• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADDENDUM ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ADDENDUM ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ADDENDUM

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

PENDAHULUAN

Addendum ini merupakan pelengkap dan bagian yang tidak terpisahkan di Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang bertujuan untuk memberikan penjelasan dan rincian dalam rangka pelaksanaan dan terapan.

Addendum berisikan aturan ataupun batasan-batasan yang sulit teradaptasi dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga karena memiliki kondisi yang bervariasi dan mengikuti perkembangan sosial, budaya dan iptek keolahragaan.

Addendum juga merupakan bagian dari Anggran dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dapat bersifat lentur karena dapat dirubah oleh Forum Rakennas yang dilakukan setahun sekali.sesuai dengan kebutuhan serta tidak menyimpang dari AD/ART.

Addendum-juga merupakan peningkatan dari suatu kebijakan yang berbasis Surat Keputusan dan dianggap perlu untuk lebih memiliki kekuatan hukum yang mengikat.

BAB I UMUM

Pasal 1

Etika Berorganisasi

Berdasarkan pemikiran bahwa :

1.1 FPTI dalam hal ini merupakan organisasi Olahraga yang mengandung nafas Kejujuran dan Sportifitas.

1.2 FPTI dalam hal ini dikelola oleh pengurus yang berbasis sukarela dalam menjalani fungsi - fungsi organisasi.

1.3 Pengelola organisasi FPTI saat menjalankan amanat organisasi dengan komitmen.

Maka FPTI memiliki Etika Organisasi sbb :

1.4 Evaluasi berbasis Fungsi atau Jabatan dan bukan nama orang;

1.5 Waktu yang diberikan untuk organisasi harus berimbang dengan kesibukan waktu pengurus dalam keseharian;

(2)

Pasal 2

Kode Etik Pemanjat

2.1 Kode Etik Pemanjat Tebing Alam.

2.1.1 Menghormati adat istiadat masyarakat setempat 2.1.2 Tidak mencemari sumber air penduduk setempat

2.1.3 Tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan erosi 2.1.4 Tidak menggangu tanaman serta satwa penduduk

2.1.5 Membatasi sedikit mungkin penggunaan kapur magnesium

2.1.6 Membatasi pemakaian pengaman bor dan setiap penggunaan bor harus dapat dipertanggungjawabkan

2.1.7 Tidak diperbolehkan menambah pengaman pada jalur yang sudah ada dengan tujuan untuk mengurangi tingkat kesulitan

2.1.8 Diperbolehkan mengabaikan pengaman yang ada pada jalur pemanjatan dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat kesulitan

2.1.9 Tidak melepas pengaman yang terpasang pada jalur pemanjatan 2.1.10 Jika jalur baru belum selesai dibuat, harus diberi tanda yang jelas

2.1.11 Jika jalur baru akanakan diselesaikan oleh orang lain, harus seijin pembuat jalur pertama

2.1.12 Apabila ada pemanjat pada suatu jalur maka sebaiknya tidak ada pemanjat lain pada jalur tersebut

2.2 Kode Etik Pemanjat Tebing Buatan. 2.2.1 Mentaati Panitia Pelaksana Lomba. 2.2.2 Mentaati Juri dan Pembuat Jalur. 2.2.3 Mentaati Peraturan kompetisi.

Pasal 3

Hirarki Peraturan Organisasi

Jenjang aturan-aturan yang memiliki kekuatan hukum organisasi dan bersifat mengikat dalam FPTI adalah sbb;

3.1 Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga /Addendum; 3.2 Ketetapan Munas/Lub;

3.3 Ketetapan Rakernas;

3.4 Keputusan Ketua Umum Pengurus Pusat; 3.5 Keputusan Ketua Umum Pengda;

3.6 Keputusan Ketua Umum Pengcab. Pasal 4

Kegiatan Munas dan produk yang dihasilkan 4.1 AD / ART serta Addendum;

4.2 Program Jangka Panjang, Menengah dan Pendek untuk tahun berjalan; 4.3 Munas dan Rakernas;

4.4 Kepengurusan Pusat;

4.5 Evaluasi program jangka panjang FPTI. Pasal 5

Komunikasi

(3)

pertemuan fisik;

5.2 Sistem komunikasi formal dinyatakan pada rapat pertemuan;

5.3 Rapat / pertemuan yang teragenda, bermateri dan berbasis undangan resmi dinyatakan sebagai rapat / pertemuan yang mengikat;

