siswa kelas III

Meningkatnya hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran scramble berbantuan media visual, karena model pembelajaran ini dapat meningkatkan

Berdasarkan hasil wawancara menggunakan kuesioner responden yang ban- yak terindikasi mengalami kelelahan berat adalah mereka yang bekerja dibagian opera- tion terutama

Jadi dapat disimpulkan lebih dari separuhresponden menjawab selalu dan sering yang menyatakan belajar dengan pembelajaran berbasis kecerdasan interpersonal siswa

kuat medan listrik, garis gaya ● perhitungan kuat medan listrik untuk muatan titik, muatan garis, cincin, piringan, silinder; ● Chapter I Coulomb’s law and

*ader Pos U** adala pekerja $ang mempun$a% kesadaran dan mau &ekerja seara sukarela untuk men%ngkatkan dan memel%ara keseatan d%r% send%r% dan kelompokn$a

Faktor2 antimikroba yang bekerja tidak khas yang membantau imunitas alamiah : 1.. iinterferon

Rangkaian yang direncanakan dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini. Mikrokontroler digunakan untuk membangkitkan sinyal PWM untuk MOSFET.. MOSFET digunakan untuk