5.4 Ketidak hadiran dalam rapat tersebut dinyatakan sebagai dukungan akan hasil rapat / pertemuan tersebut;

5.5 Undangan rapat dapat disampaikan melalui telepon,SMS,fax, email dan perencanaan saat rapat terdahuiu telah dinyatakan;

5.6 Dalam rapat, komunikasi verbal bersifat Formal dan berbasis organisasi maupun fungsi dan tidak berbasis pribadi. Sekalipun demikian bukan tak dengan dasar data sebab akibat;

5.7 Dalam komunikasi dikenal isu dan gosip/rumours. FPTI mengkategorikan ini sebagai informasi yang memiliki sumber berita

sekalipun kebenarannya beium teruji. Sedangkan gosip / rumours merupakan berita yang tidak memiliki sumber berita yang pasti. Dalam manajemen FPTI gosip / rumours tidak merupakan topik bahasan dalam rapat / pertemuan.

BAB II ADMINISTRASI Pasal 6

Kepemimpinan (Leadership)

6.1 Pengurus FPTI menterapkan "One Gate Policy" dalam

pengertian kebijakan yang dikeluarkan berasal hanya dari Ketua Umum atau Ketua Harian.

6.2 Kebijakan yang dikeluarkan oleh Ketua Umum maupun Ketua Harian wajib mendapat dukungan dan diamankan oleh dan dari anggota pengurus. 6.3 Kebijakan yang dikeluarkan oleh Ketua Umum atau Ketua Harian merupakan kebijakan yang berasal dari masukan dan pertimbangan Ketua-ketua Bidang, Ketua-ketua Komisi maupun nara sumber yang

dianggap perlu.

6.4 Ketua Umum dan Ketua Harian bertanggung jawab secara fungsi terhadap kebijakan yang dikeluarkan.

6.5 Ketua Umum dan Ketua Harian secara bersama maupun secara terpisah diijinkan memberi mandat dalam bentuk Surat Keputusan (SK) kepada Ketua-Ketua Bidang maupun Komisi atau Ketua Panitia Perlaksana untuk mengeluarkan kebijakan yang memiliki batas waktu.

6.6 Kebijakan yang dikeluarkan dan kemudian menimbulkan permasalahan akan diangkat dalam Rapat Pengurus dan untuk kemudian direkomendasikan antisipasinya.

Pasal 7

Surat Menyurat

7.1 Guna tertibnya administrasi surat menyurat, ditentukan alokasi nomor dan prefix sbb :

7.1.1 Surat Kesekretarian nomor / SEK / PP-NAS/ bulan /tahun nomor / SEK / PD-JTM/ bulan /tahun

(4)

nomor / SEK / PC-MLG/ bulan /tahun 7.1 .2 Surat Keputusan nomor/SKP/PP-NAS/ bulan /tahun nomor/SKP/PD-JTM/ bulan /tahun nomor/SKP/PC-SBY/ bulan /tahun

7.1 .3 Surat Rekomendasi nomor/SRK/PP-NAS/ bulan /tahun nomor/SRK/PD-JBR/ bulan /tahun nomor/SRK/PC-BDG/ bulan /tahun

7. 1 .4 Surat Khusus nomor/KUS/PP-NAS/ bulan /tahun nomor/KUS/PD-BAL/ bulan /tahun nomor/KUS/PC-DPS/ bulan /tahun

7. 1 .5 Surat Mandat nomor/MDT/PP-NAS/ bulan /tahun nomor/MDT/PD-JTG/ bulan /tahun nomor/KUS/PC-SMG/ bulan /tahun 7. 1 .6 Surat Tugas nomor/TGS/PP-NAS/ bulan /tahun nomor/TGS/PD-SMB/ bulan /tahun

nomor/TGS/PC-PDG/ bulan /tahun

7.2 Butir Administrasi 7.1.1 s/d 7.1.6 dinyatakan sebagai surat keluar FPTI. 7.3 Bentuk surat yang keluar dinyatakan sah dan memiliki kekuatan yang

mengikat bila dibubuhi tanda-tangan asli, untuk itu distribusi surat dalam bentuk penggandaa/i (Foto copy) tetap diberi stempel asli.

Pasal 8

Administrasi Keuangan

Mengacu pada "Standard Akuntansi dan Keuangan" dengan jadwal sbb :

8.1 Neraca Debet Kredit FPTI dibuat setiap 3 bulan, dengan tahun tutup buku dibulan April (satu bulan sebelum Rapat Kerja) atau satu bulan sebelum Musyawarah.

8.2 Laporan Neraca Debet Kredit dilaporkan melalui Mailist FPTI sehingga dapat dibaca oleh Pengurus satu bulan sebelum Musyawarah atau Rapat kerja.

8.3 Dalam hal ada pemasukan yang mana tidak dikehendaki nama penyumbang disebutkan maka FPTI akan memberi nama samaran atau prefix sehingga arus pemasukan tetap dapat termonitor.

8.4 Pemasukan sumbangan yang berbentuk material akan dikonversi dalam rupiah dan dikeluarkan sebagai material yang sesuai dengan yang disumbangkan. Pasal 9

Sistem Pelaporan

(5)

Pengurus Cabang hingga Pengurus Pusat memiliki "Format" yang sama sesuai dengan fungsinya.

Data yang dicantumkan dalam "Format" serta tataletak (lay out) ditentukan dalam Munas/Lub atau Rakernas.

Pengayaan data diijinkan dan diberi kewenangan untuk merubah tataletak.

Pasal 9 Kerangka Proposal Mengacu pada hasil kesepakatan pada Munas/Lub atau Rakernas.

BAB III

HAK - KEWAJIBAN dan SANKSI Pasal 10

Hak Anggota

Setiap Anggota FPTI memiliki hak sbb :

10.1 Memperoleh bimbingan dan pengarahan dari FPTI.

10.2 Mengeluarkan pendapat dalam rapat dan berhak memilih dan dipilih. 10.3 Mengikuti setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh FPTI.

10.4 Mendapat panduan pengembangan organisasi dan sumber daya yang dipersiapkan FPTI.

10.5 Mengikuti kegiatan kompetisi dan kejuaraan sesuai ketentuan yang berlaku. 10.6 Mengikuti Musyawarah dan Rapat Kerja.

Pasal 11

Kewajiban Anggota

Setiap Anggota FPTI mempunyai kewajiban sbb :

11.1 Tunduk, mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan FPTI.

11.2 Mentaati keputusan Musyawarah FPTI.

11.3 Menjaga nama baik FPTI dengan penuh rasa tanggung jawab.

11.4 Berpartisipasi aktif membantu Pengurus agar program kerja FPTI terlaksana dengan baik.

11.5 Membayar Iuran. Pasal 12

Dasar Pemberian Sanksi 12.1 Mendidik

12.2 Mendisiplinkan 12.3 Memotivasi Pasal 13

Bentuk Sanksi

Sanksi dalam organisasi FPTI bersifat mendidik, mendisiplinkan serta memotivasi bagi pengurus, anggota maupun pemanjat dan atlit. Untuk itu bentuk sanksi diatur sbb :

13.1 Sanksi Administrasi (pecat, skorsing, dibekukan, perbaikan sistem) 13.2 Sanksi Kewenangan (mengatur, mengendalikan, memimpin, berbicara ) 13.3 Sanksi Perwakilan (menghadiri, memberi suara, memilih dan dipilih) 13.4 Sanksi Denda (berupa uang)

(6)

13.5 Sanksi berupa teguran tertulis Pasal 14

Jenis Pelanggaran

14.1 Pelanggaran Administrasi (kelengkapan)

14.2 Pelanggaran Prosedur (surat dan kewenangan, keluar dari lingkup tugas) 14.3 Pelanggaran Etika (konflik kepentingan, fitnah)

BAB IV

PANJAT TEBING ALAM Pasal 15

Ekspedisi

Bentuk kegiatan perjalanan dan atau pemanjatan tebing alam dilakukan individu yang tergabung dalam klub/perhimpunan/asosiasi bertujuan menggali potensi dan menjaga kelestarian sumber daya alam, mengarah kepada nilai positif bersifat rekreatif dan edukatif dalam rangka cinta tanah air serta membangun karakter manuasia Indonesia yang bermartabat.

Pasal 16 Informasi

Anggota FPTI yang berkegiatan di Tebing Alam menginformasikan kedudukan Tebing Alam kepada Pengurus Cabang yang akan diteruskan kepada Pengurus Daerah dan kepada Pengurus Pusat FPTI.

Pasal 17 Data

Pengurus Cabang selanjutnya melakukan pendataan dari tebing alam berdasarkan informasi anggota.

Data tebing alam meliputi minimal sbb : 17.1 Nama lokasi tebing alam

17.2 Variasi tingkat kesulitan yang ada pada tebing alam tersebut. 17.3 Tinggi tebing alam

17.4 Rute menuju Lokasi dari Kota terdekat 17.5 Profil tebing alam dalam sketsa dan foto

BAB V PEMBINAAN Pasal 18

Hak Pembinaan

Pengurus Pusat, Pengurus Daerah maupun Pengurus Cabang FPTI wajib melaksanakan pembinaan. koordinasi dan pengawasan seluruh kegiatan olahraga panjat tebing guna mencapai prestasi di Indonesia, antara lain dengan merencanakan kegiatan olahraga panjat tebing guna mencapai prestasi baik di dalam maupun di luar negeri.

Di dalam rangka menyelenggarakan serta melakukan pembinaan,

(7)

pasal ini, FPTI melakukan hal-hal sebagai berikut: 18.1 Pembinaan secara umum.

Menyelenggarakan kompetisi melalui Sirkuit Panjat Tebing bagi atlit nasional, daerah maupun cabang.

18.2 Menyelenggarakan turnamen yang direkomendasi oleh Pengcab, Pengda maupun PP FPTI sbg Pembinaan Pemanjat.

18.3 Menyelenggarakan kompetisi pembinaan pemanjat / atlit asal pelajar dan mahasiswa melalui POPSI ataupun BAPOMI

Pasal 19

Pembinaan Katagori Umum

19.1 Merencanakan dan melaksanakan program pembinaan secara bertahap dan berjenjang mulai dari tingkat perkumpulan, Cabang, Daerah menuju ke tingkat Nasional dan Internasional.

19.2 Merencanakan program pembinaan organisasi dan prestasi secara bertahap dan berjenjang mulai dari tingkat p'slajar berkerjasama dengan instansi yang terkait menuju prestasi puncak.

19.3 Merencanakan program pembinaan organisasi bagi pengurus Daerah - Cabang dan perkumpulan

19.4 Merencanakan program pembinaan prestasi secara bertahap dan berjenjang mulai dari tingkat pelajar berkerjasama dengan instansi yang terkait menuju prestasi puncak

19.5 Mengatur dan mengkoordinasikan pembagian tugas dan wewenang antara Pengurus Pusat, Pengurus Daerah dan Pengurus Cabang FPTI.

19.6 Mengadakan koordinasi dalam penyelenggaraan kegiatan olahraga panjat tebing yang berkesinambungan dari tingkat sekolah, perguruan

tinggi, perkumpulan, daerah Kabupaten/ Kota, daerah Provinsi, Nasional dan Internasional.

19.7 Mengadakan pembinaan di dalam meningkatkan pengetahuan dan

ketrampilan bagi pengurus, Juri dan Pembuat Jalur, pelatih dan pemanjat, sesuai dengan tugas dan kewajiban masing-masing.

19.8 Mengumpulkan dan menganalisa data secara luas menginformasikan keseluruh anggota melalui media dan elektronik.

19.9 Mengadakan pengawasan agar setiap dan seluruh anggota FPTI tidak melakukan kegiatan atau tindakan yang merugikan kepentingan FPTI pada khususnya maupun keolahragaan Nasional pada umumnya. Pasal 20

Pembinaan Prestasi Atlit

Pembinaan Prestasi Atlit, dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: 20.1 Merencanakan program pembinaan atlit cabang,

daerah, pusat dan Internasional putra dan putri sebagai puncak pembinaan atlit di Indonesia

20.2 Perkumpulan asal atlit mempunyai kewajiban untuk menunjang pola pembinaan jenjang dibawahnya.

20.3 Ketentuan dalam pembinaan prestasi atlit akan merujuk pada pelaksanaan dan hasil kompetisi berjenjang dari tingkat Cabang -

(8)

Daerah - dan Nasional.

Pasal 21

Pembinaan Pemanjat atau Atlit tingkat Pelajar dan Mahasiswa

21.1 Merencanakan dan melaksanakan program pemanjat / atli pelajar dan mahasiswa melalui Bapomi dan Bapopsi

21.2 Ketentuan dalam pembinaan Pemanjat / atli Pelajar dan Mahasiswa akan

merujuk pada pelaksanaan dan hasil kompetisi berjenjang dari tingkat Cabang Daerah – dan Nasional.

Pasal 22

Pembinaan Pelatih

22.1 Pembinaan Pelatih merupakan tanggung jawab Pengcab FPTI , Pengda FPTI dan dibantu oleh PP FPTI

22.2 Lisensi serta Sertifikasi Pelatih dikeluarkan olef Pengcab FPTI, Pengda FPTI dan di ratifikasi oleh PP.FPTI

Pembinaan Pelatih dilakukan dengan memberi fasilitasi berupa : 22.3 Kursus Kenaikan Tingkat

22.4 Kursus Penyegaran 22.5 Forum Diskusi 22.6 Forum Seminar 22.7 Workshop 22.8 Coaching Clinic Pasal 23

Pembinaan Juri dan Pembuat Jalur

Pembinaan Juri dan Pembuat Jalur dilakukan dengan memberi fasilitasi berupa : 23.1 Kursus Kenaikan Tingkat

23.2 Kursus Penyegaran 23.3 Forum Diskusi 23.4 Forum Seminar 23.5 Workshop 23.6 Coaching Clinic PASAL 24 Pembinaan Instruktur

Pembinaan Instruktur merupakan tanggung jawab Pengcab FPTI , Pengda FPTI dan dibantu oleh PP.FPTI

Lisensi serta Sertifikasi Instruktur dikeluarkan oleh Pengcab FPTI , Pengda FPTI dan di ratifikasi oleh PP. FPTI

Pembinaan Instruktur dilakukan dengan memberi fasilitasi berupa : 24.1 Kursus Kenaikan Tingkat

(9)

24.2 Kursus Penyegaran 24.3 Forum Diskusi 24.4 Forum Seminar 24.5 Workshop 24.6 Coaching Clinic Pasal 25 Pembinaan Pengurus

Pembinaan Pengurus FPTI merupakan tanggung jawab Ketua Umum FPTI sesuai dengan strata dan wilayah masing2

Pembinaan Pengurus FPTI dilakukan dengan memberi fasilitasi berupa : 25.1 Kursus Workshop Leadership

25.2 Kursus Manajemen Organisasi 25.3 Forum Diskusi

25.4 Forum Seminar

25.5 Kunjungan Studi Banding

BAB VI

MITRA KERJA INTERN PASAL 26

Pelatih dan Instruktur Pasal 27 Juri BAB VII KEGIATAN Pasal 28 Kejuaraan

Kompetisi adalah pertandingan yang dilakukan / diselenggarakan oleh FPTI dan merupakan kegiatan yang berjenjang dari tingkat cabang hingga nasional dan mempengaruhi peringkat atlit. Adapun kompetisi Internasional merupakan kegiatan yang bersifat khusus dan diatur dalam pasal pengiriman atlit keluar negeri.

BAB VIII

IKATAN KERJA SAMA Pasal 29

Bantuan

Pemahaman BANTUAN dalam kerjasama memiliki pengertian sbb : 29.1 Tidak mengikat

(10)

29.2 Membutuhkan laporan pertanggungan jawab kepada pemberi bantuan 29.3 Merupakan bagian yang terpisah dari suatu kegiatan berorganisasi dan

berdiri sendiri dalam suatu kegiatan Pasal 30

Subsidi

Pemahaman SUBSIDI dalam kerja sama memiliki pengertian sbb : 30.1 Tidak mengikat guna melakukan kompensasi berupa imbalan 30.2 Subsidi dilaporkan dalam satu kesatuan dengan laporan kegiatan 30.3 Merupakan bagian yang menyatu / terintegrasi dalam kegiatan Pasal 31

Kontrak

Pemahaman KONTRAK dalam kerjasama memiliki pengertian sbb :

31.1 Bersifat mengikat untuk kedua belah pihak dan memiliki kewajiban untuk memenuhi kewajiban yang tertera pada kontrak.

31.2 Kontrak bersifat antara Individu dengan Individu,atau Individu dengan institusi atau institusi dengan institusi

31.3 Merupakan bagian yang menyatu / terintegrasi dalam kegiatan

Pasal 32 Komersial

Hubungan yang berifat "Komersial" adalah berbasis keuntungan bersama dan diatur dalam "MOU atau “ Kontrak “ dan bersifat mengikat sesuai dengan aturan hukum Pasal33

Amatir

Ikatan kerjasama "Amatir" memiliki azas kepercayaan, komitmen, kejujuran dan bersifat mendidik dan membangun dan tidak berbasis mengambil keuntungan dari aspek keuangan.

Pasal 34

Pengiriman Atlit

Atlit yang berlomba diluar negeri diatur sbb :

34.1 Kejuaraan Dunia Asia Games dari seluruh katagori akan disertakan atlit peringkat 1, 2, 3.

34.2 Asia Tenggara dari seluruh katagori akan disertakan atlit peringkat 4, 5, 6 34.3 Kejuaraan OPEN akan diatur dengan pendekatan “Komersial”

Dalam hal PP.FPTI tidak memiliki dana guna mengirimkan atlit sesuai ketentuan maka seluruh jajaran Pengda ataupun Pengcab FPTI dapat mengirimkan atlitnya mengacu pada peringkat dengan ketentuan sbb :

34.4 Pengda / Pengcab dapat mengirimkan atlinya dengan tertebih dahulu

mensponsori 1 (satu) atlit peringkat yang berhak mengikuti kejuaraan tersebut. 34.5 Subsidi yang diberikan oleh KONI kepada FPTI merupakan bagian dari

(11)

BAB IX DIFINISI Pasal 35

Pemanjat

Individu yang dengan sukarela berhimpun dalam Klub/Perhimpunan/Asosiasi melaksanakan kegiatan panjat tebing yang menjadi kegemaran dan keahliannya dan dilakukan pada media tebing alam.

Pasal 36 Atlit

Individu yang dengan sukarela berhimpun dalam Klub/Perhimpunan/Asosiasi melaksanakan kegiatan panjat tebing sebagai profesi untuk mencapai prestasi sesuai dengan keahliannya dan dilakukan pada media tebing buatan yang terukur.

Pasal 37 Juri

Individu yang dengan sukarela berhimpun dalam Klub/Perhimpunan/Asosiasi merupakan tenaga teknis kompetisi memiliki kemapuan dan keahlian dalam penanganan penyelenggaraan kompetisi berprofesi sebagai, Juri dan Pembuat Jalur.

Pasal 38 Pelatih

Individu yang dengan sukarela berhimpun dalam Klub/Perhimpunan/Asosiasi tenaga yang memiliki kemampuan dan keahlian membimbing, mengembangkan, membina dan meningkatkan keterampilan dalam upaya pencapaian prestasi.

Pasal 39 Instruktur

Individu yang dengan sukarela berhimpun dalam Klub/Perhimpunan/Asosiasi tenaga yang memiliki keakhlian dan kemampuan mengarahkan dan membimbing kegiatan di lapangan dalam periode tertentu.

BAB X MUTASI Pasal 40

Perubahan Domisili Anggota Biasa

Anggota Biasa diperkenankan memindahkan alamat klub, dengan cara mengajukan permohonan untuk rekomendasi pindah kepada Pengurus Cabang selama masih berada diwilayah asal Propinsi / Daerah Khusus / Daerah Istimewa dan/atau mengajukan permohonan untuk rekomendasi pindah kepada Pengurus Cabang dan Pengurus Daerah Khusus / Daerah Istimewa bila melintas provinsi

(12)

Pasal 41

Pemberhentian Sementara Anggota Biasa

Pemberhentian sementara anggota biasa. yang oleh karena suatu hal telah melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan FPTI dan/atau dianggap merugikan dan mencemarkan nama baik pengurus dan tujuan FPTI diputuskan melalui keputusan rapat pengurus cabang FPTI

Pasal 42

Perubahan Domisili Pemanjat atau Atlit ( CP Pasal 11 A )

Pemanjat maupun Atlit diperkenankan pindah wilayah dengan cara mengajukan permohonan pindah kepada Pengurus Cabang dan mengajukan permohonan ke Pengurus Daerah melalui Pengurus Cabang dan pemberitahuan ke Pengurus Pusat bila lintas Propinsi.

Pasal 43

Perpindahan Pemain Antar Perkumpulan ( CP Pasal 11B )

43.1 Pemanjat atau Atlit diperkenankan berpindah Perkumpulan/Assosiasi, dengan cara mengajukan permohonan dan disetujui oleh perkumpulan/ assosiasi asal pemain dan mendapat persetujuan Pengurus Cabang selama masih berada didalam propinsi asal dan untuk perpindahan antar Propinsi Pemanjat / Atlit diperkenankan berpindah Perkumpulan/Assosiasi, dengan cara mengajukan permohonan dan disetujui oleh Perkumpulan/ Asosiasi asal pemain dan ditujukan kepada Pengurus Daerah dengan rekomendasi Pengurus Cabang dan pemberitahuan kepada Pengurus Pusat.

43.2 Perpindahan Pemanjat atau Atlit dari suatu perkumpulan FPTI ke perkumpulan FPTI lainnya dinyatakan sah. apabila telah melakukan hal-hal sebagai berikut :

Pemanjat / atlit yang bersangkutan mengajukan permohonan tertulis kepada perkumpulan pemanjat / atlit anggota FPTI, dimana pemain pemanjat / atlit tersebut terdaftar sebagai pemain pemanjat / atlit .

43.3 Apabila permohonan tertulis sebagaiman tersebut pada butir (2) diatas disetujui, maka Pimpinan perkumpulan pemanjat / atlit FPTI harus mengeluarkan surat keterangan atau menyatakan persetujuan, bahwa pemain tersebut diatas tidak lagi menjadi anggota perkumpulannya.

43.4 Apabila permohonan tertulis tersebut butir (2) ditolak oleh pimpinan perkumpulan pemanjat / atli yang bersangkutan atau tidak memperoleh tanggapan atau jawaban maka pemanjat / atlit tersebut diatas dapat mengajukan permohonan tertulis kepad Pengurus Cabang setelah akhir bulan ke-4(empat).

43.5 Apabila permohonan tertulis tersebut butir (4) ditolak oleh Pengcab dari pemanjat / atli yang bersangkutan atau tidak memperoleh tanggapan atau jawaban, maka pemain pemanjat / atli tersebut diatas dapat mengajukan permohonan tertulis setelah akhir bulan ke-8(delapan).

(13)

43.6 Apabila permohonan tertulis tersebut butir (5) ditolak oleh Pengcab dari pemanjat / atli yang bersangkutan atau tidak memperoleh tanggapan atau jawaban, maka pada akhir bulan ke12(dua betas) maka pemain pemanjat / atlit tersebut diatas dianggap telah memperoleh persetujuan dari pimpinan perkumpulan asal pemanjat / atli, dan Pengcab yang bersangkutan. Surat keterangan atau pernyataan keluar Harus dikeluarkan oleh Pimpinan Pengurus Cabang di wilayah perkumpulan pemanjat / atli dimaksud dan bila tidak juga dilakukan oleh Pengcab maka Pemanjat / atlit harus mendaftar ke Pengcab baru yang dituju adapun Pengcab asal harus diberi sangsi oleh Pengda yang berada diwilayah tersebut.

43.7 Mutasi Pemanjat / atlft dari daerah propinsi ke daerah propinsi yang lain dengan dilatar belakangi berbagai alasari-alasan tertentu mengakibatkan seorang pemain harus pindah tempat tinggal sekaligus terjadi perpindahan perkumpulan olahraga.

Agar perpindahan ini tidak menimbulkan permasalahan dan tidak merugikan daerah asal maupun perkumpulannya, maka diharuskan mendapat rekomendasi dan persetujuan dari Klub, Cabang dan Pengda FPTI dan dilaporkan kepada Pengurus Pusat FPTI. Bila tidak dikabulkan maka proses akan mengikuti pasal 43 ayat 1s/d5 dengan penambahan 3 bulan setelah mengirimkan surat ke Pengda yang bersangkutan untuk kemudian dapat berpindah ke Pengda yang dituju.

43.8 Kedudukan pemanjat/atlit asal perkumpulan pemanjat / atlit anggota FPTI dalam hal berorganisasi dari segala tingkat kategori adalah sama dan wajib mengikuti peraturan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Dasar dan anggaran rumah tangga.

43.9 Kedudukan pemanjat/atlit asal perkumpulan Panjat Tebing anggota FPTI dalam hal berorganisasi telah terikat dalam kontrak dengan KONIDA akan mengacu pada pemahaman kontrak dan diselesaikan sesuai dengan hukum Indonesia.

Pasal 44

Kehilangan Status Pemanjat atau Atlit ( CP Pasal 12A)

44.1 Mengajukan permohonan pengunduran diri atau diberhentikan oleh

Perkumpulan berdasarkan keputusan Pengurus Pusat, Daerah, Cabang FPTI.

44.2 Atlit yang karena suatu hal, atas rekomendasi Komisi Disiplin dinyatakan oleh pengurus FPTI dicabut statusnya sebagai Pemanjat / Atlit.

44.3 Kehilangan status Pemanjat / Atlit dinyatakan dengan surat keputusan pengurus FPTI melalui rapat pengurus dan Komisi Disiplin yang diadakan khusus untuk hal itu.

(14)

Pasal 45

Dasar Pemberhentian Pemanjat atau Atlit (CP Pasal 12 B )

45.1 Pemanjat / Atlit yang melanggar ketentuan-ketentaun dan peraturan-peraturan yang berlaku dapat dipecat sementara oleh Perkumpulan /Assoiasi/ Perhimpunan anggota FPTI, setelah terlebih dahulu meminta pertimbangan dari Pengurus Cabang FPTI dimana perkumpulan tersebut bernaung.

45.2 Khusus untuk Atlit nasional sebelum dilakukan pemecatan sementara, perkumpulan harus meminta pendapat clan persetujuan terlebih dahulu dari Pengurus Cabang, Pengurus Daerah dan Pengurus Pusat FPTI. 45.3 Pemecatan atau pemecatan sementara oleh Perkumpulan asal Pemanjat

atau Atlit sebagaimana tersebut pada ayat (1) dan pasal (2) pasal ini, terlebih dahulu harus didahului peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dalam kurun waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak dikeluarkannya surat peringatan pertama dengan tembusan di sampaikan kepada Pengurus Cabang FPTI dimana perkumpulan tersebut bernaung. Khususnya bagi atlit nasional tembusan disampaikan juga kepada Pengurus Daerah FPTI dan Pengurus Pusat FPTI.

45.4 Pemanjat atau Atlit yang dipecat ataupun dipecat sementara, diberi kesempatan untuk membela diri.

45.5 Apabila putusan pimpinan Pengurus Cabang FPTI belum dapat diterima oleh pemanjat atau Atlit yang bersangkutan, maka yang bersangkutan tersebut dapat mengajukan pembelaan diri pada tingkat organisasi yang lebih tinggi

Pasal 46

Pemberhentian Sementara bagi Pemanjat atau Atlit ( CP Pasal 13A )

Pemberhentian sementara anggota, yang oleh karena suatu hal telah melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturah FPTI dan/atau

dianggap merugikan dan mencemarkan nama baik pengurus dan tujuan FPTI diputuskan melalui keputusan ra^at pengurus cabang FPTI.

46.1 Pemberhentian sementara pemanjat atau Atlit, yang oleh karena suatu hal telah melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan FPTI dan/atau dianggap merugikan dan mencemarkan nama baik pengurus dan tujuan FPTI diputuskan melalui keputusan rapat pengurus FPTI 46.2 Keputusan Pengurus FPTI akan dikeluarkan dalam bentuk surat keputusan

yang dialamatkan kepada Pemanjat / Atlit, Perkumpulan asal pemain, serta Pengcab/Pengda asal perkumpulan.

Pasal 47

Pembelaan Diri dan Rehabilitasi (CP Pasal 14)

47.1 Anggota / Pemanjat atau Atlit FPTI yang diberhentikan sementara berhak membela dirinya dalam sidang yang khusus dibuat untuk hal tersebut oleh

(15)

Pengurus FPTI.

47.2 Anggota / Pemanjat atau Atlit FPTI yang diberhentikan dan/atau kehilangan status keanggotaan dapat mengajukan permohonan menjadi anggota FPTI kembali

47.3 Penerimaan kembali seperti ayat 44.2 diputuskan dalam rapat pengurus setelah memperhatikan rekomendasi Pengurus FPTI.

BAB XI Pasal 48

Lain-lain

Khusus untuk kegiatan Pekan Olahraga Nasional ( PON ) aturan - aturan yang berkaitan dengan Mutasi Atlit akan mengacu kepada Ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh KONI dan P.B PON

B AB XII Pasal 49

PENUTUP

Addendum Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga FPTI dapat dirubah melalui Rapat Kerja Nasional atau Musyawarah Nasional atau Musyawarah Nasional Luar Biasa FPTI.

Ditetapkan di :Jakarta

Pada :Tanggal 29 Bulan Januari Tahun 2006

(16)

Lampiran

BENDERA FPTI

Ukuran Bendera FPTI dan Lambang FPTI : a. Bendera untuk di dalam ruangan

Dasar warna putih ukuran 135 cm x 90 cm Lambang FPTI ukuran 57 cm x 36 cm b. Bendera untuk di luar ruangan

Dasar warna putih ukuran 300 cm x 200 cm Lambang FPTI ukuran 127 cm x 80 cm

(17)

Lampiran LOGO

LOGO FPTI

Warna Kuning

Emas

Warna Merah

Perbandingan ukuran tulisan FPTI adalah 1/3 dari Logo FPTI

Referensi

Dokumen terkait

(2) Peraturan dan/atau Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Lembaga. (3)

Melaksanakan segala ketentuan dan kewajiban sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan musyawarah dan rapat tingkat Nasional, Wilayah, Daerah, Cabang

a) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, keputusan musyawarah dan rapat-rapat, baik di tingkat

Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik Tingkat Pusat, Tingkat

Menjalankan Kepengurusan dan melaksanakan ketentuan dan kebijakan Partai sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah dan Rapat, baik tingkat

Alhamdulillah untuk melandasi tugas dan kewajiban baik pengurus maupun anggotanya maka dibuatlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Paguyuban yang telah dibahas

Keputusan dan atau Peraturan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas tidak boleh bertentangan dengan setiap ketentuan dari Anggaran Dasar dan atau

- Telah memenuhi status sebagai pegolf profesional sesuai dengan peraturan yang berlaku. - Bersedia mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan